PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
48
3. MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN DAN
MANAJEMEN MODAL lanjutan 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT continued b. Risiko Kredit lanjutan
b. Credit Risk continued
Pengendalian Batas Risiko dan Kebijakan Mitigasi
Risk Limit Control and Mitigation Policies Limit pemberian kredit ditelaah mengikuti
perubahan kondisi pasar dan ekonomi, dan penelaahan kredit secara periodik, serta
penilaian atas kemungkinan wanprestasi. Lending limits are reviewed in the light of
changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of
probability of default.
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit dengan mengharuskan adanya
agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika sumber pembayaran utama debitur melalui arus
kas tidak terpenuhi. The Bank implements policies to mitigate credit
risk by requiring collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s
payment through cash flows is not fulfilled.
Eksposur maksimum risiko kredit Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap
risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi dan irrevocable LC yang
diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai yang harus dibayarkan oleh
Bank jika kewajiban atas bank garansi dan irrevocable LC yang diterbitkan terjadi.
For financial assets recognized in the financial statement, the maximum exposure to credit risk
is equal to their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable LC issued, the
maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to
pay if the obligations on the bank guarantees and irrevocable LC issued are called upon.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen
keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan
agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya;
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial
instruments in the statement of financial position and off-balance sheet accounts,
without taking into account any collateral held or other credit enhancement;
31 DesemberDecember 31 2015
2014
Instrumen keuangan pada laporan Financial instruments in the
posisi keuangan: statement of financial position:
Giro pada Bank Indonesia 1.710.947
1.425.155 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain 31.146
43.324 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank-bank lain 2.113.813
3.324.797 and other banks
Tagihan derivatif 2.921
849 Derivatives receivable
Tagihan akseptasi 61.821
60.744 Acceptance receivable
Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under
janji dijual kembali 269.117
268.324 agreement to resell
Kredit yang diberikan 20.788.304
15.093.659 Loans
Efek-efek 325.444
232.642 Securities
Aset lain-lain 127.018
103.392 Other Assets
Rekening administratif: Off-balance sheet accounts:
LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih beredar
25.357 43.453
Outstanding irrevocable LC Bank garansi yang diterbitkan
25.320 46.664
Bank guarantees issued
Total 25.481.208
20.643.003 Total
PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
49
3. MANAJEMEN RISIKO
KEUANGAN DAN
MANAJEMEN MODAL lanjutan 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT continued b. Risiko Kredit lanjutan
b. Credit Risk continued
Tabel di bawah ini menunjukkan net maximum
exposure setelah
memperhitungkan agunan atas risiko kredit untuk efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below shows the net maximum exposure after considering collateral to credit
risk of securities purchase under agreement to resell as of December 31, 2015 and 2014:
Eksposur maksimum Agunan
Eksposur - neto Maximum exposure
Collateral Net exposure
2015 2015
Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under
janji dijual kembali 269.117
270.457 -
agreement to resell 2014
2014 Efek-efek yang dibeli dengan
Securities purchased under janji dijual kembali
268.324 269.576
- agreement to resell
Untuk kredit
yang diberikan,
Bank menggunakan agunan untuk meminimalkan
risiko kredit. Berdasarkan klasifikasi, kredit Bank dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu:
1. Secured loans 2. Unsecured loans
For the loans and receivables, Bank uses the collateral to minimize the credit risk. Loans and
receivables in Bank are classified into two major category:
1. Secured loasn 2. Unsecured loans
Untuk Secured loans, Bank menetapkan jenis dan nilai agunan yang dijaminkan sesuai
skema kredit. Jenis dari agunan terdiri dari: a. Physical collateral, antara lain tanah,
bangunan dan BPKB kendaraan motor. For secured loans, Bank determined the type
and value of collateral according to the loan scheme. Types of collateral are as follows :
a. Physical collateral, such as land, buildings
and proof of vehicle ownership. b. Financial collateral, antara lain simpanan
tabungan, giro dan deposito berjangka, surat berharga dan emas.
c. Lainnya antara lain garansi dan lembaga penjamin.
b. Financial collateral, such as time deposit, savings, demand deposit, securities, and
gold. c. Others, such as guarantees, government
guarantees and guarantee institution. Apabila terjadi default gagal bayar, Bank
akan menggunakan agunan tersebut sebagai pilihan terakhir untuk pemenuhan kewajiban
counterparty. In times of default, Bank will use the collateral
as the last resort in recovering its investment.
Unsecured loans terdiri dari fully unsecured loans dan partially secured loans seperti
kredit untuk
karyawan golongan
berpenghasilan tetap dan kredit konsumer lainnya. Dalam pembayaran kewajibannya,
partially secured loans umumnya dilakukan melalui pemotongan penghasilan secara
otomatis. Unsecured loans consist of fully unsecured
loans and partially secured loans such as loans for fixed income employees, and other
consumer loans. In their payment obligations, partially secured loans are generally made
through automatic payroll deduction.
Dengan demikian, meskipun kredit tersebut termasuk dalam kategori unsecured loans
namun tingkat risiko dan partially secured loans tidak sebesar nilai tercatat kredit.
Sedangkan untuk fully unsecured loans, tingkat risiko adalah sebesar nilai tercatat
kredit. Although it is included in the unsecured loans
category, the risk level of partially secured loans is lower than the carrying value. As for
fully unsecured loan, the risk level is equal to the carrying value.