PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
68
3. MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN DAN
MANAJEMEN MODAL lanjutan 3.
FINANCIAL RISK
MANAGEMENT AND
CAPITAL MANAGEMENT continued f. Manajemen Modal lanjutan
f. Capital Management continued
Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio kewajiban penyediaan modal minimum
Bank masing-masing
pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: The table below shows the Bank’s capital and
capital adequacy ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 2014
Modal tier 1 2.086.745
2.060.336 Tier 1 capital
Modal tier 2 1.138.543
143.241 Tier 2 capital
Total modal yang diwajibkan regulator 3.225.288
2.203.577 Total regulatory capital
Aset tertimbang menurut risiko Risk weighted assets
Risiko kredit 19.203.194
14.130.136 Credit risk
Risiko pasar 8.534
4.769 Market risk
Risiko operasional 719.834
461.610 Operational risk
Total aset tertimbang menurut risiko 19.931.562
14.596.515 Total risk weighted assets
Rasio kewajiban penyediaan modal untuk
risiko kredit
dan risiko
operasional 16.19
15,10 Capital adequacy ratio for credit
risk and operational risk Rasio kewajiban penyediaan modal
minimum untuk risiko kredit, pasar dan operasional
16.18 15,10
Capital adequacy ratio for credit risk, market risk and operational risk
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan
8.00 8,00
Required capital adequacy ratio
Manajemen menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator untuk memantau modal
dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal.
Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap hubungan
antara modal yang diwajibkan berdasarkan profil risiko terhadap modal yang tersedia.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these
capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI’s approach to
such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital
resources requirement based on risk profile to available capital resources.
g. Saling hapus aset dan liabilitas keuangan g. Offsetting financial asset and liabilities
Informasi tentang hak untuk membukukan saling
hapus dan
perjanjian seperti
persyaratan jaminan
terkait instrumen
keuangan yang memiliki perjanjian utama atau sejenis disajikan pada tabel berikut:
Information about rights of offset and related arrangements such as collateral posting
requirements for financial instruments under and enforceable master netting agreements or
similar arrangements disclosed in the following tables:
Nilai offset Efek dari sisa hak untuk
bruto offset yang tidak memenuhi
sesuai kriteria offset
Nilai dengan
Nilai Effect of remaining rights of
tercatat kriteria
neto yang offset that do not meet
bruto offsetting disajikan di
offsetting criteria sebelum
Gross laporan posisi
offsetting amount
keuangan Nilai wajar
Gross offset in
Net amount Financial
carrying accordance presented in Instrumen collateral Financial Assets
Aset keuangan yang amount
with the the statement keuangan Fair value Nilai eksposur
recognized diakui pada akhir
before offsetting of financial
Financial of financial neto
at the end of periode pelaporan
offsetting criteria
position instruments
collateral Net exposure reporting period
31 Desember 2015 December 31, 2015
Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under
janji dijual kembali 269.117
- 269.117
- 270.457
- agreement to resell
31 Desember 2014 December 31, 2014
Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under
janji dijual kembali 268.324
- 268.324
- 269.576
- agreement to resell
PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
69
4. PENGGUNAAN ESTIMASI
DAN PERTIMBANGAN
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan
Catatan 3. These disclosures supplement the commentary on
financial risk management Note 3.
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty
i Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
i Allowances for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi
dijelaskan di
Catatan 2o. Financial
assets accounted
for at
amortized cost
are evaluated
for impairment on a basis described in
Note 2o. Cadangan kerugian penurunan nilai terkait
dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan
nilai dibentuk
atas tagihan
yang penurunan nilainya dievaluasi secara
individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang
diharapkan akan
diterima. Dalam
mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi
keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang
diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi
penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali
secara
independen disetujui
oleh Departemen Kredit.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment
applies to claims evaluated individually for impairment
and is
based upon
management’s best estimate of the present value of the cash flows that are
expected to be received. In estimating these cash flows, management makes
judgments
about the
counterparty’s financial situation and the net realizable
value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits,
and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are
independently approved by the Credit Department.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian
kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi
yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai
tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum
dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-
faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-
faktor ekonomi. Collectively
assessed impairment
allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic
characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain
impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In
assessing the need for collective loan loss allowances, management considers
factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic
factors.
Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk
menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang
diperlukan,
berdasarkan pengalaman
historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung
pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan
individual serta
asumsi model dan
parameter yang
digunakan dalam
menentukan cadangan kolektif. In order to estimate the required
allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are
modeled and to determine the required input parameters, based on historical
experience
and current
economic conditions.
The accuracy
of the
allowances depends on how well the estimated
future cash
flows are
determined for specific counterparty allowances and the model assumptions
and parameters used in determining collective allowances.