Indonesia Improvement Award 2015 Bank QNB Indonesia Tbk 2015
27
Kinerja 2015
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Testimoni dari Nasabah dan Rekanan
PT J-RESOURCES
Natalia Thamrin, Finance Specialist Kami sangat puas dengan
layanan Mitra Bisnis dari Bank QNB Indonesia
. Mereka terus berkomunikasi dengan kami
dari waktu ke waktu dan selalu memberikan yang terbaik untuk
memenuhi kebutuhan kami. Mitra Bisnis telah benar-benar
membantu perusahaan kami.
PT KERTAS BASUKI RAHMAT
Dian Natha, Finance Department Setelah menjadi nasabah selama
dua tahun, kami terus merasakan
pelayanan yang sempurna dari Mitra Bisnis Bank QNB
Indonesia . Selama ini, tim Mitra
Bisnis selalu ramah dan responsif dalam menjawab pertanyaan
dari perusahaan kami. Tim Mitra Bisnis adalah yang terbaik. Good
Job
PT CISADANE RAYA CHEMICALS
Neneng, Finance Team Pelayanan Bank QNB Indonesia
sangat cepat dan akurat, terutama layanan Mitra Bisnis.
Kami harap mereka tetap menjaga kesempurnaan layanan
sehingga kami dapat terus bekerja sama dengan mereka di
masa depan.
Lapor an K
epada
Pemegang Saham
Laporan Kepada Pemegang Saham
30
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Dewan Komisaris
Ali Ahmed Z A Al Kuwari
Komisaris Utama Pemegang saham dan pemangku
kepentingan yang terhormat, Pertama-tama, kami panjatkan
puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pencapaian positif
PT Bank QNB Indonesia Tbk di tahun 2015. Dewan Komisaris bersyukur
bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional, Bank
berhasil melalui tahun 2015 dengan baik. Merupakan kehormatan bagi
saya, mewakili Dewan Komisaris PT Bank QNB Indonesia Tbk, untuk
menyampaikan Laporan Tahunan 2015.
Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia
Secara keseluruhan, perekonomian global masih diwarnai
ketidakpastian. Perbaikan kondisi perekonomian Amerika Serikat
tidak diimbangi oleh perbaikan ekonomi di wilayah Eropa.
Sementara di Asia, perekonomian Jepang masih terjebak dalam
stagnasi seiring dengan penurunan tingkat investasi dan berkurangnya
persediaan meskipun terimbangi dengan adanya pemulihan nilai
ekspor dan konsumsi publik. Kondisi perekonomian Tiongkok,
juga mengalami hal serupa, mengindikasikan kecenderungan
perlambatan karena adanya penurunan permintaan ekspor yang
mendorong perlonggaran kebijakan moneter. Pemerintah Tiongkok telah
meluncurkan sejumlah inisiatif pembaharuan pasar keuangan
dan internasionalisasi mata uang Renminbi yang kemudian
memberikan dampak signiikan bagi negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Untuk mengantisipasi kondisi
perekonomian global tersebut, pemerintah Indonesia telah
menerbitkan serangkaian paket kebijakan yang ditujukan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berkoordinasi dengan
Bank Indonesia BI dan Otoritas Jasa Keuangan OJK, sejak September
2015 pemerintah Indonesia mulai meluncurkan sejumlah paket
stimulus ekonomi yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan
makroekonomi yang kondusif terutama dengan menghidupkan
sektor riil sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
yang telah mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir, yaitu
sebesar 4,73 y-o-y di kuartal ketiga tahun 2015.
Paket kebijakan pertama resmi diumumkan pada tanggal 1
September 2015. Paket ini mencakup tiga langkah penting yang diyakini
dapat mendorong pergerakan sektor riil nasional. Menyusul paket
pertama tersebut, pemerintah kemudian mengumumkan
tujuh paket ekonomi lainnya, menggenapkannya menjadi 8
paket hingga akhir tahun 2015. Dua paket kebijakan pertama fokus
pada deregulasi dan debirokrasi sebagai usaha untuk meningkatkan
investasi baik domestik maupun asing. Sedangkan paket kebijakan
ekonomi ketiga menitikberatkan pada peningkatan eisiensi kegiatan
operasional lokal untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.
Laporan Kepada Pemegang Saham
31
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Paket kebijakan ekonomi keempat terutama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja di
Indonesia. Menutup tahun 2015, pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi kelima, keenam dan ketujuh yang
melibatkan insentif pajak untuk revaluasi aset, insetif pajak untuk investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia
dan peningkatan industri padat karya. Sementara paket kedelapan fokus untuk mengantisipasi perkembangan dan
daya kompetitif pemerintah di pasar ekonomi dalam negeri dan global.
Secara keseluruhan, langkah pertama dari reformasi ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah mendapat
sambutan positif dari pasar sebagaimana tercermin dari perbaikan konsumsi rumah tangga domestik dan
penguatan pasar ekuitas. Pertumbuhan PDB terjaga di level 4,7 sementara pasar keuangan dan industri perbankan
mengalami dampak yang beragam diiringi dengan tindakan pencegahan yang memadai. QNB Indonesia, termasuk
salah satu lembaga yang dapat bertahan dan melalui tahun 2015 dengan baik.
Penilaian Kinerja Direksi
Dewan Komisaris telah melakukan penilaian kualitatif dan kuantitatif terhadap kinerja Bank secara umum dan
kinerja Direksi secara khusus, antara lain melalui realisasi Rencana Bisnis Bank dan Tingkat Kesehatan Bank tahun
2015. Berdasarkan kedua indikator tersebut, terlihat bahwa beberapa indikator keuangan utama menunjukan
pelampauan atas target yang telah ditetapkan dan Bank berhasil mempertahankan tingkat kesehatannya.
Kinerja QNB Indonesia per Desember 2015 menunjukan pencapaian positif baik dalam aspek inansial maupun non-
inansial. Dari sisi inansial, laba bersih tercatat sebesar Rp156,05 miliar atau tumbuh sebesar 28,41 dan total
aset mencapai Rp25,76 triliun atau tumbuh sebesar 23,60 dibandingkan tahun lalu. Selain itu, kredit bersih tumbuh
sebesar 37,73 menjadi Rp20,79 triliun dan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 14,52 menjadi Rp18,51 triliun.
Pencapaian tersebut diikuti dengan perbaikan beberapa rasio keuangan utama, seperti ROE yang tercatat sebesar
7,50, BOPO sebesar 90,95 dan NIM terjaga di 3,08. Sejalan dengan strategi Bank untuk menyalurkan kredit
secara selektif, Direksi berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio NPL gross sebesar 2,59 dan NPL net sebesar
2,40. Terkait dengan permodalan, rasio CAR Bank tercatat sebesar 16,18, jauh di atas ketentuan minimum
dari regulator. Dewan Komisaris menghargai dukungan yang berkesinambungan dari QNB Group, yang antara lain
diwujudkan melalui peningkatan permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank.
Atas pencapaian ini, Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi pada tahun 2015 cukup menggembirakan. Dewan
Komisaris meyakini bahwa langkah-langkah strategis yang dilaksanakan Direksi berhasil meningkatkan kinerja
Bank. Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas komitmen dan kerja keras Direksi
dalam merealisasikan kinerja tersebut.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris tidak hanya bertanggungjawab dalam memantau
hasil operasional Bank tapi juga proses untuk mencapai hasil tersebut. Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan
yang berkesinambungan, Bank harus memastikan terlaksananya proses yang memadai dan tercapainya hasil
yang memuaskan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris meyakini bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG
jauh lebih penting dan harus diterapkan lebih dari sekedar memenuhi aspek kepatuhan. Secara keseluruhan, Dewan
Komisaris bertanggung jawab dalam memantau aspek kepatuhan, implementasi prinsip-prinsip GCG, pencapaian
target Bank serta pemberian nasihat kepada Direksi.
Laporan Kepada Pemegang Saham
32
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Bersama-sama dengan Direksi, pengimplementasian prinsip-
prinsip GCG senantiasa menjadi fokus dari pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi
berkomitmen untuk mewujudkan pengembangan GCG jangka panjang
sehingga dapat tercipta nilai tambah yang berkesinambungan.
Komitmen ini, antara lain terwujud melalui penerapan yang tepat dan
perbaikan yang terus menerus atas pengendalian risiko pada Bank.
Dewan Komisaris menilai Bank telah membangun sistem pemantauan
risiko yang baik sebagai landasan yang kuat dan menerapkan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, manajemen risiko dan
sistem pengendalian internal sesuai praktek-praktek terbaik.
Kinerja Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan
Komisaris dibantu oleh tiga komite yakni Komite Audit, Komite
Remunerasi Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Sepanjang tahun
2015, ketiga komite tersebut telah menghasilkan kinerja yang baik dan
memberikan kontribusi terhadap pencapaian Bank. Di samping
pelaksanaan rencana kerja dengan baik oleh masing-masing komite,
fungsi setiap komite juga terus ditingkatkan untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dibantu
oleh ketiga komite tersebut, Dewan Komisaris terus mendorong
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di
setiap jenjang organisasi QNB Indonesia.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Pada kesempatan ini, dapat diinformasikan pula adanya
perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris pada tahun
2015 dengan bergabungnya Bapak Djoko Sarwono sebagai Komisaris
Independen, menggantikan Bapak Nasrul Husin. Dewan Komisaris
menyambut dengan bangga dan meyakini bahwa bergabungnya
Bapak Djoko Sarwono sebagai anggota Dewan Komisaris yang baru,
dapat memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan QNB Indonesia di
masa mendatang. Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi atas
kontribusi yang telah diberikan oleh Bapak Nasrul Husin selama masa
jabatan beliau pada Bank.
Prospek Usaha
Di tengah ketidakpastian yang diperkirakan masih akan
berlanjut di tahun 2016, kondisi perekonomian global maupun
Indonesia diprediksi akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun
2015. Pemulihan ekonomi global juga diyakini akan berlangsung
lambat. Namun demikian, ekonomi global dipercaya dapat tetap
mempertahankan keseimbangannya meski masih dibayangi dampak
krisis keuangan global yang menahan laju pertumbuhan ekonomi
sebagian besar negara-negara di dunia dan termasuk menekan
tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,2-5,6.
Perkembangan ekonomi nasional akan dipengaruhi oleh perilaku
investor terutama dalam kaitannya dengan mempertimbangkan dampak
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA
Dewan Komisaris bersyukur bahwa di
tengah ketidakpastian ekonomi global dan
nasional, QNB Indonesia berhasil melalui tahun
2015 dengan baik.”
Laporan Kepada Pemegang Saham
33
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Ali Ahmed Z A Al Kuwari
Komisaris Utama Atas nama Dewan Komisaris,
dan paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan. Rangkaian paket kebjakan ekonomi tersebut diharapkan
dapat menarik lebih banyak investor domestik maupun asing. Komitmen pemerintah untuk melakukan deregulasi
dan debirokrasi akan tetap menjadi faktor kunci dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional dan
mempercepat pertumbuhan investasi dalam negeri.
Tahun 2016 diharapkan akan memberikan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan perbankan
industri Indonesia. Dewan Komisaris meyakini bahwa Rencana Bisnis Bank yang disusun Direksi telah memadai
dan akan mengantarkan Bank mencapai pertumbuhan yang optimal. Dewan Komisaris juga percaya bahwa Bank
akan mampu memanfaatkan peluang yang ada dan menjadi salah satu pemain terdepan dalam industri perbankan
nasional.
Rekomendasi Dewan Komisaris
Sejalan dengan salah satu tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, yaitu memberikan rekomendasi bagi
Direksi, Dewan Komisaris memiliki tiga rekomendasi terkait aspek bisnis dan operasional Bank. Pertama, Dewan
Komisaris meyakini bahwa di balik setiap tantangan terdapat peluang untuk dimanfaatkan.
Oleh karena itu, Bank harus memanfaatkan setiap peluang untuk maju menjadi salah satu pemain terdepan
dalam industri perbankan. Kedua, Bank harus berusaha untuk mengendalikan tingkat kredit bermasalah NPL
melalui ekspansi penyaluran kredit yang selektif dan optimalisasi pemulihan kredit bermasalah. Ketiga, Dewan
Komisaris meyakini bahwa Bank harus berkomitmen dalam mendorong kepatuhan yang optimal terhadap
peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, dengan demikian risiko-risiko yang dihadapi Bank dapat
diminimalkan.
Apresiasi Kami
Apresiasi yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas
kepercayaan dan dukungannya selama ini. Kami yakin bahwa Bank QNB Indonesia, dengan dukungan QNB Group
sebagai Salah Satu Bank Terkuat di Dunia, akan terus melangkah maju dan mencapai pertumbuhan signiikan di
tahun-tahun mendatang. Kami juga ingin berterimakasih kepada jajaran Direksi, karyawan, dan mitra bisnis yang
turut serta dan mendukung Bank QNB Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa memberikan kemudahan dan berkah bagi kita semua untuk mewujudkan visi yang dicita-citakan.
Laporan Kepada Pemegang Saham
34
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Warga Negara Qatar, 54 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 27 Januari
2012. Beliau meraih gelar Bachelor in Math and Computer Science dari Eastern Washington University pada tahun 1984 dan Master Degree
of Science in Management Information System dari the Seattle Paciic University pada tahun 1987. Beliau juga menghadiri program-program
eksekutif dari Wharton School of Business, London Business School, Cambridge University dan Duke University.
Beliau bergabung dengan Qatar National Bank QNB sejak tahun 1988. Sebelum diangkat sebagai QNB Group Chief Executive Oicer pada
bulan Juli 2013, beliau merupakan Executive General Manager dan Group Business Oicer. Beliau bertanggung jawab atas seluruh lini usaha QNB
dan memiliki peran penting dalam mewujudkan QNB sebagai lembaga keuangan terdepan di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.
Beliau juga menjabat sebagai Chairman dari Advisory Board MasterCard Timur Tengah dan Afrika Utara, Chairman QNB Capital investment
banking and advisory dari QNB Group, Chairman QNB Privee Suisse di Switzerland, Vice Chairman Commercial Bank International di UAE dan
Vice Chairman Qatar Exchange.
Di tahun 2015, beliau aktif menghadiri beberapa program pengembangan kompetensi, antara lain adalah Institute of International
Finance IIF and Emerging Market Advisory Council EMAC, CEOs and Spring Membership Meetings di Doha, Qatar Maret 2015 dan United
Arab Banks Summit di Budapest, Hungaria Juni 2015. Warga Negara Australia, 57 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris
Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 4 Maret 2013. Beliau meraih gelar Chartered Accountant CA in AccountingFinance
dari New Zealand Society of Accountant Examination pada tahun 1979.
Beliau mengawali karirnya pada KPMG Christchurch New Zealand, London UK, Sydney Australia 1984-1988. Selanjutnya, beliau
bergabung dengan Westpac Banking Corporation dan menjabat sebagai Manager of Financial Management Accounting 1988–1991,
Group Management Accountant 1991–1994, Chief Manager Portfolio Management – Institutional and International Banking Group 1994
-1996, Chief Manager Group Credit Risk Analysis 1996–1998, Head of Business Banking Product and Services 1998–1999, Chief Manager
Business Re-Design 1999–2000, Chief Manager of Strategy Design, IT Operations 2000–2001. Beliau juga pernah menjabat sebagai
Group Auditor General Manager Operational Risk pada St. George Bank 2001–2004, Executive General Manager Group Audit CBA
2004–2007, Acting Group Chief Risk Oicer CBA 2007–2008, Deputy Group Chief Risk Oicer CBA 2008, Chief Risk Oicer Regional Banking
Support CBA 2008–2010, Chief Risk Oicer International Financial Services CBA dan Chief Risk Oicer Bankwest, CBA 2010–2012. Selain
menjabat sebagai Komisaris pada Bank, beliau juga menjabat sebagai Group Chief Risk Oicer Qatar National Bank 2012–sekarang, Board
Member QNB Al Ahli 2013-sekarang, dan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank 2014-sekarang.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain IIF Mena CRO forum - Global
and Regional Issues Impacting Banking Maret 2015, IIF Spring Membership Meeting - Global Energy at a Turning Point Maret 2015,
QNB Group Leadership Development Program Mei 2015, QNB Global Risk Conference Mei 2015, IIA Qatar Conference - Global and Regional
Issues Impacting Internal Audit and Risk Mei 2015.
Profil Dewan Komisaris
Ali Ahmed Z A Al Kuwari
Komisaris Utama
Grant Eric Lowen
Komisaris
Laporan Kepada Pemegang Saham
35
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24
Juni 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Bank pada tahun 2010 hingga 2011. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Jember, Jawa Timur pada tahun 1979 dan Master of Business Administration dari Tulane University, New Orleans, AS pada tahun
1988. Beliau mengawali karirnya pada PT Bank Negara Indonesia Persero
Tbk sejak 1979 hingga masa pensiunnya pada tahun 2008 dengan menempati beberapa posisi termasuk Direktur Komersial 2003–2005,
Direktur Sumber Daya Manusia 2005–2007 dan terakhir sebagai Direktur Operasional Umum 2008. Beliau juga pernah menjabat
sebagai Direktur PT BNI Nomura Jafco 1991–1994, Komisaris PT Bank Finconesia 2001–2002, Wakil Rektor Universitas Pancasila
2008–2012, dan Dosen Luar Biasa Universitas Pancasila 2008–sekarang. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite
Pemantau Risiko Bank 2011–sekarang.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Workshop BSMR - Liquidity Risk
Management in Banks Agustus 2015. Warga Negara India, 59 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Bank
berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2012. Beliau meraih gelar Bachelor Degree in Chemistry dari Madurai Kamaraj
University, India pada tahun 1977.
Pengalaman karir beliau, antara lain pada Indian Overseas Bank Mumbai and Chennai, India 1978–1991, National Bank of Oman 1991–1997
2004-2007, Emirates Bank International Ltd, Dubai, UAE 1997–2000. Beliau juga pernah menjabat sebagai Head of Corporate Banking
Division pada Majan International Bank, Muscat, Sultanate of Oman 2000–2003, Assistant GM Corporate Banking Bank Dhofar Al Omani Al
Fransi 2004, Managing Director Sarasin Alpen LLCAlpen Capital LLC, Oman 2007–2009, General Manager Qatar National Bank, Singapura
2009–2014. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Regional General Manager Asia Qatar National Bank 2014–sekarang, Direktur QNB
India Private Limited 2012-sekarang dan anggota Komite Pemantau Risiko Bank 2013–sekarang.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Internal Compliance and KYC
Trainings di Singapura Oktober 2015 serta Program Penyegaran Sertiikasi Manajemen Risiko dari BARA di Jakarta September 2015.
Muthu Chidambaram
Komisaris
Suroto Moehadji
Komisaris Independen
Laporan Kepada Pemegang Saham
36
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Djoko Sarwono
Komisaris Independen
Muhammad Anas Malla
Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Beliau diangkat sebagai
Komisaris Independen Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 16 September 2011. Meraih Sarjana
Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1989 dan Master of Laws dari Tulane University, New Orleans,
AS pada tahun 1998.
Sepanjang karirnya, beliau menempati sejumlah jabatan di PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, antara lain
sebagai Deputy General Manager Operasional Kantor Cabang Tokyo 1998–2001, Pemimpin Kantor Cabang
Samarinda 2001–2002, Wakil Pemimpin Kantor Wilayah 02 Padang Bidang Pembinaan Cabang 2002–2003,
Wakil Pemimpin Divisi Hukum dan Kepatuhan Bidang Pengembangan Hukum 2003–2004, Wakil Pemimpin
Divisi Kepatuhan 2004, Pemimpin Divisi Kepatuhan 2004–2006, Pemimpin Satuan Pengawasan Intern
2006–2011. Selain menjabat sebagai Komisaris Independen Bank, beliau juga menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Swadarma Sarana Informatika 2013–sekarang. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi
dan Nominasi Bank 2011–sekarang, dan Pjs. Ketua Komite
Audit Bank 2015–sekarang. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai
program peningkatan kompetensi, antara lain Workshop “Menjadi Komisaris yang Efektif dan Bertanggungjawab”
November 2015. Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Beliau diangkat sebagai
Komisaris Independen Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2015. Meraih gelar Sarjana
Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1975, Master in Public Administration MPA dari University of
Southern California, Los Angeles, California, AS pada tahun 1985 serta Doctor of Philosophy in Public Administration
DPA dari University of Southern California, Los Angeles, California, AS pada tahun 1989.
Sepanjang karirnya, beliau menempati sejumlah posisi, antara lain Direktur Eksekutif Kebijakan dan Regulasi
Perbankan, Bank Indonesia 1999-2001, Kepala Kantor Bank Indonesia Regional Bandung 2001-2003, Presiden
Direktur Indover Bank, Amsterdam merangkap Ketua Dewan Indover Bank, Hong Kong 2003-2006, Staf Ahli Gubernur
Bank Indonesia 2006-2009. Beliau bergabung di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia LPPI pada tahun
2010 sebagai Advisor to Board dan saat ini menjabat sebagai Senior Faculty sejak Mei 2015. Beliau juga menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia Peindo 2011-2014, Komisaris Utama PT NISP Asset Management
2013-2014, Wakil Komisaris Utama PT Aberdeen Asset Management 2014-2015, dan Komisaris PT Peindo Riset
Konsultasi 2014-2015 serta Komisaris Utama PT Peindo Biro Kredit 2014-sekarang.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Sertiikasi Manajemen
Risiko Tingkat 1 2 Juli 2015.
Laporan Kepada Pemegang Saham
37
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
37
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Kepada Pemegang Saham
38
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Direksi
Andrew Duf
Direktur Utama Pemegang saham yang terhormat,
Sebagai bagian dari Salah Satu Bank Terkuat di Dunia, yaitu QNB Group, QNB
Indonesia terus berkomitmen untuk mengembangkan usahanya di Indonesia
melalui perluasan eksistensi, produk yang ditawarkan dan jumlah nasabah.
Komitmen ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar di
ASEAN dan kebijakan dititiberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Kondisi operasional
seperti ini sangat mendukung strategi pertumbuhan Bank.
Kami dengan bangga menyampaikan kepada para pemegang saham dan
nasabah, bahwa selama tahun 2015 Bank terus melakukan pengembangan terhadap
sumber daya manusia, meningkatkan aspek kepatuhan, merancang dan
berinvestasi pada kegiatan usaha utama, serta senantiasa meningkatkan eisiensi
di seluruh proses usaha untuk mendukung pertumbuhan Bank.
Kinerja 2015 Tantangan Ekonomi
Indonesia menghadapi salah satu tahun yang paling sulit sejak krisis Asia pada
tahun 1998. sejak krisis Asia tahun 1998. Jatuhnya harga komoditas, dampak
dari pelemahan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian dari isu kenaikan suku
bunga AS telah memperburuk sentimen ekonomi nasional di mana likuiditas
menjadi sangat ketat selama hampir 12 bulan seiring penerbitan kebijakan
moneter untuk menekan permintaan. Meski hal ini terbukti membawa dampak
positif bagi neraca transaksi berjalan nasional namun Rupiah justru terperosok
lebih dalam dan pertumbuhan ekonomi juga merosot di bawah 5.
Sebagian besar pakar kini meyakini bahwa semua kondisi ini adalah
bagian dari cylical correction yang akan mempengaruhi bisnis secara umum
hingga tahun 2017. Nilai aset di hampir semua sektor industri mengalami
perubahan signiikan akibat lesunya permintaan. Demikian halnya dengan
perusahaan-perusahaan nasional yang menjadi semakin agresif dalam
menyesuaikan model bisnisnya untuk mengimbangi perubahan ini. Industri
perbankan secara umum mengalami perlambatan sementara biaya penyaluran
kredit mengalami kenaikan akibat peningkatan jumlah kredit bermasalah
NPL.
Kinerja yang Tetap Baik: Melangkah dengan Strategi
Secara keseluruhan, kinerja Bank tumbuh lebih tinggi dibandingkan industri
perbankan nasional dengan total aset yang meningkat 23,60 y-o-y, kredit
naik 37,73 dan simpanan juga tumbuh 14,52, atau 102,64 dan 90,71 dan
target awal yang ditetapkan. Dalam upaya menopang pertumbuhan ini, pemegang
saham mayoritas kami juga turut memberikan dukungan melalui pinjaman
subordinasi senilai US70 juta dalam rangka memperkuat modal pelengkap.
Kendati menikmati pertumbuhan yang menggembirakan, namun hal tersebut
justru mendorong kami untuk semakin selektif dan memperketat proses penilaian,
sesuai dengan perubahan kondisi bisnis terkini.
Laba bersih Bank tahun 2015 tercatat sebesar Rp156,05 miliar atau meningkat
28,41 y-o-y. Laba bersih tersebut telah memperhitungkan peningkatan kredit
bermasalah dan penambahan biaya cadangan kerugian yang harus dibentuk.
Sebagian besar dari portofolio kredit bermasalah yang dimiliki Bank memiliki
jaminan berupa aktiva tetap sebesar 100 dari nilai kredit sehingga kami meyakini
bahwa Bank tidak memiliki risiko kerugian yang signiikan di masa depan.
Laporan Kepada Pemegang Saham
39
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sebagai bagian dari komitmen, kami terus melakukan investasi dalam kegiatan usaha antara lain dengan perluasan segmentasi
nasabah, meluncurkan produk-produk baru dan menambah jaringan usaha.
Kami juga telah melakukan investasi dengan meluncurkan QNB First, layanan prioritas dari QNB Group, di hampir
seluruh jaringan kantor QNB Indonesia dan didukung dengan relationship manager yang berdedikasi, produk-produk
investasi, customer service dengan layanan terpadu, acara customer events yang diselenggarakan secara berkala serta
media komunikasi khusus untuk para nasabah. Segmen ini mendapat sambutan positif dan tumbuh dengan cepat, yaitu
mencapai 2.000 nasabah
Kami percaya, mobile channels merupakan bagian dari masa depan dan kolaborasi antara Bank dengan perusahaan commerce
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesuksesan mobile channels serta menjadi katalisator untuk mewujudkan
sistem perbankan yang lebih inklusif. Dengan dasar tersebut, Bank melakukan investasi di bidang ini. Saat ini, kami memiliki
lebih dari 105.000 nasabah perbankan yang aktif menggunakan mobile channels. Kami telah melaksanakan sejumlah proyek
kerjasama dengan beberapa mitra strategis dan diharapkan Bank akan mencapai pertumbuhan yang luar biasa baik dari sisi
jumlah nasabah maupun jumlah transaksi di tahun 2016.
Ekspansi kantor cabang di tahun 2015 dilakukan secara selektif dengan fokus untuk melayani kota-kota besar di Indonesia. Tahun
ini, kami menambah kantor cabang di Jababeka, Palembang, dan Balikpapan sehingga total jaringan kantor Bank adalah sebanyak
49 kantor cabang.
Dengan pertumbuhan majemuk compound growth sejak tahun 2010 yang mencapai 61, kami merasa perlu untuk
melaksanakan beberapa proyek yang bertujuan untuk meningkatkan eisiensi diukur melalui seberapa baik kami
memenuhi ekspektasi nasabah baik pada operasional kantor- kantor cabang maupun operasional wholesale. Dengan bangga
kami sampaikan bahwa Bank berhasil mencapai perbaikan hingga 90 baik dari sisi cycle time maupun defect di berbagai
area. Target kami adalah mencapai perbaikan diseluruh area.
Tahun ini juga telah dilaksanakan sebuah proyek untuk menyusun ulang proil nasabah Bank guna memastikan kepatuhan terhadap
prinsip-prinsip Know Your Customers dan Anti Pencucian Uang.
Sebagai bagian dari proses transformasi yang telah dimulai sejak tahun 2012, maka pada tahun 2015 Bank meluncurkan produk
pinjaman personal. Peluncuran produk baru ini pada awal tahun, dilakukan berdasarkan riset yang mendalam dan pembentukan
tim pemasaran direct sales
. Sejak diluncurkan, jumlah nasabah dan portofolio kredit meningkat sepuluh kali lipat setiap bulannya
dan kami yakin produk ini akan menjadi kontributor utama bagi laba bersih Bank di masa mendatang. Kedepan, kami akan
memperkenalkan lebih banyak pilihan produk personal kepada nasabah kami.
Pada paruh kedua tahun 2015, Bank juga melakukan pembaharuan produk dan penyederhanaan proses terhadap kredit Usaha Kecil
Menengah, yang menyebabkan peningkatan jumlah nasabah baru dan portofolio kredit tersebut.
Strategi dan Tantangan 2016 Sumber daya manusia SDM yang berkualitas baik dari sisi
keterampilan maupun kepemimpinan merupakan kunci kesuksesan bagi setiap industri jasa. Hal ini dipahami benar
oleh QNB Indonesia dalam menyusun strategi pengembangan sumber daya manusianya.
23,60 37,73
14,52 0,00
69,51 1,47
28,41 2,16
20.839.018 15.093.659
16.161.710 2.189.287
406.622 209.433
121.525 0,23
25.757.649 20.788.304
18.509.008 2.189.287
689.251 212.518
156.046 2,40
Total Aset Kredit yang Diberikan - Neto
Simpanan Dari Nasabah Modal Saham
Pendapatan Bunga Total Pendapatan Operasional Lainnya
Laba Tahun Berjalan NPL Neto
keterangan Pertumbuhan
2014 2015
Laporan Kepada Pemegang Saham
40
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Di tahun 2015, kami mulai gencar berinvestasi pada kurikulum pelatihan
SDM yang fokus pada pengembangan ketrampilan yang dibutuhkan Bank.
Prioritas kami ke depan adalah memastikan semua karyawan telah
terakreditasi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka masing-masing. Target kami adalah
mencapai 100 kepatuhan pengembangan SDM ini pada tahun
2017. Namun, kami tidak menjanjikan pelatihan yang berlebihan kepada
karyawan kami yang terus bertambah. Sebagai gantinya, kami berinvestasi
pada media pembelajaran baru untuk membantu inisiatif pengembangan SDM
yaitu melalui perpaduan pelatihan online interaktif, aktivitas pembelajaran di kelas
dan alat bantu pasca pelatihan seperti alat pencarian data elektronik search
engine. Kami menyebutnya sebagai Q University.
Dalam rangka pembinaan kepemimpinan, kami fokus pada tiga hal yang dijabarkan
berikut:
» Mengidentiikasi dan memupuk
potensi kepemimpinan. Tahun ini kami meluncurkan program
Developing Great Talent di mana kami menggunakan suatu
perangkat yang digunakan oleh karyawan dan supervisornya untuk
bersama-sama melakukan penilaian atas potensi kepemimpinan
karyawan dan berdasarkan penilaian tersebut disusun rencana
pengembangan diri yang dimonitor setiap 6 bulan.
» Kelas pelatihan untuk para
karyawan baru dengan level manager dan supervisor
serta program-program yang diperuntukan bagi manajemen
senior. »
Management Development Program MDP. Program berjangka waktu
tiga tahun yang dirancang untuk mendorong potensi kepemimpinan
dan pengembangan perbankan bagi para lulusan unoversitas terpilih.
Pada akhir tahun, kami akan memiliki 28 orang calon pemimpin
masa depan dalam program ini.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG telah menjadi
pondasi utama bagi Direksi dan seluruh Manajemen dalam mengelola bank dan
menjalankan kegiatan operasional. Dengan secara konsisten menerapkan
prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, serta
kesetaraan dan kawajaran dalam proses usaha semua lini bisnisnya, kami yakin
dapat mempertahankan kinerja yang baik dan menciptakan nilai tambah bagi
seluruh pemangku kepentingan.
Dengan mengadopsi kerangka peraturan yang berlaku, kami terus meninjau,
menyusun, dan menerapkan prinsip- prinsip GCG sambil memperhatikan
ketentuan dan peraturan yang berlaku, Pedoman GCG Indonesia dan rangkaian
standar terbaru termasuk ASEAN Corporate Governance Scorecard untuk
memperoleh umpan balik terkait kualitas penerapan GCG oleh Bank.
Untuk memastikan praktik GCG terbaik pada semua laporan organisasi, kami
secara konsisten menyelenggarakan program sosialisasi internal
untuk meningkatkan kesadaran, menyempurnakan perangkat GCG
seperti sistem pelaporan pelanggaran, sistem keluhan pelanggan, dan fungsi
anti pencucian uang. Lebih lanjut, guna memastikan penyempurnaan penerapan
GCG, kami juga telah melaksanakan penilaian CGG dengan metode self-
Dengan pertumbuhan majemuk compound
growth sejak tahun 2010 yang mencapai 61,
kami merasa perlu untuk melaksanakan beberapa
proyek yang bertujuan untuk meningkatkan
eisiensi diukur melalui seberapa baik kami
memenuhi ekspektasi nasabah baik pada
operasional kantor- kantor cabang maupun
operasional wholesale. Dengan bangga kami
sampaikan bahwa Bank berhasil mencapai
perbaikan hingga 90 baik dari sisi cycle time
maupun defect di berbagai area. Target kami adalah
mencapai perbaikan diseluruh area.
Laporan Kepada Pemegang Saham
41
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
assessment sesuai ketentuan yang berlaku, mengevaluasi kinerja bisnis berdasarkan sejumlah indikator kinerja yang telah
ditetapkan serta kebijakan dan sistem yang berlaku.
Perubahan Komposisi Direksi Kami dengan senang hati menyambut Direktur baru dalam
jajaran Direksi tahun ini. Novi Mayasari yang bergabung dengan Bank pada bulan September 2014 sebagai Kepala Divisi Sumber
Daya Manusia, telah diangkat menjadi Direktur Sumber Daya Manusia berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015. Pengangkatan tersebut mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan pada tanggal 2 Oktober 2015. Kami yakin, dengan bergabungnya Novi Mayasari, akan menciptakan keseimbangan
yang lebih baik lagi bagi kapabilitas dan pengalaman yang dimiliki jajaran Direksi.
Dilain pihak, seorang Direktur yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan telah mengundurkan diri melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2015. Kami berterima kasih atas kontribusi yang telah beliau berikan selama
menjabat sebagai anggota Direksi Bank.
Prospek Usaha 2016 Kami memproyeksikan kondisi operasional pada tahun 2016 tidak
jauh berbeda dibandingkan tahun 2015 dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada level moderat namun lebih
tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Kami memperkirakan tekanan peningkatan kredit bermasalah akan
mereda seiring dengan adaptasi model usaha yang dilakukan korporasi di Indonesia sesuai dengan perubahan lingkungan
operasional.
Program infrastruktur pemerintah tahun 2015 yang sedikit terlambat realisasinya, diperkirakan akan berjalan lebih cepat di
tahun 2016. Hal ini akan membawa dampak positif bagi sektor swasta karena adanya pergerakan sektor jasa dan pemasok untuk
mencapai realisasi program infrastruktur tersebut. Lingkungan ekonomi eksternal juga diprediksi tidak akan
membawa sentimen positif dengan tekanan pada Rupiah yang berlanjut dan harga komoditas yang tetap lemah.
Di QNB Indonesia, pada tahun 2015 kami telah melakukan adaptasi yang diperlukan terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi. Di tahun 2016, kami akan terus berinvestasi, tumbuh secara selektif dan memanfaatkan peluang-peluang yang mungkin
muncul baik secara organik maupun non-organik.
Apresiasi dan Penutup Kemajuan yang berhasil diraih oleh Bank pada tahun 2015
merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan di setiap jenjang organisasi. Atas nama Direksi, kami hanturkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan Bank. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin berterima kasih
kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya atas arahan dan dukungan yang telah diberikan kepada
QNB Indonesia sepanjang tahun 2015.
Lebih lanjut, kami juga ingin berterimakasih kepada kedua pemegang saham mayoritas kami, yaitu QNB Group dan Bosowa
Group yang telah memberikan dukungan penuh kepada Direksi dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.
Terakhir, kami menyampaikan penghargaan kami atas dukungan dan kepercayaan dari seluruh nasabah, mitra bisnis dan para
pemangku kepentingan lainnya. Kesuksesan kami tidak mungkin tercapai tanpa dukungan mereka.
Ke depan, kami akan terus memanfaatkan posisi Bank yang kokoh, permodalan yang sehat, dan inovasi kreatif yang kami miliki untuk
mewujudkan visi Bank menjadi salah satu Bank terkemuka di Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang bersama dengan
pemangku kepentingan.
Andrew Duf
Direktur Utama Atas nama Direksi,
Laporan Kepada Pemegang Saham
42
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Direksi
Andrew Duf
Direktur Utama
Azhar bin Abdul Wahab
Direktur Bisnis
Warga Negara Australia, 60 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Utama Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal tanggal 4
Maret 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Bank 2011-2013. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Queensland Solicitors
Board, Australia pada tahun 1978.
Beliau memiliki 33 tahun pengalaman di bidang perbankan. Sebelumnya, beliau memulai praktek hukum di Heiser Bayly and
McDonald hingga tahun 1980. Kemudian beliau bergabung dengan Citibank dan menempati sejumlah jabatan, dengan jabatan terakhir
sebagai Acting Country Head of Malaysia 1981-1999. Beliau juga sempat bergabung dengan Standard Chartered Bank dengan posisi
terakhir sebagai MENA Wholesale Head 2000-2003, Chief Operations Oicer Commercial Bank of Qatar 2004-2005, Chief Executive Oicer
National Bank of Oman 2005-2007 dan General Manager International Qatar National Bank 2008-Maret 2013.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent pada
bulan Juni 2015 dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Warga Negara Malaysia, 46 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur
Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Juni 2011. Meraih gelar Sarjana dari Faculty of Management, Universiti Teknologi
Malaysia pada tahun 1992, Graduate Diploma in Applied Finance Investment dari the Securities Institute of Australia pada tahun
2003, dan Program for Executive Development PED dari Institute for Management Development IMD, Switzerland pada tahun 2004.
Mengawali karir pada Permodalan Nasional Berhad 1992–1997, beliau kemudian bergabung dengan Nomura Jafco Investment Asia Ltd.
1996–1997. Bergabung kembali dengan Permodalan Nasional Berhad 1997–2006, Maybank Investment Bank Berhad 2006–2008 dan
akhirnya bergabung dengan Qatar National Bank 2008–2011 dengan posisi terakhir sebagai Head of Mergers Acquisition, International
Banking.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Seminar Laku Pandai Branchless
Banking sebagai Sarana Pengembangan Produk Layanan E-Channel dalam Meningkatkan Proit Lembaga Jasa Keuangan pada bulan Maret
2015, Developing Great Talent pada bulan Juni 2015, Global Payment Summit pada bulan Agustus 2015, dan QNB Values for Leader pada
bulan September 2015.
Laporan Kepada Pemegang Saham
43
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Lloyd Rolston
Direktur Risiko
Rusli
Direktur Operasional
Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 15 April 2002.
Meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1993.
Sepanjang karirnya, beliau menempati sejumlah posisi, antara lain pada Bank Prima Ekspres dengan posisi terakhir sebagai Foreign Exchange
Dealer 1992-1997 dan Senior Foreign Exchange Dealer di Bank BNP Lippo 1997. Sebelum diangkat sebagai Direktur Operasional Bank,
beliau menjabat sebagai Chief Dealer 1997-2000 dan Head of Treasury 2000-2002.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent pada
bulan Juni 2015, Workshop “Liquidity Risk Management in Banks“ pada bulan Agustus 2015, workshop Revamping the Capability in Loan
Analysis dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Warga Negara Australia, 57 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur
Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 16 September 2011. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Western,
Australia pada tahun 1981 dan Post Graduate Diploma Course dari the Securities Institute of Australia, Australia pada tahun 1985 serta Project
Management Professionals pada tahun 2011.
Beliau bergabung dengan ABN AMRORoyal Bank of Scotland pada tahun 1986–2011 dan menempati beberapa posisi seperti Country
Risk Oicer ABN AMRO Bank N.V. Indonesia 1998-2001, Senior Vice President Group Risk Management ABN AMRO N.V. Amsterdam, The
Netherlands 2002-2003, Head of Risk Management Bank of Asia, Bangkok, Thailand 2003-2004, Senior Risk Advisor ABN AMRO Bank
N.V. Singapore 2004-2008, posisi terakhir beliau sebagai Head of Commercial Risk-Asia Royal Bank of Scotland N.V. Singapore
2008-2011.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain APU-PPT e-Learning pada bulan
Januari 2015, Developing Great Talent pada bulan Juni 2015 dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015.
Laporan Kepada Pemegang Saham
44
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Windiartono Tabingin
Direktur Kepatuhan
Novi Mayasari
Direktur Sumber Daya Manusia
Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 29 November
2012. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada tahun 1984 dan Graduate Degree
of Finance dan HRM Organizational Behavior dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, New York pada tahun 1994.
Mengawali karirnya di PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sejak tahun 1986 hingga 2012 dan menempati sejumlah posisi, antara lain
Deputi General Manager Divisi SDM 1999-2001, Deputi Manager Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah 2001-2002, Deputi Manager
Wilayah Semarang-Jawa Tengah 2002-2004, Deputi Manager Wilayah Surabaya-Jawa Timur 2004-2006, Kepala Divisi Manajemen Risiko
2006-2009, Kepala Audit Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 2009-2010, Kepala Audit Wilayah Jawa Timur
Februari 2010-Juli 2010, Kepala Divisi Bisnis Mikro Agustus 2010-Mei 2012, Kepala Audit Wilayah Jawa Barat Juni 2012-Desember 2012 dan
Komisaris PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Juni 2011-Oktober 2012.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain the 7
th
IFSB Public Lecture on Financial Policy and Stability : IFSB Seminar on Enhancing Financial
Inclusion Through Islamic Finance pada bulan April 2015, Developing Great Talent dan International Seminar on Financial Literacy to Support
Financial Inclusion pada bulan Juni 2015, Workshop for Banking Assessor Candidate pada bulan Agustus 2015, QNB Values for Leader
pada bulan September 2015, Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals pada bulan November 2015 dan Risk and Governance
Summit 2015 pada bulan November 2015. Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur
Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Februari 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung
pada tahun 1994 dan Master Degree in Wealth Management dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada
tahun 2013.
Beliau memulai karirnya sebagai Management Trainee pada HRODP PT Astra International Tbk 1994-1995, Analyst pada Remuneration
Organization Development PT United Tractor Pandu Engineering 1996-2000, HR Associate Eli Lily Indonesia 2000-2001. Beliau
bergabung dengan Citibank N.A, Indonesia sejak September 2001 hingga September 2014 dengan posisi terakhir sebagai HR Head Consumer
Banking - Senior Vice President. Sebelum menjabat sebagai Direktur pada Bank, beliau menjabat sebagai HR Head – Executive Vice President
September 2014-Februari 2015.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Sertiikasi Manajemen Risiko Level
5 pada bulan Januari 2015, the 3
rd
Industrial Relations Convention 2015 pada bulan Mei 2015, Developing Great Talent pada bulan Juni 2015,
sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah pada bulan Juni 2015 dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015.
Laporan Kepada Pemegang Saham
45
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
45
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Proil P erusahaan
48
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Identitas Perusahaan
nama Perusahaan bidang usaha
komposisi kepemilikan saham
tanggal Pendirian Landasan hukum
Pendirian
modal dasar modal ditempatkan
dan modal disetor
Pencatatan saham kode saham
kode swift Peringkat
jumlah karyawan Alamat Lengkap
Call Center Contact Center
jaringan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Perbankan
» Qatar National Bank S.A.Q 82,59 » PT Bosowa Kapital 8,15
» Masyarakat 9,26
28 April 1913 Didirikan berdasarkan Akta No. 53 tanggal 28 April 1913 yang dibuat di hadapan Leonard
Hendrik-Willem Van Sandick pada waktu itu Notaris di Medan, dan telah disetujui berdasarkan Besluit Gouverneur Generaal Hindia Belanda No. 58 tanggal 16 Juli 1913 dan telah diumumkan
dalam Extra Bijvoegsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913.
Rp8.000.000.000.000 delapan triliun Rupiah Rp2.189.286.499.250 dua triliun seratus delapan puluh sembilan miliar dua ratus delapan
puluh enam juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu dua ratus lima puluh Rupiah PT Bank QNB Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 November 2002
BKSW AWANIDJA
Peindo memberikan peringkat “idAA” dengan Outlook “Stable” kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk
944 QNB Tower 18 Parc SCBD
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Telepon : +62 21 515 515 5
Fax : +62 21 515 538 8
qnb.co.id +62 21 300 553 00
corporate.communicationqnb.co.id 1 satu kantor pusat
15 lima belas kantor cabang 34 tiga puluh empat kantor cabang pembantu
62 enam puluh dua ATM
49
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Logo QNB
• Keempat tanda panah yang
mengarah ke satu pusat merupakan simbol energi dan
keahlian yang difokuskan untuk melayani dan membantu para
nasabah dalam memaksimalkan potensi yang mereka miliki.
• Perbedaan warna tanda
panah pada simbol tersebut menggambarkan
keanekaragaman nasabah yang terus bertumbuh dan
berkembang.
Pita yang terdiri atas dua warna melambangkan sebuah komitmen
untuk selalu berpikir lebih maju melampaui batas dalam memberikan
nilai tambah bagi institusi dan khususnya bagi nasabah.
50
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Selama lebih dari 100 tahun, PT Bank QNB Indonesia Tbk selanjutnya disebut Bank telah mencatatkan berbagai
pencapaian bersejarah, prestasi dan komitmen kepada masyarakat Indonesia. Didirikan di Medan dengan nama NV
Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited berdasarkan Akta Notaris No. 53 tanggal
28 April 1913, Bank terutama bergerak dalam bisnis simpan pinjam dan perdagangan umum. Hampir setengah abad
kemudian, tepatnya pada tahun 1958, Bank resmi beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan No. 191547U.M.II tanggal 28 Oktober 1958. Sejak saat itu, Bank terus bertransformasi menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh pada tahun 1962 dan kemudian berganti nama menjadi PT Bank
Kesawan pada tahun 1965.
Seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi, titik balik bagi Bank terjadi saat relokasi kantor pusatnya dari Medan
ke Jakarta pada tahun 1990. Setelah relokasi tersebut, Bank memperoleh persetujuan sebagai Pedagang Valuta Asing
pada tahun 1995 dan setahun kemudian memperoleh izin menjadi Bank Umum Devisa dan Bank Persepsi yaitu bank
yang dapat menerima pembayaran pajak.
Sekilas PT Bank QNB Indonesia Tbk
Lembaran baru dalam sejarah Bank dimulai pada tahun 2002 dengan adanya perubahan status dari perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 78,8 juta lembar saham atau senilai
Rp19.700.000.000 dan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa Efek Jakarta. Pada tahun yang sama,
Bank juga mulai mengimplementasikan sistem operasi online pada semua cabangnya.
Pada tahun 2005, Bank melakukan eksekusi Waran I
Pada tahun 2009, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham dalam rangka
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sebanyak 125.304.750 lembar saham atau seluruhnya
berjumlah sebesar Rp40.097.520.000.
Di tahun 2011, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II PUT II kepada para Pemegang Saham dalam rangka
penerbitan HMETD sebanyak 2.935.263.768 lembar saham sebanyak 101.219.000 lembar saham atau senilai
Rp25.304.750.000, yang diterbitkan pada waktu Penawaran Umum Perdana IPO tahun 2002.
51
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp733.815.942.000. Qatar National Bank S.A.Q bertindak selaku pembeli siaga dalam
PUT II tersebut. Pelaksanaan PUT II ini mengubah status kepemilikan saham Bank. Qatar National Bank S.A.Q menjadi
Pemegang Saham Pengendali Bank dengan persentase kepemilikan sebesar 69,59. Setelah akuisisi tersebut, nama
Bank berubah menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk.
Pada tahun 2013 dan 2014, Bank melakukan aksi korporasi yang sama. Penawaran Umum Terbatas III PUT III pada
tahun 2013 dilakukan kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 2.596.543.000 lembar
saham atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp649.135.750.000 dan Penawaran Umum Terbatas IV PUT IV pada tahun
2014 kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 2.598.815.479 lembar saham atau
seluruhnya berjumlah sebesar Rp649.703.869.750. Kedua aksi korporasi ini semakin memperkuat struktur permodalan
Bank ditengah kondisi perekonomian yang menantang dan mendukung pertumbuhan jangka panjang Bank yang
berkesinambungan. Pada saat yang sama, Bank juga melakukan rebranding dengan mengubah nama dan logo
Bank dari PT Bank QNB Kesawan Tbk menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk.
Lebih lanjut, tahun 2015 menjadi tahun yang sangat berarti bagi PT Bank QNB Indonesia Tbk. Dukungan permodalan yang kuat
dari Qatar National Bank S.A.Q sebagai pemegang saham utama dan kualitas aset yang kuat membantu Bank bertahan dalam
gejolak ekonomi yang terjadi dan mempertahankan performa baik yang dibuktikan dengan peringkat “idAA” dengan Outlook
“Stable” dari Pefindo, lembaga pemeringkat efek terkemuka.
Selain meluncurkan strategi tahap berikutnya yaitu menjadi Salah Satu Bank Terkemuka di Indonesia yang tumbuh
bersama dengan para pemangku kepentingan, Bank tetap berkomitmen terhadap kelangsungan usaha yang
berkesinambungan dan kesejahteraan Indonesia. PT Bank QNB Indonesia Tbk bangga telah mendukung masyarakat,
dunia usaha dan komunitas lokal selama 102 tahun terakhir dan berharap dapat terus melayani masyarakat Indonesia di
tahun-tahun mendatang.
52
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Visi, Misi, dan QNB Values
Sebelum 2017, kami akan menjadi: • Ikon institusi keuangan di Indonesia
yang tumbuh dan berkembang bersama para pemangku kepentingan kami.
• Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia.
Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan kenyamanan dan proses yang ringkas.
VISI
Kami menyediakan produk dan layanan perbankan yang unggul, didukung oleh
teknologi dan jaringan internasional yang menghasilkan peningkatan manfaat bagi
para pemangku kepentingan untuk menjadi institusi keuangan pilihan.
Visi dan Misi Bank telah ditetapkan melalui SK Direksi No. 074SK- DireksiVI2015 tanggal 1 Juni 2015.
MISI
53
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
QNB VALUES
Passion for Excellence
Kami bertekad melampaui apa yang diharapkan dari kami
extra-mile untuk mencapai
standar profesi tertinggi.
Innovative
Kami beradaptasi terhadap perubahan dan menghargai
kreativitas untuk terus menerus mencapai hasil kerja
yang prima.
Professionalism with Integrity
Kami terus-menerus mengembangkan kompetensi dan perilaku kami, agar
dapat diandalkan dalam mencapai hasil yang diharapkan. Kami jujur,
adil dan siap bertanggung jawab.
Responsible Citizenship
Kami menjunjung tinggi kehormatan serta peduli
terhadap kebaikan manusia dan lingkungan di mana kami
berkarya.
Synergistic Team
Kami secara efektif memanfaatkan segala
kelebihan kami untuk mencapai tujuan bersama
dengan rasa bangga.
53
PT Bank QNB Indonesia Tbk
Catatan: Pada tahun 2015, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah memperbarui nilai-nilai utama dan jiwa layanannya untuk mendukung
kekuatan budaya organisasi dan menghadapi tantangan di masa depan, seperti tercantum dalam SK Direksi No. 074SK-Direksi VI2015 tanggal 1 Juni 2015.
Profil Perusahaan
Laporan Tahunan 2015
54
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Vision, Mission, and Q Values
Jiwa Layanan
Bank terpercaya, dengan tulus memberikan solusi
dan kenyamanan
teRPeR CA
yA
Memenuhi k omitmen sec
ara hati-
hati, jujur , bert
anggung ja w
ab ,
dapat diandalk an dan saling
menguntungk an
tuL us
M ela
yani dengan sepenuh hati, ikhlas dan r
amah
sOL us
i
Memec ahk
an masalah, memberik an
manfaat dan membuk a peluang baru
sec ara ino
vatif
keny AmAn
An
Cepat t anggap dalam mela
yani, memberik
an k emudahan dan
pengalaman y ang
men yenangk
an
Catatan: Pada tahun 2015, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah memperbarui nilai-nilai utam dan jiwa layanannya untuk mendukung
kekuatan budaya organisasi dan menghadapi tantangan di masa depan, seperti tercantum dalam SK DIreksi No. 074SK-Direksi VI2015 tanggal 1 Juni 2015.
55
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
55
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
56
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1913
Didirikan Bank Kesawan di Medan dengan nama
NV Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese
Trading Company Limited.
1958
Mulai beroperasi sebagai bank umum.
1996
Memperoleh izin usaha sebagai Bank Devisa.
1990
Relokasi kantor pusat ke Jakarta.
Perubahan nama menjadi PT Bank Chunghwa Shangyeh.
1962
Memperoleh kategori “Bank A” dari Bank Indonesia.
1998
Perubahan nama menjadi PT Bank Kesawan.
1965
IPO dengan mencatatkan 78,8 juta lembar saham di Bursa Efek
Indonesia.
2002
Jejak Langkah
57
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2009
Rights Issue I.
2013
Rights Issue III.
Rights Issue II. QNB menjadi pemegang
saham utama dengan kepemilikan 69,59 saham.
Perubahan nama menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk.
2011 2010
Reorganisasi; mengubah visi dan misi.
Relokasi kantor pusat dan peluncuran logo baru.
2012
Pembaharuan dan internalisasi QNB Values.
Pinjaman subordinasi senilai US70 juta untuk jangka
waktu lima tahun, dan telah diperhitungkan sebagai
tambahan modal Tier II per 30 September 2015.
2015
»
»
2014
Mengubah nama dan logo menjadi PT Bank QNB
Indonesia Tbk.
Rights Issue IV meningkatkan kepemilikan
saham QNB menjadi 82,59.
« «
« «
«
58
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Bidang Usaha
Berdasarkan pasal 3 dalam Anggaran Dasar Bank, maksud, tujuan dan kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha
di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebut, Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha utama, sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertiikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan pinjaman baik jangka panjang, jangka
menengah, atau jangka pendek atau pinjaman dalam bentuk lainnya yang lazim diberikan dalam usaha
perbankan
c. Menerbitkan surat pengakuan utang d.
Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah
nasabahnya, meliputi: »
Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud
» Surat pengakuan hutang dan kertas dagang
lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
dimaksud »
Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah
» Sertiikat Bank Indonesia SBI
» Obligasi »
Surat dagang berjangka waktu »
Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan nasabah f.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel atas unjuk, cek atau sarana lainnya
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat
berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan
pihak lain berdasarkan suatu kontrak j.
Melakukan penempatan dana kepada nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tercatat ataupun
yang tidak tercatat di bursa efek k.
Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia danatau OJK
l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit
dan kegiatan Wali Amanat m. Menerbitkan dokumen kredit dalam berbagai bentuk
dan bank garansi n. Melakukan kegiatan dalam Valuta Asing
o. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank
atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti pembiayaan, pengelolaan dana, sewa guna usaha,
modal ventura, perusahaan efek, asuransi, lembaga kliring dan penjaminan serta lembaga penyelesaian
dan penyimpanan
p. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara
untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, atau kegagalan pembiayaan baik berdasarkan prinsip
syariah maupun di luar prinsip syariah
q. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun r.
Membeli agunan, baik seluruh maupun sebagian, melalui atau di luar pelelangan dalam hal debitur
tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan bahwa agunan tersebut harus dijual dalam
waktu singkat
s. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut
diatas, Bank dapat melakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan khususnya peraturan di bidang perbankan.
Dalam menjalankan operasi bisnisnya, Bank menawarkan berbagai varian produk dan jasa, sebagaimana dijelaskan
dalam bagian “Produk dan Jasa” Laporan Tahunan ini.
59
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Produk dan Jasa
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Bank menyediakan bermacam-macam produk yang dibagi menjadi produk
simpanan dan produk pinjaman, serta berbagai produk dan jasa lainnya seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Produk Simpanan
SAVINGS ACCOUNT Tabungan dengan ekstra perlindungan.
» Gratis asuransi kesehatan sehingga nasabah tidak
perlu membayar biaya premi asuransi kesehatan ini. »
Transaksi gratis di semua jaringan ATM Bersama untuk transaksi informasi saldo, tarik tunai, serta
transfer rekening antar Bank QNB Indonesia.
CHECKING ACCOUNT Giro yang dirancang untuk kenyamanan transaksi bisnis.
» Rekening Giro dalam mata uang Rupiah yang
memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan tarik tunai dengan cekbilyet giro.
PREMIUM SAVING ACCOUNT Tabungan yang memberikan banyak keuntungan bagi
nasabah. »
Bebas biaya transaksi RTGS, LLG, dan kliring »
Bebas biaya transaksi di jaringan ATM Bersama »
Bebas biaya tarik tunai di seluruh jaringan MEPS Malaysian Electronic Payment System.
PREMIUM CHECKING ACCOUNT Giro yang memberikan kemudahan transaksi perbankan.
» Keuntungan yang sama dengan Premium Saving
Account »
Bebas biaya buku cek hingga empat buku cekbulan untuk rata-rata saldo rekening dimulai dari Rp50 juta
bulan. FIRST SWITCHING ACCOUNT
Simpanan dalam valuta asing di mana dana tersebut dapat diubah ke valuta asing lainnya USD, SGD, AUD, EUR, JPY,
dan GBP tanpa ada batasan waktu bertransaksi. »
Perubahan mata uang dan penempatan dana dapat dilakukan kapan pun.
» Minimal penempatan dana USD100
GLOBAL ACCOUNT Produk simpanan dalam valuta asing untuk kebutuhan
investasi nasabah.
60
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
SBLC Bank akan mengeluarkan suatu penjaminan atas
permintaan nasabah untuk membayar kepada beneiciary
dengan persyaratan seluruh dokumen-dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap dan sesuai.
PENERBITAN LETTER OF CREDIT - SIGHT and USANCE LC Jaminan pembayaran bank pembuka LC atas penyerahan
dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan LC untuk transaksi impor barang.
KARTU KREDIT Kartu yang digunakan sebagai metode pembayaran
» Free Annual Fee
Gratis biaya tahunan kartu kredit QNB Visa Ininite untuk tahun pertama.
» Credit Card Insurance
Perlindungan bagi pemegang kartu kredit QNB Visa Ininite atas ketidakmampuan membayar tagihan
kartu kredit karena kecelakaan dan gratis asuransi kebakaran.
» Travel Guard Purchase Protection
• Gratis asuransi perjalanan untuk kecelakaan
udara hingga maksimum Rp5 miliar •
Santunan travel inconvenience dan purchase protection
bagi pemegang kartu kredit QNB Visa Ininite.
» Executive Lounge
Fasilitas gratis penggunaan executive airport lounge khusus bagi pemegang kartu kredit QNB Visa Ininite,
berlaku untuk 2 dua orang. » Partnership
Diskon khusus hingga cicilan 0 di berbagai merchant QNB.
» Kurs jual beli valas yang kompetitif
» Perhitungan bunga berdasarkan saldo harian
» Biaya remittance yang terjangkau, hanya Rp35.000
untuk semua mata uang »
Media pelaporan dengan buku sehingga nasabah dapat dengan mudah memonitor transaksi.
GLOBAL CHECKING ACCOUNT Giro valuta asing untuk keperluan bisnis dan kebutuhan
investasi. »
Kurs jual beli valas yang kompetitif »
Perhitungan bunga berdasarkan saldo harian »
Biaya remittance yang terjangkau, hanya Rp35.000 untuk semua mata uang
» Media pelaporan dengan buku sehingga nasabah dapat
dengan mudah memonitor transaksi. FOREX
Transaksi valuta asing dengan kurs yang kompetitif. »
Tersedia lebih dari 200 mata uang asing »
Harga yang akurat, kompetitif, dan real time »
Produk investasi valuta asing.
Produk Pinjaman
Q PERSONAL LOAN Kredit Tanpa Agunan dengan nilai pinjaman sampai dengan
Rp250 juta dan jangka waktu sampai dengan 6 enam tahun.
» Proses cepat persyaratan mudah.
KREDIT MODAL KERJA Fasilitas pembiayaan jangka pendek dengan jangka waktu
sampai dengan 1 satu tahun. »
Persyaratan yang mudah bagi nasabah yang membutuhkan modal usaha.
KREDIT INVESTASI Fasilitas pembiayaan jangka menengah dan panjang.
» Dapat digunakan untuk membiayai pengadaan
barang-barang modal untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru maupun
reinancing.
BANK GUARANTEES Produk penjaminan bond pilihan para pengusaha.
» Untuk memenuhi kebutuhan para pengusaha dalam
hal Penjaminan Tender, Performance Bond, Advance Payment Bond, Maintenance, dan lain-lain.
61
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
» Point Reward
Poin yang diperoleh dengan melakukan pembelanjaan ritel atau online dengan menggunakan kartu kredit
QNB Visa Ininite. »
Install Program Cicilan tetap 3-24 bulan untuk transaksi apapun.
Produk Wealth Management
Q SMARTHEALTH GOLD Produk asuransi dengan kemudahan pembayaran yang
disiapkan khusus dalam situasi darurat untuk para nasabah. »
Premi yang terjangkau dan tanpa perlu menjalani pemeriksaan medis
» Layanan cashless untuk rawat inap dan pembedahan di
rumah sakit rekanan. Q SMARTHEALTH PLATINUM
Produk asuransi pilihan dengan manfaat yang unggul. » Layanan
cashless untuk rawat inap dan pembedahan di rumah sakit rekanan
» Layanan mobil ambulan lokal dan bantuan
internasional, layanan Second Medical Opinion, serta layanan Medical Concierge.
Q OPTIMA LINK Memberikan nasabah dua 2 keuntungan, yaitu proteksi
maksimal dan investasi optimal. »
Memberikan perlindungan maksimal dan investasi optimal.
» Memberikan leksibilitas untuk bebas menentukan
pilihan dan alokasi dana investasi, penarikan, serta penambahan dana investasi
» Loyalty Bonus sebesar 50 dari premi dasar bagi
nasabah yang melakukan pembayaran premi dasar sampai dengan tahun premi ke-11.
Q OPTIMA LINK ASSURANCE Memberikan nasabah satu keuntungan pilihan utama dari
enam paket yang berbeda seperti paket pribadi, pasangan, anak, hadiah anak, pensiun, dan meninggal.
» Biaya rumah sakit untuk paket pribadi, pasangan, dan anak
» Nilai simpanan tunai untuk paket kado anak dan paket
pension »
Manfaat meninggal Q HEALTH CARE
Asuransi gabungan jiwa dan kesehatan untuk berbagai perusahaan yang manfaatnya dapat disesuaikan dengan
anggaran customize. »
Membiayai rawat inap, rawat jalan, dan perawatan gigi, biaya pembuatan dan pengiriman kacamata
Q HEALTH PROTECTION Asuransi gabungan jiwa dan kesehatan untuk berbagai
perusahaan dengan manfaat tetap. » Mencakup pilihan keuntungan seperti rawat inap,
rawat jalan, perawatan gigi, dengan skema yang telah ditetapkan.
MUTUAL FUNDS Kolaborasi dengan QNB First dengan Manajer Investasi
yang berpengalaman untuk membantu investasi Anda. Menawarkan 4 empat jenis reksa dana: pasar uang,
pendapatan tetap, campuran, dan saham. »
Meningkatkan potensi pertumbuhan nilai investasi »
Memiliki likuiditas tinggi karena dapat dijual kembali setiap saat
» Kenyamanan dan kemudahan berinvestasi
Layanan
ATM Layanan perbankan elektronik real time online 24 jam.
» Keleluasaan bertransaksi tunai dan non-tunai melalui
mesin ATM berlogo ATM Bersama dan MEPS »
Gratis biaya penarikan tunai dan pengecekan saldo di seluruh mesin ATM Bank QNB Indonesia dan mesin
ATM lain yang berlogo ATM Bersama dan MEPS.
62
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
REMITTANCE SWIFT Layanan pengiriman dan penerimaan antar Bank dalam
valuta asing »
Dapat dilakukan di mana saja ke seluruh dunia dengan cepat dan aman dengan beragam mata uang
asing serta kurs dan biaya Telegraph Transfer yang kompetitif.
RTGSLLGCLEARING Layanan pengiriman dan penerimaan antar Bank dalam
mata uang Rupiah. »
Dapat dilakukan dengan cepat dan aman serta dengan biaya yang kompetitif.
QNB FIRST Layanan perbankan untuk nasabah-nasabah prioritas.
» Layanan lounge nyaman yang istimewa dan dilengkapi
dengan fasilitas terbaik »
Fasilitas antarjemput bandara, lounge di bandara domestik, pengurusan bagasi, dan pengurusan imigrasi.
SDB Fasilitas penyewaan brankas untuk menyimpan barang
berharga atau dokumen-dokumen penting. »
Tempat penyimpanan yang aman dan terlindungi dengan harga kompetitif
LETTER OF CREDIT Pembelian fasilitas penerbitan LC untuk pembelian barang
dan jasa dari luar negeri ke dalam maupun ke luar wilayah kepabean Indonesia.
» Memberikan rasa aman bagi importir di mana
pembayaran ke luar negeri ke beneiciary hanya
dilakukan setelah penyerahan dokumen yang diterima telah sesuai persyaratan yang diminta importir kepada
bank untuk kegiatan bertransaksi. FX TODAY
Transaksi pembelianpenjualan mata uang asing pada nilai tukar kurs yang telah ditetapkan pada waktu transaksi,
dengan pembayaran dan pengiriman pada hari yang sama dengan tanggal transaksi
»
Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif.
FX TOMORROW Transaksi pembelianpenjualan mata uang asing pada nilai
tukar kurs yang telah ditetapkan pada waktu transaksi, dengan pembayaran dan pengiriman pada 1 satu hari kerja
setelah tanggal transaksi »
Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif.
» Lindung nilai kurs nasabah transaksi ini
memungkinkan nasabah untuk melindungi eksposur risiko valas terhadap luktuasi nilai tukar mata uang.
FX SPOT Transaksi pembelianpenjualan mata uang asing pada nilai
tukar kurs yang telah ditetapkan pada waktu transaksi, dengan pembayaran dan pengiriman pada 2 dua hari kerja
setelah tanggal transaksi »
Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif.
» Lindung nilai kurs nasabah transaksi ini
memungkinkan nasabah untuk melindungi eksposur risiko valas terhadap luktuasi nilai tukar mata uang.
FX SWAP Transaksi pembelian dan penjualan secara simultan suatu
mata uang dalam jumlah pokok yang sama pada waktu bersamaan terhadap penjualan dan pembelian mata uang
lainnya untuk 2 dua tanggal yang berbeda, menggunakan harga swap yang telah disepakati
»
Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif
» Lindung nilai kurs nasabah transaksi ini
memungkinkan nasabah untuk melindungi eksposur risiko valas terhadap luktuasi nilai tukar mata uang.
63
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Layanan Lainnya
DooEt+ Mobile Banking.
» Aplikasi smartphone dengan itur yang mudah digunakan
» Berbagai macam transaksi keuangan transfer,
pembayaran, dan pembelian dan transaksi lainnya dengan hanya 2 dua langkah.
CORPORATE INTERNET BANKING Layanan Internet Banking khusus untuk nasabah korporasi.
» Mampu melakukan transaksi perbankan di mana saja
dan kapan saja »
Mampu mengatur sendiri batas transaksi harian dan jumlah pengguna yang akan didaftarkan
» Token untuk menjamin keamanan transaksi dan
halaman web yang dilindungi SSL »
Bebas biaya instalasi ataupun biaya bulanan terhadap nasabah
QNB ONLINE BANKING Layanan Internet Banking untuk nasabah perorangan.
» Dapat diakses secara praktis melalui komputer atau
smartphone, untuk berbagai keperluan yang dijamin keamanannya
» Melayani berbagai layanan seperti transfer antar-bank,
pembayaran tagihan, pembayaran kredit, dan lainnya. »
Akses terhadap informasi berbagai rekening giro, tabungan, deposito berjangka, dan pinjaman dalam
layanan yang terintegrasi.
CORPORATE ATM CARD Layanan Kartu ATM untuk nasabah korporasi
» Kartu ATM QNB khusus dengan desain dan logo
nasabah korporasi »
Bisa digunakan untuk tarik tunai, pembayaran, dan pembelian
» Dilengkapi aplikasi untuk mengatur persediaan dan
pemintaan dari kartu yang terhubung dengan Bank.
64
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
64
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk
Peta Operasional
1 kantor Cabang 1 kantor Cabang
2 kantor Cabang
2 kantor Cabang
2 kantor Cabang 1 kantor Cabang
4 kantor Cabang 19 kantor Cabang
1 kantor Cabang
batam
Pekanbaru depok
semarang
bekasi
bandung tangerang
jakarta Palembang
8 kantor Cabang
medan
Laporan Tahunan 2015
1 kantor Cabang
Pematangsiantar
65
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
65
PT Bank QNB Indonesia Tbk
1 kantor Cabang 1 kantor Cabang
1 kantor Cabang
1 kantor Cabang 3 kantor Cabang
balikpapan Pasuruan
makassar
denpasar surabaya
Profil Perusahaan
Laporan Tahunan 2015
66
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Andrew Duf
Direktur Bisnis
Azhar bin Abdul wahab
Head of E-Banking Non Traditional Channel
R Andi kartiko utomo
MIS Head
tammadi
Head of Network Distribution
Rasmoro Pramono Aji
Head of Alternate Channel
titis satryo utomo
Head of Retail Product Development
edwin tanu teintang
Head of QNB First
joyce Puspa Chandrayani
Group Head of Retail Banking
tba
Head of Corporate Banking Financial Institution
indra utama nasution
Head of Structured Finance Advisory
tenny Prasetya wj
Head of Treasury
novy Angela Andow
Head of Client Services
monica Riesanty wahyudi
Head of Transaction Services
thomas hartono tulus
Head of Commercial Banking
m Agus s meliala
Head of Risk Management
Caroline halim
Head of Commercial Credit
wendriani eka Lukito
Head of Corporate Credit Risk Credit Administration
elquino simanjuntak
Head of Retail Banking Credit Review
joseph Puradi wirakotan
Head of SME Credit Review
ervin gumilar
Direktur Risiko
Lloyd Rolston
Komite-komite
67
Profil Perusahaan
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Struktur organisasi ini telah disahkan melalui SK Direksi No. 089SK-DireksiXI2015 pada tanggal 23 September 2015.
Komite Sumber Daya Manusia Komite Teknologi Informasi
Komite Manajemen Risiko Komite Aset Liabilitas ALCO
Komite Kredit Komite Pengadaan
Komite Produk Aktivitas Baru Komite Pemantau Fraud
Head of Operations
tba
Head of Internal Control
tba
Chief Auditor
tota melanie Loembantobing
Head of Corporate Communication
glenn Ranti
Head of Finance Accounting
tomi Parisianto wibowo
Head of Total Quality Strategy Implementation
tba
Head of Human Resources
tba
Head of Corporate Secretary
Lina
Head of Legal
bambang wijayanto
Head of Compliance Procedure
Rr utami tjipto
Head of General Services
denny soedharmo
Head of IT
slamet Riyadi
Direktur Operasional
Rusli
Direktur Kepatuhan
windiartono tabingin
Direktur SDM
novi mayasari
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Pemantau Risiko Komite Audit
Analisis dan
Pembahasan Manajemen
70
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Industri
Tinjauan Makroekonomi
Pada tahun 2015, prospek pertumbuhan ekonomi negara- negara maju mulai meningkat tapi hal ini terutama
ditopang oleh perkembangan yang positif di AS dan Inggris. Kawasan Euro masih tumbuh terbatas sementara
pertumbuhan ekonomi Jepang kembali mengalami stagnansi. Di sisi lain, ekonomi negara-negara berkembang,
yang selama ini telah menjadi kunci pertumbuhan ekonomi
global pasca krisis keuangan, kini justru menjadi sumber utama pelemahan ekonomi global. Kinerja mayoritas
negara-negara berkembang yang kurang menggembirakan tercermin jelas dalam pertumbuhan ekonomi yang
melambat, kepercayaan bisnis dan konsumen yang menurun.
Hampir seluruh negara, baik negara maju maupun berkembang, juga mengalami perlambatan ekspor. Bahkan
harga minyak yang terindikasi akan rebound justru kembali menurun seiring masih berlebihnya pasokan minyak dunia
di tengah lesunya permintaan.
Dari sisi belanja dalam APBN Anggaran pendapatan dan Belanja Negara, belanja konsumsi meningkat 4,96
y-o-y dari kuartal sebelumnya. Belanja pemerintah naik sebesar 6,56, melesat dari angka 2,28 pada kuartal
sebelumnya. Pembentukan modal tetap kotor
gross ixed capital formation juga tumbuh sebesar 4,62 dibandingkan
kuartal sebelumnya. Sementara itu, belanja lembaga swasta nirlaba turun menjadi 6,39 dari 8,25. Di sisi
lain, kinerja ekspor turun 0,69, melanjutkan penurunan Dalam perspektif yang sama, pasar keuangan global
di tahun 2015 tetap bergejolak karena mengantisipasi kenaikan suku bunga Fed dan berlanjutnya tren apresiasi
USD yang memicu koreksi di pasar saham negara-negara berkembang.
Seiring pemulihan ekonomi global yang kehilangan daya dorong, Indonesia juga mengalami perlambatan
pertumbuhan. Kinerja ekonomi Indonesia terus melemah sebagai dampak dari meningkatnya jumlah investor yang
memindahkan dananya dari negara-negara berkembang. Merujuk pada Badan Pusat Statistik BPS, negara dengan
ekonomi paling besar di Asia Tenggara ini mencetak laju pertumbuhan yang sangat terbatas di angka 4,73 pada
kuartal ketiga dan diperkirakan mencapai 4,95 pada kuartal keempat tahun 2015 berdasarkan proyeksi Bank
Indonesia.
sebesar 0,13 dari kuartal kedua. Penurunan impor juga berlanjut sebesar 6,11 setelah sebelumnya berkurang
sebesar 6,85 dari kuartal pertama.
Meski peningkatan belanja pemerintah dan permintaan investasi memberi harapan baru bagi prospek ekonomi
Indonesia, perekonomian nasional masih harus mengantisipasi sejumlah risiko internal dan eksternal
sepanjang tahun 2015. Dari sisi eksternal, normallisasi Tingkat Pertumbuhan Kuartalan PDB Indonesia Tahun 2015 y-o-y
dalam persentase
Sumber: Badan Pusat Statistik Berdasarkan Proyeksi Bank Indonesia
5,02 4,71
4,67 4,73
Triwulan IV 2014
Triwulan I 2015
Triwulan II 2015
Triwulan III 2015
Triwulan IV 2015
6,00 5,00
4,00 3,00
2,00 1,00
4,95
71
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
suku bunga AS, pelemahan ekonomi yang berlanjut dari negara-negara mitra dagang utama termasuk Tiongkok,
terus mempengaruhi PDB Indonesia di kuartal keempat serta pertumbuhan tahunan. Di samping itu, pertumbuhan
ekspor terus terkontraksi sementara konsumsi pribadi tetap tertekan dan mereleksikan pelemahan daya beli rumah
tangga di tengah kenaikan suku bunga, tingkat inlasi yang tinggi, dan sentimen bisnis yang negatif.
Berdasarkan data BPS, tingkat inlasi tahunan tercatat turun ke angka 3,35 pada bulan Desember 2015 dari
4,89 pada bulan November tapi sedikit lebih tinggi dari pasar sebesar 3,0. Ini merupakan rekor terendah sejak
Maret 2010 seiring harga mayoritas komponen melemah sementara ongkos transportasi jatuh.
Dibandingkan tahun sebelumnya, Indeks Harga Konsumen mengalami kenaikan secara perlahan pada komponen:
bahan makanan dari +4,93 pada bulan Desember menjadi +4,96 di bulan November; makanan yang
diproses, rokok, dan tembakau +6,42 dari 7,97; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
+4,42 dari 4,78, pakaian +3,34 dari 4,42, kesehatan +5,32 dari 5,84, dan pendidikan 3,97 dari
4,28. Di sisi lain, ongkos transportasi turun 1,53 seiring peningkatan 3,47 pada bulan November. Inlasi inti turun
menjadi 3,95 dari 4, 77 pada bulan sebelumnya. Dalam menghadapi kondisi tersebut, pemerintah
menyadari pentingnya memperbaiki tingkat kepercayaan konsumen dan iklim investasi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan karena itu pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis.
Bekerjasama dengan Bank Indonesia BI dan Otoritas Jasa Keuangan OJK, pemerintahan baru meluncurkan sejumlah
paket kebijakan ekonomi yang fokus pada deregulasi dan debirokratisasi peraturan dan peningkatan eisiensi
bisnis, misalnya dengan memudahkan izin investasi dan penggunaan laham, mempercepat pendaftaran
persahaan, dan menurunkan harga bahan bakar untuk industri. Selain paket kebijakan ekonomi tersebut,
rancangan APBN 2016 juga mengindikasikan adanya upaya untuk menyempurnakan komposisi belanja negara
dengan memperkuat program sosial dan mengalihkan belanja negara dari subsidi bahan bakar ke pembangunan
infrastruktur. Untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif,
BI mengikuti arahan pemerintah dan menerbitkan lima kebijakan moneter, antara lain peningkatan kolaborasi
dengan pemerintah daerah dalam upaya mengendalikan harga daerah, harga daging sapi dan menjaga kestabilan
Rupiah melalui pasar sekunder dan obligasi. Guna menjaga persediaan valuta asing valas, pihak regulator juga telah
memudahkan pihak asing untuk membuka rekening valas dalam jumlah tertentu.
dalam persentase
Tingkat Inlasi Kuartalan di Indonesia Tahun 2015 y-o-y
Sumber: Bank Indonesia 6,54
7,07 7,09
5,57 4,83
8 7
6 5
4 3
2 1
Triwulan IV 2014
Triwulan I 2015
Triwulan II 2015
Triwulan III 2015
Triwulan IV 2015
72
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Industri Perbankan
Pada sektor perbankan nasional, kondisi ekonomi yang penuh tantangan tersebut telah menghambat pertumbuhan
industri perbankan nasional. Di tengah perlambatan ekonomi, bank-bank di Indonesia cenderung menjadi lebih
konservatif dalam menyalurkan kredit, dan oleh karena itu turut menekan laju pertumbuhan kredit di semua sektor
industri. Mayoritas bank nasional hanya membukukan pertumbuhan kredit di level dua digit dan harus merevisi
rencana bisnis dalam rangka beradaptasi pada kondisi ekonomi yang melemah.
OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit industri perbankan akan terevisi di level 13-15 dari target
proyeksi semula di posisi 17-18 pada bulan Juni 2015. Penyaluran kredit mengalami perlambatan sepanjang
tahun akibat lesunya permintaan dan penawaran. Pertumbuhan kredit tercatat turun dari 10,4 yoy pada
bulan April 2015 menjadi 9,3 yoy di bulan Juli 2015. Angka ini merupakan rekor terendah sejak bulan Januari
2010 tapi kemudian berhasil naik kembali ke 10,9 di bulan Agustus 2015. Membaiknya pertumbuhan kredit di
bulan Agustus 2015 terutama didorong peningkatan kredit investasi sebesar 12,9 yoy dari 11,2 di bulan April 2015
sementara pertumbuhan kredit lainnya terus menurun. Likuiditas perbankan Indonesia cukup baik dengan
rasio loan-to-deposit LDR untuk bank umum dan bank BUMN masing-masing tercatat sebesar 88,8 dan 86,3
dibandingkan standar yang ditentukan sebesar 92.
Dari sisi persediaan, pertumbuhan simpanan turun menjadi 12,6 pada bulan Agustus 2015 dari 14,5 pada bulan
April 2015. Kredit macet Non-performing Loan atau NPL mencapai 2,8 di bulan Agustus 2015, naik dari 2,4 di
bulan Maret 2015. Namun peningkatan NPL telah dapat dikendalikan oleh mayoritas bank dengan kemampuan
mereka untuk merestrukturisasi utang. Dengan kualitas aset terus menurun, penawaran kredit akan menjadi
semakin terbatas karena bank-bank semakin memperkatat standar pinjamannya.
Di tengah terbatasnya ruang bagi kebijakan moenter untuk mendorong permintaan dalam negeri yang lemah, BI telah
melonggarkan peraturan Kebijakan Makroprudensial mulai Juni 2015 untuk mendorong pertumbuhan kredit properti
dan kendaraan bermotor. Meski kredit perumahan naik tipis di bulan Juli, kredit konsumen lainnya tidak menunjukkan
tanda-tanda perbaikan. Kredit kendaraan bermotor tercatat
terus tumbuh negatif sejak Mei 2014, mencapai 3,2 y-o-y pada bulan Juli, turun dari 16,4 di bulan April.
Sebagai perbandingan, saat BI memperketat Kebijakan Makroprudensial pada bulan September 2013, pertumbuhan
kredit property melambat sementara pembiayaan kendaraan bermotor tidak sebaik yang diharapkan.
Dengan lesunya permintaan dalam negeri dan tingginya ketidakpastian nilai tukar Rupiah, dampak pelonggaran
kebijakan terhadap rasio loan-to-value mungkin terbatas.
Ruang kebijakan tetap terbatas, sebagian karena lingkungan eksternal yang penuh tantangan. Arah
kebijakan BI diperkirakan akan tetap ketat dalam waktu dekat karena adanya kemungkinan gejolak pasar keuangan
yang lebih lanjut terkait normalisasi kebijakan moneter AS.
Meski pelemahan sektor pertambangan dan komoditas berdampak pada penurunan kualitas aset sektor perbankan
pada umumnya, faktor penyangga bufer yang kuat dalam aspek proitabilitas dan permodalan serta neraca
keuangan yang sehat diperkirakan akan membantu bank- bank Indonesia untuk menghadapi kondisi operasional
yang menantang. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor perbankan Indonesia mengalami pertumbuhan yang stabil
dengan compound annual growth rate CAGR sebesar 16,9 dan akan terus bertumbuh.
Di lain pihak, dengan total populasi sekitar 600 juta jiwa, ASEAN telah menjadi salah satu kawasan ekonomi terbesar
di dunia dengan PDB gabungan lebih dari US2,1 triliun. Sejak dimulainya pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
ASEAN MEA, Investasi Asing Langsung FDI dan perdangan intra ASEAN telah bertumbuh sangat pesat
dengan perusahaan di seluruh penjuru wilayah tersebut terus bersaing dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Dalam kaitannya dengan aspek investasi dan industri perbankan Indonesia, MEA membawa peluang dan
tantangan. Bank telah membuat sejumlah persiapan dari sisi proses bisnis dan sumber daya manusia sebagai aset
terpenting untuk memenangkan persaingan.
73
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Bank QNB Indonesia Perbankan Indonesia
Keterangan
Total aset Bank per Desember 2015 tercatat sebesar Rp25.758 miliar,
naik 23,60 dari tahun 2014 sebesar Rp20.839 miliar lebih tinggi dari rata-
rata perbankan nasional. Kenaikan ini terutama didorong oleh portfolio kredit
Bank yang semakin besar.
Pada tahun 2015, kredit Bank tumbuh sebesar 37,89. Pencapaian
tersebut juga lebih tinggi dari industri perbankan. Peningkatan tersebut
didukung oleh perbaikan proses dan pengelolaan kredit dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Dari segi pendanaan, jumlah dana pihak ketiga naik sebesar 14,52
menjadi Rp18.509 miliar dibandingkan Rp16.162 miliar pada tahun 2014, lebih
tinggi dibandingkan dengan industri perbankan nasional. Bank akan terus
berupaya memperbaiki komposisi dana murah.
Aset Perbankan Indonesia
Dana Pihak Ketiga Aset Bank
Kredit
Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan y-o-y
Pertumbuhan y-o-y
Pertumbuhan y-o-y
Peran QNB Indonesia dalam Perbankan Nasional
Di tengah perlambatan ekonomi yang berdampak pada pertumbuhan industri perbankan Indonesia sepanjang
tahun 2015, Bank berhasil mempertahankan pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada mayoritas bank di Indonesia
dalam aspek aset, kredit, dan dana pihak ketiga seperti dijabarkan berikut ini:
T riliun Rp
2012 4,65
2013 11,05
2014 20,84
2015 25,76
4Y CAGR 69.8
38,8 29,2
88,6 23,6
2011 3,60
2011 2012
2013 2014
2015 3.653
21,4
4.263 16,7
4.954 16,2
5.615 13,3
6.416 14,1
Pertumbuhan y-o-y proyeksi
T riliun Rp
2012 3,17
2013 8,21
2014 15,11
2015 20,83
4Y CAGR 84,7
17,1 59,0
157,8 84,0
37,9
2011 1,99
Kredit Perbankan Indonesia
2011 2012
2013 2014
2015 2.201
24,6
2.708 23,0
3.293 21,6
3.674 11,6
4.152 13,0
Pertumbuhan y-o-y proyeksi
Pertumbuhan y-o-y proyeksi
T riliun Rp
2012 3,62
2013 7,25
2014 16,16
2015 18,51
4Y CAGR 43,6
2011 2012
2013 2014
2015 2.785
19,9 11,2
3.225 15,8
37,4
3.664 13,6
4.114 12,3
23,1 4.731
15,0 14,5
2011 2,64
99,4 137,9
74
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Bisnis
Perbankan Ritel
Perbankan Ritel mencakup rangkaian portofolio Bank untuk segmen UKM dan konsumer termasuk simpanan, pinjaman,
dan pengelolaan harta kekayaan melalui empat divisinya - Alternatif Channel, QNB First, Network and Distribution dan
Retail Product and Development.
Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan perlambatan bisnis sepanjang tahun 2015, portofolio Perbankan Ritel
melanjutkan momentum pertumbuhannya antara lain menyederhanakan aspek operasional, mendorong eisiensi,
dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk kegiatan operasionalnya. Bank juga terus membangun
jejak langkah yang lebih ringan dan kuat untuk format ritel generasi mendatang dan eksistensi digital yang mutakir
melalui platform digital yang leksibel.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen mapat, Bank meluncurkan layanan unik bernama QNB First. Layanan ini
menawarkan solusi yang dirancang khusus untuk pelanggan dan fasilitas terbaik untuk mendukung gaya hidup pelanggan
yang dinamis. Melalui QNB First, Bank menghadirkan layanan ekslusif dan manfaat unik bagi nasabah prioritasnya.
Strategi dan Pencapaian Perbankan Ritel Tahun 2015 Secara umum, indikator kinerja utama menunjukkan
momentum pertumbuhan yang berlanjut. Kredit meningkat sebesar 27,75 sementara dana pihak ketiga tumbuh sebesar
35,79. Pertumbuhan kredit dalam portofolio perbankan ritel terutama didorong oleh pertumbuhan kredit personal dan
bisnis yang masing-masing mencatat kenaikan 1.100 dan 40. Kredit bisnis, yang menyalurkan kredit pada segmen
UKM, masih didominasi oleh layanan bisnis, perdagangan, restoran, dan hotel.
Dari segi Dana Pihak Ketiga, pertumbuhan didukung oleh produk dan layanan QNB First yang menyumbang 30 dari
total dana perbankan ritel dan aktivitas perbankan umum yang mencakup 70 sisanya.
Guna memperluas portfolionya, Bank juga mulai menawarkan produk pengelolaan harta kekayaan di tahun 2015 setelah
berhasil memperoleh ijin dari regulator. Untuk produk of balance sheet, Bank mulai memperkenalkan reksadana
bekerjasama dengan 7 tujuh manajer investasi yakni Trimegah Asset Management, First State Investments,
Syailendra, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Danareksa Investment Management, Mandiri Investasi, dan Manulife
Aset Manajemen.
Di samping itu, Bank juga meluncurkan sejumlah produk bancassurance baru bernama Q Optima Link Assurance,
Q Health Care, dan Q Health Protection. Rangkaian produk bancassurance baru yang menawarkan manfaat yang lebih
leksibel untuk berbagai proil nasabah ini diharapkan akan membantu mendongkrak kontribusi fee-based income bagi
Bank. Lebih lanjut, sebagai bagian dari upaya untuk menjadi
Ikon institusi keuangan di Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama para pemangku kepentingan dalam hal
pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan kenyamanan dan proses yang ringkas, Bank memperkenalkan berbagai
inovasi produk digital dan mobile. Di antaranya adalah DooET, instrument transaksi non-tunai dalam bentuk aplikasi mobile
banking yang menawarkan layanan perbankan non-tunai bagi nasabah untuk membayar dan berbelanja dalam dua langkah
“Scan and Pay” yang mudah.
Seiring dengan pengembangan produk dan perbaikan aspek operasional, Bank juga fokus dalam menciptakan pengalaman
nasabah yang lebih memuaskan di seluruh touch point,
1. Kemitraan Wealth Management dengan
PT Danareksa Investment Management 2.
Kemitraan Wealth Management dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
3. Kemitraan Wealth Management
dengan PT First State Investments Indonesia
4. Kemitraan Wealth Management
dengan PT Syailendra Capital 5. Kemitraan Wealth Management
dengan PT Mandiri Manajemen Investasi
1 2
3 4
5
75
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
khususnya kantor cabang. Pada tahun 2015, Bank membuka beberapa kantor cabang baru dan merelokasi beberapa kantor
cabang lama untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di kantor cabang. Selain itu, Bank juga telah menerapkan
program akreditasi cabang untuk semua karyawan yang terlibat dalam aspek operasi perbankan ritel dalam rangka
mewujudkan kepuasan terbaik bagi pelanggan dan meningkatkan customer engagement.
Terakhir, kaum mapan tetap menjadi salah satu target segment kunci bagi Bank. QNB First, layanan perbankan
prioritas Bank yang dilengkapi dengan relationship manager khusus, produk investasi, layanan pelanggan dengan bentuk
komunikasi yang spesiik, telah berkembang pesat selama setahun terakhir dengan total 2.000 pelanggan.
Strategi Perbankan Ritel Tahun 2016 Memandang ke depan, Bank akan terus berupaya untuk
meningkatkan Net Interest Margin NIM, mendorong grade portofolio, mengurangi biaya funding, dan secara
aktif mengelola portofolio NPL. Untuk meningkatkan NIM, Bank berusaha untuk mengoptimalkan integrasi platform
Q Virtual Account QVA dengan rangkaian produk dan layanannya serta menerapkan langkah strategis yang
diperlukan untuk mendorong pertumbuhan kredit UKM dan fee-based income. Bank juga akan meningkatkan back-bone
funding dan mengoptimalkan kontribusi Q Personal Loan dan BPR Connect terhadapa portofolio perbankan ritel. Untuk
menjaga pertumbuhan QPL yang stabil, Bank akan fokus untuk mempertajam segmentasi, menyempurnakan kebijakan
underwriting, dan memperkuat proses back-end khususnya untuk penagihan.
Dari segi pengembangan produk, strategi utama Bank terutama dipusatkan pada memenuhi kebutuhan nasabah dengan berbagai
profil risiko yang berbeda dan memperkuat produk dan jasanya untuk mencapai keunggulan layanan. Di antara inisiatif yang
disiapkan adalah menambah manajer investasi dan rekanan bancassurance. Manajemen aset yang mencakup giro dan
simpanan akan diintegrasikan dengan produk asuransi dan layanan corporate internet banking serta mobile banking.
Selain itu, fokus lain strategi perbankan ritel terletak pada pengembangan sumber daya manusia dan meningkatkan
eisiensi. Adapun sejumlah inisiatif untuk pengembangan masa mendatang meliputi program sertiikasi untuk unit
kerja perbankan ritel, program akreditasi kepala cabang dan sertiikasi operasional update Standard Operating Procedure
SOP. Untuk mencapai operasional yang lebih produktif, Bank berupaya untuk mendorong budaya penjualan,
membangun akreditasi, dan menggiatkan akuisisi nasabah melalui program pemasaran yang efektif.
Di samping channel tradisional perbankan, teknologi telah menciptakan fenomena tersendiri dengan mengubah cara
nasabag membayar, melaukan transaksi, dan mengakses layanan keuangan lainnya. Dengan tingkat penetrasi
perangkat mobile di Indonesia yang mencapai lebih dari 100,
smartphone telah berkembang menjadi channel terunggul dalam semua aspek industri termasuk layanan keuangan.
Statistik menunjukkan bahwa 40 nasabah Asia mapan lebih memilih online atau mobile banking dan 50 dari mereka
menginginkan layanan perbankan digital yang komprehensif. Data tersebut juga mengindikasikan bahwa nasabah
perbankan digital akan tumbuh dari 670 juta ke 1,7 miliar di tahun 2020.
QNB Indonesia akan menjadi bagian dari gelombang baru teknologi layanan keuangan. Kantor cabang dan ATM akan
tetap memainkan peranan penting dalam 10 tahun ke depan. Namun, pertumbuhan pengguna smartphone yang masih
berada di bawah 40 diyakini akan mengubah tren dunia perbankan. Sebagai persiapan, pada tahun 2016, Bank akan
mulai menilai kekuatan platform, sertiikasi, kepatuhan,
dan itur produk secara mendalam. Bank juga akan fokus pada pengembangan produklayanan untuk meningktkan
daya saing dan memperkuat proses back-end guna menganggulangi atau setidaknya menekan tingkat fraud dan
juga ketidakpatuhan. Pengembangan ekosistem keuangan seperti pembayaran,
transferremittance dan pembelian, dengan menghubungkan
nasabah, merchant, biller, dan Bank serta perusahaan telekomunikasi sangat penting untuk menentukan strategi
akuisisi nasabah sedangkan basis nasabah merupakan aspek kunci untuk bertahan di tengah era mobile banking dan
industri perbankan.
Rakernas Perbarindo 2015 Kendari, Sulawesi Tenggara
76
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Perbankan Wholesale
Secara umum, portofolio perbankan wholesale terdiri dari lima unit: Corporate Banking, Client Services, Structured
Finance Advisory, Commercial Banking, dan Transaction Services Divisions.
Perbankan Wholesale Bank menyediakan produk dan layanan unggulan bagi perusahaan-perusahaan kelas menengah
dan besar. Unit Corporate Banking melayani perusahaan- perusahaan besar terutama institusi pemerintah dan
perusahaan multinasional di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan keuangan mereka di berbagai sektor perdagangan,
sementara Commercial Banking melayani target segmen yang
serupa dengan skala yang lebih kecil. Structured inance and advisory, di sisi lain, berfungsi
menyediakan bantuan bagi perusahaan yang memerlukan restrukturisasi utang melalui pinjaman sindikasi. Di samping
itu, Bank juga menyediakan layanan pelanggan ekslusif dan komprehensif guna memberikan layanan terbaik sesuai
kebutuhan setiap nasabah perbankan wholesale.
Untuk menjaga dan membina hubungan yang baik dengan nasabah prioritas, Bank membentuk layanan Mitra Bisnis
di bawah unit Client Services. Mitra Bisnis adalah sebuah tim professional yang memberikan sejenis layanan prioritas
untuk nasabah-nasabah perbankan wholesale. Client Services menjalankan fungsi sebagai pendukung kegiatan operasional
sehari-hari unit Corporate Banking dan Commercial Banking terutama untuk membantu nasabah seputar pertanyaan
produk dan jasa maupun permintaan layanan.
Untuk mengakomodir kebutuhan nasabah korporasi akan transactional banking, pada tahun 2015, Bank membentuk
divisi baru bernama Transaction Services. Unit Transaction Services ditujukan untuk menyediakan layanan cash
management and trade inance services termasuk cash pick-up ke perusahaan-perusahaan multinasional, institusi
keuangan, dan organisasi pemerintahan di penjuru Indonesia. Selama tahun 2015, Bank secara konsisten berupaya
untuk menjaga kualitas asetnya dan pada saat yang sama, memperluas portfolio perbankan wholesale dan memperkuat
eksistensinya di tengah industri perbankan nasional.
Strategi dan Pencapaian Perbankan Wholesale Tahun 2015 Seperti halnya tahun sebelumnya, portfolio wholesale
banking masih memberikan kontribusi terbesar terhadap keseluruhan pendapatan Bank pada tahun 2015. Secara
umum, indikator kinerja utama menunjukkan momentum pertumbuhan yang berlanjut: kredit korporasi tumbuh
44,71, kredit komersial naik 36,33, pembiayaan korporasi meningkat 31,67, dan pinjaman sindikasi naik 13,55.
Pencapaian ini terutama didukung oleh customer engagement yang intensif dan konsisten oleh layanan Mitra Bisnis.
Pada tahun 2015, tim Mitra Bisnis tidak hanya fokus menjaga customer engagement dan membina hubungan yang lebih
kuat dengan nasabah tapi juga melakukan cross-selling pada nasabah perbankan wholesale. Di antara inisiatif cross-selling
tersebut adalah memperkenalkan layanan QNB First kepada nasabah perbankan wholesale.
Dalam unit structured inance and advisory, Bank terus mengakuisisi nasabah, salah satunya, PT Bekasi fajar
Industrial Estate Tbk yang menandatangani pinjaman sindikasi sebesar US100 juta.
Transaction Services, di lain pihak, fokus pada mengintegrasikan layanan internet banking, virtual
account, dan branchless banking untuk mendorong akuisisi nasabah. Pada tahun 2015, Bank menjalin kerja sama stragis
dengan Perbarindo, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia, untuk memperluas jangkauan layanannya melalui
77
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
BPR connect. Saat ini, tercatat ada 20 Bank Perkreditan
Rakyat BPR yang sudah bergabung dengan Bank untuk menyediakan layanan Anjungan Tunai Mandiri ATM di
sejumlah pelosok daerah.
Strategi Perbankan Wholesale Tahun 2016 Di tahun 2016, Bank akan terus berkolaborasi dengan
institusi keuangan lainnya untuk memperluas jangkuannya dan mendorong peningkatan kredit korporasi serta layanan
lainnya dalam portofolio perbankan wholesale. Secara khusus, Bank akan tetap fokus untuk menggarap segmen
mapan untuk produk pembiayaannya dan fasilitas perbankan lainnya seperti reksadana dan layana prioritas. Di samping
itu. Bank akan mengembangkan portofolio segmen UKM lebih jauh guna meningkatkan akuisisi nasabah dan melebarkan
cakupan pendanaan bank.
Dari segi Transaction Services, Bank akan terus memperkuat kerjasamanya dengan BPR melalui program BPR Connect
termasuk mengembangkan produk lain di samping kartu ATM untuk memenuhi kebutuhan nasabah di pelosok daerah.
BPR connect akan tetap menjadi salah satu fokus utama Bank
untuk menembus pasar potensial yang belum tergarap di pelosok daerah. Di tahun 2016, Bank menargetkan kerja sama
dengan sekitar 300-400 BPR baru dan menerbitkan 100.000 kartu ATM.
Sementara itu, strategi layanan Mitra Bisnis yang berada di bawah unit Client Services akan difokuskan pada kegiatan
cross-selling atas produk-produk dari portofolio perbankan ritel. Mulai tahun 2016, tim Mitra Bisnis akan menggiatkan
cross-selling untuk produk bancassurance dan reksadana. Selain itu, Mitra Bisnis juga akan tetap konsisten mencari
peluang bisnis baru melalui cross-selling.
Proitabilitas
Saat ini, Bank dikelola sebagai segmen tunggal. Oleh karena itu, analisis keuangan Bank hanya mencakup pembahasan
segmen berdasarkan wilayah geograis di mana manajemen meninjau laporan bulanan setiap wilayah.
Informasi proitabilitas Bank disajikan berdasarkan segmen wilayah geograisnya yang terdiri dari beberapa area, yaitu
Jakarta, Sumatera, Jawa dan wilayah Timur. Informasi adalah sebagai berikut:
Total aset Total liabilitas
Pendapatan bunga bersih Pendapatan dan provisi komisi bersih
Pendapatan operasional lainnya Beban operasional
Pendapatan non operasional bersih Laba rugi sebelum pajak pendapatan
2015 wilayah
jakarta jawa
sumatera wilayah timur
total
19.333.304 18.107.169
486.019 173.005
13.509 616.524
3.616
59.625
3.081.541 2.815.819
73.460 15.366
737 22.623
18
66.958
25.757.649 23.333.465
689.251 194.258
18.260 696.496
3.662
208.935
1.854.141 2.260.257
75.687 3.848
2.554 44.004
50
38.135
1.488.663 150.220
54.085 2.039
1.460 13.345
22
44.217
Total aset Total liabilitas
Pendapatan beban bunga bersih Pendapatan dan provisi komisi bersih
Pendapatan operasional lainnya Beban operasional
Pendapatan non operasional bersih Laba rugi sebelum pajak pendapatan
2014 wilayah
jakarta jawa
sumatera wilayah timur
total
15.284.088 13.118.978
212.899 164.821
33.918 393.495
2.876
21.019
2.692.617 2.477.018
106.575 3.783
339 20.603
9
90.085
20.839.018 18.573.997
406.622 174.801
34.632 456.137
2.910
162.828
1.692.090 2.808.592
1.497 4.566
333 33.877
31
30.444
1.170.223 169.409
88.645 1.631
42 8.162
12
82.168
78
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Di QNB Indonesia, tujuan kami adalah mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dengan menghubungkan
nasabah dengan peluang bisnis. Kami terus berupaya untuk mendorong bisnis menuju kesuksesan dan ekonomi
menuju kemakmuran. Operasional dan transaksi perbankan yang mulus merupakan kunci untuk mencapai tujuan
kami. Untuk mencapai tujuan ini, kami fokus pada penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan eisiensi
secara berkesinambungan. Pada tahun 2015, Bank fokus untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan menyempurnakan proses bisnis dengan mendorong budaya kepatuhan dan proses
kerja yang lebih efektif dan eisien. Dari segi kepatuhan,
Bank telah meluncurkan 12 inisiatif untuk meningkatkan kepatuhan pada peraturan dan memupuk budaya
kepatuhan di seluruh lapisan organisasi.
Selain itu, Bank juga menaruh perhatian besar pada peningkatan produktivitas dan penyempurnaan proses
bisnis. Di antara strategi peningkatan tersebut adalah penerapan proyek percontohan straight-through processing
STP di kantor pusat maupun kantor cabang. Di samping meningkatkan kepatuhan dan
menyempurnakan proses bisnis, Bank juga berusaha mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang
terlibat kegiatan operasional. Pengemangakan kompetensi karyawan yang dilakukan di tahun 2015 adalah program
sertiikasi dan akreditasi yang bertujuan untuk memastikan semua karyawan memiliki keahlian teknis dan non-teknis
yang diperlukan sesuai kebutuhan fungsinya.
Teknologi Informasi
Memberikan solusi dan menciptakan peluang baru secara inovatif adalah landasan operasional kami. Oleh karena itu,
penerapan, dan pengembangan teknologi informasi memegang peranan penting dalam menjalankan strategi bisnis Bank.
Dari waktu ke waktu, Bank secara aktif menyempurnakan infrastruktur teknologi informasi untuk meningkatkan
kepuasan nasabah dan memberikan kenyamanan terbaik dalam melakukan transaksi perbankan serta mendorong
daya saing dan eisiensi solusi perbankannya dan menekan risiko operasional. Pada tahun 2015, Bank terutama berupaya
menyesuaikan strateginya pada rencana bisnis dan misinya untuk menyediakan produk dan layanan perbankan yang
berbasis teknologi.
79
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Strategi Teknologi Informasi Tahun 2015 Pada tahun 2015, Bank telah menjalankan serangkaian
strategi teknologi informasi TI yang fokus untuk memenuhi kebutuhan operasional dan strategis. Strategi TI
untuk tahun 2015 terutama menggarisbawahi peningkatan kapasitas internal dan penyempurnaan proses bisnis.
Untuk mengoptimalkan kemampuan TI dalam mencapai tujuan Bank, Divisi TI menerapkan sebuah inisiatif untuk
memetakan dan menata ulang rencana kapasitas. Untuk
meningkatkan kapasitas internal, Bank telah merancang infrastruktur sistem, mengoptimalkan kembali sharepoint
untuk mengembangkan proses bisnis, kolaborasi, Corp Portal, dan meningkatkan fungsi Disaster Recovery Center
DRC.
Di samping itu, eisiensi juga menjadi salah satu fokus utama penyempurnaan TI di Bank. Untuk mendorong penerapan
kerangka TI yang lebih eisien, Bank berupaya untuk memprioritaskan alokasi biaya dan pengembangan yang
berorientasi optimalisasi. Dalam rangka memastikan proses bisnis yang eisien, Bank mendorong penggunaan jaringan
dan perangkat keras yang eisien termasuk back-up jaringan, virtualisasi perangkat keras, pemetaan ulang kapasitas
bandwith, dan optimisasi lisensi yang sudah dimiliki. Selain itu, Bank juga bekerjasama dengan pihak ketiga
untuk memperbaharui pengembangan internal sejumlah platform, antara lain dasbor Q Performance Management
untuk memantau kinerja setiap lini bisnis, ATM Recon untuk mengintegrasikan ATM, Data Mart BI sebagai media
untuk memetakan dan menyimpan data untuk keperluan BI, Branch front end system sebagai sistem front end untuk
kantor cabang, platform SCM, DooET Do One On One Electronic Transaction Mobile application, dan CIMS.
Di samping itu, Bank juga meyakini bahwa pengembangan TI yang sukses menjad kunci penting untuk mendorong
pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, Bank secara konsisten mengembangkan sistem dan kerangka baru untuk mendukung
ekspansi bisnis. Pada tahun 2015, sejumlah inisiatif pengembangan baru yang dilaksanakan adalah pengembangan
sistem B2B, sistem B2C, dan otomasi perbankan digital. Untuk sistem B2B, Bank telah megembangkan SCM, CMS cash
management system, B2B Integration, BPR Connect, dan CIB corporate internet banking. Di sisi lain, pengembangan
sistem B2C terdiri dari DooEt Mobile, DooEt Merchant, CRM Applications customer relationship management system,
Internet Banking, dan QFX Q Foreign Exchange system. Bank juga mendorong otomasi perbankan digital melalui EMA,
E-statement, Combined statement, CBS branch front end, Anti Money Laundering AML, dan
Worklow. Terakhir, Bank juga berkonsentrasi untuk menganalisa
dampak bisnis dan memantau kinerja untuk memastikan kinerja pengelolaan IT service yang optimal. Inisiatif yang
telah diterapkan meliputi pengembangan analisa dampak bisnis, sistem pemantauan kinerja yang mencakup ATM
Monitoring System, Network management, dan sistem peringatan dini, serta peningkatan sistem keamana dengan
menerapkan IPS internet protocol security system, anti virus, dan anti malware termasuk sistem farewell dan
modul keamanan lainnya untuk menjamin operasional TI yang aman dan andal.
Kerangka Teknologi Informasi Kerangka Teknologi Informasi TI di Bank terdiri
dari empat aspek yaitu perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pemeliharaan. Secara umum, keempat
aspek tersebut berfungsi sebagai landasan bagi Bank untuk menyusun, menyesuaikan, menerapkan, dan mengevaluasi
strategi TI untuk mencapai tujuannya sesuai dengan pertumbuhan bisnis, tata kelola perusahaan yang baik,
manajemen risiko, dan keuntungan usaha.
» Perencanaan
Dalam kerangka TI, IT Planning mencakup proses
penyusunan, pembahasan, dan pengajuan strategi dan inisiatif TI Bank terkait pengoptimalan kapabilitas,
peningkatan eisiensi, penyediaan hasil, dan pemeliharaan tingkat layanan.
» Pengembangan
Bank menyadari bahwa sistem IT yang unggul berperan penting dalam menjaga pertumbuhan bisnis.
Dengan komitmen untuk memberikan solusi, Bank mengimplementasikan System Development Life Cycle
SDLC untuk memastikan zero defect.
» Pengelolaan
Pengelolaan TI di Bank difokuskan pada pengelolaan operasi dan core sistem perbankan.
» Pemeliharaan
Pemeliharaan secara berkala merupakan bagian dari upaya Bank untuk memantau dan menekan dampak
risiko.
Rencana Teknologi Informasi Tahun 2016 Dalam industri perbankan, sinergi antara strategi
bisnis dan penerapan TI memegang peranan penting. Selain itu, diperlukan implementasi yang konsisten dan
80
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
berkesinambungan bagi sebuah bank untuk mendapatkan kecepatan dan kegesitan untuk memenuhi harapan dengan
tetap fokus pada inisiatif TI yang eisien. Bank memiliki posisi yang strategis untuk menunjukkan
bahwa bisnis dan perencanaan strategis IT dapat berdampingan. Untuk mencapai tujuannya menyediakan
produk dan layanan perbankan berbasis teknologi, Bank mengacu pada empat inisiatif strategic yang diterapkan
selama periode 2015-2017 yakni IT Capabilities Optimizing, IT Eiciency, Business Driven IT Development, and High
Performance IT Service Management. Pada tahun 2016, Bank akan melanjutkan penerapan masing-masing inisiatif
sesuai dengan prioritasnya seperti dijabarkan berikut ini:
» IT Capabilities Optimizing
» Menjalankan ulang proyek sharepoint
» Merencanakan kapasitas infrastruktur sistem
» Mengaktifkan ulang fasilitas DRC
» IT Eiciency
» Mendorong eisiensi jaringan dan perangkat keras
» Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk
memperbaharui pengembangan internal »
Business-Driven IT Development »
Mengembangkan sistem B2B »
Mengembangkan sistem B2C »
Otomasi perbankan digital »
High Performance IT Service Management »
Mengembangkan analisis dampak bisnis »
Mengembangkan sistem pemantauan kinerja »
Meningkatkan sistem keamanan
Sumber Daya Manusia
Bank QNB Indonesia meyakini bahwa pengembangan sumber daya manusia SDM merupakan salah satu landasan utama
untuk mewujudkan visi Bank. Oleh karena itu pada tahun 2015, Bank membentuk Direktorat Sumber Daya Manusia
sebagai direktorat independen dan terus memperkuat kapasitasnya.
Keputusan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 089SK-DireksiXI2015 tanggal 23 September 2015
tentang Struktur Organisasi PT Bank QNB Indonesia Tbk.
81
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Direktorat Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia, yang mengelola empat sub-
divisi yakni Strategy and Organization Development, Learning Development, Human Resources Operations,
and Human Resources Business Partner. Direktur SDM bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2015 Saat ini, perusahaan yang ingin sukses harus mampu
beradaptasi, menghadapi tantangan, berorientasi pada pelanggan. Dalam kondisi tersebut, efektivitas Pengelolaan
SDM merupakan kunci penting kesuksesan bisnis.
Untuk mempertahankan kinerja yang baik, Bank juga terus menyelaraskan kebijakan SDM-nya dengan strategi Bank
dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, tata kelola perusahaan yang baik, dan praktik global terbaik.
Strategi SDM Bank di tahun 2015 difokuskan pada pengembangan SDM yang mencakup internalisasi QNB
Values secara berkesinambungan, Program Developing Great Talent, Rencana Suksesi Strategis, dan Pelatihan
Kepemimpinan yang Intensif. »
Pengembangan Organisasi Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Bank secara
konsisten meninjau struktur organisasi dengan mengevaluasi produktivitas dan efektivitasnya serta
memperbaharui kebijakan talent management dan kebijakan suksesi.
Dalam kaitannya perencanaan kapasitas, Bank telah melakukan upaya berkelanjutan untuk membentuk kerangka
yang lebih matang dan terstruktur untuk membangun organisasi yang efisien, efektif, dan kompetitif termasuk
dengan merencanakan kebutuhan karyawan sesuai dengan pertumbuhan bisnis dan referensi dari semua unit kerja.
Di samping itu, Bank juga telah mendorong pengembangan organisasi yang lebih baik dengan
melibatkan kantor-kantor cabang melalui relokasi kantor-kantor cabang yang kurang produktif ke tempat
yang lebih strategis. Lebih lanjut, Bank juga mengadakan penelitian dan proyek percontohan di kantor-kantor
cabang. Dengan upaya tersebut, Bank berharap data meningkatakn produktivitas dan mendorong karyawan
di kantor-kantor cabang untuk menciptakan inisiatif baru dan membandun organisasi yang lebih kuat dan eisien
dari bawah jenjang organisasi. »
Pemenuhan Sumber Daya Manusia Tujuan utama perencanaan SDM di Bank adalah untuk
menyelaraskan kebutuhan SDM dengan rencana dan strategi bisnisnya. Perencanaan SDM senantiasa merujuk pada
rencana bisnis jangka panjang dan jangka pendek Bank. Sesuai dengan tujuan perencanaan SDM dan peta arah
pengembangan SDM, Bank memenuhi kebutuhan karyawannya melalui rekrutmen internal dan
eksternal serta rotasi karyawan dan Management Development Program MDP.
Rekrutmen internal dan rotasi karyawan memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk
mengembangkan karir. Secara umum, proses rekrutmen internal dan eksternal yang diadakan Bank di tahun 2015
termasuk:
• Campus Hiring
Program ini bertujuan merekrut lulusan berbakat yang baru menyelesaikan pendidikannya. Para
lulusan baru ini direkrut karena memiliki potensi untuk berkembang dan maju di Bank.
• Employee Referral
Program ini mengajak karyawan Bank untuk berkontribusi dalam menominasi kandidat yang
dapat memenuhi kebutuhan bisnis Bank. Proses ini sangat membantu dalam mempercepat proses
rekrutmen dan memenuhi kualitas yang diharapkan.
• Internal Job Posting
Program ini memberi kesempatan yang luas bagi karyawan untuk berkembang melalui program
rekrutmen internal atau biasa dikenal sebagai job posting.
• Mass Recruitment
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan karyawan tertentu, diadakan rekrutmen masal untuk
memenuhi kebutuhan karyawan dalam jumlah banyak.
• Management Development Program MDP
MDP ditujukan untuk merekrut calon pemimpin muda untuk kebutuhan Bank di masa depan.
Para kandidat MDP mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan kompetensi strategis dan
kepemimpinan. Selam program yang berdurasi 3 tahun, setiap kandidat akan mengikuti program
khusus yang ditujukan untuk pengembangan kompetensi mereka.
82
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pada tahun 2015, Bank merekrut 7 tujuh lulusan berbakat dari berbagai universitas ternama untuk
bergabung dalam program MDP QNB Indonesia.
» Pelatihan dan Pengembangan
Rekrutmen hanya merupakan langkah pertama dalam mengelola bakat dan orang-orang terbaik. Memberi
para karyawan kesempatan untuk berkembang adalah salah satu aspek kunci untuk mencapai kinerja terbaik.
Untuk itu, Bank senantiasa berusaha untuk memastikan semua karyawannya dibekali dengan keahlian dan
kemampuan yang sesuai untuk menghadapi tantangan bisnis di masa kini dan masa mendatang. Bank secara
berkesinambungan mendorong para karyawannya untuk belajar, berubah, dan berinovasi. Rangkaian
program pelatihan dan pengembangan kompetensi diselenggarakan untuk seluruh fungsi dan lapisan
organisasi mulai dari staf hingga Direksi dengan pengajar internal maupun eksternal. Rincian program
pelatihan dan pengembangan yang telah dilaksanakan Bank sepanjang tahun 2015 dapat ditemukan di bagian
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam bab Sumber Daya Manusia di Laporan Tahunan ini.
» Pengelolaan Kinerja dan Strategi Remunerasi
Sebagai organisasi berbasis kinerja, Bank menerapakan sistem pengelolaan kinerja modern di
mana kinerja diukur berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja KPI dan penerapan QNB Values. Tujuan
sistem ini adalah untuk mengevaluasi kinerja semua karyawan dari kedua aspek tersebut yakni pencapaian
target KPI dan perilaku kerja QNB Values. Bank telah mulai memiliki beragam mekanisme
umpan balik kinerja untuk Kepala Divisi Dvisions Head. Tujuan dirancangnya sistem ini adalah untuk
membantu individual untuk menciptakan kesempatan pengembangan kompetensi dari berbagai channel.
Di sisi lain, hasil evaluasi kinerja juga memainkan peranan penting dalam menentukan remunerasi kadyawan. Bank
menerapkan strategi remunerasi yang transparan dan obyektif di mana remunerasi ditentukan berdasarkan
evaluasi kinerja dan kontribusi terhadap Bank. Bank menyediakan remunerasi dan manfaat lainnya bagi
para karyawan sesuai dengan sistem grading yang ada dan kapasitas serta standar yang berlaku dalam industri
perbankan. Bank juga meninjau dan menyesuaikan remunerasi dan manfaat lainnya secara berkala dengan
berpartisipasi dalam survey gaji. Melalui upaya tersebut, Bank berharap dapat menjaga remunerasi yang kompetitif
dan memastikan para karyawan memperoleh remunerasi yang sesuai dengan kompetensi dan posisi mereka
sehingga karyawan dapat menjaga kinerja yang baik dan berkontribusi lebih terhadap perkembangan Bank.
Semua kebijakan terkait sistem remunerasi dijabarkan lebih lanjut dalam bagian Komite Sumber Daya Manusia
dan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai fungsi kerja yang memiliki wewenang untuk memastikan bahwa
strategi remunerasi Bank agar menyeimbangkan daya saing dan organisasi dan kapabilitas.
» Talent Management
Komitmen untuk menjadi Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia juga memerlukan
perangkat SDM yang unggul. Tahun 2015 merupakan tahun di mana Bank memperkenalkan program talent
management terbaru yang disebut Developing Great talent DGT. Developing Great talent DGT adalah
program yang dirancang khusus agar Bank dapat mengelola dan mempertahankan karyawan yang
berbakat dan membangun perangkat SDM yang unggul untuk membantu Bank mencapai tujuannya.
Sebagai tahap pertama program DGT, Bank telah meminta semua manajer untuk memberikan penilaian
dan evaluasi atas potensi mereka serta menyiapkan rencana pengembangan karir. Tim SDM akan
memfasilitasi dan memantau hasil evaluasi dan setiap inisiatif program talent management guna memastikan
semua peserta mencapai kinerja dan potensi terbaik mereka, yang pada akhirnya diharapkan akan
mendukung tumbuh kembang Bank di masa depan.
» Internalisasi Budaya Perusahaan
Di tengah industri perbankan yang dinamis, menjadi semakin penting bagi sebuah organisasi untuk
memiliki, menanamkan, dan menerapkan budaya perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan yang
kuat terutama vital bagi kesuksesan Bank dalam mencapai sasaran bisnis dan visinya di tengah industri
perbankan yang dinamis. Bank telah mengembangkan dan menerapkan budaya perusahaan yang positif dan
83
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Kepangkatan kuat dengan tujuan untuk menciptakan idnvidu yang
mampu mereleksikan dan mewakili Bank di mata para pemangku kepentingan sebagaimana dijabarkan dalam
bagian Budaya Perusahaan di Laporan Tahunan ini.
Pada tahun 2015, Bank telah menyelanggarakan program QNB Values Refreshment yang melibatkan
Manajemen Eksekutif untuk aktif mengkomunikasikan dan berbagi pemahaman mengenai QNB Values kepada
level kepala divisi secara berkala. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan dalam rangka program QNB
Valueas Refreshment adalah pelatihan QNB Values for Leader pada bulan September 2015 yang ditujukan
untuk para kepala divisi. QNB Values ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi dan telah disebarkan melalui
email blast dari divisi Marketing Communication dan program refreshment. Selain itu, Bank secara konsisten
mengingatkan segenap karyawan dan manajemen akan QNB Vakues dalam setiap pelatihan internal.
Proil Karyawan Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Bank tercatat sebesar
944 orang termasuk karyawan kontrak. Jumlah ini meningkat 4,66 dibandingkan tahun 2014 sebesar 904 orang. Adapun
peningkatan jumlah karyawan tersebut sejalan dengan perkembangan bisnis dan aktivitas operasional Bank.
Senior Vice President Vice President
Assistant Vice President Senior Manager
Manager Assistant Manager
Senior Oicer
Assistant Oicer
Non Clerical Senior Assistant
Executive Vice President
19 28
61 60
77 82
142
177 93
37 122
4
2014
902
Karyawan
Senior Vice President Vice President
Assistant Vice President Senior Manager
Manager Assistant Manager
Senior Oicer
Assistant Oicer
Non Clerical Senior Assistant
Executive Vice President
21 28
67 65
102 92
131
166 98
36 134
4
2015
944
Karyawan
84
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
MasterPhD Bachelor
63 611
MasterPhD Bachelor
61 552
Diploma High School and
Below
130 140
Diploma High School and
Below
131 158
2015
944
Karyawan 2014
902
Karyawan
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia
20 =55
20-24 25-29
30-34
2 5
63 211
197
35-39 40 - 44
45 - 49 50 - 54
138 149
94 43
20-24 25-29
30-34
44 204
222
35-39 40 - 44
45 - 49 50 - 54
162 153
109 50
2015
944
Karyawan 2014
902
Karyawan
85
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Jumlah Karyawan Berdasarkan Posisi Pekerjaan
2014
902
Karyawan
Branch manager sub branch manager division head sub division head
Relationship Oicer Teller
Customer Service Operation Service Manager
Back Oice Non Clerk
120 103
78 62
44 456
39
Branch manager sub branch manager division head sub division head
Relationship Oicer Teller
Customer Service Operation Service Manager
Back Oice Non Clerk
117 174
71 67
51 426
38
2015
944
Karyawan
86
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1 Tahun =21 Tahun
1-5 Tahun 11-15 Tahun
6-10 Tahun 16-20 Tahun
154 32
448 83
128 57
Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja
2014
902
Karyawan 2015
944
Karyawan
1 Tahun =21 Tahun
1-5 Tahun 11-15 Tahun
6-10 Tahun 16-20 Tahun
156 34
469 90
141 54
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Permanent Employees Contract Employees
854 48
Permanent Employees Contract Employees
892 52
2014
902
Karyawan 2015
944
Karyawan
87
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tingkat Perputaran Karyawan Bank senantiasa berupaya agar tingkat perputaran karyawan
bergerak dengan seimbang. Keseimbangan ini dapat terjaga dengan meningkatkan eisiensi sistem rekrutmen dan rotasi
karyawan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia serta penempatan jabatan yang sesuai dengan bakat dan
kompetensi individu merupakan fokus Bank dalam mengelola sumber daya manusianya secara efektif.
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Bank QNB Indonesia meyakini bahwa
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan, baik melalui program
pelatihan, akreditasi dan sertiikasi, coaching dan mentoring, dan berbagai media pembelajaran, merupakan hal yang
kritikal untuk mendukung pencapaian sasaran Bank.
Sebagai pondasi untuk mengembangkan program pembelajaran yang tepat sasaran, terintegrasi dan
komprehensif dan misi mewujudkan QNB University, tahun ini Bank QNB Indonesia meletakkan fokus pada pengembangan
kerangka pembelajaran learning framework dan kurikulum internal akreditasi untuk berbagai fungsi dan jabatan.
Pada tahun 2015, Bank QNB Indonesia tmenyelesaikan pengembangan kurikulum dan modul-modul pembelajaran
untuk Branch Accreditation, yang merupakan program mandatory bagi karyawan pada segmen retail banking,
termasuk QNB First. Seluruh Branch Manager dan Relationship Manager dipersyaratkan untuk mengikuti dan lulus pada
setiap modul pembelajaran dalam program akreditasi internal ini.
Sejalan dengan komitmen pengembangan akreditasi internal, juga mendorong peningkatan kualitas dan efektivitas
program pelatihan internal, sosialisasi dan refreshment, Bank QNB Indonesia juga melakukan penguatan peran
internal trainer melalui pelaksanaan 3 batch program “Train the Trainer”. Inisiatif ini diikuti pula dengan pengembangan
dan optimalisasi Learning Management System e-learning untuk program pembelajaran yang bersifat mandatory
dan refreshment. Pada tahun ini, Divisi Human Resources sudah mengembangkan materi pembelajaran e-Learning
untuk program Basic Anti Money Laundering - Combating of
Terrorism Financing AML-CFT, AML-CFT Refreshment dan Induction Program. Pada akhir tahun 2015, telah mulai juga
dikembangkan pembelajaran e-learning untuk modul risk management, standar layanan dan Anti Fraud, dan diharapkan
dapat diakses oleh karyawan pada awal tahun 2016.
Dalam rangka mendukung inisiatif program talent management: “Developing Great Talent” yang diluncurkan
pada pertengahan tahun 2015, Bank QNB Indonesia juga mendorong pengembangan kompetensi soft-skills dan
leadership untuk seluruh jajaran karyawan. Bank juga mengembangkan modul pelatihan Managing Self untuk
staf dan spesialis, Managing Others bagi karyawan jajaran Supervisor dan Line Managers dan pelatihan Managing
Team untuk Sub Division Head dan Division Head.
88
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
A. Core Program Core Program adalah program pelatihan mandatory
untuk karyawan, yang dilaksanakan atas ketentuan dari regulator Bank Indonesia, OJK, Bapepam
untuk karyawan pada jabatan dan fungsi kerja tertentu maupun mandatory bagi karyawan
berdasarkan arahan dari perusahaan, untuk mendorong efektivitas pelaksanaan tugas maupun
tercapainya sasaran Bank. Selain program pengenalan Dewan Komisaris
Direksi, anti-fraud dan AMP yang diselenggarakan secara berkesinambungan, modul pelatihan baru
juga diterapkan dalam kategori program core yaitu Legal Knowlede for Frontliners Branch Oicial.
I. InternalInhouse Training A. Core ProgramRegulatory
B. Certiication Accreditation C. Technical
D. Leadership Professional Development II. External Training
III. Talent Development Management Development Program
IV. QNB Values Internalization V. E-Learning
79 9
10 49
11 98
4 -
30 20
125 14
- 4
3 4
1 1
49 7
8 32
2 95
1 -
76 52
78 2
- 1
total Program total Program
Batch Batch
2014 2015
Program
Tabel implementasi program pelatihan dan pengembangan tahun 2015
Induction Program Anti-Fraud
AML - CFT Legal Basic Knowledge for Branch
15 8
54 7
13 5
43 -
193 190
1026 165
100 66
813 -
total Peserta total Peserta
Batch Batch
2014 2015
Program
89
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
B. Program Sertiikasi dan Akreditasi Bank QNB Indonesia berkomitmen penuh untuk
memastikan karyawan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan dan fungsi
kerjanya, melalui pelaksanaan program sertiikasi dan akreditasi. Manajemen terus mendorong
pengembangan program akreditasi internal untuk memastikan karyawan memperoleh pembekalan
teknis dan non-teknis sesuai tuntutan pekerjaan, di samping sertiikasi profesi dan akreditasi yang
dilakukan oleh lembaga yang diakui. Dalam program akreditasi ini para peserta diwajibkan
lulus terhadap tes danatau tugas yang diberikan sebagai bentuk pengakuan perusahaan terhadap
kompetensi karyawan.
Selain pemenuhan sertiikasi sesuai dengan persyaratan peraturan, seperti WAPERD
Certiication dan Sertiikasi Manajemen Risiko, pada tahun 2015, Bank juga melakukan
sertiikasi untuk karyawan di divisi Audit, Divisi Treasury, Divisi Kepatuhan dan karyawan yang
bertanggung jawab sebagai Penilai. Bank juga telah meningkatkan dan mengimplementasikan
dua program akreditasi internal lainnya untuk perbankan ritel, dalam hal ini, Branch Manager
Accreditation dan QNB First Academy. Dengan demikian, secara keseluruhan ada 19 program
sertiikasi yang dijalankan di tahun 2015, yaitu: 1. Credit Skill Assessment
2. Branch Manager Accreditation 3. QNB First Academy
4. Property Appraiser Education 5. Compliance Certiication
6. Certiied Internal Auditor Banker 7. Preparatory for Treasury Certiication
8. WAPERD Certiication 9. Risk Management Certiication
Selain melanjutkan program yang telah dijalankan dari tahun sebelumnya, berikut ini adalah beberapa
program sertiikasi dan akreditasi baru yang dilaksanakan di tahun 2015:
1. Credit Skill Assessment Credit Skill Assessment adalah program pelatihan
dan sertifikasi yang diberikan kepada karyawan yang berhubungan dengan proses kredit segmen komersil
dan korporasi. Bank QNB Indonesia bekerjasama dengan lembaga sertifikasi bertaraf internasional -
OMEGA dalam pelaksanaan pelatihan ini.
2. QNB First Academy QNB First Academy merupakan program
pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang berhubungan dengan penjualan produk
investasi Bancassurance dan Reksadana. Dalam pelatihan komprehensif berdurasi 72
jam ini, branch manager dan relationship manager pada QNB First, diajarkan mengenai
produk-produk investasi, teknik menjual, maupun teknik mengelola keuangan nasabah.
Melalui akreditasi ini, karyawan diharapkan siap untuk melaksanakan peran kerja secara
efektif dan bertanggung jawab, sejalan dengan mulai beroperasinya cabang-cabang segmen
QNB First. Pelatihan ini difasilitasi oleh pakar di bidang wealth management serta
pengajar internal, untuk memastikan peserta mendapatkan pembekalan secara komprehensif.
3. Branch Management Accreditation Program Pada tahun 2015, semua Area Manager dan
branch Manager telah menyelesaikan modul Efective Branch Management berdurasi 32 jam
yang merupakan modul pertama dari Branch Management Accreditation Program.
90
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Beberapa program pelatihan teknis yang menjadi fokus pada tahun 2015, antara lain:
1. Selling Skills Product Knowledge Setelah meletakkan pondasi pelaksanaan
pelatihan dengan materi yang lebih bersifat teknis pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun
ini, penting bagi Bank QNB Indonesia untuk mendorong pengembangan program soft-skills
dan leadership. Karyawan pada jajaran Kepala Divisi dan Sub Kepala Divisi, mengikuti setidaknya
3 tiga program pelatihan terkait leadership, yaitu Developing Great Talent, QNB Values for Leaders
dan Managing TeamCoaching. 2. Engaging Customer with Service Spirit
Engaging Customer with Service Spirit merupakan pelatihan untuk membekali para frontliner dalam
hal meningkatkan motivasi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada nasabah
sesuai dengan Jiwa Layanan Bank QNB Indonesia. Pelatihan Engaging Customer with Service Spirit
merupakan bagian dari Program Akreditasi Frontliners. Sebanyak 9 batch pelaksanaan
pelatihan dilakukan di seluruh wilayan Indonesia, dan diikuti oleh 192 karyawan.
Modul yang diberikan adalah modul komprehensif, yang meliputi Efective Branch Management
Modul eyang diberikan oleh pengajar internal yang terdiri dari Overview Retail Banking, Branch
Leadership, Risk Management, Compliance, Audit, IT, Operation, Legal, dan Finance and Accounting.
Pada tahun 2016, Branch Manager akan menyelesaikan modul Business Management
Module yang akan dikirimkan oleh instruktur internal maupun praktisi eksternal.
4. Appraisal Accreditation Program Apprasial Accreditation Program Program
merupakan pelatihan yang diberikan kepada karyawan Appraisal untuk memastikan memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan peran dan jabatannya
secara efektif. Bank QNB Indonesia bekerjasama
dengan lembaga sertiikasi nasional MAPPI Masyarakat Profesi Penilai Indonesia.
5. Compliance Accreditation Program Compliance Accreditation Program merupakan
pelatihan yang diberikan kepada karyawan Compliance Procedure untuk memastikan
memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan peran dan
jabatannya secara efektif. Bank QNB Indonesia
bekerjasama dengan lembaga sertiikasi nasional FKDKP Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
Perbankan dalam pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi. Karyawan compliance Bank
QNB Indonesia juga dipersyaratkan untuk menyelesaikan modul pembelajaran e-learning
sebagaimana dikembangkan oleh QNB Group.
6. Audit Accreditation Program Audit Accreditation Program merupakan
pelatihan yang diberikan kepada karyawan Audit untuk memastikan memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan peran dan jabatannya secara efektif. Bank QNB
Indonesia bekerjasama dengan lembaga sertiikasi nasional IAIB Ikatan Audit Intern Bank dan
LSPP Lembaga Sertiikasi Profesi Perbankan dan lembaga sertifkasi bertaraf internasional
– IIA International Internal Auditior dalam pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi.
C. Technical Training Program Di tahun 2015 terdapat 17 program pelatihan
teknis baru selain 31 program yang telah ada sejak 2014. Dengan demikian, terdapat 49 program
pelatihan teknis yang diselenggarakan di tahun 2015. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari
pihak manajemen dalam menghadirkan program yang dibutuhkan oleh Bank untuk meningkatkan
kompetensi teknisnya di seluruh fungsi dan unit kerja.
32 program 49 program
2015 2014
91
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
3. Operation Excellence Manajemen terus memperkuat pelatihan untuk
karyawan di fungsi operasional, di antara dengan pelatihan terkait Core System, Mini Bank, Lalu Lintas
Devisa, Deteksi Uang Palsu. Sepanjang tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan 16 program.
Pengembangan kurikulum dan program akreditasi internal yang komprehensif untuk karyawan dalam
fungsi operasional yang meliputi Teller, Customer Services, dan Central Bank Oice telah dimulai
secara intensif pada bulan November 2015. Train the Trainer untuk tim Operasional ditargetkan
selesai pada awal tahun 2016, guna memastikan program Akreditasi Internal ini akan siap
diterapkan pada triwulan pertama tahun 2016.
D. Leadership Professional Development 1. Leadership Training
Setelah meletakkan pondasi pelaksanaan pelatihan dengan materi yang lebih bersifat
teknis pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini, Bank QNB Indonesia mendorong
pengembangan program soft-skill dan kepemimpinan.
Program kepemimpinan dirancang untuk semua karyawan seperti program leadingmanaging
self untuk karyawan tanpa bawahan, program leadingmanaging others untuk karyawan
setingkat supervisor serta managing team for employees untuk karyawan setingkat sub divisi
dan kepala divisi.
Karyawan pada jajaran Kepala Divisi dan Sub Kepala Divisi, mengikuti setidaknya 3 tiga
program pelatihan terkait leadership, yaitu Developing Great Talent, QNB Values for
Leaders dan Managing TeamCoaching. 2. Lean Six Sigma and Project Management Training
Sejalan dengan proyek perbaikan terus menerus yang dilaksanakan dalam beragam fungsi kerja,
pelatihan lean six sigma diberikan pada proyek tim, untuk memastikan karyawan memperoleh
pemahaman dan kemampuan dalam menjalankan proyek perbaikan secara sistematis dan tepat
sasaran. 3. Train The Trainer TTT
Train The Trainer merupakan pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang ditugaskan
mengajar materi internal untuk memastikan para pengajar ini memiliki pengetahuan dan ketrampilan
yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya. Program ini sekaligus merupakan bentuk apresiasi
kepada internal trainer yang telah secara aktif berpartisipasi mendorong budaya pembelajaran di
perusahaan. Sebanyak 3 batch pelatihan train the trainer dilakukan sepanjang tahun 2015, untuk
karyawan dari berbagai unit kerja.
E. Talent Management Development Program
1. Management Development Program MDP Program pelatihan MDP merupakan program
pelatihan yang khusus diperuntukkan bagi fresh graduate yang memiliki potensi dan bakat yang
akan dikembangkan menjadi calon pemimpin masa depan future leader Bank QNB Indonesia.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, durasi penyampaian materi pelatihan antara vendor
dengan pengajar internal dibuat 30-70 dimana hampir seluruh kepala Divisi diberikan waktu untuk
mengembangkan materi sesuai bidangnya masing- masing. Hal ini dilakukan agar peserta tidak hanya
mendapat pengetahuan secara teoritis namun juga memahami implementasi dan tantangan nyata di
tiap-tiap unit kerja sehingga siap untuk mengikuti pembelajaran On-the-job training di tempat kerja.
Melalui program pendidikan yang bersifat akselerasi dan intensif, peserta program MDP diharapkan
memiliki kompetensi yang mumpuni, baik secara teknis bidang perbankan maupun non-teknis, untuk
dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan.
2. Talent Development Program MDP Manajemen memiliki komitmen untuk
pengembangan karyawan yang memiliki potensi dan kinerja tinggi, salah satunya
untuk mengikuti Skema Global Mobility, yaitu mengirimkan karyawan untuk mengikuti On
the Job Training pada QNB Group. Pada tahun 2015, manajemen memutuskan satu karyawan
untuk melakukan pembelajaran terkait contract inancing di QNB Doha.
92
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2016 Pada tahun 2016, Bank akan terus mendukung
karyawannya untuk mencapai keunggulan professional dan kepemimpinan yang efektif melalui internalisasi budaya
perusahaan, pelatihan kepemimpinan, dan rangkaian program pengembangan kompetensi sebagai pondasi untuk
pengembangan SDM lebih lanjut.
Sebagai bagian dari strategi ini, rencana kerja Bank di tahun 2016 meliputi:
1. Melanjutkan implementasi program akreditasi internal
dengan Akreditasi Operasional yang fokus pada peningkatan kemampuan karyawan yang terkait
kegiatan operasional seperti OSMSS, Teller, Customer Service dan Central Back Oice dengan fokus untuk
meningkatkan engagement karyawan dalam aktiitas operasional Bank.
2. Melanjutkan dan meningkatkan implementasi program
talent management sehubungan dengan kebijakan suksesi dan kepemimpinan yang berkesinambungan.
3. Meningkatkan pengelolaan kinerja dan sistem SDM secara keseluruhan sesuai dengan pertumbuhan organisasi.
F. E-Learning E-Learning adalah suatu pembelajaran yang
menggunakan media teknologi informasi. E-Learning merupakan solusi pembelajaran
yang dapat membantu karyawan untuk dengan mudah dan cepat mengakses materi pembelajaran
tanpa harus menunggu jadwal kelas. Dengan adanya e-Learning diharapkan proses transfer
pengetahuan akan lebih cepat dan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.
Fokus pengembangan konten e-learning pada tahun 2015 adalah untuk program pembelajaran
inti core program atau wajib. Bank telah mengembangkan 4 empat modul
pada tahun 2015 yakni tiga modul APU-PPT dasar dan satu modul refreshment AML. Fokus
pengembangan e-Learning adalah modul manajemen risiko, standar layanan, dan anti-fraud.
Biaya Pelatihan Dan Pengembangan Kompetensi Tahun 2015 Bank selalu mengalokasikan dana yang memadai untuk
biaya pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan dengan komitmen untuk meningkatkannya sesuai dengan
kebutuhan pengembangan karyawan.
Distribusi Pelatihan Tahun 2015 Manajemen berkomitmen untuk memastikan semua karyawan
menerima pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi mereka dan mendorong pengembangan diri. Tabel
berikut menunjukkan distribusi pelatihan tahun 2015
Komisaris, Direksi dan Sekretaris Bisnis
Kepatuhan Legal Operasional
Risiko Sumber Daya Manusia
Lain-lain
total direktorat
Persentase distribusi
Pelatihan tahun 2014
jumlah karyawan
tahun 2014 distribusi
Pelatihan tahun 2015
distribusi Pelatihan
tahun 2014 Persentase
distribusi Pelatihan
tahun 2015 jumlah
karyawan tahun 2015
17 406
23 305
116 43
42
944
94,12 99,01
100,00 99,34
99,14 100,00
83,33 98,41
16 402
23 303
115 43
35
929
12 368
25 318
95 44
52
914
8 351
24 314
92 43
51
883
66,67 95,38
96,00 98,74
96,84 97,73
98,08 96,61
93
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Kinerja Keuangan
Analisis dan pembahasan kinerja keuangan Bank berikut ini disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari
laporan keuangan PT Bank QNB Indonesia Tbk yang berakhir pada 31 Desember 2015 sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI”.
Laporan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sungkoro Surja a member of Ernst
Young Global Limited yang ditunjuk Bank dan memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang
material.
Pembahasan dan analisis terperinci tentang kinerja keuangan Bank akan dsajikan dalam tiga bagian: Laporan
Laba Rugi Komprehensif, Laporan Posisi Keuangan, dan Laporan Arus Kas.
94
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Laba Rugi Komprehensif
PendAPAtAn dAn bebAn OPeRAsiOnAL
Pendapatan Bunga Beban Bunga
Pendapatan bunga - neto PendAPAtAn OPeRAsiOnAL LAinnyA
Provisi dan Komisi Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing - Neto
Lain-lain
total Pendapatan Operasional Lainnya bebAn OPeRAsiOnAL LAinnyA
Beban Karyawan Beban Umum dan Administrasi
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Lain-lain
total beban Operasional lainnya LAbA OPeRAsiOnAL
bebAn nOn-OPeRAsiOnAL - netO Laba sebelum Pajak Penghasilan
bebAn PAjAk PenghAsiLAn LAbA netO tAhun beRjALAn
PendAPAtAn kOmPRehensif LAin Pos-pos yang akan diklasiikasikan ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan pendapatan
komprehensif lainnya
Pos-pos yang tidak akan diklasiikasikan ke laba rugi
Keuntungan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti Pajak Penghasilan Terkait dengan Komponen Pendapatan
Komprehensif Lainnya
Pendapatan beban komprehensif lain, setelah pajak total laba komprehensif tahun berjalan
keterangan Persentase
2014 jumlah
Pertumbuhan 2015
Dalam jutaan Rupiah
2.040.582 1.351.331
689.251
194.258 13.434
4.826
212.518
375.743 225.106
87.472 8.175
696.496 205.273
3.662
208.935 52.889
156.046
77 19
58 4.078
1.019 3.059
3.117
159.163
1.221.121 814.499
406.622
174.801 29.971
4.661
209.433
292.603 149.612
1.626 12.296
456.137 159.918
2.910
162.828 41.303
121.525
77 19
58 7.193
1.798 5.395
5.453
116.072
819.461 536.832
282.629
19.457 16.537
165
3.085
83.140 75.494
85.846 4.121
240.359 45.355
752
46.107 11.586
34.521
154 38
116 11.271
2.817 8.454
8.570
43.091
67,11 65,91
69,51 11,13
55,18 3,54
1,47 28,41
50,46 5279,58
33,51 52,69
28,36 25,84
28,32 28,05
28,41
200 200
200 156,69
156,67 156,70
157,16 37,12
Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013
95
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Provisi dan Komisi Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing - Neto
Lain-lain
total Pendapatan Operasional Lainnya keterangan
Persentase 2014
jumlah Pertumbuhan
2015
Dalam jutaan Rupiah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan bunga - neto keterangan
Persentase 2014
jumlah Pertumbuhan
2015
Dalam jutaan Rupiah
2.040.582 1.351.331
689.251
1.221.121 814.499
406.622
819.461 536.832
282.629
67,11 65,91
69,51
Pendapatan Bunga - Neto Pendapatan bunga – neto Bank di tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 67,11 dari Rp406,62 miliar di tahun 2014 menjadi Rp689,25 miliar di tahun 2015. Peningkatan
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya Bank mengalami
peningkatan sebesar 1,47 dari Rp209,43 miliar di tahun
Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Bank di tahun 2015 tercatat
lebih rendah dibandingkan tahun 2014. Pada akhir tahun 2015, Beban Operasional Lainnya sebesar Rp696,50 miliar
dibandingkan Rp456,14 miliar pada akhir tahun 2014, atau meningkat sebesar 52,69. Peningkatan ini terutama
ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga kredit yang sejalan dengan pertumbuhan kredit.
2014 menjadi Rp212,52 miliar di tahun 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan provisi dan
komisi.
disebabkan oleh peningkatan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan, Beban Karyawan yang
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah karyawan, serta peningkatan Beban Umum dan Adminitrasi yang
diakibatkan peningkatan biaya operasional untuk pembukaan cabang baru.
194.258 13.434
4.826 212.518
174.801 29.971
4.661 209.433
19.457 16.537
165 3.085
11,13 55,18
3,54 1,47
96
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laba Operasional Pada tahun 2015, Bank membukukan Laba Operasional
sebesar Rp205,27 miliar, yang meningkat 28,36, dibandingkan
Beban Non-Operasional – Neto Pada tahun 2015, Bank membukukan kenaikan dalam
Beban Non-Operasional - Neto sebesar 25,82 dari Rp2,91
Pendapatan Bunga - Neto Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya
Laba Operasional
Beban Karyawan Beban Umum dan Administrasi
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Lain-lain
total beban Operasional lainnya keterangan
Persentase 2014
jumlah Pertumbuhan
2015
keterangan Persentase
2014 jumlah
Pertumbuhan 2015
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah 375.743
225.106 87.472
8.175
696.496
292.603 149.612
1.626 12.296
456.137
83.140 75.494
85.846 4.121
240.359
28,41 50,46
5279,58 33,51
52,69
689.251 212.518
696.496
205.273
406.622 209.433
456.137
159.918
282.629 3.085
240.359
45.355
69,51 1,47
52,69 28,36
Rp159,92 miliar di tahun 2014. Pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan Pendapatan Bunga Neto.
miliar di tahun 2014 menjadi Rp3,66 miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh keuntungan translasi
mata uang asing atas aset dan liabilitas.
97
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pendapatan Sebelum Pajak Penghasilan Pada tahun 2015, Pendapatan Sebelum Pajak Penghasilan
Bank mengalami peningkatan sebesar 28,32 dari Rp162,83 miliar di tahun 2014 menjadi Rp208,93 miliar
ditahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga kredit neto dan provisi dan
komisi.
Beban Pajak Penghasilan Pada tahun 2015, Beban Pajak Penghasilan Bank tercatat
sebesar Rp52,89 miliar, atau naik sebesar 28,05 dari Rp41,9 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini terutama
didorong oleh peningkatan pendapatan sebelum pajak penghasilan.
Laba Tahun Berjalan Pada tahun 2015, Bank membukukan kenaikan dalam laba
tahun Berjalan sebesar 28,41 dari Rp121,53 miliar di tahun 2014 menjadi Rp156,05 miliar. Kenaikan ini terutama
didorong oleh peningkatan pendapatan bunga serta provisi dan komisi.
Pendapatan Komprehensif Lain Pada tahun 2015, Pendapatan Komprehensif Lain Bank
tercatat sebesar Rp3,12 miliar, naik 157,16 dari Rp5,45 miliar di tahun 2014. Kenaikan ini terutama didorong oleh
peningkatan keuntungan aktuarial atas program manfaat pasti.
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Bank mengalami
kenaikan sebesar 37,12 dari Rp116,07 miliar di tahun
PenghAsiLAn kOmPRehensif LAin Pos-pos yang akan diklasiikasikan ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif
lainnya
Pos-pos yang tidak akan diklasiikasikan ke laba rugi
Keuntungan Kerugian aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan
komprehensif lainnya
keuntungan kerugian komprehensif Lain setelah Pajak total Penghasilan komprehensif tahun berjalan
77 19
58
4.078 1.019
3.059 3.117
159.163
77 19
58
7.193 1.798
5.395 5.453
116.072
154 38
116
11.271 2.817
8.454 8.570
43.091
200 200
200
156,69 156,67
156,70 157,16
37,12 keterangan
Persentase 2014
jumlah Pertumbuhan
2015
dalam jutaan Rupiah
2014 menjadi Rp159,16 miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi dari
bunga kredit serta provisi dan komisi
98
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Aset
Kas Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank-bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain
Tagihan Derivatif Tagihan Akseptasi
Efek-efek yang Dibeli Dengan janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan
Efek-efek Beban Dibayar Dimuka
Aset Tetap Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain - Neto
total Aset LiAbiLitAs dAn ekuitAs
LiAbiLitAs
Liabilitas Segera Simpana Dari Nasabah
Simpanan Dari Bank-bank Lain Liabilitas Akseptasi
Liabilitas Derivatif Utang Pajak Penghasilan
Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
Beban yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain Pinjaman Subordinasi
total Liabilitas ekuitAs
Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Neto
Rugi yang Belum Direalisasi Atas Efek-efek Dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan
Saldo Laba Ekuitas - Neto
total Liabilities and equity keterangan
Persentase 2014
jumlah Pertumbuhan
2015
Dalam jutaan Rupiah
Laporan Posisi Keuangan
45.432 1.710.947
31.146 2.111.813
2.921 61.821
269.117 20.788.304
325.444 108.443
110.577 45.670
146.014
25.757.649
337.357 18.509.008
3.179.111 61.821
661 2.401
80.619 42.324
155.213 964.950
23.333.465 2.189.287
24.570 -
16.444 275.911
2.424.184 25.757.649
52.653 1.425.155
43.324 3.324.797
849 60.744
268.324 15.093.659
232.642 57.114
114.631 42.370
122.756
20.839.018
252.785 16.161.710
1.863.330 60.744
1.371 20.402
63.892 7.031
142.732 -
18.573.997 2.189.287
24.570 58
19.503 119.865
2.265.021 20.839.018
7.221 285.792
12.178 1.212.984
2.072 1.077
793 5.694.645
92.802 51.329
4.054 3.300
23.258
4.918.631
84.572 2.347.298
1.315.781 1.077
710 18.001
16.727 35.293
12.481 964.950
4.759.468 -
- 58
3.059 156.046
159.163
4.918.631 13,71
20,05 28,11
36,48 244,05
1,77 0,30
37,73 39,89
89,87 3,54
7,79 18,95
23,60
33,46 14,52
70,61 1,77
51,79 88,23
26,18 501,96
8,74 100
25,62 0,00
0,00 100
15,68 130,18
7,03 23,60
Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013
99
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Aset Total Aset Bank pada tahun 2015 meningkat 23,60
menjadi Rp25,76 triliun dari Rp20,84 triliun pada
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain Bank mencatat penurunan dalam jumlah Penempatan
pada Bank Indonesia dan Bank-bank lain sebesar 36,48 dari Rp3,32 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi Rp2,11
triliun pada akhir tahun 2015. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tidak tersedianya dana likuid yang
dapat ditempatkan pada Bank Indonesia sejalan dengan meningkatnya LDR Bank.
Kas Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank-bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain
Tagihan Derivatif Tagihan Akseptasi
Efek-efek yang Dibeli Dengan janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan
Efek-efek Beban Dibayar Dimuka
Aset Tetap Aset Tak Berwujud
Aset Lain-lain - Neto
total Aset
Dalam jutaan Rupiah
Kredit yang Diberikan Total kredit yang diberikan Bank pada tahun 2015
meningkat 37,73 dari Rp15,09 triliun menjadi Rp20,09 triliun pada akhir 2015. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit yang diberikan sejalan dengan visi dan target bisnis Bank di tahun 2015
untuk melakukan ekspansi pemberian kredit dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Beberapa debitur Bank juga
memperoleh fasilitas dari kelompok usaha QNB Group, antara lain berupa kredit sindikasi.
Pihak Berelasi Pihak Ketiga
Jumlah Dikurangi cadangan kerugian Dikurangi: cadangan kerugian
kredit yang diberikan Persentase
jumlah Pertumbuhan
keterangan 2014
2015
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertumbuhan keterangan
2014 2015
akhir 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah penyaluran kredit yang diberikan.
3.434 20.826.610
20.830.044 41.740
20.788.304
3.613 15.102.507
15.106.120 12.461
15.093.659
179 5.724.103
5.723.924 29.729
5.694.645 4,96
37,90 37,89
234,97 37,73
45.432 1.710.947
31.146 2.111.813
2.921 61.821
269.117 20.788.304
325.444 108.443
110.577 45.670
146.014
25.757.649
52.653 1.425.155
43.324 3.324.797
849 60.744
268.324 15.093.659
232.642 57.114
114.631 42.370
122.756
20.839.018
7.221 285.792
12.178 1.212.984
2.072 1.077
793 5.694.645
92.802 51.329
4.054 3.300
23.258
4.918.631 13,71
20,05 28,11
36,48 244,05
1,77 0,30
37,73 39,89
89,87 3,54
7,79 18,95
23,60
100
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Liabilitas Bank mencatat kenaikan dalam jumlah liabilitas sebesar
25,62 dari Rp18,57 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi R23,33 triliun pada tahun 2015. Peningkatan tersebut
Simpanan dari Nasabah Simpanan dari Nasabah mengalami kenaikan sebesar
14.52 menjadi Rp18,51 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp16,16 triliun. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh keberhasilan Bank dalam mengumpulkan
Liabilitas Segera Simpanan Dari Nasabah
Simpanan Dari Bank-bank Lain Liabilitas Akseptasi
Liabilitas Derivatif Utang Pajak Penghasilan
Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
Beban yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain Pinjaman Subordinasi
total Liabilitas
Pihak Berelasi Pihak Ketiga
simpanan dari nasabah
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertumbuhan keterangan
2014 2015
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertubuhan keterangan
2014 2015
terutama disebabkan oleh peningkatan pada simpanan dari nasabah, simpanan dari Bank lain serta pinjaman
subordinasi.
dana nasabah yang digunakan pada penyaluran kredit yang diberikan ditengah perlambatan ekonomi yang saat ini
terjadi.
337.357 18.509.008
3.179.111 61.821
661 2.401
80.619 42.324
155.213 964.950
23.333.465
252.785 16.161.710
1.863.330 60.744
1.371 20.402
63.892 7.031
142.732 -
18.573.997
84.572 2.347.298
1.315.781 1.077
710 18.001
16.727 35.293
12.481 964.950
4.759.468 33,46
14,52 70,61
1,77 51,79
88,23 26,18
501,96 8,74
100
25,62
1.040.738 17.468.270
18.509.008
260.199 15.901.511
16.161.710
780.539 1.566.759
2.347.298 299,98
9,85 14,52
101
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Simpanan dari Bank-bank Lain Simpanan dari Bank-bank Lain mengalami kenaikan
sebesar 70,61 menjadi Rp3,18 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1,86 triliun. Kenaikan ini terutama
Ekuitas Ekuitas mengalami kenaikan sebesar 7,03 menjadi Rp2,42
triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp2,27 Saldo Laba
Saldo Laba Bank mengalami kenaikan sebesar 130,18 dari Rp119,87 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp275,91 miliar
Pihak Berelasi Pihak Ketiga
simpanan dari bank-bank Lain
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertumbuhan keterangan
2014 2015
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertumbuhan keterangan
2014 2015
Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
saldo Laba
disebabkan oleh peningkatan interbank call money yang diterima dari QNB Group untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas Bank.
2.688.691 490.420
3.179.111 1.858.368
4.962
1.863.330
830.323 485.458
1.315.781 44,68
9783,52 70,61
di tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba bersih yang diterima Bank selama tahun berjalan.
4.396 271.515
275.911
4.396 115.469
119.865 -
156.046
156.046
0,00 135,14
130,18
triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penerimaan laba bersih selama tahun berjalan.
102
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015
mencapai Rp2,00 triliun, mengalami penurunan 203,80 dibandingkan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
pada tahun 2014 sebesar Rp1,96 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pada jumlah dana simpanan
dari nasabah yang diterima dibandingkan dengan jumlah yang diterima pada tahun sebelumnya
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas yang dgunakan untuk aktivitas investasi untuk
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mencapai Rp129,15 miliar, dibandingkan arus kas yang diperoleh dari
aktivitas investasi pada tahun 2014 sebesar Rp98,33 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan
efek-efek untuk tujuan investasi.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mencapai Rp964,96 miliar, dibandingkan pada tahun 2014 sebesar
Rp647,04 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh pinjaman subordinasi dari QNB SAQ yang telah disetujui oleh OJK
dan BI untuk diperhitungkan sebagai modal pelengkap.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penurunan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas
Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing Pada Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas, Awal Tahun
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Neto Rugi yang Belum Direalisasi Atas Efek-efek Dalam Kelompok
Tersedia Untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan Kerugian Komprehensif lain
Saldo Laba
ekuitas - neto
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertumbuhan keterangan
2014 2015
Dalam jutaan Rupiah
Persentase jumlah
Pertumbuhan keterangan
2014 2015
2.189.287 24.570
- 16.444
275.911
2.424.184 2.189.287
24.570 58
19.503 119.865
2.265.021 -
- 58
3.059 156.046
159.163
- -
100,00 15,68
130,18 7,03
2.003.503 129.151
964.950 1.167.704
221.113 4.845.929
3.899.338 1.925.998
98.331 647.117
2.671.446 37.992
2.136.491 4.845.929
3.929.501 227.482
317.833 3.839.150
183.121 2.709.438
946.591
204,03 231,34
49,12 143,71
482,00 126,82
19,53
103
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rasio Keuangan
mOdAL
Capital Adequacy Ratio CAR
Aset PROduktif
Aset Produktif Aset Non-Produktif Aset Tak Berjalan dibanding Total Aset Produktif Aset Non-
Produktif Aset Produktif Tak Berjalan dibanding Total Aset
Produktif Aset Keuangan CKPN dibanding Aset Produktif
Kredit Bermasalah NPL Bruto NPL Neto
PROfitAbiLtAs
ROA ROE
NIM BOPO
LiQuiditAs
LDR
kePAtuhAn
Giro Rupiah Minimum Giro Mata Uang Asing Minimum
Posisi Devisa Neto
Rasio keuangan 2014
Pertumbuhan 2015
Informasi Keuangan Lainnya
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Kemampuan Bank untuk melunasi kewajibannya baik yang bersifat jangka panjang maupun pendek dapat diukur
melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio proitabilitas seperti disajikan dalam
bagian Rasio Keuangan. Dari segi kemampuan membayar utang, rasio kecukupan modal CAR Bank mencapai
16.18 yang tergolong cukup tinggi dan meningkat dari tahun sebelumnya. Dalam perspektif yang sama,
likuiditas relatif stabil sepanjang tahun 2015 dengan Loan to Deposit Ratio LDR naik menjadi 112,54 seiring
dengan perluasan penyaluran kredit dan kondisi likuiditas perbankan yang semakin ketat menghadapi perlambatan
ekonomi.
Dari segi kolektibilitas, NPL Neto masih terjaga di angka 2,40 pada tahun 2015, yang mengindikasikan hasil
positif upaya manajemen dalam menangani pertumbuhan kredit sekaligus menjaga kualitas aset. Pencapaian
menggembirakan ini juga didorong oleh penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, manajemen risiko yang
kuat, dan sistem pengelolaan kredit yang lebih baik serta pemantauan yang lebih ketat atas para debitur.
Catatan: Angka rasio keuangan yang disajikan hanya untuk keperluan Bank. Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013
16,18 2,13
2,13 0,16
2,59 2,40
0,87 7,50
3,08 90,95
112,54 7,59
8,54 0,26
15,10 0,21
0,21 0,06
0,31 0,23
1,05 6,62
2,80 88,90
93,47 8,35
8,14 0,22
1,08 1,92
1,92 0,10
2,28 2,16
0,18 0,88
0,28 2,05
19,07 0,76
0,40 0,04
104
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan
Merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No.1512 PBI2013, struktur permodalan Bank terdiri dari modal inti
Tier I dan modal pelengkap Tier II.
Dalam penilaian kecukupan modal, Bank menggunakan Standardized Approach untuk mengukur kecukupan modal
untuk Risiko Kredit dan Risiko Pasar sementara untuk Risiko Operasional, Bank menggunakan Basic Indicator
Approach. Prosedur penilaian ini mengacu pada ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Surat Edaran
Bank Indonesia No.136DPNP tanggal 18 Februari 2011, Surat Edaran Bank Indonesia No.1421DPNP tanggal 18
Juli 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.113DPNP tanggal 27 Januari 2009.
Pengungkapan struktur permodalan Bank telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6
POJK.032015, tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11
SEOJK.032015 tanggal 17 April, 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional dan akan
disajikan dalam pembahasan Manajemen Risiko di Laporan Tahunan ini.
Seiring dengan aktivitas Bank, terutama dalam penyaluran kredit neto yang meningkat secara signiikan sebesar
37,73 menjadi Rp20,79 triliun, maka rasio kecukupan modal KPMM mengalami kenaikan dari 15,10 pada
tahun 2014 menjadi 16,18 di tahun 2015 dan masih tetap berada di atas persyaratan minimum modal yang
diwajibkan diukur sebesar 8 dari ATMR.
Kebijakan Bank terkait komposisi struktur modal telah mempertimbangkan tingkat risiko usaha.
Kebijakan Dividen Bank menetapkan jumlah dividen yang dibayarkan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS Tahunan. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut
dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang terkait dengan kinerja dan kecukupan modal
Bank. Pada tahun 2015, Bank melalui RUPS Tahunan yang diadakan pada 4 Februari 2015, menyetujui penggunaan
laba bersih Bank tahun buku 2014 sejumlah Rp120,84 miliar untuk memperkuat kecukupan permodalan Bank dan
karenanya tidak membagikan dividen. Pada tahun 2014, berdasarkan hasil keputusan RUPS
Tahunan tanggal 28 Maret 2014, Bank juga menyetujui penggunaan laba bersih Bank pada tahun 2013 sejumlah
Rp3,36 miliar untuk menutupi akumulasi kerugian tahun sebelumnya.
Perbandingan antara Target dan Realisasi Tahun 2015 Serta Target Tahun 2016
Secara umum, Bank membuat kemajuan positif pada tahun 2015, sebagaimana tercermin dalam pencapaian beberapa
indikator kinerja utama dibandingkan target, antara lain penyaluran kredit, dana pihak ketiga, dan pendapatan bunga.
Di sisi lain, pencapaian dan kemajuan di tahun 2015 menjadi pondasi utama untuk menyusun proyeksi dan
target untuk tahun 2015 dengan tetap mempertimbangkan kondisi makroekonomi dan dinamika industri perbankan
serta tren masa depan.
Kredit Bank tumbuh mencapai Rp20,79 triliun pada tahun 2015, atau 102,64 dari target. Dana Pihak Ketiga juga
membukukan perolehan target yang baik sebesar 90,71 atau Rp18,51 triliun pada tahun 2015. Terakhir, pendapatan bunga
menyumbang Rp689,25 miliar atau sekitar 108,10 dari target dengan.
Pada tahun 2016, Kredit diperkirakan akan tumbuh sebesar 28,01 dari Rp20,83 triliun menjadi Rp26,66
triliun, terutama didorong oleh portofolio perbankan wholesale serta upaya Bank untuk meningkatkan kontribusi
perbankan retail. Pada tahun 2016, Dana Pihak Ketiga diperkirakan juga akan meningkat mencapai Rp26,64
triliun atau tumbuh 43,96 dari tahun sebelumnya. Bank juga akan terus memperbaiki rasio Current Account and
Saving Account CASA. Dari sisi inansial, Bank telah memproyeksikan pendapatan bunga mencapai Rp880,77
miliar, mencatatkan kenaikan 27,20.
105
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Informasi Penggunaan Hasil Penawaran Umum
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas PUT II Pada tahun 2010, Bank melakukan PUT II sebanyak
2.935.263.768 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp250 setiap lembar, sehingga jumlah dana yang
diterima adalah sebesar Rp733.815.942.000.
Per 31 Desember 2015, seluruh dana hasil PUT II yang dilaksanakan pada tahun 2010, setelah dikurangi biaya-
biaya terkait PUT II, telah dipergunakan seluruhnya sesuai peruntukkannya.
Informasi Material
Informasi tentang Peningkatan atau Penurunan Material dari PenjualanLaba Bersih
Sepanjang tahun 2015, seluruh transaksi Bank adalah transaksi yang wajar. Peningkatan dan penurunan pada
imbal dari semua transaksi merupakan hal yang umum pada kegiatan usaha dan bukan merupakan dampak dari
kejadian luar biasa yang menyebabkan peningkatan atau penurunan yang signiikan.
Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal Per 31 Desember 2015, Bank tidak memiliki ikatan yang
material terkait investasi barang modal. Informasi dan Fakta Materi yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Akuntan Tidak ada Informasi dan Fakta Materi yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan. Komitmen dan Kontijensi
Per 31 Desember 2015, Bank memilki komitmen dan kontinjensi terkait fasilitas kredit dan Letters of Credit
LC dengan berbagai pihak yang dijabarkan berikut ini: 1. Jumlah fasilitas kredit uncommitted Bank kepada
nasabah yang belum digunakan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-
masing sebesar Rp2,96 triliun dan Rp2,06 triliun. 2.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jangka waktu untuk Letter of Credit LC adalah sekitar 1 bulan
sampai dengan 6 bulan, sedangkan jangka waktu untuk bank garansi yang diterbitkan masing-masing berkisar
antara 1 bulan sampai dengan 1 tahun dan 90 hari sampai dengan 3 tahun.
Informasi Material Mengenai Investasi. Ekspansi, Divestasi, PenggabunganPeleburan Usaha, Akuisisi, atau
Restrukturisasi UtangModal Pada tahun 2015, Bank tidak memiliki transaksi atau
aktivitas yang material terkait investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, atau restrukturisasi utang dan modal.
Sifat Hubungan dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
karena hubungan kepemilikan danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah
dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, Bank telah
melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar.
Pencatatan transaksi berelasi Bank telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No.7 revisi tahun 2010
mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” agar dapat memberikan laporan keuangan yang wajar. Transaksi
material dengan pihak berelasi yang dilakukan Bank selama tahun 2015 selengkapnya terdapat pada catatan 34
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan dan Dampaknya bagi Bank
Pada tahun 2015, Bank Indonesia dan OJK telah menerbitkan sejumlah peraturan yang memiliki dampak
signiikan bagi Bank seperti dijabarkan berikut ini:
106
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pemberian Kredit Atau Pembiayaan dan Bantuan Teknis
Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Rasio Loan to Value atau Rasio Financing to Value untuk Kredit
atau Pembiayaan Properti dan Uang Muka untuk Kredit atau
Pembiayaan Kendaraan Bermotor Layanan Keuangan Tanpa Kantor
Dalam Rangka Keuangan Inklusif Oleh Bank
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum
Konvensional
Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
1
2
3
4
5 PBI No. 1712PBI2015
tgl 25 Juni 2015 SE BI No. 1719DPUM
tgl 8 Juli 2015
PBI No.1710PBI2015 tgl 18 Juni 2015
SE BI No.17 25 DKMP tgl 12 Oktober 2015
6SEOJK.032015 tgl 6 Februari 2015
POJK No. 6POJK.032015 tgl 31 Maret 2015
SE OJK No. 11 SEOJK.032015 tgl 17
April 2015 POJK No. 8POJK.042015
tgl 25 Juni 2015 »
Bank Umum wajib menjaga rasio Kredit UMKM secara bulanan »
Bank Umum menyusun rencana pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM dengan memperhatikan tahapan
pencapaian rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM terhadap total Kredit atau Pembiayaan, yaitu :
1. Tahun 2015, paling rendah 5
2. Tahun 2016, paling rendah 10
3. Tahun 2017, paling rendah 15; dan
4. Sejak tahun 2018, paling rendah 20
» Bank Umum wajib menyampaikan laporan realisasi pemberian
Kredit atau Pembiayaan UMKM secara online melalui Laporan Bulanan Bank Umum
» Bank wajib memenuhi batasan Rasio LTV KP dan batasan Uang
Muka KKB »
Bank menyampaikan laporan oline mengenai KP dan KKB kepada Bank Indonesia
» Bank Penyelenggara wajib memberikan pelatihan dan edukasi
kepada Agen yang telah lulus uji tuntas »
Bank Penyelenggara harus menyampaikan : 1.
Laporan realisasi penyelenggaraan Laku Pandai untuk pertama kali
2. Laporan rencana penambahan kerjasama dengan Agen
dalam rangka penyelenggaraan Laku Pandai setiap tahun dalam RBB tahun yang bersangkutan
3. Laporan realisasi kerjasama dengan Agen bersamaan
dengan laporan realisasi RBB sebagaimana ketentuan yang berlaku
4. Laporan Perkembangan Penyelenggaraan Laku Pandai
disampaikan secara triwulanan 5.
Laporan rencana kerjasama pertama kali dengan Agen berbadan hukum yang telah bekerjasama dengan Bank
Penyelenggara lain yang kegiatan usahanya sejenis »
Bank wajib menyusun, mengumumkan, dan menyampaikan Laporan Publikasi terdiri atas :
1. Laporan Publikasi Bulanan
2. Laporan Publikasi Triwulanan
3. Laporan Publikasi Tahunan; dan
4. Laporan Publikasi Lain
» Emiten atau Perusahaan Publik wajib :
1. Memiliki Situs Web yang menyajikan informasi dalam
Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa
Inggris 2.
Memuat informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik yang terbuka untuk umum, aktual, dan terkini.
3. Menyesuaikan dengan ketentuan POJK No. 8
POJK.042015 dalam jangka waktu 6 bulan sejak berlakunya POJK
topik no.
ketentuan 2015 dampak
107
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pedoman Pemantauan Dan Analisis Perlindungan Konsumen
Di Sektor Jasa Keuangan
Ketentuan Kehati-hatian dalam rangka Stimulus Perekonomian
Nasional bagi Bank Umum
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
6
7
8 SE Dewan Komisioner No.
2 SEDK.072015 Tgl 30 Juni 2015
POJK No. 11 POJK.032015
tgl 21 Agustus 2015
SE OJK No. 32 SEOJK.042015
tgl 17 November 2015 »
Satuan Kerja yang melaksanakan fungsi Edukasi dan Perlindungan Konsumen melakukan penyusunan Kertas Kerja
yang terdiri dari : 1.
Kertas Kerja Pelaksanaan Edukasi dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan
atau Masyarakat 2.
Kertas Kerja Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan
3. Kertas Kerja Penyampaian Informasi dalam Rangka
Pemasaran Produk danatau Layanan Jasa Keuangan; dan 4.
Kertas Kerja Perjanjian Baku. 5.
Kertas Kerja Kerahasiaan dan Keamanan Data danatau Informasi Pribadi Konsumen
» Kertas Kerja akan dilaksanakan 1 satu tahun sekali pada bulan
Juni dengan batas penyampaian kembali paling lambat pada tanggal 30 September.
» Penyampaian dilakukan melalui laman dengan alamat peduli.
ojk.go.id »
Dalam menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi, Bank tetap menerapkan prinsip kehati-
hatian dilakukan terhadap: 1.
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan
standar bagi: a.
Kredit beragun rumah tinggal; dan b.
Kredit kepada UMKM yang dijamin oleh lembaga penjaminan atau
c. asuransi Kredit berstatus Badan Usaha Milik Daerah
BUMD; 2.
Penilaian dan penetapan kualitas aset bagi: a.
Kredit dan penyediaan dana lainnya dalam jumlah kecil; dan
b. Kredit yang direstrukturisasi
3. Penyertaan Modal.
» Pada saat POJK ini berlaku :
1. Kualitas Kredit yang direstrukturisasi dan masih dalam
periode 3 tiga kali kewajiban pembayaran pokok dan atau bunga setelah penandatanganan perjanjian
Restrukturisasi Kredit; atau 2.
Kualitas Kredit yang direstrukturisasi dan masih dalam masa pemberian tenggang waktu pembayaran pokok
setelah penandatanganan perjanjian Restrukturisasi Kredit, ditetapkan sesuai POJK ini.
» POJK ini berlaku sampai dengan 2 tahun sejak tanggal
diundangkan. »
Perusahaan Terbuka wajib menerapkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka danatau menjelaskan alasan tidak
diterapkannya Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka »
Penerapan Pedoman Tata Kelola oleh Perusahaan Terbuka dilakukan melalui pendekatan “Terapkan atau Jelaskan”
Comply or Explain. Dengan pendekatan “Terapkan atau Jelaskan” Comply or Explain, Perusahaan Terbuka
direkomendasikan melaksanakan rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
» Dalam hal Perusahaan Terbuka belum melaksanakan
rekomendasi tersebut, Perusahaan Terbuka wajib menjelaskan alasannya dan alternatif pelaksanaannya jika ada.
topik no.
ketentuan 2015 dampak
108
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Penyampaian Informasi Nasabah Asing Terkait Perpajakan Kepada
Negara Mitra Atau Yurisdiksi Mitra
Penyidikan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan
Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas Liquidity
Coverage Ratio Bagi Bank Umum 9
10
11 POJK No. 25
POJK.032015 tgl 4 Desember 2015
POJK No. 22 POJK.012015
tgl 28 Desember 2015
POJK Nomor 42 POJK.032015
tgl 31 Desember 2015 »
Dalam rangka penerapan perjanjian Pertukaran Informasi secara Otomatis, Lembaga Jasa Keuangan LJK wajib menyampaikan
laporan kepada otoritas pajak Indonesia berupa informasi Nasabah Asing terkait perpajakan untuk diteruskan kepada
otoritas pajak Negara Mitra atau Yurisdiksi Mitra. »
Laporan sebagaimana dimaksud merupakan laporan mengenai informasi Nasabah Asing yang memiliki saldo rekening
atau nilai rekening paling sedikit sesuai dengan perjanjian Pertukaran Informasi secara Otomatis.
» Informasi Nasabah Asing paling sedikit meliputi :
1. Informasi nasabah; dan
2. Informasi keuangan nasabah.
» Bank atau Kustodian wajib memenuhi permintaan Penyidik OJK.
» Setiap pihak dapat menyampaikan laporan danatau informasi
mengenai dugaan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan kepada OJK disampaikan secara tertulis danatau datang secara
langsung kepada OJK. »
Laporan danatau informasi yang disampaikan secara tertulis paling kurang mencantumkan :
1. Nama pelapor
2. Identitas pelapor; dan
3. Uraian kejadian danatau tindakan yang diduga
merupakan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan. »
Bank wajib memelihara kecukupan likuiditas yang memadai dihitung dengan menggunakan LCR.
» Perhitungan LCR dihitung dalam denominasi Rupiah.
» Pemenuhan LCR ditetapkan paling rendah 100 seratus
persen secara berkelanjutan. »
OJK berwenang menetapkan LCR yang lebih tinggi dari kewajiban pemenuhan LCR dalam hal OJK menilai suatu Bank
membutuhkan likuiditas yang lebih besar. »
Bank wajib melakukan perhitungan dan pelaporan LCR baik individual maupun konsolidasi secara :
1. Harian 2.
Bulanan; dan 3. Triwulanan.
» Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 1 dan BUKU 2
yang pada awalnya tidak diwajibkan memenuhi ketentuan LCR, kemudian menjadi Bank yang termasuk dalam kelompok
BUKU 3, BUKU 4 atau bank asing, wajib menghitung dan menyampaikan laporan LCR. Kewajiban penyampaian laporan
LCR ditetapkan : 1.
Laporan LCR bulanan dilakukan pertama kali pada bulan ketiga sejak dinyatakan sebagai Bank yang termasuk
dalam kelompok BUKU 3, BUKU 4 atau bank asing 2.
Laporan LCR triwulanan dilakukan pertama kali pada periode triwulanan berikutnya setelah menyampaikan
laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada angka 1.
topik no.
ketentuan 2015 dampak
109
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank
Indonesia
Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika Melalui Sistem
Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement
12
13 PBI No.179PBI2015
tgl 29 Mei 2015 SE BI No.1713DPSP
tgl 5 Juni 2015
SE BI No.1730DPSP tgl 13 November 2015
» Dalam penyelenggaraan SKNBI, Peserta wajib :
1. Menyusun Kebijakan dan Prosedur Tertulis KPT
yang mendukung sistem kontrol internal yang baik dalam pelaksanaan operasional SKNBI, termasuk prosedur
pengamanan penggunaan SKNBI di lingkungan internal Peserta
2. Melakukan pemeriksaan internal terhadap operasional
SKNBI 3.
Melakukan security audit 4.
Memiliki pedoman BCP dan DRP 5.
Menggunakan aplikasi SPK sesuai dengan buku pedoman penggunaan aplikasi SPK.
6. Menjamin SPK utama dan SPK cadangan berfungsi dengan
baik. »
Melaksanakan perjanjian dengan Penyelenggara apabila diperlukan dalam rangka penyelenggaraan SKNBI.
» Menginformasikan biaya transaksi melalui SKNBI kepada
nasabah secara transparan. »
Memberikan data dan informasi terkait penyelenggaraan SKNBI kepada Bank Indonesia.
» Mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh asosiasi sistem
pembayaran yang telah disetujui oleh Bank Indonesia. »
Mematuhi ketentuan lain terkait operasional penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal.
» Dalam rangka penyelenggaraan Setelmen Dana melalui Sistem
BI-RTGS, Peserta wajib: 1.
Menyusun Kebijakan dan Prosedur Tertulis KPT yang mendukung sistem kontrol internal yang baik dalam
pelaksanaan operasional Sistem BI-RTGS 2.
Melakukan pemeriksaan internal untuk menjamin keamanan operasional Sistem BI-RTGS.
3. Melakukan security audit d. Menyusun kebijakan
teknologi informasi terkait dengan Sistem BI-RTGS yang di-review dan di-update secara reguler.
4. Memiliki pedoman Disaster Recovery Plan DRP dan
Business Continuity Plan BCP 5.
Menggunakan aplikasi RPP sesuai dengan Buku Pedoman Pengoperasian Sistem BI-RTGS.
6. Melakukan pemeliharaan data
7. Menjamin RPP utama dan RPP cadangan berfungsi
8. dengan baik untuk melakukan berbagai aktivitas Sistem
BI-RTGS sepanjang jam operasional Sistem BI-RTGS. »
Bertanggung jawab atas kebenaran instruksi Setelmen Dana dan seluruh informasi yang dikirim Peserta kepada Penyelenggara
melalui Sistem BI-RTGS. »
Mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Penyelenggara, ketentuan asosiasi sistem pembayaran dan ketentuan lainnya
yang terkait dengan penyelenggaraan Setelmen Dana seketika melalui Sistem BI-RTGS.
» Memenuhi perjanjian penggunaan Sistem BI-RTGS antara
Penyelenggara dengan Peserta. »
Menginformasikan biaya Transfer Dana dan jam layanan nasabah untuk Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS secara
transparan. »
Memberikan data dan informasi terkait penyelenggaraan Sistem BI-RTGS kepada Bank Indonesia.
dampak topik
no. ketentuan 2015
110
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak
Domestik 14
PBI Nomor 1718 PBI2015 tgl 12
November 2015
PBI No.176PBI2015 tgl 29 Mei 2015
PBI No. 1713PBI2015 tgl 25 Agustus 2015
PBI No. 1715PBI2015 tgl 2 Oktober 2015
SE BI No.1715DPM tgl 12 Juni 2015
SE BI No.1720DPM tgl 28 Agustus 2015
SE BI No. 1723DPM tgl 30 September 2015
SE BI No.1749DPM tgl 21 Desember 2015
» Dalam penyelenggaraan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem
BI-RTGS, Peserta wajib : 1.
Menjaga kelancaran dan keamanan dalam penggunaan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS;
2. Bertanggungjawab atas kebenaran Transaksi danatau
instruksi Setelmen, serta seluruh informasi yang dikirim Peserta kepada Penyelenggara melalui Sistem BI-ETP, BI-
SSSS, dan Sistem BI-RTGS; 3.
Melaksanakan kegiatan operasional terkait Sistem BI- ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS sesuai dengan
perjanjian penggunaan sistem antara Penyelenggara dan Peserta, dan ketentuan yang mengatur mengenai
4. Penyelenggaraan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-
RTGS, serta ketentuan terkait lainnya; 5.
Menginformasikan biaya transaksi melalui Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS kepada nasabah
secara transparan; 6.
Memberikan data dan informasi terkait kegiatan operasional Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS
kepada Bank Indonesia; dan 7.
Mematuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait penyelenggaraan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan
Sistem BI-RTGS. »
Peningkatan threshold penjualan valuta asing melalui transaksi forward tanpa underlying transaksi, dari sebelumnya USD 1
juta menjadi USD 5 juta atau ekuivalennya per transaksi per nasabah. Sementara threshold penjualan valuta asing melalui
transaksi option tetap sebesar USD 1 juta.
» Pelarangan investasi dalam bentuk Surat Berharga Bank
Indonesia dalam valuta asing sebagai underlying pembelian valuta asing terhadap Rupiah baik melalui transaksi spot dan
atau transaksi derivatif. »
Penjabaran pengaturan penjualan valuta asing terhadap Rupiah melalui transaksi forward dan transfer Rupiah kepada pihak
asing dengan underlying transaksi berupa kepemilikan dana valuta asing di dalam negeri dan di luar negeri.
» Penjabaran pengaturan transaksi valuta asing terhadap Rupiah
dengan underlying transaksi berupa pemberian kredit. »
Penjabaran atas penyelesaian transaksi forward jual dengan nominal transaksi paling banyak sebesar threshold danatau
transaksi forward jual dengan underlying transaksi kepemilikan dana valas di dalam dan luar negeri yang wajib dilakukan
dengan cara perpindahan dana pokok. »
Penegasan dan penjabaran atas kewajiban untuk memenuhi ketentuan penggunaan Rupiah di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia »
Pengaturan agar bank harus menerapkan prosedur dan sistem pengendalian dokumen.
» Penyempurnaan jenis dokumen underlying transaksi.
topik no.
ketentuan 2015 dampak
111
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak
Asing 15
PBI No. 177PBI2015 tgl 29 Mei 2015
PBI No. 1714PBI2015 tgl 25 Agustus 2015
PBI No. 1716PBI2015 tgl 2 Oktober 2015
SE BI No. 1716DPM tgl 12 Juni 2015
SE BI No.1721DPM tgl 28 Agustus 2015
SE BI No. 1750DPM tgl 21 Desember 2015
» Peningkatan threshold penjualan valuta asing melalui transaksi
forward tanpa underlying transaksi, dari sebelumnya USD 1 juta menjadi USD 5 juta atau ekuivalennya per transaksi per pihak
asing maupun per posisi outstanding per bank. Sementara threshold penjualan valuta asing melalui transaksi option dan
swap tetap sebesar USD 1 juta.
» Pelarangan investasi dalam bentuk Surat Berharga Bank
Indonesia dalam valuta asing sebagai underlying pembelian valuta asing terhadap Rupiah baik melalui transaksi spot dan
atau transaksi derivatif. »
Penjabaran pengaturan penjualan valuta asing terhadap Rupiah melalui transaksi forward dan transfer Rupiah kepada pihak
asing dengan underlying transaksi berupa kepemilikan dana valuta asing di dalam negeri dan di luar negeri.
» Penjabaran pengaturan transaksi valuta asing terhadap Rupiah
dengan underlying transaksi berupa pemberian kredit. »
Penjabaran atas penyelesaian transaksi forward jual dengan nominal transaksi paling banyak sebesar threshold danatau
transaksi forward jual dengan underlying transaksi kepemilikan dana valas di dalam dan luar negeri yang wajib dilakukan
dengan cara perpindahan dana pokok »
Penegasan dan penjabaran atas kewajiban untuk memenuhi ketentuan penggunaan Rupiah di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia »
Pengaturan agar bank harus menerapkan prosedur dan sistem pengendalian dokumen.
» Penyempurnaan jenis dokumen underlying transaksi.
dampak
Perubahan Kebijakan Akuntansi Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada
tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan dengan Bank:
1. PSAK No. 1 Revisi 2013, “Penyajian Laporan
keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam
pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasiikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-
pos yang tidak akan direklasiikasi ke laba rugi 2.
PSAK No. 24 Revisi 2013, “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme
koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klasiikasi dan
pengungkapan
3. PSAK No. 46 Revisi 2014, “Pajak Penghasilan”, yang
diadopsi dari IAS 12, mengatur aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang menggunakan
model revaluasi dan properti investasi yang diukur menggunakan nilai wajar
4. PSAK No. 48 Revisi 2014, “Penurunan Nilai Aset”,
yang diadopsi dari IAS 36, mengatur tentang pengukuran jumlah terpulihkan suatu aset yang
terkait dengan penerapan PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar
5. PSAK No. 50 Revisi 2014, “Instrument Keuangan;
Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32, menggantikan PSAK No. 50 Revisi 2010: “Instrument Keuangan:
Penyajian Pengungkapan”
6. PSAK No. 55 Revisi 2014, “Instrument Keuangan;
Pengakuan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39, mengatur mengenai pengakuan pengukuran
instrument keuangan, derivatif melekat dan penghentian penerapan akuntansi lindung nilai.
7. PSAK No. 60 Revisi 2014, “Instrument Keuangan;
Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7, mengatur mengenai pengungkapan instrument keuangan,
ketentuan saling hapus aset liabilitas dalam Laporan Keuangan.
topik no.
ketentuan 2015
112
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
8. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi
dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran berdasarkan nilai wajar ketika nilai wajar
disyaratkan atau diizinkan.
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK, tetapi
belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Bank bermaksud untuk
menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
1. Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini
mengklariikasi, bukan mengubah secara signiikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasiikasi
mengenai materialitas, leksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentiikasian
kebijakan akuntansi signiikan 2. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang
Klariikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklariikasi
prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan
mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha yang mana
aset tersebut adalah bagiannya dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset.
Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada
pendapatan adalah tidak tepat
3. Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24
meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan
program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada
periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklariikasi bahwa, jika jumlah iuran
tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai
pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada
periode jasa. 4. PSAK No. 5 Penyesuaian 2015: Segmen Operasi.
Penyesuaian ini mengklariikasi: »
Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria
agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang
digabungkan dan karakteristik ekonomi.
» Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap
total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga
untuk pengungkapan liabilitas segmen.
5. PSAK No. 7 Penyesuaian 2015: Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa
entitas manajemen entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci adalah pihak berelasi yang
dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan
biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
6. PSAK No. 16 Penyesuaian 2015: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa dalam PSAK
No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah
perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut
disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. 7. PSAK No. 19 Penyesuaian 2015: Aset Tak berwujud.
Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan
mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan
akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah
tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
8. PSAK No. 25 Penyesuaian 2015: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
113
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
9. PSAK No. 68 Penyesuaian 2015: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa
pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan
dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap
laporan keuangan Bank.
Tingkat Suku Bunga Penghimpunan dan Penyediaaan Dana Sehubungan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 11SEOJK.032015 tentang Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional, Bank menerapkan transparansi
tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana dalam laporan tahunan ini.
Untuk mengurangi risiko tingkat suku bunga yang ditimbulkan oleh kredit yang diberikan dengan suku bunga
tetap, berdasarkan perjanjian kredit dengan debitur nasabah, Bank berhak mengubah besaran suku bunga
sewaktu-waktu atas dasar pertimbangan Bank, kecuali untuk kredit-kredit tertentu yang telah ditetapkan jangka
waktu re-pricing.
Secara umum, Bank sensitif terhadap liabilitas karena aset berbunga memiliki jangka waktu jatuh tempo
yang lebih panjang dan frekuensi re-price yang lebih jarang dibandingkan liabilitas berbunga. Hal ini berarti
dalam kondisi suku bunga yang meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil sejalan dengan reprice liabilitas.
Namun demikian, dampak aktual akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pembayaran yang dilakukan
sebelum atau setelah tanggal jatuh tempo kontraktual dan perpanjangan simpanan dari nasabah secara
berkesinambungan pada saat jatuh tempo roll-over.
Berikut adalah informasi kisaran suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana yang telah ditetapkan
oleh Bank pada tahun 2015:
Tingkat Suku Bunga Penghimpunan dan Penyediaan Dana Tahun 2015
Pinjaman 0 - 32,98
12,89 4,66 - 6,11
5,59
keterangan
keterangan efektif
efektif efektif
efektif Valuta Asing
Valuta Asing kontraktual
kontraktual kontraktual
kontraktual Rupiah
Rupiah
simpanan dari nasabah
Giro Tabungan
Deposito dan Deposito on Call 0 - 4,25
0 - 5,00 0,25 - 12,00
0,81 1,61
9,43 0,00 - 1,50
- 0,10 - 3,50
0,17 -
2,14
114
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Aspek Pemasaran
Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi persaingan yang ketat di dalam industri perbankan nasional. Meski
mayoritas pangsa pasar perbankan nasional sekitar 70 masih dikuasai oleh 12 bank besar, kompetisi semakin
memanas dengan bank regional dan global sama-sama menyasar pasar Indonesia.
Saat ini, perbankan ritel masih mendominasi pendapatan perbankan nasional dengan keuntungan yang dua kali lipat
lebih besar dari perbankan korporasi. Tren ini diperkirakan terus berlanjut di masa depan mengingat kaum mapan
diyakini masih akan menyumbanfg 60 dari sumber pendanaan perbankan ritel. Tren ini juga didukung dengan
fakta bahwa sebagian besar dari kaum mapan memiliki hubungan lebih dari 3 bank dimana keamanan bank
menjadi preferensi utamanya. Di sisi lain, pertumbuhan perbankan korporasi akan sangat dipengaruhi oleh nasabah
korporasi yang secara umum memiliki preferensi untuk memilih bank yang dapat memberikan layanan dalam
rantai distribusinya dengan perusahaan lain.
Selain perbankan ritel dan korporasi, Usaha Kecil dan Menengah UKM juga memiliki peranan vital dalam
pertumbuhan industri perbankan nasional selama beberapa tahun terakhir. Perbankan untuk UKM telah
berkembang menjadi pendukung terpenting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menopang
pemberdayaan UKm. Demikian halnya perbankan syariah yang mulai menarik perhatian sejak era 90an. Meski hanya
menyumbang sekitar 4 dari pendapatan perbankan nasional, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan
hingga dua kali lipat lebih tinggi daripada bank umum dan memiliki potensi yang amat besar untuk tumbuh di negara
muslim seperti Indonesia.
Di tengah tren dan kondisi pasar perbankan nasional, Bank terus berupaya untuk merintis jalan untuk memasuki peta
persaingan untuk pasar asia yang bertumbuh secara pesat maupun dalam persaingan global. Untuk menjadi pemain
yang diperhitungkan, Bank akan fokus terutama pada beberapa segmen besar dan pemanfaatan peluang investasi
pada pasar yang tumbuh secara pesat. Untuk mencapai
tujuan yang diharapkan, Bank telah secara konsisten berupaya membangun dibutuhkan untuk menggarap
pasar yang telah dipilih secara intensif, antara lain dengan cara: membangun kapabilitas produk dan layanan terbaik
dikelasnya, berinvestasi dalam pengembangan TI jaringan cabang maupun jaringan elektronik lainnya. Bank juga
akan secara berkesinmabungan menjalin kerja sama yang strategis dan mengembankan SDM yang andal dan
mengelola kinerja secara ketat.
Per 31 Desember 2015, posisi dan pangsa pasar Bank QNB Indonesia di Industri Perbankan Indonesia dijabarkan
sebagai berikut:
Bank Umum di Indonesia dalam triliun Rupiah QNB Indonesia dalam triliun Rupiah
Pangsa Pasar Bank Umum di Indonesia dalam triliun Rupiah
QNB Indonesia dalam triliun Rupiah Pangsa Pasar
Bank Umum di Indonesia dalam triliun Rupiah QNB Indonesia dalam triliun Rupiah
Pangsa Pasar Total Aset
Total Dana Pihak Ketiga
Total Kredit
keterangan 2011
2012 2015
2014 2013
Tabel Pangsa Pasar Bank QNB Indonesia di Industri Perbankan Indonesia
3.653 4
0,11 2.785
3 0,09
2.201 2
0,09 4.263
5 0,12
3.225 4
0,12 2.708
3 0,11
6.416 26
0,41 4.731
19 0,40
4.152 19
0,46 5.615
21 0,37
4.114 16
0,39 3.674
15 0,41
4.954 11
0,22 3.664
7 0,20
3.293 8
0,24
115
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Branding and Positioning Tahun 2015 telah membawa Bank selangkah lebih dekat
untuk mewujudkan visinya dengan upaya rebranding. Dalam rangka memperkenalkan nama dan logo barunya, Bank telah
menyelenggarakan sejumlah aktivitas dan menerapkan beberapa strategi branding dan promosi. Melalui aksi
rebranding ini, Bank berharap dapat membangun reputasi yang lebih kuat dengan berbagai jenis media komunikasi.
Mengawali upaya rebranding tersebut, Bank fokus dalam pemilihan aktivitas acara yang popular dan penempatan
iklan yang terhubung dengan kegiatan komersil. Bank secara khusus memilh lokasi strategis yang juga biasa
digunakan sebagai pusat pertemuan ataupun transit bagi masyarakat luas.
Untuk keperluan promosi, Bank telah menerapkan sejumlah strategi aktivasi brand brand activation yakni pemasangan
Billboard papan reklame di jembatan penyebrangan kawasan segitiga emas, Bandara Internasional Soekarno-
Hatta Terminal 2 D-E-F dan garbarata Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Selain itu, Bank juga mensosialisasikan
rebranding tersebut pada masyarakat luas melalui media cetak dan online yang memuat aksi korporasi.
Dalam rangka mendukung promosi tersebut, Bank juga melakukan aktivasi Below the Line, berupa rangkaian
kegiatan yang mensosialisasikan produk dan layanan perbankan yang dimiliki melalui micro marketing, Economic
Outlook gathering
, pembukaan kantor cabang dan paparan publik di kota-kota terpilih di mana kantor cabang Bank
berada. Tujuan dari aktivasi ini adalah untuk menjalin hubungan dan meningkatkan kepercayaan para nasabah
dan calon nasabah serta memperluas wawasan keuangan nasabah agar mereka dapat mengikuti perkembangan
industri keuangan secara umum. Tidak hanya melakukan kegiatan promosi, Bank juga berkerjasama dengan
berbagai institusi dari perbankan sampai pendidikan untuk mengadakan acara literasi keuangan.
Memandang ke depan, Bank akan terus melaksanakan inisiatif branding
dan promosi secara berkelanjutan guna mewujudkan visi menjadi Bank papan atas dalam hal
kinerja keuangan di Indonesia.
116
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Prospek Bisnis 2016
Perekonomian global diperkirakan akan lebih kuat pada tahun 2016. Meski kondisi perekonomian secara
umum diharapkan akan menjadi lebih baik, prospek ekonomi untuk negara maju maupun berkembang
cenderung tetap lemah dengan potensi gangguan yang
mungkin muncul seiring kenaikan suku bunga di AS dan pelemahan Tiongkok yang berlanjut akan menyebabkan
ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar keuangan.
Sejumlah prediksi dari Organisation for Economic Co-operation and Development OECD, the International Monetary Fund
IMF, the World Bank, dan Asian Development Bank ADB sama-sama berpendapat bahwa perekonomian global terjebak
dalam pola yang persisten. Ekonomi negara-negara maju diproyeksikan akan mulai menguat sedangkan ekonomi
negara-negara berkembang akan kembali melemah secara berturut-turut selama lima tahun.
IMF memperkirakan perekonomian global akan tumbuh sebesar 3,6 pada tahun 2016. Bank Dunia meyakini
bahwa negara berkembang dan maju hanya akan membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 secara
kolektif pada tahun 2016. Bagi negara-negara maju Asia termasuk Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di
dunia, ADB memprediksi bahwa kondisi akan menjadi semakin sulit mengingat konsumsi Tiongkok yang
menurun atas energi, besi, dan komoditas lainnya mungkin akan berdampak pada negara-negara penghasil komoditas
termasuk Indonesia.
Tahun 2016 akan cukup menantang bagi Indonesia seiring ketidakpastian ekonomi global dari AS hingga Tiongkok.
Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berangsur menguat tahun depan dan mencapai 5,5
pada tahun 2017. Dari sisi positif, rancangan APBN memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun
117
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2016 akan mencapai 5,5. Meski masih berada di bawah 5,7 yang sebelumnya dianggarkan pada rancangan APBN
2015 tapi target tersebut dinilai cukup optimis dibandingkan prospek yang disusun pemerintah untuk tahun ini yakni
sekitar 5-5,2. Rancangan APBN itu juga mematok nilai tukar Rupiah pada Rp13.400 per Dolar AS, jauh lebih lemah
daripada perkiraan tahun 2015 di angka Rp12.500.
Industri perbankan diperkirakan akan tumbuh terbatas hingga 13. Di tengah gejolak ekonomi global dan nasional,
perbankan Indonesia diyakini akan tetap selektif dalam menyalurkan kredit, memantau ketat kualitas kreditnya,
dan akan turut mengalami pertumbuhan terbatas seiring tren tersebut. Namun demikian, penyaluran kredit yang
lebih selektif diyakini akan dapat membantu mengendalikan tingkat kredit macet NPL baru dan menjaga rasio kredit
macet tetap minimal. Di samping itu, inisiatif reformasi yang diluncurkan oleh pemerintahan baru dipercaya
akan membantu mendongkrak sentimen bisnis dan mendorong arus masuknya investasi dengan deregulasi dan
debirokratisasi yang dilakukann pemerintah baru untuk meningkatkan jumlah investasi langsung domestik.
Kendati dihadapkan pada tantangan ekonomi, Bank tetap memandang tahun 2016 sebagai tahun yang optimis. Pada
tahun 2015, Bank telah secara konsisten meningkatkan pondasi bisnisnya yang meliputi pengembangan SDM,
infrastruktur, peningkatan proses bisnis, dan kerangka kerja yang mendukung implementasi tata kelola
perusahaan yang baik GCG serta penerapan kerangka pengelolaan risiko yang memadai prudent.
Bank bertekad untuk melanjutkan tren positif yang telah dicapai selama tahun 2015 untuk menunjang rencana bisnis jangka
panjang yang telah ditetapkan. Optimalisasi dan eisiensi akan tetap menjadi fokus utama Bank di tahun 2016 untuk mencapai
pertumbuhan bisnis Bank seperti yang diharapkan.
Lapor an
Tat a K
elola P erusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
120
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
QNB Indonesia meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik GCG berperan penting dalam
pencapaian target bisnis Bank, baik aspek kinerja, proitabilitas, maupun nilai tambah bagi seluruh pemangku
kepentingan, pencapaian sasaran bisnis Bank dalam aspek kinerja, proitabilitas, dan nilai tambah bagi seluruh
pemangku kepentingan, dan pada saat yang sama menunjang pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
Oleh karena itu, Bank senantiasa berupaya memperkuat komitmennya untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan aktivitas usaha. Dari waktu ke waktu, Bank terus
melakukan penyesuaian terhadap praktik GCG terbaik. Merupakan komitmen dari jajaran manajemen dan seluruh
karyawan untuk selalu meningkatkan kualitas penerapan praktik GCG.
Landasan Hukum Penerapan GCG
Penerapan GCG oleh Bank didasarkan pada standar dan pedoman GCG yang ditetapkan melalui serangkaian
peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Undang- Undang Republik Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan
OJK sebagai berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998
tentang perubahan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
2. Undang-Undang RI No 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas PT; 3.
Peraturan Bank lndonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 814PBI2006 tanggal
5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum;
4. Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal
29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum;
5. Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG 6.
ASEAN Corporate Governance Scorecard; dan 7.
Peta Arah Tata Kelola Perusahaan Indonesia Roadmap Good Corporate Governance
yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2014.
Tujuan GCG
Merujuk pada Pedoman Umum Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance KNKG pada tahun 2006, tujuan utama penerapan GCG terkait dengan kepentingan Bank
dan pemegang saham dijabarkan sebagai berikut:
1. Mendorong tercapainya pertumbuhan Bank yang berkesinambungan melalui sistem pengelolaan yang
didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan
kesetaraan;
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan independensi
masing-masing organ Bank, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham;
3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi
oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
4. Mendorong kesadaran Bank akan tanggung jawab
sosial terutama terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan dimana Bank beroperasi;
5. Mengoptimalkan nilai Bank bagi pemegang saham
dengan tetap memperhatikan kepentingan dari para pemangku kepentingan lainnya, dan
6. Meningkatkan daya saing Bank baik nasional
maupun internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus
investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
121
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Prinsip-prinsip GCG
Selain berpedoman pada Pedoman Umum GCG Indonesia yang diterbitkan oleh KNKG pada tahun 2006, kerangka
tata kelola perusahaan Bank juga mengacu pada Peta Arah Tata Kelola Perusahaan dan praktik global terbaik sesuai
prinsip Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi OECD.
Sesuai dengan kerangka tata kelola perusahaan tersebut, Bank senantiasa memastikan kegiatan usahanya
mengedepankan prinsip keterbukaan; memiliki indikator penilaian kinerja yang konsisten dengan nilai-nilai
perusahaan, tujuan usaha dan strategi yang mereleksikan akuntabilitas Bank; meningkatkan praktek-praktek
berdasarkan prinsip kehati-hatian perbankan dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh ketentuan-
ketentuan yang berlaku sebagai wujud tanggung jawab Bank; melakukan pengambilan keputusan secara
independen, objektif dan tidak mengandung benturan kepentingan; serta senantiasa memperhatikan kepentingan
seluruh pemangku kepentingan berdasarkan prinsip kewajaran dan kesetaraan.
Kerangka tata kelola perusahaan Bank dapat dijabarkan sebagai berikut:
Laporan Tata Kelola Perusahaan
122
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Transparansi
Akuntabilitas
Tanggung Jawab
Independensi
Kewajaran dan Kesetaraan
Untuk memelihara dan menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, Bank harus
menyediakan informasi material dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh para
pemangku kepentingan.
Mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya hal-hal yang disyaratkan oleh
Undang-Undang dan peraturan, tetapi juga informasi lain yang dianggap perlu untuk
mendukung pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham, kreditur dan pemangku
kepentingan lainnya.
Mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.
Mengelola bisnis secara benar, terukur dan berdasarkan kepentingan Bank dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.
Akuntabilitas merupakan syarat untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta memenuhi tanggung jawabnya
kepada masyarakat dan lingkungan sehingga kesinambungan usaha jangka panjang dapat
terjaga dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik.
Mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG secara berkelanjutan, melalui kegiatan
operasional yang independen dan seimbang sehingga tidak terdapat satu pun organ
Bank yang mendominasi dan tidak terdapat intervensi dari pihak lain.
Senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dalam menjalankan bisnis.
1. Pengungkapan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas,
akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
2. Pengungkapan informasi yang termasuk tetapi tidak terbatas
pada visi dan misi Bank, target dan strategi bisnis Bank, kondisi keuangan Bank, susunan dan kompensasi bagi Direksi dan Dewan
Komisaris Bank, pemegang saham pengendali, saham Bank atau saham perusahaan lainnya yang dimiliki oleh anggota Direksi
dan Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya, sistem manajemen risiko, pengawasan dan sistem pengendalian internal,
struktur dan mekanisme GCG serta tingkat kepatuhan Bank, dan peristiwa penting lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi
kondisi Bank.
3. Pemenuhan ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
4. Kebijakan perusahaan tertulis yang secara proporsional
dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan. 1.
Rincian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing- masing organ dan karyawan Bank, serta selaras dengan visi,
misi, nilai-nilai perusahaan corporate values maupun strategi Bank.
2. Keyakinan bahwa seluruh organ dan karyawan Bank memiliki
kualiikasi yang sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
3. Kepastian berjalannya sistem pengendalian internal Bank yang
efektif. 4.
Penetapan indikator kinerja yang konsisten dengan tujuan perusahaan untuk seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris serta karyawan Bank, dan memiliki sistem reward and punishment.
5. Keyakinan bahwa seluruh organ dan karyawan Bank berpegang pada
etika bisnis dan kode etik yang telah disepakati, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
1. Kepastian bahwa seluruh organ Bank mengimplementasikan
prinsip kehati-hatian perbankan dan mematuhi Undang- Undang, peraturan, Anggaran Dasar Bank dan peraturan internal
Bank. 2.
Pemenuhan tanggung jawab sosial, antara lain dengan memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan,
terutama disekitar wilayah operasional Bank dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai untuk mengatasi
masalah, jika ada. 1.
Kepastian bahwa setiap organ Bank wajib menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak akan terpengaruh oleh
kepentingan tertentu, menghindari benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara obyektif. 2.
Kepastian bahwa masing-masing organ Bank harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar serta peraturan
dan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau memindahkan tanggung jawab dari satu organ ke organ yang lain.
1. Adanya kesempatan bagi para pemangku kepentingan
untuk memberikan masukan dan menyampaikan opini demi kepentingan Bank, membuka akses terhadap informasi Bank
sesuai dengan prinsip transparansi dan lingkup kapasitas masing-masing pemangku kepentingan.
2. Perlakuan yang adil dan wajar kepada para pemangku
kepentingan, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada Bank.
3. Kesempatan yang sama bagi setiap karyawan dalam proses
rekrutmen, pengembangan karir dan pelaksanaan tugas secara profesional.
Prinsip gCg keterangan
implementasi
Laporan Tata Kelola Perusahaan
123
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Penerapan GCG
Kebijakan Dasar GCG
Selain sesuai dengan peraturan eksternal, pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh Bank juga didasarkan pada
Piagam GCG Bank sebagaimana diatur dalam Piagam No. 1-00 tanggal 10 Oktober 2012 yang menegaskan tentang
struktur GCG dan prinsip-prinsip implementasi GCG di Bank serta juga didasarkan pada Kode Etik yang diterbitkan oleh
Bank pada tahun 2014.
Sumber: Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG
GCG: Penciptaan nilai tambah dan perbaikan yang berkesinambungan Roadmap GCG
Guna meningkatkan kualitas dan cakupan pelaksanaan tata kelola perusahaan secara berkesinambungan, Bank telah menyusun
sebuah roadmap di mana penerapan GCG Bank dibagi menjadi beberapa fase strategis: Corporate Governance Commitment,
Good Governed Company, dan Good Corporate Citizen. Setiap fase mewakili proses penyusunan, penerapan, serta pemantauan dan
evaluasi secara berkelanjutan menuju pelaksanaan tata kelola perusahaan terbaik.
gCg Corporate
governance Commitment
gCg good
governed Company
gCg good
Corporate Citizen
komitmen
Taat terhadap pedoman GCG baik yang wajib
maupun bersifat kebijakan
sistem
Operasional yang baik melalui kontrol internal, pengendalian
risiko, dan penerapan sistem pelaporan pelanggaran
budaya
Korporasi diterima sebagai bagian dari masyarakat
melalui pendekatan CSR
Laporan Tata Kelola Perusahaan
124
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sekilas Penerapan GCG
2012 2013
2014 2015
Penyusunan Piagam GCG 1.
Penyusunan Piagam Komite Pemantau Risiko 2.
Pembaharuan Piagam Komite Audit 3.
Penyusunan Piagam Audit Internal 1.
Penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan OJK dan kriteria Annual Report Award 2.
Evaluasi peerapan GCG oleh pihak Independen 3.
Penerapan secara mendalam akan nilai-nilai perusahaan, kode etik, budaya Bank serta penyempurnaan perangkat-perangkat yang dapat meningkatkan praktik-praktik GCG secara keseluruhan.
1. Pembaharuan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
2. Pembaharuan Tata Tertib Kerja Direksi
3. Pembaharuan Kebijakan Nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan anggota Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
4. Pembaharuan Piagam Komite Audit
5. Pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
tahun Program tata kelola Perusahaan
Mekanisme GCG
Sebagai bagian dari usaha Bank untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan, Bank secara konsisten
telah mengaplikasikan prinsip-prinsip GCG dalam aktivitas operasionalnya melalui rangkaian kebijakan dan peraturan
internal yang komprehensif, antara lain, Piagam GCG, Kode Etik, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Pedoman dan
Tata Tertib Kerja Direksi, Kebijakan Nominasi, kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran, dan berbagai kebijakan operasional
yang selaras dengan praktik GCG terbaik.
Dengan mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang konsisten dan efektif, Bank senantiasa berupaya untuk
menjadi sebuah institusi keuangan yang dikelola lebih baik dan memperoleh manfaat berupa:
1.
Mengurangi biaya modal Cost of Capital. 2.
Meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang. 3.
Meningkatkan dukungan dari para pemangku kepentingan sehingga Bank dapat beroperasi dan
berkembang secara berkesinambungan melalui berbagai strategi dan kebijakan.
Komitmen Terhadap Penerapan GCG
Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia menetapkan bahwa komitmen terhadap penerapan GCG
memiliki peranan penting bagi sebuah bank untuk mencapai tujuan bisnisnya dan menghasilkan nilai manfaat yang
berkelanjutan. Secara khusus, penerapan kebijakan dan penegakan kode etik wajib diberlakukan bagi setiap insan di
Bank. Bank juga telah mematuhi sejumlah prinsip dasar GCG yang mereleksikan komitmennya yang kuat, di antaranya:
1.
Memiliki visi dan misi yang jelas dan realistis 2. Memiliki nilai-nilai perusahaan yang mencerminkan
sikap moral yang baik dalam menjalankan bisnis 3.
Memiliki Piagam yang mengandung pedoman dan tata tertib kerja untuk Dewan Komisaris dan Direksi
4. Memiliki pedoman etika bisnis dan kode etik yang
dirumuskan dengan melibatkan organ-organ GCG dan unit kerja pendukungnya. Pedoman etika bisnis dan kode
etik ditegakkan secara berkesinambungan dan konsisten dalam rangka membangun budaya perusahaan yang solid
dan mencerminkan nilai-nilai utama Bank
5. Aktif berkontribusi terhadap pelestarian sumber daya
alam dan lingkungan 6.
Memiliki kebijakan internal yang menjamin hak dan kewajiban semua pihak sehingga menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif 7.
Memiliki sistem pelaporan pelanggaran yang dapat menampung laporan, keluhan, masukan, dan saran
perbaikan dari para karyawan maupun pemangku kepentingan lainnya
Ke depan, Bank akan terus berupaya meningkatkan implementasi GCG dengan mengacu pada praktik dan
standar GCG terkini serta tetap selaras dengan kebijakan operasionalnya. Sejumlah inisiatif yang akan diterapkan
secara berkesinambungan adalah: 1.
Peningkatan transparansi penerapan GCG melalui situs dan laporan tahunan berdasarkan praktik industri terbaik
2. Perbaikan dan pembaharuan atas berbagai piagam dan
penghargaan 3. Pengembangan rancangan dan sistem manajemen
informasi untuk mendukung bisnis dan proses pengendalian internal
4. Peningkatan aspek transparansi
5. Literasi keuangan
6. Penyebarluasan dan sosialisasi praktik GCG
7. Penerapan FATCA dan penegakan AMLKYC
Laporan Tata Kelola Perusahaan
125
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 1
1 1
1 2
2 1
2 1
1 2
1,36 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Penanganan Benturan Kepentingan Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Penerapan Fungsi Audit Intern Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Related Party dan Penyediaan Dana Besar Large
Exposure Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan
Internal Rencana Strategis Bank
Nilai Komposit berdasarkan self assessment Bank
no. 2015
Peringkat kriteria Penilaian
Penilaian GCG
Penerapan primsip-prinsip GCG juga merupakan faktor penting dalam penilaian kesehatan bank selain proil risiko,
proitabilitas, dan modal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 131PBI2011 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan didukung oleh Peraturan Bank Indonesia No.84PBI2006 tanggal
30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.814 PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE BI No.1515DPNP
tanggal 29 April 2013.
Berdasarkan hasil Self-Assessment GCG yang dilaksanakan oleh Bank pada tahun 2015, sebagaimana yang tercermin
dalam matriks peringkat GCG, Bank memperoleh peringkat pertama dengan predikat sangat baik dan nilai rata-rata
sebesar 1,36. Hasil tersebut mengindikasikan adanya perbaikan dari tahun sebelumnya di mana Bank berhasil
mempertahankan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu, Bank melakukan self-assessment setiap
enam bulan sekali dengan sebelas kriteria berikut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia, kini Otoritas Jasa
Keuangan OJK.
Bank melaksanakan self-assessment GCG secara
komprehensif dan fokus dengan mengacu pada 3 tiga kriteria tata kelola yakni struktur tata kelola, proses tata
kelola, dan hasil tata kelola.
Peringkat tersebut mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum sangat baik.
Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan
dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signiikan dan dapat segera
dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank.
Catatan: Jika terdapat perbedaan antara hasil self assesment Bank dengan regulator, Bank akan mengungkapkan informasi tersebut dalam situs Bank
Laporan Tata Kelola Perusahaan
126
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Struktur GCG
Merujuk pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, tata kelola Bank terdiri dari beberapa organ yakni
Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. Rangkaian organ ini menjalankan fungsinya
masing-masing sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Di samping itu, struktur tata kelola Bank juga mencakup sejumlah fungsi pendukung seperti pengendalian internal,
manajemen risiko, sekretaris perusahaan, dan fungsi kepatuhan serta komite-komite di bawah pengawasan
Dewan Komisaris dan Direksi.
RUPS
Dewan Komisaris
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Pemantau Risiko Komite Audit
Direksi
Komite Sumber Daya
Manusia Komite
Kredit Komite
Manajemen Risiko
Komite Produk dan
Aktivitas Baru
Komite Teknologi
Informasi Komite
Pengadaan Komite
Aset dan Liabilitas
ALCO Komite
Pemantau Fraud
Struktur dan Hubungan Tata Kelola
Laporan Tata Kelola Perusahaan
127
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
«
Me
n
yaj
ik
an la
p
o
r
a
n
ya n
g
t
r
an
sp
ar a
n d
an
p
er
ta n
g g
u
n g
j
a
w
a
b
a
n
M en
y a
j
ik
a
n
la
p
o
r
a
n y
a
n
g t
ra n
sp a
r
a
n d
a
n
p e
rt a
n
g
gu ng
j
a
w
a
b
an
»
M e
ng a
ng
k
at da
n m
em
be
r
h en
tik a
n
»
Rapat Umum Pemegang Saham
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menetapkan Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS sebagai organ tertinggi dalam struktur GCG yang mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris.
RUPS sebagai salah satu organ perusahaan, berfungsi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan strategis
mengenai investasi pemegang saham pada Bank, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar Bank
dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus berdasarkan kepentingan Bank
jangka panjang. Namun, RUPS danatau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap pelaksanaan
tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi.
Dalam kaitannya dengan struktur GCG, RUPS, Dewan Komisaris danatau Direksi memiliki pemisahan hak dan
wewenang yang jelas seperti diilustrasikan berikut ini
Pemegang Saham melalui RUPS
Dewan Komisaris Direksi
M
e
n
y
am
pai
kan
laporan
d
a
n
up
d
a
te se
ca
ra r
u
ti
n
»
« M
e
m
b
e
ri
ka
n a
ra
ha
n dan
p
e
n
gaw asa
n
«
M
e
n ga
n gk
a
t da
n
m
e
m b
er he
n
t
i
ka n
Laporan Tata Kelola Perusahaan
128
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Wewenang dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
Mengacu pada Anggaran Dasar Bank, wewenang RUPS meliputi hak untuk mengambil keputusan
terkait perubahan Anggara Dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
menyetujui laporan tahunan, menunjuk Kantor Akuntan Publik, dan keputusan lain terkait dengan peleburan
penggabungan usaha, akuisisi, pailit, dan pembubaran.
Para pemegang saham bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan benar sesuai Anggaran
Dasar Bank dan ketentuan serta peraturan yang berlaku. Di samping itu, para pemegang saham juga diharapkan untuk
memisahkan fungsi sebagai pemegang saham dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang
saham menjabat pada salah satu dari kedua perusahaan tersebut.
Pelaksanaan RUPS
Berdasarkan pada Anggaran Dasar Bank dan The Indonesian Corporate Governance Manual, RUPS dibagi menjadi dua
yakni RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
RUPS Tahunan RUPST RUPST diselenggarakan selambat-lambatnya 6 enam
bulan setelah akhir tahun buku. Selama rapat berlangsung, para pemegang saham membahas agenda yang telah
ditetapkan termasuk mengambil keputusan dan memberikan persetujuan atas hal-hal yang menyangkut
organ yang bertugas, transaksi korporasi material, dan hal lain yang memerlukan persetujuan RUPS untuk
kepentingan Bank dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Bank.
RUPS Luar Biasa RUPSLB RUPSLB dapat diselenggarakan setiap waktu apabila
dipandang perlu untuk kepentingan Bank oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau pemegang
saham. Pemegang saham yang berhak untuk melakukan permintaan tersebut yakni 1 satu orang atau lebih pemegang
saham yang bersama-sama mewakili 110 satu persepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
Rencana dan Penyelenggaraan RUPS RUPST dan RUPSLB diselenggarakan dengan didahului
perencanaan yang matang dan tetap mematuhi panduan prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 32
POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS yang merevisi peraturan Bapepam-
LK No. IX.I.1 sebagaimana melekat kepada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Nomor: KEP-60PM1996 tanggal 17 Januari 1996. Dalam peraturan tersebut, penyelenggaran RUPS oleh Bank terdiri
dari beberapa tahap mulai dari permintaan penyelenggaraan RUPS, penyampaian rencana RUPS, pengumuman RUPS,
pemanggilan RUPS, dan penyelenggaran RUPS.
Bank telah mematuhi prosedur RUPS terkini dan menyelenggarakan RUPS dengan tahapan berikut:
1. Bank menyampaikan kepada OJK perihal rencana penyelenggaraan RUPS selambat-lambatnya 5 lima
hari kerja sebelum pengumuman RUPS 2.
Bank melakukan pengumuman RUPS kepada para pemegang saham melalui surat kabar nasional 14
empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS tidak termasuk tanggal pengumuman dan tanggal
pemanggilan RUPS
3. Bank melakukan pemanggillan RUPS melalui surat
kabar nasional, situs BEI, dan situs Bank 21 dua puluh satu hari sebelum tanggal RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal pelaksanaan RUPS
4. Bank menyampaikan bukti pengumuman dan
pemanggilan RUPS kepada OJK paling lambat 2 dua hari kerja setelah penerbitan pengumuman dan
pemanggilan
5. Bank menyampaikan hasil RUPS kepada OJK dan
Bursa Efek Indonesia paling lambat 2 dua hari setelah RUPS dan mengumumkannya kepada publik melalui
surat kabar nasional.
RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris dan diselenggarakan
dalam bahasa Indonesia. RUPS dimulai dengan pembacaan tata tertib RUPS. Dalam pembukaan RUPS, Pimpinan
RUPS akan menyampaikan kondisi Bank, mata acara RUPS, mekanisme pengambilan keputusan untuk mata
acara rapat dan prosedur untuk menggunakan hak suara pemegang saham dalam mengajukan permintaan danatau
komentar.
Pada akhir pembahasan setiap mata acara RUPS, pimpinan RUPS memberikan kesempatan kepada pemegang saham
atau kuasanya untuk mengajukan pertanyaankomentar terkait mata acara RUPS. Pimpinan RUPS atau Direktur
yang ditunjuk oleh pimpinan RUPS, akan menjawab atau menanggapi pertanyaankomentar yang diajukan
pemegang saham yang hadir.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
129
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi, selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan akan
dilaksanakan melalui pemungutan suara. Pemungutan suara diselenggarakan secara lisan dan hanya pemegang
saham atau kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara. Setiap satu saham memberikan hak
kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara. Bank telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris
dalam melakukan penghitungan dan memvalidasi suara serta membuat risalah rapat RUPS.
Pada tahun 2015, Bank menyelenggarakan 2 dua RUPS, yaitu 1 satu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
pada tanggal 27 Februari 2015 dan 1 satu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 9 Oktober 2015.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Penyampaian Rencana Penyelenggaraan RUPST
kepada OJK pada tanggal 14 Januari 2015
1.
2.
3. Persetujuan Laporan Tahunan Bank
termasuk Laporan Direksi, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan
Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum Terbatas II IV serta pengesahan laporan keuangan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Penetapan penggunaan laba bersih Bank untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014
Penunjukkan Akuntan Publik Bank tahun buku 2015 serta pemberian
wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium dan
persyaratan lainnya. »
Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk Laporan Direksi, Laporan
Pengawasan Dewan Komisaris dan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II IV;
» Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Bank untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ““Purwantono, Suherman Surja” yang berailiasi dengan
Kantor Akuntan Publik Ernst Young sesuai Laporannya Nomor: RPC-6613 PSS2015 tanggal 27 January 2015, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”,
dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan tahun
buku 2014 Menyetujui penetapan laba bersih Bank untuk tahun buku 2014 sebesar
Rp120.836.590.909,- dipergunakan untuk menambah modal Bank guna memperkuat CAR, dengan demikian tidak dilakukan pembagian dividen
Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja yang berailiasi dengan Kantor Akuntan Publik Ernst Young sebagai Kantor Akuntan Publik
Bank, untuk mengaudit buku Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberi wewenang kepada Direksi Bank untuk menetapkan jumlah
honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya Pengumuman RUPST pada
tanggal 21 Januari 2015 melalui surat kabar harian
Investor Daily dan Kontan serta situs Bank QNB
Indonesia Pemanggilan RUPST pada
tanggal 5 Februari 2015 melalui surat kabar harian
Investor Daily dan Kontan serta situs Bank QNB
Indonesia Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan diselenggarakan pada
tanggal 27 Februari 2015 pukul 14.00-selesai di QNB
Tower Lantai 3, 18 Parc SCBD, Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta Dipimpin oleh Suroto
Moehadji, Komisaris Independen berdasarkan
penunjukkan oleh Dewan Komisaris Bank
Pengumuman hasil RUPST pada tanggal 3 Maret 2015
melalui surat kabar harian Investor Daily dan Kontan
serta situs Bank QNB Indonesia
no. mata Acara
keputusan Pemberitahuan kepada
Regulator Pengumuman
RuPst Pemanggilan
RuPst Penyelenggaraan
RuPst hasil
RuPst
Laporan Tata Kelola Perusahaan
130
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
4.
5.
6. Perubahan susunan Dewan Komisaris
dan Direksi
Penetapan tugas, wewenang, honorarium gaji dan tunjangan lainnya
anggota Direksi dan Komisaris Bank.
Perubahan Anggaran Dasar Bank, antara lain perubahan pasal 4 dengan
meningkatkan modal dasar dan perubahan dalam rangka menyesuaikan
dengan Peraturan OJK. »
Menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank berlaku efektif setelah ditutupnya RUPS Tahunan dan akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS
Tahunan Bank yang akan diselenggarakan pada tahun 2018 dengan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris
: Grant Eric Lowen Komisaris
: Muthu Chidambaram Komisaris Independen
: Suroto Moehadji Komisaris Independen
: Muhammad Anas Malla Direksi
Direktur Utama : Andrew McGregor Duf
Direktur : Azhar bin Abdul Wahab
Direktur : Lloyd Rolston
Direktur : Rusli
Direktur : Windiartono Tabingin
Direktur : Hery Syafril
» Menyetujui pengangkatan Novi Mayasari selaku Direktur Bank, berlaku efektif
setelah mendapat persetujuan OJK »
Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Bank untuk menyatakan keputusan RUPST mengenai perubahan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut dalam Akta Notaris
tersendiri dan menyatakan hasil keputusan RUPST setelah Novi Mayasari selaku Direktur Bank mendapat persetujuan OJK yang dilakukan secara bersamaan ataupun
sendiri-sendiri tergantung pada persetujuan OJK tersebut, termasuk memberitahukan melaporkan kepada instansi yang berwenang, dan mendaftarkan serta melakukan segala
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut
» Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Qatar National Bank
selaku pemegang saham utama Bank yang memiliki 82,59 saham Bank untuk menentukan dan mendistribusikan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan
untuk tahun buku 2015 kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris, dan »
Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Qatar National Bank selaku pemegang saham utama Bank untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan
tunjangan untuk tahun buku 2015 kepada masing-masing anggota Direksi Bank dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan
pembagian tugas dan wewenang kepada masing-masing anggota Direksi Bank
» Menyetujui perubahan Pasal 4 sehubungan peningkatan modal dasar Bank
semula berjumlah 10.000.000.000 saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 250,- setiap saham atau dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp2.500.000.000.000,- menjadi 32.000.000.000 saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 250,- setiap saham atau dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp8.000.000.000.000,-
» Menyetujui perubahan pasal-pasal Anggaran Dasar Bank diantaranya menyesuaikan
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan perubahan lainnya serta menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Bank.
» Menyetujui kuasa kepada Direksi Bank untuk:
1. Menyatakan keputusan mata acara RUPST dalam bentuk akta Notaris dan
melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan RUPST
2. Mengurus persetujuan danatau pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dan mengumumkan perubahan Anggaran Dasar tersebut, sehingga perubahan Anggaran Dasar
tersebut berlaku menurut hukum, termasuk untuk mengadakan perubahan atau penambahan atas perubahan ketentuan Anggaran Dasar ini apabila
disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan dan disyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku
no. mata Acara
keputusan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
131
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pengambilan Keputusan dan Tindak Lanjut atas Keputusan RUPST
Seluruh keputusan RUPST Bank QNB Indonesia sebagaimana tertera di atas disetujui secara musyarawah
dan mufakat dan seluruh keputusan telah direalisasikan.
Kehadiran Pemegang Saham dalam RUPST 2015 Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST
tersebut adalah pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 4 Februari 2015.
RUPST dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya sejumlah 7.262.346.327 saham atau ±82,93 dari seluruh
saham yang telah diterbitkan oleh Bank. RUPST tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 atau 12 bagian dari jumlah
seluruh saham sehingga memenuhi persyaratan kuorum RUPST serta sah dan berhak untuk mengambil keputusan
yang sah dan mengikat. RUPST dihadiri oleh beberapa anggota Dewan Komisaris saat itu yaitu Bpk. Suroto
Moehadji, Bpk. Muhammad Anas Malla dan Bpk. Nasrul Husin serta seluruh anggota Direksi. Selain itu, RUPST juga
dihadiri oleh Notaris, perwakilan Biro Administratif Efek dan Akuntan Publik.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Penyampaian Rencana Penyelenggaraan RUPSLB
kepada OJK tanggal 2 September 2015
1. Perubahan komposisi Dewan Komisaris
dan Direksi »
Menerima baik pengunduran diri Hery Syafril sebagai Direktur Bank. Pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya RUPSLB. Bank mengucapkan terima
kasih kepada Hery Syafril atas kontribusinya kepada Bank selama menjabat sebagai Direktur Bank.
» Menyetujui pengangkatan Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen Bank
efektif terhitung sejak tanggal persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
it and proper test. »
Menyetujui penunjukkan Windiartono Tabingin untuk diangkat sebagai Direktur Independen Bank dan pengangkatan tersebut berlaku sejak penutupan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Bank yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 dan akan berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Bank yang akan diselenggarakan pada tahun 2018.
Bahwa pengangkatan Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen Bank akan efektif terhitung sejak tanggal persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan Fit and Proper Test, dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank sejak ditutupnya RUPSLB sebelum Djoko Sarwono sebagai Komisaris
Independen Perseroan memperoleh persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test
adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ali Ahmed Z A Al-Kuwari
Komisaris : Grant Eric Lowen
Komisaris : Muthu Chidambaram
Komisaris Independen : Suroto Moehadji
Komisaris Independen : Muhammad Anas Malla
Pengumuman RUPSLB pada tanggal 2 September 2015
melalui iklan di surat kabar harian Kontan serta situs
Bank QNB Indonesia Pemanggilan RUPSLB pada
tanggal 17 September 2015 melalui iklan di surat kabar
harian Kontan serta situs Bank QNB Indonesia
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015
pukul 10.00-selesai di QNB Tower Lantai 3, 18 Parc
SCBD, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta
Dipimpin oleh Suroto Moehadji, Komisaris
Independen berdasarkan penunjukkan oleh Dewan
Komisaris Bank Pengumuman hasil RUPSLB
pada tanggal 13 Oktober 2015 melalui iklan di surat
kabar harian Kontan serta situs Bank QNB Indonesia
no. mata Acara
keputusan Pemberitahuan pada
Regulator Pengumuman
RuPsLb Pemanggilan
RuPsLb Penyelenggaraan
RuPsLb hasil
RuPsLb
Laporan Tata Kelola Perusahaan
132
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Direksi Direktur Utama
: Andrew McGregor Duf Direktur
: Azhar bin Abdul Wahab Direktur
: Lloyd Rolston Direktur
: Rusli Direktur
: Novi Mayasari Direktur Independen
: Windiartono Tabingin Selanjutnya susunan anggota Dewan Komisari dan Direksi Bank setelah Djoko
Sarwono sebagai Komisaris Independen Bank memperoleh persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test
adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ali Ahmed Z A Al-Kuwari
Komisaris : Grant Eric Lowen
Komisaris : Muthu Chidambaram
Komisaris Independen : Suroto Moehadji
Komisaris Independen : Muhammad Anas Malla
Komisaris Independen : Djoko Sarwono
Direksi Direktur Utama
: Andrew McGregor Duf Direktur
: Azhar bin Abdul Wahab Direktur
: Lloyd Rolston Direktur
: Rusli Direktur
: Novi Mayasari Direktur Independen
: Windiartono Tabingin Masa jabatan seluruh Dewan Komisari dan Direksi Bank tersebut diatas untuk
masa jabatan yang akan berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang akan diselenggarakan pada tahun 2018, dengan tidak
mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu- waktu.
» Memberikan kuasa kepada Direksi Bank untuk menyatakan perubahan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Bank dalam suatu akta tersendiri dihadapan Notaris apabila diperlukan dan mengurus pemberitahuan kepada Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Pengambilan Keputusan dan Tindak Lanjut atas Keputusan RUPSLB
Seluruh keputusan RUPSLB Bank QNB Indonesia sebagaimana tertera di atas disetujui secara musyarawah
dan mufakat dan seluruh keputusan telah direalisasikan.
Kehadiran Pemegang Saham Dalam RUPSLB 2015 Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB
tersebut adalah pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 16 September
2015. Pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam RUPSLB adalah sejumlah 7.299.946.780 saham atau
±83,36 dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank QNB Indonesia. RUPSLB tersebut dihadiri oleh lebih
dari 50 atau 12 bagian dari jumlah seluruh saham sehingga memenuhi persyaratan kuorum RUPSLB serta
sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mengikat. RUPSLB dihadiri oleh beberapa anggota Dewan
Komisaris yaitu Suroto Moehadji dan Muhammad Anas Malla serta seluruh anggota Direksi. Selain itu, RUPSLB
juga dihadiri oleh Notaris, perwakilan Biro Administratif Efek dan Akuntan Publik.
no. mata Acara
keputusan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
133
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Dewan Komisaris
Sebagaimana diatur dalam Pedoman GCG Indonesia, Kepengurusan perseroan terbatas di Indonesia menganut
sistem dua badan two board system yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara
kesinambungan usaha perusahaan jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki
kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
Dewan Komisaris sebagai salah satu organ pada Bank memiliki fungsi dan bertanggung jawab secara kolektif
untuk melakukan pengawasan atas kebijakan manajemen, pelaksanaan manajemen secara umum, baik mengenai
perusahaan atau usahanya, serta memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang baik oleh Bank. Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko yang terdiri dari
satu atau lebih anggota Dewan Komisaris.
Kriteria dan Prosedur Penunjukan Anggota Dewan Komisaris
Kriteria Penunjukan Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia
PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum
sebagaimana diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Dewan
Komisaris diwajibkan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan serta lulus dalam
penilaian kemampuan dan kepatutan Fit and Proper Test sebagaimana ditetapkan dalam PBI No. 2312PBI2010
tanggal 29 Desember 2010 tentang Fit and Proper Test.
Dalam rangka memenuhi persyaratan integritas, kandidat anggota Dewan Komisaris wajib memiliki 1 akhlak dan
moral yang baik; 2 komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3 komitmen yang
tinggi terhadap pengembangan operasional bank yang sehat; 4 tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus; 5
tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat pernah tidak
menyelenggarakan RUPST; 6 pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan
Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS; 7 pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota
Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan 8 pernah menyebabkan perusahaan yang
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan
tahunan danatau laporan keuangan kepada OJK.
Sementara itu, guna memenuhi persyaratan kompetensi, anggota Dewan Komisaris wajib memiliki: 1 Pengetahuan
dan atau keahlian di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; 2 Pengalaman di bidang
perbankan dan atau bidang keuangan; dan 3 Cakap melakukan perbuatan hukum.
Selain memiliki kompetensi yang diperlukan dalam aspek pengetahuan, pengalaman, dan keahlian perbankan dan
atau keuangan, seluruh anggota Dewan Komisaris, wajib memenuhi persyaratan terkait reputasi keuangan sebagai
berikut:
1. Tidak memiliki kredit macet; 2.
Tidak pernah dinyatakan pailit; 3.
Tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; 4.
Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau
yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 lima tahun sebelum dicalonkan
Prosedur Pengangkatan Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang telah
memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan di atas dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. 2.
Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan telah lulus Fit and Proper Test sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan atau OJK tentang Fit and Proper Test serta memenuhi ketentuan
Bank Indonesia dan atau OJK tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
3. Anggota Dewan Komisaris yang telah memperoleh
persetujuan atas Fit and Proper Test dari OJK wajib diangkat oleh RUPS paling lambat 6 enam bulan
setelah tanggal persetujuan. Apabila jangka waktu 6 enam bulan tersebut berakhir dan belum dilakukan
pengangkatan oleh RUPS, maka persetujuan yang telah diberikan OJK tersebut menjadi tidak berlaku.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
134
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
4. Anggota Dewan Komisaris yang diangkat dalam
RUPS Bank sebelum mendapat persetujuan OJK akan menjadi efektif setelah persetujuan OJK diterima.
Divisi Corporate Secretary bertanggung jawab atas penyampaian permohonan termasuk kelengkapan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan, untuk memperoleh persetujuan dari OJK.
5. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris berlaku
sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia mereka diangkat dan berakhir pada 1 satu periode
masa jabatan Dewan Komisaris tersebut. 1 satu periode masa jabatan Dewan Komisaris adalah 3 tiga
tahun atau sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada akhir 1 satu periode masa jabatan tersebut
kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
6. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2
dua periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris
Independen tersebut menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS.
7. Anggota Dewan Komisaris yang jabatannya berakhir
dapat diangkat kembali, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Prosedur Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris diberhentikan oleh RUPS jika:
1. Masa jabatannya telah berakhir;
2. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampunan
berdasarkan suatu keputusan pengadilan; 3.
Mengundurkan diri;
Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Muthu Chidambaram
Grant Eric Lowen Suroto Moehadji
Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono
RUPSLB, 27 Januari, 2012 RUPST, 29 Mei 2012
RUPSLB, 4 Maret 2013 RUPST, 31 Maret 2010
RUPST, 24 Juni 2011 RUPSLB, 16 September 2011
RUPSLB, 9 Oktober 2015 Komisaris Utama
Komisaris Komisaris
Komisaris Utama Komisaris Independen
Komisaris Independen Komisaris Independen
10 Mei 2012 24 September 2012
16 Januari 2014 7 Juni 2010
24 November 2011 11 November 2015.
2012-2015 2015-2018
2012-2015 2015-2018
2014-2015 2015-2018
2010-2011 2011–2012
2012-2015 2015-2018
2011-2012 2012-2015
2015-2018 2015-2018
Bank Indonesia Bank Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan Bank Indonesia
Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan
nama tanggal Pengangkatan
Pertama Posisi
tanggal Persetujuan biOjk
masa jabatan
Penyelengara uji kemampuan dan
kepatutan
4. Tidak lagi memenuhi ketentuan perundang-undangan
yang berlaku; 5.
Meninggal dunia; 6.
Diberhentikan karena keputusan RUPS.
Total dan Komposisi Dewan Komisaris
Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan dengan mempertimbangkan visi, misi, dan
rencana strategis Bank agar memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efektif, akurat, dan cepat serta
independen. Pada RUPST tanggal 27 Februari 2015, masa jabatan
Nasrul Husin sebagai Komisaris Independen telah berakhir. Berdasarkan keputusan RUPSLB yang diselenggarakan
pada tanggal 9 Oktober 2015, telah diangkat Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen. Pengangkatan
tersebut efektif setelah mendapat persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK melalui surat No. SR-
216D.032015 tanggal 11 November 2015
Per tanggal 31 Desember 2015, anggota Dewan Komisaris Bank QNB Indonesia berjumlah 6 enam orang. Jumlah
tersebut tidak melebihi jumlah anggota Direksi yaitu 6 enam orang. 50 lima puluh persen atau 3 tiga
orang dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen, berkewarganegaraan Indonesia
serta berdomisili di Indonesia. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai
implementasi Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
135
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Keberagaman dalam Komposisi Anggota Dewan Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris Bank telah menunjukkan keragaman independensi, keahlian, latar belakang pendidikan,
pengalaman kerja, dan usia. Penjelasanpengungkapan yang lebih rinci mengenai latar belakang dan pengalaman setiap
anggota Dewan Komisaris dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris di Laporan Tahunan ini. Semua anggota
Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan, seperti dibuktikan
dengan mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Bank Indonesia atau OJK.
Komposisi Dewan Komisaris ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Bank
serta untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Independensi Dewan Komisaris
PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
sebagaimana diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Peraturan OJK No. 33POJK.042014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik menetapkan bahwa Bank wajib memiliki
Komisaris Independen paling kurang 50 dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Untuk memastikan independensi Dewan Komisaris, pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham,
telah mengangkat 3 tiga Komisaris Independen dari 6 enam anggota Dewan Komisaris.
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham danatau keluarga hingga derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi,
danatau pemegang saham pengendali, atau hubungan lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan
mereka untuk bertindak independen. Pengangkatan Komisaris Independen akan mendorong lingkungan kerja
yang berimbang yang menghargai keadilan dan kesetaraan di atas semua kepentingan lain termasuk
kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain bertindak independen, Komisaris Independen Bank harus menghindari benturan kepentingan yang dapat
mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya.
Seluruh Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Tidak mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Bank dalam waktu 1 satu
tahun terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Bank pada periode
berikutnya
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
langsung pada Bank. 3. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham mayoritas Bank, dan;
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan utama Bank.
5. Memenuhi kriteria independensi sebagaimana telah
diatur dalam ketentuan yang berlaku.
Tidak mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Bank dalam
waktu 1 satu tahun terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Bank pada periode berikutnya
Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Bank Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham mayoritas Bank Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan mayoritas Bank Memenuhi kriteria independensi sebagaimana telah diatur dalam
ketentuan yang berlaku √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
Pernyataan independensi djoko sarwono
muhammad Anas malla suroto moehadji
Pernyataan Independensi Komisaris Independen
Laporan Tata Kelola Perusahaan
136
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Hubungan Keuangan dan Keluarga Anggota Dewan Komisaris
Tidak terdapat anggota Dewan Komisaris yang memiliki hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan atau Pemegang Saham Mayoritas. Selain itu, mayoritas
anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan
Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris
Bank mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai
5 atau lebih, baik di PT Bank QNB Indonesia maupun perusahaan lain yang berada di Indonesia atau luar negeri,
dalam sebuah laporan yang harus diperbaharui setiap tahun.
keuangan dengan pemegang saham pengendali; dan pada saat yang sama, semua anggota Dewan Komisaris juga
tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan anggota Direksi.
Dengan kondisi tersebut, anggota Dewan Komisaris Bank dapat bertindak independen dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya.
Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Muthu Chidambaram
Grant Eric Lowen Suroto Moehadji
Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
√ √
√
- -
- √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
- -
√ √
√
nama dewan
komisaris hubungan keluarga dengan
hubungan keuangan dengan dewan
komisaris Pemegang saham
Pengendali Pemegang saham
Pengendali direksi
direksi yes
yes yes
yes yes
yes no
no no
no no
no
Ahmed Z A Al-Kuwari Grant Eric Lowen
Muthu Chidambaram Suroto Moehadji
Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
dewan komisaris kepemilikan saham
bank Qnb indonesia institusi keuangan
non-bank bank Lain
Perusahaan Lain
Per 31 Desember 2015, semua anggota Dewan Komisaris tidak memiliki lebih dari 5 lima persen atau lebih dari
modal disetor Bank, bank lain, institusi keuangan non- bank, dan perusahaan lainnya di Indonesia dan luar negeri.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
137
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Semua anggota Dewan Komisaris tidak memiliki rangkap jabatan yang menyalahi peraturan Bank Indoneesia perihal
implementasi Good Corporate Governance. Peraturan Bank Indonesia menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris
dapat memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, ataupun Pejabat Eksekutif pada 1 satu
lembaga perusahaan non keuangan, atau sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, ataupun Pejabat Eksekutif
yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 satu perusahaan anak non-bank yang dikendalikan oleh Bank.
Hubungan Antara Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris memiliki tugas utama sebagai pengawas dan penasihat Direksi. Sementara itu, tugas
utama Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, menjalankan arahan Dewan Komisaris dan menjalankan
operasional Bank sehari-hari. Namun, keduanya senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan,
visi dan misi Bank QNB Indonesia. Koordinasi dan kerja sama yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi,
tercermin pada: Tidak termasuk rangkap jabatan apabila anggota Dewan
Komisaris non independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham QNB Indonesia yang berbentuk
badan hukum pada kelompok usahanya; dan atau anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi
atau lembaga nirlaba, sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
sebagai anggota Dewan Komisaris Bank QNB Indonesia.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank QNB Indonesia telah menandatangani pernyataan tidak merangkap
jabatan yang dilarang oleh peraturan yang berlaku. Seluruh anggota Dewan Komisaris QNB Indonesia tidak memiliki
rangkap jabatan selain dari yang diperkenankan oleh peraturan yang berlaku.
Ali Ahmed Z A Al-Kuwari
Grant Eric Lowen Muthu Chidambaram
Suroto Moehadji Muhammad Anas Malla
Djoko Sarwono Commercial Bank International
QNB Banquee Privée QNB Capital
Qatar National Bank MasterCard Middle East and North Africa
Qatar Exchange QNB AL Ahli
Qatar National Bank Qatar National Bank
QNB India Private Limited -
PT Swadarma Sarana Informatiika PT Pefindo Biro Kredit
Vice Chairman Chairman
Chairman Group CEO
Chairman of Advisory Board Vice Chairman
Board Member Group CRO
Regional General Manager Asia Board Member
- Komisaris Utama
Komisaris Utama
dewan komisaris Posisi
Perusahaan
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015
1. Pertumbuhan usaha Bank QNB Indonesia
2. Terpeliharanya tingkat kesehatan Bank QNB Indonesia
pada level sehat sesuai ketentuan yang berlaku 3.
Terlaksananya manajemen risiko dan sistem pengendalian internal secara memadai
4. Terlindunginya kepentingan para pemangku
kepentingan secara wajar 5.
Terpenuhinya implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Government
Laporan Tata Kelola Perusahaan
138
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Untuk memastikan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian arahan, Dewan Komisaris telah menyusun
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Piagam Dewan Komisaris No. 01.08.00
tanggal 3 Agustus 2015. Piagam tersebut meliputi akuntabilitas, struktur dan keanggotaan, kriteria dan
independensi, masa jabatan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, etika kerja, nilai kerja, pengaturan rapat, serta
pelaporan dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris ini disusun dengan
mengacu pada peraturan yang berlaku dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta praktik-praktik terbaik
dan ditinjau secara berkala.
Etika Kerja Dewan Komisaris Sebagaimana tercantum dalam Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Dewan Komisaris, seluruh anggota Dewan Komisaris: 1.
Wajib memiliki akhlak dan moral yang baik. 2.
Wajib mampu melaksanakan tindakan hukum 3.
Wajib menjaga kerahasiaan semua dokumen, data dan informasi Bank.
4. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan
pribadi, keluarga, danatau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
5. Dilarang mengambil danatau menerima keuntungan
pribadi dari Bank, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan RUPS.
6. Dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung membuat pernyataan yang salah atau
menyembunyikan fakta mengenai kondisi Bank pada saat pernyataan dibuat yang dapat mengakibatkan
pernyataan menjadi menyesatkan.
Transparansi Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris juga
mengatur aspek transparansi di mana semua Komisaris Bank wajib mengungkapkan hal-hal berikut dalam Laporan
Pelaksanaan GCG Bank yakni:
1. Kepemilikan saham yang mencapai 5 lima perseratus atau lebih, baik pada Bank maupun pada
bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan atau pemegang saham pengendali Bank.
3. Remunerasi dan fasilitas yang diterima dari Bank
4. Jabatan di perusahaan lain.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris dituangkan dengan jelas di dalam Anggaran Dasar Bank
QNB Indonesia, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris serta merujuk kepada peraturan perundangan
yang berlaku:
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
independen. 2.
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. 3.
Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank dan memberikan nasihat kepada
Direksi.
4. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada poin 3 di atas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian
serta sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank, peraturan perundang-undangan dan keputusan RUPS
Bank.
5. Dalam kondisi tertentu, menyelenggarakan RUPST
dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam perundang-undangan dan
Anggaran Dasar Bank.
6. Dalam melakukan tugas pengawasan, mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
7. Dalam melakukan pengawasan, dilarang terlibat
dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali:
» Penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit Bank Umum; dan
» Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku.
8. Pengambilan keputusan kegiatan operasional
sebagaimana dimaksud pada point 7, merupakan bagian dari upaya pengawasan yang dilakukan oleh
Dewan Komisaris. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris tersebut tidak meniadakan tanggung
jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
139
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
9. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja Internal Audit Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan OJK, Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain.
10. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 tujuh hari
kerja sejak ditemukannya: »
Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan
» Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank. Antara lain berdasarkan rekomendasi dari Komite-
Komite yang membantu efektiitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Hal-hal yang wajib dilaporkan
adalah temuan sebagaimana dimaksud di atas yang belum atau tidak dilaporkan oleh Bank dan atau
oleh Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan kepada OJK.
11. Dalam rangka mendukung efektiitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, membentuk paling
kurang: »
Komite Audit; »
Komite Pemantau Risiko; »
Komite Remunerasi dan Nominasi. 12. Memastikan bahwa Komite sebagaimana dimaksud
pada point 11, yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif.
13. Melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
setiap akhir tahun buku. 14. Bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
kerugian Bank yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam
menjalankan tugasnya. 15. Tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
Bank apabila dapat membuktikan: »
Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya
» Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik,
penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Bank
Laporan Tata Kelola Perusahaan
140
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
» Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengawasan yang mengakibatkan kerugian, dan
» Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
16. Anggota Dewan Komisaris wajib meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan secara
terus menerus, memahami peraturan perbankan dan memiliki pengetahuan umum khususnya terkait
dengan perekonomian.
Kewenangan Dewan Komisaris 1.
Berwenang mengakses dokumen, data dan informasi tentang karyawan, dana, asset dan sumber daya Bank
yang dianggap perlu. 2.
Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, berwenang untuk berkomunikasi secara
langsung dengan Direksi, karyawan dan pihak-pihak lain.
3. Jika diperlukan, memiliki kewenangan untuk
melibatkan pihak independen di luar anggota Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
4. Berwenang memberhentikan sementara anggota
Direksi dengan menyebutkan alasannya. 5.
Dalam kondisi tertentu dapat melakukan tindakan pengurusan Bank untuk jangka waktu tertentu,
dengan memperhatikan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku.
6. Dewan Komisaris berwenang untuk menjalankan
kewenangan lainnya sesuai Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasannya
termasuk memberikan nasihat kepada Direksi terkait aktivitas operasional Bank untuk kepentingan Bank sejalan
dengan target dan tujuan usahanya. Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi kepada Direksi, melaksanakan
program pengenalan dan berpartisipasi baik dalam program pelatihan maupun pengembangan kompetensi.
Rekomendasi Dewan Komisaris 1. Revisi Rencana Bisnis Bank 2015-2017
2. Rencana Bisnis Bank 2016-2018 3.
Mengawasi, mengevaluasi, dan memberikan masukan atas hasil pelaksanaan Rencana Bisnis Bank
4. Memantau implementasi rencana kerja yang dilaksanakan oleh Komite-komite di bawah Dewan
Komisaris 5.
Menyetujui jadwal dan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa
6. Memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris 7.
Menyetujui kebijakan Bank tentang Nominasi, Pengangkatan, Penggantian danatau Pemberhentian
Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
8. Merekomendasikan kandidat Direktur Independen
kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dan lain-lain. Program Pengenalan bagi Komisaris Baru
Sehubungan dengan pengangkatan Komisaris Independen baru pada bulan Oktober 2015, Bank mengadakan program
pengenalan bagi Komisaris baru dengan menyampaikan Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Kuartalan, Rencana
Bisnis Bank, dan Piagam Dewan Komisaris sebagai referensi dan tinjauan atas aktivitas usaha Bank sehingga
dapat mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Komisaris yang baru juga melakukan
diskusi dengan Komisaris Independen lainnya dan anggota- anggota Komite serta menghadiri rapat Direksi sebagai
undangan.
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris berpartisipasi dalam program pelatihan
untuk meningkatkan pengetahuan anggota Dewan Komisaris tentang perkembangan industri perbankan dan
pengetahuan lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan Komisaris.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
141
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Ali Ahmed Z A Al Kuwari
Ali Ahmed Z A Al Kuwari Grant Eric Lowen
Grant Eric Lowen Grant Eric Lowen
Grant Eric Lowen Grant Eric Lowen
Muthu Chidambaran Muthu Chidambaran
Muthu Chidambaran Suroto Moehadji
Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono
Komisaris Utama
Komisaris Utama Komisaris
Komisaris Komisaris
Komisaris Komisaris
Komisaris Komisaris
Komisaris Komisaris Independen
Komisaris Independen Komisaris Independen
Institute of International Finance IIF and Emerging
Market Advisory Council EMAC, CEO’s and Spring
Membership Meetings United Arab Banks Summit
IIF Mena CRO Forum – Global and Regional Issues
Impacting Banking IIF Spring Membership
Meeting – Global Energy at a Turning Point
QNB Group Leadership Development Program
QNB Global Risk Conference IIA Qatar Conference
Global and Regional Issues Impacting Internal Audit
and Risk Internal Compliance
Training Internal KYC Training
Risk Management Refreshment Program
Refreshment BSMR “Liquidity Risk Management
in Banks Menjadi Komisaris yang
Efektif dan Bertanggung Jawab
Sertiikasi Manajemen Risiko Level 1
Sertiikasi Manajemen Risiko Level 2
1 Maret 2015
1 Juni 2015 14 Maret 2015
15 Maret 2015 4 Mei 2015
12 Mei 2015 31 Mei 2015
2 Oktober 2015 2 Oktober 2015
28 September 2015 6 Agustus 2015
10 November 2015 4 Juli 2015
11 Juli 2015 Doha, Qatar
Budapest, Hungaria Doha, Qatar
Doha, Qatar Doha, Qatar
Doha, Qatar Singapura
Singapura Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia
Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia
nama jabatan
Program tanggal
tempat
Rangkaian Program Pelatihan yang Diikuti Dewan Komisaris tahun 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
142
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan sekali dalam 1 satu tahun, dengan menggunakan metode
self assessment. Keberhasilan kinerja Dewan Komisaris merupakan hasil kerja kolegial dari seluruh anggota Dewan
Komisaris yang tercermin dalam realisasi Rencana Bisnis Bank. Kinerja Dewan Komisaris dinilai berdasarkan hasil
proil risiko, hasil pelaksanaan GCG, tingkat rentabilitas dan permodalan Bank. Organ yang melakukan evaluasi
terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah RUPS.
Penilaian kinerja Dewan Komisaris telah dilakukan berdasarkan hasil laporan self-assessment GCG yang telah
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala, mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia nomor 1515
DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dimana parameter
penilaian kinerja Dewan Komisaris terkait dengan hasil pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan terhadap
pengelolaan Bank.
Selain melalui self-assessment, penilaian atas kinerja Dewan Komisaris juga dilakukan pada saat
pertanggungjawaban laporan tahunan kepada RUPS. Dalam RUPS, para pemegang saham menyetujui laporan tahunan
Bank untuk tahun buku 2014 dan hasil yang telah dicapai selama tahun tersebut. Lebih lanjut, RUPS memberikan
pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan pengawasan
yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014.
kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi dewan komisaris
Kebijakan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, gaji atau honorarium
dan tunjangan lainnya untuk Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Secara umum, Bank menentukan besaran remunerasi dengan mengacu pada kebijakan internal, ketentuan dan
peraturan yang berlaku, perbandingan industri, dan dengan mempertimbangkan kinerja Bank pada tahun berjalan.
Jumlah remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan kinerjanya.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris terdiri
dari beberapa tahap yang meliputi penyusunan, analisis, pengajuan, dan penetapan. Penyusunan kebijakan
remunerasi dilaksanakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mengumpulkan informasi tentang
standar remunerasi untuk posisi dan industri yang sama di pasar dan dengan mempertimbangkan kinerja Bank.
Pada tahun 2015, RUPST diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 menyetujui pemberian kuasa pada Qatar
National Bank sebagai pemegang saham mayoritas Bank untuk menentukan gaji atau honorarium serta tunjangan
lainnya selama tahun 2015 untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris, dengan memperhatikan rekomendasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank.
Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari: 1.
Remunerarasi Bruto Gaji, Tunjangan, Bonus 2.
Fasilitas Lain Asuransi Kesehatan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
143
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Dewan Komisaris
Jumlah
Di atas Rp2 miliar Di atas Rp1 miliar – Rp2 miliar
Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar Rp500 juta ke bawah
diterima dalam tunai Catatan:
- Seorang Komisaris menjabat hingga 27 Februari 2015 - Seorang Komisaris menjabat sejak 9 Oktober 2015
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Karyawan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Direksi
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Dewan Komisaris Rasio Gaji Tertinggi Direksi dan Tertinggi Karyawan
Rasio Gaji Tertinggi Direksi dan Tertinggi Dewan Komisaris Rasio Gaji Terendah Direksi dan Terendah Dewan Komisaris
Remunerasi Gaji kotor, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas
lain dalam bentuk natura Fasilitas lain dalam bentuk
natura perumahan, transportasi, asuransi
kesehatan dan lainnya 1.
dapat dimiliki 2.
tidak dapat dimiliki 4
4
4 2,168
37
2,205
1:64,4 1:4,3
1:1,7 1:4,0
1:10,6 1:4,2
Posisi jumlah Orang
jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 satu tahun
tipe Rasio tipe Remunerasi
juta Rupiah
jumlah komisaris
Rasio jumlah yang diterima dalam satu tahun
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji yang dibandingkan pada rasio ini adalah gaji yang
diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan setiap bulan.
- 2
2 -
Struktur dan Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris pada Tahun 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
144
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran
Dasar Bank dan peraturan lainnya yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan paling kurang
1 satu kali dalam 3 tiga bulan dan dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap perlu oleh salah satu
anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis Direksi atau atas permintaan 1 satu pemegang saham
atau lebih yang bersama-sama mewakili 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham yang
telah ditempatkan oleh Bank dengan hak suara yang sah.
2. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris secara isik paling kurang 2 dua kali dalam setahun. Kehadiran secara isik
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut, diutamakan dalam rangka evaluasi atau penetapan
kebijakan strategis dan evaluasi realisasi rencana bisnis Bank.
3. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat
Dewan Komisaris untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.
4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh
Komisaris Utama atau oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris.
5. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris wajib diberikan
secara tertulis atau disampaikan atau diserahkan langsung dengan tanda terima yang memadai atau
dengan pos tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan dengan telex, faksimili atau melalui sarana
komunikasi lain. Pemanggilan harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat-
lambatnya 5 lima hari kalender sebelum Rapat Dewan Komisaris diadakan atau dalam keadaan yang
mendesak selambat-lambatnya 1 satu hari kalender sebelumnya. Keadaan mendesak ditetapkan oleh
Komisaris Utama atau mayoritas anggota Komisaris. 6.
Pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir danatau
diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris atau apabila Rapat Dewan Komisaris telah dijadwalkan berdasarkan
keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diadakan sebelumnya yang dihadiri atau diwakilkan oleh
mayoritas anggota Dewan Komisaris yang menjabat.
7. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
8. Pada Rapat Dewan Komisaris yang telah dijadwalkan,
bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 lima hari sebelum rapat diselenggarakan.
9. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar
jadwal yang telah disusun, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat
diselenggarakan.
10. Rapat Dewan Komisaris diadakan di wilayah Republik Indonesia, di:
» tempat kedudukan Bank
» tempat Bank melakukan kegiatan usaha
utamanya »
Ibukota Provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Bank, atau
» Provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana
Saham Bank dicatatkan Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau
diwakili, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik
Indonesia dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
11. Komisaris Utama mengetuai Rapat Dewan Komisaris. Dalam hal Komisaris Utama tidak ada
atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, maka Rapat diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari
anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
145
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
12. Seorang anggota Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Komisaris oleh anggota Komisaris lainnya
berdasarkan Surat Kuasa. 13. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak
mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah anggota
Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.
Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah suara yang
dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama
banyaknya, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang memutuskan.
14. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara dan tambahan
1 satu suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Dewan Komisaris baik secara langsung maupun secara tidak langsung
mempunyai benturan kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan
yang berkaitan dengan Bank, maka anggota Komisaris tersebut dalam Rapat Dewan Komisaris
tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
transaksi atau kontrak dimaksud, kecuali jika Rapat menentukan lain.
c. Pemungutan suara yang berhubungan dengan seseorang dilakukan dengan surat suara tertutup
tanpa tanda-tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan
kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
15. Hasil Rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota
Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris serta
didokumentasikan dengan baik.
16. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat, yang bersangkutan
wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.
17. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam Rapat Dewan Komisaris wajib dicantumkan
secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
18. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-
keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan
Komisaris maupun untuk pihak ketiga.
19. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan- keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan
Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan
secara tertulis tentang usul-usul yang diajukan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
146
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Ali Ahmed ZA Al Kuwari Grant Eric Lowen
Muthu Chidambaram Suroto Moehadji
Nasrul Husin Muhammad Anas Malla
Djoko Sarwono
nama kehadiran
kehadiran fisik Video Conference
jabatan
Rapat Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
2 3
4 4
1 4
1 2
1 -
- -
- -
100 100
100 100
25 100
25 Menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris hingga 27 Februari 2015
Diangkat dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 9 Oktober 2015 dan efektif pada tanggal 11 November 2015.
20. Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana
media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Dewan Komisaris saling melihat dan
atau mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris. Rapat tersebut harus
diselenggarakan sesuai ketentuan yang berlaku dan notulen Rapat dibuat secara tertulis dan diedarkan
diantara seluruh anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam rapat untuk ditandatangani.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kedudukan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 empat kali dengan mata acara yang
meliputi: 1.
Tinjauan atas Peta Strategi Bank 2.
Update Kinerja Bisnis 3. Update mengenai QVA
4. Update mengenai Kinerja Keuangan dan Likuiditas
5. Laporan Direktur Utama
6. Tingkat Kesehatan Bank
7. Update dari Fungsi Kepatuhan, Anti Pencucian Uang dan Laporan Internal Audit
8. Tinjauan Kebijakan
9. Review mengenai Pendelegasian dan Limit
10. Laporan dari Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
11. Usulan jadwal dan mata acara RUPS Tahunan 12. Korespondensi dan Kontrak yang Material
13. Pengelolaan Kinerja 14. Deklarasi Kepentingan Dewan Komisaris
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 4 empat kali. Tabel berikut menunjukkan frekuensi kehadiran setiap Komisaris
dalam rapat Dewan Komisaris.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
147
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Dalam rangka mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 tiga Komite yakni Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi, serta Komite Pemantau Risiko, yang semuanya bekerja secara independen.
Komite-komite tersebut dibentuk berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris dan para anggotanya diangkat oleh
Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris.
Setiap Komite wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan mengacu pada Piagam Komite yang
disusun dan ditinjau secara berkala berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
148
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Audit
Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit
Pembentukan Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit No. 2-00 tanggal 12 Juni 2013 sebagaimana terakhir
diubah dengan Piagam Komite Audit No. 01.09.00 tanggal 16 November 2015 serta Peraturan Bank Indonesia PBI No.
84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana
diubah dengan PBI No. 814 PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan No. Kep-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012 perihal Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan OJK No. 33 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab
pengawasannya dengan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan.
Penunjukan Komite Audit
Sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit, anggota Komite Audit wajib memenuhi kriteria kompetensi
dan pengalaman serta independensi dan integritas yang dijabarkan berikut ini:
1. Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas
yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu
berkomunikasi dengan baik
2. Anggota Komite Audit wajib memahami laporan
keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan kegiatan usaha Bank, proses audit, manajemen
risiko dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan
lainnya.
3. Anggota Komite Audit bersedia meningkatkan
kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang dalam
Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang
memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilaian danatau jasa konsultasi kepada Bank dalam
waktu 6 bulan terakhir.
5. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang
yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan atau mengawasi kegiatan Bank dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan
kembali Komisaris Independen, yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit.
6. Anggota Komite Audit tidak mempunyai saham
langsung maupun tidak langsung pada Bank 7.
Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Bank baik langsung maupun tidak langsung akibat
suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling
lama 6 bulan setelah diperolehnya saham tersebut.
8. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan
ailiasi dengan Bank, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Bank.
9. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan usaha
baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank.
10. Pihak independen yang menjadi Komite Audit wajib memenuhi kriteria independensi sebagaimana
dipersyaratkan dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Struktur dan Komposisi Komite Audit
Anggota Komite Audit Bank terdiri dari 3 tiga orang dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Anggota Komite Audit terdiri dari 1 satu orang Komisaris Independen yang menjabat sebagai anggota sekaligus
Ketua Komite dan 2 dua orang anggota yang merupakan pihak independen terhadap Bank. Seluruh anggota Komite
Audit merupakan individu yang profesional dan memiliki pengalaman luas dan kompetensi yang mumpuni.
Rangkap jabatan oleh anggota Komite Audit telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijakan,
dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
149
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Dengan berakhirnya masa jabatan Nasrul Husin sebagai Komisaris Independen Bank, berdasarkan keputusan
RUPS Tahunan yang diselenggarakan 27 Februari 2015, komposisi keanggotaan Komite Audit juga turut mengalami
perubahan. Posisi Nasrul Husin sebagai Ketua Komite Audit digantikan oleh Muhammad Anas Malla sebagai Pejabat
Sementara Pjs Ketua Komite Audit. Dengan demikian, anggota Komite Audit pada 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Muhammad Anas Malla Irzal Zaini
Wayan Suryadarma Pjs. Ketua Komite Audit dan juga anggota
Anggota Anggota
SK Direksi No. 002SK-DirIII2015 tanggal 10 Maret 2015
nama jabatan
dasar Penunjukan
Muhammad Anas Malla Pjs. Ketua Komite Audit
Proil Muhammad Anas Malla dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Irzal Zaini Anggota Komite Audit
Proil Irzal Zaini dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Wayan Suryadarma Anggota Komite Audit
Komite Audit Perseroan melalui SK Direksi No. 002SK-DIR III2015 tanggal 10 Maret 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi
dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1981.
Sebelum bergabung dengan Bank, beliau pernah menduduki sejumlah jabatan di PT Bank Niaga Tbk 1984 – 2008
termasuk Tim Proyek Syariah 2002 – 2004 dan Kepala Divisi Support Services Kantor Pusat – Unit Usaha Syariah 2004
– 2008. Beliau juga merupakan anggota Komite Pemantau Risiko Bank.
Pada tahun 2015, beliau secara aktif mengikuti program pengembangan kompetensi, antara lain panel diskusi “Peran
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Mencapai Efektiitas Implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi”.
Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Beliau terakhir diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan melalui SK Direksi
No. 002SK-DIRIII2015 tanggal 10 Maret 201. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UNIBA, Balikpapan pada tahun 1992.
Sebelum bergabung dengan Bank, beliau pernah menempati sejumlah posisi di PT Bank Negara Indonesia Persero
Tbk, antara lain sebagai Auditor untuk Kantor Regional Banjarmasin 1981 - 1986, Staf Kredit, Pjs. Pimpinan Internal
Control, Koordinator Seksi Luar Negeri 1993-2004 dan Pimpinan Risiko Kredit pada Kantor Cabang Jember 2004.
Beliau juga pernah menjabat di anak perusahaan maupun perusahaan ailiasi BNI seperti PT BNI Life Insurance 2009-
2012 dan PT Swadharma Griyasatya Building Management BNI 2012.
Pada tahun 2015, beliau secara aktif mengikuti program pengembangan kompetensi, antara lain panel diskusi “Peran
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Mencapai Efektiitas Implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi”.
Proil Komite Audit
Laporan Tata Kelola Perusahaan
150
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Muhammad Anas Malla Irzal Zaini
Wayan Suryadarma -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
nama Anggota
komite Lain Anggota
komite Lain dewan
komisaris dewan
komisaris Pemegang
saham Pengendali
Pemegang saham
Pengendali direksi
direksi hubungan keluarga dengan
hubungan keuangan dengan
ya ya
ya ya
ya ya
ya ya
tidak tidak
tidak tidak
tidak tidak
tidak tidak
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Audit
Independensi Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober
2006, anggota Komite Audit harus memenuhi kriteria independensi.
Seluruh anggota Komite Audit Bank merupakan pihak independen dimana mereka tidak memiliki hubungan
kepengurusan, kepemilikan saham danatau keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham
Pengendali atau Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen.
Independensi anggota Komite Audit juga tercermin dalam struktur dan keanggotaan sebagai berikut:
1. Keanggotaan Komite Audit paling kurang terdiri dari
1 satu Komisaris Independen sebagai Ketua dan anggota, dan 1 satu pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan atau akuntansi, dan 1 satu pihak independen yang memiliki keahlian di
bidang hukum atau perbankan. 2.
Jumlah Komisaris Independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit paling kurang
berjumlah 51 dari total jumlah anggota Komite Audit.
3. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris
Independen wajib ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit.
Selain itu, sesuai dengan Piagam Komite Audit, terdapat sejumlah kriteria independensi tambahan yang wajib
dimiliki anggota Komite Audit, antara lain: 1.
Bukan merupakan karyawan Bank 2.
Tidak memiliki saham pada Bank 3.
Memiliki perilaku dan sudut pandang independen 4.
Tidak memiliki benturan kepentingan dengan Bank
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, anggota komite
lainnya serta pemegang saham pengendali. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya, anggota Komite Audit tidak
memiliki benturan kepentingan yang mungkin terjadi dan dapat menjamin independensi dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
151
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Piagam Komite Audit
Komite Audit memiliki Piagam Komite Audit yang memuat pedoman dan tata tertib kerja sebagai landasan bagi Komite
Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Piagam ini terutama mengatur hal-hal yang terkait dengan
organisasi, kriteria keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan rapat komite, serta masa jabatan. Piagam
Komite Audit ditinjau secara berkala.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit berfungsi untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Selain itu, Komite Audit fokus dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal Bank, termasuk
efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Internal Audit terkait dengan Sistem Pengendalian Internal.
Secara lebih terperinci, tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Kerja Komite Audit. Komite
Audit memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris antara lain: 1.
Menyiapkan Program Kerja Tahunan dan disetujui oleh Dewan Komisaris
2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan oleh Bank kepada publik danatau pihak otoritas lain, laporan keuangan, proyeksi dan laporan
lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank.
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan aktivitas Bank.
4. Memberikan masukan atas pengangkatan dan
pengunduran diri atau penggantian Kepala Divisi Audit. 5.
Melakukan pemantauan, penelaahan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan
atas tindak lanjut hasil audit internal dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan. 6.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee, untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
7. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya.
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas: »
Pelaksanaan tugas dari Internal Audit; »
Kesesuaian pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit
yang berlaku;
» Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
akuntansi yang berlaku; dan »
Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Internal Audit, Akuntan Publik, dan
hasil pengawasan Bank Indonesia danatau Otoritas Jasa Keuangan.
sebagai rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 9.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.
10. Menelaah pengaduan yang diterima Komite Audit, yang berkaitan dengan proses penyusunan laporan
akunting dan keuangan Bank, serta memastikan tindak lanjut atas pengaduan tersebut.
11. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Bank. Wewenang Komite Audit
Komite Audit memiliki kewenangan untuk: 1.
Mengakses dokumen, data dan informasi Bank tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Bank yang
diperlukan. 2.
Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit
internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite
Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya jika diperlukan.
4. Melakukan fungsi dan kewenangan lain yang
diberikan oleh Dewan Komisaris. Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit
memiliki kewenangan untuk meminta auditor internal dan eksternal melakukan peninjauan ataupun investigasi
terhadap masalah-masalah yang mungkin terjadi dan berdampak pada kinerja Bank.
Rapat Komite Audit
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diamanatkan dalam
Piagam Komite Audit, Rapat Komite Audit diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Rapat Komite Audit diselenggarakan secara berkala paling kurang satu kali dalam tiga bulan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
152
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2. Rapat Komite Audit hanya dapat diselenggarakan jika
dihadiri oleh sedikitnya 51 lima puluh satu persen dari keseluruhan anggota, termasuk seorang Komisaris
Independen dan Pihak Independen.
3. Kepala Divisi Audit selalu hadir dalam rapat Komite
Audit dan bila berhalangan dapat diwakilkan kepada Pejabat dari Divisi Audit.
4. Apabila dipandang perlu Komite Audit dapat
mengundang Direksi danatau Pejabat Eksekutif Bank untuk membahas suatu masalah dalam rapat Komite
Audit.
5. Masalah yang timbul dalam rapat Komite Audit
diputuskan berdasarkan asas musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan tidak dapat diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat, maka masalah yang timbul tersebut akan diputuskan dengan
suara mayoritas. 6.
Setiap anggota Komite Audit memiliki satu hak suara. Jika terdapat konlik kepentingan atas suatu
masalah, maka anggota Komite Audit tersebut tidak diperkenankan memberikan suara untuk
menghindari konlik kepentingan. Dalam hal terjadi kesamaan jumlah suara, maka pimpinan rapat berhak
memberikan suara kedua.
7. Agenda rapat Komite Audit berdasarkan pada Rencana Kerja Tahunan dan hal-hal yang dianggap penting
untuk dibahas. 8.
Hasil dari Rapat Komite Audit dirangkum dalam risalah rapat dan ditandatangani oleh seluruh anggota Komite
Audit yang hadir serta didokumentasikan dengan baik. Perbedaan pendapat dalam Rapat Komite Audit
dinyatakan dengan jelas dalam risalah rapat termasuk alasan perbedaan pendapat tersebut. Risalah rapat
Komite Audit yang telah ditandatangani dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Rapat dan Mata Acara Rapat Komite Audit
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
27 Januari 2015 7 April 2015
21 April 2015 23 Juni 2015
28 Juli 2015 20 Oktober 2015
3 November 2015 19 November 2015
24 November 2015 15 Desember 2015
1. Rekomendasi atas penunjukkan auditor eksternal untuk tahun buku 2015
2. Laporan Audit Tahun 2014
1. Laporan Realisasi Rencana Kerja Komite Audit periode Triwulan I2015
2. Evaluasi Laporan Neraca dan Laba Rugi per Maret 2015
3. Diskusi dengan Divisi Audit Internal dan Divisi Finance Accounting
1. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan I 2015
2. Update dari Audit Internal
1. Update dari Fungsi Kepatuhan
2. Laporan Implementasi Audit untuk periode Semester I2015
Laporan Keuangan Publikasi Triwulan II2015 1.
Publikasi Laporan Keuangan per Triwulan III 2015 2.
Update dari Audit Internal 3.
Update dari Fungsi Kepatuhan Tinjauan atas Piagam Komite Audit
Jadwal Rapat Komite Audit tahun 2016 1.
Rekomendasi untuk Penunjukkan kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja E Y sebagai auditor eksternal untuk tahun 2016
2. Rencana Kerja Audit Internal tahun 2016
Update atas proses audit oleh Kantor Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2015
no. tanggal Rapat
mata Acara Rapat
Laporan Tata Kelola Perusahaan
153
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka membantu Dewan
Komisaris untuk menjalankan fungsi pengawasannya terhadap aktivitas dan operasional Bank. Pelaksanaan
tugas Komite Audit pada tahun 2015 dijabarkan sebagai berkut:
1.
Melakukan diskusi atas temuan Internal Audit tahun 2014 yang signiikan dan memerlukan tindak lanjut
serta pemantauan dari divisi-divisi terkait. 2.
Menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan tugas Komite Audit tahun 2014.
3. Membahas laporan keuangan triwulan I2015 bersama
unit kerja Finance Accounting. 4.
Memantau tindak lanjut atas temuan Audit Internal dan Auditor Eksternal melalui divisi Audit Internal.
5. Melakukan pembahasan bersama Direktorat
Kepatuhan untuk meyakinkan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku.
6. Mereview Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
tentang Realisasi Rencana Bisnis Bank untuk periode Semester I2015.
7. Membahas dan menyiapkan laporan realisasi Rencana Kerja Komite Audit setiap triwulan dan 6 enam bulan.
8. Melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan Bank.
9. Meninjau dan memperbaharui Piagam Komite Audit
10. Menyiapkan Rencana Kerja dan Jadwal Rapat Tahun 2016
11. Memberikan rekomendasi perihal penunjukan Kantor Akuntan Publik Tahun 2016
12. Meninjau Rencana Kerja Audit Internal Tahun 2016
Temuan Komite Audit dan Tindak Lanjutnya
Pada tahun 2015, Komite Audit tidak mendapati temuan yang memiliki dampak signiikan terhadap kinerja
keuangan maupun non-keuangan Bank. Rapat Komite Audit
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Pada tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 10 sepuluh kali. Tabel berikut menunjukkan tingkat
kehadiran setiap anggota Komite Audit dalam rapat.
Nasrul Husin Muhammad Anas Malla
Irzal Zaini Wayan Suryadarma
Ketua Komite Audit Pjs. Ketua Komite Audit
Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
1 9
10 10
10 90
100 100
nama kehadiran
jabatan tingkat kehadiran
Menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris hingga 27 Februari 2015 Diangkat sebagai Pjs. Ketua Komite Audit sejak 10 Maret 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
154
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Remunerasi dan Nominasi
Dasar Hukum Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi
Pembentukkan Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
No. 4-00 tanggal 12 Juni 2013 yang terakhir diubah dengan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi No. 01.10.00
tanggal 26 November 2015 serta PBI No. 84 PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 Tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No.814 PBI2006 tanggal 5 Oktober
2006 dan Peraturan OJK No. 34POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 perihal Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perusahaan Publik
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris yang terkait nominasi dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
Penunjukan Komite Remunerasi dan Nominasi
Sebagaimana dituangkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi wajib memenuhi kriteria berikut ini: 1. a.
1 satu orang ketua merangkap anggota, yang merupakan Komisaris Independen.
b. Anggota lainnya yang dapat berasal dari: »
Anggota Dewan Komisaris; »
Pejabat Eksekutif yang membidangi sumber daya manusia atau 1 orang perwakilan
pegawai, yang memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi dan atau
nominasi serta rencana suksesi bank
2. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebagian
besar tidak dapat berasal dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi
sumber daya manusia.
3. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang
berasal dari luar Bank wajib memenuhi syarat: »
Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau
Pemegang Saham Utama Bank; »
Memiliki pengalaman terkait Nominasi danatau Remunerasi; dan
» Tidak merangkap jabatan sebagai anggota komite
lainnya yang dimiliki oleh Bank 4.
Anggota Direksi Bank baik pada bank yang sama maupun pada bank lain tidak dapat menjadi anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi.
5. Dalam hal anggota Komite ditetapkan lebih dari 3
tiga orang, maka anggota Komisaris Independen paling kurang berjumlah 2 dua orang.
6. Ketua komite hanya dapat menjabat sebagai ketua dari
1 satu komite lain pada Bank. 7.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali.
8. Masa jabatan anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi tidak lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar.
9. Penggantian anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi yang bukan berasal dari Dewan Komisaris dilakukan paling lambat 60 enam puluh hari sejak
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dimaksud tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya.
10. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya apabila anggota komite
Remunerasi dan Nominasi diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, dengan alasan
antara lain: »
Meninggal dunia; »
Mengundurkan diri; atau »
Berhalangan tetap sehingga tidak dapat melaksanakan tugas atau diperkirakan secara
medis tidak dapat melaksanakan tugas lebih dari 6 enam bulan berturut-turut.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
155
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Struktur dan Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri dari 3 tiga anggota dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan
Komisaris. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua
Komite dan 2 dua anggota.
Proil Komite Remunerasi dan Nominasi
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan tanggal 27 Februari 2015, Novi Mayasari
diangkat sebagai Direktur Bank. Dengan perubahan komposisi Direksi ini, komposisi anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi juga turut berubah. Posisi Novi Mayasari sebagai anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi digantikan oleh Steven Stevanus. Oleh karena itu, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember
2015 adalah sebagai berikut:
Muhammad Anas Malla Grant Eric Lowen
Steven Stevanus Ketua Komite sekaligus Anggota
Anggota Anggota
SK Direksi No. 001SK-DirIII2015 tanggal 10 Maret 2015
nama jabatan
dasar Penunjukan
Muhammad Anas Malla Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Proil Muhammad Anas Malla dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Grant Eric Lowen Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Proil Muhammad Anas Malla dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Steven Stevanus Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Warga Negara Indonesia, 31 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dengan
pengangkatan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001SK-DirIII2015 tanggal 10 Maret 2015.
Meraih gelar Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta tahun 2006.
Sebelum bergabung dengan Bank sebagai Reward Manager di tahun 2013, beliau menempati sejumlah posisi
dibeberapa perusahaan, seperti Management Trainee pada Lion Super Indo 2006-2007, Research and Consulting
pada PT Spire Indonesia 2007-2011, Rewards Portfolio Annual Review Manager dan Incentive Manager pada PT
Bank CIMB Niaga Tbk 2011-2013.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain pelatihan
Strategic Reward Concept.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
156
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang memuat pedoman dan tata tertib kerja merupakan landasan bagi
Komite Remunerasi dan Nominasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Piagam ini ditinjau secara
berkala dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan perubahan peraturan yang berlaku dan kondisi terkini.
Pembaharuan terkini Piagam Remunerasi dan Nominasi dilakukan pada tahun 2015 yang ditetapkan dalam Piagam
No. 01.10.00 tanggal 26 November 2015 mengenai Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. Piagam ini mengatur
hal-hal yang terkait dengan kriteria keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, etika kerja, mekanisme dan prosedur kerja,
rapat dan keputusan rapat, sistem pelaporan serta saran dan prasarana pendukung.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Tugas dan tanggung jawab komite sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
adalah sebagai berikut:
Muhammad Anas Malla Grant Eric Lowen
Steven Stevanus
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
√ -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
- √
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen. Keputusan
dan kebijaksanaan yang diambil oleh Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan hasil yang objektif dan tidak
diintervensi oleh pihak mana pun dengan alasan apa pun dan tindakan lainnya yang berpotensi sebagai benturan
kepentingan.
nama Anggota
komite Lain Anggota
komite Lain dewan
komisaris dewan
komisaris Pemegang
saham Pengendali
Pemegang saham
Pengendali direksi
direksi hubungan keluarga dengan
hubungan keuangan dengan
ya ya
ya ya
ya ya
ya ya
tidak tidak
tidak tidak
tidak tidak
tidak tidak
Laporan Tata Kelola Perusahaan
157
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1. Terkait Fungsi Remunerasi
A. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah:
1 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
» Struktur remunerasi;
» Kebijakan remunerasi; dan
» Besaran remunerasi
2 Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian
remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi danatau anggota Dewan
Komisaris. B.
Dalam melaksanakan fungsi remunerasi, Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan
prosedur sebagai berikut: 1 Menyusun struktur remunerasi bagi anggota
Direksi danatau anggota Komisaris; 2 Menyusun dan memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota
Direksi danatau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
3 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi
bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada
Direksi; dan 4 Menyusun besaran atas remunerasi bagi
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris.
C. Penyusunan struktur, kebijakan, dan besaran remunerasi harus memperhatikan:
1 Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku; 2 Remunerasi yang berlaku pada industri
perbankan dan skala usaha Bank; 3 Tugas, tanggung jawab, dan wewenang
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian
tujuan dan kinerja Bank; 4 Target kinerja atau kinerja masing-masing
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; dan
5 Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel.
6 Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
D. Struktur, kebijakan dan besaran remunerasi harus dievaluasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
paling kurang 1 satu kali dalam 1 satu tahun. 2.
Terkait Fungsi Nominasi. A. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai: 1 Komposisi jabatan anggota Direksi danatau
anggota Dewan Komisaris; 2 Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan
dalam proses nominasi; dan 3 kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota
Direksi danatau anggota Dewan Komisaris B.
Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi danatau anggota Dewan
Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;
C. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan
kemampuan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; dan
D. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi danatau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
E. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak
Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan
Komisaris. F.
Dalam melaksanakan fungsi nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan
prosedur sebagai berikut: 1 Menyusun komposisi dan proses nominasi
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris;
2 Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi calon
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris;
3 Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi danatau anggota
Dewan Komisaris; 4 Menyusun program pengembangan
kemampuan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; dan
G. Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi danatau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
158
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rapat dan Mata Acara Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
1. 2.
3. 4.
11 Agustus 2015 8 September 2015
3 November 2015 26 November 2015
1. Kandidat Komisaris
2. Kandidat Kepala QVA
3. Ratiikasi Pengangkatan Direktur Independen
4. Penambahan Anggota Komite Audit
1. Ratiikasi Penunjukan Direktur Independen
2. Rekomendasi Prosedur Nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris Pembaharuan Komite Remunerasi dan Nominasi
1. Penilaian Kinerja 2016
2. Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
3. Perubahan Organisasi
no. tanggal Rapat
mata Acara Rapat
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimandatkan dalam
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan dengan
ketentuan berikut ini: 1.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 satu
kali dalam 4 empat bulan 2.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh paling kurang
51 lima puluh satu perseratus dari jumlah anggota Komite termasuk seorang Komisaris Independen dan
Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia
3. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat 4.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak dengan prinsip 1 satu orang 1 satu suara
5. Jika dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
dengan cara pemungutan suara terjadi suara yang sama banyaknya, keputusan diambil oleh Ketua
Komite Remunerasi dan Nominasi
6. Dalam hal proses pengambilan keputusan terdapat
perbedaan pendapat, perbedaan pendapat tersebut wajib dimuat dalam risalah rapat beserta alasan
perbedaan pendapat tersebut
7. Hasil rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib
dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan oleh Bank
8. Risalah rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib
disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Sepanjang tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 empat kali. Tabel berikut menunjukan frekuensi kehadiran setiap anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dalam rapat.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Muhammad Anas Malla Grant Eric Lowen
Steven Stevanus Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota Remunerasi dan Nominasi Anggota Remunerasi dan Nominasi
4 3
4 100
75 100
nama kehadiran
jabatan tingkat kehadiran
Laporan Tata Kelola Perusahaan
159
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Di samping itu, Komite Remunerasi dan Nominasi juga menghasilkan sejumlah keputusan penting secara sirkuler
dan disetujui oleh semua anggota Komite.
Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi
Sepanjang tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan sejumlah aktivitas dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas Komite Remunerasi dan Nominasi pada
tahun 2015 sebagai berikut: 1.
Memberikan rekomendasi terkait penilaian kinerja tahun 2014, bonus kinerja tahun 2014, kenaikan
gaji tahun 2015, dan komposisi remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite di bawah
Dewan Komisaris.
2. Memberikan rekomendasi terkait nominasi anggota
Direksi dan Komisaris Independen baru 3.
Memberikan rekomendasi terkait nominasi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
4. Memberikan rekomendasi terkait nominasi Ketua
Komite Audit 5.
Memberikan rekomendasi terkait penunjukan kembali anggota Komite Audit
6. Memberikan rekomendasi terkait skema fasilitas kredit
kepemilikan rumah untuk Direksi 7.
Memberikan rekomendasi terkait skema remunerasi Direksi
8. Memberikan rekomendasi terkait penunjukan Direktur
Independen Bank 9.
Memberikan rekomendasi terkait remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2016
10. Memberikan rekomendasi terkait pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
11. Memberikan rekomendasi terkait pembaharuan Prosedur Nominasi untuk anggota Dewan Komisaris,
Direksi, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris 12. Memberikan rekomendasi terkait Penilaian Kinerja
Tahun 2016
Komite Pemantau Risiko
Dasar Hukum Pembentukan Komite Pemantau Risiko
Pembentukkan Komite Pemantau Risiko berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko No. 3-00 tanggal 12 Juni
2013 serta PBI No. 84 PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No.814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Komite Pemantau Risiko terutama dibentuk dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris untuk menjalankan fungsi pemantauan risiko yang diperlukan atas pelaksanaan tugas
Direksi terkait pengelolaan Bank dan penerapan GCG.
Penunjukan Komite Pemantau Risiko
Sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Pemantau Risiko, anggota Komite Pemantau Risiko wajib memenuhi
kriteria kompetensi dan pengalaman serta independensi dan integritas yakni:
1.
Mempunyai integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dengan latar belakang
pendidikan yang memadai, juga kemampuan berkomunikasi secara efektif
2. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari
Pihak Independen dinilai memiliki keahlian di bidang keuangan apabila memenuhi kriteria:
» Memiliki pengetahuan dibidang ekonomi,
keuangan dan atau perbankan; dan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
160
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Suroto Moehadji Muthu Chidambaram
Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati
Ketua Komite dan Anggota Anggota
Anggota Anggota
SK Direksi No. 048SK-DirXI2011 tanggal 28 November 2011
nama Posisi
dasar hukum Penunjukkan
» Memiliki pengalaman kerja di bidang ekonomi,
keuangan dan atau perbankan paling kurang 5 lima tahun sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari
Pihak Independen dinilai memiliki keahlian di bidang manajemen risiko apabila memenuhi kriteria:
» Memiliki pengetahuan di bidang manajemen risiko;
dan atau »
Memiliki pengalaman kerja di bidang manajemen risiko paling kurang 2 dua tahun sesuai dengan
peraturan yang berlaku 4.
Mempunyai pengetahuan yang baik untuk menganalisa dan menafsirkan laporan – laporan keuangan
5. Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang
peraturan perundang – undangan, termasuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia serta
peraturan perundang – undangan terkait lainnya
Struktur dan Komposisi Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko terdiri dari 4 empat anggota dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 satu anggota yang merupakan Komisaris Independen sekaligus
menjabat sebagai Ketua Komite dan 3 tiga anggota. Mayoritas anggota Komite Pemantau Risiko merupakan
pihak independen yang memiliki profesionalisme yang memadai untuk menelaah, mengukur, dan mengevaluasi
risiko dan upaya Bank untuk memitigasi risiko.
Rangkap jabatan Komite Pemantau Risiko telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijakan,
dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Proiles of Risk Oversight Committee
Suroto Moehadji Chairman of Risk Oversight Committee
Proile dari Soeroto Moehadji dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Muthu Chidambaram Member of Risk Oversight Committee
Prole dari Muthu Chidambaramdapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Irzal Zaini Member of Risk Oversight Committee
Prole dari Irzal Zainidapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Ani Hadi Setyowati Member of Risk Oversight Committee
Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 048SK-DirXI2011 tanggal 28 November 2011. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Brawijaya, Malang, tahun 1981, Magister Management dari Sekolah Tinggi Management Labora,
Jakarta, tahun 1996 dan Magister Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia tahun 2001.
Sebelum bergabung dengan Bank, beliau menempati sejumlah posisi di PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk,
yaitu sebagai Auditor pada Kantor Pusat 1981-1986, Divisi Pengendali Keuangan 1986-2001, Divisi Sumber Daya
Manusia 2001-2004, Divisi Kepatuhan 2004-2009 serta Divisi Jaringan dan Layanan 2009-2010.
Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain panel
Laporan Tata Kelola Perusahaan
161
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
diskusi “Peran Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Mencapai Efektiitas Implementasi Manajemen Risiko
Terintegrasi”.
Independensi Komite Pemantau Risiko
Sesuai PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
Umum yang diubah oleh PBI No. 84PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Piagam Komite Pemantau Risiko, anggota
Komite Pemantau Risiko harus bertindak secara independen
seperti tercermin dalam kriteria berikut: 1.
Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak – pihak lain yang mempunyai
hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak
dapat menjadi Pihak Independen sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank sebelum menjalani masa
tunggu
cooling-of selama 6 enam bulan. Hal ini sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Surat Edaran
Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 kecuali bagi Anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif
yang tugasnya melakukan fungsi pengawasan 2.
Tidak mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung dalam Bank. Dalam hal dimana anggota Komite Pemantau
Risiko telah menerima saham sebagai akibat dari peristiwa hukum, mereka harus mengalihkan saham – saham tersebut
kepada orang lain paling lambat 6 enam bulan setelah memperoleh saham – saham ini.
3. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, Dewan Komisaris, Direksi atau para Pemegang Saham
Pengendali 4. Tidak mempunyai hubungan bisnis secara langsung
atau tidak langsung yang terkait dengan kegiatan bisnis Bank.
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Pemantau Risiko
Mayoritas anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, anggota
Komite lainnya, serta Pemegang Saham Pengendali. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya, Komite Pemantau Risiko tidak
memiliki benturan kepentingan dan menjamin independensi tertinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Suroto Moehadji Muthu Chidambaram
Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- √
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
nama Anggota
komite Lain Anggota
komite Lain dewan
komisaris dewan
komisaris Pemegang
saham Pengendali
Pemegang saham
Pengendali direksi
direksi hubungan keluarga dengan
hubungan keuangan dengan
ya ya
ya ya
ya ya
ya ya
tidak tidak
tidak tidak
tidak tidak
tidak tidak
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Pemantau Risiko
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Pemantau
Risiko sebagai berikut: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan Komite dan
dikirimkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan
2. Melakukan evaluasi terhadap risk appetite dan limit
yang harus disetujui oleh Dewan Komisaris 3.
Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
tugas Komite Manajemen Risiko dan unit kerja Manajemen Risiko guna memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris
5. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko Bank
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun 6.
Melakukan tinjauan atas Piagam Komite sekurang- kurangnya setahun sekali dan melakukan usulan
perubahannya apabila diperlukan. 7. Melakukan
self assesment tentang efektivitas dari Komite, sekurangnya setahun sekali
8. Melakukan evaluasi pertanggung-jawaban
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Direksi sekurang-kurangnya secara triwulan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
162
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
9. Menjalin kerjasama dengan konsultan dari luar,
akuntan atau pihak eksternal lainya. 10. Melaksanakan tugas-tugas lain, selain disebutkan
di atas yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite sesuai dengan kebutuhan
Piagam Komite Pemantau Risiko
Piagam Komite Pemantau Risiko memuat pedoman dan tata tertib kerja sebagai landasan bagi Komite Pemantau Risiko
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Piagam ini ditinjau secara berkala dan diperbaharui sesuai dengan
perkembanganperubahan peraturan yang berlaku dan kondisi terkini. Pembaharuan terkini Piagam Pemantau Risiko dilakukan
pada tahun 2013 yang ditetapkan dalam Piagam No. 3.00 tanggal 12 Juni 2013 mengenai Piagam Komite Pemantau Risiko. Piagam
ini terutama mengatur hal-hal yang terkait dengan organisasi, kuorum, rapat Komite Pemantau Risiko, tugas, prosedur, laporan
dan masa jabatan.
Rapat Komite Pemantau Risiko
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimandatkan dalam
Piagam Komite Pemantau Risiko, Rapat Komite Pemantau Risiko diselenggarakan dengan ketentuan berikut ini:
1. Rapat Komite Pemantau Risiko diadakan paling sedikit
4 empat kali dalam 1 satu tahun, rapat tambahan dapat diadakan sewaktu-waktu jika diperlukan, sesuai
dengan kebijakan Komite Pemantau Risiko
2. Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan
Bank dapat menghadiri Rapat Komite Pemantau Risiko berdasarkan undangan dari Komite Pemantau Risiko
3. Pihak-pihak eksternal dapat diundang untuk
menghadiri rapat, jika diperlukan 4.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Pemantau Risiko atau dalam hal berhalangan, Rapat dipimpin oleh anggota
yang paling senior dari Komite Pemantau Risiko tersebut 5.
Apabila terdapat perbedaan pendapat dalam rapat Komite Pemantau Risiko, hal itu harus dicatat dalam
notulen notulen rapat bersama dengan alasan – alasan perbedaan tersebut
6. Notulen Rapat Komite Pemantau Risiko harus ditanda
tangani oleh semua anggota Komite Pemantau Risiko yang hadir. Semua notulen rapat harus diedarkan
kepada para anggota Komite Pemantau Risiko, Direksi dan Dewan Komisaris.
7. Rapat Komite Pemantau Risiko hanya dapat
diselenggarakan apabila dihadiri paling sedikit 51 lima puluh satu persen dari total anggota Komite
Pemantau Risiko.
1. 2.
3. 4.
5. 22 Januari 2015
20 April 2015
25 Juni 2015 28 September 2015
23 November 2015 1.
Laporan dari Direktur Risiko 2.
Tingkat Kesehatan Bank dan Proil Risiko 3.
Risk Appetite Statement dan Limit Industry Tahun 2015 1.
Laporan dari Direktur Risiko 2.
Tingkat Kesehatan Bank 3.
Risiko Kredit 4.
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas 5.
Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 1.
Risiko Teratas QNB Indonesia 2.
Tinjauan Limit Sektor Industri 3.
Risiko Kredit 4.
Risiko Pasar dan Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 1. Analisis
Peer Bank 2.
Stress Test 3.
Risiko Kredit 4.
Risiko Pasar dan Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 1. Proil Risiko Pada Triwulan III 2015 dan Risk Appetite Back Testing Pada Triwulan III 2015
2. USD Loan Portfolio Limit
3. Analisis Peer Bank
4. Risiko Kredit
5. Risiko Pasar dan Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Lainnya
6. Update mengenai peraturan baru
7. Kalender Komite Pemantau Risiko Tahun 2016
no. tanggal Rapat
mata Acara Rapat
Rapat dan Mata Acara Komite Pemantau Risiko
Laporan Tata Kelola Perusahaan
163
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko
Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan rapat selama 5 lima kali. Tabel berikut
Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko
Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan sejumlah aktivitas dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris terkait pengawasan atas aktivitas dan operasional Bank.
Pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko pada tahun 2015 sebagai berikut:
1. Menyusun laporan realisasi aktivitas Komite Pemantau
Risiko secara periodik 2.
Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Divisi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko
setiap semester. 3.
Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko sebagai dasar laporan Proil Risiko dan evaluasi potensi
Manajemen Risiko yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,risiko hukum,
risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. 4.
Melakukan evaluasi atas beberapa pembahasan yang antara lain berupa laporan Direktur Risiko, tingkat
kesehatan bank, top 30 obligor, portofolio kredit, RCSA update, business continuity management update, risk
dashboard, risk register, dan kalendar Komite Pemantau Risiko.
5. Update mengenai denda ataupun sanksi yang
dikenakan kepada Perseroan oleh regulator. 6.
Memantau prosedur dan kebijakan Treasuri dan ALMA serta Surat Edaran tentang prosedur limit industri
untuk perkreditan. 7.
Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaanrealisasi rencana kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2015
Suroto Moehadji Muthu Chidambaram
Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati
nama tingkat kehadiran
kehadiran fisik Video Conference
jabatan
Rapat Komite Pemantau Risiko
Ketua Komite dan Anggota
Anggota Anggota
Anggota 4
3 5
5 -
1 -
- 80
80 100
100
menunjukan frekuensi kehadiran setiap anggota Pemantau Risiko dalam rapat.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
164
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Direksi adalah salah satu organ Bank yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan usaha untuk
kepentingan Bank. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai
dengan pekerjaan dan kewenangannya. Namun, pelaksanaan tugas oleh setiap anggota Direksi tetap
merupakan tanggung jawab bersama. Posisi setiap anggota Direksi termasuk Direktur Utama memiliki kedudukan yang
sama. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah untuk mengkoordinasikan aktivitas Direksi.
Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab untuk mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran
Dasar dan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Tugas dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang juga telah mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab
kepada RUPS.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi.
Kriteria dan Prosedur Pengangkatan Anggota Direksi
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006,
dan Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
Direksi diwajibkan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan serta lulus dalam
penilaian kemampuan dan kepatutan Fit and Proper Test sebagaimana dipersyaratkan oleh PBI No. 1223PBI2010
tanggal 29 Desember 2010 tentang Fit and Proper Test.
Kriteria Pengangkatan Dengan merujuk pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi,
kandidat anggota Direksi wajib memenuhi kriteria dan persyaratan independensi sebagai berikut:
1. Orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada
saat diangkat dan selama menjabat: a.
Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik b.
Cakap melakukan perbuatan hukum c. Dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan dan
selama menjabat: 1 Tidak pernah dinyatakan pailit.
Direksi
2 Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit.
3 Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dan
4 Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris yang selama
menjabat: »
Pernah tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan
» Pertanggungjawabannya sebagai
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh
RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota
Direksi danatau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS, dan
» Pernah menyebabkan perusahaan yang
memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan tahunan danatau laporan keuangan
kepada OJK
5 Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan, dan
6 Memiliki pengetahuan danatau keahlian di bidang yang dibutuhkan Bank sebagai
Perusahaan Terbuka. 7 Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi
dan reputasi keuangan sebagaimana ketentuan yang berlaku.
2. Mayoritas anggota Direksi paling kurang memiliki
pengalaman 5 lima tahun sebagai Pejabat Eksekutif Bank.
3. Setiap usulan penggantian danatau pengangkatan
anggota Direksi oleh Dewan Komisaris kepada RUPS, harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi
dan Nominasi.
4. Setiap anggota Direksi harus memenuhi persyaratan
telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test sesuai dengan ketentuan OJK tentang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test
5. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan danatau lembaga
lain.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
165
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tidak termasuk merangkap jabatan apabila Direksi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas
penyertaan pada perusahaan anak Bank, menjalankan tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris
pada perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank, sepanjang perangkapan jabatan
tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
sebagai anggota Direksi Bank.
6. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25
dua puluh lima perseratus dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
7. Mayoritas anggota Direksi dilarang saling memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi danatau dengan
anggota Dewan Komisaris.
Prosedur Pengangkatan Kandidat anggota Direksi diangkat jika mereka telah
memenuhi kriteria yang disebutkan di atas termasuk lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dengan prosedur
berikut: 1.
Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Bank.
2. Anggota Direksi harus memenuhi persyaratan telah
lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
danatau Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test
serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia danatau Otoritas Jasa Keuangan tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum
3. Anggota Direksi yang telah memperoleh persetujuan
atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK wajib diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham paling
lambat 6 enam bulan setelah tanggal persetujuan dari OJK. Jika jangka waktu 6 enam bulan tersebut telah
berakhir dan belum dilakukan pengangkatan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, maka persetujuan yang telah
diberikan oleh OJK tersebut menjadi tidak berlaku
4. Anggota Direksi yang telah diangkat dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Bank sebelum yang bersangkutan mendapat persetujuan dari OJK,
akan menjadi efektif setelah anggota Direksi yang bersangkutan mendapat persetujuan OJK. Divisi
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas penyampaian permohonan termasuk kelengkapan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan, untuk memperoleh persetujuan dari OJK.
5. Masa jabatan Direksi dimulai sejak tanggal yang
ditentukan RUPS di mana ia mereka diangkat, dan berakhir pada 1 satu periode masa jabatan Direksi,
1 satu periode masa jabatan anggota Direksi adalah 3 tiga tahun atau sampai dengan penutupan RUPST
pada akhir 1 satu periode masa jabatan dimaksud kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
6. Bank wajib melaporkan pengangkatan anggota Direksi
Bank kepada OJK paling lambat 10 sepuluh hari kerja setelah tanggal pengangkatan efektif, disertai dengan
notulen RUPS. Laporan tersebut disampaikan oleh Divisi Sekretaris Perusahaan.
7. Anggota Direksi yang masa jabatannya berakhir dapat
diangkat kembali 8.
Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 dua periode berturut-turut
Prosedur Pemberhentian Pemberhentian anggota Direksi dilakukan melalui RUPS.
Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila anggota Direksi tersebut:
1. Masa Jabatannya berakhir;
2. Dinyatakan pailit atau berada di bawah pengampunan
berdasarkan suatu keputusan pengadilan; 3.
Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan; atau 4.
Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
5. Meninggal dunia;
6. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
Jumlah dan Komposisi Direksi
Komposisi dan jumlah anggota Direksi Bank ditetapkan dengan mempertimbangkan visi, misi dan rencana strategis
Bank sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efektif, akurat dan cepat serta bertindak secara
independen.
RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 telah menyetujui pengangkatan Novi Mayasari
sebagai Direktur Bank. Pengangkatan tersebut menjadi efektif pada tanggal 2 Oktober 2015 berdasarkan keputusan
OJK melalui surat No. SR-182D.032015 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. Selain itu, RUPSLB yang
diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015 telah menerima pengunduran diri Hery Syafril sebagai Direktur
Bank.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
166
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Seluruh anggota Direksi telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, memenuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang baik.
Keberagaman Komposisi Anggota Direksi
Komposisi Direksi Bank ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas
Bank. Secara umum, komposisi tersebut didasarkan pada pengetahuan perbankan, kapabilitas, pengalaman
professional dan pengalaman dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Direksi. Nominasi kandidat
dilaksanakan dengan mengacu pada kriteria yang disebutkan di atas tanpa memperhatikan jenis kelamin,
suku, etnis, atau agama dan sumber rekomendasi awal.
Independensi Direksi
Direktur Independen Sesuai dengan Peraturan Bursa Efek Indonesia, Bank wajib
memiliki sekurang-kurangnya seorang Direktur Independen yang memenuhi kriteria berikut ini:
1. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan pemegang
saham pengendali Bank paling kurang selama 6 enam bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur
Independen
Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab
Lloyd Rolston Rusli
Windiartono Tabingin Novi Mayasari
RUPSLB, 4 Maret 2013 RUPST, 24 Juni 2011
RUPSLB, 16 September 2011 RUPSLB, 15 April 2002
RUPSLB, 29 November 2012 RUPST, 27 Februari 2015
Direktur Utama Direktur
Direktur Direktur
Direktur Direktur
25 Oktober 2013 5 Juli 2011
10 Mei 2012 29 November 2001
25 Februari 2013 2 Oktober 2015
2013-2015 2015-2018
2011-2012 2012-2015
2015-2018 2011-2012
2012-2015 2015-2018
2002-2003 2003-2006
2006-2009 2009-2012
2012-2015 2015-2018
2012-2015 2015-2018
2015-2018 Bank Indonesia
Bank Indonesia Bank Indonesia
Bank Indonesia
Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan
nama Pengangkatan
Pertama jabatan
Persetujuan biOjk masa
jabatan Fit and Proper Test
oleh
2. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Dewan
Komisaris dan Direksi Bank. 3.
Tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain
4. Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau Profesi
Penunjang Pasar Modal yang jasanya digunakan oleh Bank selama 6 enam bulan sebelum penunjukan
sebagai Direktur.
Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 dua periode berturut-turut. Dalam hal terjadi kekosongan posisi
Direktur Independen, maka Bank harus mengisi posisi yang lowong tersebut paling lambat dalam RUPS berikutnya atau
dalam waktu 6 enam bulan sejak kekosongan tersebut terjadi. Pengangkatan Direktur Independen berdasarkan
rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan diangkat oleh RUPS.
RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015 menyetujui pengangkatan Windiartono Tabingin sebagai
Direktur Independen Bank. Pengangkatan tersebut menjadi efektif sejak ditutupnya RUPST Bank tanggal 27 Februari
2015 hingga ditutupnya RUPST yang akan diselenggarakan pada tahun 2018.
Per 31 Desember 2015, Direksi Bank terdiri dari seorang Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur, dengan
komposisi sebagai berikut:
Laporan Tata Kelola Perusahaan
167
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Direksi
Seluruh anggota Direksi Bank adalah independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham, dan keluarga dengan anggota Direksi lainnya, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat
Eksekutif di Bank atau institusi lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan mengenai penerapan tata kelola
perusahaan bagi Bank Umum.
Anggota Direksi Bank wajib bertindak secara independen sehingga tidak terdapat adanya benturan kepentingan
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Hubungan keluarga dan keuangan Direksi, Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali adalah sebagai berikut:
Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab
Lloyd Rolston Rusli
Windiartono Tabingin Novi Mayasari
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
nama direksi
hubungan keluarga dengan hubungan keuangan dengan
direksi Pemegang saham
Pengendali Pemegang saham
Pengendali dewan komisaris
dewan komisaris ya
ya ya
ya ya
ya tidak
tidak tidak
tidak tidak
tidak
- -
- -
- -
√ √
√ √
√ √
Kepemilikan Saham oleh Direksi
Bank mensyaratkan anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, pada PT Bank
QNB Indonesia Tbk maupun perusahaan lainnya, yang terletak di Indonesia dan luar negeri. Pengungkapan
tersebut harus diperbaharui setiap tahun. Setiap anggota Direksi baik secara individual maupun
bersama-sama dilarang memiliki saham lebih dari 25 dua puluh lima persen dari jumlah modal disetor di perusahaan
manapun.
Pada tahun 2015, seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham sebanyak 5 lima persen atau lebih dari total
modal disetor Bank, bank lain, lembaga keuangan non- bank, dan perusahaan lainnya di Indonesia dan luar negeri.
Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab
Lloyd Rolston Rusli
Windiartono Tabingin Novi Mayasari
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
direksi kepemilikan saham 5
bank Qnb indonesia Lembaga keuangan
non-bank bank Lain
Perusahaan Lainnya
Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Direksi
Laporan Tata Kelola Perusahaan
168
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rangkap Jabatan Direksi
Setiap anggota Direksi tidak diperbolehkan memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris,
Direksi, atau Pejabat Eksekutif di Bank, perusahaan danatau institusi lainnya. Tidak termasuk rangkap
jabatan apabila anggota Direksi bertanggungjawab untuk mengawasi investasi Bank di perusahaan anak,
melaksanakan tugas fungsional sebagai anggota Dewan Komisaris pada perusahaan bukan Bank atau perusahaan
yang dikendalikan oleh Bank, sepanjang mereka tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
anggota Direksi Bank.
Direksi wajib mengungkapkan rangkap jabatannya dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Direktur yang
bersangkutan.
Seluruh anggota Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan yang dilarang oleh PBI No. 84PBI2006
sebagaimana telah diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tentang Penerapan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi adalah organ internal yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengelola kinerja Bank. Tugas
dan tanggung jawab Direksi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank, Piagam Direksi dan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan pengurusan Bank untuk kepentingan
serta sesuai dengan maksud dan tujuan Bank serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut
2. Memelihara dan mengurus kekayaan Bank.
3. Direksi bertanggung jawab penuh dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya
4. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
atas pengurusan, Direksi wajib menyelenggarakan RUPST dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Bank.
5. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian serta dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank.
6. Dalam hal terjadi benturan kepentingan antara Bank
dengan anggota Direksi dan atau pihak lainnya yang terkait dengan Bank, maka anggota Direksi dilarang
mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan
benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan.
7. Pengungkapan benturan kepentingan dituangkan
dalam risalah rapat yang paling kurang mencakup nama pihak yang memiliki benturan kepentingan,
masalah pokok benturan kepentingan dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan.
8. Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum
kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Yang dimaksud dengan
pemberian kuasa umum adalah pemberian kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih atau orang lain
yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh yaitu
tanpa batasan ruang lingkup dan waktu.
9. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi berhak
untuk mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu
harus memberikan surat kuasa. Dalam surat kuasa tersebut, penerima kuasa diberikan wewenang untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan limit inansial tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Pemberian Kuasa tersebut tidak dapat dipindahkan kepada pihak lain
10. Dalam melaksanakan fungsinya, Direksi mengacu kepada ketentuan pelaksanaan Good Corporate
Governance , antara lain tetapi tidak terbatas pada:
a. Wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, paling
kurang harus diwujudkan dalam: 1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi. 2 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas oleh
komite-komite dan unit-unit kerja bisnis dalam menjalankan fungsi pengendalian
internal Bank.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
169
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
3 Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern.
4 Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern
5 Penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan
penyediaan dana besar. 6 Kehati-hatian dalam penyusunan rencana
strategis bank. 7 Transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya.
8 Informasi lain yang terkait dengan Good Corporate Governance Bank, antara lain
berupa intervensi pemilik, perselisihan internal, atau permasalahan yang timbul
sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank. b. Wajib membentuk paling kurang:
1 Fungsi Kerja Audit Intern 2 Fungsi Kerja Manajemen Risiko dan Komite
Manajemen Risiko; dan 3 Fungsi Kerja Kepatuhan.
c. Wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari fungsi kerja audit intern
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain
d. Wajib mengungkapkan kepada pegawai
kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian, antara lain kebijakan mengenai
sistem perekrutan, sistem promosi, sistem remunerasi serta rencana Bank untuk melakukan
eisiensi melalui pengurangan karyawan, sepanjang kebijakan tersebut tidak bersifat
rahasia. Pengungkapan tersebut harus dilakukan melalui sarana yang diketahui atau diakses
dengan mudah oleh pegawai.
e. Wajib menyediakan data dan informasi yang
lengkap, akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris
f. Wajib mempertanggung-jawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
11. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat
membentuk komite. 12. Dalam hal dibentuk komite, Direksi wajib melakukan
evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.
13. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Bank yang disebabkan
oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya.
14. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Bank apabila dapat membuktikan:
a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya. b.
Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank
c. Tidak memiliki benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan yang mengakibatkan kerugian, dan d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah
timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 15. Direksi dilarang menggunakan penasihat perorangan
danatau jasa professional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Proyek bersifat khusus.
b. Didasari oleh kontrak yang jelas, yang sekurang-
kurangnya mencakup lingkup kerja, tanggung- jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya.
c. Konsultan adalah Pihak Independen dan memiliki kualitas untuk mengerjakan proyek yang bersifat
khusus sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas.
16. Anggota Direksi wajib meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan secara terus
menerus, memahami peraturan perbankan dan memiliki pengetahuan umum khususnya terkait
dengan perekonomian
Laporan Tata Kelola Perusahaan
170
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Dalam melakukan pengelolaan terhadap Bank, setiap anggota Direksi memiliki lingkup tugas dan tanggung
jawab masing-masing, sebagai berikut:
Lingkup dan Penjelasan Tugas Masing- masing Direktur
Direktur Utama 1.
Mengkoordinasi pelaksanaan kepengurusan Bank dan penyusunan perencanaan strategis perusahaan
bersama dengan anggota Direksi lainnya 2.
Memimpin pembangunan jaringan bisnis yang baik untuk kepentingankeuntungan Bank
3. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan
mensupervisi setiap Direktorat dalam Bank secara berkesinambungan agar berjalan dengan lancar,
efektif, eisien dan tetap pada jalur strategi jangka panjang Bank
4. Mengarahkan kinerja bisnis Bank dan memaksimalkan
tingkat keuntungan sesuai dengan target jangka pendek dan jangka panjang Bank
5. Meningkatkan citra Bank dan turut membina
hubungan baik dengan nasabah, otoritas moneter dan pemangku kepentingan lainnya
6. Mengarahkan kontribusi dari masing-masing
Direktorat terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan
kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya perusahaan serta kontrol terhadap kinerja
pencapaian dan risiko
7. Mensupervisi secara langsung Direksi dan Divisi-Divisi
yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank
8. Memimpin dan mengarahkan kebijakan pemberdayaan
sumber daya manusia sejalan dengan strategi Bank dan untuk mencapai tujuan Bank.
Direktur Bisnis 1.
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang
bisnis, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank. 2.
Membantu Direktur Utama dalam membangun jaringan bisnis yang baik untuk kepentingan
keuntungan Bank 3.
Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk dan jasa
Bank untuk memastikan tercapainya pertumbuhan, keuntungan dan produk yang kompetitif
4. Memastikan terpenuhinya pendekatan orientasi
kepada pelanggan dan pendekatan hubungan strategis 5.
Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan
pengendalian yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat bisnis serta kontrol
terhadap kinerja pencapaian dan risiko
6. Mensupervisi secara langsung Direktorat dan Divisi-
Divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank
Direktur Risiko 1.
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang
manajemen risiko untuk seluruh kategori risiko, termasuk credit review, agar sejalan dengan tujuan dan
strategi Bank.
2. Bertanggung jawab untuk memastikan proses kredit
review beroperasi secara independen dan berdasarkan prinsip kehati-hatian
3. Bertanggung jawab atas pemantauan kualitas aset dan
portofolio kredit Bank 4.
Memfasilitasi, mengkoordinasi dan memberi nasihat tentang identiikasi, analisis, pengukuran dan mitigasi
seluruh risiko secara berkelanjutan 5.
Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan
kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat Risiko serta kontrol terhadap
kinerja pencapaian dan risiko
6. Mensupervisi secara langsung Divisi-Divisi yang
berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank
Direktur Operasional 1.
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang
operasional, tekonologi informasi, pengendalian internal dan general services, sejalan dengan tujuan
dan strategi Bank
2. Bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola
sistem dan unit-unit processing guna menyediakan teknologi dan dukungan operasional berbiaya eisien
dan berteknologi terpusat, dan guna memastikan bahwa dukungan ini memenuhi kebutuhan bisnis
terkini dan bahwa peranan maksimum telah diberikan dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis dan bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
171
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
3. Meningkatkan standar dan proses kegiatan
operasional dengan mensponsori adopsi transformasional dari proses-proses standar inti
dalam memberikan hasil terbaik di bidangnya dalam hal kinerja dari awal hingga akhir, manajemen biaya
dan customer service. Berbagi praktik-praktik terbaik di bidangnya dengan memberikan keahlian dan saran
guna mencapai eisiensi, skala ekonomi dan kualitas
4. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan
strategi layanan Bank, konsolidasi komunikasi dan program-program untuk peningkatan kualitas layanan
kepada nasabah
5. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian
keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber
daya di dalam direktorat Operasional serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko
6. Mensupervisi secara langsung Divisi-Divisi yang
berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank
Direktur Kepatuhan 1.
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang
kepatuhan, legal dan corporate secretary, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank.
2. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
Budaya Kepatuhan, menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun
kebijakan dan pedoman internal Bank
3. Memastikan seluruh kebijakan, ketentuan internal,
sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan
regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk meminimalkan risiko kepatuhan Bank
4. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan
prinsip-prinsip good corporate governance 5.
Memastikan pemenuhan pelaporan telah dilakukan sesuai ketentuan regulator
6. Memastikan pemenuhan action plan dan komitmen
Bank kepada regulator 7.
Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor penanganan permasalahan hukum yang bersifat
kompleks danatau bankwide melalui pemberian advis hukum
8. Mengkoordinasi, mengarahkan dan memonitor
pelaksanaan corporate action yang dilaksanakan oleh Bank
9. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian
keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber
daya di dalam direktorat Kepatuhan serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko
10. Mensupervisi secara langsung Divisi-divisi yang
berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank
Direktur Sumber Daya Manusia 1.
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang
sumber daya manusia, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank
2. Bertanggung jawab atas pengelolaan pemberdayaan
sumber daya manusia, diantaranya dengan memastikan tumbuhnya budaya performance-driven
dan menjaga hubungan yang harmonis di internal Bank
3. Memastikan kemampuan Bank untuk menarik,
mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan sumber daya manusia yang dibutuhkan Bank untuk
mencapai visinya
4. Mengkoordinasikan dan memastikan pelaksanaan
hubungan industrial yang baik 5.
Memastikan operasional pengelolaan sumber daya manusia berjalan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku 6.
Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan
kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat Sumber Daya Manusia serta
kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko
7. Mensupervisi secara langsung Divisi-divisi yang
berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank
Piagam Direksi
Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Direksi yang tertuang dalam Piagam Direksi No. 01.07.00 tanggal 30 Juli 2015. Piagam tersebut memuat
hal-hal yang terkait dengan akuntabilitas, struktur dan keanggotaan, kriteria dan indepensi, masa jabatan, tugas
dan tanggung jawab, kewenangan, etika kerja, nilai kerja, waktu kerja, rapat Direksi, serta pelaporan dan
pertanggung jawaban Direksi. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun dengan mengacu kepada peraturan-
peraturan yang berlaku, praktik-praktik terbaik serta ditinjau secara berkala.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
172
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Etika Kerja Direksi Sebagaimana tercantum dalam Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Direksi, seluruh anggota Direksi: 1.
Wajib mematuhi kode etik Bank dan seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh Bank termasuk Anggaran Dasar
dan perubahannya dikemudian hari. 2.
Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, danatau pihak lain yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Dilarang mengambil danatau menerima keuntungan
pribadi dari Bank QNB Indonesia, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh Bank atau
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Dalam hal terjadi kejadian tindakan yang memiliki
kemungkinan dampak yang merugikan operasional, keuangan dan atau reputasi Bank QNB Indonesia,
maka anggota Direksi yang mengetahui akan hal tersebut, berkewajiban untuk menginformasikan-nya
kepada seluruh anggota Direksi lainnya.
4. Dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung membuat pernyataan yang salah atau
menyembunyikan fakta mengenai kondisi Bank QNB Indonesia pada saat pernyataan dibuat yang dapat
mengakibatkan pernyataan menjadi menyesatkan
Keterbukaan Direksi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi juga mengatur
aspek keterbukaan, di mana seluruh anggota Direksi wajib mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan
pelaksanaan Good Corporate Governance Bank. 1. Kepemilikan saham yang mencapai 5 lima
perseratus atau lebih dari modal yang disetor, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan
perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya danatau pemegang saham pengendali Bank.
3. Paketkebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang
diberikan oleh Bank. 4.
Jabatan di perusahaan lain. Selain itu, Direksi juga berkewajiban untuk
mengungkapkan kebijakan strategis Bank dibidang sumber daya manusia kepada karyawan Bank..
Pelaksanaan Tugas Direksi
Sepanjang tahun 2015, Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Bank serta
sesuai dengan sasaran dan tujuan Bank. Di antaranya, Direksi telah mengambil keputusan-keputusan strategis
dan melakukan hal-hal yang diperlukan, seperti:
1. Menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2015- 2017
2. Menyusun peta strategi Bank
3. Menyusun kebijakan strategis dalam pengelolaan
sumber daya manusia 4.
Menyusun kebijakan strategis menyusun kebijakan strategis pendanaan dan kredit
Program Pengenalan Direksi RUPST Bank yang diselenggarakan pada tanggal 27
Februari 2015 telah menyetujui pengangkatan Novi Mayasari sebagai Direktur Bank. Bank melaksanakan
program pengenalan untuk Direktur baru melalui penyampaian Laporan Tahunan, Laporan Keuangan
Triwulanan, Rencana Bisnis Bank, Piagam Direksi serta pelatihan manajemen risiko dan penyelenggaraan
diskusi dengan Direksi sebagai referensi dan tinjauan atas aktivitas usaha Bank sehingga dapat mendukung
pelaksanaan tugasnya sebagai Direktur.
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi berpartisipasi dalam program-program pelatihan
untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang perkembangan terkini di industri perbankan dan
pengetahuan lainnya terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Rangkaian program pelatihan
yang diikuti oleh Direksi selama tahun 2015, antara lain:
Laporan Tata Kelola Perusahaan
173
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
3 Juni 2015 21 September 2015
30 Maret 2015
3 Juni 2015 26-27 Agustus 2015
21 September 2015 27 Januari 2015
6-8 Mei 2015 3 Juni 2015
16 Juni 2015 21 September 2015
2 Juni 2015 3 Juni 2015
3 Juni 2015 26 Agustus 2015
21 September 2015 17-18 September 2015
nama Posisi
Program tipe
tanggal tempat
Program Pelatihan yang Diikuti Direksi Tahun 2015
Andrew Duf
Azhar bin Abdul Wahab
Novi Mayasari
Lloyd Rolston
Rusli Direktur Utama
Direktur Bisnis
Direktur
Direktur
Direktur Developing Great
Talent QNB Values for Leader
Seminar Laku Pandai Branchless Banking
Sebagai Sarana Pengembangan Produk
Layanan E-Channel dalam Meningkatkan
Proit Lembaga Jasa Keuangan
Developing Great Talent
Global Payment Summit
QNB Values for Leader Training Sertiikasi
Manajemen Risiko Level 5
The 3rd Industrial Relations Convention
2015 Developing Great
Talent Rancangan Peraturan
Pemerintah QNB Values for Leader
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme Developing Great
Talent Developing Great
Talent Program Penyegaran
Sertiikasi Manajemen Risiko Liquidity Risk
Management in Banks QNB Values for Leader
Revamping the capability in loan
analysis Workshop by BaRa Risk forum
Internal Internal
Eksternal
Internal Eksternal
Internal Internal
Eksternal Internal
Eksternal Internal
E-Learning Internal
Internal Eksternal
Internal Eksternal
Jakarta Jakarta
Jakarta
Jakarta Singapura
Jakarta Jakarta
Bandung Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Yogyakarta
Laporan Tata Kelola Perusahaan
174
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Windiartono Tabingin
Direktur 7th IFSB Public Lecture
on Financial Policy and Stability : IFSB
Seminar on Enhancing Financial Inclusion
Through Islamic Finance
Developing Great Talent
International Seminar on Financial Literacy
to Support Financial Inclusion
Workshop Calon Asesor Bidang
Perbankan QNB Values for Leader
Risk Governance Summit 2015
Sustainable Finance to Support Sustainable
Development Goals Eksternal
Internal Eksternal
Eksternal Internal
Eksternal Eksternal
31 Maret-1 April 2015
9 Juni 2015 3 Juni 2015
20-24 Agustus 2015 21 September 2015
17 November 2015 23 November 2015
Jakarta
Jakarta Bali
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
name Position
Program type
date Place
Evaluasi Kinerja Direksi
Evaluasi kinerja Direksi dilaksanakan secara self- assessment dan selanjutnya ditinjau oleh Dewan Komisaris.
Secara garis besar, dasar penilaian Direksi adalah kinerja Direksi dalam mengimplementasikan visi dan misi
Bank serta prinsip-prinsip GCG di tahun berjalan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris juga melakukan pemantauan
terhadap Direksi atas pencapaian target Bank, terutama
implementasi rencana jangka panjang Bank, realisasi Rencana Bisnis Bank dan pelaksanaan keputusan-
keputusan RUPS. Penilaian terhadap Direksi juga didukung dengan
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Rekomendasi tersebut berfungsi sebagai second opinion
terkait dengan kriteria penilaian remunerasi bagi anggota Direksi, baik secara individual maupun kolektif. Dewan
Komisaris bertanggung jawab atas hasil penilaiannya sebagai bahan pertimbangan dalam RUPS yang kemudian
akan diputuskan oleh para pemegang saham.
Kebijakan Suksesi Direksi
Suksesi Direksi ditentukan oleh RUPS. Dalam melakukan pemilihan dan pengangkatan Direktur baru, RUPS akan
memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi, sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemegang saham. Selain itu, saat ini Bank juga telah melakukan
pengembangan terhadap kandidat internal dan memiliki progam succession management.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
175
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Direksi
jumlah
Di atas Rp2 miliar Di atas Rp1 miliar – Rp2 miliar
Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar Rp500 juta kebawah
Remunerasi Gaji kotor, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas lain
dalam bentuk natura Fasilitas lain dalam bentuk
natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan lainnya
1. dapat dimiliki
2. tidak dapat dimiliki
7 7
Posisi
jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 satu tahun jumlah Orang
jumlah yang diterima dalam setahun tipe Remunerasi
juta Rupiah
jumlah direksi
diterima tunai
Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Kebijakan Remunerasi Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, gaji atau honorarium
dan tunjangan lainnya untuk Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Secara umum, Bank menentukan besaran remunerasi dengan mengacu pada kebijakan internal, ketentuan dan
peraturan yang berlaku, perbandingan industri, dan dengan mempertimbangkan kinerja Bank pada tahun berjalan.
Jumlah remunerasi untuk anggota Direksi ditetapkan berdasarkan kinerjanya.
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Prosedur penetapan remunerasi Direksi terdiri dari
beberapa tahap yang meliputi penyusunan, analisis, pengajuan, dan penetapan.
Penyusunan kebijakan dan pengajuan remunerasi dilaksanakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
dengan mempertimbangkan standar remunerasi dari posisi dan industri yang sama, kinerja Bank, hasil evaluasi Direksi
dan tingkat kenaikan inlasi.
Pada tahun 2015, RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 menyetujui pemberikan kuasa
kepada Qatar National Bank, sebagai pemegang saham mayoritas Bank untuk menetapkan gaji atau honorarium
serta tunjangan lainnya anggota Direksi selama tahun 2015. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan
lainnya tersebut dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
Paket Remunerasi Direksi terdiri dari: 1.
Remunerasi Bruto Gaji, Tunjangan, Bonus dan Fasilitas lainnya dalam bentuk Non-Natura
2. Fasilitas Lain Asuransi Kesehatan dan lain-lain
Struktur dan jumlah remunerasi Direksi pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
37.706
99
37.805
7 -
- -
Catatan: - Seorang Direktur menjabat hingga 9 Oktober 2015
- Seorang Direktur menjabat sejak 2 Oktober 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
176
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rapat Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan peraturan lain yang berlaku, rapat Direksi diselenggarakan secara berkala
dengan ketentuan dan prosedur sebagai berikut: 1.
Rapat Direksi diadakan minimal sekali setiap bulannya dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap
perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau
atas permintaan tertulis 1 satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 110 satu
persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah
2. Direksi harus menjadwalkan Rapat Direksi untuk
tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku 3.
Direksi menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme rapat direksi
4. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota
Direksi yang berhak mewakili Direksi Bank 5. Pemanggilan Rapat Direksi wajib disampaikan secara
tertulis dan disampaikan atau diserahkan langsung dengan tanda terima yang memadai atau dengan pos
tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan telex, faksimili atau sarana komunikasi lain. Pemanggilan
Rapat Direksi harus dikirimkan kepada para anggota Direksi selambat-lambatnya 5 lima hari kalender
sebelum Rapat Direksi diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak
yaitu selambat-lambatnya 1 satu hari kelender sebelumnya. Keadaan mendesak tersebut ditetapkan
oleh Direktur Utama atau mayoritas anggota Direksi, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku
6. Pemanggilan Rapat Direksi terlebih dahulu tidak
dipersyaratkan, apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat Direksi atau apabila Rapat
Direksi tersebut telah dijadwalkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi yang diadakan sebelumnya
yang dihadiri atau diwakili oleh mayoritas anggota Direksi yang menjabat
7. Pemanggilan Rapat Direksi harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat
8. Pada Rapat Direksi yang telah dijadwalkan, bahan
rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 lima hari sebelum rapat diselenggarakan
9. Dalam hal Rapat Direksi yang diselenggarakan di luar
jadwal yang telah disusun, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat
diselenggarakan
10. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Bank atau di tempat Bank melakukan kegiatan usaha
utamanya atau di ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Bank
atau di provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Bank dicatatkan, asal saja dalam wilayah
Republik Indonesia
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tidak dipersyaratkan dan
Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat
11. Direktur Utama mengetuai Rapat Direksi, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan untuk
menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur
Utama memimpin Rapat Direksi, dalam hal Wakil Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan hadir,
hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang
anggota Direksi yang hadir dalam rapat tersebut
12. Seorang anggota Direksi yang berhalangan hadir dalam Rapat Direksi, dapat diwakili hanya oleh
seorang anggota Direksi yang lain berdasarkan Surat Kuasa. Anggota Direksi yang berhalangan tersebut
harus memberikan informasi kepada Sekretaris Perusahaan sebelum Rapat Direksi dimulai
13. Rapat Direksi dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih
dari 12 satu perdua bagian dari jumlah anggota Direksi hadir dalam rapat
14. Kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Bank
Laporan Tata Kelola Perusahaan
177
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
15. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan
suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah suara Direksi yang dikeluarkan
dengan sah dalam Rapat tersebut
16. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama banyaknya, maka Ketua Rapat Direksi yang
memutuskan 17. Setiap anggota Direksi yang hadir dalam Rapat
berhak mengeluarkan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang
diwakili
18. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak
langsung mempunyai benturan kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan
dalam mana Bank menjadi salah satu pihaknya, maka anggota Direksi tersebut harus menyatakan benturan
kepentingan yang dimiliki dalam Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan
suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali Rapat Direksi
menentukan lain
19. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan
pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain
tanpa ada keberatan dari yang hadir
20. Hasil Rapat Direksi wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi
yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi serta didokumentasikan dengan baik.
21. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani hasil rapat, yang bersangkutan wajib
menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat
22. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi, wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
beserta alasan perbedaan pendapat tersebut 23. Risalah rapat merupakan bukti yang sah mengenai
keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota
Direksi maupun untuk pihak ketiga
24. Segala keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Direksi, yang diputuskan sesuai dengan ketentuan
Bank yang berlaku, mengikat dan menjadi tanggung jawab Direksi
25. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat
Direksi dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang
usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul
yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan
cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam
Rapat Direksi
26. Rapat Direksi dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi saling melihat danatau mendengar
secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa Rapat tersebut harus
diselenggarakan sesuai ketentuan yang berlaku dan notulen Rapat dibuat secara tertulis dan diedarkan
diantara seluruh anggota Direksi yang berpartisipasi dalam rapat untuk ditandatangani. Keputusan yang
diambil dengan cara demikian mempunyai kedudukan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Direksi
Laporan Tata Kelola Perusahaan
178
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pada tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 23 dua puluh tiga kali dengan mata acara
termasuk: 1.
Update dan tinjauan kinerja Bankwide 2.
Update dan tinjauan kinerja bisnis 3.
Update peta strategi 4. Rencana permodalan
5. Kewenangan kredit
6. Tindak lanjut temuan audit
7. Tindak lanjut temuan dan rekomendasi OJK
8. Penjualan dan akuisisi tanah dan gedung
9. Update peraturan terkini
10. Peringkat Bank 11. Hasil Peringkat Bank Berbasis Risiko
12. Update kinerja peer bank 13. Pengajuan inisiatif dan proyek baru
14. Update terkait operasional Bank 15. Revisi budget tahun 2015
16. Pembaharuan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi 17. Budget tahun 2016
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Direksi
Pada tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan rapat selama 23 dua puluh tiga kali. Tabel berikut menunjukkan
frekuensi kehadiran masing-masing Direktur dalam rapat Direksi.
Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab
Lloyd Rolston Rusli
Windiartono Tabingin Hery Syafril
Novi Mayasari
nama kehadiran
kehadiran fisik jabatan
Rapat Direksi
Direktur Utama Direktur
Direktur Direktur
Direktur Direktur
Direktur 20
20 20
20 21
18 5
86,96 86,96
86,96 86,96
91,30 78,26
21,74 Efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Bank pada tanggal 9 Oktober 2015
Efektif menjabat sebagai Direktur Bank pada tanggal 2 Oktober 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
179
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite-Komite di bawah Direksi
Direksi dibantu oleh 8 delapan Komite yang bertugas memberikan saran dan rekomendasi kepada Direksi, untuk
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
Anggota dari masing-masing Komite diangkat oleh Direksi sesuai ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, komite-komite di bawah Direksi adalah:
1. Komite Aset dan Liabilitas
2. Komite Kredit
3. Komite Manajemen Risiko
4. Komite Pengadaan
5. Komite Produk dan Aktivitas Baru
6. Komite Informasi Teknologi
7. Komite Sumber Daya Manusia
8. Komite Pemantau Fraud
Komite Aset dan Liabilitas
Komite Aset dan Liabilitas ALCO dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan
Peraturan No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dalam mengelola aset dan liabilitas secara
terpadu, menetapkan struktur neraca dan permodalan dan memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam
memutuskan kebijakan-kebijakan yang didiskusikan dalam rapat ALCO., dan memberikan rekomendasi kepada Direksi
untuk menentukan kebijakan yang disusun pada rapat ALCO.
Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Aset dan Liabilitas
Seleksi anggota Komite ALCO telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik,
serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing- masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Per 31 Desember 2015, Komite ALCO telah mengadakan rapat sebanyak 10 sepuluh kali. Tabel berikut
menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite ALCO.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
180
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aset dan Liabilitas
Tugas dan tanggung Jawab Komite ALCO, antara lain meliputi:
1. Memonitor aktiva lancar Bank 2.
Mengembangkan, memantau, mengkaji ulang dan mengelola strategi Asset Liabilities Bank, dan
kebijakan yang berhubungan dengan risiko suku bunga, risiko mata uang dan risiko likuiditas
3. Menentukan transfer pricing
untuk cerminan yang terbaik dari unit bisnis yang berbeda
Hery Syafril Azhar bin Abdul Wahab
Rusli Tomi Parisianto Wibowo
Andrew Duf Lloyd Rolston
Novy Angela Andow
nama kehadiran
Posisi jumlah kehadiran
10 Pertemuan Posisi dalam komite
Ketua Anggota Ketua
Alternatif Anggota Pelaksana
Tugas Plt. Ketua Anggota Sekretaris
Anggota Anggota
Anggota Direktur Keuangan
Direktur Bisnis Direktur Operasional
Head of Finance Accounting
Direktur Utama Direktur Risiko
Head of Treasury 6
7 9
10 4
6 5
60 70
90 100
40 60
50 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aset dan Liabilitas
Pada tahun 2015, Komite ALCO mengadakan rapat yang membahas agenda, antara lain:
1. Tinjauan kondisi ekonomi
2. Pengelolaan Suku Bunga Dasar Kredit
3. Pengelolaan Loan to Deposit Ratio
4. Pengelolaan Likuiditas termasuk strategi pendanaan
5. Pengelolaan Fund Transfer Pricing
6. Pengelolaan neraca
Laporan Tata Kelola Perusahaan
181
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Kredit
Komite Kredit dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No.
204002.00II2014 untuk membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan kredit dan membuat keputusan
atas proposal kredit sesuai kewenangannya.
Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Kredit
Seleksi anggota Komite Kredit telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik,
serta implementasi tugas dan tanggung jawab masing- masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Per 31 Desember 2015, Komite Kredit telah menyelenggarakan 78 tujuh puluh delapan rapat. Tabel
berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Kredit.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit
Tugas dan tanggung jawab Komite Kredit, meliputi: 1.
Memberikan persetujuan atau penolakan proposal kredit sesuai dengan batas wewenang jenis kredit
yang ditetapkan oleh Direksi dan mengkaji ulang permohonan kredit yang melebihi limit yang telah
ditetapkan
2. Melakukan koordinasi dengan Assets and Liabilities
Committee ALCO dalam aspek pendanaan perkreditan 3.
Memantau pelaksanaan kebijakan kredit. 4.
Menyusun kebijakan perkreditan dan menyampaikannya kepada Sub Komite Kebijakan
untuk mendapat persetujuan 5.
Mengevaluasi menilai kinerja dari unit kerja yang bertanggung jawab terhadap permohonan kredit dan
melakukan credit review
Andrew Duf Lloyd Rolston
Azhar bin Abdul Wahab Rusli
Agus Meliala Wendriani Lukito
nama kehadiran
jabatan jumlah kehadiran
78 Pertemuan Posisi dalam komite
Ketua Ketua Alternatif dan
Anggota Tanpa Hak Suara
Anggota Anggota
Anggota Sekretaris
Direktur Utama Direktur Risiko
Direktur Bisnis Direktur Operasional
Head of Commercial Banking
Head of Commercial Credit Support
60 71
66 67
59 27
77 91
85 86
76 35
Pelaksanaan Tugas Komite Kredit
Pada tahun 2015, Komite Kredit telah memenuhi tugasnya dengan rincian berikut ini:
1. Menelaah dan menyetujui permohonan kredit sesuai
dengan limit yang ditetapkan. 2.
Mengevaluasi kinerja dari unit kerja yang bertanggung jawab terhadap permohonan kredit dan melakukan
credit review.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
182
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan
No. 204002.00II2014 untuk menyediakan rekomendasi kepada Direksi terkait manajemen risiko termasuk
perumusan kebijakan, pengembangan implementasi kebijakan, evaluasi terhadap kondisi dan perkembangan
proil risiko dan rekomendasi-rekomendasi lainnya untuk perbaikan.
Lloyd Rolston Azhar bin Abdul Wahab
Caroline Halim Hery Syafril
Rusli Windiartono Tabingin
Tota Loembantobing Indra Utama Nasution
Tenny Juniawarman Agus Meliala
Rasmoro P Aji Titis Satriyo Utomo
Rr. Utami Tjipto Harsha Indradewa
nama kehadiran
jabatan jumlah kehadiran
6 Pertemuan Posisi dalam komite
Ketua Anggota
Ketua Alternatif Anggota
Sekretaris Anggota
Anggota Anggota
Anggota Anggota
Anggota Anggota
Anggota Anggota
Sekretaris untuk Sub-Komite
Kebijakan Sekretaris Alternatif
untuk Sub-Komite Kebijakan
Direktur Risiko Direktur Bisnis
Head of Risk Management
Direktur Keuangan Direktur Operasional
Direktur Kepatuhan Head of Internal Audit
Head of Corporate Banking Financial
Inst. Head of Structured
Finance Advisory Head of Commercial
Banking Head of Network and
Distribution Head of Alternate
Channel Head of Compliance
Procedure Policy Procedure
Head 6
4 5
4 6
5 4
5 4
- 5
5 4
- 100
67 83
67 100
83 67
83 67
- 83
83 67
-
Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Manajemen Risiko
Seleksi anggota Komite Manajemen Risiko telah mempertimbangkan kompetensi, independensi,
kebijaksanaan, dan kode etik, serta pelaksanaan tugas tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Per 31 Desember 2015, Komite Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 6 enam rapat. Tabel berikut
menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Manajemen Risiko.
Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
183
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko, meliputi:
1. Menetapkan kerangka kerja dan tata kelola
manajemen risiko 2.
Menetapkan arah, strategi dan program manajemen risiko
3. Melaksanakan evaluasi proil risiko dan analisis kecukupan modal.
4. Menetapkan kebijakan dan menyempurnakan proses
manajemen risiko secara berkala. 5.
Menetapkan metodologi pengukuran risiko 6. Melakukan pemantauan atas diversiikasi kredit dan
portofolio sekaligus menetapkan proil indikator risiko kredit dan metodologi pengukuran risiko kredit.
7. Menetapkan rencana keadaan darurat contingency plan
8. Menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan aktivitas
manajemen risiko Sebagai tambahan, dibawah Komite Manajemen Risiko,
terdapat Sub Komite Kebijakan yang mempunyai fungsi dan tanggung jawab untuk melakukan kaji ulang dan
menyampaikan kebijakan dan prosedur terkait dengan aktivitas dan operasional Bank.
Pelaksanaan Tugas Komite Manejemen Risiko
Pada tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat yang membahas agenda, antara lain:
1. Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko
2. Risk Appetite Statement 3. Tinjauan Limit Sektor Industri
4. Tinjauan Limit Pasar Likuiditas 5. Tinjauan Portofolio
6. Dashboard Risiko 7. Update Peraturan Baru
8. Update Kebijakan dan Prosedur Baru 9. Update Indikator Ekonomi
10. Tinjauan Risiko Kredit 11. Tinjauan Risiko Operasional dan risiko-risiko lainnya
12. Tinjauan limit 13. Stress Test
14. Tinjauan Rasio Kecukupan Likuiditas Liquidity
Coverage Ratio 15. Analisis
Peer Bank
Laporan Tata Kelola Perusahaan
184
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Pengadaan
Komite Pengadaan dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No.
204002.00II2014 untuk menyediakan masukan kepada Direksi mengenai kebijakaan pengadaan barang dan jasa
dan memberi persetujuan untuk pengadaan barang dan jasa.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengadaan
Tugas dan tanggung jawab Komite Pengadaan, meliputi: 1.
Melakukan kaji ulang dan menyetujui usulan Capital Expenditure Operational Expenditure sesuai dengan
limit yang telah ditentukan. 2.
Merumuskan pedoman dan kebijakan mengenai pengadaan barang dan jasa.
3. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran pengadaan
barang jasa sesuai yang diputuskan oleh Direksi. 4.
Memastikan pengadaan barang dan jasa dilakukan berdasarkan prinsip pengadaan, yaitu eisien, efektif,
transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan. 5.
Memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai etika dalam pengadaan.
6. Memastikan bahwa rencana pengadaan barang dan atau jasa sejalan dengan tujuan strategis Bank.
Struktur dan Komposisi Anggota Komite Pengadaan
Seleksi anggota Komite Pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi,
kebijaksanaan, dan kode etik, serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang
berlaku.
Pada tahun 2015, pengambilan keputusan oleh Komite Pengadaan dilakukan secara sirkuler. Tabel berikut
menampilkan komposisi keanggotaan Komite Pengadaan.
Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab
Denny Soedharmo Rusli
Hery Syafril
nama Posisi
Posisi komite
Ketua dan Anggota Anggota Ketua Alternatif
Anggota Sekretaris Anggota
Anggota Efektif mengundurkan diri dari Bank pada 9 Oktober 2015
Pelaksanaan Tugas Komite Pengadaan
Selama tahun 2015, Komite Pengadaan telah menyetujui pengadaan yang dilakukan oleh Bank dan mengkaji total
realisasi pembelian terhadap budget.
Direktur Utama Direktur Bisnis
Head of General Services Direktur Operasional
Direktur Keuangan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
185
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Produk dan Aktivitas Baru
Komite Produk dan Aktivitas Baru dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan
Peraturan No. 204002.00II2014 untuk memberikan masukan kepada Direksi mengenai produk dan jasa baru
serta evaluasi dan pengembangan terhadap produk, jasa, dan layanan bank.
Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Produk dan Aktivitas Baru
Seleksi anggota Komite Produk dan Aktivitas Baru dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi,
independensi, kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing
sesuai peraturan yang berlaku.
Per 31 Desember 2015, Komite Produk dan Aktivitas Baru telah menyelenggarakan 5 lima rapat. Tabel berikut
menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Produk dan Aktivitas Baru.
Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston
Edwin Tanu Teintang Andrew Duf
Hery Syafril Rusli
nama kehadiran
Posisi kehadiran Rapat
5 kali Posisi komite
Ketua Anggota
Ketua Alternatif Anggota
Sekretaris Anggota
Anggota Anggota
Direktur Bisnis Direktur Risiko
Head of Retail Product Development
Direktur Utama Direktur Keuangan
Direktur Operasional 4
4 5
3 5
5 80
80 100
60 100
100 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Produk dan Aktivitas Baru
Tugas dan tanggung jawab Komite Produk dan Aktivitas Baru, meliputi:
1. Melakukan pengawasan terhadap proses
pengembangan produk, layanan dan aktivitas baru. 2.
Mengevaluasi dan menyetujui usulan produk, layanan atau aktivitas baru.
3. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan Bank
terkait dengan penerapan produk, layanan dan aktivitas baru
4. Menetapkan dan menentukan rencana penerbitan produk, layanan dan aktivitas baru sejalan dengan
strategi dan rencana bisnis Bank 5.
Melakukan evaluasi produk, layanan dan aktivitas Bank terkait dengan manfaat dan risiko bagi Bank.
Pelaksanaaan Tugas Komite Produk dan Aktivitas Baru
Pada 2015, Komite Produk dan Aktivitas Baru telah memenuhi tugasnya dengan rincian sebagai berikut:
1. Mengevaluasi dan menyetujui berbagai product
program , seperti Reksadana, Q Optima Link Assurance,
Q Health Care , Q Health Protection, dan lain-lain 2.
Memonitor aktivitas Bank terkait pelaksanaan produk, layanan dan aktivitas baru.
3. Mengevaluasi produk dan aktivitas Bank terkait
manfaat dan risikonya terhadap Bank, yaitu produk QBL dan QPL.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
186
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rusli Hery Syafril
Darwinsyah Lloyd Rolston
Azhar bin Abdul Wahab
nama kehadiran
Posisi kehadiran Rapat
6 kali Posisi komite
Ketua Anggota
Ketua Alternatif Anggota Sekretaris
Anggota Anggota
Direktur Operasional Direktur Keuangan
IT Development Head Direktur Risiko
Direktur Bisnis 6
3 6
6 3
100 50
100 100
50 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi Informasi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi Informasi, meliputi:
1. Menetapkan kerangka strategi sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya teknologi.
2. Memantau kinerja dan perkembangan teknologi
informasi. 3. Memastikan rencana pengembangan teknologi
informasi konsisten sejalan dengan tujuan strategis Bank.
4. Memastikan pelaksanaan proyek-proyek teknologi
informasi sesuai dengan rencana dan menyetujui “Piagam Proyek”
5. Menetapkan prioritas dan alokasi budget teknologi
informasi.
Komite Teknologi Informasi
Komite Teknologi Informasi dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan
No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dengan memberikan arahan dan rekomendasi mengenai strategi,
perkembangan, dan pelaksanaan Teknologi Informasi.
Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Teknologi Informasi
Seleksi anggota Komite Teknologi Informasi dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi,
kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang
berlaku.
Per 31 Desember 2015, Komite Teknologi Informasi telah menyelenggarakan 6 enam rapat. Tabel berikut
menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Teknologi Informasi.
Pelaksanaan Tugas Komite Teknologi Informasi
Pada tahun 2015, Komite Teknologi Informasi telah mengadakan rapat yang membahas agenda rapat, antara
lain: 1.
Tinjauan kinerja sistem dan jaringan Teknologi Informasi
2. Tinjauan dan persetujuan Proyek Teknologi Informasi
3. Arsitektur Teknologi Informasi
4. Tindak Lanjut temuan Audit Teknologi Informasi
Laporan Tata Kelola Perusahaan
187
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Komite Sumber Daya Manusia
Komite Sumber Daya Manusia dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan
No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dalam meningkatkan efektivitas, eisiensi, objektivitas, dan
transparansi dalam pengambilan keputusan terkait hal-hal mengenai Sumber Daya Manusia dan memberi jaminan
kepada para pemangku kepentingan bahwa seluruh keputusan terkait Sumber Daya Manusia telah sesuai
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Sumber Daya Manusia
Seleksi anggota Komite Sumber Daya Manusia dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi,
kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang
berlaku.
Per 31 Desember 2015, Komite Sumber Daya Manusia telah menyelenggarakan 10 sepuluh rapat. Tabel berikut
menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Sumber Daya Manusia.
Andrew Duf Rusli
Novi Mayasari Azhar bin Abdul Wahab
Lloyd Rolston Hery Syafril
Windiartono Tabingin
nama kehadiran
Posisi kehadiran Rapat
10 kali Posisi komite
Ketua Anggota Ketua
Alternatif Anggota Sekretaris
Anggota Anggota
Anggota Anggota Tanpa hak
suara Direktur Utama
Direktur Operasional Human Resources
Director Direktur Bisnis
Direktur Risiko Direktur Keuangan
Direktur Kepatuhan 10
9 10
10 9
9 10
100 90
100 100
90 90
100 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia
Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia, antara lain:
1. Menetapkan rencana strategis Sumber Daya Manusia. 2.
Menetapkan kesesuaian antara proyek-proyek Sumber Daya Manusia dengan rencana strategis Sumber Daya
Manusia. 3.
Menetapkan langkah-langkah yang efektif untuk meminimalkan potensi risiko di bidang Sumber Daya
Manusia. 4.
Memantau kinerja Sumber Daya Manusia dan upaya peningkatannya.
5. Menyelesaikan berbagai masalah terkait Sumber Daya
Manusia 6. Menyetujui rencana pengembangan karyawan kunci
danatau karyawan yang berpotensi 7.
Melakukan tinjauan dan memastikan bahwa penilaian yang adil telah dilakukan sejalan dengan kebijakan
yang ada
Pelaksanaan Tugas Komite Sumber Daya Manusia
Pada tahun 2015, Komite Sumber Daya Manusia telah mengadakan rapat yang membahas agenda rapat, antara
lain: 1.
Menyelesaikan isu-isu terkait Sumber Daya Manusia 2. Menyusun rencana strategis Sumber Daya Manusia
3. Melakukan evaluasi terkait kesesuaian antara proyek
Sumber Daya Manusia dan rencana strategis Sumber Daya Manusia.
4. Menyetujui rencana pengembangan untuk karyawan kunci dan potensial.
5. Menetapkan program-program pelatihan sesuai kebutuhan Bank.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
188
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Andrew Duf Windiartono Tabingin
Lloyd Rolston Rusli
nama Posisi
Posisi komite
Ketua Anggota
Anggota Anggota
Direktur Utama Direktur Kepatuhan
Direktur Risiko Direktur Operasional
Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Komite Pemantau Fraud
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Fraud, meliputi:
1. Mengawasi dan memberikan arahan atas progam
manajemen risiko fraud Bank. 2.
Mengelola dan mengkoordinasikan tindakan dan tanggapan Bank terhadap kejadian fraud yang terjadi
di Bank. 3. Mengkaji pelajaran yang dapat diambil dan rencana
yang akan dilakukan selanjutnya 4.
Memberikan persetujuan atas isi laporan fraud untuk kepentingan eksternal, jika diperlukan.
5. Menentukan sanksi-sanksi yang akan diambil dan
memutuskan bilamana tindakan hukum perlu diambil, dan disahkan oleh Direktur Utama.
6. Memutuskan sanksi bagi pelaku Fraud.
Komite Pemantau Fraud
Komite Pemantau Fraud dibentuk oleh Direksi berdasarkan Kebijakan dan Peraturan Kepatuhan No. 1.301 pada tanggal
5 Juni 2012 untuk membantu Direksi dalam meningkatkan efektivitas dan eisiensi dari pencegahan dan penanganan
Fraud.
Struktur dan Komposisi Anggota Komite Pemantau Fraud
Seleksi anggota Komite Pemantau Fraud dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi,
kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang
berlaku.
Selama tahun 2015, tidak terdapat laporan fraud yang disampaikan kepada Komite Pemantau Fraud. Tabel berikut
menunjukkan komposisi keanggotaan Komite Pemantau Fraud.
Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Fraud
Selama tahun 2015, Komite Pemantau Fraud telah memenuhi tugasnya, antara lain dengan memberikan
persetujuan atas laporan fraud serta melakukan pengawasan dan bimbingan atas pengelolaan risiko fraud
kepada divisi-divisi terkait.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
189
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Fungsi Kepatuhan
Fungsi Kepatuhan di QNB Indonesia merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia No. 132 PBI2011. Hal tersebut
dilaksanakan oleh Divisi Kepatuhan yang berada di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Dalam melaksanakan
tugasnya, Divisi Kepatuhan bekerja sama dengan unit kerja lain sebagai rekan yang independen, baik dalam
proses perencanaan kebijakan maupun evaluasi kepatuhan terhadap aktivitas operasional.
Divisi Kepatuhan memiliki peran yang signiikan dalam memperkuat struktur Bank terhadap setiap eksposur risiko
yang mungkin terjadi seiring dengan kemajuan teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar inansial. Secara
umum, pelaksanaan tugas Divisi Kepatuhan meliputi rangkaian tindakan pencegahan atau langkah untuk
memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem, prosedur, dan aktivitas bisnis yang dilaksanakan oleh Bank sejalan
dengan aturan dan peraturan serta hukum dan undang- undang yang berlaku.
Secara khusus, Divisi Kepatuhan memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Membangun dan melaksanakan Budaya Kepatuhan
pada seluruh tingkatan organisasi dan aktivitas usaha Bank;
2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang di hadapi Bank;
3. Memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem,
dan prosedur, serta aktivitas usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator serta hukum dan undang-
undang yang berlaku; dan
4. Memastikan bahwa Bank mematuhi komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan danatau otoritas lainnya.
Struktur Organisasi Fungsi Kepatuhan
Head of Compliance Procedure
Policies Procedures Head
Compliance Head AML Head
Compliance Reviewer Head
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
190
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Proil Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur
Per 31 Desember 2015, Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur dijabat oleh Rr. Utami Tjipto. Warga Negara
Indonesia, 53 tahun. Beliau diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 571SK-DIRVIII2012 tanggal 28
Agustus 2012 yang telah diubah, terakhir berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 122SK-DIRVI2014 tanggal
24 Juni 2014. Beliau bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Meraih gelar Sarjana Hukum dari
Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1986.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Compliance Legal Group Head PT Bank ICB Bumiputera Tbk 2010-2012 dan
Recovery Litigation Group Head PT Bank CIMB Niaga Tbk 2008-2010. Sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan, beliau
memiliki sertiikasi Kepatuhan dan memiliki sertiikasi
sebagai Penguji dari Badan Nasional Sertiikasi Profesi. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai
program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent, QNB Values for Leader dan Workshop
mengenai Risk Based Bank Rating.
Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Divisi Kepatuhan
memimpin sub divisi Kepatuhan, Anti Pencucian Uang, Compliance Reviewer serta Kebijakan dan Prosedur
sekaligus membantu Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kualiikasi Kepala Divisi Kepatuhan
1. Memenuhi persyaratan independensi
2. Memahami dan menguasai peraturan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku 3.
Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan;
4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan
dan mengembangkan Budaya Kepatuhan 5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan: interpersonal;
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang- undangan pada setiap bidang, produk dan jasa
perbankan; menggunakan komputer, kemampuan teknis, kemampuan analisa dibidang tertentu; serta kemampuan
berkomunikasi Rr. Utami Tjipto
Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur 6.
Memiliki karakter integritas, kinerja terbaik, kepemimpinan, mampu mengambil keputusan,
melakukan perencanaan dan menyelesaikan masalah.
Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan
Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, tugas dan tanggung jawab divisi Kepatuhan paling kurang mencakup:
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung
terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh aktivitas Bank dan setiap level organisasi;
2. Melakukan identiikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko Kepatuhan dengan
mengacu pada peraturan Bank Indonesia dan atau Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
3. Mengkaji dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, peraturan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Melakukan tinjauan danatau merekomendasikan
pengkinian dan penyempurnaan terhadap kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh
Bank agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem
dan prosedur, serta aktivitas Bank sesuai dengan peraturan-peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya.
6. Melakukan tugas-tugas lainnya terkait dengan Fungsi
Kepatuhan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi
Kepatuhan mempunyai empat sub divisi dengan fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Kepatuhan
» Mengembangkan program kepatuhan Bank
sebagai salah satu usaha untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan di seluruh
aktivitas usaha Bank dan di setiap unit kerja.
» Mengukur, mengawasi serta memberikan
kajian dan saran terkait Risiko Kepatuhan atas implementasi produk dan aktivitas baru dengan
mengacu pada peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan regulator terkait lainnya.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
191
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
» Melakukan upaya untuk memastikan kepatuhan
Bank terhadap komitmen kepada Bank Indonesia, atau Otoritas Jasa Keuangan, dan regulator terkait
lainnya.
» Memastikan bahwa ketentuan dan peraturan
baru telah disosialisasikan kepada unit-unit kerja terkait, melalui rapat koordinasi seperti rapat
Governance of Risk and Compliance, email blast, pelatihan secara berkala dan berkelanjutan.
» Memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem,
dan prosedur, serta aktivitas usaha Bank sesuai dengan ketentuan dari regulator dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
» Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan
Fungsi Kepatuhan 2. Fungsi Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme PPT » Menyusun strategi, langkah, danatau rencana
untuk menerapkan program APUPPT. »
Memastikan bahwa program APUPPT dapat diimplementasikan berdasarkan ketentuan yang
berlaku serta memberikan kajian dan rekomendasi atas permasalahan yang dihadapi unit kerja lain
dalam proses mengimplementasikan APUPPT
» Menilai dan mengevaluasi efektivitas dan
pengembangan sistem teknologi informasi APU dalam rangka mendukung pelaksanaan program
pembaharuan data, single Customer Information File
CIF dan pengklasiikasian nasabah berdasarkan Risk Based Approach
» Memastikan penyampaian laporan kepada
pihak ketiga Bank Indonesia BI, Otoritas Jasa Keuangan OJK, Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan PPATK, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Kantor Pajak,
Bank Koresponden, dan Badan Narkotika Nasional BNN dilaksanakan tepat waktu dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Fungsi Kebijakan dan Prosedur: »
Menstandarisasikan kebijakan dan prosedur »
Memeriksa ulang kesesuaian antara kebijakan dan prosedur internal dengan peraturan yang berlaku.
» Meninjau secara berkala kesesuaian antara kebijakan dan prosedur yang berlaku di Bank
dengan peraturan eksternal. »
Memastikan kebijakan dan prosedur Bank selalu up to date.
4. Fungsi Compliance Reviewer
: »
Bersama dengan unit kerja Audit Internal dan Pengendalian Internal memastikan transaksi
operasional di masing-masing unit kerja telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
» Bersama dengan sub divisi Kepatuhan dan sub
divisi Anti Pencucian Uang melakukan sosialisasi peraturan eksternal dan kebijakan internal.
» Melakukan koordinasi, komunikasi dan
mengusulkan action planrekomendasi yang harus dilakukan oleh unit kerja terkait untuk
mendukung aktivitas usaha Bank.
» Memonitor dan mengingatkan unit-unit kerja
terkait akan pemenuhan komitmen kepada regulator BI, OJK dan institusi lainnya.
Selain itu, sub divisi Kepatuhan juga bertanggung jawab atas beberapa tugas lainnya, seperti:
1. Menyusun laporan untuk disampaikan kepada pihak-
pihak, seperti PPATK, Kantor Pajak, KPK dan institusi lainnya.
2. Melakukan evaluasi implementasi dari prinsip Tata
Kelola Perusahaan. 3.
Melakukan tugas lainnya yang diberikan Direktur Kepatuhan dan anggota Direksi lainnya.
Update Pencapaian Peta Strategi Kepatuhan
Direktorat Kepatuhan telah merancang Peta Strategi yang akan diimplementasikan hingga tahun 2017 dalam
rangka mendukung tugas dan tanggung jawab Direktorat Kepatuhan. Dalam melaksanakan Peta Strategi tersebut,
selama tahun 2015 Divisi Kepatuhan dan Kebijakan bersama dengan Divisi Legal dan Corporate Secretary telah
melaksanakan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: 1. Mendukung Pencapaian Target Finansial Secara
Prudent a. Menjadi Bank dengan Tingkat Kesehatan 1 pada
tahun 2017 1 Mengkaji dan memastikan bahwa checklist
Kepatuhan untuk produk dan aktivitas baru telah dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
192
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2 Mengkaji dan memastikan bahwa checklist Kepatuhan untuk pembukaanrelokasi
penutupan jaringan kantor telah dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3 Membangun hubungankomunikasi yang baik antara pemegang saham dan nasabah
dengan manajemen termasuk karyawan, antara lain melalui paparan publik.
4 Sesegera mungkin menindaklanjuti informasi negatif atau keluhan nasabah sesuai
ketentuan yang berlaku. 5 Memonitor pengenaan denda oleh regulator
BI, OJK, PPATK terkait kesalahan pelaporan dan melakukan perbaikan untuk
meminimalkan risiko potensi kesalahan dengan melakukan rapat koordinasi dengan
unit kerja terkait.
b. Mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian Bank.
1 Memberikan kajian dan rekomendasi atas aktivitas Bank terkait proses bisnis, kredit,
dan operasional. 2 Menerbitkan
checklist kredit. 3 Membuat
reminder system untuk memastikan laporan-laporan kepada regulator telah
disampaikan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku.
4 Secara berkala dan berkoordinasi dengan divisi terkait seperti Divisi Legal, Divisi
Corporate Secretary, dan Divisi General Services, melakukan kajian terhadap
dokumen hukum seperti perijinan Kantor Cabang, perjanjian-perjanjian antara Bank
dengan vendor, konsultan, agen, dan lain-lain
2. Meningkatkan kerjasama dengan unit-unit kerja lain
a. Proses Bisnis dan Data Nasabah yang baik
1 Bank menerapkan Compliance Monitoring System CMS dan Prosedur Penilaian
Kepatuhan dalam rangka mengidentiikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan
risiko kepatuhan serta menyusun prosedur pelaksanaan untuk kantor cabang. Prosedur
tersebut akan memungkinkan Bank untuk menganalisa kepatuhan dari kantor-kantor
cabang berdasarkan data self-assessment mereka.
2 Bersama dengan Audit dan Audit Internal memastikan kepatuhan cabang terhadap
peraturan internal dan eksternal. 3 Menetapkan kantor-kantor cabang yang
memiliki risiko tinggi berdasarkan temuan unit kerja Audit Internal, Pengendalian
Internal dan OJK serta memonitor pemenuhan action plan yang telah ditetapkan.
b. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelaporan yang
memadai 1 Secara berkala melakukan monitoring
penatausahaan CIF dengan cara: »
Melakukan pemeriksaan apakah pengisian data CIF yang dilakukan oleh
kantor cabang telah sesuai dengan proil nasabah Sanity Checking.
» Memastikan kualitas data CIF sesuai
dengan proil nasabah dengan melakukan pemeriksaan terhadap
kantor cabang, berkoordinasi dengan Divisi Operation dan Divisi
Internal Control untuk mengevaluasi pengisian formulir data nasabah dan
penginputan data ke dalam sistem, dan membandingkan data dengan dokumen-
dokumen pendukung yang diserahkan oleh nasabah Quality Checking
2 Melakukan pengembangan sistem APU untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan regulator. 3 Mengembangkan sistem intranet yang
dapat membantu karyawan dalam mencari ketentuan internal dan peraturan dari OJK,
BI, PPATK dan Kantor Pajak.
c. Mendukung Efektivitas Pengambilan Keputusan Strategis
1 Secara berkala menyelenggarakan forum Government Risk and Compliance GRC
dengan unit-unti kerja terkait untuk mendiskusikan peraturan-peraturan yang
diterbitkan oleh BI dan OJK, sehingga Bank dapat melakukan penyesuaian dan
mengimplementasikan peraturan-peraturan baru.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
193
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2 Menyusun database ketentuan internal dan peraturan dari regulator,
mendokumentasikan hasil kajian kepatuhan terkait aktivitas usaha, mendokumentasikan
checklist aktivitas baru, pemberian kredit, dan lain-lain sehingga memungkinkan
unit kerja lain menemukan ketentuan yang dibutuhkan.
3. Membangun Proses Internal yang Efektif
a. Unit kerja yang dapat diandalkan, kuat dan berdisiplin 1 Budaya Risiko Kepatuhan terus diperkuat
dengan meningkatkan efektivitas dari implementasi budaya kepatuhan dengan
meningkatkan fungsi Operation Service Manager dan Service Supervisor sebagai
petugas Kepatuhan, fungsi Internal Control sebagai petugas APU-PPT. Lebih lanjut,
sosialisasi peraturan baru terus dilakukan melalui Compliance News, AML News dan
Procedure News, pelatihan APU-PPT maupun rapat GRC yang diselenggarakan secara
berkala. 2 Mewajibkan setiap unit kerja di Kantor Pusat
dan Kantor Cabang menyelenggarakan morning brieing mengenai kebijakan-
kebijakan internal, sesuai Memo Direktur mengenai kepatuhan terhadap peraturan.
3 Melaksanakan sertiikasi Kepatuhan kepada seluruh karyawan Divisi Kepatuhan dari
waktu ke waktu. 4 Mengevaluasi kebijakan dan pedoman
internal »
Melakukan evaluasi dan melengkapi kebijakan internal Bank, sesuai
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Evaluasi ini mencakup
ketentuan internal, hirarki ketentuan internal serta mekanisme dan
prosedur penyusunanpembaharuan pencabutan kebijakan internal. Bank
juga menyiapkan prosedur distribusi dan sosialisasi ketentuan internal.
» Bersama dengan divisi terkait
melakukan evaluasi kebijakan sistem pengendalian internal.
» Bersama dengan divisi-divisi terkait
melakukan evaluasi terhadap implementasi prinsip-prinsip GCG.
» Melakukan tinjauan dan evaluasi
terhadap kebijakan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme.
» Mengkaji penyempurnaan checklist Kepatuhan untuk pemberian kredit.
» Melakukan tinjauan dan evaluasi
Kebijakan Umum Perkreditan dan menyusun Pedoman Pelaksanaan
Perkreditan untuk masing-masing segmen bisnis.
» Melakukan tinjauan dan evaluasi
kebijakan dan prosedur akuntansi. 4.
Memperkuat Kapasitas Organisasi a.
Pimpinan yang mampu mengelola dan mengarahkan timnya secara efektif dalam:
1 Menciptakan budaya saling berbagi sharing disetiap divisi dan kantor cabang khususnya
mengenai aktivitas operasional di kantor cabang, sesuai ketentuan yang berlaku
2 Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan untuk Branch Manager yang berhasil melakukan
mitigasi risiko berdasarkan prinsip kehati- hatian dan mematuhi ketentuan operasional.
b. Karyawan yang mampu mendeteksi
ketidakpatuhan terhadap peraturan danatau transaksi atau bisnis atau kegiatan operasional
yang mencurigakan
1 Menyediakan fasilitas e-learning dan e-library bagi karyawan sehingga kegiatan
operasional dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2 Menindaklanjuti temuan dari divisi Internal ControlAudit Internalregulator
dan memastikan aktivitas operasional dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
3 Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan untuk karyawan yang lulus Tes Kepatuhan
c. Sub-divisi Compliance Reviewer memastikan kebijakan, prosedur dan aktivitas usaha Bank
telah sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.
d. Mengajukan rencana kegiatan untuk mendorong danatau memelihara Budaya Kepatuhan,
termasuk rencana sosialisasi ketentuan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
194
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1 Menyediakan informasi mengenai peraturan- peraturan baru kepada Dewan Komisaris,
Direksi dan divisi-divisi terkait serta kantor cabang, baik secara langsung atau melalui
Kepala Divisi untuk diteruskan kepada karyawan di masing-masing divisi.
2 Melakukan sosialisasi atas ketentuan internal baru atau peraturan baru.
3 Melakukan sosialisasi kebijakan sistem dan pengendalian internal.
4 Melakukan sosialisasi mengenai check list kepatuhan bidang perkreditan.
5 Melanjutkan sosialisasi kebijakan dan prosedur program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme. 6 Melakukan sosialisasi Good Corporate
Governance GCG dan Code of Conduct. 7 Memastikan kepatuhan terhadap setiap
perubahan peratuan.
Implementasi Fungsi Kepatuhan
Selama tahun 2015, Sub-divisi Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai berikut:
1. Secara berkelanjutan meningkatkan sistem pelaporan kepada regulator dengan mengirimkan email
peringatan kepada unit kerja terkait secara berkala 2. Secara berkelanjutan memperkuat pengelolan
Budaya Risiko Kepatuhan melalui pengembangan implementasi budaya kepatuhan dengan memperluas
fungsi Operation Service Manager dan Service Supervisor sebagai staf kepatuhan dan Internal
Control sebagai staf APU-PPT. Bank juga secara terus- menerus melakukan sosialisasi peraturan baru melalui
email blast, Compliance News, AML News, Procedure News, Pelatihan APU-PPT serta menyelenggarakan
rapat GRC secara berkala dengan unit-unit kerja terkait. Aktivitas-aktivitas lain untuk meningkatkan
implementasi kepatuhan, antara lain kampanye kepatuhan 100 Complied melalui email blast yang
dikirim setiap minggu, stiker dan Kuis Kepatuhan. Aktivitas tersebut turut meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran tentang kepatuhan dari para karyawan.
3. Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan kepada Branch Manager yang telah melaksakan prinsip kehati-hatian
dan mematuhi ketentuan operasional. 4.
Sub-divisi Kepatuhan, APU serta Kebijakan dan Prosedur menyusun Rencana Kerja Tahunan untuk
memastikan aktivitas usaha Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Bank Indonesia, Otoritas
Jasa Keuangan dan perundang-undangan lainnya.
5. Mengkaji rencana pelaksanaan produk dan aktivitas baru untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap
peraturan yang berlaku, dalam bentuk checklist kepatuhan yang sekaligus berfungsi sebagai sarana
self-assessment.
6. Secara berkesinambungan mengimplementasikan nilai kepatuhan di seluruh aspek, seperti melakukan
pengawasan langsung terhadap kualitas prosedur pembukaan rekening dan pembaharuan nasabah.
7. Memonitor pengenaan denda oleh regulator BI, OJK,
PPATK dan melakukan perbaikan sesuai peraturan yang berlaku, antara lain melakukan rapat koordinasi
dengan unit kerja terkait.
8. Melakukan sosialisasi kepatuhan kepada unit kerja
dan kantor cabang mengenai peraturan-peraturan baru dari regulator, peraturan internal, kebijakan dan
prosedur APU-PPT dan lain-lain.
Sementara, Subdivisi Kebijakan dan Prosedur telah melakukan:
1. Merumuskan 117 ketentuan baru, yang terdiri dari 5
piagam, 18 Kebijakan, 68 Prosedur, 11 Surat Keputusan Direksi dan 15 Memo Internal Direktur.
2. Sebagai upaya melakukan standarisasi atas beberapa
peraturan internal, pada triwulan ketiga tahun 2015, Sub Divisi Kebijakan dan Prosedur bekerja
sama dengan Divisi Operasional telah melakukan penyederhanaan dan kodiikasi atas beberapa
kebijakan operasional Bank yang terpisah-pisah menjadi Kebijakan Umum Operasional Bank.
3. Memetakan kebijakan dan prosedur yang harus
dimengerti dan diimplementasikan oleh setiap karyawan di kantor cabang sesuai jenis pekerjaan
masing-masing.
Subdivisi Melakukan identiikasi, pengukuran, pengawasan dan pengendalian risiko kepatuhan dengan
mengimplementasikan Compliance Monitoring System CMS dan proses penilaian prosedur serta kebijakan
penyampaian laporan. Dengan prosedur tersebut, Divisi Kepatuhan mampu menganalisa kepatuhan yang
dilaksanakan kantor cabang berdasarkan self-assessment mereka.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
195
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
10-17 Maret 2015 25 Maret 2015
6-10 April 2015 4 Mei 2015
7-8 Mei 2015 12-13 Mei 2015
27-28 Mei 2015 3 Juni 2015
18 Juni 2015 9-10 Juli 2015
3-4 Agustus 2015 20 Agustus 2015
14-15 September 2015 21 September 2015
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
tanggal no.
tipe Program Lokasi
Program
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Fungsi Kepatuhan
FATCA Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko
Developing Microsoft Sharepoint Server 2013 Induction Program
Sertifikasi Manajemen Risiko level 2 Pelatihan Letter of Credit
Sertifikasi Kepatuhan level 1 Developing Great Talent
Anti Fraud Awareness Train The Trainer - Facilitating Skills for Internal Trainer
Train The Trainer - Facilitating Skills for Internal Trainer Lunch Engagement with CEO
AMLCFT Workshop QNB Values for Leader
Pelatihan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan
Pelatihan Pelatihan
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Jakarta Jakarta
Aktivitas terkait Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
APU dan APT
Sesuai dengan komitmen Bank untuk senantiasa mendukung pencegahan tindak pidana pencucian uang dan
pendanaan terorisme, selama tahun 2015 sub-divisi KYC dan AML telah melaksanakan tugas-tugasnya, antara lain:
1. Melakukan tinjauan terhadap kebijakan Service User Category that are Potentially Conduct Money
Laundering dan mengkaji beberapa kebijakan internal terkait implementasi APU-PPT.
2. Menyusun dan menyampaikan Laporan Transaksi
Keuangan Tunai LTKT, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan LTKM, Laporan Transaksi Keuangan
Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri LTKL, dan laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu
SIPJT kepada PPATK. 3. Melakukan program pelatihan secara berkelanjutan
dengan topik: »
Implementasi dari peraturan yang terkait dengan program APU-PPT ;
» Teknik, metode, dan tipologi pencucian uang dan pendanaan terorisme, dan
» Kebijakan dan prosedur dari implementasi
program APU-PPT, dan tugas dari tiap karyawan dalam memberantas pencucian uang dan
pendanaan teroris.
» Foreign Account Tax Compliance Act FACTA
4. Mendistribusikan secara berkala database yang berisi daftar teroris, yang meliputi Daftar Hitam Nasional
DHN, United Nation List dan Oice of Foreign Assets Control OFAC List kepada kantor cabangcabang
pembantu, sesuai peraturan Bank IndonesiaOtoritas Jasa Keuangan tentang APU-PPT melalui situs APU.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
196
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
5. Mengawasi implementasi pengkinian nasabah
menggunakan pendekatan berbasis risiko dan melakukan penyesuaian Teknologi Informasi terkait
implementasi program pengkinian data nasabah, serta mengkaji kualitas dokumen CIF dan formulir
pembukaan rekening nasabah di kantor cabang.
6. Menyampaikan action plan tindak lanjut pengkinian data nasabah kepada regulator
7. Membuat sistem APU sebagai bagian dari
implementasi peraturan APUPPT. 8.
Mengembangkan sistem APU terkait implementasi APUPPT. Perkembangannya sejauh ini telah
mencapai autoscoring reminder review date time and risk proiling alert dan notiikasi daftar negatif.
Indikator Kepatuhan
Pada 31 Desember 2015, Risiko Kepatuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk berada pada peringkat 2 dua dengan
level Low to Moderate untuk risiko yang melekat dan peringkat 2 dua dengan level Satisfactory untuk kualitas
implementasi Manajemen Risiko Kepatuhan. Pencapaian ini mendorong Direktorat Kepatuhan untuk senantiasa
mengimplementasikan aspek kepatuhan di seluruh unit kerja Bank.
Strategi Anti-Fraud
Bank QNB Indonesia telah merumuskan strategi anti- fraud sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 84
PBI2006 tanggal 30 Januari 2006, sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8142006
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penerapan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, serta Surat Edaran Bank
Indonesia No. 1328DPNP tanggal 9 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Bank Umum.
Pedoman ini berlaku bagi seluruh unit kerja di Bank dengan tujuan untuk mengawasi dan menetapkan strategi anti-
fraud untuk mencegah, mendeteksi, menginvestigasi dan menindaklanjuti kejadian fraud.
Pencegahan Fraud Manajemen Bank bertanggung jawab untuk meningkatkan
kepedulian dan mengambil tindakan sebelum terjadi fraud. Tindakan-tindakan tersebut dapat dideskripsikan dalam
beberapa strategi, seperti: »
Kesadaran Anti-Fraud Untuk menumbuhkan kesadaran mengenai
pentingnya pencegahan fraud, Bank mengimplementasikan kepemimpinan yang baik
yang didukung oleh kesadaran anti-fraud yang tinggi agar seluruh karyawan juga sadar dan berkontribusi
terhadap pencegahan fraud. Pencegahan ini dikembangkan melalui persiapan dan sosialisasi
pernyataan anti-fraud, program kesadaran karyawan, dan program kesadaran nasabah.
» Identiikasi Fraud Identiikasi Fraud adalah bagian dari proses
manajemen risiko untuk mengidentiikasi dan menganalisa potensi risiko fraud di semua aktivitas.
Identiikasi ini harus dicatat dan diinformasikan kepada investigator, khususnya untuk aktivitas fraud
berisiko tinggi.
» Know Your Employee
Know Your Employee adalah pengendalian melalui aspek SDM untuk mencegah fraud. Kebijakan ini
diimplementasikan melalui sistem dan prosedur rekrutmen yang efektif, sistem seleksi dengan
pertimbangan risiko pada penempatan karyawan, dan mengetahui karakter, personaliti, gaya hidup, dan jam
kerja karyawan.
Pendeteksian Fraud Pendektesian fraud bertujuan untuk mengidentiikasi dan
menemukan fraud melalui beberapa strategi, seperti: »
Kebijakan dan Mekanisme Whistleblower Strategi ini fokus pada pengungkapan laporan
whistleblower. Sistem whistleblower Bank dirumuskan dengan jelas, mudah dimengerti, aman dan efektif
untuk diimplementasikan sehingga mendorong karyawan untuk mengawasi dan melaporkan fraud.
» Surprise Audit
Surprise audit dilakukan oleh setiap kepala unit kerja atau oleh unit Internal Control kepada unit bisnis
tertentu yang memiliki risiko fraud yang tinggi. Surprise audit bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian karyawan dalam mengimplementasikan tugas dan tanggung jawabnya.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
197
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
» Surveillance System
Surveillance system adalah teknik pengujian atau investigasi yang dilakukan oleh pihak independen
tanpa sepengetahuan pihak yang diaudit. Pengawasan dilaksanakan melalui beberapa tindakan seperti
penempatan kamera keamanan, akses kontrol pada ruangan-ruangan atau investigasi aktivitas komputer
dan data komunikasi. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan menguji efektivitas kebijakan anti
fraud.
Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi Investigasi fraud bertujuan untuk mengidentiikasi
tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan Bank dari potensi kerugian yang disebabkan oleh fraud. Dipimpin oleh
anggota Audit Internal yang kompeten yang ditunjuk oleh Anti-Fraud Task Force, investigasi fraud bertujuan untuk
mengumpulkan bukti terkait dengan fraud dan melakukan tindakan untuk mencegah potensi kerugian. Apabila
Audit Internal tidak dapat melakukan investigasi, Audit
Pada tahun 2015, tidak terdapat tindakan internal fraud yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap maupun
karyawan kontrak yang memberikan dampak signiikan Internal harus mengajukan persetujuan untuk melakukan
investigasi kepada Direktur atau Kepala Divisi terkait. Hasil investigasi harus dilaporkan tepat waktu melalui
mekanisme yang berlaku kepada Komite Pemantau Fraud, Divisi Kepatuhan dan Prosedur, Direktur terkait, dan OJK.
Pengawasan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Pengawasan, evaluasi, dan penanganan bertujuan untuk
mengawasi tindakan penanganan fraud sesuai dengan ketentuan internal Bank dan undang-undang yang berlaku.
Untuk mendukung keseluruhan proses evaluasi, fraud proiling sangat penting untuk mengidentiikasi kelemahan
dan penyebab terjadinya Fraud, dengan demikian Audit Internal dapat melakukan tinjauan dampak Fraud dan
mempersiapkan upaya pencegahan yang diperlukan agar tidak terjadi pengulangan fraud di masa yang akan datang.
Internal Fraud
Tabel berikut menjelaskan secara rinci internal fraud yang terjadi di tahun 2015:
Total kasus internal fraud Selesai
Dalam proses internal Tertunda
Ditindaklanjuti dengan tuntutan hukum
internal fraud dewan komisaris direksi
karyawan Permanen jumlah kasus yang melibatkan
karyawan kontrak 2014
2014 2014
2015 2015
2015
- -
- -
- 1
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
terhadap kondisi Bank. Dampak yang signiikan terhadap kondisi Bank dideinisikan sebagai dampak yang berjumlah
lebih dari Rp 100 juta.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
198
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Audit Internal
Bank telah membentuk divisi Audit Internal yang independen, objektif dan melakukan aktiitas
konsultasi, yang didesain untuk menambah nilai dan menyempurnakan operasional Bank. Internal
Audit membantu Bank mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan disiplin yang sistematis dalam
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengawasan dan proses tata kelola.
Kepala Internal Audit melapor langsung kepada Direktur Utama. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
Struktur dan Posisi Audit Internal
Direktur Utama
Chief Auditor
Operation Treasury Audit
Credit Audit
Audit Committee
Head Oice Function Audit
IT Audit
Anti Fraud Investigation
Tota Melanie Loembantobing Chief Auditor
Divisi Internal Audit dipimpin oleh Tota Melani Leombantobing sejak tahun 2014. Warga Negara Indonesia,
48 tahun. Beliau diangkat sebagai Chief Auditor sejak 26 Maret 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 181
SK-DIRVII2014 tanggal 10 Juli 2014. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Psikologi Pendidikan dari Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Jakarta tahun 1990 dan MBA dalam bidang Finance dari University of the District of Columbia,
Washington, D.C. tahun 1994. Sebelum bergabung dengan Bank, beliau menjabat sebagai
Regional Operations Head di PT Bank CIMB Niaga Tbk 2013 - 2014, Area Operations and Services Manager di
Citibank, N.A. 2012-2013, Branch Services Region Head di Citibank 2011 – 2012 dan Consumer Services Group
Head di AIG American Insurance Group - sebelumnya PT Chartis Insurance Indonesia 2004 – 2011. Bekerja
di Citibank 1996 – 2003 dengan posisi terakhir sebagai Customer Relationship Manager
Selama tahun 2015, aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great
Talent dan QNB Values for Leader, Credit Skill Assessment
CSA, Managing Team-Performance Coaching
Laporan Tata Kelola Perusahaan
199
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kualiikasi dan Sertiikasi Audit Internal
1. Memiliki integritas dan perilaku yang professional,
independen, jujur dan obyektif dalam melaksanakan tugas
2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
sistem audit, prinsip manajemen, aktivitas auditee dan pengetahuan lainnya yang relevan dengan lingkup
tugasnya.
3. Memiliki pengetahuan menyeluruh tentang peraturan
dan perundangan dibidang perbankan dan pasar modal, serta peraturan terkait lainnya.
4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara
efektif. 5.
Menjaga kerahasian informasidanatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab divisi Audit Internal, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan yang berlaku
atau putusan pengadilan.
6. Memahami prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dan Manajemen Risiko. 7.
Senantiasa meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya.
8. Tidak merangkap tugas dan jabatan atau melakukan
kegiatan operasional di PT Bank QNB Indonesia Tbk, kecuali kegiatan operasional Divisi Audit.
Untuk meningkatkan kompetensi para auditor dan objektiitas hasil audit, Divisi Audit Internal
mengikutsertakan karyawannya ke berbagai program pelatihan, baik internal maupun eksternal, seminar
maupun workshop secara berkelanjutan.
Saat ini, Divisi Audit Internal memiliki auditor yang berpengalaman dan kompeten di berbagai bidang seperti
operasional perbankan, tresuri, kredit dan IT Operations Core Banking. Beberapa auditor memiliki sertiikasi
internasional seperti CFSA, CISA, COBIT 5 dan sertiikasi audit nasional.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan. Rencana Audit Tahunan tersebut
disetujui oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
2. Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas eisiensi
dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4.
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem Manajemen Risiko sesuai dengan
kebijakan Bank. 5.
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif atas seluruh aktivitas di semua level,
berdasarkan hasil pemeriksaan. 6.
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
7. Memberikan konsultasi kepada pihak intern untuk
memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata
kelola perusahaan.
8. Melakukan audit investigasi apabila diperlukan.
9. Memonitor tindak lanjut hasil audit dan
melaporkannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
10. Melaporkan sesegera mungkin seluruh hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha
Bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 11. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok
Hasil Audit dan menyampaikan kepada OJK. 12. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang
akan datang dan melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama setiap Semester.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
200
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
13. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Divisi Audit dalam melaksanakan
tugasnya. 14. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit yang dilakukan. 15. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan
sesuai dengan kompetensi auditor. 16. Bekerja sama dengan Komite Audit.
17. Mematuhi kebijakan dan prosedur Bank serta mengacu pada standar praktek terbaik dan pedoman dari
lembaga profesional, seperti Institute of Internal Auditor IIA, Information System Audit and Control
Association ISACA, Committee of Sponsoring
organizations of the Treadway Commission COSO, dan lain-lain.
18. Berkontribusi dalam proses manajemen risiko termasuk APU dan PPT, teknologi informasi,
keamanan informasi serta fungsi manajemen risiko lainnya untuk memastikan risiko yang ada telah
teridentiikasi dan dikelola secara tepat.
Aktivitas Audit Internal
Sejumlah proyek audit sebagaimana tercantum dalam Rencana Audit Tahun 2015 telah dilaksanakan, yaitu
28 pemeriksaan terkait operasional kantor cabang, 4 pemeriksaan terhadap fungsi-fungsi di Kantor Pusat,
7 pemeriksaan terkait Informasi dan Teknologi, 4 pemeriksaan terkait pemberian kredit dan 3 pemeriksaan
khusus.
Temuan Audit
Selama tahun 2015, tidak terdapat temuan Audit Internal yang memiliki dampak signiikan terhadap kinerja
keuangan dan operasional Bank.
Internal Eksternal OJK
Auditor selesai
dalam Proses jumlah temuan Audit
Update Tindak Lanjut Temuan Audit
313 192
82 97
82 93
Laporan Tata Kelola Perusahaan
201
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Audit Eksternal
Bank diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dalam melakukan bisnis dan operasionalnya.
Selain itu, laporan keuangan Bank diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
Penunjukan Auditor Eksternal
Bank menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja anggota Ernst Young Global Limited
yang kemudian mengubah namanya menjadi Purwantono, Sungkoro Surja anggota Ernst Young Global Limited
tahun 2015, sesuai dengan keputusan RUPST tanggal 27 Februari 2015. Penunjukan tersebut dilakukan sesuai
ketentuan BI, OJK dan ketentuan lain yang berlaku. Penunjukan Auditor Eksternal dilakukan berdasarkan hasil
veriikasi yang menunjukan Auditor Eksternal tersebut mematuhi kode etik profesional, termasuk tanggung
jawab profesional, integritas, objektiitas, kerahasiaan, standar-standar teknis serta kompetensi dan kepedulian
profesional.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited
untuk memeriksa laporan keuangan Bank tahun 2015, telah mendapat rekomendasi dari Komite Audit Bank.
Rekomendasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris yang kemudian menyampaikannya kepada
RUPST. RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 telah menyetujui penunjukan dan
memberikan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya.
Pelaksanaan Audit
Selama proses audit oleh kantor akuntan publik, Bank tetap meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan auditor
eksternal. Divisi Finance Accounting bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan
auditor eksternal, yang dilaksanakan melalui rapat-rapat koordinasi, pemantauan secara ketat dan komunikasi yang
intensif. Dengan demikian, diharapkan hasil audit yang komprehensif, cepat dan optimal dapat dicapai.
Selain itu, dalam memeriksa laporan keuangan Bank, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja
anggota dari Ernst Young Global Limited: 1.
Melakukan investigasi terhadap seluruh akun-akun yang material, berdasarkan Standar Profesional
Akuntan Publik yang berlaku dan memastikan kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Indonesia
yang berlaku.
2. Mengkomunikasikan temuan audit dengan manajemen
Bank dan Otoritas Jasa Keuangan. 3.
Menjaga independensi selama pelaksanaan tugas. Kantor Akuntan Publik Bank untuk tahun buku 2015 adalah
Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited dengan lingkup kerja terdiri dari tinjauan
terbatas, audit interim, dan audit akhir tahun. Tahun 2015 merupakan penugasan pertama dari Bank kepada Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited.
Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang menyediakan layanan audit keuangan kepada Bank
dijabarkan dalam tabel berikut ini.
2015 2014
2013 2012
2011 2010
tahun buku nama Akuntan
kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro Surja a member of Ernst Young Global Purwantono, Suherman Surja a member of Ernst Young Global
Purwantono, Suherman Surja a member of Ernst Young Global Siddharta Widjaja a member of KPMG
Siddharta Widjaja a member of KPMG Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto
Peter Surja, CPA Peter Surja, CPA
Peter Surja, CPA Liana Lim, SE., CPA
Liana Lim, SE., CPA Ferdinand Agung
Laporan Tata Kelola Perusahaan
202
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited berpendapat
bahwa laporan keuangan Bank yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah disajikan dalam pendapat wajar
tanpa pengecualian dan bebas dari kesalahan penyajian sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan yang berlaku di
Indonesia.
Hubungan Antara Bank, Akuntan Publik dan Otoritas Jasa Keuangan
Selama pelaksanaan audit pada tahun 2015, Bank telah melakukan upaya komunikasi yang transparan dan
menyediakan informasi dan data lengkap kepada auditor eksternal untuk tujuan pemeriksaan. Komunikasi dan
kerja sama dengan auditor eksternal senantiasa dilakukan terkait dengan isu-isu kebijakan akuntansi terbaru,
termasuk perkembangan perpajakan sehingga laporan keuangan disajikan secara wajar. Saran-saran perbaikan
yang diterima dari auditor eksternal senantiasa menjadi perhatian Direksi untuk ditindaklanjuti.
Biaya Audit
Biaya audit yang dibayarkan oleh Bank untuk tahun buku 2015 berjumlah US66.000 termasuk PPN dan pajak
lainnya. Biaya ini juga termasuk pengeluaran yang tak terduga.
Layanan Lainnya
Selain layanan audit keuangan, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja Ernst Young tidak
memberikan layanan lain kepada Bank.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
203
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sekretaris Perusahaan
Dasar Hukum Pengangkatan, Struktur, dan Posisi Sekretaris Perusahaan
Untuk meningkatkan layanan kepada pemegang saham, Bank sebagai perusahaan publik telah menunjuk Sekretaris
Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara Bank dan investor, pelaku pasar modal, regulator, publik
dan masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan komunikasi
yang baik dan efektif antara Bank dan pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya serta memastikan
ketersediaan informasi material yang akurat dan tepat waktu.
Sekretaris Perusahaan bertangung jawab atas pengungkapan informasi termasuk ketersediaan informasi
di situs Bank, penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan yang mengawasi pasar modal, implementasi dan
dokumentasi RUPS, memonitor dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan pasar modal
yang berlaku.
Penunjukan Sekretaris Perusahan Bank telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35POJK.042014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan.
Kualiikasi dan Sertiikasi Sekretaris Perusahaan 1.
Cakap melakukan perbuatan hukum 2.
Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang hukum, keuangan, dan tata kelola perusahaan.
3. Memahami kegiatan usaha Bank
4. Dapat berkomunikasi dengan baik
5. Berdomisili di indonesia
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Head of Corporate Secretary
Liason Oicer SekretarisPersonal Assitant
Corporate Action Stakeholder Mgt. Oicer
Direktur-direktur
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
204
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pengangkatan dan Proil Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Pergantian Sekretaris
Perusahaan Bank telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 29 Juni 2015 berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. 417SK-HR-ServiceVI2015 tanggal 25 Juni 2015 perihal Pengangkatan Lina sebagai Kepala
Divisi Corporate Secretary PT Bank QNB Indonesia Tbk.
Lina Head of Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Beliau diangkat sebagai kepala divisi Sekretaris Perusahaan sejak 25 Juni 2015
sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 417SK-HR- ServiceVI2015 tanggal 25 Juni 2015. Meraih gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Tarumanegara, Indonesia pada tahun 1998.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Corporate Services Head PT Bank UOB Indonesia, Corporate Secretary PT Bank
Victoria International Tbk dan sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakota Mustofa Member of
Deloitte Touche Tohmatsu.
Pada tahun 2015, beliau aktif mengikuti beberapa program pengembangan kompetensi, antara lain, QNB Values for
Leader, Seminar “Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya terhadap Ekonomi di Indonesia” dan pelatihan Corporate
Governance.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 35
POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu:
1.
Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal; 2.
Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang Pasar Modal; 3.
Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
» Keterbukaan informasi kepada masyarakat,
termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Bank;
» Penyampaian laporan kepada Penyampaian
laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan regulator pasar modal lainnya, sesuai batas waktu
yang ditetapkan;
» Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
Pemegang Saham; »
Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi danatau Dewan Komisaris;
» Pelaksanaan program orientasi terhadap anggota
Direksi danatau Dewan Komisaris baru. 4. Sebagai penghubung antara Bank dengan pemegang
saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan
Sepanjang tahun 2015, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, antara lain, mencakup:
1. Menyampaikan laporan berkala dan insidentil kepada
Otoritas Jasa Keuangan OJK dan Bursa Efek Indonesia BEI, termasuk laporan keterbukaan informasi serta
tanggapan atas permintaan penjelasan dari OJK dan BEI.
2. Menyampaikan laporan terkait Pemegang Saham,
Dewan Komisaris dan Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan, Kustodian Sentral Efek Indonesia dan
Lembaga Penjamin Simpanan LPS.
3. Menyediakan informasi kepada Direksi mengenai
peraturan dan ketentuan di bidang pasar modal yang harus dipenuhi oleh Bank, serta memberikan masukan
kepada Direksi atas tanggapan dan komentar dari investor.
4. Menghadiri pelaksanaan Rapat Direksi dan Dewan
Komisaris serta membuat risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris.
5. Menyusun daftar khusus bagi Direksi dan Dewan
Komisaris terkait dengan kepemilikan saham serta hubungan usaha yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan dengan Bank.
6. Melaksanakan Paparan Publik Tahunan dalam rangka
memenuhi peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian
Informasi, Bank telah melaksanakan paparan publik tahunan pada tanggal 9 Oktober 2015 di kantor pusat
Bank QNB Indonesia.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
205
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
7. Menyelenggarakan RUPS sesuai Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 32POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
RUPS Perusahaan Terbuka. Bank telah menyelenggarakan RUPT pada tanggal 27 Februari
2015 dan RUPS pada tanggal 9 Oktober 2015.
8. Memelihara dokumen perijinan Bank, termasuk
perizinan perusahaan, Anggaran Dasar dan surat keputusan dari institusi terkait, data Pemegang Saham
dan data Dewan Komisaris dan Direksi.
9. Memelihara komunikasi dan hubungan baik antara
Bank dengan otoritas pasar modal, investor dan publik. 10. Bersama unit kerja lain berupaya untuk meningkatkan
penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Bank
30 Juli 2015 18-19 Agustus 2015
21 September 2015
tanggal Penyelenggara
Pelatihanseminar
Seminar “Economy Globalization and Its Impacts on Indonesia Economy Corporate Governance Training
QNB Values for Leader BEI
OJK Internal
Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Agar dapat terus mengikuti perkembangan terkini dan mendukung pelaksanaan fungsi dan peran Sekretaris
Perusahaan yang efektif, Bank telah memfasilitasi agar karyawan di lingkungan Sekretaris Perusahaan dapat
mengikuti berbagai pelatihan. Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah berpartisipasi dalam:
Laporan Tata Kelola Perusahaan
206
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Manajemen Risiko
Pembentukan Manajemen Risiko di Bank QNB Indonesia didasarkan pada ilosoi bahwa Bank memahami
pentingnya Manajemen Risiko untuk kesuksesan bisnis dan keuangan serta reputasi. Oleh karena itu, pengembangan
rencana bisnis Bank didasarkan pada perspektif bahwa keseimbangan yang baik antara risiko dan manfaat harus
dipertahankan untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang bagi pemegang saham.
Dalam rangka mendukung rencana bisnis Bank, Manajemen Risiko yang andal tidak hanya penting tetapi
juga perlu diterapkan secara efektif. Penerapan Manajemen Risiko dilaksanakan melalui pedoman Peraturan Bank
Indonesia PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 20013
sebagaimana diubah dengan PBI No. 1125PBI2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1323DPNP tanggal 25
Oktober 2011 tentang Perubahan Surat Edaran No. 521 DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum.
Penerapan Manajemen Risiko yang efektif perlu didukung Kerangka Manajemen Risiko Risk Management
Framework, yang mencakup Tata Kelola Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Perangkat
Manajemen Risiko. Kerangka Manajemen Risiko telah mengacu pada visi, misi, dan strategi bisnis.
Tata Kelola Manajemen Risiko
Struktur tata kelola yang kuat memiiki peran penting untuk menjamin efektivitas dan konsistensi Penerapan Kerangka
Manajemen Risiko dalam bentuk Manajemen Risiko Enterprise Wide.
Dewan Komisaris dan Direksi Bank, sesuai tanggung jawabnya, terus memonitor dan mengelola risiko-risiko
yang dihadapi Bank. Serta mengembangkan budaya Manajemen Risiko pada seluruh lapisan organisasi guna
memastikan bahwa seluruh unit kerja memahami strategi tersebut, tingkat risiko yang diambil, dan kerangka
Manajemen Risiko Bank. Pada pelaksanaannya, Komisaris dbantu oleh Komite Pemantau Risiko ROC, yang
merupakan salah satu komite di bawah Dewan Komisaris dengan kewajiban meninjau seluruh area risiko dan analisis
area-area lain terkait risiko, kontrol mitigasinya, serta potensi kerugian.
Dewan Komisaris mendelegasikan wewenangnya kepada Direksi untuk menerapkan Kerangka Manajemen Risiko.
Untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko yang efektif, Direksi membentuk berbagai komite termasuk
Komite Manajemen Risiko.
Proses Manajemen Risiko
Bank menerapkan prinsip Pendekatan Pertahanan Tiga Lapis dalam memantau, mengontrol, dan mengelola risiko.
Pertahanan Tingkat Pertama Unit Bisnis berperan sebagai pertahanan tingkat
pertama dan bertanggung jawab untuk mengidentiikasi, mengevaluasi, mengendalikan dan memitigasi risiko
dalam bisnis. Manajemen Senior dan Komite Manajemen Risiko memegang peranan penting dalam memastikan
unit bisnis secara keseluruhan berfungsi efektif sebagai “Pertahanan Tingkat Pertama” untuk membangun sebuah
risk and control environment sebagai bagian dari kegiatan operasional sehari-hari.
Pertahanan Tingkat Kedua Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan yang
independen berperan sebagai unit kunci dalam membangun pertahanan tingkat kedua sebagai fungsi pengawasan
independen. Secara umum, pertahanan tingkat kedua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan
boundaries, pedoman dan arahan melalui pengembangan kebijakan, kaji ulang dan persetujuan limit risiko, serta
memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan Bank Indonesia dan otoritas lainnya.
Pertahanan Tingkat Ketiga Satuan Kerja Audit Internal berperan sebagai pertahanan
tingkat ketiga yang berperan memberikan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen. Hal tersebut
juga dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki
operasional bank serta membantu bank dalam mencapai tujuannya.
Perangkat Manajemen Risiko
Perangkat Manajemen Risiko dalam bentuk pedoman untuk penerapan kerangka manajemen risiko dinyatakan
dalam Risk Appetite Statement serta kebijakan dan prosedur. Risk Appetite Statement memuat tingkat dan karakteristik
risiko yang diambil Bank untuk mewujudkan misinya bagi para pemangku kepentingan. Direksi dan manajemen
senior bertanggung jawab untuk menentukan Risk Appetite Statement sekaligus memastikan bahwa kerangka
Laporan Tata Kelola Perusahaan
207
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Manajemen Risiko telah mencakup kebijakan terperinci menyangkut keterbatasan bagi organisasi terhadap
aktivitas Bank, yang konsisten dengan Risk Appetite Statement dan kemampuan Bank.
Tujuan Risk Appetite Statament adalah untuk mendukung Bank dalam menerapkan strategi dan memenuhi harapan
para pemegang saham. Risk Appetite Statement tidak
Bank menetapkan limit risiko dengan memperhatikan kemampuan modal Bank untuk menyerap eksposur
risiko, pengelolaan kerugian di masa lalu, meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia, dan kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku. Prosedur dan penetapan limit risiko mencakup akuntabilitas dan jenjang wewenang
yang jelas, dokumentasi prosedur dan penetapan limit yang memadai sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
Bank.
Sejalan dengan penerapan Pilar II Basel II di Indonesia, Bank telah mengembangkan metodologi untuk penerapan
Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP. Tujuan proses tersebut untuk menetapkan kecukupan
modal yang sesuai dengan proil risiko Bank, di luar risiko yang telah tercakup pada Pilar I.
Penerapan ICAAP di Bank dilandasi dengan keyakinan bahwa perhitungan kecukupan modal harus mampu
menyerap potensi kerugian dari risiko material. Oleh karena itu penetapan kecukupan modal menggunakan metodologi
ICAAP, selain melakukan penilaian atas 3 tiga risiko utama yang dicakup dalam Pilar I Risiko Kredit, Risiko Pasar dan
Risiko Operasional, juga mencakup 7 tujuh risiko lainnya, yaitu Risiko Konsentrasi Kredit, Risiko Suku Bunga dalam
dimaksudkan untuk mencegah pengambilan risiko tapi lebih kepada memastikan proses pengambilan risiko:
1. Sejalan dengan tujuan
2. Dipahami pada tingkat yang sesuai di dalam
organisasi; dan 3.
Implementasi berbasis pengembalian risiko yang optimal dalam batasan-batasan Risk Appetite Group.
Kredit Pasar
Likuiditas Operasional
Hukum Reputasi
Strategis Kepatuhan
Menengah Sangat Rendah
- Rendah
Sangat Rendah -
Menengah -
Risiko Level toleransi
Pendekatan
Berdasarkan pada Rencana Bisnis dan Risiko dan Reward Criteria Toleransi sangat rendah terhadap kerugian Treasury
Tidak ada toleransi terhadap penurunan likuiditas Toleransi rendah terhadap kerugian Risiko Operasional
Toleransi rendah terhadap Risiko Hukum Memastikan bahwa standar etika dan kinerja terbaik diikuti oleh semua
karyawan setiap saat Komitmen untuk berinvetasi dalam menerapkan langkah-langkah
strategis
Tidak mentolerir pelanggaran peraturan
Pembukuan Bank, Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategis, Risiko Hukum dan Risiko Reputasi.
Fokus Manajemen Risiko Tahun 2015
Pada tahun 2015, Manajemen Risiko fokus pada: 1.
Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan kerja dan salah satu program yang terbaik yaitu
Akreditasi Risiko Kredit melalui Omega Training 2.
Ketersediaan data dan kemampuan untuk memahami berbagai macam produk dan aktivitas baru
3. Peningkatan proses Manajemen Risiko Operasional
melalui tinjauan berkala atas kebijakan dan prosedur, pengembangan Risk Control and Self-Assessment dan
tinjauan pada Laporan Insiden dan Loss Event Database LED. Saat ini, Risk Control and Self-Assessment telah
dikembangkan di 18 unit kerja baik di cabang maupun kantor pusat untuk frontline unit dan
back oice unit 4.
Mendukung pertumbuhan kredit yang kuat agar sejalan dengan strategi Bank, khususnya peluncuran
program kredit personal serta pembaharuan dan penyederhanaan program SME baru, pembentukan
Sistem Retail Collection, QPM, QCD untuk Credit Administration dan pengembangan proses bisnis QPL
dan QBL.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
208
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
5. Meningkatkan pengelolaan risiko konsentrasi kredit
melalui perbaikan Limit Industri dan Limit Pinjaman Valas.
6. Memperkuat kendali atas Teknologi Informasi melalui
penerapan tata kelola Risiko Teknologi dan Keamanan Informasi.
7. Meningkatkan proses Business Continuity Management
untuk mendukung kesinambungan usaha 8.
Mendirikan landasan untuk mempersiapkan persyaratan likuiditas Basel III pada tahun 2016
9. Meningkatan laporan Liquidity Cash Flow Projection
untuk dapat mereleksikan keadaan sebenarnya.
Pengukuran Risiko dan Mitigasi
Risiko Kredit Risiko kredit dikelola melalui penetapan serangkaian
kebijakan dan proses yang meliputi credit acceptance criteria, origination dan persetujuan kredit, penetapan
harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah, dan manajemen portofolio. Setiap keputusan kredit telah
mendapat persetujuan dari pemegang keputusan kredit. Pemegang keputusan kredit tersebut ditunjuk berdasarkan
kualiikasi personal dan profesional serta pengalaman, pertimbangan dan kompetensinya.
Bank secara berkelanjutan memonitor setiap perkembangan yang dapat mempengaruhi portofolio kredit
bank sehingga tindakan pencegahan dapat diambil secara tepat dan cepat apabila terjadi penurunan kualitas kredit.
Kaji ulang atas eksposur debitur besar serta stress test atas portofolio valuta asing dan perubahan suku bunga
juga telah dilaksanakan. Proses tersebut dilakukan secara berkala guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya
penurunan kualitas seluruh portofolio kredit sebagai akibat dari perubahan kondisi ekonomi. Bank turut menetapkan
pedoman untuk Client Acceptance Criteria, Sektor Ekonomi, dan batas-batas lainnya untuk menghindari terjadinya
konsentrasi risiko pada sektor tertentu.
Setelah pelaksanaannya, Bank terus melakukan kaji ulang secara konsisten dan meningkatkan proses dan metodologi
manajemen risiko kredit, termasuk penyempurnaan kebijakan kredit utama dan struktur produk program.
Risiko Pasar Manajemen risiko pasar bertujuan untuk mengidentiikasi,
mengontrol, dan mengelola eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan
tingkat pengembalian atas risiko. Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif
dan prosedur kerja yang mencakup batasan struktural atau limit atau pedoman yang dirancang untuk mengontrol
eksposur sesuai dengan risk appetite Bank. Limit atau pedoman ini termasuk notional, DV01, dan Sensitivitas Net
Interest Income NII. Limit risiko pasar dialokasikan pada tingkat bankwide, dan dimonitor serta dilaporkan oleh
Divisi Manajemen Risiko setiap hari. Management Action Triggers MAT membantu mengingatkan manajemen
pada saat tingkat risiko meningkat dan dikaji ulang secara berkelanjutan.
Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk melakukan identiikasi, pengukuran, pengawasan dan
kontrol risiko pasar Bank berdasarkan kerangka yang telah disetujui oleh Asset and Liability Committee ALCO.
ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk menentukan kebijakan dan keputusan berkaitan
dengan manajemen risiko pasar dan likuiditas. Selain itu, Komite Manajemen Risiko RMC mengkaji dan menyetujui
keputusan ALCO yang dinyatakan dalam bentuk kebijakan ataupun prosedur.
Bank menghadapi 2 dua kategori risiko pasar, sebagai berikut:
a. Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar timbul dari adanya posisi neraca, komitmen, dan kontinjensi
of-balance sheet baik di sisi aset maupun liabilitas yang timbul melalui
transaksi mata uang asing. Bank mengukur risiko nilai tukar untuk melihat dampak perubahan nilai
tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, limit posisi
devisa neto yang lebih konservatif juga ditetapkan selain batasan 20 dari modal yang ditetapkan
regulator.
b. Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar
yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga.
Dalam mengelola risiko suku bunga, Bank telah mengembangkan pendekatan DV01 dan Sensitivitas
NII agar sejalan dengan International Best Practice. Bank mengelola risiko suku bunganya dengan
menggunakan pendekatan Sensitivitas NII dan analisis Repricing Gap untuk keseluruhan portofolio
bank dan DV01 pada tingkat portofolio Surat Berharga.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
209
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Risiko Likuiditas Aset and Liability Committee ALCO berperan sebagai
forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor kondisi likuiditas Bank. ALCO bertanggung jawab untuk
menentukan kebijakan dan strategi berkaitan dengan aset dan liabilitasBank sejalan dengan prinsip kehati-hatian
Manajemen Risiko dan peraturan yang berlaku. Kerangka limit, dan asumsi-asumsi lainnya digunakan untuk
mengukur risiko, telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko RMC dan dilaporkan secara periodik dalam ALCO.
Bank mengelola risiko likuiditas harian melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas.
Analisis kesenjangan likuiditas digunakan untuk menyediakan pandangan berkaitan dengan perbedaan
arus kas masuk dan arus kas keluar setiap harinya. Hal ini dikelola secara terpusat oleh unit Treasuri yang mempunyai
akses dan otorisasi secara langsung ke pasar antar bank, nasabah besar institusional dan pasar profesional lainnya
dalam upaya membantu aktivitas penyaluran kredit dan pengumpulan dana.
Untuk melengkapi kerangka tersebut, risiko pasar dan risiko likuiditas diukur dan dikontrol baik dalam skenario
normal ataupun abnormal stress. Terlepas dari perbaikan kinerja kerangka kerja Manajemen Risiko likuiditas,
Bank mengembangkan Rencana Pendanaan Darurat Contingency Funding Plans yang berfungsi sebagai
pedoman atas skenario pendanaan pada saat terjadi krisis. Laporan Liquidity Cash Flow Projection telah ditingkatkan
untuk mereleksikan kondisi sebenarnya dengan lebih baik. Pengembangan laporan ini melibatkan semua unit
terkait, oleh karena itu laporan ini dapat digunakan untuk mengelola likuiditas sehari-hari.
Risiko Operasional Dalam mengelola risiko operasional, Bank menentukan
pendekatan strategi mitigasi yang paling tepat guna mengoptimalkan keseimbangan pemaparan risiko
operasional, efektivitas dari mekanisme kontrol, serta tingkat risiko yang dapat diterima oleh Bank. Hal ini
dilakukan melalui penerapan Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional secara konsisten dan komprehensif serta
penyesuaian dengan risiko spesiik dari setiap proses bisnis yang ada.
Pelaksanaan kerangka kerja Manajemen Risiko Operasional dilakukan secara komprehensif untuk memastikan bahwa
pengendalian risiko operasional telah seimbang. Seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung wajib mengidentiikasi
faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya risiko operasional atas aktivitas produk, proses, layanan,
organisasi dan sistem informasinya. Selanjutnya, seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung wajib mengetahui,
mengukur, menganalisis, memonitor dan memberikan laporan risiko operasional melalui pencatatan atas setiap
kejadian risiko operasional secara periodik dan tepat waktu. Divisi Manajemen Risiko turut bertanggung jawab
untuk memberi paparan atas risiko operasional secara menyeluruh kepada Komite Risiko baik di tingkat Dewan
Komisaris maupun Direksi. Selain itu, setiap pimpinan unit kerja turut mendukung proses pemantauan risiko
operasional untuk menghasilkan kinerja yang efektif.
Untuk mengidentiikasi dan memitigasi Risiko Operasional, Bank telah mengembangkan beberapa perangkat Risiko
Operasional, seperti Risk Control and Self-Assessment, Corporate Loss Database and Key Risk Indicators. Risk
Control and Self-Assessment, telah dikembangkan dan diterapkan pada 18 unit kerja dan akan terus dikembangkan
pada seluruh unit kerja yang ada pada Bank.
Pengembangan dan penyempurnan proses Business Continuity Management sangat penting bagi kesinambungan
usaha. Untuk mencapai hal tersebut, Bank terus meningkatkan dan mengadakan tes berkala untuk
aktivitas Business Continuity Management termasuk latihan kebakaran, tes situs alternatif, tes disaster recovery untuk
aplikasi-aplikasi vital, dan sebagainya.
Risiko Stratejik dan Reputasi Pengelolaan Risiko Stratejik mencakup setiap risiko yang
diakibatkan oleh penetapan strategi serta implementasi yang kurang memadai. Sedangkan pengelolaan Risiko
Reputasi melibatkan pengelolaan hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan antara Bank dengan nasabah dan
masyarakat sekitarnya.
Sepanjang tahun 2015, Risiko Stratejik telah membaik dengan dipenuhinya beberapa arahan atau rencana
strategis dan keuntungan pada akhir tahun. Kedepannya, Bank terus melakukan kaji ulang atas rencana strategis
agar sejalan dengan visi dan misi Bank serta perkembangan perekonomian yang dinamis.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
210
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Di sisi lain, Risiko Reputasi juga mengalami peningkatan kinerja pada tahun 2015, dikarenakan adanya perubahan
secara institusional, produk dan layanan, pergantian nama institusi atau rebranding
serta relokasi kantor cabang utama dan kantor operasional. Frekuensi pemberitaan negatif
terhadap Bank sangat minimal dan tidak menimbulkan dampak material. Selain itu, reputasi Bank juga didukung
oleh kuatnya reputasi dari pemegang saham pengendali yang memiliki peringkat yang baik dari perusahaan-
perusahaan Credit Rating terkemuka.
Risiko Hukum dan Kepatuhan Risiko Hukum timbul diakibatkan oleh aspek hukum
yang kurang memadai, yang antara lain disebabkan oleh gugatan dan tidak adanya hukum dan peraturan
yang mendukung, sedangkan Risiko Kepatuhan muncul akibat kegagalan menaati peraturan dan ketentuan yang
berlaku di Indonesia serta peraturan internal Bank. Risiko Hukum dan Kepatuhan dikelola oleh Divisi Hukum dan
Divisi Kepatuhan. Temuan penting mengenai kedua risiko tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
melalui Komite Pemantau Risiko dan Komite Manajemen Risiko.
Sepanjang tahun 2015, Risiko Hukum juga mengalami perbaikan. Keputusan hukum yang diterima Bank tidak
mempengaruhi kinerja dan permodalan Bank secara signiikan. Selain itu, Bank juga memanfaatkan kantor
hukum eksternal untuk memberikan rekomendasi hukum terhadap beberapa perjanjian termasuk perjanjian kredit
Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko
Evaluasi efektivitas Kerangka Manajemen Risiko terutama dalam penerapan Tiga Lapis Pertahanan, sangat penting
untuk menjaga Kerangka Manajemen Risiko sejalan dengan visi, misi, dan strategi Bank. Evaluasi dan tinjauan
Kerangka Manajemen Risiko dilaksanakan secara internal dan eksternal. Komite Pemantau Risiko sebagai komite
risiko tertinggi, dan Komite Audit berfungsi sebagai pihak internal yang bertanggung jawab dalam peninjauan
kebijakan dan penerapan Kerangka Manajemen Risiko
Komite-Komite tersebut juga memberikan saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai bagian dari
fungsi pengawasan. Audit Internal secara berkala meninjau dan memeriksa penerapan Manajemen Risiko berdasarkan
prinsip audit berbasis risiko, dengan tujuan tidak hanya memastikan pengendalian internal, tetapi juga untuk terus
berupaya menyempurnakan Manajemen Risiko. Secara eksternal, evaluasi atas Manajamen Risiko dilaksanakan
oleh auditor eksternal dan regulator.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
211
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
211
PT Bank QNB Indonesia Tbk Annual Report 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan
212
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2.060.336 2.189.287
128.951 -
- -
143.241 143.241
- -
- -
- -
2.203.577 2.203.577
14.130.136 461.610
4.769
15.10 2.086.745
2.189.287 56.872
- 45.670
- 1.138.543
1.138.543 -
- -
- -
- 3.225.288
3.225.288 19.203.194
719.834 8.534
16.18 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Bank
Bank Konsolidasi
Konsolidasi 31 Desember 2015
31 Desember 2014
KOMPONEN MODAL Modal Inti
1. Modal disetor 2. Cadangan Tambahan Modal
3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti
5. Kepentingan Non Pengendali Modal Pelengkap
1. Level Atas Upper Tier 2 2. Level Bawah Lower Tier 2
maksimum 50 Modal Inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
Eksposure Sekuritisasi Modal Pelengkap Tambahan yang
Memenuhi Persyaratan Tier 3 Modal Pelengkap Tambahan yang
Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
Metode Standar Model Internal
Komponen Modal
A
B
C D
E
A B
I
II III
IV V
VI
VIII
Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
Total Modal Inti dan Modal Pelengkap A+B-C
Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk
Mengantisipasi Risiko Pasar A+B-C+E
Rasio Kewajban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan
Risiko Pasar [III : IV+V+VI] Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR
untuk Risiko Kredit Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR
untuk Risiko Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR
untuk Risiko Pasar Dalam jutaan Rupiah
Laporan Tata Kelola Perusahaan
213
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Dalam jutaan Rupiah
- 2.189.287
4.395 -
24.443 60.419
- 58
- 6.965
144.693 -
- 136.276
24.570 -
2.203.577 14.130.136
461.610 4.769`
- -
15.10 -
2.189.287 4.395
- 115.469
156.045 964.950
- -
- 308.212
- -
173.593 70.239
- 3.225.288
19.203.194 719.834
8.534 -
- 16.18
31 Desember 2015 31 Desember 2014
KOMPONEN MODAL Dana Usaha
1. Dana Usaha 2. Modal di setor
Cadangan 1. Cadangan umum
2. Cadangan tujuan Laba rugi tahun-tahun lalu yang
dapat di perhitungkan 100 Laba rugi tahun berjalan yang dapat
di perhitungkan 50 Dana setoran modal
Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan
penyertaan dalam kelompok tersedia untuk di jual 100
Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari
peningkatan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk di jual 45
Revaluasi aset tetap 45 Selisih kurang antara PPA dan
cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif
Penyisihan Penghapusan Aset PPA atas aset non produktif yang wajib
dihitung Selisih kurang jumlah penyesuaian
nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book
Cadangan umum aset produktif maks. 1,25 dari ATMR
Faktor pengurang modal Eksposur sekuritisasi
Metode Standar Model Internal
Komponen Modal A
B
C D
E F
G H
I J
K
A B
I
II III
IV V
VI
Tabel 1.b. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing
Modal Bank Asing Jumlah A S.d L - M
Aset Tertimbang Menurut Risiko Atmr Untuk Risiko Kredit
Aset Tertimbang Menurut Risiko Atmr Untuk Risiko Operasional
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko
Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [Ii : Iii + Iv + V]
Aset Tertimbang Menurut Risiko Atmr Untuk Risiko Pasar
Laporan Tata Kelola Perusahaan
214
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor
Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya
total
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor
Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya
total
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jakarta
Sumatra East Region
Java Total
Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
≤ 1 tahun 3 thn s.d. 5 thn
1 thn s.d. 3 thn 5 thn
Non-kontraktual Total
No 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
No 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah
4.408.820 69
- 104.159
2.564 220.715
- 406.750
8.035.210 -
282.201 13.460.488
- -
- -
8.590 360.886
- 340.202
1.558.270 -
175 2.268.123
- 69
- -
9.907 215.300
- 200.153
3.968.785 -
1.381 4.395.595
- 93
- -
13.266 1.155.741
- 223.680
4.181.533 -
59.130 5.633.443
4.408.820 231
- 104.159
34.327 1.952.642
- 1.170.785
17.743.798 -
342.887 25.757.649
- -
- -
- -
- -
- -
- -
4.408.820 231
- 72.605
13.845 1.420.430
- 673.042
12.446.225 -
229.783 19.264.981
- -
- 6.559
8.124 1.310
- 124.212
1.463.079 -
50.857 1.654.141
- -
- -
3.372 -
- 210.982
1.252.163 -
22.145 1.488.663
- -
- 24.995
8.986 530.903
- 162.549
2.582.331 -
40.102 3.349.866
4.408.820 231
- 104.159
34.327 1.952.642
- 1.170.785
17.743.798 -
342.887 25.757.649
Laporan Tata Kelola Perusahaan
215
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
4.710.687 231
- 638.926
18.102 468.328
- 577.949
8.599.406 -
270.459 15.284.088
- -
- 6.734
11.944 2.087
- 137.211
1.531.582 -
2.532 1.692.090
- -
- -
1.338 2.036
- 13.396
2.659.504 -
16.343 2.692.617
- -
- -
1.897 223.347
- 28.542
914.779 -
1.658 1.170.223
4.710.687 231
- 645.660
33.281 695.798
- 757.098
13.705.271 -
290.992 20.839.018
4.710.687 -
- 105.660
561 6.026
- 62.635
6.608.655 -
248.676 11.742.900
4.710.687 231
- 645.660
33.281 695.798
- 757.098
13.705.271 -
290.992 20.839.018
- 69
- -
7.190 302.401
- 90.639
2.821.191 -
963 3.222.453
- 69
- 500.000
15.733 1.157
- 552.076
1.037.896 -
122 2.107.053
- 93
- 40.000
9.797 386.214
- 51.748
3.237.529 -
41.231 3.766.612
- -
- -
- -
- -
- -
- -
31 Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Jakarta Sumatra
East Region Java
Total
31 Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
≤ 1 tahun 3 thn s.d. 5 thn
1 thn s.d. 3 thn 5 thn
Non-kontraktual Total
Laporan Tata Kelola Perusahaan
216
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
POSISI TANGGAL LAPORAN 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air
Konstruksi Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga Badan internasional dan badan
ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya
Bukan lapangan usaha Lainnya
total
Kategori Portofolio Tagihan
kepada Pemerintah
Tagihan kepada Entitas
Sektor Publik Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional Tagihan
kepada Bank
Kredit Beragun
Rumah Tinggal
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
No
Tagihan Tagihan yang mengalami penurunan
nilai impaired a. Belum jatuh tempo
b. Telah jatuh tempo Cadangan kerugian penurunan nilai
CKPN - Individual Cadangan kerugian penurunan nilai
CKPN - Kolektif Tagihan yang dihapus buku
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
Wilayah Jakarta
Sumatra Wilayah Timur
Java Total
No 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20
1 2
3 4
5 Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah -
- -
- -
- -
- -
4.408.820 -
- -
- -
- -
- -
- 4.408.820
- -
- -
- -
- -
- 104.159
- -
- -
- -
- -
- -
104.159 -
- -
- -
2.226 1.327
- 7.920
233 -
- -
- -
- -
- -
22.621 34.327
- -
- -
- -
- -
231 -
- -
- -
- -
- -
- -
231 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
14.282.034 1.172.178
535.750 27.112
5.932 49
1.796.725 8.458
29.835 4.457
906 -
1.466.517 165.693
3.391 293
608 -
3.284.768 294.246
10.548 824
1.608 -
20.830.044 1.640.575
579.524 32.686
9.054 49
Laporan Tata Kelola Perusahaan
217
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kredit Beragun
Properti Komersial
Kredit Pegawai
Pensiunan Tagihan kepada
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
Ritel Tagihan kepada
Korporasi Tagihan yang Telah
Jatuh Tempo Aset Lainnya
31 Desember 2014 Wilayah
Jakarta Sumatra
Wilayah Timur Java
Total 9.721.898
688.398 26.362
3.277 5 .119
28 1.628.544
140.227 15.699
892 1.539
- 1.149.774
110 3.170
- 494
- 2.605.904
3.016 2.059
- 1.141
- 15.106.120
831.752 47.290
4.168 8.293
28 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 342.887
- -
- -
- -
- -
- -
342.887 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 171.182
- 476.884
612.404 -
- -
690.639 -
- -
- -
- -
- 1.533
1.952.642 21.205
- 11.330
144.666 -
89.265 172.051
- 70.798
- 110.825
- -
- 62.771
- -
- -
487.873 1.170.785
108.490 -
839.882 4.243.491
831.334 1.069.442
4.535.963 -
1.504.470 -
4.094.168 -
- -
516.557 -
- -
- -
17.743.798
Laporan Tata Kelola Perusahaan
218
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sektor Ekonomi Tagihan
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
CKPN - Individual
CKPN - Kolektif
Tagihan yang
dihapus buku
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
No
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Dalam jutaan Rupiah
POSISI TANGGAL LAPORAN 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air
Konstruksi Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan
jasa perusahaan Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga Badan internasional dan badan
ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas
batasannya Bukan lapangan usaha
Lainnya
total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
129.695 -
851.213 4.659.340
831.334 1.637.817
5.160.049 -
1.583.045 -
4.886.168 -
- -
579.328 -
- -
- 512.055
20.830.044 2.724
- -
187.340 144.773
131.648 850.143
- 120.198
- 67.934
- -
- 94.344
- -
- -
41.473 1.640.575
7.939 -
3.246 181.063
- 229.364
51.929 8.334
- -
- -
- -
4.951 -
- -
- 92.697
579.524 6
- 29
643 26
137 947
- 155
- 185
- -
- 1.014
- -
- -
5.912 9.054
1.423 -
389 19.606
- 2.483
8.019 -
9 -
- -
- -
757 -
- -
- -
32.686 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Laporan Tata Kelola Perusahaan
219
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN - Bank secara Individual
Saldo awal CKPN Pembentukan pemulihan
CKPN pada periode berjalan Net
a. Pembentukan CKPN pada
periode berjalan b.
Pemulihan CKPN pada periode berjalan
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas
tagihan pada periode berjalan Pembentukan pemulihan
lainnya pada periode berjalan
saldo akhir CkPn
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
31 Desember 2014 CKPN Individual
CKPN Individual CKPN Kolektif
CKPN Kolektif No
1 2
3 4
Dalam jutaan Rupiah
6.352 2.666
1.016 3.682
- -
3.686 8.179
21.538 21.983
445 20.663
- 9.054
4.168 28.518
28.528 10
- -
32.686 8.281
1.107 10.082
11.189 -
- 7.174
Laporan Tata Kelola Perusahaan
220
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas
Sektor Publik Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai Pensiunan Taguhan kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
total
Kategori Portofolio
PT Pemeringkat
Efek Indonesia PT ICRA
Indonesia PT Fitch
Ratings Indonesia
Moody’s Standard and
Poor’s
AAA AA+ s.d AA-
BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB-
A+ s.d A- Peringkat Jangka Panjang
Lembaga Pemeringkat
Fitch Rating 31 Desember 2015
No
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Dalam jutaan Rupiah
- 231
- 172
- -
- -
- -
- 403
- -
- 54.211
- -
- -
- -
- 54.211
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 43.847
- -
- -
- -
- 43.847
- -
- 498
- -
- -
- -
- 498
Laporan Tata Kelola Perusahaan
221
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
B+ s.d B- Kurang dari B-
A-3 A-2
Kurang dari A-3
Tanpa Peringkat
Total A-1
Peringkat Jangka Pendek Net Claims
31 Desember 2015
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
4.408.820 -
- 5.431
34.327 1.952.642
- 1.170.785
17.743.798 -
342.887 25.658.690
4.408.820 231
- 104.159
34.327 1.952.642
- 1.170.785
17.743.798 -
342.887 25.757.649
Laporan Tata Kelola Perusahaan
222
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
- 231
- -
- -
- -
- -
- 231
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
33.655 -
- -
- -
- -
- 33.655
- -
2.936 -
- -
- -
- -
- 2.936
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas
Sektor Publik Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai Pensiunan Taguhan kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
total
Kategori Portofolio
PT Pemeringkat
Efek Indonesia PT ICRA
Indonesia PT Fitch
Ratings Indonesia
Moody’s Standard and
Poor’s
AAA AA+ s.d AA-
BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB-
A+ s.d A- Peringkat Jangka Panjang
Lembaga Pemeringkat
Fitch Rating 31 Desember 2014
No
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Dalam jutaan Rupiah
Laporan Tata Kelola Perusahaan
223
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
4.442.363 -
546.733 -
33.008 691.517
- 701.167
13.741.035 -
646.374 20.802.197
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
4.442.363 231
583.324 -
33.008 691.517
- 701.167
13.741.035 -
646.374 20.839.018
B+ s.d B- Kurang dari B-
A-3 A-2
Kurang dari A-3
Tanpa Peringkat
Total A-1
Peringkat Jangka Pendek Net Claims
31 Desember 2014
Laporan Tata Kelola Perusahaan
224
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Suku Bunga Nilai Tukar
Lainnya
total
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
Notional Amount ≤ 1 year
1 year - ≤ 5 year
5 year Tagihan
Derivatif Kewajiban
Derivatif Tagihan
Bersih sebelum
MRK MRK
Tagihan Bersih
setelah MRK
No BANK SECARA INDIVIDUAL
Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif
Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo - Bank secara Individual
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
total
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
total
Kategori Portofolio
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
31 Desember 2015 Nilai Wajar
SSB Repo
Tagihan Bersih
Kewajiban Repo
Nilai MRK Tagihan
Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR
ATMR setelah MRK
No
No -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 1
2 3
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5 6
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah -
543.353 -
543.353 -
2.921 -
2.921 -
661 -
661 -
2.890 -
2.890 -
2.890 -
2.890 -
- -
- -
- -
- -
- -
-
269.117 -
- -
- -
269.117 269.117
- -
- -
- 269.117
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Laporan Tata Kelola Perusahaan
225
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
31 Desember 2014 Notional Amount
≤ 1 year 1 year -
≤ 5 year 5 year
Tagihan Derivatif
Kewajiban Derivatif
Tagihan Bersih
sebelum MRK
MRK Tagihan
Bersih setelah
MRK
31 Desember 2014
31 Desember 2014 Nilai Wajar
SSB Repo
Tagihan Bersih
Kewajiban Repo
Nilai MRK Tagihan
Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR
ATMR setelah MRK
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 540.221
- 540.221
- -
- -
- -
- -
- 282.330
- 282.330
- 257.891
- 257.891
- 4.788
- 4.788
- 4.788
- 4.788
268.324 -
- -
- -
268.324 -
- -
- -
- -
268.324 -
- -
- -
268.324 -
- -
- -
- -
Laporan Tata Kelola Perusahaan
226
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
EKSPOSUR NERACA Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
total eksposur neraca
EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN KONTINJENSI PADA TRANSAKSI
REKENING ADMINISTRATIF Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Tagihan kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti
Komersial Kredit Pegawai Pensiunan
Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
total eksposur tRA
EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
total eksposur Counterparty Credit Risk
Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
31 Desember 2015 20
35 40
45 50
75 100
150 Others
No
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
A 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
B 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 C
1 2
3 4
5 6
Dalam jutaan Rupiah
4.408.820 -
- -
- -
- -
- -
342.887 4.751.707
- -
- -
721 112.550
- 298.941
2.596.237 -
3.008.449 -
- -
2.921 -
- 2.921
- 231
- 104.159
- -
- -
- -
- 104.390
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
34.327 -
- -
- -
- 34.327
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 1.170.785
- -
- 1.170.785
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 1.952.642
- -
17.743.798 -
- 19.696.440
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Laporan Tata Kelola Perusahaan
227
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
ATMR ATMR
Beban Modal
Beban Modal
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 31 Desember 2014
20 35
40 45
50 75
100 150
Others 4.710.687
- -
- -
- -
- 1.080.525
- 290.992
6.082.204 -
- -
- 394
362 -
185.217 1.874.178
- 2.060.151
268.324 -
- -
- -
268.324 -
4 -
1.666 961
156.211 -
70.247 1.283.322
- 23.797
1.536.209 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 47
- -
47 -
46 -
20.831 12.014
1.952.642 -
878.089 16.041.531
- 297.457
19.202.610 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 584
- -
584 -
231 -
645.660 -
- -
- -
- -
645.891 -
- -
- -
- -
- 43.452
- 43.452
- -
- -
- 153
153 -
- -
- 33.281
- -
- -
- -
33.281 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
46 -
129.132 11.648
695.794 -
567.824 13.705.457
- -
15.109.905 -
- -
- -
- -
- 32.022
- 32.022
- -
- -
- 31
31 -
4 -
10.331 932
55.664 -
45.426 1.096.437
- -
1.208.792 -
- -
- -
- -
- 2.562
- 2.562
- -
- -
- 2
2 -
- -
- -
- -
757.098 -
- -
757.098 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
695.798 -
- 12.624.932
- -
13.320.730 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 46.664
- 46.664
- -
- -
- -
-
Laporan Tata Kelola Perusahaan
228
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Kategori Portofolio No
31 Desember 2015 Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih Agunan
Garansi Asuransi
Kredit Lainnya
Bagian Yang Tidak
Dijamin Dalam jutaan Rupiah
EKSPOSUR NERACA Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
total eksposur neraca
EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN KONTINJENSI PADA TRANSAKSI
REKENING ADMINISTRATIF Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional Tagihan kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti
Komersial Kredit Pegawai Pensiunan
Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
total eksposur tRA
EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
total eksposur Counterparty Credit Risk
total A+b+C
A 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
B 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 C
1 2
3 4
5 6
4.408.820 231
- 104.159
34.327 1.952.642
- 1.170.785
16.041.531 -
342.887 24.055.382
- -
- -
721 112.550
- 298.941
2.596.237 -
3.008.449 -
- -
2.921 -
- 2.921
27.066.752 4.408.820
231 -
104.159 34.327
1.952.642 -
1.170.785 17.743.798
- 342.887
25.757.649 -
- -
- 721
112.550 -
298.941 2.596.237
- 3.008.449
- -
- 2.921
- -
2.921 28.769.019
- -
- -
- -
- -
1.702.267 -
- 1.702.267
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
1.702.267 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Laporan Tata Kelola Perusahaan
229
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
31 Desember 2014 Bagian Yang Dijamin Dengan
Tagihan Bersih
Agunan Garansi
Asuransi Kredit
Lainnya Bagian Yang
Tidak Dijamin
4.710.687 231
- 645.660
33.281 695.798
- 757.098
13.705.457 -
290.806 20.839.018
- -
- -
394 362
- 185.217
1.964.294 -
2.150.267 268.324
- -
- -
153 268.477
23.257.762 4.710.687
231 -
645.660 33.214
695.798 -
703.227 12.624.832
- 290.806
19.704.455 -
- -
- 394
362 -
185.217 1.964.294
- 2.150.267
268.324 -
- -
- 153
268.477 22.123.199
- -
- -
67 -
- 53.871
1.080.625 -
- 1.134.563
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Laporan Tata Kelola Perusahaan
230
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
total
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
31 Desember 2014 Tagihan
Bersih Tagihan
Bersih ATMR
Sebelum MRK ATMR
Sebelum MRK ATMR
Setelah MRK ATMR
Setelah MRK No
4.710.687 231
- 645.660
33.281 695.798
- 757.098
13.705.457 -
290.806 20.839.018
- 46
- 129.132
11.648 695.798
- 567.824
13.705.457 -
- 15.109.905
- -
- -
11.625 695.798
- 527.420
12.624.932 -
238.339 14.098.114
Dalam jutaan Rupiah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 4.408.820
231 -
104.159 34.327
1.952.642 -
1.170.785 17.743.798
- 342.887
25.757.649 -
46 -
129.132 11.648
695.798 -
878.089 17.743.498
- -
20.607.121 -
46 -
129.132 11.648
695.798 -
878.089 16.041.531
- 297.457
19.202.611
Laporan Tata Kelola Perusahaan
231
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual
Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepadaEntitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
total
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
31 Desember 2014 Tagihan
Bersih Tagihan
Bersih ATMR
Sebelum MRK ATMR
Sebelum MRK ATMR
Setelah MRK ATMR
Setelah MRK No
Dalam jutaan Rupiah
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
- -
- -
- -
- -
32.022 -
32.022 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
32.022 -
32.022 -
- -
- -
- -
- 32.022
- 32.022
Laporan Tata Kelola Perusahaan
232
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
268.324 -
- -
- 153
268.477 -
- -
- -
31 31
- -
- -
- -
-
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk - Bank secara Individual
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen Settlement Risk - Bank secara Individual
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah Tagihan kepada Pemerintah
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
total
Delivery versus payment a. Beban Modal 8 5-15 hari
b. Beban Modal 50 16-30 hari c. Beban Modal 75 31-45 hari
d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari Non-delivery versus payment
total
1 2
3 4
5 6
1
2 Kategori Portofolio
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
ATMR Setelah MRK
No
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
31 Desember 2014 Tagihan
Bersih Tagihan
Bersih ATMR
Sebelum MRK ATMR
Sebelum MRK ATMR
Setelah MRK ATMR
Setelah MRK No
- -
- 584
- -
584 -
- -
584 -
- 584
- -
- 2.921
- -
2.921
Laporan Tata Kelola Perusahaan
233
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Total Atmr Risiko Kredit Total Faktor Pengurang Modal
31 Desember 2015 31 Desember 2014
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah Fasilitas Kredit Pendukung yang
Memenuhi Persyaratan Fasilitas Kredit Pendukung yang Tidak
Memenuhi Persyaratan Fasilitas Likuiditas yang Memenuhi
Persyaratan Fasilitas Likuiditas yang Tidak Memenuhi
Persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang
Memenuhi Persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang Tidak
Memenuhi Persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam
aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum
total
- -
- -
- -
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 1
2 3
4 5
6 7
Kategori Portofolio 31 Desember 2015
31 Desember 2014 Tagihan
Bersih Tagihan
Bersih ATMR
Sebelum MRK ATMR
Sebelum MRK ATMR
Setelah MRK ATMR
Setelah MRK No
19.203.194 70.238
14.130.136 24.570
Laporan Tata Kelola Perusahaan
234
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesiik
b. Risiko Umum Risiko Nilai Tukar
Risiko Ekuitas Risiko Komoditas
Risiko Option
total
Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar
Risiko Option
total
Pendekatan Indikator Dasar
total
Jenis Risiko
Jenis Risiko
Jenis Risiko 31 Desember 2015
31 Desember 2015
31 Desember 2015 Bank
Konsolidasi Beban Modal
VaR Rata-rata
Pendapatan bruto Ratarata 3 tahun terakhir
Beban Modal
VaR Minimum
Beban Modal ATMR
VaR Maksimum
ATMR
VaR Akhir Periode
ATMR No
No
No -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar - Bank secara Individual
Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal Value at RiskVaR - Bank secara Individual
Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah
Dalam jutaan Rupiah 1
2 3
4 5
1 2
3
1 Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
- -
682 -
- -
- -
- 8.534
- -
- -
719.834 719.834
57.587 57.587
383.911 383.911
Laporan Tata Kelola Perusahaan
235
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
31 Desember 2014
31 Desember 2014 31 Desember 2014
Bank Konsolidasi
VaR Rata-rata
Pendapatan bruto Ratarata 3 tahun terakhir
Beban Modal
VaR Minimum
Beban Modal Beban Modal
VaR Maksimum
ATMR
VaR Akhir Periode
ATMR ATMR
- -
226 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
2.826 -
- -
-
461.610 461.610
246.192 246.192
36.929 36.929
Laporan Tata Kelola Perusahaan
236
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
Dalam jutaan Rupiah Pos-pos
31 Desember 2015 Jatuh Tempo
Saldo ≤ 1 bulan
1 bln s.d. 3 bln
3 bln s.d. 6 bln
6 bln s.d. 12 bln
12 bln NERACA
Aset Kas
Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain
Surat Berharga Kredit yang Diberikan
Tagihan lainnya Lain-lain
total aset
Kewajiban Dana Pihak Ketiga
Kewajiban pada Bank Indonesia Kewajiban pada bank lain
Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima
Kewajiban lainnya Lain-lain
total kewajiban selisih Aset dengan kewajiban
dalam neraca REKENING ADMINISTRATIF
Tagihan Rekening Administratif Komitmen
Kontinjensi
total tagihan Rekening Administratif
Kewajiban Rekening Administratif Komitmen
Kontinjensi
total kewajiban Rekening Administratif
selisih tagihan dan kewajiban dalam Rekening Administratif
selisih iA-ib+iiA-iib selisih kumulatif
No
I
II A.
1 2
3 4
5 6
7 B.
1 2
3 4
5 6
7
A. 1
2 B.
1 2
5.194 2.143.568
38.501 -
7.314.325 -
74.946 9.576.534
5.900.355 -
2.798.355 -
964.950 -
257.169 9.920.830
344.296
543.201 -
543.201 1.931.135
3.308 1.934.444
1.391.243 1.735.538
- 5.194
2.143.568 38.501
- 629.772
- 74.946
2.891.981 4.744.949
- 1.792.050
- -
- 257.169
6.794.168 3.902.188
541.064 -
541.064 1.926.494
- 1.926.494
1.385.430 5.287.618
5.287.618 -
- -
- 331.122
- -
331.122 1.064.321
- 454.905
- -
- -
1.519.226 3.902.188
2.137 -
2.137 2.132
- 2.132
5 1.188.099
6.475.716 -
- -
- 655.074
- -
655.074 90.110
- 551.400
- -
- -
641.510 13.564
- -
- 2.510
3.308 5.818
5.818 7.746
6.467.970 -
- -
- 981.271
- -
981.271 -
- -
- -
- -
- 981.271
- -
- -
- -
- 981.271
5.486.698 -
- -
- 4.717.086
- -
4.717.086 976
- -
- 964.950
- -
965.926 3.751.160
- -
- -
- -
- 3.751.160
1.735.538
Laporan Tata Kelola Perusahaan
237
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
48.596 2.197.926
540.456 48.808
10.381.512 268.324
87.026 13.572.648
11.187.418 -
5.580 -
- -
258.509 11.451.507
2.121.141 -
- -
- 1.212.388
37.747 1.250.135
1.250.135 871.006
- 48.596
2.014.092 540.456
- 309.793
268.324 87.026
3.268.287 8.141.276
- 5.580
- -
- 258.509
8.405.365 5.137.078
- -
- -
1.193.149 3.714
1.196.863 1.196.863
6.333.941 6.333.941
- 136.139
- -
976.576 -
- 1.112.715
2.608.310 -
- -
- -
- 2.608.310
1.495.595 -
- -
- 2.464
1.065 3.529
3.529 1.499.124
7.833.065 -
- -
48.577 968.901
- -
1.017.478 388.278
- -
- -
- -
388.278 629.200
- -
- -
16.775 32.000
48.775 48.775
580.425 7.252.640
- 47.695
- -
2.190.240 -
- 2.237.935
49.554 -
- -
- -
- 49.554
2.188.381 -
- -
- -
738 738
738 2.187.643
5.064.997 -
- -
231 5.936.002
- -
5.936.233 -
- -
- -
- -
- 5.936.233
- -
- -
- 230
230 230
5.936.003 871.006
31 Desember 2014 Jatuh Tempo
Saldo ≤ 1 bulan
1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln
6 bln s.d. 12 bln 12 bln
Laporan Tata Kelola Perusahaan
238
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Proil Maturitas Valas - Bank secara Individual
In million Rupiah Pos-pos
31 Desember 2015 Jatuh Tempo
Saldo ≤ 1 bulan
1 bln s.d. 3 bln
3 bln s.d. 6 bln
6 bln s.d. 12 bln
12 bln NERACA
Aset Kas
Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain
Surat Berharga Kredit yang Diberikan
Tagihan lainnya Lain-lain
total aset
Kewajiban Dana Pihak Ketiga
Kewajiban pada Bank Indonesia Kewajiban pada bank lain
Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima
Kewajiban lainnya Lain-lain
total kewajiban selisih Aset dengan kewajiban
dalam neraca
REKENING ADMINISTRATIF Tagihan Rekening Administratif
Komitmen Kontinjensi
total tagihan Rekening Administratif
Kewajiban Rekening Administratif Komitmen
Kontinjensi
total kewajiban Rekening Administratif
selisih tagihan dan kewajiban dalam Rekening Administratif
selisih iA-ib+iiA-iib selisih kumulatif
No
I
II A.
1 2
3 4
5 6
7 B.
1 2
3 4
5 6
7
A. 1
2 B.
1 2
377 155.500
2.793 -
530.600 -
5.437 694.707
428.027 -
203.000 -
70.000 -
18.656 719.683
24.976
39.405 -
39.405 140.090
240 140.330
100.924 125.901
- 377
155.500 2.793
- 45.685
- 5.437
209.792 344.211
- 130.000
- -
- 18.656
492.867 283.075
39.250 -
39.250 139.753
- 139.753
100.503 383.578
383.578 -
- -
- 24.020
- -
24.020 77.209
- 33.000
- -
- -
110.209 86.188
155 -
155 155
- 155
- 86.188
469.765 -
- -
- 47.521
- -
47.521 6.537
- 40.000
- -
- -
46.537 984
- -
- 182
240 422
422 562
469.203 -
- -
- 71.184
- -
71.184 -
- -
- -
- -
- 71.184
- -
- -
- -
- 71.184
398.019 -
- -
- 342.190
- -
342.190 71
- -
- 70.000
- -
70.071 272.119
- -
- -
- -
- 272.119
125.901
Laporan Tata Kelola Perusahaan
239
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
4.056 2.195.861
42.864 -
4.724.608 -
72.440 7.039.829
4.974.293 -
1.857.750 -
- -
240.442 7.072.485
32.657
282.328 -
282.328 1.149.105
8.917 1.158.022
875.694 908.350
- 4.056
2.195.861 42.864
- 24.699
- 72.440
2.339.920 4.735.318
- -
- -
- 240.442
4.975.760 2.635.841
282.328 -
282.328 1.139.507
8.917 1.148.424
866.095 3.501.936
3.501.936 -
- -
- 297.773
- -
297.773 147.908
- -
- -
- -
147.908 149.865
- -
- -
- -
- 149.865
3.352.072 -
- -
- 378.164
- -
378.164 91.067
- 1.857.750
- -
- -
1.948.817 1.570.653
- -
- 9.598
- 9.598
9.598 1.580.252
4.932.324 -
- -
- 1.666.885
- -
1.666.885 -
- -
- -
- -
- 1.666.885
- -
- -
- -
- 1.666.885
3.265.439 -
- -
- 2.357.088
- -
2.357.088 -
- -
- -
- -
2.357.088
- -
- -
- -
- 2.357.088
908.350 31 Desember 2014
Jatuh Tempo Saldo
≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln
3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln
12 bln
Laporan Tata Kelola Perusahaan
240
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sistem Pengendalian Internal
Bank telah menerapkan sistem pengendalian internal melalui pemisahan fungsi, penerapan four eyes principles,
program Know Your Employee, monitoring intensif pada unit- unit terkait serta sistem rotasi dan penerapan block leave.
Penerapan Sistem Pengendalian Internal
Dalam mengelola dan mengedalikan risiko keuangan dan operasional agar sejalan dengan peraturan yang berlaku,
Divisi Pengendalian Internal melaksanakan sejumlah aktivitas sebagai berikut:
1. Mengunjungi kantor-kantor cabang dengan menggunakan Daftar Kunjungan Kantor Cabang yang
mencakup cash count, pemantauan penerapan dual custody, dan pemeriksaan sistem keamanan, dan
sebagainya.
2. Memeriksa kepatuhan Bank dalam aspek penerapan
transaksi operasi di kantor-kantor cabang yang termasuk dalam pelaksanaan transaksi operasional di
kantor-kantor cabang, antara lain dengan melakukan pemeriksaan harian terhadap transaksi pembukaan
rekening dan transaksi valuta asing. 3.
Memeriksa aktivasi rekening yang tidak aktif, balanced Sundry Account, dan over draft balance
secara terpusat setiap hari
4. Mengadakan pemeriksaan perihal pembayaran pajak
bunga simpanan, deposito, giro, dan tabungan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
5. Hasil pemeriksaaan akan dinyatakan dalam bentuk
rekapitulasi temuan dan juga dapat digunakan sebagai bahan tinjauan untuk kantor-kantor cabang yang
harus meningkatkan kinerjanya terkait transaksi operasional.
Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Berdasarkan aktivitas yang diterapkan oleh Divisi Pengendalian Internal, Bank melakukan evaluasi dan
menggunakan hasilnya sebagai panduan untuk meningkatkan eisiensi dan efektivitas Bank dan kantor-kantor cabangnya.
Hasil penerapan dipelajari kembali oleh Bank agar dapat melaksanakan upaya perbaikan yang teratur dan sistematis
dan untuk menyediakan solusi terbaik atas masalah apa pun yang dihadapi.
Perkara Penting dan Sanksi Administratif
Sepanjang tahun 2015, Bank, Direksi dan Dewan Komisaris, tidak menghadapi gugatan atau kasus hukum di pengadilan
dan atau lembaga arbitrase atau kasus signiikan, baik dalam pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, hubungan
industrial, lembaga administrasi negara yang menghadapi kebangkrutan pengadilan Indonesia, yang berdampak
material pada kelangsungan bisnis Bank bersama dengan asetnya. Di bawah ini adalah kasus hukum yang dihadapi
oleh Bank pada tahun 2015:
Laporan Tata Kelola Perusahaan
241
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang Sedang
Menjabat
Selama tahun 2015, tidak terdapat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank yang sedang menjabat memiliki
permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.
Permasalahan Hukum
Selama tahun 2015, Bank menghadapi permasalahan hukum sebanyak 7 tujuh kasus, di mana 6 enam kasus
dengan risiko rendah dan 1 satu dengan risiko medium. Semua kasus tidak memiliki dampak signiikan pada Bank
maupun kegiatan operasional Bank.
1 6
7 -
- -
Perdata Pidana
Perkara hukum keterangan
Selesai Telah memiliki kekuatan hukum Dalam proses penyelesaian
jumlah
Sanksi Administratif
Pada tahun 2015, tidak ada sanksi administratif yang dijatuhkan terhadap pihak mana pun terkait dengan
penanganan perkara oleh Bank.
Tidak terdapat juga sanksi administratif yang signiikan dari Otoritas Jasa Keuangan yang mempengaruhi
kesinambungan usaha Bank. Selain itu, tidak terdapat sanksi administratif yang dijatuhkan terhadap Direksi atau
Dewan Komisaris Bank.
Dampak Terhadap Bank
Permasalahan hukum yang dihadapi Bank selama tahun buku tidak memiliki dampak signiikan karena telah
dilakukannya upaya mitigasi.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
242
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Demi mengembangkan dan meningkatkan praktik GCG, pihak Bank telah merumuskan kebijakan-kebijakan yang
berhubungan dengan kode etik dalam Kode Etik Perilaku Karyawan yang berfungsi sebagai sebuah panduan
mengenai standar tingkah laku dan etika dalam penerapan semua kegiatan bisnis dan pencapaian visi dan misi Bank.
Kode etik ini secara khusus disusun sebagai salah satu soft- structure yang dimiliki Bank dalam mengimplementasikan
tata kelolanya. Sebagai panduan mengenai tingkah laku dan etika, Kode
Etik Bank merujuk pada praktik-praktik industri terbaik dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia. Melalui penerapan Kode Etik secara komprehensif pada semua tingkat
organisasi, Bank berharap dapat meningkatkan kesadaran semua karyawan untuk berperilaku sesuai dengan prinsip-
prinsip dan nilai-nilai moralitas yang mencerminkan integritas dan reputasi Bank.
Universalitas Kode Etik
Kode Etik ini berlaku secara universal, yang berarti bahwa semua nilai yang terdapat dalam Kode Etik berlaku bagi
seluruh karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk, termasuk Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan seluruh jajaran
Manajemen.
Pokok-pokok Kode Etik
Semua karyawan Bank bertanggung jawab untuk menjunjung Kode Etik dalam kegiatan sehari-hari; etika
bisnis yang tertanam secara kuat diharapkan dapat menjaga lingkungan kerja yang nyaman bagi semua
karyawan dan Bank. Elemen-elemen Kode Etik Bank adalah:
Perilaku 1.
Kerjasama Tim 2. Hubungan Atas Dasar Kepercayaan
3. Perlindungan Aset dan Kepentingan Bank dan
Nasabah 4.
Hubungan Pemasok 5.
Tanggung Jawab Sosial 6.
Ketaatan terhadap Undang-Undang 7.
Kepatuhan terhadap semua Kebijakan dan Prosedur PT Bank QNB Indonesia Tbk
8. Pengungkapan Informasi Rahasia
9. Kata-Kata Kita adalah Janji
10. Pembatasan Bekerja di Tempat Lain 11. Berurusan dengan Media Lain
12. Menghindari Bujukan 13. Menghindari Benturan Kepentingan
14. Manajemen Rekening Staf yang Tepat 15. Hutang Pribadi
16. Transaksi Pribadi 17. Perhatian kepada Kebutuhan Pribadi
18. Pengembangan Pribadi 19. Integritas dalam Hubungan Interpersonal
20. Perilaku Pribadi 21. Penampilan Pribadi
22. Berurusan dengan saham QNB 23. Kekayaan Intelektual
Keamanan 1.
Keselamatan Keamanan 2.
Kesinambungan Usaha di Masa-Masa Sulit Kepatuhan
1. Pelaporan Pelanggaran
2. Politik 3. Penipuan, Pencucian Uang, Pendanaan Teroris
Laporan Tata Kelola Perusahaan
243
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik pada Tahun 2015
Untuk mendukung implementasi Kode Etik secara komprehensif, Bank secara aktif menyebarkan informasi
mengenai kode etik tersebut. Selain itu, Bank juga melakukan pengamatan dan evaluasi atas implementasi
dari Kode Etik, serta perbaikan jika diperlukan. Upaya perbaikan yang dilakukan merupakan bentuk kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Sosialisasi dan penegakan Kode Etik dilakukan salah satunya dengan penyebaran informasi mengenai Kode Etik
itu sendiri yang dilaksanakan secara berkala kepada semua karyawan melalui pendistribusian buku elektronik Kode
Etik yang harus ditandatangani oleh semua karyawan.
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Kode Etik diterapkan secara terus-menerus dalam perilaku, praktik, komitmen,
dan kebijakan formal sehari-hari untuk mendukung budaya perusahaan yang mempromosikan standar moralitas dan
integritas tertinggi sambil tetap menjalankan tugas-tugas operasional.
Budaya Perusahaan
Nilai-nilai pokok yang membentuk budaya perusahaan Bank berfungsi sebagai landasan terpenting dan, pada
saat yang bersamaan, sebagai panduan mengenai tingkah laku dan etika karyawan ketika berhubungan dengan
para nasabah, dengan sesama karyawan, dengan pihak manajemen, dan dengan berbagai pihak luar lainnya.
Untuk mendukung penerapan budaya kerja dan meningkatkan sumber daya manusia, Bank memutuskan
untuk memperbarui nama dan nilai-nilai pokok seperti yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 074
SK-DireksiVI2015 tanggal 1 Juni 2015. Dengan demikian, nilai-nilai pokok yang juga merupakan budaya perusahaan
Bank yang dikenal sebagai QNB Values berisi:
1. Passion for Excellence Kami bertekad melampaui apa yang diharapkan dari
kami extra-mile untuk mencapai standar profesi tertinggi.
2. Innovative Kami beradaptasi terhadap perubahan dan menghargai
kreativitas untuk terus menerus mencapai hasil kerja yang prima.
3. Synergistic Team Kami secara efektif memanfaatkan segala kelebihan
kami untuk mencapai tujuan bersama dengan rasa bangga.
4. Care for Others
Kami menjunjung tinggi kehormatan serta peduli terhadap kebaikan manusia dan lingkungan di mana
kami berkarya.
5. Professionalism with Integrity
Kami terus-menerus mengembangkan kompetensi dan perilaku kami, agar dapat diandalkan dalam mencapai
hasil yang diharapkan. Kami jujur, adil dan siap bertanggung jawab.
Kepatuhan Pajak
Selama tahun 2015, Bank telah mematuhi semua peraturan dan memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku. Bank akan selalu menerima semua peraturan tanpa keberatan. Oleh karena itu, Bank tidak
menerima adanya bentuk peringatan atau sanksi terkait dengan perpajakan sampai dengan 31 Desember 2015.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
244
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Sistem pelaporan pelanggaran merupakan sebuah program partisipasi aktif karyawan dan manajemen untuk
melaporkan tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan agar tercipta sebuah kondisi yang
harmonis dan kondusif serta menerapkan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan.
Bank menyadari bahwa dalam rangka mewujudkan praktik tata kelola yang baik dan sehat khususnya dalam
mengimplementasikan prinsip transparansi dan kewajaran, diperlukan adanya sebuah sistem mekanisme yang dapat
mengelola dan menindaklanjuti tindakan-tindakan yang melanggar peraturan dan nilai perusahaan. Sistem ini
mengutamakan prinsip konidensialitas yang tinggi sehingga mampu menjamin anonimitas pelapor. Dengan adanya
dorongan bagi pegawai untuk melaporkan bentuk pelanggaran yang mereka temui, Bank juga mampu meminimalisir risiko
kerugian inansial dan non inansial sejak dini.
Dasar Acuan Sistem Pelaporan Pelanggaran
Sejumlah peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan bagi Bank dalam menerapkan sistem pelaporan
pelanggaran adalah sebagai berikut: 1.
Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 81142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum.
2. Kode Etik Karyawan PT Bank QNB Indonesia, Tbk.
3. Peraturan dan Kebijakan Kepatuhan No. 1.301.00 Tanggal
5 Juni 2012 mengenai Pedoman Strategi Anti Fraud.
Tujuan dan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran
Ruang Lingkup Sistem Pelaporan Pelanggaran Sistem ini berlaku secara universal dan setara untuk seluruh
individu Bank, pada seluruh jenjang kepegawaian termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan anggota-anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris, pelaksana sistem pelaporan pelanggaran itu sendiri serta pihak eksternal yang dapat memberikan informasi
terkait tindakan pelanggaran yang terjadi.
Ketentuan Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran 1.
Yang diklasiikasikan sebagai Pelapor adalah pihak internal dan eksternal. Pihak internal meliputi karyawan
tetap, masa percobaan, kontrak dan outsource, Manajemen termasuk Direksi dan Dewan Komisaris.
Pihak eksternal dapat melaporkan kejadian pelanggaran dengan menyertakan bukti yang benar dan valid dalam
bentuk rekaman, gambar, dan lain-lain sebagai petunjuk adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor.
2. Yang diklasiikasikan sebagai Terlapor adalah pihak
yang diduga dan patut diduga melakukan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum,
perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Bank secara
inansial dan non-inansial. 3.
Fraud atau tindakan pelanggaran adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dan sadar dengan
maksud mengambil keuntungan pribadi dan pihak berkepentingan lain. Tindakan fraud melanggar
peraturan, nilai dan budaya internal dan eksternal sehingga mengakibatkan kerugian bagi Bank secara
inansial dan non-inansial.
Menjaga reputasi
perusahaan Menjaga konidensialitas
kejadian yang terjadi dalam lingkungan perusahaan
sehingga tidak menimbulkan permasalahan atau bahan
perbincangan. Meminimalisir
kekecewaan pegawai
Bank dapat menghindari adanya iklim kerja yang
kurang kondusif dalam perusahaan
Bank dapat mengantisipasi dan menindaklanjuti
permasalahan sebelum terjadi kerugian yang lebih
besar. Menciptakan
iklim kerja yang kondusif
Setiap orang secara sukarela membangun iklim kerja yang
nyaman dan sehat Melakukan
perbaikan dan penertiban dini
Laporan Tata Kelola Perusahaan
245
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran
Sebagai salah satu elemen pendukung dalam strategi anti-fraud Bank, mekanisme pelaporan pelanggaran
memungkinkan laporan pelanggaran disampaikan langsung kepada Komite Pemantau Fraud yang mencakup
Direktur Utama sendiri.
Dalam proses pelaporan, pelapor harus menjaga kebenaran dan akurasi informasi yang disampaikan serta memberikan
informasi yang cukup untuk kelanjutan investigasi, antara lain identitas pelaku, kronologi pelaporan dan tindakan
pelanggaran yang dilakukan.
Perlindungan Pelapor
Bank menjamin kerahasiaan identitas pelapor dalam hal pelapor tidak mendapat manfaat apapun dari pengaduan
atau hal-hal yang diadukannya. Bank tidak akan memecat, menurunkan pangkat, menunda, mengancam, menganggu,
atau memperlakukan pelapor secara tidak adil dalam bentuk apapun sesuai dengan Peraturan Kepegawaian atau
Perjanjian Kepegawaian.
Penanganan Pengaduan dan Pelaporan Pelanggaran
Pihak yang menangani pelaporan dari sistem ini adalah Fraud Oversight Committee FOC, yang terdiri dari
Presiden Direktur, Direktur Risiko, Direktur Hukum dan Kepatuhan serta Direktur Operasional yang membawahi
Sumber Daya Manusia. Pelaporan ditujukan kepada FOC dan bila terdapat hal yang berhubungan dengan
audit, maka pengaduan harus turut dilaporkan kepada ketua Komite Audit serta rencana kerja untuk menangani
pengaduan. Apabila pihak terlapor merupakan salah satu anggota FOC, maka penerima laporan tidak diperkenankan
memberikan laporannya kepada anggota FOC yang terlibat. Segala tindak lanjut yang dilakukan oleh FOC terkait
dengan perbaikan internal, disampaikan kepada Kepala Divisi terkait.
Jumlah Pelaporan Pelanggaran
Pada tahun 2015, terdapat 1 satu laporan pelanggaran yang diterima. Kasus tersebut telah diselidiki dan Bank
telah mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka perbaikan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
246
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pengungkapan Informasi dan Akses ke Informasi Bank
Dalam rangka memfasilitasi komunikasi dan akses oleh seluruh pemangku kepentingan terhadap informasi terkini
seputar keuangan, non-keuangan, dan laporan lainnya yang terkait transparansi dan akuntabilitas, Bank juga
secara konsisten memperbaharui fasilitas penyampaian informasinya. Selain itu, Bank juga terus berupaya untuk
meningkatkan teknologi informasinya untuk menjaga
Paparan Publik 2015
Merujuk pada Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian
Indonesia, Bank telah mengadakan kegiatan paparan publik tahunan pada tanggal 9 Oktober 2015 di kantor pusatnya.
Dalam paparan publik tersebut, Bank menyampaikan proil usaha dan informasi penting lainnya termasuk jejak
langkah, struktur pemegang saham, visi dan misi, jaringan kantor, produk dan layanan, penghargaan, aksi korporasi,
peristiwa penting, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi terkini serta kinerja Bank per Juni 2015.
Siaran Pers 2015
Siaran pers yang dimuat dalam Laporan Tahunan ini hanya berkaitan dengan PT Bank QNB Indonesia dan tidak
berkaitan dengan perusahaan dalam lingkup grup Bank sebagai sebuah kesatuan. Oleh karena itu, analisis dampak
siaran pers pada Bank ditinjau berdasarkan siaran pers yang hanya memuat tentang Bank.
dan mendorong keandalan dalam menyediakan informasi secara terpadu, tepat waktu, dan akurat melalui paparan
public, siaran pers, situs, dan media lainnya. Siaran pers, khususnya, juga dipublikasikan melalui media cetak dan
elektronik nasioal. Berikut adalah ikhtisar pengungkapan informasi yang dilaksanakan oleh Bank pada tahun 2015.
1 5
8 4
2 7
5
jumlah keterangan
Paparan Publik Publikasi media massa
Papan iklan dan media luar ruangan Promosi media massa
RUPS Siaran pers
Acara Gathering Nasabah
Merujuk pada aktivitas berkala dan monitoring media intensif, Bank menyimpulkan bahwa tidak ada siaran pers
yang membawa dampak negative bagi Bank dalam aspek kinerja inansial dan non-inansial sepanjang tahun 2015.
Pemberitaan media yang mempublikasikan perkembangan terbaru tentang aktivitas Bank dilaksanakan dengan ijin
dan sepengetahuan Bank. Laporan tentang siaran pers Bank disampaikan pada Otoritas Jasa keuangan secara
triwulanan.
Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi Bank melalui:
1. Contact Center di +62 21 300 553 00
2. Corporate Communication melalui email di
corporate.communicationqnb.co.id
Laporan Tata Kelola Perusahaan
247
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Press Release title
23 Februari 2015 27 Februari 2015
5 Maret 2015 18 Maret 2015
2 April 2015 20 April 2015
9 Oktober 2015 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
date no.
Activities
Relokasi kantor cabang Medan RUPS Tahunan
Pembukaan kantor cabang Balikpapan Pinjaman Sindikasi
QNB League Pembukaan kantor cabang pembantu Jababeka,
Cikarang RUPS Luar Biasa
Bank QNB Indonesia merelokasi kantor cabang Medan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank QNB Indonesia
Bank QNB Indonesia meresmikan kantor cabang pertamanya di Balikpapan
Bank QNB Indonesia menandatangi perjanjian dengan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
untuk fasilitas kredit sindikasi senilai US100 juta
QNB Group memiliki hak ekslusif atas title sponsorhip untuk Indonesia Super League ISL
sampai musim 2017 Bank QNB Indonesia meresmikan Kantor Cabang
Pembantu Jababeka Cikarang Bank QNB Indonesia menunjuk Komisaris
Independen untuk memperkuat manajemennya
Komunikasi Internal
Bank memiliki media komunikasi untuk berbagi informasi danatau mengimbau karyawan untuk berpartisipasi
dalam rangkaian aktivitas yang diadakan oleh Bank. Sejumlah media komunikasi yang tersedia mencakup
email blast, newsletter, dan corporate news. Semua media komunikasi ini membantu para karyawan memperoleh
informasi seputar berita terkini, pencapaian Bank, aktivitas menyenangkan, promosi dan lainnya. Di samping itu,
Bank juga menyediakan helpdesk bagi para karyawan agar mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya.
Setelah melakukan log in pada helpdesk, karyawan perlu membuat catatan yang menjelaskan masalah atau
permintaan informasi yang ditujukan pada divisi yang ditunjuk. Divisi yang ditunjuk tersebut akan mengamati
dan menyediakan solusi sesuai dengan Service Level Agreement SLA masing-masing divisi.
Daftar Siaran Pers yang Diterbitkan Tahun 2015
Hubungan Investor
Divisi Corporate Communication bersama dengan divisi Sekretaris Perusahaan dan divisi terkait lainnya
bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan tepat waktu kepada pihak internal
dan eksternal termasuk pemegang saham, calon investor, badan pemeringkat, regulator, dll. Bank juga mengadakan
kegiatan berkala untuk memperbarui kinerja dan kondisi terkini Bank seperti laporan kinerja triwulanan, pertemuan
nasabah, paparan publik, dll.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
248
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kepada Pihak Terkait Kepada Debitur Inti
1. Individu
2. Kelompok
Penyediaan dana debitur
nominal jutaan Rp
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar
Pada tahun 2015, Bank menyediakan dana kepada beberapa pihak terkati dengan merujuk pada ketetapan Bank
Indonsia mengenai Batas Maksimal Pemberian Kredit
Penyediaan Dana Untuk Kegiatan Politik
Bank tidak diperkenankan untuk terlibat dalam kegiatan politik, termasuk sumbangan dalam bentuk apapun untuk
tujuan politis. Dengan kata lain, tidak ada penyediaan dana BMPK. Penyediaan Dana kepada pihak terkait dan debitur
inti individugrup adalah sebagai berikut:
untuk kegiatan yang berhubungan dengan politik pada tahun 2015.
16 13
50 207.557
3.766.740 5.431.812
Laporan Tata Kelola Perusahaan
249
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rencana Strategis Bank
Merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No. 1221 PBI2010 tanggal 19 Oktober 2010 mengenai Rencana
Bisnis Bank dan Surat Edaran bank Indonesia No. 1227 DPNP tanggal 25 Oktober 2010 mengenai Rencana Bisnis
Bank.
Rencana Strategis Jangka Pendek di 2016
Beberapa rencana strategis utama yang disusun Bank untuk 1 satu tahun ke depan terdiri atas:
1. Pertumbuhan Aset
Bank menargetkan pertumbuhan bisnis yang meliputi total pertumbuhan aset dan keuntungan.
Untuk mencapai target tersebut, Bank akan memiliki beberapa inisiasi yang komprehensif
mengenai perkembangan bisnis sambil tetap mengimplementasikan prinsip-prinsip kehati-hatian.
Bank akan meningkatkan bisnisnya dengan meluncurkan produk dan layanan baru serta
mengoptimalkan inisiasi bisnis yang sudah ada, seperti BPR Connect, Internet Banking, Mobile
Banking, E-Money, Q-Virtual Account, Spply Chain Lending, dll.
2. Manajemen likuiditas meningkatkan dana murah
Untuk mendukung peningkatan kredit, Bank akan memastikan kesiapan likiuditasnya dan meningkatkan
struktur pendanaannya serta menjaga LDR-nya pada tingkat yang mencukupi. Selain peningkatan
pendanaan melalui produk konvensional Pendanaan Pihak Ketiga, Bank juga akan berusaha menumbuh-
kembangkan struktur likuiditasnya melalui penerbitan instrumen pasar saham seperti NCDMTN.
Untuk meningkatkan Pendanaan Pihak Ketiga, Bank akan fokus untuk meningkatkan portofolio giro dan
simpanan yang memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih stabil dibandingkan dengan deposito berjangka.
3. Meningkatkan fee-based income Bank menyadari bahwa tingkat kompetisi di pasar saat
ini sangatlah ketat, yang menyebabkan penurunan margin Bank. Untuk mencapai target keuntungan,
Bank akan terus fokus untuk meningkatkan fee-based income-nya dengan meningkatkan Q-Virtual Account.
4. Kualitas Aset
Bank akan mempertahankan rasio NPL-nya pada tingkat mencukupi. Untuk mengantisipasi kondisi
pasarekonomi yang diprediksi akan tetap kurang baik, Bank akan memperketat pengawasan terhadap bisnis
nasabah. Dengan begitu, Bank akan segera mengambil tindakan pencegahan dan mengatasi risiko-risiko
yang mungkin terjadi. Selain itu, Bank akan tetap mengimplementasikan prinsip kehati-hatian dalam
aktivitas penyediaan dana sambil menghindari penyaluran kredit ke sektor-sektor industri yang tidak
termasuk dalam risk appetite.
5. Meningkatkan eisiensi biaya secara berkelanjutan Sepanjang periode pertumbuhan dan perubahan
ini, investasi dalam bidang infrastruktur, sistem teknologi informasi, dan bidang kemasyarakatan
tidak bisa dihindari oleh Bank. Investasi tersebut akan memengaruhi peningkatan pengeluaran operasional
Bank. Untuk mengatur rasio biaya terhadap pendapatan, Bank akan terus meningkatkan eisiensi
pembiayaan sambil meningkatkan pendapatannya. Eisiensi pembiayaan akan dilakukan melalui tinjauan
mendalam dan pengawasan yang ketat terhadap realisasi beban.
Rencana Jangka Panjang dan Menengah
Dalam 3-5 tahun, Bank akan: 1.
Mengoptimalkan sumber daya Bank untuk meningkatkan kinerja bisnisnya.
2. Meningkatkan produk dan layanannya agar tetap bisa
bersaing di pasar. 3.
Mengoptimalisasi dan mengembangkan model operasional dan bisnis untuk memenuhi ekspektasi
nasabah dan mencapai kesempurnaan layanan. 4. Mempercepat pertumbuhan Bank melalui aliansi
strateis dan juga peningkatan modal organik dan anorganik untuk mendukung perkembangan bisnis
Bank sebagai persiapan kerangka bisnis jangka panjang.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
250
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Transparansi Kinerja Keuangan dan Non- Keuangan Bank
Mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6 POJK.032015 tanggal 31 Maret 2015 mengenai
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8POJK.042015 tanggal 25
Juni 2015 mengenai website Emiten atau Perusahaan Terbuka, Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E
mengenai Kewajiban Penyampaian Informasi, lampiran Keputusan Dewan Direksi mengenai BEI No. Kep-306
BEJ07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Bank telah menyiapkan dan mengirimkan laporan keuangan dalam kerangkan
transparansi keuangan secara teratur, yang terdiri atas Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, dan Paparan Publik.
Laporan Tahunan , yang di antaranya meliputi:
1. Ikhtisar Keuangan, termasuk kinerja saham,
laporan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, proil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen
mengenai kinerja bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit
oleh Akuntan Publik dan Firma Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Laporan
Keuangan Tahunan meliputi 1 satu tahun buku yang dibandingkan dengan tahun buku sebelumnya.
3. Laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi mengenai kebenaran laporan tahunan. Laporan disampaikan dalam surat pernyataan yang
ditandatangani oleh semua anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Bank merilis Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Laporan Keuangan Publikasi ditandatangani oleh 2 dua anggota Dewan
Direksi.
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Bank menyiapkan dan menyerahkan laporan keuangan
bulanan dalam format Laporan Bulanan Bank Umum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Laporan tersebut juga
dipublikasikan di website Bank.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Dalam RUPS Tahunan, Bank melalui Dewan Direksi
mempresentasikan sejumlah dokumen penting termasuk Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan kepada
para pemegang saham.
Paparan Publik Bank juga mengadakan paparan publik sebagai salah satu
media bagi Bank untuk mengumumkan kinerja keuangan dan operasional, pencapaian, tantangan, dll kepada para
investor, analis, manajer pendanaan, perwakilan anggota bursa saham, dan juga media masa.
Untuk sementara, laporan non-keuangan termasuk pemaparan informasi mengenai produk dan layanan Bank
bisa didapat secara mudah oleh para nasabah, seperti dalam selebaran dan brosur, dan di semua kantor cabang Bank.
Bank juga menyediakan informasi mengenai laporan keuangan dan non-keuangan dalam situs Bank yang bisa
diakses oleh semua pemegang saham.
Laporan Tata Kelola Perusahaan
251
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Kebijakan yang mengatur transaksi dengan pihak ailiasi, pihak terkait, dan transaksi yang mengandung konlik
kepentingan dinyatakan dalam Piagam Dewan Komisaris, Kode Etik dan Piagam Dewan Direksi, dan prosedur dan
kebijakan internal Bank lainnya. Jika ada transaksi yang mengandung konlik kepentingan,
anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris terkait harus absen dalam proses persetujuan dalam transaksi tersebut.
Di tahun 2015, Bank tidak memiliki transaksi yang mengandung konlik kepentingan.
- -
- -
-
nama Posisi dengan Konlik Kepentingan
nama Posisi Pembuat keputusan
jenis transaksi
nilai transaksi Rp
keterangan
Pembelian Kembali Buy Back Saham dan Obligasi
Opsi Saham
Selama tahun 2015, Bank tidak memiliki program opsi saham untuk Direksi, Dewan Komisaris, atau karyawan.
Selama tahun 2015, Bank tidak melakukan pembalian kembali saham atau obligasinya.
Tanggung J aw
ab Sosial
Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
254
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Menciptakan nilai-nilai yang menguntungkan Bank, komunitas lokal, dan masyarakat secara umum merupakan
bagian tidak terpisahkan dari aktivitas Bank QNB Indonesia. Kami percaya bahwa inovasi bisnis, pelaksanaan
tata kelola perusahaan dan etika bisnis yang baik terhadap semua pemangku kekuasaan, dan pengembangan
tenaga kerja yang unggul menjadi kunci penting dalam pengembangan berkelanjutan yang akan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat luas.
Berangkat dari pemahaman tersebut, Bank memaknai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL melingkupi
kewajiban untuk memelihara lingkungan, menghargai hak asasi manusia, memberikan suasana kerja yang nyaman
dan menjaga hubungan kerja yang baik dengan para karyawan, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan di
tempat kerja dan berperan dalam pengembangan ekonomi dan masyarakat lokal.
Landasan Hukum
Penerapan CSR di Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
berikut ini: 1.
Undang-undang No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen
2. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengenai
Ketenagakerjaan 3.
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1POJK.072013
mengenai Perlindugnan Konsumen dalam Bidang Layanan Keuangan
Selain itu, Bank juga merumuskan dan menjalankan aktivitas CSR-nya dengan mengacu pada standar ISO 26000
yang berisi tentang panduan praktik-praktik tanggung jawab sosial dalam aspek akuntabilitas, transparansi,
perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan stakeholder, kepatuhan pada hukum, penghormatan pada
norma perilaku internasional, dan penegakan hak asasi manusia.
Kerangka Umum
Secara garis besar, kerangka pelaksanaan tanggung jawab sosial di Bank mengadopsi model “perencanaan,
pelaksanaan, pemeriksaan, dan peningkatan” yang mendasari inisiatif International Organization for
Standarization ISO dalam bidang sistem manajemen kualitas dan lingkungan.
Pada tahap perencanaan, Bank telah menerapkan proses perencanaan berkelanjutan yang didasarkan
pada kebutuhan nyata masyarakat yang sebelumnya telah diteliti untuk menentukan kebijakan Bank dan
pendekatan yang berhubungan dengan penerapan pendekatan masyarakat dalam tanggung jawab sosial,
faktor-faktor yang berhubungan dengan hal tersebut, dan efeknya terhadap masyarakat. Selanjutnya, pada tahap
pelaksanaan, Bank menetapkan tujuan dan target yang terukur, dan merancang rencana dan program dalam rangka
merealisasikan tujuan dan target tersebut.
Efektivitas program CSR juga memainkan peran penting dalam penerapan komitmen sosial Bank. Oleh karena itu,
pengawasan dan penilaian yang berkelanjutan merupakan hal yang mutlak diperlukan untuk memastikan bahwa
program-program tersebut dilaksanakan sebagaimana dimaksudkan.
Terakhir, Bank harus memanfaatkan temuan saran perbaikan yang ada untuk mengidentiikasi peluang
meningkatnya kualitas program-program CSR tersebut. Di antara peningkatan yang ada adalah menyesuaikan tujuan
program terhadap perubahan kondisi, atau adanya aspirasi untuk pencapaian yang lebih tinggi.
Lingkup Program
Aktivitas-aktivitas CSR Bank berhubungan dengan aktivitas harian masing-masing unit kerja, yang diatur
dalam prosedur sistem operasi Bank, yang didalamnya terdapat penerapan berbagai ketetapan dan peraturan,
termasuk undang–undang mengenai lingkungan, ketenagakerjaan, perbankan, perlindungan konsumen, dan
lainnya. Aktivitas-aktivitas tersebut termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan, praktik ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan kerja, dan tanggung jawab terhadap produk. Lebih lanjut lagi, program-program
tersebut juga mencakup kontribusi sosial. Maka dari
itu, CSR yang dilakukan Bank meliputi empat pilar: 1 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan; 2
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan; 3 Kesehatan dan Keselamatan Tempat Kerja dan Tenaga Kerja; 4
Produk dan Nasabah.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
255
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Realisasi CSR
Pada tahun 2015, aktivitas CSR Bank dititiberatkan pada mendorong inklusi sosial, menggiatkan pendidikan
keuangan, dan membantu mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan kualitas dan standar kehidupan
masyarakat luas. Berikut adalah ikhtisar realisasi anggaran dan rincian aktivitas CSR yang dilaksanakan Bank selama
tahun 2015:
25 Mei 2015 26 Juni 2015
29 Juni 2015 7 Juli 2015
10 Juli 2015 1 Oktober 2015
10 19 November 2015 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
tanggal no.
Aktivitas
QNB Donor Darah dengan 66 sukarelawan di QNB Tower Lantai 3, SCBD, Jakarta Program CSR gabungan dengan IBI: Buka puasa dengan 1.500 yatim piatu IBI, Jakarta
Aktifitas CSR gabungan dengan OJK: Donasi kepada 7.871 pedagang pasar yang mengalami kebakaran di pasar Johar, Semarang
QNB Indonesia Peduli: Seni Berbagi dengan anak-anak dari Yayasan Al-Hasyim Buka puasa bersama 1.000 jamaah Masjid Agung Sunda Kelapa
QNB cabang Palembang berkerja sama dengan surat kabar harian Sumatera Ekspres untuk membagikan 1.500 masker Pendidikan keuangan di SMA Tarsisius 2 di Kebon Jeruk, dan SMA Al Izhar Pondok Labu Jakarta
Rp112.811.875
jumlah
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
256
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tanggung jawab dalam Bidang Lingkungan: Mewujudkan Kelestarian
Kebijakan Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan
Komitmen Bank terhadap tanggung jawab yang berhubungan dengan lingkungan ditunjukkan dengan
penerapan kebijakan ramah lingkungan yang bertujuan untuk meminimalisir potensi dampak yang merugikan dan
sekaligus memaksimalkan hasil positif untuk bisnis Bank.
Eisiensi energi telah sejak lama menjadi prioritas utama Bank untuk waktu yang lama seperti yang ditetapkan
dalam Program 3D yaitu Disiplin Waktu, Disiplin Eisiensi dan Disiplin Layanan berdasarkan memo persetujuan
Direksi No. 017 MI-SQII2013.
Aktivitas Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan
Perkembangan terbaru dalam strategi Bank di tahun 2015 terkait pengelolaan lingkungan difokuskan pada
menghadapi tantangan perubahan iklim dan menunjukkan praktik-praktik terbaik untuk mewujudkan kelestarian.
Sejumlah inisiatif yang telah dilakukan, antara lain mengurangi penggunaan energi, mengurangi emisi yang
dikeluarkan oleh kantor-kantor, dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan melalui setiap kegiatan Bank dan
memberlakukan budaya eisiensi dalam organisasi Bank.
Beberapa program yang merupakan wujud nyata komitmen Bank untuk melakukan konservasi energi adalah sebagai
berikut:
1. Eisiensi Penggunaan Listrik Untuk membantu mengembangkan manajemen
energi yang lebih efektif, Bank secara konsisten berusaha untuk menanamkan dan memelihara
budaya hemat energi, baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang. Pertama, setiap karyawan
hanya diperbolehkan menggunakan lampu ketika diperlukan dan harus kembali mematikannya
setelah penggunaannya tidak lagi dibutuhkan atau ketika karyawan tersebut selesai bekerja. Selain itu,
penggunaan pendingin ruangan AC juga diatur karena alat tersebut juga memerlukan konsumsi listrik
yang tinggi. Oleh karena itu, para karyawan harus bisa menahan diri untuk menggunakan AC selama jam
kerja dan harus di atas 20
0 Celsius. 2 Eisiensi Kertas
Kertas merupakan kebutuhan kantor yang sangat mendasar bagi Bank namun, pada saat yang
bersamaan, kertas juga sangat merugikan lingkungan. Oleh karena itu, Bank juga mendorong penghematan
penggunaan kertas dengan cara mengurangi limbah kertas, menganjurkan penggunaan ulang reuse dan
pendauran ulang recycle kertas, dan terus mendorong perwujudan budaya paperless
secara menyeluruh. Di kalangan internal, para karyawan terus didorong
untuk mengurangi dokumen internal dengan memanfaatkan pengarsipan dokumen secara digital
ke dalam bentuk PDF. Dalam proyek kolaborasi, para pegawai dalam divisi yang sama dapat dengan mudah
berbagi dokumen antara satu sama lain secara real time menggunakan dokumen daring.
3 Peningkatan Produktivitas
Bagi Bank, bekerja secara eisien berarti manajemen waktu yang baik diiringi dengan tingkat produktivitas
yang tinggi. Oleh karena itu, Bank terus berupaya menerapkan strategi manajemen waktu untuk timnya.
Selain itu, Bank juga mendorong para karyawan untuk mengatur jadwal kerja mereka berdasarkan waktu dan
terus mengurangi hal-hal yang dapat mengganggu selama bekerja. Bank juga mendukung para karyawan
untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya dan beristirahat sejenak jika diperlukan sehingga
mereka tetap berada dalam performa terbaik.
4 Konservasi Sumber Daya
Bank berkomitmen untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan akibat kegiatan operasional
Bank. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank terus mendorong eisiensi penggunaan air. Hal tersebut
bisa menjaga sumber mata air dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena sistem pengairan publik
memerlukan banyak energi untuk menjernihkan dan mendistribusikan air untuk penggunaan publik.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
257
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja: Menciptakan Tenaga Kerja
yang Tangguh
Kebijakan Mengenai Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
Sebagai Bank dengan dukungan global, Bank QNB Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya
memiliki kompetensi dalam bidangnya dan memiliki kualiikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan Bank
tetapi juga memiliki latar belakang yang beragam yang menunjukkan kesetaraan gender dan kesempatan kerja
yang sama. Tim yang beragam dan memiliki kemampuan yang andal membantu Bank menciptakan inovasi dan
bersaing dengan lebih baik dalam lingkungan yang dinamis. Selain itu, Bank juga fokus terhadap keselamatan tenaga
kerja melalui berbagai program untuk meningkatkan kesadaran karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja.
Kesetaraan dalam Aktivitas yang Berhubungan dengan Ketenagakerjaan,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
Bank memastikan kesetaraan kesempatan dalam semua aspek yang berhubungan dengan pekerjaan bagi semua
orang terlepas dari gender, ras, warna kulit, agama, kondisi isik, atau asal Negara mereka. Perekrutan
karyawan didasarkan pada proses seleksi, evaluasi dari masa percobaan, dan orientasi. Bank juga memberikan
kesempatan yang sama terhadap semua karyawan untuk menjalani program pelatihan dan pengembangan yang
didasarkan pada bakat dan potensi setiap karyawan. Dengan demikian, Bank berharap bahwa para karyawan
tidak hanya mampu meningkatkan kompetensi mereka tapi juga tetap pada jalur perkembangan karir mereka.
Singkatnya, masyarakat merupakan bagian penting dalam proses bisnis Bank dan hal tersebut menunjukkan bahwa
Bank tetap berkomitmen membangun sebuah sistem meritokrasi di mana setiap orang memiliki kesempatan
untuk sukses.
Hubungan Industrial Bank menyadari bahwa manajemen sumber daya manusia
yang baik senantiasa diawali dari hubungan baik antara karyawan dengan atasan. Di samping itu, Bank juga
percaya bahwa para karyawan merupakan rekan Bank dalam mendapatkan keuntungan, rekan dalam memikul
tanggung jawab, dan rekan dalam bekerja. Dengan demikian, Bank secara konsisten mengembangkan dan
menjaga kerjasama yang baik dalam sebuah lingkungan yang menjunjung rasa saling menghargai, saling percaya,
dan saling menghormati.
Lebih lanjut lagi, Bank juga berupaya memanfaatkan hubungan industrial untuk kepentingan lingkungan dan
masyarakat. Melalui organisasi internal yang disebut QNB Club yang berperan sebagai sebuah platform untuk
pengelolaan SDM yang lebih unggul, Bank melibatkan semua karyawan, mulai dari staf sampai tingkat
manajemen untuk secara aktif menjaga atmosir yang harmoni di tempat kerja dan memperkuat kebersamaan di
luar tempat kerja.
Sebagai tambahan, Bank selalu mencoba mematuhi semua peraturan dan ketetapan yang berhubungan dengan tenaga
kerja untuk meminimalisir pelanggaran hak asasi manusia dan hubungan kerja.
1. Kebebasan Asosiasi
Merujuk pada amanat mengenai tenaga kerja dalam Undang-undang No. 21 tahun 2000 dan Undang-
undang No. 13 tahun 2003 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai Serikat Pekerja, Bank
menjamin hak-hak karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja, menjamin
serikat pekerja untuk menjalankan fungsinya untuk melindungi karyawan, dan; melindungi karyawan
dari tindakan-tindakan yang berhubungan dengan diskriminasi dan campur tangan anti-serikat pekerja.
Mekanisme dan detail dari serikat pekerja disusun sebagaimana diatur dalam Bank Collective Labor
Agreement CLA.
2 Jam Kerja
Untuk menghindari eksploitasi berlebihan terhadap karyawan, Bank telah menetapkan batas jam kerja
tetap. Jika seorang karyawan bekerja melebihi jam yang telah ditentukan, honor tambahan akan
diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
3 Hari Libur dan Cuti
Sebagai tambahan dari ketetapan mengenai waktu istirahat selama hari kerja, cuti tahunan, dan cuti
besar, Bank juga memberikan cuti berbayar untuk berbagai tujuan, seperti berziarah atau kegiatan
keagamaan lainnya, dan cuti haid dan hamil untuk karyawan wanita.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
258
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan keselamatan karyawan merupakan salah
satu hal yang diprioritaskan Bank. Dalam kegiatan harian, praktik-praktik kesehatan dan keselamatan kerja
difokuskan pada penerapan panduan dasar dan prosedur kerja bagi karyawan untuk mengurangi risiko kecelakaan
kerja dan melindungi kondisi kesehatan karyawan.
Bagi Bank, penanganan yang sesuai terhadap keselamatan kerja diwujudkan melalui latihan tanggap darurat yang
disebut BCM Business Continuity Management yang bertujuan untuk menyiapkan para karyawan untuk
menghadapi kecelakaan yang mungkin saja terjadi seperti kebakaran. Simulasi diadakan di kantor pusat dan banyak
kantor cabang secara berkala. Selain itu, Bank juga
menyediakan fasilitas pencegahanpemadam api seperti APAR Alat Pemadam Api Ringan dan
ire sprinkler alat pendeteksi asap.
Bank juga melengkapi unit-unit kerjanya dengan fasilitas yang memadai untuk mendorong kesehatan isik dan
mental yang mencakup obat-obatan dan P3K dan juga tempat beribadah. Untuk memastikan kebersihan tempat
kerja, Bank memberlakukan pembuangan reguler dan juga menyediakan alat-alat kebersihan.
Secara keseluruhan, Bank meyakini bahwa usaha-usaha yang dilakukan untuk melindungi para karyawan dari
kecelakaan kerja, pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja berstandar tinggi dan lingkungan kerja yang kondusif
pasti akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas kerja.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
259
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan: Berinvestasi dalam
Kemasyarakatan
Kebijakan mengenai Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Bank bekerja dengan rekan internal dalam hal ini QNB Club yang terdiri atas para karyawan dan rekan eksternal
seperti pemerintah, yayasan yang bergerak di bidang sosial, dan institusi pendidikan untuk membuat perbedaan
yang nyata terhadap masalah nasional: kemiskinan dan kesadaran terhadap masalah keuangan.
Dalam menegakkan tanggung jawab di bidang sosial, pendekatan yang dilakukan Bank berfokus pada
pemberdayaan dan mengalirkan keuntungan untuk masyarakat secara umum dan komunitas yang kurang
beruntung secara khusus.
Aktivitas yang Berhubungan dengan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Inisiatif pengembangan sosial dan komunitas yang dilaksanakan Bank terutama memiliki cakupan yang luas
mulai dari berkontribusi secara inansial, berkolaborasi dalam acara dan program penting, para karyawan menjadi
sukarelawan dan bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan untuk meningkatkan literasi keuangan.
Program-program yang dijalankan memang berbeda dari waktu ke waktu, namun Bank terus ikut serta dalam
program OJK untuk mendorong partisipasi ekonomi dan inklusi sosial, mendorong kompetisi dan eisiensi pasar
dalam bidang layanan keuangan, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2015, kegiatan sosial Bank berfokus pada meningkatkan inklusi sosial, literasi keuangan, dan
pemberantasan kemiskinan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara umum. Berikut detil dari kegiatan-
kegiatan tersebut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
260
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Produk dan Nasabah
Kebijakan mengenai Tanggung Jawab Produk dan Nasabah
Bank sangat fokus dalam hal memberikan jaminan kepuasan dan keamanan bagi nasabah. Bagi Bank,
kepuasan dan keamanan nasabah merupakan kunci dari perkembangan bisnis dan oleh karena itu menjadi bagian
paling fundamental dari layanan kami. Bank berkomitmen untuk melaksanakan beragam inisiatif yang diperlukan
untuk memastikan bahwa harapan dan kebutuhan nasabah bisa terpenuhi baik secara teknis maupun layanan.
Dari sisi keamanan, Bank telah mematuhi ketentuan dan peraturan terkait perlindungan konsumen dan penanganan
keluhan sebagaimana dijabarkan berikut ini:
1. Undang-undang No. 7 tahun 1992 mengenai
Perbankan, yang diamandemen pada Undang-undang No. 10 tahun 1998
2. Undang-undang No. 8 tahun 1999 mengenai
Perlindungan Konsumen 3.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1POJK.072013 mengenai Perlindungan Konsumen dalam Bidang
Layanan Keuangan 4.
Peraturan Bank Indonesia No. 77PBI2005 mengenai Penanganan Keluhan Konsumen, seperti yang
diamandemen dalam Peraturan BI No. 1010PBI2008 5.
Peraturan Bank Indonesia No 76PBI2005 mengenai Transparansi Informasi Produk Perbankan dan
Pemanfaatan Data Pribadi Konsumen 6.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 151DPNP mengenai Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar
Kredit 7.
Undang-undang No. 8 tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen dan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 1POJK.072013 mengenai Perlindungan Konsumen dalam Bidang Layanan
Keuangan
Komitmen Bank terhadap tanggung jawab produk dan nasabah terutama tercermin dalam didirikannya
fasilitas Contact Center pada tahun 2013. Pertama kali diperkenalkan pada bulan Januari 2013 untuk menanggapi
migrasi sistem core banking Bank, Contact Center tersebut
awalnya berfungsi sebagai hotline untuk menangani keluhan dan menjawab pertanyaan nasabah. Layanan ini
tersedia sepanjang waktu di nomor +62 21 300 553 00. Lebih lanjut lagi, Bank telah membentuk dan menerapkan
mekanisme lain yang berhubungan dengan perlindungan konsumen seperti gambaran tindak lanjut terhadap
keluhan, biaya penyelesaian masalah dari keluhan yang diterima, dan Program Peningkatan Layanan Pelanggan.
Selain itu, untuk mendukung dan melindungi kepentingan nasabah, Bank juga menyediakan berbagai media
komunikasi bagi pada nasabah seperti email contact.
centerqnb.co.id, pertemuan tatap muka dengan staf front liner kami, dan lainnya.
Di samping saluran-saluran komunikasi tersebut, Bank juga memiliki layanan Mitra Bisnis dengan nomor
+62 21 300 553 05 untuk memberikan layanan perbankan yang optimal bagi nasabah Perbankan Korporasi termasuk
untuk menjawab pertanyaan seputar rekening dan fasilitas pinjaman.
Aktiitas yang Berhubungan Dengan Tanggung Jawab Produk dan Nasabah
Contact Center QNB Indonesia Melalui Contact Center QNB Indonesia yang melayani
selama 24 jam, Bank berharap pelanggan dapat lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan informasi dan
jawaban atas pertanyaan mereka inginkan terkait produk dan layanan perbankan. Layanan ini juga menerima saran
dan menangani keluhan dari nasabah. Contact Center tersebut akan menampung hal tersebut dan kemudian
meneruskannya kepada unit kerja bersangkutan untuk memberikan solusi yang sesuai dan akurat.
Pada tahun 2015, jumlah total panggilan telepon masuk ke Contact Center adalah 16.785 panggilan, meliputi
pertanyaan mengenai produklayanan, masukan dan feedback, serta keluhan mengenai jaringan ATM Bersama
dan QPL. Semua pertanyaan telah ditangani sesuai dengan Tingkat Layanan yang ditentukan oleh Bank dan nasabah
telah menerima respon yang akurat dan cepat sesuai dengan yang mereka harapkan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
261
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pengelolaan Keluhan Pelanggan Untuk menjaga kepuasan nasabah, Bank terus meninjau dan
mengevaluasi pengelolaan dan penanganan keluhan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan nasabah. Setiap keluhan
yang diterima Bank melalui saluran komunikasi yang tersedia ditindaklanjuti secara cepat untuk memberikan
solusi terbaik bagi masalah nasabah. Sementara itu, saran- saran yang ditujukan kepada Bank dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas layanan kami terhadap nasabah. Pada tahun 2015, bank menerima 286 keluhan terdiri dari
281 kasus terselesaikan.
Program Peningkatan Layanan melalui Perluasan Jaringan Bagi Bank, akses pelanggan juga merupakan bagian penting
dari peningkatan layanan. Oleh karena itu, Bank terus melakukan perluasan jaringan yang selektif dan strategis
untuk memudahkan akses pelanggan. Pada tahun 2015, Bank membuka beberapa cabang baru untuk meningkatkan jaringan
layanan, memindahkan sejumlah kantor cabang ke lokasi yang lebih baik, dan membangun lebih banyak jaringan ATM; baik
di dalam kantor maupun di luar kantor. Melalui pengembangan kantor dan jaringan layanan, Bank berharap dapat menarik
lebih banyak nasabah di berbagai kota di Indonesia.
Program Literasi Keuangan Kontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat umum melalui layanan perbankan dan program literasi keuangan merupakan
komponen utama dari tujuan dan program CSR yang dijalankan Bank. Bank meyakini bahwa peningkatan
pemahaman masyarakat umum dan nasabah terhadap layanan perbankan dan keuangan akan membantu mereka
untuk mengelola keuangan secara lebih baik.
Untuk mendukung program literasi keuangan, Bank telah menerbitkan berbagai materi pembelajaran dan
mengadakan sejumlah kegiatan seperti seminar dan program berbagi yang berkolaborasi dengan sejumlah
institusi pendidikan berikut: 1.
Sosialisasi Bank Indonesia, “Penggunaan Mata Uang Rupiah di Republik Indonesia”
Bank mendukung program sosialisasi yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. Program tersebut diluncurkan
pada 19 Agustus 2015 di restoran Entrada, Jakarta. Kegiatan tersebut mencakup sosialisasi dan sesi Tanya
Jawab mengenai “Penggunaan Mata Uang Rupiah di Republik Indonesia” dengan dihadiri 82 nasabah
Bank, yang terdiri atas nasabah Corporate Banking dan Commercial Banking. Melalui program ini, Bank
berharap bahwa para nasabahnya akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam perihal keuangan
terkait penggunaan mata uang Rupiah dalam bisnis kontrak dengan entitas lokal atau asing berdasarkan
peraturan yang berlaku.
2. QNB Indonesia mengunjungi Sekolah—Tarsisius 2 dan
Al Izhar Pondok Labu “Mari Menabung” merupakan program literasi
keuangan yang dirancang oleh Bank untuk memberikan edukasi perbankan bagi para siswa
dengan harapan bahwa mereka akan menyadari pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini. Pada
tahun 2015, Bank mengunjungi 2 dua Sekolah Menengah Atas di Jakarta: Tarsisius 2 dan Al Izhar
Pondok Labu untuk berbagi dan mengajarkan siswa SMA mengenai pengelolaan keuangan dan solusi
perbankan. Program yang dilaksanakan pada tanggal 10 dan 19 November 2015 tersebut dihadiri oleh 212
siswa dan 30 guru dari SMA Tarsisius 2 dan 60 siswa dan 10 guru SMA Al Izhar Pondok Labu.
3. The Banks Direktur Kepatuhan as a guest lecturer in Jenderal Soedirman University untuk memberikan
kuliah umum dengan topik Peningkatan Keunggulan Daya Saing Perbankan dalam Menghadapi MEA 2016,
yang dihadiri 70 audiensi.
jumlah Panggilan 2015 terselesaikan
kategori
12.679 286
3.820
16.785
12.679 281
3.820
16.780
Informasi Perbankan Keluhan
Lainnya
jumlah
Data Panggilan Masuk ke Contact Center tahun 2015
262
Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pern yat
aan
Pert anggungja
w aban
Lapor an T
ahunan 2015
263
Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
264
Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
muthu Chidambaram
Komisaris
grant eric Lowen
Komisaris
Ali Ahmed Z A Al-kuwari
Komisaris Utama
suroto moehadji
Komisaris Independen
muhammad Anas malla
Komisaris Independen
djoko sarwono
Komisaris Independen Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank QNB Indonesia Tbk
tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Yang bertandatangan
Lembar Pertanggungjawaban Dewan Komisaris Direksi
265
Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Andrew McGregor Duf
Direktur Utama
Azhar bin Abdul wahab
Direktur Bisnis
Lloyd william Rolston
Direktur Risiko
Rusli
Direktur Operasional
windiartono tabingin
Direktur Kepatuhan
novi mayasari
Direktur Sumber Daya Manusia
Inf ormasi
Tambahan
Informasi Tambahan
268
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Proil Pejabat Eksekutif
Bambang Wijayanto - Head of Legal Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head
of Legal Division sejak 21 November 2014. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga pada tahun 1996 and Pascasarjana dalam bidang Hukum Law dari Universitas Indonesia pada
tahun 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Legal Policy, Advisory Special Transaction Head di PT Bank
UOB Indonesia dan Legal Policy and Procedure Support Department Head di PT Bank International Indonesia Tbk
BII.
Caroline Halim - Head of Risk Management Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head
of Risk Management Division sejak 20 Februari 20 2012. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia
pada tahun 1986. Sebelumnya, beliau menjabat sebagi VP Risk Management Group Head di PT Bank ICB Bumiputera
Tbk dan VP Credit Risk Analytic Management Group Head di PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Denny Soedharmo - Head of General Services Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of
General Services Division sejak 12 Mei 2014. Meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Tarumanagara pada
tahun 1998 Pascasarjana dalam bidang Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 2010. Sebelumnya, beliau
menjabat sebagai GM Facility General Services di BAT
Bentoel Group; Head of Facility Management – Corporate Real Estate di Bank Ekonomi member of HSBC Group;
Head of Property and Facility Management Services di Bank ABN AmroRBS; dan Project Manager - HR General
Afairs at Astra International. Edwin Tanu Teintang - Head of Retail Product Development
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Retail Product Development Division sejak 12 Maret
2012. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1992 gelar Pascasarjana
dari National University of San Diego pada tahun 1994. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Liabilities and
Banking Services Business Head PT Bank Danamon Tbk;
Direktur Marketing Distribution and Product Management di Syailendra Capital; Business and Product Development
Head di PT Mandiri Manajemen Investasi. Elquino Simanjuntak - Head of Corporate Credit Risk
Credit Administration Warga Negara Indonesia. Belliau diangkat sebagai Head
of Corporate Credit Risk Credit Administration sejak 6 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Adventist
University of the Philippines Pascasarjana di bidang
Finance dari Ateneo de Manila University, Philippines pada tahun 2003. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai
Syndication Distribution Head di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 1 November 2013; Head Structured Debt, Metals
Mining di PT Bank BNP Paribas Indonesia, Senior Manager – Coverage Indonesia di Standard Bank, Singapore,
dan sejumlah posisi lainnya di Standard Chartered Bank, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk.
Ervin Gumilar - Head of SME Credit Review Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of
SME Credit Review sejak 1 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana Keuangan dari California State University Fresno pada
tahun 1992. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Commercial Credit Support di PT Bank QNB Indonesia
Tbk sejak 1 Juli 2012. Beliau juga pernah menempati posisi Commercial Credit Review Group Head di PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
Glenn Ranti - Head of Corporate Communication Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai
Head of Corporate Communication sejak 4 Maret 2013. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Hospitality Industry
dari International Hotel School, Inggris pada tahun 1995. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Marketing
Communication Head di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak
2 Januari, 2012; dan VP – Regular Savings Segmentation Group Head di PT CIMB Niaga Tbk.
Indra Utama Nasution - Head of Corporate Banking Financial Institution
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Corporate Banking Financial Institution Division sejak
7 Juni 2013. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Illinois University, Carbondale pada tahun 1990. Sebelumnya,
beliau menjabat beberapa posisi di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ; Corporate Banking Team Leader di PT Bank
Danamon Indonesia Tbk; HSBC, ABN AMRO, dan Standard Chartered Bank di Indonesia.
Informasi Tambahan
269
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Joseph Puradi Wirakotan - Head of Retail Banking Credit Review
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Retail Banking Credit Review Division sejak 1 Februari
2013. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Applied Science dari Swinburne University of Technology pada tahun
1991.sebelumnya, beliau menjabat sebagai SVP Customer Relationship Management System di HSBC; Group Head
of Consumer Risk di PT Bank ICB Bumiputera Tbk; Deputy Head of Card Center Division di PT Bank Internasional
Indonesia Tbk BII; dan AVP Consumer Banking di ABN AMRO Bank. Beliau juga merupakan lulusan program
management trainee di Citibank pada tahun 1994.
Joyce Puspa Chandrayani – Head of QNB First Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head
of QNB First Division sejak 11 Agustus 2014. Meraih gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Widya Karya,
Malang, pada tahun 1987. Sebelumnya, beliau sempat menduduki jabatan Regional Head for Consumer Banking di
Standard Chartered Bank dan juga Regional Head of Priority Banking, Consumer Banking - Head of ETB New Business,
Usage Acquisition Manager; and CC Product CCPL Portfolio Manager di Standard Chartered Bank.
Lina - Head of Corporate Secretary Proil Lina dapat ditemukan di bagian Head of Corporate
Secretary dari Laporan Tahunan ini. M. Agus S. Meliala - Head of Commercial Banking
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Commercial Banking Division sejak 2 Juni 2014. Meraih
gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1996. Sebelummya, beliau menjabat sebagai Regional Head
PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 9 Januari 2012, Regional Commercial Banking for East Indonesia dan Commercial
Area Manager Jakarta di PT Bank UOB Indonesia; dan Deputy Business Head of Corporate Banking at PT UOB
Buana Tbk.
Monica Riesanty Wahyudi- Head of Client Service Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head
of Client Services Division sejak 1 Juni 2012. Meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Trisakti, Jakarta
pada tahun 1992. Sebelumnya, beliau menempat posisi sebagai Commercial Banking Middle Oice Division Head
di PT Bank UOB Indonesia; Commercial Banking Business Development di Royal Bank of Scotland; dan Branch
Manager di ABN AMRO Bank NV. Novy Angela Andow - Head of Treasury
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Treasury Division sejak 1 April 2015. Meraih gelar Sarjana
Manajemen dari Universitas Katolik Atmajaya pada tahun 1994. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Treasury Sales
Head sejak 3 Februari 2014; Director of Corporate Risk
Solution di Royal Bank of Scotland Indonesia; Team Leader di ABN AMRO Bank; dan Treasury Sales at American
Express Bank. Rasmoro Pramono Aji - Head of Network Distribution
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Network and Distribution Division sejak 24 Juni 2013.
Meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1989. Beliau juga merupakan lulusan Oicer
Development Bank ODP dari Bank Bali pada tahun 1991. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Head of
Customer Acquisition Team-Privilege Banking di PT Bank UOB Indonesia; Head of Integration Retail Indonesia di
Royal Bank of Scotland; Head of Islamic Bank di Royal
Bank of Scotland Indonesia; dan Head of National Sales, Consumer Finance, dan Head of Distribution - Van Gogh
Preferred Banking di ABN AMRO Indonesia. R. Andi Kartiko Utomo – Head of E Banking Non
Traditional Channel Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of E
Banking Non Traditional Channel sejak 5 Oktober 5 2015. Meraih Sarjana Pemasaran dari Universitas Brawijaya,
Malang, dan Pascasarjana dalam bidang Manajemen
Management dari IPMI Business School pada tahun 2009. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Vice President Digital
Payment Mobile Banking di PT Telkomsel Indonesia; Director of Sales Distribution di PT Blackberry Indonesia,
Senior Country Manager di Western Union Company, General Manager Mobile Division di Samsung Coproration,
dan sejumlah posisi lainnya di PT Philip Morris Indonesia dan Mead Johnson Indonesia.
Informasi Tambahan
270
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Rr. Utami Tjipto - Head of Compliance Procedure Proil Rr. Utami Tjipto dapat ditemukan di bagian Head of
Compliance Procedure dari Laporan Tahunan ini. Slamet Riyadi - Head of IT
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of IT Division sejak 5 Oktober 2015. Meraih gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Pasundan, Bandung pada tahun 1995 dan Pascasarjana dalam bidang Ekonomi di
Universitas Padjajaran University, Bandung pada tahun 2002. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of
E-Financial Services di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 1 Juli 2015; Business Development Head di PT Bank QNB
Indonesia Tbk, Assistant Vice President Product Solution Management dan sejumlah posisi lainnya di PT Bank BNI
Persero Tbk.
Tenny Prasetya WJ - Head of Structured Finance Advisory Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of
Structured Finance and Advisory Division sejak 1 Februari 2013. Meraih gelar Sarjana di bidang Business Management
dari University of Maryland, AS pada tahun 1994 and Pascasarjan di bidang International Management dari
United Business of Institute, Brussels, Belgia pada tahun 1995. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Head
of Indonesia Coverage di Standard Bank, Singapura; Senior Banker, Corporate Banking di PT Bank Danamon Indonesia
Tbk; dan Director of Local Corporate team di Standard Chartered Bank.
Thomas Hartono Tulus – Head of Transaction Services Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of
Transaction Services sejak 1 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1994 dan
Pascasarjana di bidang International Management dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1998. Sebelumnya,
beliau menjabat sebagai Strategic Planning Head sejak bergabung dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk pada tahun
2012. Beliau juga pernah menempati posisi sebagai Strategic
Planning, Product Development, dan Marketing di PT Bank UOB Indonesia, ABN AMRO Bank NV, Bank Danamon
Indonesia, dan Lippobank. Titis Satryo Utomo - Head of Alternate Channel
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Alternate Channel Division sejak 10 Januari 2014. Meraih
gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1996. Sebelumnya, beliau menjabat
sebagai Vice President 2 VP 2 of Business Development
Acquisition for Retail Unsecure Business di PT Bank UOB Indonesia; Vice President VP for consumer Finance
Acquisition di Bank ANZ Indonesia; AVP for Consumer Finance Acquisition di Bank ABN Amro Indonesia; dan
Personal Lending Product Manager di Citibank N.A. Tomi Parisianto Wibowo - Head of Finance and Accounting
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Finance and Accounting Division sejak 3 Juni
2013. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan sertiikasi akuntan
publik dari Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2002 serta sertiikasi Chartered Accountant pada tahun 2014.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Vice President of Financial Control Group Head di PT Bank ICB Bumiputera
Tbk, Jakarta. Beliau juga pernah mengepalai beberapa penugasan audit keuangan di Divisi Financial Assurance di
PricewaterhouseCoopers PwC, Jakarta dan Ernst Young EY, Jakarta.
Tota Melanie Loembantobing - Chief Auditor Proil Tota Melani Loembantobing dapat ditemukan di
bagian Kepala Internal Audit dari Laporan Tahunan ini. Wendriani Ika Lukito - Head of Commercial Credit Support
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Commercial Credit Support sejak 1 Juli 2015. Meraih
gelar Sarjana Keuangan dari California State University of Fullerton, United States pada tahun 2005. Sebelumnya,
beliau menjabat sebagai Area Manager Commercial Banking di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 4 Maret 2013;
Relationship Manager for Large Commercial Division dan
Business Manager for Commercial Banking Division di PT Bank UOB Buana.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai SVP Customer Relationship Management System di HSBC; Group Head
of Consumer Risk di PT Bank ICB Bumiputera Tbk; Deputy Head of Credit Card Division di PT Bank Internasional
Indonesia Tbk BII; dan Head of Credit Approval Division dan Head of Collection Division di ABN AMRO Bank.
Informasi Tambahan
271
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property 2nd Floor
Jl. Perintis Kemerdekaan Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1
Jakarta Timur 13210 Tel: +62 21 478 815 15
Fax: +62 21 470 969 7
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro Surja, a member Firm of Ernst Young Global Limited
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53
Jakarta 12190 Indonesia Tel: +62 21 528 950 00
Fax: +62 21 528 941 00
Notaris
Notaris Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lt. 6
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 12 Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Tel: +62 21 529 073 04-6
Fax.: +62 21 526 113 6
Lembaga Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower - Senayan City 17th Floor
Jl.Asia Afrika Lot.19, Jakarta 10270 INDONESIA
Tel: +62 21 727 823 80
Fax: +62-21 727 823 70
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia
PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 - Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 051 5
Fax: +62 21 515 415 3 Email: listingidx.co.id
Website: www.idx.co.id
KSEI
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower Lantai 5
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Indonesia
Tel: +62 21 515 285 5
Fax: +62 21 529 911 99 Toll Free : 080 018 657 34
Email : helpdeskksei.co.id Website : www.ksei.co.id
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Corporate Communication
PT Bank QNB Indonesia Tbk QNB Tower, 18 Parc SCBD
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190
Tel: +62 21 515 515 5 Fax: +62 21 515 538 8
Email: corporate.communicationqnb.co.id
Informasi Tambahan
272
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Alamat Jaringan Kantor
jAkARtA
Bank QNB Indonesia KC SCBD
QNB Tower Lantai Dasar, 18 Parc SCBD, Jl. Jenderal Sudirman Kav 52 - 53
Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 505 8
Fax: +62 21 515 538 8 Bank QNB Indonesia
KCP Central Park Komplek Central Park Ruko Garden
Shopping Arcade Blok Beaufort 8 No.8 EJ
Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 5-9 Jakarta 11470
Tel: +62 21 292 064 00
Fax: +62 21 292 064 01 Bank QNB Indonesia
KCP Green Garden Rukan Golden Green No.7
Jl.Kedoya Raya, Kedoya Utara Jakarta 11520
Tel: +62 21 581 913 3
Fax: +62 21 582 912 6 Bank QNB Indonesia
KCP Kapuk Komplek Duta Harapan Indah
Jl. Kapuk Muara Blok A6 No. 7 Jakarta 14460
Tel: +62 21 668 342 9
Fax: +62 21 662 696 1 Bank QNB Indonesia
KCP Menara Jamsostek Gedung Menara Jamsostek
Lantai Dasar, Menara Selatan Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 38
Jakarta 12710 Tel: +62 21 252 548 0
Fax: +62 21 252 547 0 Bank QNB Indonesia
KCP Muara Karang Jl. Muara Karang Blok B VIII Timur no. 75
Jakarta 14450 Tel: +62 21 662 630 8
Fax: +62 21 667 805 0 Bank QNB Indonesia
KCP Permata Hijau The Belleza Shopping Arcade
Apart. Belleza Arteri Permata Hijau Jl. Letnan Jenderal Soepono No.34,
Blok Sa-06, Kebayoran lama Jakarta 12240
Tel: +62 21 299 160 22
Fax: +62 21 299 161 60 Bank QNB Indonesia
KCP Pluit Ruko Sentra Bisnis Pluit
Jl. Pluit Sakti Raya No. 28 Blok A.12 Jakarta 14450
Tel: +62 21 668 172 2
Fax: +62 21 668 122 6 Bank QNB Indonesia
KCP Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda no. 28L
Jakarta 12240 Tel: +62 21 728 953 77
Fax: +62 21 723 803 6 Bank QNB Indonesia
KCP Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Blok I No. 19
Jakarta 11610 Tel: +62 21 583 546 66
Fax: +62 21 583 576 66 Bank QNB Indonesia
KCP Mega Kuningan Gedung Kantor Taman A9
Blok A9B9 unit A1 Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950 Tel: +62 21 576 108 8
Fax: +62 21 576 107 7 Bank QNB Indonesia
KCP Mangga Dua Mangga Dua Blok E IV No. 4
Jakarta 14430 Tel: +62 21 600 987 0
Fax: +62 21 600 987 1 Bank QNB Indonesia
KCP Sunter Jl. Danau Sunter Utara
Blok G7 Kav. 1 No. 7 Sunter Podomoro
Jakarta 14350 Tel: +62 21 653 030 66
Fax: +62 21 653 031 10 Bank QNB Indonesia
KC Tanah Abang Jl. KH. Fachrudin 36
Blok BB No. 2 Tn. Abang Bukit
Jakarta 10250 Tel: +62 21 398 317 08
Fax: +62 21 344 046 8 Bank QNB Indonesia
KCP Kelapa Gading Jl. Boulevard Blok LB-3 No. 22
Jakarta 14240 Tel: +62 21 453 303 3
Fax: +62 21 453 305 5 Bank QNB Indonesia
KC Kebayoran Jl. Panglima Polim No. 9 - 10
Jakarta 12160 Tel: +62 21 727 973 23
Fax: +62 21 723 411 1 Bank QNB Indonesia
KCP Pulo Gadung Pulo Gadung Trade Center
Jl Raya Bekasi KM 21, Ruko A220 Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta 13920 Tel: +62 21 468 002 22
Fax: +62 21 468 003 00
Informasi Tambahan
273
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
tAngeRAng
Bank QNB Indonesia KCP Alam Sutera
Perumahan Alam Sutera Komp. Pertokoan Sutera Niaga I No.
35, Jl. Raya Serpong Tangerang 15310
Tel: +62 21 539 933 2
Fax: +62 021 539 933 8
bekAsi
Bank QNB Indonesia KCP Bekasi
Jl. Margonda Raya No.197 A Depok 16423
Tel: +62 21 772 189 99 Fax: +62 21 772 189 89
Bank QNB Indonesia KCP Jababeka Cikarang
Komplek Ruko Capitol Business Park Blok 2A,
Jl. Niaga Raya, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530 Tel: +62 21 898 358 90
Fax: +62 21 898 358 95
bAndung
Bank QNB Indonesia KC Bandung Dago
Jl. Ir. H. Juanda No. 11 Dago Bandung 40116
Tel: +62 22 842 810 91 Fax: +62 22 422 286 0
Bank QNB Indonesia KCP Bandung BKR
Jl. BKR No. 100 Bandung 40254
Tel: +62 22 522 586 8 Fax: +62 22 522 288 3
suRAbAyA
Bank QNB Indonesia KC Surabaya Darmo
Jl. Raya Darmo No. 108 Surabaya 60264
Tel: +62 31 568 753 0 Fax: +62 31 567 809 0
Bank QNB Indonesia KCP Surabaya Kembang Jepun
Jl. Kembang Jepun No. 88 Surabaya 60161
Tel: +62 31 354 268 83 Fax: +62 31 354 263 1
Bank QNB Indonesia KCP Surabaya Ngagel
Kom. Pertokoan RMI D1-D2 Jl. Ngagel Jaya Selatan
Surabaya 60238 Tel: +62 31 501 324 2
Fax: +62 31 501 324 5
semARAng
Bank QNB Indonesia KC Semarang Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No.101 B Semarang 50134
Tel: +62 24 865 690 99 Fax: +62 24 865 690 88
Bank QNB Indonesia KCP Semarang MT. Haryono
Jl. MT. Haryono No. 729 Semarang 50242
Tel: +62 24 844 899 9 Fax: +62 24 844 399 9
dePOk
Bank QNB Indonesia KCP Depok
Jl. Margonda Raya No.197 A Depok 16423
Tel: +62 21 772 189 99 Fax: +62 21 772 189 89
Bank QNB Indonesia KC Gajah Mada
Mediterania Gajah Mada Tower Alpha No. TUD16 Lt. UG Jl. Gajah Mada
No. 174 Jakarta 11130 Tel: +62 21 630 215 1
Fax: +62 21 630 215 2 Bank QNB Indonesia
KCP Roxy Komp. Ruko Roxy Mas
Jl. K. H. Hasyim Ashari Blok E1 No.6 Kel. Cideng
Jakarta Pusat 10150 Tel: +62 21 638 595 55
Fax: +62 21 638 522 55
Informasi Tambahan
274
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
PemAtAng siAntAR
Bank QNB Indonesia KC Pematang Siantar
Jl. Sutomo No. 5L Pematang Siantar 21117
Tel: +62 622 296 66 Fax: +62 622 246 91
bALikPAPAn
Bank QNB Indonesia KC Balikpapan
Jl. Jend Sudirman No. 353 Balikpapan 76114
Tel: +62 542 882 095 5 Fax: +62 542 882 095 6
PALembAng
Bank QNB Indonesia KC Palembang
Jl. Jenderal Sudirman No. 589-592 Kel. 20 Ilir III, Kec. Ilir Timur 1
Palembang 30128 Tel: +62 711 318 853
Fax: +62 711 318 854
bAtAm
Bank QNB Indonesia KC Batam
Komplek Jodoh Square Blok A No. 2 - 3
Jl. Raja Ali Haji Sei Jodoh Batam 29453
Tel: +62 778 456 126
Fax: +62 778 424 281
mAkAssAR
Bank QNB Indonesia KC Makassar
Jl. Veteran No. 402 Makassar 90124
Tel: +62 411 853 422 Fax: +62 411 856 292
medAn
Bank QNB Indonesia KC Medan Pemuda
Jl. Pemuda no. 5 Medan 20151
Tel: +62 61 415 292 9 Fax: +62 61 415 565 6
Bank QNB Indonesia KCP Medan Pusat Pasar
Jl. Pusat Pasar No. 164 Medan 20212
Tel: +62 61 456 222 7 Fax: +62 61 453 119 6
Bank QNB Indonesia KCP Medan Sutomo
Jl. Sutomo No. 128 Medan 20213
Tel: +62 61 736 250 0 Fax: +62 61 734 323 3
Bank QNB Indonesia KCP Medan Asia
Jl. Asia No. 97P Medan 20212
Tel: +62 61 735 111 8 Fax: +62 61 735 295 7
Bank QNB Indonesia KCP Medan Petisah
Jl. Rotan No. 65 Medan 20112
Tel: +62 61 453 761 6 Fax: +62 61 452 350 1
Bank QNB Indonesia KCP Medan Bogor
Jl. Bogor No. 55 Medan 20212
Tel: +62 61 452 336 2 Fax: +62 61 453 611 6
Bank QNB Indonesia KCP Krakatau
Jl. Gunung Krakatau No. 88C Medan 20239
Tel: +62 61 664 103 1 Fax: +62 61 664 103 2
Bank QNB Indonesia KCP Medan Centre Point
Komp. Ruko Centre Point Blok G No. 19, Kel. Gang Buntu, Kec. Medan Timur
Kota Medan, Sumatera 20231 Tel: +62 61 805 108 78
Fax: +62 61 805 104 89
PAsuRuAn
Bank QNB Indonesia KCP Pasuruan
Ruko Grand Parimas Blok A-6 Jl. Panglima Sudirman
Pasuruan – 67115 Tel: +62 343 564 577 7
Fax: +62 343 564 566 6
Informasi Tambahan
275
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
denPAsAR
Bank QNB Indonesia KC Renon
Jl. Raya Puputan Renon No. 58A Denpasar 80234
Tel: +62 361 233 777 Fax: +62 361 239 779
PekAnbARu
Bank QNB Indonesia KCP Pekanbaru Riau
Jl. Riau No. 149 G Pekanbaru 28282
Tel: +62 761 444 68 Fax: +62 761 444 70
Bank QNB Indonesia KC Pekanbaru Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 303 305 Pekanbaru 28112
Tel: +62 761 333 08 Fax: +62 761 333 98
Bank QNB Indonesia KCP Pekanbaru Nangka
Jl. Tuanku Tambusai No. 305 Pekanbaru 28155
Tel: +62 761 429 91 Fax: +62 761 429 89
Bank QNB Indonesia KCP Mal Pekanbaru
Lantai Dasar Blok A402 Jl. Jend. Sudirman
Pekanbaru 28112 Tel: +62 761 850 188
Fax: +62 761 850 198
276
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
Ref er
ensi
Krit eria P
enilaian
Annual R eport A
w ar
d
277
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
UMUM
1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan
ukuran huruf yang mudah dibaca. 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: »
Sampul muka; » Samping;
» Sampul belakang; dan
» Setiap halaman.
4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun. Informasi memuat antara lain:
» Penjualanpendapatan usaha;
» Laba rugi;
» Total laba rugi komprehensif; dan
» Laba rugi per saham.
2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga
tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun.
Informasi memuat antara lain: »
Jumlah investasi pada entitas asosiasi; »
Jumlah aset; »
Jumlah liabilitas; dan »
Jumlah ekuitas. 3.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 tiga tahun. √
√ √
√
9
8
11
halaman materi Penjelasan
278
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan graik. » Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan.
» Informasi dalam bentuk graik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham.
Untuk setiap masa triwulan dalam 2 dua tahun buku terakhir. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2
dua tahun buku terakhir. 5. Informasi memuat:
» Jumlah obligasisukukobligasi konversi yang beredar;
» Tingkat bungaimbalan;
» Tanggal jatuh tempo; dan
» Peringkat obligasisukuk.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1.
Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut:
» Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya; »
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;
» Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan
» Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya jika ada.
2. Laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut: » Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis,
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala- kendala yang dihadapi perusahaan;
» Analisis tentang prospek usaha;
» Penerapan tata kelola perusahaan; dan
» Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya jika ada.
3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut: »
Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; »
Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
» Ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan
menyebutkan nama dan jabatannya; dan 12
NA
30-33
38-41
264-265
halaman materi Penjelasan
279
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
» Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal
terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
PROFIL PERUSAHAAN 1.
Nama dan alamat perusahaan. Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan
website. 2.
Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggaltahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan jika ada. 3.
Bidang usaha. Uraian mengenai antara lain:
» Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
» Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
» Produk danatau jasa yang dihasilkan.
4. Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.
5. Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup:
» Visi perusahaan; »
Misi perusahaan; dan »
Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh DireksiDewan Komisaris.
6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
Informasi memuat antara lain: » Nama;
» Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain;
» Umur; » Pendidikan;
» Pengalaman kerja;
» Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris.
48
50-51
58-63
66-67
52
34-36
halaman materi Penjelasan
280
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
Informasi memuat antara lain: » Nama;
» Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain;
» Umur; » Pendidikan;
» Pengalaman kerja;
» Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Direksi.
8. Jumlah karyawan komparatif 2 tahun dan deskripsi pengembangan kompetensinya
misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan. Informasi memuat antara lain:
» Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
» Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
» Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
» Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan
dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan; dan
» Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
9. Komposisi pemegang saham.
Mencakup antara lain: » Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan
persentase kepemilikannya; » Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham; b. Nama Direktur dan Komisaris yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing- masing kurang dari 5.
10. Daftar entitas anak danatau entitas asosiasi. Informasi memuat antara lain:
» Nama entitas anak danatau asosiasi;
» Persentase kepemilikan saham;
» Keterangan tentang bidang usaha entitas anak danatau entitas asosiasi; dan
» Keterangan tentang status operasi entitas anak danatau entitas asosiasi telah
beroperasi atau belum beroperasi. 11. Struktur grup perusahaan.
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle.
12. Kronologis pencatatan saham. Mencakup antara lain:
» Kronologis pencatatan saham; 42-44
83-92
14
NA
NA
15
halaman materi Penjelasan
281
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
» Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
» Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan
» Nama bursa di mana saham perusahaan dicatatkan. 13. Kronologis pencatatan efek lainnya.
Mencakup antara lain: » Kronologis pencatatan efek lainnya;
» Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
» Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan
» Nama bursa di mana efek lainnya dicatatkan; dan »
Peringkat efek. 14. Nama dan alamat lembaga danatau profesi penunjang pasar modal.
Informasi memuat antara lain: »
Nama dan alamat BAEpihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; »
Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan »
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir danatau sertiikasi yang masih
berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional. Informasi memuat antara lain:
» Nama penghargaan danatau sertiikat; »
Tahun perolehan; » Badan pemberi penghargaan danatau sertiikat; dan
» Masa berlaku untuk sertiikasi. 16. Nama dan alamat entitas anak danatau kantor cabang atau kantor perwakilan
jika ada. Memuat informasi antara lain:
» Nama dan alamat entitas anak; dan
» Nama dan alamat kantor cabangperwakilan. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anakcabangperwakilan agar
diungkapkan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
1. Tinjauan operasi per segmen usaha.
Memuat uraian mengenai: »
Penjelasan masing-masing segmen usaha. » Kinerja per segmen usaha, antara lain:
NA
271
26
272-275
74-77
halaman materi Penjelasan
282
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
a. Produksi; b. Peningkatanpenurunan kapasitas produksi;
c. Penjualanpendapatan usaha; dan d. Proitabilitas.
2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan
penurunan dalam bentuk narasi dan tabel, antara lain mengenai: » Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
» Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
» Ekuitas; »
Penjualanpendapatan usaha, beban dan laba rugi, pendapatan komprehensif lain, dan total laba rugi komprehensif; dan
» Arus kas.
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan.
Penjelasan tentang: »
Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan »
Tingkat kolektibilitas piutang. 4. Bahasan tentang struktur modal capital structure, dan kebijakan manajemen atas
struktur modal capital structure policy. Penjelasan atas:
» Struktur modal capital structure; dan » Kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policies dan dasar
pemilihan kebijakan tersebut. 5.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal. Penjelasan tentang:
» Tujuan dari ikatan tersebut;
» Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut;
» Mata uang yang menjadi denominasi, dan
» Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: Apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan.
6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir.
Penjelasan tentang: »
Jenis investasi barang modal; »
Tujuan investasi barang modal; and »
Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: Apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal agar diungkapkan.
93-103
103
104
105
105
halaman materi Penjelasan
283
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi, dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang
mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
Informasi memuat antara lain: » Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
realisasi; dan » Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 satu tahun mendatang.
8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: Apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
10. Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang aspek pemasaran atas produk danatau jasa perusahaan, antara lain
strategi pemasaran dan pangsa pasar. 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah
dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 dua tahun buku terakhir. Memuat uraian mengenai:
» Kebijakan pembagian dividen;
» Total dividen yang dibagikan;
» Jumlah dividen kas per saham;
» Payout ratio; dan
» Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun.
Catatan: Apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan danatau manajemen yang dilaksanakan
perusahaan ESOPMSOP. Memuat uraian mengenai:
» Jumlah saham ESOPMSOP dan realisasinya;
» Jangka waktu;
» Persyaratan karyawan danatau manajemen yang berhak; dan
» Harga exercise. 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dalam hal perusahaan masih
diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana. Memuat uraian mengenai:
104
105
116-117
114-115
104
251
105
halaman materi Penjelasan
284
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
» Total perolehan dana;
» Rencana penggunaan dana; » Rincian penggunaan dana;
» Saldo dana; dan
» Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana jika ada.
14. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabunganpeleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utangmodal.
Memuat uraian mengenai: »
Tujuan dilakukannya transaksi; »
Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; dan »
Sumber dana. Catatan: Apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
15. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan danatau transaksi dengan pihak ailiasi.
Memuat uraian mengenai: » Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan ailiasi;
» Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
» Alasan dilakukannya transaksi;
» Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
» Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan
» Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: Apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. 16. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh
signiikan terhadap perusahaan. Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: Apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signiikan, agar diungkapkan. 17. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada
tahun buku terakhir. Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan. Catatan: Apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
1. Uraian Dewan Komisaris.
Uraian memuat antara lain: »
Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; »
Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi; »
Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris;
105
105, 251
105-111
111-113
133-146
halaman materi Penjelasan
285
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
» Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan;
» Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan »
Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris.
2. Uraian mengenai Komisaris Independen.
Meliputi antara lain: »
Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan »
Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 3.
Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain:
» Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
» Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan
Direksi; »
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris;
» Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program
orientasi bagi Direksi baru; »
Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Direksi; 4.
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi. Mencakup antara lain:
» Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;
» Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi; dan »
Pihak yang melakukan assessment. 5.
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi. Mencakup antara lain:
» Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi;
» Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek,
pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan »
Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 6.
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung sampai kepada pemilik individu.
Dalam bentuk skema or diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
7. Pengungkapan hubungan ailiasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
Mencakup antara lain: » Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;
» Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris; 135
164-178
142, 174
175
13
136, 167
halaman materi Penjelasan
286
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
» Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan atau pengendali;
» Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
» Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
Catatan: Apabila tidak mempunyai hubungan ailiasi dimaksud, agar diungkapkan. 8.
Komite Audit. Mencakup antara lain:
» Nama dan jabatan anggota komite audit;
» Kualiikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; »
Independensi anggota komite audit; »
Uraian tugas dan tanggung jawab; »
Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan »
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 9.
KomiteFungsi Nominasi dan Remunerasi. Mencakup antara lain:
» Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi danatau
remunerasi; »
Independensi anggota komite nominasi danatau remunerasi; »
Uraian tugas dan tanggung jawab; »
Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi danatau remunerasi; dan »
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komitefungsi nominasi danatau remunerasi.
» Kebijakan mengenai suksesi Direksi
10. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. Mencakup antara lain:
» Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
» Independensi anggota komite lain;
» Uraian tugas dan tanggung jawab;
» Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
» Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
11. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan. Mencakup antara lain:
» Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
» Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
» Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris
perusahaan. 148-153
154-159
159-163
203-205
halaman materi Penjelasan
287
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
12. Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tahun sebelumnya. Mencakup antara lain:
» Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
» Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan
» Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
13. Uraian mengenai unit audit internal. Mencakup antara lain:
» Nama ketua unit audit internal;
» Jumlah pegawai auditor internal pada unit audit internal;
» Sertiikasi sebagai profesi audit internal; »
Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; »
Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan »
Pihak yang mengangkatmemberhentikan ketua unit audit internal. 14. Akuntan publik.
Informasi memuat antara lain: »
Jumlah periode akuntan publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; »
Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan;
» Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik;
dan »
Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan. Catatan: Apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.
15. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Mencakup antara lain:
» Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan;
» Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen
risiko; »
Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan »
Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 16. Uraian mengenai sistem pengendalian intern.
Mencakup antara lain: » Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional; »
Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional COSO – internal control framework; dan
» Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
pengendalian intern. 129-132
198-200
201-202
206-239
240
halaman materi Penjelasan
288
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup. Mencakup antara lain informasi tentang:
» Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
» Kegiatan yang dilakukan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan
dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengelolaan
limbah perusahaan, dan lain-lain; dan » Sertiikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Mencakup antara lain informasi tentang: »
Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan »
Kegiatan yang dilakukan. Terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan
gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan.
Mencakup antara lain informasi tentang: »
Kebijakan yang ditetapkan manajemen; »
Kegiatan yang dilakukan; dan »
Biaya yang dikeluarkan. Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja
lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Mencakup antara lain: »
Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan »
Kegiatan yang dilakukan. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 21. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi
danatau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Mencakup antara lain:
» Pokok perkaragugatan;
» Status penyelesaian perkaragugatan;
» Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
» Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, oleh otoritas terkait pasar modal, perbankan dan lainnya pada tahun buku terakhir atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi.
Catatan: Dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. 256
257-258
255, 259
260-261
240-241
halaman materi Penjelasan
289
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
22. Akses informasi dan data perusahaan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik,
misalnya melalui website dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
23. Bahasan mengenai kode etik. Memuat uraian antara lain:
» Isi kode etik;
» Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
» Penyebarluasan kode etik;
» Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; dan
» Pernyataan mengenai budaya perusahaan corporate culture yang dimiliki perusahaan.
24. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
» Penyampaian laporan pelanggaran;
» Perlindungan bagi whistleblower;
» Penanganan pengaduan;
» Pihak yang mengelola pengaduan; dan
» Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta
tindak lanjutnya. 25. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi.
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
Catatan: Apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya.
246-247
242-243
244-245
135, 166
INFORMASI KEUANGAN 1.
Surat pernyataan Direksi danatau Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan.
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan. 2.
Opini auditor independen atas laporan keuangan. 3.
Deskripsi auditor independen di opini. Deskripsi memuat tentang:
» Nama dan tanda tangan;
» Tanggal laporan audit; dan
» Nomor izin KAP dan nomor izin akuntan publik. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan
halaman materi Penjelasan
290
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
halaman materi Penjelasan
4. Laporan keuangan yang lengkap.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: » Laporan posisi keuangan neraca;
» Laporan laba rugi komprehensif;
» Laporan perubahan ekuitas;
» Laporan arus kas;
» Catatan atas laporan keuangan; dan
» Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasiikasi
pos-pos dalam laporan keuangannya jika relevan. 5. Perbandingan tingkat proitabilitas.
Perbandingan laba rugi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
6. Laporan arus kas.
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: » Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan;
» Penggunaan metode langsung direct method untuk melaporkan arus kas dari aktivitas
operasi; »
Pemisahan penyajian antara penerimaan kas danatau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
» Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
7. Ikhtisar kebijakan akuntansi.
Meliputi sekurang-kurangnya: »
Pernyataan dan kepatuhan terhadap SAK; »
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; »
Pengakuan pendapatan dan beban; »
Imbalan kerja; dan »
Instrumen keuangan. 8.
Pengungkapan transaksi pihak berelasi. Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
» Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
» Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan
» Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan.
Hal-hal yang harus diungkapkan: » Rekonsiliasi iskal dan perhitungan beban pajak kini;
» Penjelasan hubungan antara beban penghasilan pajak dan laba akuntansi;
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan- Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain
Hal. 3-4
Laporan Keuangan- Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain
Hal. 7-8
Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan
Keuangan 2 Hal. 15-42
Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan
Keuangan 34 Hal. 104-106
Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan
Keuangan 2k Hal. 30, 20 Hal. 90
291
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
halaman materi Penjelasan
» Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak LKP hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam
pengisian SPT Tahunan PPh Badan; » Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak
terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan
» Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap. Hal-hal yang harus diungkapkan:
» Metode penyusutan yang digunakan;
» Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan
model biaya; » Metode dan asumsi signiikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar
aset tetap untuk model revaluasi atau pengungkapan nilai wajar aset tetap untuk model biaya; dan
» Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan
reklasiikasi. 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi.
Hal-hal yang harus diungkapkan: »
Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentiikasi segmen yang dilaporkan;
» Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
» Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan,
aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
» Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan
atau jasa, wilayah geograis dan pelanggan utama. 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan.
Hal-hal yang harus diungkapkan: » Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasiikasinya;
» Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan;
» Kebijakan manajemen risiko;
» Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan
» Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 13. Penerbitan laporan keuangan.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: »
Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan »
Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Laporan Keuangan-
Catatan Atas Laporan Keuangan 15
Hal. 85-86
Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan
Keuangan 39 Hal. 113-114
Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan
Keuangan 32 Hal. 99-103
Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan
Keuangan 2b Hal. 16
292
PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award
Lapor an
Keuangan
PT Bank QNB Indonesia Tbk
Laporan keuangan t anggal 31 Desember 2015
dan unt uk t ahun yang berakhir pada tanggal t ersebut besert a laporan audit or independen
Financial st at ements as of December 31, 2015 and
for the year t hen ended wit h independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BANK QNB INDONESIA TBK FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman Page
Board Of Directors‘ Statement Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung
Regarding The Responsibility on Jawab atas Laporan Keuangan
The Financial Statements Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan ……………………………….
1-2 .………………………. Statement of Financial Position
Laporan Laba-Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and
Komprehensif Lain …………………………………. 3-4
............................ Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………………. ……………
5-6 ..………………………Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas………………………………………… 7-8
….…………………………… Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan..................................
9-118 ……………………..Notes to the Financial Statements
language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements.
1
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
1 Januari January 1, 2014
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan December 31
December 31 December 31
Notes 2015
2014 2013
ASET ASSETS
Kas 2d,2f,5,32,36
45.432 52.653
56.633 Cash
2d,2f,2g,6,32, Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 33,36
1.710.947 1.425.155
818.168 Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain 2d,2e,2f,2g
Current accounts with other banks Pihak berelasi
2o,7,32,33, 172
198 252
Related party Pihak ketiga
34,36 30.974
43.126 18.786
Third parties Penempatan pada Bank Indonesia
2d,2f,2h,2o,8, Placements with Bank Indonesia
dan bank-bank lain 32,33,36
2.111.813 3.324.797
1.242.652 and other banks
2d,2f,2i,9, Tagihan derivatif
32,33 2.921
849 3.600
Derivatives receivable Tagihan akseptasi
2d,2f,2o,2q,10, Acceptances receivable
Pihak berelasi 32,33,36
24.995 -
- Related parties
Pihak ketiga 36.826
60.744 -
Third parties Efek-efek yang dibeli
2f,2h,2o,11, Securities purchased under
dengan janji dijual kembali 32,33
269.117 268.324
73.881 agreement to resell
Kredit yang diberikan Loans
Pihak berelasi 3.434
3.613 3.364
Related parties Pihak ketiga
20.826.610 15.102.507
8.205.178 Third parties
Sub-total 20.830.044
15.106.120 8.208.542
Sub-total 2d,2e,2f,2h,
Dikurangi: cadangan kerugian 2o,12,32,33,
Less: allowance for penurunan nilai
34,36 41.740
12.461 10.860
impairment losses Neto
20.788.304 15.093.659
8.197.682 Net
2d,2f,2j,2o,13, Efek-efek
32,33,34,36 325.444
232.642 367.681
Securities Beban dibayar dimuka
14 108.443
57.114 43.881
Prepayments Aset pajak tangguhan, neto
2k,20 -
- 11.867
Deferred tax assets, net Aset tetap
Fixed assets setelah dikurangi akumulasi
net of accumulated penyusutan masing-masing
depreciation of Rp126,483, sebesar Rp126.483, Rp97.826,
Rp97,826, and Rp75,489 as of dan Rp75.489
December 31, 2015, 2014, pada 31 Desember 2015, 2014,
and January 1, 2014 dan 1 Januari 2014
December 31, 2013 31 Desember 2013
2l,2o,15 110.577
114.631 111.225
respectively Aset tak berwujud
Intangible assets setelah dikurangi akumulasi
net of accumulated amortisasi masing-masing
amortization of Rp30,924, sebesar Rp30.924, Rp22.803
Rp22,803 and Rp15,553 as of dan Rp15.553
December 31, 2015, 2014, pada 31 Desember 2015, 2014,
and January 1, 2014 dan 1 Januari 2014
December 31, 2013, 31 Desember 2013
2n,2o,16 45.670
42.370 34.192
respectively 2d,2f,2m,2o,
Aset lain-lain, neto 32,36
146.014 122.756
70.847 Other assets, net
TOTAL ASET 25.757.649
20.839.018 11.051.347
TOTAL ASSETS Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40
After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40
language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements.
2
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2015
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
1 Januari January 1, 2014
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan December 31
December 31 December 31
Notes 2015
2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 2d,17,36
337.357 252.785
178.304 Liabilities payable on demand
Simpanan dari nasabah 2d,2e,2f,2p,
Deposits from customers Pihak berelasi
18,32,34,36 1.040.738
260.199 44.342
Related parties Pihak ketiga
17.468.270 15.901.511
7.200.592 Third parties
Simpanan dari bank-bank lain 2d,2e,2f,2p,
Deposits from other banks Pihak berelasi
19,32,34,36 2.688.691
1.858.368 1.825.500
Related parties Pihak ketiga
490.420 4.962
27.500 Third parties
Liabilitas akseptasi 2d,2e,2f,2q,
Acceptances payable Pihak berelasi
10,32,34,36 24.995
52.739 -
Related parties Pihak ketiga
36.826 8.005
- Third parties
Liabilitas derivatif 2d,2f,2i,9,32
661 1.371
141.678 Derivatives payable
Utang pajak penghasilan 2k,20
2.401 20.402
- Income tax payable
Obligation for post-employment Liabilitas imbalan pasca-kerja
2r,21 80.619
63.892 42.954
benefits Liabilitas pajak tangguhan, neto
2k,20 42.324
7.031 -
Deferred tax liabilities, net Beban masih harus dibayar
dan liabilitas lain-lain 2d,2f,2k,32,36
155.213 142.732
88.645 Accruals and other liabilities
2d,2e,2s,22, Pinjaman Subordinasi
34,36 964.950
- -
Subordinated loan
TOTAL LIABILITAS 23.333.465
18.573.997 9.549.515
TOTAL LIABILITIES EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp250 Share capital - par value of Rp250
Rupiah penuh per saham full amount per share
Modal dasar - 32.000.000.000 Authorized - 32,000,000,000
Nilai penuh saham full amount shares
pada 31 Desember 2015, 2014, as of December 31, 2015, 2014,
dan 1 Januari 2014 and January 1, 2014
Desember 31, 2013 December 31, 2013
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 8.757.145.997 8,757,145,997 full amount
nilai penuh saham shares as of
pada 31 Desember 2015 dan 2014, December 31, 2015 and 2014,
6.158.330.518 nilai penuh 6.158.330.518 full amount
saham pada 1 Januari 2014 shares as of January 1, 2014
31 Desember 2013 1b,2s,23
2.189.287 2.189.287
1.539.583 December 31, 2013
Tambahan modal disetor - neto 2t,24
24.570 24.570
21.983 Additional paid-in capital - net
Rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
Unrealized loss on available - tersedia untuk dijual - setelah
for-sale securities - pajak tangguhan
2j,13 -
58 -
net of deferred tax Kerugian komprehensif lain
16.444 19.503
14.108 Other comprehensive loss
Saldo laba defisit: Retained earnings deficit:
Telah ditentukan penggunaannya 4.396
4.396 4.396
Appropriated Belum ditentukan penggunaannya
271.515 115.469
6.056 Unappropriated
EKUITAS, NETO 2.424.184
2.265.021 1.501.832
EQUITY, NET TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
25.757.649 20.839.018
11.051.347 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40
After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40
language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements.
3
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31
Catatan Notes
2015 2014
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND
OPERASIONAL EXPENSE
Pendapatan bunga 2e,2v,26,34
2.040.582 1.221.121
Interest income 2e,2v,26,
Beban bunga 34,37
1.351.331 814.499
Interest expense
PENDAPATAN BUNGA - NETO 689.251
406.622 NET INTEREST INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATING INCOME
Provisi dan komisi 2w,27
194.258 174.801
Fees and commission Keuntungan transaksi mata
Gain on foreign exchange uang asing - neto
2x 13.434
29.971 transactions - net
Lain-lain 4.826
4.661 Others
Total pendapatan operasional lainnya
212.518 209.433
Total other operating income BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Beban karyawan 2e,2r,29,34
375.743 292.603
Personnel expenses General and administrative
Beban umum dan administrasi 2l,2n,30
225.106 149.612
expenses Penyisihan kerugian penurunan
Provision for impairment nilai aset keuangan
2o,28 87.472
1.626 losses on financial assets
Lain-lain 8.175
12.296 Others
Total beban operasional lainnya 696.496
456.137 Total other operating expenses
LABA OPERASIONAL 205.273
159.918 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN NON- NON-OPERATING
OPERASIONAL - NETO 3.662
2.910 INCOME - NET
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME
PENGHASILAN 208.935
162.828 TAX EXPENSE
Beban pajak penghasilan 2k,20
52.889 41.303
Income tax expense
LABA TAHUN BERJALAN 156.046
121.525 INCOME FOR THE YEAR
Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40
language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements.
4
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN lanjutan Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME continued
For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31
Catatan Notes
2015 2014
PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN INCOME
Pos-pos yang akan diklasifikasikan Items that will be classified to
ke laba rugi: profit or loss:
Perubahan nilai wajar efek-efek Fair value changes of
yang tersedia untuk dijual 2j,13
77 77
available for sales securities Pajak penghasilan terkait
Income tax relating dengan pendapatan
to component of other komprehensif lainnya
19 19
comprehensive income 58
58
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be
diklasifikasikan ke laba rugi: classified to profit or loss:
Keuntungan kerugian aktuarial Actuarial gain loss
atas program manfaat pasti 21
4.078 7.193
on defined benefit plan Pajak penghasilan terkait dengan
Income tax related to komponen pendapatan
components of other komprehensif lainnya
1.019 1.798
comprehensive income 3.059
5.395
Keuntungan kerugian komprehensif, Other comprehensive
lain setelah pajak 3.117
5.453 gain loss, net of tax
Total penghasilan komprehensif Total comprehensive
tahun berjalan 159.163
116.072 income for the year
LABA PER SAHAM - DASAR EARNINGS PER SHARE - BASIC
dalam Rupiah penuh 2u, 31
17,82 16,34
in full amount
Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40
After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year ended December 31, 2015
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Penghasilan kerugian komprehensif lain
Other comprehensive income loss Laba rugi yang
belum direalisasi atas efek - efek
dalam Kerugian
kelompok tersedia aktuarial
untuk dijual - atas program
setelah manfaat
Saldo laba Defisit Tambahan
pajak tangguhan pasti
Retained earnings Deficit modal disetor -
Unrealized loss Actuarial
Modal neto
on available - losses on
Telah ditentukan Belum ditentukan
Total Catatan
saham Additional paid-
for-sale securities - defined-
penggunaannya penggunaannya
ekuitasTotal Notes
Share capital in capital - net
net of deferred tax benefit plan
Appropriated Unappropriated
equity Saldo 1 Januari 2013
890.447 19.458
8 17.327
4.396 10.642
847.424 Balance as of January 1, 2013
Laba tahun berjalan 2013 -
- -
- -
4.586 4.586
Income for the year 2013 Keuntungan aktuarial - neto setelah pajak
- -
- 3.219
- -
3.219 Actuarial gain - net of tax
Rugi yang belum direalisasi atas efek- efek dalam kelompok tersedia untuk
Unrealized loss on available-for-sale dijual - setelah pajak tangguhan
2k,13 -
- 8
- -
- 8
securities - net of deferred tax Total penghasilan komprehensif tahun
Total comprehensive income for berjalan 2013
- -
8 3.219
- 4.586
7797 the year 2013
Hasil emisi bersih dari Penawaran Net Proceeds from Limited
Umum Terbatas III 24
649.136 2.525
- -
- - 646.611 Public Offering III
Saldo 31 Desember 2013
1.539.583 21.983
- 14.108
4.396 6.056
1.501.832 Balance as of December 31, 2013
Laba tahun berjalan 2014 -
- -
- -
121.525 121.525
Income for the year 2014 Rugi aktuarial - neto setelah pajak
- -
- 5.395
- -
5.395 Actuarial loss - net of tax
Rugi yang belum direalisasi atas efek- efek dalam kelompok tersedia untuk
Unrealized loss on available-for-sale dijual - setelah pajak tangguhan
2k,13 -
- 58
- -
- 58
securities - net of deferred tax Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40
After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
6
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITASlanjutan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY continued For the Year ended December 31, 2015
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
Penghasilan kerugian komprehensif lain
Other comprehensive income loss Laba rugi yang
belum direalisasi atas efek - efek
dalam Kerugian
kelompok tersedia aktuarial
untuk dijual - atas program
setelah manfaat
Saldo laba Defisit Tambahan
pajak tangguhan pasti
Retained earnings Deficit modal disetor -
Unrealized loss Actuarial
Modal neto
on available - losses on
Telah ditentukan Belum ditentukan
Total Catatan
saham Additional paid-
for-sale securities - defined-
penggunaannya penggunaannya
ekuitasTotal Notes
Share capital in capital - net
net of deferred tax benefit plan
Appropriated Unappropriated
equity
Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for
berjalan 2014 -
- 58
5.395 -
121.525 116.072
the year 2014 Hasil emisi bersih dari Penawaran
Net Proceeds from Limited Umum Terbatas IV
24 649.704
2.587 -
- - - 647.117
Public Offering IV
Saldo 31 Desember 2014 2.189.287
24.570 58
19.503 4.396
115.469 2.265.021
Balance as of December 31, 2014
Laba tahun berjalan 2015 -
- -
- 156.046
156.046 Income for the year 2015
Laba aktuarial - neto setelah pajak -
- -
3.059 -
- 3.059
Actuarial gain - net of tax Laba yang belum direalisasi atas efek-
efek dalam kelompok tersedia untuk Unrealized gain on available-for-sale
dijual - setelah pajak tangguhan 2k,13
- -
58 -
- -
58 securities - net of deferred tax
Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for
berjalan 2015 -
- 58
3.059 -
156.046 159.163
the year 2015 Saldo 31 Desember 2015
2.189.287 24.570
- 16.444
4.396 271.515
2.424.184 Balance as of December 31, 2015
Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements.
7
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31
Catatan Notes
2015 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan bunga 1.962.530
1.148.062 Receipts from interest income
Pembayaran bunga 1.352.619
774.240 Payments for interest expense
Penerimaan provisi dan komisi 2w,27
196.278 177.231
Receipts from fees and commission Pembayaran provisi dan komisi
2w,27 2.020
2.430 Payments for fees and commission
Pembayaran beban karyawan 292.892
258.560 Payments for personnel expenses
Pembayaran imbalan pasca kerja 21
3.661 4.795
Payment for post employee benefit Pembayaran beban lainnya
434.659 266.328
Payments for other expenses Pembayaran pajak penghasilan
36.635 186
Payments for income tax Kenaikan penurunan
Increase decrease in operating dalam aset operasi:
assets: Efek-efek yang dibeli dengan
Securites purchased under janji dijual kembali
794 194.443
agreement to resell Tagihan akseptasi
1.077 60.744
Aceptances receivable Kredit yang diberikan
5.749.537 6.905.935
Loans Beban dibayar dimuka
51.330 13.232
Prepayments Aset lain-lain
13 5.213
Other assets Kenaikan penurunan
Increase decrease in operating dalam liabilitas operasi:
liabilities: Liabilitas segera
84.571 74.481
Liabilities payable on demand Simpanan dari nasabah
2.347.497 8.916.777
Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain
1.315.781 10.330
Deposits from other banks Liabilitas akseptasi
1.077 60.744
Acceptances payable Beban masih harus dibayar dan
liabilitas lain-lain 14.000
14.053 Accruals and other liabilities
Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in
diperoleh dari aktivitas operasi 2.003.503
1.925.998 provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITIES
Penerimaan atas efek-efek yang telah jatuh tempo
232.411 370.008
Proceeds of matured securities Penempatan pada efek-efek
325.213 225.738
Placements in securities Hasil penjualan aset tetap
15 115
73 Proceeds from sale of fixed assets
Perolehan aset tetap 15
25.673 30.584
Acquisition of fixed assets Perolehan aset tak berwujud
16 10.791
15.428 Acquisition of intangible assets
Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in
diperoleh dari aktivitasi investasi 129.151
98.331 provided by investing activities
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral
part of these financial statements.
8
PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS lanjutan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS continued
For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31
Catatan Notes
2015 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOW FROM FINANCING
PENDANAAN ACTIVITIES
Penerimaan dari penerbitan Proceeds from issuance of
Pinjaman Subordinasi 964.950
- Subordinated Loan
Hasil emisi dari Penawaran Umum Proceeds from Limited Public
Terbatas IV 1b
- 649.704
Offering IV Beban emisi saham
24 -
2.587 Shares issuance costs
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas Net cash flows provided by
pendanaan 964.950
647.117 financing activities
NET DECREASE INCREASE PENURUNAN KENAIKAN NETO
IN CASH AND KAS DAN SETARA KAS
1.167.704 2.671.446
CASH EQUIVALENTS PENGARUH FLUKTUASI KURS
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE VALUTA ASING PADA KAS DAN
RATE FLUCTUATION ON CASH SETARA KAS
221.113 37.992
AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS,
CASH AND CASH EQUIVALENTS, AWAL TAHUN
4.845.929 2.136.491
AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS,
CASH AND CASH EQUIVALENTS, AKHIR TAHUN
3.899.338 4.845.929
AT END OF YEAR
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 2b,5
45.432 52.653
Cash Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 2b,6
1.710.947 1.425.155
Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain
2b,7 31.146
43.324 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank-bank lain - jatuh tempo and other banks - maturing
dalam 3 bulan sejak tanggal within 3 months since the
perolehan 2b,8
2.111.813 3.324.797
acquisition date
3.899.338 4.845.929
PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
9
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Bank QNB Indonesia Tbk “Bank” didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V
Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese
Trading Company
Limited berdasarkan Akta No. 53 tanggal 28 April 1913
yang dibuat di hadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem
Van Sandick dan
telah disetujui berdasarkan Besluit Gouverneur
Generaal Hindia Belanda No. 58 tanggal 16 Juli 1913 dan diumumkan dalam Extra
Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 Tanggal 30 September 1913.
PT Bank QNB Indonesia Tbk “the Bank” was established on April 1, 1913 under the name of
N.V Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited based on
the Notarial Deed No. 53 dated April 28,
. 1913
of Notary Leonard Hendrik-Willem Van Sandick and was approved based on Besluit
Gouverneur Generaal Hindia Belanda No. 58 dated July 16, 1913 and was published in the
Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 dated September 30, 1913.
Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri
Keuangan No.
191547U.M.II tanggal
28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum.
Based on Decree of the Minister of Finance No. 191547U.M.II dated October 28, 1958,
the Bank started its operation as a commercial bank.
Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar
No. .
60 tanggal 10 Maret 1965 yang dibuat di hadapan Ong Kiem Lian, SH, notaris di
Jakarta. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sekarang
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. J.A.56815 tanggal 3 Juli
1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal
26 Nopember 1965, Tambahan No. 95.
The Bank’s name was changed into PT Bank Kesawan based on the Deed of Articles of
Association Amendment
No. 60
dated March 10,
. 1965 of Ong Kiem Lian, SH, notary
public in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia currently the Minister of Laws and Human Rights in his Decree No.
. J.A.56815
dated July 3, 1965 and was published in to the State Gazette of the Republic of Indonesia No.
95 dated November 26, .