Kajian Sistem Penyimpanan Komoditas Kedelai: Metode, Perawatan, Pengendalian, Monitoring,

245 LAPORAN TAHUNAN Annual Report dan yang tertinggi 1,2 per periode penyimpanan untuk setiap partai jagung. Susut yang terjadi umumnya disebabkan oleh kondisi jagung, kadar air, temperatur, proses movement, proses grading, dan lainnya. Penyimpanan jagung dalam gudang tidak direkomendasikan untuk disimpan lebih dari 3 tiga bulan demi menjaga kualitas jagung tetap prima.

11. Kajian Sistem Penyimpanan Komoditas Kedelai: Metode, Perawatan, Pengendalian, Monitoring,

dan Potensi Susut 0.2 and the highest was 1.2 per storage period for each corn party. The shrinkage which occured was generally caused by the condition of corn, water content, temperature, movement process, grading process, and others. Corn storage in the warehouse is not recommended to be stored more than 3 three months in order to maintain the quality of corn remains excellent. 11. Review on Soybean Commodity Storage Systems: Method, Treatment, Control, Monitoring, and Potential Loss Kajian Sistem Penyimpanan Komoditas Kedelai : Metode, Perawatan, Pengendalian, Monitoring, dan Potensi Susut diarahkan guna mengetahui dan memahami metode penyimpanan, perawatan pengendalian hama yang tepat untuk komoditas kedelai yang akan diterapkan di lingkungan gudang Perum BULOG, mengetahui cara melakukan monitoring kualitas selama penyimpanan, dapat menetapkan susut simpanhandling secara wajar, serta mengetahui kemungkinan penyimpanan komoditas kedelai di gudang yang sudah ada existing di lingkungan Perum BULOG. Kajian dilakukan melalui pendekatan desk study dan ield research secara purposive sampling di beberapa perusahaan importir kedelai meliputi PTFKS Multi Agro, PTCargill Indonesia, dan PTSinar Unigrain. Instrumen pengambilan data untuk kegiatan ield research yang digunakan adalah wawancara yang dipandu kuesioner. Jenis kedelai yang diimpor oleh perusahaan importir kebanyakan merupakan kedelai yang berasal dari Amerika, Brazil, dan Argentina. Untuk kedelai Amerika, rata-rata terdiri dari dua jenis kualitas yaitu dikenal Review on Soybean Commodity Storage Study Methods: Methods, Maintenance, Control, Monitoring, and Potential Losses are directed to know and understand appropriate pest storage methods treatments for soybean commodities to be applied in the BULOG Perum warehouse environment, knowing how to monitor quality during storage, able to determine the shrink save handling naturally, and know the possibility of storage of soybean commodities in existing warehouses existing in the Perum BULOG. The review was conducted through desk study approach and ield research by purposive sampling in several companies of soybean importer including PT FKS Multi Agro, PT Cargill Indonesia, and PT Sinar Unigrain. Instrument of data retrieval for ield research activity used was interview which guided by questioner. The types of soybeans imported by importer companies are mostly soybean originating from America, Brazil and Argentina. For American soybeans, the average consists of two types of quality that is known as grade 246 LAPORAN TAHUNAN Annual Report dengan grade 1 atau 2. Sedangkan untuk kedelai Brazil dan Argentina biasanya hanya terdiri dari satu jenis kualitas saja. Kedelai impor yang diterima oleh konsumen atau pedagang distributor biasanya sudah dikemas dalam kemasan karung plastik ukuran 50 kg dengan diberi berbagai merek dagang dari importir. Dalam hal preferensi terhadap bahan baku kedelai, prioritas pilihan sangat dipengaruhi aspek harga kemudian diikuti oleh aspek kualitas kebersihan bahan baku blower, lalu aspek asal kedelai US, Brazil atau bahkan lokal. Kebutuhan kedelai untuk industri tahu dan tempe berbeda, dimana industri tahu tidak mementingkan kesamaan dalam hal ukuran butir kedelai dan warna kedelai karena yang dipentingkan adalah jumlah aci dari kedelai tersebut. Sedangkan untuk industri tempe sangat membutuhkan bahan baku kedelai yang memiliki kesamaan dalam hal ukuran dan warna. Industri tahu tempe akan lebih memilih kedelai lokal jika harga kedelai lokal dan impor sama. Standar pemeriksaan kualitas kedelai impor meliputi pemeriksaan visual warna, bau, jamur, kutu, dll, kadar air menggunakan moisture meter, dan suhu menggunakan temperature meter pada saat kedelai tiba dan akan diulang setiap 1 minggu 1 kali. Sebagai perusahaan trading dengan tujuan menghasilkan keuntungan proit oriented, kebanyakan importir tidak menyimpan kedelai dalam waktu yang lama, yaitu selama 1-1,5 bulan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk meminimalisir potensi kerugian akibat penurunan mutu, terjadi serangan hama, dan susut penyimpanan. Dalam memperkirakan masa penyimpanan di gudang, para importir juga sangat memperhatikan jangka waktu antara proses panen hingga kedelai tersebut diterima. Kedelai yang sudah disimpan lama di gudang eksportir atau supplier biasanya memiliki masa penyimpanan yang relatif sebentar dibandingkan dengan kedelai yang baru panen. Apabila selama 45 hari kedelai tidak dikeluarkan dihitung sejak masuk gudang dan suhu mencapai 31oC selama 2 minggu berturut-turut, maka kedelai perlu dilakukan pengadukan setiap 2 minggu 1 kali dengan excavator untuk menghidari proses kondensasiheating. 1 or 2. As for Brazilian and Argentine soybean usually only consists of one type of quality only. Imported soybeans received by consumers or distributors are usually packed in plastic sacks 50 kg with various trademarks from importers. In terms of preference for soybean raw materials, the priority of choice was greatly inluenced by price aspect, followed by quality of raw material hygiene blower, and soybean origin aspect US, Brazil or even local. The demand for soybean and tofu industry is different, where the tofu industry does not consider the similarity in soy grain size and soybean color because the importance is the amount of aci from the soybean. As for the tempe industry is in need of soybean raw materials which has similarities in terms of size and color. The tofu industry will prefer local soy if local and imported soybean prices are the same. The standard of inspection of imported soybean quality includes visual inspection color, odor, fungus, lice, etc., moisture meter, and temperature using temperature meter when soybean arrives and will be repeated every 1 week 1 times. As a trading company with a proit oriented goal, most importers do not keep soybeans for a long time, ie for 1 - 1.5 months. This was performed in consideration to minimizing potential loss due to quality deterioration, pest attacks, and storage losses. In estimating the storage period in the warehouse, the importers are also very concerned about the time period between the harvest process until the soybean was received. Soybeans that have been stored long in the warehouse of exporters or suppliers usually have a relatively short storage period compared to the new soybean harvest. If 45 days of soybean is not excreted calculated since entering the warehouse and the temperature reaches 31 ° C for 2 consecutive weeks, soybeans need to be stirred every 2 weeks 1 times with the excavator to avoid condensation heating. 247 LAPORAN TAHUNAN Annual Report Penyimpanan kedelai dengan cara karungan seperti halnya komoditi jagung bisa dilakukan dengan cara- cara sebagaimana penyimpanan untuk komoditi beras. Kedelai relatif lebih rentan terserang hama karena memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan beras dan jagung. Metode perawatan pengendalian hama untuk komoditi kedelai seperti spraying dan fumigasi relatif sama dengan perawatan untuk komoditi beras. Perbedaannya rata-rata hanya pada penggunaan dosis aplikasi dan frekuensi perlakuan diterapkan. Susut rata-rata kedelai setiap periode penyimpanan kedelai berkisar antara 0,3 dan 0,7 persen. Susut dapat diakibatkan oleh beberapa hal di antaranya perubahan kadar air, selisih antara berat di dokumen Bill of Lading BL dan berat pada saat penerimaan di gudang, ceceran pada saat handling dan pengolahan, serta kesalahan pada proses administrasi.

12. Kajian Penggunaan Turbin Ventilator di Lingkungan Gudang Perum BULOG