181 4,61  persen  per  tahun.  Kemajuan  sektor  pertanian  Indonesia  pada  periode  ini
terutama bersumber dari kemajuan teknologi TFP, yakni rata-rata mencapai 3,68 persen. Tingginya pertumbuhan TFP pada periode ini, diduga terkait beberapa hal
diantaranya,  1  Semakin  baiknya  kualitas  sumberdaya  masusia  pada  sektor pertanian. Hal ini tercermin dari tingginya produktivitas tenaga kerja yang dicapai
pada  periode  ini,  jauh  melampaui  produktivitas  tenaga  kerja  pada  periode
sebelumnya  Tabel  29.  2  pada  periode  sejumlah  kebijakan  insentif  bagi
pembangunan  pertanian,  turut  memacu  pertumbuhan  produksi  dan  pertumbuhan TFP  pertanian,  seperti  peluncuran  program  kredit  usaha  tani,  program  Bantuan
Langsung  Masyarakat  BLM  untuk  sektor  pertanian,  seperti  program pengembangan  ketahanan  pangan  PKP,  program  pemberdayaan  kelembagaan
pangan  PPKP  dan  program  pemberdayaan  petani  agribisinis,  PPA.  Program- program  terebut  secara  umum  untuk  memperkuat  permodalan  petani  terutama
untuk  pembelian  sarana  produksi  pupuk.  Hasilnya  memang  terlihat  bahwa
penggunaan  pupuk  per  ha  di  Indonesia  tertinggi  dicapai  pada  periode  ini  Tabel 28. 3 Selain itu, tingginya TFP pertanian Indonesia pada periode ini juga diduga
terkait  dengan,  transformasi  internal  sektor  pertanian    dari  subsektor  pertanian yang  masih  dikelola  secara  “trandisional”,  terutama  komoditi  padi  ke  subsektor
yang  pengelolaannya  lebih  “modern”  berbasis  perkebunan,  khususnya  kelapa
sawit  yang  mengalami  lonjakan  cukup  tinggi  pada  periode  ini.  Hal  ini  tercermin dari  kontribusi  nilai  produksi  tanaman  pertanian  sawit  terhadap  total  nilai
pertanian Indonesia yang pada periode 1986-2000 hanya berkontribusi sekitar 5,1 persen  meningkat  tajam  menjadi  sekitar  13,9  persen  pada  periode  2001-2010.
Sementara komoditi padi mengalami penurunan kontribusi dari 40,3 persen pada periode 1986-2000 turun menjadi 32,4 persen periode 2001-2010.
6.1.2. Dayasaing Komoditi Pertanian ASEAN-5 dan China di Pasar Global
Pengukuran  dayasaing  di  pasar  global,  dianalisis  berdasarkan  indeks pangsa pasar, Indeks Revealed Comparative Advantage RCA, indeks spesialisasi
dan indeks komplemeter. Data yang digunakan dalam menganalisis dayasaing dari sisi  demand  ini  didasarkan  pada  database  GTAP8.  Berdasarkan  hasil  analisis
dayasaing  komoditi  pertanian  dari  sisi  demand  menunjukkan  bahwa  nilai  RCA
182 komoditi  pertanian  China  di  pasar  global  sebesar  0,48  sedangkan  sektor  lainnya
sebesar 1,04,  yang berarti unggulan China di pasar  global bukan pada pertanian, tetapi sektor non pertanian, khususnya sektor industri lain. Berbeda halnya dengan
negara-negara  ASEAN-5,  khuusnya  Indonesia,  Malaysia  dan  Thailand,  dimana komoditas unggulannya di pasar global bertumpu pada pertanian.  Hal ini terlihat
dari  nilai  RCA  komoditi  pertanian  sebesar  1,88,  Malaysia  sebesar  1,15  dan Thailand  sebesar  1,68.  Terdapat  tiga  jenis  komoditi  pertanian  Indonesia  yang
memiliki  dayasaing  di  pasar  global  yakni  masing-masing  komoditi  perkebunan dan tanaman pertanian lainnya ocr, komoditi pertanian non tanaman oagri dan
komoditi hasil olahan dalam bentuk makanan food. Selengkapnya dapat terlihat pada Tabel 32.
Tabel 32 Nilai  Revealed  Comparatif  Adventage  RCA  Komoditi  Pertanian
Negara-negara ASEAN-5 dan China di Pasar Global Tahun 2007.
Komoditi Nilai RCA Menurut Komoditi di Pasar Global
China Indonesia  Malaysia
Philipina  Singapura Thailand
ROW
Pertanian 0.4775
1.8796 1.1511
0.7051 0.1759
1.6776 1.0426
pdr 0.8310
0.1011 0.0038
0.0001 0.0001
5.2404
1.0032 wht
0.2067 0.0176
0.0031 0.0000
0.0000 0.0030
1.1338 gro
0.4401 0.0898
0.0052 0.0127
0.0002 0.4355
1.1055 v_f
0.5936 0.5225
0.1486
1.7971
0.0087
1.2825
1.0629 osd
0.2670 0.2036
0.0201 0.0094
0.0005 0.0524
1.1254 c_b
0.0281 0.0205
0.8087 0.0167
0.0009 0.0010
1.1378 pfb
0.0125 0.0550
0.0320 0.2710
0.0022 0.0088
1.1492 ocr
0.4048
4.0982
0.2559 0.1961
0.0942 0.5898
1.0599 oagri
0.5515
1.3021 1.4798
0.3804 0.1052
0.5364 1.0553
food 0.4924
2.2501 1.5241
0.7422 0.2445
2.2045
1.0232
Non Pert 1.0361
0.9393 0.9896
1.0204 1.0569
0.9532 0.9971
othind 1.1960
1.0855 1.0766
1.1139 0.9467
1.0035 0.9801
serv 0.3825
0.3419 0.6341
0.6382 1.5070
0.7477 1.0664
Total 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
1.0000 1.0000
Sumber : Diolah dari Database GTAP8
Meskipun  komoditi  petanian  China  bukan  merupakan  unggulan  China untuk mengakses pasar global, namun dilihat dari pangsa pasar yang dikuasai oleh
komoditi  pertanian  China  di  pasar  global,  mengindikasikan  bahwa,  komoditi pertanian  China  tidak  kalah  bersaing  dengan  komoditi  pertanian  ASEAN-5  di
183 pasar  global.  Hal  ini  ditunjukkan  oleh  pangsa  pasar  komoditi  pertanian  China  di
pasar global lebih besar dibandingkan negara-negara ASEAN-5. Tabel 33
Pangsa Pasar Komoditi Pertanian dan Non Pertanian Negara-negara ASEAN-5 dan China di Pasar Global Tahun 2007.
Komoditi Pangsa Pasar Komoditi Pertanian Negara ASEAN5 dan China di Pasar Global
China Indonesia  Malaysia  Philipina  Singapura  Thailand  ROW
Pertanian 3.81
1.64 1.53
0.35 0.25
2.01 90.41
pdr 6.63
0.09 0.01
0.00 0.00
6.27 87.00
wht 1.65
0.02 0.00
0.00 0.00
0.00 98.33
gro 3.51
0.08 0.01
0.01 0.00
0.52 95.88
v_f 4.74
0.46 0.20
0.89 0.01
1.53 92.17
osd 2.13
0.18 0.03
0.00 0.00
0.06 97.60
c_b 0.22
0.02 1.08
0.01 0.00
0.00 98.67
pfb 0.10
0.05 0.04
0.13 0.00
0.01 99.66
ocr 3.23
3.58 0.34
0.10 0.13
0.71 91.92
oagri 4.40
1.14 1.97
0.19 0.15
0.64 91.52
food 3.93
1.96 2.03
0.37 0.34
2.64 88.73
Non Pert 8.27
0.82 1.32
0.50 1.48
1.14 86.47
othind 9.54
0.95 1.43
0.55 1.33
1.20 85.00
serv 3.05
0.30 0.84
0.32 2.12
0.89 92.48
Total 7.98
0.87 1.33
0.49 1.40
1.20 86.72
Sumber : Diolah dari Database GTAP8
Seperti  yang  terlihat  pada  tabel  di  atas  bahwa  produk-produk  pertanian China  menguasai  pangsa  pasar  dunia  sekitar  3,81  persen,  pangsa  pasar  produk
pertanian  China  tersebut  lebih  tinggi  dari  pangsa  pasar  produk-produk  pertanian Indonesia  dan  negara-negara  ASEAN-5  lainnya.  Produk-produk  pertanian
Indonesia  hanya  menguasai  pasar  global  sekitar  1,64  persen.  Pangsa  pasar pertanian  China  terutama  di  negara-negara  Asia  Timur  lainnya  seperti  Jepang,
Korea, Taiwan dan lainnya.  Ekspor pertanian China ke negara-negara Asia Timur lainnya  mencapai  sekitar  40,50  persen  dari  total  ekspor  pertanian  China.
Sedangkan  ke  ASEAN  hanya  sekitar  11,01  persen.  Berbeda  halya  pangsa  pasar produk  pertanian  Indonesia,  dimana  pangsa  pasarnya  memiliki  penyebaran  yang
luas.  Ekspor  pertanian  Indonesia  ke  negara-negara  Asia  Timur  mencakup  21,21 persen  dari  total  ekspor  pertanian  Indonesia,  dimana  separuh  diantaranya  10,85
persen  di  serap  oleh  pasar  pertanian  China.  Ekspor  pertanian  Indonesia  ke negara-negara  ASEAN  juga  relatif  kecil  yakni  hanya  sekitar  16,99  persen  dan
sisanya ke kenegara-negara di luar ASEAN dan Asia Timur sebesar 61,80 persen.