Risiko Pasar Market Risk

PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 66

3. MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN DAN MANAJEMEN MODAL lanjutan 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT continued e. Risiko Operasional lanjutan

e. Operational Risk continued

Sasaran dari penerapan BCM adalah untuk: The goal of the application of BCM is to: 1. Memastikan kelanjutan proses dari fungsiunit yang kritikal sesuai dengan toleransi waktu yang telah ditetapkan saat terjadi krisis atau bencana; 1. Ensure the continuing process of critical functionunit in accordance with a predetermined tolerance time during a crisis or disaster; 2. Memastikan setiap fungsiunit yang kritikal memiliki startegi pemulihan yang sesuai dan dapat dimplementasikan saat terjadi krisis atau bencana 2. Ensure each critical functionunit has the appropriate recovery strategies and can be implemented during a crisis or disaster; 3. Memastikan ketersediaan sumber daya manusia dan material yang dibutuhkan oleh bank dalam menjalankan bisnis saat terjadi krisis atau bencana; 3. Ensure the availability of human and material resources required by the bank to continue run the business in the event of a crisis or disaster; 4. Meningkatkan kesadaran karyawan untuk selalu siap dalam menghadapi kondisi krisis atau bencana; 4. Increase awareness of employees to always be prepared to deal with a crisis situation or disaster; 5. Menjaga sumber daya utama yang dibutuhkan dalam mendukung pemulihan aktivitas Bank; 5. Keeping the main resources required to support the recovery of the Banks activities; 6. Mengurangi dampak terhadap layanan Bank; 6. Reduce the impact on the Banks services; 7. Mengurangi risiko reputasi; 7. Reducing the risk of reputation; 8. Meningkatkan kepercayaan publik dan sistem keuangan makro; 8. Improve public confidence and macro financial system; 9. Meningkatkan ketahanan atau kemampuan pemulihannya; dan 9. Increasing the resilience or recovery capability, and 10. Menjaga eksistensi Bank. 10. Maintain the existence of the Bank. Penerapan program-program terkait BCM di Bank melibatkan seluruh komponen dan mendapat dukungan penuh dari manajemen sejak dari tahap perencanaan, penyusunan, pemeliharaan, pengawasan sampai penyempurnaannya. The implementation of programs related to BCM at Bank involve all components and have the full support of management since the planning stage, the preparation, maintenance, supervision until perfected. f. Manajemen Modal f. Capital Management Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan Bank Indonesia “PBI” yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi Bank, dengan mempertimbangkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. The Bank is required to comply with prevailing Bank Indonesia Regulation “PBI” regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment. Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan PBI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam dua tier: The Bank calculates its capital requirements using the prevailing PBI where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers: PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 67

3. MANAJEMEN RISIKO