Sistem Proteksi Perdagangan ASEAN-5 dan China

201 Selanjutnya dilihat dari sisi ASEAN-5, China dengan jumlah penduduk yang sangat besar, merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk-produk ASEAN-5. Berdasarkan data GTAP8 nilai ekspor ASEAN-5, menunjukkan bahwa sekitar 13,59 persen dari total ekspor ASEAN-5 dialirkan ke negara China, sedangkan impor ASEAN-5 yang berasal dari China mencakup sekitar 10,5 persen dari total impor ASEAN-5. Pada tabel diatas juga terlihat bahwa nilai ekspor negara-negara ASEAN-5 ke China paling besar berasal dari Malaysia, kemudian disusul oleh Philipina dan Thailand dan Indonesia adalah terendah. Berdasarkan data GTAP8 bahwa nilai ekspor Malaysia ke China pada tahun 2007 senilai US 28,38 milliar, sementara nilai ekspor Indonesia ke China hanya sebesar US 11,08 Milliar. Sedangkan dari sisi impor, terlihat bahwa Malaysia adalah negara di ASEAN-5 yang menyerap produk-produk China paling besar dan terendah ditempati oleh Philipina. Impor Malaysia dari berbagai produk-produk China sebesar US 17,16 Milliar, sedangkan nilai impor Indonesia yang berasal dari China sekitar US 11,08 Milliar. Berdasarkan nilai transaksi perdagangan ekspor dan impor antara negara-negara ASEAN-5 dan China memperlihatkan bahwa, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan China sementara negara-negara ASAN-5 lainnya mengalami surplus perdagangan dengan China.

6.3.1.2. Sistem Proteksi Perdagangan ASEAN-5 dan China

Kesepakatan perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan China pada dasarnya merupakan kesepakatan untuk mengurangi atau menghapus tarif perdagangan antara negara-negara anggotanya. Berdasarkan kerangka kesepakatan ACFTA, maka sejak tahun 2010, penghapusan tarif impor untuk kategori barang dan jasa yang masuk dalam daftar normal track, telah diberlakukan untuk enam anggota lama ASEAN yakni ASEAN-5 plus Brunai Darussalam. Pemberlakuan kesepakatan ACFTA ini, memungkinkan masing- masing negara dapat intensitas perdagangannya diantara anggota-anggotanya. Sebelum menganalisis lebih jauh mengenai dampak liberalisasi perdagangan antara negara-negara ASEAN dan China, maka terlebih dahulu digambarkan kondisi awal tarif perdagangan yang diberlakukan masing-masing negara. 202 Tabel 40, memperlihatkan tingkat tarif impor yang diberlakukan masing- masing negara berdasarkan negara mitra dagangnya. Terlihat bahwa tarif impor yang diberlakukan China untuk barang-barang yang berasal dari negara-negara ASEAN-5 secara rata-rata adalah sekitar 10,52 persen. Tarif impor China tersebut lebih tinggi dibandingkan tarif impor yang diberlakukan negara-negara ASEAN-5 secara rata-rata, terhadap barang impor yang berasal dari China, yakni sebesar 5,97 persen. Untuk mitra dagangnya di ASEAN-5, China memberlakukan tarif impor paling besar untuk Singapura 15,80 persen dan tarif impor paling kecil diberlakukan untuk barang-barang yang berasal dari Malaysia 5,05 persen. Sebaliknya negara-negara yang ada di ASEAN-5, yang mengenakan tarif impor paling besar untuk barang China adalah Thailand 10,93 persen dan sedangkan negara-negara ASEAN-5 yang mengenakan tarif impor paling kecil untuk barang- barang China adalah Singapor 0,0 persen dan Indonesia sebesar 3,38 persen. Diantara negara-negara ASEAN-5 tarif impor yang diberlakukan untuk barang yang berasal dari negara-negara ASEAN-5 lainnya, kecuali Singapura, juga masih relatif tinggi. Secara rata-rata Malaysia memberlakukan tarif impor paling tinggi untuk barang-barang yang berasal dari negara ASEAN-5 lainnya yakni secara rata-rata sebesar 16,59 persen, kemudian diikuti oleh Thailand dengan tarif impor rata-rata sekitar 14,49 persen. Indonesia adalah negara setelah Singapura yang memberlakukan tarif impor paling kecil untuk barang-barang yang berasal dari ASEAN-5 lainnya, yakni secara rata-rata hanya sekitar 3,05 persen. Gambaran mengenai tingkat taif impor yang diberlakukan oleh masing- masing negara ASEAN-5 dan China dalam perdagangan diantara mereka, mengisyaratkan bahwa batasan perdagangan yang diberlakukan Indonesia untuk barang yang berasal dari ASEAN-5 dan China lebih longgar dibandingkan batasan perdagangan yang diberlakukan oleh negara mitranya di ASEAN-5 dan China. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat tarif impor yang diberlakukan Indonesia untuk barang yang berasal dari negara-negara ASEAN-5 dan China lebih rendah dibandingkan tarif impor yang diberlakukan oleh negara-negara tersebut untuk barang yang berasal dari Indonesia. 203 Tabel 40 Tingkat Tarif Impor Antar Negara ASEAN-5 dan China serta dengan Mitra Dagang Lainnya, Tahun 2007 Persen. Negara Mitra Tarif Impor CHN IDN MYS