Indonesia Improvement Award 2015 Bank QNB Indonesia Tbk 2015

27 Kinerja 2015 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Testimoni dari Nasabah dan Rekanan PT J-RESOURCES Natalia Thamrin, Finance Specialist Kami sangat puas dengan layanan Mitra Bisnis dari Bank QNB Indonesia . Mereka terus berkomunikasi dengan kami dari waktu ke waktu dan selalu memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan kami. Mitra Bisnis telah benar-benar membantu perusahaan kami. PT KERTAS BASUKI RAHMAT Dian Natha, Finance Department Setelah menjadi nasabah selama dua tahun, kami terus merasakan pelayanan yang sempurna dari Mitra Bisnis Bank QNB Indonesia . Selama ini, tim Mitra Bisnis selalu ramah dan responsif dalam menjawab pertanyaan dari perusahaan kami. Tim Mitra Bisnis adalah yang terbaik. Good Job PT CISADANE RAYA CHEMICALS Neneng, Finance Team Pelayanan Bank QNB Indonesia sangat cepat dan akurat, terutama layanan Mitra Bisnis. Kami harap mereka tetap menjaga kesempurnaan layanan sehingga kami dapat terus bekerja sama dengan mereka di masa depan. Lapor an K epada Pemegang Saham Laporan Kepada Pemegang Saham 30 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Laporan Dewan Komisaris Ali Ahmed Z A Al Kuwari Komisaris Utama Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat, Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pencapaian positif PT Bank QNB Indonesia Tbk di tahun 2015. Dewan Komisaris bersyukur bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional, Bank berhasil melalui tahun 2015 dengan baik. Merupakan kehormatan bagi saya, mewakili Dewan Komisaris PT Bank QNB Indonesia Tbk, untuk menyampaikan Laporan Tahunan 2015. Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia Secara keseluruhan, perekonomian global masih diwarnai ketidakpastian. Perbaikan kondisi perekonomian Amerika Serikat tidak diimbangi oleh perbaikan ekonomi di wilayah Eropa. Sementara di Asia, perekonomian Jepang masih terjebak dalam stagnasi seiring dengan penurunan tingkat investasi dan berkurangnya persediaan meskipun terimbangi dengan adanya pemulihan nilai ekspor dan konsumsi publik. Kondisi perekonomian Tiongkok, juga mengalami hal serupa, mengindikasikan kecenderungan perlambatan karena adanya penurunan permintaan ekspor yang mendorong perlonggaran kebijakan moneter. Pemerintah Tiongkok telah meluncurkan sejumlah inisiatif pembaharuan pasar keuangan dan internasionalisasi mata uang Renminbi yang kemudian memberikan dampak signiikan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Untuk mengantisipasi kondisi perekonomian global tersebut, pemerintah Indonesia telah menerbitkan serangkaian paket kebijakan yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berkoordinasi dengan Bank Indonesia BI dan Otoritas Jasa Keuangan OJK, sejak September 2015 pemerintah Indonesia mulai meluncurkan sejumlah paket stimulus ekonomi yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan makroekonomi yang kondusif terutama dengan menghidupkan sektor riil sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang telah mencapai titik terendah dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 4,73 y-o-y di kuartal ketiga tahun 2015. Paket kebijakan pertama resmi diumumkan pada tanggal 1 September 2015. Paket ini mencakup tiga langkah penting yang diyakini dapat mendorong pergerakan sektor riil nasional. Menyusul paket pertama tersebut, pemerintah kemudian mengumumkan tujuh paket ekonomi lainnya, menggenapkannya menjadi 8 paket hingga akhir tahun 2015. Dua paket kebijakan pertama fokus pada deregulasi dan debirokrasi sebagai usaha untuk meningkatkan investasi baik domestik maupun asing. Sedangkan paket kebijakan ekonomi ketiga menitikberatkan pada peningkatan eisiensi kegiatan operasional lokal untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri. Laporan Kepada Pemegang Saham 31 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Paket kebijakan ekonomi keempat terutama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja di Indonesia. Menutup tahun 2015, pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi kelima, keenam dan ketujuh yang melibatkan insentif pajak untuk revaluasi aset, insetif pajak untuk investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia dan peningkatan industri padat karya. Sementara paket kedelapan fokus untuk mengantisipasi perkembangan dan daya kompetitif pemerintah di pasar ekonomi dalam negeri dan global. Secara keseluruhan, langkah pertama dari reformasi ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah mendapat sambutan positif dari pasar sebagaimana tercermin dari perbaikan konsumsi rumah tangga domestik dan penguatan pasar ekuitas. Pertumbuhan PDB terjaga di level 4,7 sementara pasar keuangan dan industri perbankan mengalami dampak yang beragam diiringi dengan tindakan pencegahan yang memadai. QNB Indonesia, termasuk salah satu lembaga yang dapat bertahan dan melalui tahun 2015 dengan baik. Penilaian Kinerja Direksi Dewan Komisaris telah melakukan penilaian kualitatif dan kuantitatif terhadap kinerja Bank secara umum dan kinerja Direksi secara khusus, antara lain melalui realisasi Rencana Bisnis Bank dan Tingkat Kesehatan Bank tahun 2015. Berdasarkan kedua indikator tersebut, terlihat bahwa beberapa indikator keuangan utama menunjukan pelampauan atas target yang telah ditetapkan dan Bank berhasil mempertahankan tingkat kesehatannya. Kinerja QNB Indonesia per Desember 2015 menunjukan pencapaian positif baik dalam aspek inansial maupun non- inansial. Dari sisi inansial, laba bersih tercatat sebesar Rp156,05 miliar atau tumbuh sebesar 28,41 dan total aset mencapai Rp25,76 triliun atau tumbuh sebesar 23,60 dibandingkan tahun lalu. Selain itu, kredit bersih tumbuh sebesar 37,73 menjadi Rp20,79 triliun dan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 14,52 menjadi Rp18,51 triliun. Pencapaian tersebut diikuti dengan perbaikan beberapa rasio keuangan utama, seperti ROE yang tercatat sebesar 7,50, BOPO sebesar 90,95 dan NIM terjaga di 3,08. Sejalan dengan strategi Bank untuk menyalurkan kredit secara selektif, Direksi berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio NPL gross sebesar 2,59 dan NPL net sebesar 2,40. Terkait dengan permodalan, rasio CAR Bank tercatat sebesar 16,18, jauh di atas ketentuan minimum dari regulator. Dewan Komisaris menghargai dukungan yang berkesinambungan dari QNB Group, yang antara lain diwujudkan melalui peningkatan permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank. Atas pencapaian ini, Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi pada tahun 2015 cukup menggembirakan. Dewan Komisaris meyakini bahwa langkah-langkah strategis yang dilaksanakan Direksi berhasil meningkatkan kinerja Bank. Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas komitmen dan kerja keras Direksi dalam merealisasikan kinerja tersebut. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Dalam melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris tidak hanya bertanggungjawab dalam memantau hasil operasional Bank tapi juga proses untuk mencapai hasil tersebut. Dalam rangka mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan, Bank harus memastikan terlaksananya proses yang memadai dan tercapainya hasil yang memuaskan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris meyakini bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG jauh lebih penting dan harus diterapkan lebih dari sekedar memenuhi aspek kepatuhan. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam memantau aspek kepatuhan, implementasi prinsip-prinsip GCG, pencapaian target Bank serta pemberian nasihat kepada Direksi. Laporan Kepada Pemegang Saham 32 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Bersama-sama dengan Direksi, pengimplementasian prinsip- prinsip GCG senantiasa menjadi fokus dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk mewujudkan pengembangan GCG jangka panjang sehingga dapat tercipta nilai tambah yang berkesinambungan. Komitmen ini, antara lain terwujud melalui penerapan yang tepat dan perbaikan yang terus menerus atas pengendalian risiko pada Bank. Dewan Komisaris menilai Bank telah membangun sistem pemantauan risiko yang baik sebagai landasan yang kuat dan menerapkan prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, manajemen risiko dan sistem pengendalian internal sesuai praktek-praktek terbaik. Kinerja Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite yakni Komite Audit, Komite Remunerasi Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Sepanjang tahun 2015, ketiga komite tersebut telah menghasilkan kinerja yang baik dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian Bank. Di samping pelaksanaan rencana kerja dengan baik oleh masing-masing komite, fungsi setiap komite juga terus ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dibantu oleh ketiga komite tersebut, Dewan Komisaris terus mendorong penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di setiap jenjang organisasi QNB Indonesia. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada kesempatan ini, dapat diinformasikan pula adanya perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris pada tahun 2015 dengan bergabungnya Bapak Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen, menggantikan Bapak Nasrul Husin. Dewan Komisaris menyambut dengan bangga dan meyakini bahwa bergabungnya Bapak Djoko Sarwono sebagai anggota Dewan Komisaris yang baru, dapat memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan QNB Indonesia di masa mendatang. Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi yang telah diberikan oleh Bapak Nasrul Husin selama masa jabatan beliau pada Bank. Prospek Usaha Di tengah ketidakpastian yang diperkirakan masih akan berlanjut di tahun 2016, kondisi perekonomian global maupun Indonesia diprediksi akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun 2015. Pemulihan ekonomi global juga diyakini akan berlangsung lambat. Namun demikian, ekonomi global dipercaya dapat tetap mempertahankan keseimbangannya meski masih dibayangi dampak krisis keuangan global yang menahan laju pertumbuhan ekonomi sebagian besar negara-negara di dunia dan termasuk menekan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,2-5,6. Perkembangan ekonomi nasional akan dipengaruhi oleh perilaku investor terutama dalam kaitannya dengan mempertimbangkan dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA Dewan Komisaris bersyukur bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional, QNB Indonesia berhasil melalui tahun 2015 dengan baik.” Laporan Kepada Pemegang Saham 33 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Ali Ahmed Z A Al Kuwari Komisaris Utama Atas nama Dewan Komisaris, dan paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan. Rangkaian paket kebjakan ekonomi tersebut diharapkan dapat menarik lebih banyak investor domestik maupun asing. Komitmen pemerintah untuk melakukan deregulasi dan debirokrasi akan tetap menjadi faktor kunci dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional dan mempercepat pertumbuhan investasi dalam negeri. Tahun 2016 diharapkan akan memberikan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan perbankan industri Indonesia. Dewan Komisaris meyakini bahwa Rencana Bisnis Bank yang disusun Direksi telah memadai dan akan mengantarkan Bank mencapai pertumbuhan yang optimal. Dewan Komisaris juga percaya bahwa Bank akan mampu memanfaatkan peluang yang ada dan menjadi salah satu pemain terdepan dalam industri perbankan nasional. Rekomendasi Dewan Komisaris Sejalan dengan salah satu tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, yaitu memberikan rekomendasi bagi Direksi, Dewan Komisaris memiliki tiga rekomendasi terkait aspek bisnis dan operasional Bank. Pertama, Dewan Komisaris meyakini bahwa di balik setiap tantangan terdapat peluang untuk dimanfaatkan. Oleh karena itu, Bank harus memanfaatkan setiap peluang untuk maju menjadi salah satu pemain terdepan dalam industri perbankan. Kedua, Bank harus berusaha untuk mengendalikan tingkat kredit bermasalah NPL melalui ekspansi penyaluran kredit yang selektif dan optimalisasi pemulihan kredit bermasalah. Ketiga, Dewan Komisaris meyakini bahwa Bank harus berkomitmen dalam mendorong kepatuhan yang optimal terhadap peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, dengan demikian risiko-risiko yang dihadapi Bank dapat diminimalkan. Apresiasi Kami Apresiasi yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Kami yakin bahwa Bank QNB Indonesia, dengan dukungan QNB Group sebagai Salah Satu Bank Terkuat di Dunia, akan terus melangkah maju dan mencapai pertumbuhan signiikan di tahun-tahun mendatang. Kami juga ingin berterimakasih kepada jajaran Direksi, karyawan, dan mitra bisnis yang turut serta dan mendukung Bank QNB Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemudahan dan berkah bagi kita semua untuk mewujudkan visi yang dicita-citakan. Laporan Kepada Pemegang Saham 34 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Warga Negara Qatar, 54 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 27 Januari 2012. Beliau meraih gelar Bachelor in Math and Computer Science dari Eastern Washington University pada tahun 1984 dan Master Degree of Science in Management Information System dari the Seattle Paciic University pada tahun 1987. Beliau juga menghadiri program-program eksekutif dari Wharton School of Business, London Business School, Cambridge University dan Duke University. Beliau bergabung dengan Qatar National Bank QNB sejak tahun 1988. Sebelum diangkat sebagai QNB Group Chief Executive Oicer pada bulan Juli 2013, beliau merupakan Executive General Manager dan Group Business Oicer. Beliau bertanggung jawab atas seluruh lini usaha QNB dan memiliki peran penting dalam mewujudkan QNB sebagai lembaga keuangan terdepan di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dari Advisory Board MasterCard Timur Tengah dan Afrika Utara, Chairman QNB Capital investment banking and advisory dari QNB Group, Chairman QNB Privee Suisse di Switzerland, Vice Chairman Commercial Bank International di UAE dan Vice Chairman Qatar Exchange. Di tahun 2015, beliau aktif menghadiri beberapa program pengembangan kompetensi, antara lain adalah Institute of International Finance IIF and Emerging Market Advisory Council EMAC, CEOs and Spring Membership Meetings di Doha, Qatar Maret 2015 dan United Arab Banks Summit di Budapest, Hungaria Juni 2015. Warga Negara Australia, 57 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 4 Maret 2013. Beliau meraih gelar Chartered Accountant CA in AccountingFinance dari New Zealand Society of Accountant Examination pada tahun 1979. Beliau mengawali karirnya pada KPMG Christchurch New Zealand, London UK, Sydney Australia 1984-1988. Selanjutnya, beliau bergabung dengan Westpac Banking Corporation dan menjabat sebagai Manager of Financial Management Accounting 1988–1991, Group Management Accountant 1991–1994, Chief Manager Portfolio Management – Institutional and International Banking Group 1994 -1996, Chief Manager Group Credit Risk Analysis 1996–1998, Head of Business Banking Product and Services 1998–1999, Chief Manager Business Re-Design 1999–2000, Chief Manager of Strategy Design, IT Operations 2000–2001. Beliau juga pernah menjabat sebagai Group Auditor General Manager Operational Risk pada St. George Bank 2001–2004, Executive General Manager Group Audit CBA 2004–2007, Acting Group Chief Risk Oicer CBA 2007–2008, Deputy Group Chief Risk Oicer CBA 2008, Chief Risk Oicer Regional Banking Support CBA 2008–2010, Chief Risk Oicer International Financial Services CBA dan Chief Risk Oicer Bankwest, CBA 2010–2012. Selain menjabat sebagai Komisaris pada Bank, beliau juga menjabat sebagai Group Chief Risk Oicer Qatar National Bank 2012–sekarang, Board Member QNB Al Ahli 2013-sekarang, dan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank 2014-sekarang. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain IIF Mena CRO forum - Global and Regional Issues Impacting Banking Maret 2015, IIF Spring Membership Meeting - Global Energy at a Turning Point Maret 2015, QNB Group Leadership Development Program Mei 2015, QNB Global Risk Conference Mei 2015, IIA Qatar Conference - Global and Regional Issues Impacting Internal Audit and Risk Mei 2015. Profil Dewan Komisaris Ali Ahmed Z A Al Kuwari Komisaris Utama Grant Eric Lowen Komisaris Laporan Kepada Pemegang Saham 35 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Juni 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Bank pada tahun 2010 hingga 2011. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jember, Jawa Timur pada tahun 1979 dan Master of Business Administration dari Tulane University, New Orleans, AS pada tahun 1988. Beliau mengawali karirnya pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk sejak 1979 hingga masa pensiunnya pada tahun 2008 dengan menempati beberapa posisi termasuk Direktur Komersial 2003–2005, Direktur Sumber Daya Manusia 2005–2007 dan terakhir sebagai Direktur Operasional Umum 2008. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT BNI Nomura Jafco 1991–1994, Komisaris PT Bank Finconesia 2001–2002, Wakil Rektor Universitas Pancasila 2008–2012, dan Dosen Luar Biasa Universitas Pancasila 2008–sekarang. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko Bank 2011–sekarang. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Workshop BSMR - Liquidity Risk Management in Banks Agustus 2015. Warga Negara India, 59 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2012. Beliau meraih gelar Bachelor Degree in Chemistry dari Madurai Kamaraj University, India pada tahun 1977. Pengalaman karir beliau, antara lain pada Indian Overseas Bank Mumbai and Chennai, India 1978–1991, National Bank of Oman 1991–1997 2004-2007, Emirates Bank International Ltd, Dubai, UAE 1997–2000. Beliau juga pernah menjabat sebagai Head of Corporate Banking Division pada Majan International Bank, Muscat, Sultanate of Oman 2000–2003, Assistant GM Corporate Banking Bank Dhofar Al Omani Al Fransi 2004, Managing Director Sarasin Alpen LLCAlpen Capital LLC, Oman 2007–2009, General Manager Qatar National Bank, Singapura 2009–2014. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Regional General Manager Asia Qatar National Bank 2014–sekarang, Direktur QNB India Private Limited 2012-sekarang dan anggota Komite Pemantau Risiko Bank 2013–sekarang. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Internal Compliance and KYC Trainings di Singapura Oktober 2015 serta Program Penyegaran Sertiikasi Manajemen Risiko dari BARA di Jakarta September 2015. Muthu Chidambaram Komisaris Suroto Moehadji Komisaris Independen Laporan Kepada Pemegang Saham 36 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Djoko Sarwono Komisaris Independen Muhammad Anas Malla Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 16 September 2011. Meraih Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1989 dan Master of Laws dari Tulane University, New Orleans, AS pada tahun 1998. Sepanjang karirnya, beliau menempati sejumlah jabatan di PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, antara lain sebagai Deputy General Manager Operasional Kantor Cabang Tokyo 1998–2001, Pemimpin Kantor Cabang Samarinda 2001–2002, Wakil Pemimpin Kantor Wilayah 02 Padang Bidang Pembinaan Cabang 2002–2003, Wakil Pemimpin Divisi Hukum dan Kepatuhan Bidang Pengembangan Hukum 2003–2004, Wakil Pemimpin Divisi Kepatuhan 2004, Pemimpin Divisi Kepatuhan 2004–2006, Pemimpin Satuan Pengawasan Intern 2006–2011. Selain menjabat sebagai Komisaris Independen Bank, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Swadarma Sarana Informatika 2013–sekarang. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Bank 2011–sekarang, dan Pjs. Ketua Komite Audit Bank 2015–sekarang. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Workshop “Menjadi Komisaris yang Efektif dan Bertanggungjawab” November 2015. Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2015. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1975, Master in Public Administration MPA dari University of Southern California, Los Angeles, California, AS pada tahun 1985 serta Doctor of Philosophy in Public Administration DPA dari University of Southern California, Los Angeles, California, AS pada tahun 1989. Sepanjang karirnya, beliau menempati sejumlah posisi, antara lain Direktur Eksekutif Kebijakan dan Regulasi Perbankan, Bank Indonesia 1999-2001, Kepala Kantor Bank Indonesia Regional Bandung 2001-2003, Presiden Direktur Indover Bank, Amsterdam merangkap Ketua Dewan Indover Bank, Hong Kong 2003-2006, Staf Ahli Gubernur Bank Indonesia 2006-2009. Beliau bergabung di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia LPPI pada tahun 2010 sebagai Advisor to Board dan saat ini menjabat sebagai Senior Faculty sejak Mei 2015. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia Peindo 2011-2014, Komisaris Utama PT NISP Asset Management 2013-2014, Wakil Komisaris Utama PT Aberdeen Asset Management 2014-2015, dan Komisaris PT Peindo Riset Konsultasi 2014-2015 serta Komisaris Utama PT Peindo Biro Kredit 2014-sekarang. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Sertiikasi Manajemen Risiko Tingkat 1 2 Juli 2015. Laporan Kepada Pemegang Saham 37 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 37 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Laporan Kepada Pemegang Saham 38 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Laporan Direksi Andrew Duf Direktur Utama Pemegang saham yang terhormat, Sebagai bagian dari Salah Satu Bank Terkuat di Dunia, yaitu QNB Group, QNB Indonesia terus berkomitmen untuk mengembangkan usahanya di Indonesia melalui perluasan eksistensi, produk yang ditawarkan dan jumlah nasabah. Komitmen ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN dan kebijakan dititiberatkan pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Kondisi operasional seperti ini sangat mendukung strategi pertumbuhan Bank. Kami dengan bangga menyampaikan kepada para pemegang saham dan nasabah, bahwa selama tahun 2015 Bank terus melakukan pengembangan terhadap sumber daya manusia, meningkatkan aspek kepatuhan, merancang dan berinvestasi pada kegiatan usaha utama, serta senantiasa meningkatkan eisiensi di seluruh proses usaha untuk mendukung pertumbuhan Bank. Kinerja 2015 Tantangan Ekonomi Indonesia menghadapi salah satu tahun yang paling sulit sejak krisis Asia pada tahun 1998. sejak krisis Asia tahun 1998. Jatuhnya harga komoditas, dampak dari pelemahan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian dari isu kenaikan suku bunga AS telah memperburuk sentimen ekonomi nasional di mana likuiditas menjadi sangat ketat selama hampir 12 bulan seiring penerbitan kebijakan moneter untuk menekan permintaan. Meski hal ini terbukti membawa dampak positif bagi neraca transaksi berjalan nasional namun Rupiah justru terperosok lebih dalam dan pertumbuhan ekonomi juga merosot di bawah 5. Sebagian besar pakar kini meyakini bahwa semua kondisi ini adalah bagian dari cylical correction yang akan mempengaruhi bisnis secara umum hingga tahun 2017. Nilai aset di hampir semua sektor industri mengalami perubahan signiikan akibat lesunya permintaan. Demikian halnya dengan perusahaan-perusahaan nasional yang menjadi semakin agresif dalam menyesuaikan model bisnisnya untuk mengimbangi perubahan ini. Industri perbankan secara umum mengalami perlambatan sementara biaya penyaluran kredit mengalami kenaikan akibat peningkatan jumlah kredit bermasalah NPL. Kinerja yang Tetap Baik: Melangkah dengan Strategi Secara keseluruhan, kinerja Bank tumbuh lebih tinggi dibandingkan industri perbankan nasional dengan total aset yang meningkat 23,60 y-o-y, kredit naik 37,73 dan simpanan juga tumbuh 14,52, atau 102,64 dan 90,71 dan target awal yang ditetapkan. Dalam upaya menopang pertumbuhan ini, pemegang saham mayoritas kami juga turut memberikan dukungan melalui pinjaman subordinasi senilai US70 juta dalam rangka memperkuat modal pelengkap. Kendati menikmati pertumbuhan yang menggembirakan, namun hal tersebut justru mendorong kami untuk semakin selektif dan memperketat proses penilaian, sesuai dengan perubahan kondisi bisnis terkini. Laba bersih Bank tahun 2015 tercatat sebesar Rp156,05 miliar atau meningkat 28,41 y-o-y. Laba bersih tersebut telah memperhitungkan peningkatan kredit bermasalah dan penambahan biaya cadangan kerugian yang harus dibentuk. Sebagian besar dari portofolio kredit bermasalah yang dimiliki Bank memiliki jaminan berupa aktiva tetap sebesar 100 dari nilai kredit sehingga kami meyakini bahwa Bank tidak memiliki risiko kerugian yang signiikan di masa depan. Laporan Kepada Pemegang Saham 39 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sebagai bagian dari komitmen, kami terus melakukan investasi dalam kegiatan usaha antara lain dengan perluasan segmentasi nasabah, meluncurkan produk-produk baru dan menambah jaringan usaha. Kami juga telah melakukan investasi dengan meluncurkan QNB First, layanan prioritas dari QNB Group, di hampir seluruh jaringan kantor QNB Indonesia dan didukung dengan relationship manager yang berdedikasi, produk-produk investasi, customer service dengan layanan terpadu, acara customer events yang diselenggarakan secara berkala serta media komunikasi khusus untuk para nasabah. Segmen ini mendapat sambutan positif dan tumbuh dengan cepat, yaitu mencapai 2.000 nasabah Kami percaya, mobile channels merupakan bagian dari masa depan dan kolaborasi antara Bank dengan perusahaan commerce merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesuksesan mobile channels serta menjadi katalisator untuk mewujudkan sistem perbankan yang lebih inklusif. Dengan dasar tersebut, Bank melakukan investasi di bidang ini. Saat ini, kami memiliki lebih dari 105.000 nasabah perbankan yang aktif menggunakan mobile channels. Kami telah melaksanakan sejumlah proyek kerjasama dengan beberapa mitra strategis dan diharapkan Bank akan mencapai pertumbuhan yang luar biasa baik dari sisi jumlah nasabah maupun jumlah transaksi di tahun 2016. Ekspansi kantor cabang di tahun 2015 dilakukan secara selektif dengan fokus untuk melayani kota-kota besar di Indonesia. Tahun ini, kami menambah kantor cabang di Jababeka, Palembang, dan Balikpapan sehingga total jaringan kantor Bank adalah sebanyak 49 kantor cabang. Dengan pertumbuhan majemuk compound growth sejak tahun 2010 yang mencapai 61, kami merasa perlu untuk melaksanakan beberapa proyek yang bertujuan untuk meningkatkan eisiensi diukur melalui seberapa baik kami memenuhi ekspektasi nasabah baik pada operasional kantor- kantor cabang maupun operasional wholesale. Dengan bangga kami sampaikan bahwa Bank berhasil mencapai perbaikan hingga 90 baik dari sisi cycle time maupun defect di berbagai area. Target kami adalah mencapai perbaikan diseluruh area. Tahun ini juga telah dilaksanakan sebuah proyek untuk menyusun ulang proil nasabah Bank guna memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Know Your Customers dan Anti Pencucian Uang. Sebagai bagian dari proses transformasi yang telah dimulai sejak tahun 2012, maka pada tahun 2015 Bank meluncurkan produk pinjaman personal. Peluncuran produk baru ini pada awal tahun, dilakukan berdasarkan riset yang mendalam dan pembentukan tim pemasaran direct sales . Sejak diluncurkan, jumlah nasabah dan portofolio kredit meningkat sepuluh kali lipat setiap bulannya dan kami yakin produk ini akan menjadi kontributor utama bagi laba bersih Bank di masa mendatang. Kedepan, kami akan memperkenalkan lebih banyak pilihan produk personal kepada nasabah kami. Pada paruh kedua tahun 2015, Bank juga melakukan pembaharuan produk dan penyederhanaan proses terhadap kredit Usaha Kecil Menengah, yang menyebabkan peningkatan jumlah nasabah baru dan portofolio kredit tersebut. Strategi dan Tantangan 2016 Sumber daya manusia SDM yang berkualitas baik dari sisi keterampilan maupun kepemimpinan merupakan kunci kesuksesan bagi setiap industri jasa. Hal ini dipahami benar oleh QNB Indonesia dalam menyusun strategi pengembangan sumber daya manusianya. 23,60 37,73 14,52 0,00 69,51 1,47 28,41 2,16 20.839.018 15.093.659 16.161.710 2.189.287 406.622 209.433 121.525 0,23 25.757.649 20.788.304 18.509.008 2.189.287 689.251 212.518 156.046 2,40 Total Aset Kredit yang Diberikan - Neto Simpanan Dari Nasabah Modal Saham Pendapatan Bunga Total Pendapatan Operasional Lainnya Laba Tahun Berjalan NPL Neto keterangan Pertumbuhan 2014 2015 Laporan Kepada Pemegang Saham 40 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Di tahun 2015, kami mulai gencar berinvestasi pada kurikulum pelatihan SDM yang fokus pada pengembangan ketrampilan yang dibutuhkan Bank. Prioritas kami ke depan adalah memastikan semua karyawan telah terakreditasi dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Target kami adalah mencapai 100 kepatuhan pengembangan SDM ini pada tahun 2017. Namun, kami tidak menjanjikan pelatihan yang berlebihan kepada karyawan kami yang terus bertambah. Sebagai gantinya, kami berinvestasi pada media pembelajaran baru untuk membantu inisiatif pengembangan SDM yaitu melalui perpaduan pelatihan online interaktif, aktivitas pembelajaran di kelas dan alat bantu pasca pelatihan seperti alat pencarian data elektronik search engine. Kami menyebutnya sebagai Q University. Dalam rangka pembinaan kepemimpinan, kami fokus pada tiga hal yang dijabarkan berikut: » Mengidentiikasi dan memupuk potensi kepemimpinan. Tahun ini kami meluncurkan program Developing Great Talent di mana kami menggunakan suatu perangkat yang digunakan oleh karyawan dan supervisornya untuk bersama-sama melakukan penilaian atas potensi kepemimpinan karyawan dan berdasarkan penilaian tersebut disusun rencana pengembangan diri yang dimonitor setiap 6 bulan. » Kelas pelatihan untuk para karyawan baru dengan level manager dan supervisor serta program-program yang diperuntukan bagi manajemen senior. » Management Development Program MDP. Program berjangka waktu tiga tahun yang dirancang untuk mendorong potensi kepemimpinan dan pengembangan perbankan bagi para lulusan unoversitas terpilih. Pada akhir tahun, kami akan memiliki 28 orang calon pemimpin masa depan dalam program ini. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG telah menjadi pondasi utama bagi Direksi dan seluruh Manajemen dalam mengelola bank dan menjalankan kegiatan operasional. Dengan secara konsisten menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, serta kesetaraan dan kawajaran dalam proses usaha semua lini bisnisnya, kami yakin dapat mempertahankan kinerja yang baik dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan mengadopsi kerangka peraturan yang berlaku, kami terus meninjau, menyusun, dan menerapkan prinsip- prinsip GCG sambil memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku, Pedoman GCG Indonesia dan rangkaian standar terbaru termasuk ASEAN Corporate Governance Scorecard untuk memperoleh umpan balik terkait kualitas penerapan GCG oleh Bank. Untuk memastikan praktik GCG terbaik pada semua laporan organisasi, kami secara konsisten menyelenggarakan program sosialisasi internal untuk meningkatkan kesadaran, menyempurnakan perangkat GCG seperti sistem pelaporan pelanggaran, sistem keluhan pelanggan, dan fungsi anti pencucian uang. Lebih lanjut, guna memastikan penyempurnaan penerapan GCG, kami juga telah melaksanakan penilaian CGG dengan metode self- Dengan pertumbuhan majemuk compound growth sejak tahun 2010 yang mencapai 61, kami merasa perlu untuk melaksanakan beberapa proyek yang bertujuan untuk meningkatkan eisiensi diukur melalui seberapa baik kami memenuhi ekspektasi nasabah baik pada operasional kantor- kantor cabang maupun operasional wholesale. Dengan bangga kami sampaikan bahwa Bank berhasil mencapai perbaikan hingga 90 baik dari sisi cycle time maupun defect di berbagai area. Target kami adalah mencapai perbaikan diseluruh area. Laporan Kepada Pemegang Saham 41 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 assessment sesuai ketentuan yang berlaku, mengevaluasi kinerja bisnis berdasarkan sejumlah indikator kinerja yang telah ditetapkan serta kebijakan dan sistem yang berlaku. Perubahan Komposisi Direksi Kami dengan senang hati menyambut Direktur baru dalam jajaran Direksi tahun ini. Novi Mayasari yang bergabung dengan Bank pada bulan September 2014 sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia, telah diangkat menjadi Direktur Sumber Daya Manusia berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015. Pengangkatan tersebut mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 2 Oktober 2015. Kami yakin, dengan bergabungnya Novi Mayasari, akan menciptakan keseimbangan yang lebih baik lagi bagi kapabilitas dan pengalaman yang dimiliki jajaran Direksi. Dilain pihak, seorang Direktur yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan telah mengundurkan diri melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 9 Oktober 2015. Kami berterima kasih atas kontribusi yang telah beliau berikan selama menjabat sebagai anggota Direksi Bank. Prospek Usaha 2016 Kami memproyeksikan kondisi operasional pada tahun 2016 tidak jauh berbeda dibandingkan tahun 2015 dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada level moderat namun lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Kami memperkirakan tekanan peningkatan kredit bermasalah akan mereda seiring dengan adaptasi model usaha yang dilakukan korporasi di Indonesia sesuai dengan perubahan lingkungan operasional. Program infrastruktur pemerintah tahun 2015 yang sedikit terlambat realisasinya, diperkirakan akan berjalan lebih cepat di tahun 2016. Hal ini akan membawa dampak positif bagi sektor swasta karena adanya pergerakan sektor jasa dan pemasok untuk mencapai realisasi program infrastruktur tersebut. Lingkungan ekonomi eksternal juga diprediksi tidak akan membawa sentimen positif dengan tekanan pada Rupiah yang berlanjut dan harga komoditas yang tetap lemah. Di QNB Indonesia, pada tahun 2015 kami telah melakukan adaptasi yang diperlukan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Di tahun 2016, kami akan terus berinvestasi, tumbuh secara selektif dan memanfaatkan peluang-peluang yang mungkin muncul baik secara organik maupun non-organik. Apresiasi dan Penutup Kemajuan yang berhasil diraih oleh Bank pada tahun 2015 merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh karyawan di setiap jenjang organisasi. Atas nama Direksi, kami hanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan Bank. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin berterima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya atas arahan dan dukungan yang telah diberikan kepada QNB Indonesia sepanjang tahun 2015. Lebih lanjut, kami juga ingin berterimakasih kepada kedua pemegang saham mayoritas kami, yaitu QNB Group dan Bosowa Group yang telah memberikan dukungan penuh kepada Direksi dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola yang baik. Terakhir, kami menyampaikan penghargaan kami atas dukungan dan kepercayaan dari seluruh nasabah, mitra bisnis dan para pemangku kepentingan lainnya. Kesuksesan kami tidak mungkin tercapai tanpa dukungan mereka. Ke depan, kami akan terus memanfaatkan posisi Bank yang kokoh, permodalan yang sehat, dan inovasi kreatif yang kami miliki untuk mewujudkan visi Bank menjadi salah satu Bank terkemuka di Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang bersama dengan pemangku kepentingan. Andrew Duf Direktur Utama Atas nama Direksi, Laporan Kepada Pemegang Saham 42 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Profil Direksi Andrew Duf Direktur Utama Azhar bin Abdul Wahab Direktur Bisnis Warga Negara Australia, 60 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Utama Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal tanggal 4 Maret 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Bank 2011-2013. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Queensland Solicitors Board, Australia pada tahun 1978. Beliau memiliki 33 tahun pengalaman di bidang perbankan. Sebelumnya, beliau memulai praktek hukum di Heiser Bayly and McDonald hingga tahun 1980. Kemudian beliau bergabung dengan Citibank dan menempati sejumlah jabatan, dengan jabatan terakhir sebagai Acting Country Head of Malaysia 1981-1999. Beliau juga sempat bergabung dengan Standard Chartered Bank dengan posisi terakhir sebagai MENA Wholesale Head 2000-2003, Chief Operations Oicer Commercial Bank of Qatar 2004-2005, Chief Executive Oicer National Bank of Oman 2005-2007 dan General Manager International Qatar National Bank 2008-Maret 2013. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent pada bulan Juni 2015 dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Warga Negara Malaysia, 46 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Juni 2011. Meraih gelar Sarjana dari Faculty of Management, Universiti Teknologi Malaysia pada tahun 1992, Graduate Diploma in Applied Finance Investment dari the Securities Institute of Australia pada tahun 2003, dan Program for Executive Development PED dari Institute for Management Development IMD, Switzerland pada tahun 2004. Mengawali karir pada Permodalan Nasional Berhad 1992–1997, beliau kemudian bergabung dengan Nomura Jafco Investment Asia Ltd. 1996–1997. Bergabung kembali dengan Permodalan Nasional Berhad 1997–2006, Maybank Investment Bank Berhad 2006–2008 dan akhirnya bergabung dengan Qatar National Bank 2008–2011 dengan posisi terakhir sebagai Head of Mergers Acquisition, International Banking. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Seminar Laku Pandai Branchless Banking sebagai Sarana Pengembangan Produk Layanan E-Channel dalam Meningkatkan Proit Lembaga Jasa Keuangan pada bulan Maret 2015, Developing Great Talent pada bulan Juni 2015, Global Payment Summit pada bulan Agustus 2015, dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Laporan Kepada Pemegang Saham 43 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Lloyd Rolston Direktur Risiko Rusli Direktur Operasional Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 15 April 2002. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1993. Sepanjang karirnya, beliau menempati sejumlah posisi, antara lain pada Bank Prima Ekspres dengan posisi terakhir sebagai Foreign Exchange Dealer 1992-1997 dan Senior Foreign Exchange Dealer di Bank BNP Lippo 1997. Sebelum diangkat sebagai Direktur Operasional Bank, beliau menjabat sebagai Chief Dealer 1997-2000 dan Head of Treasury 2000-2002. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent pada bulan Juni 2015, Workshop “Liquidity Risk Management in Banks“ pada bulan Agustus 2015, workshop Revamping the Capability in Loan Analysis dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Warga Negara Australia, 57 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 16 September 2011. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Western, Australia pada tahun 1981 dan Post Graduate Diploma Course dari the Securities Institute of Australia, Australia pada tahun 1985 serta Project Management Professionals pada tahun 2011. Beliau bergabung dengan ABN AMRORoyal Bank of Scotland pada tahun 1986–2011 dan menempati beberapa posisi seperti Country Risk Oicer ABN AMRO Bank N.V. Indonesia 1998-2001, Senior Vice President Group Risk Management ABN AMRO N.V. Amsterdam, The Netherlands 2002-2003, Head of Risk Management Bank of Asia, Bangkok, Thailand 2003-2004, Senior Risk Advisor ABN AMRO Bank N.V. Singapore 2004-2008, posisi terakhir beliau sebagai Head of Commercial Risk-Asia Royal Bank of Scotland N.V. Singapore 2008-2011. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain APU-PPT e-Learning pada bulan Januari 2015, Developing Great Talent pada bulan Juni 2015 dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Laporan Kepada Pemegang Saham 44 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Windiartono Tabingin Direktur Kepatuhan Novi Mayasari Direktur Sumber Daya Manusia Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 29 November 2012. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada tahun 1984 dan Graduate Degree of Finance dan HRM Organizational Behavior dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, New York pada tahun 1994. Mengawali karirnya di PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk sejak tahun 1986 hingga 2012 dan menempati sejumlah posisi, antara lain Deputi General Manager Divisi SDM 1999-2001, Deputi Manager Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah 2001-2002, Deputi Manager Wilayah Semarang-Jawa Tengah 2002-2004, Deputi Manager Wilayah Surabaya-Jawa Timur 2004-2006, Kepala Divisi Manajemen Risiko 2006-2009, Kepala Audit Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 2009-2010, Kepala Audit Wilayah Jawa Timur Februari 2010-Juli 2010, Kepala Divisi Bisnis Mikro Agustus 2010-Mei 2012, Kepala Audit Wilayah Jawa Barat Juni 2012-Desember 2012 dan Komisaris PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Juni 2011-Oktober 2012. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain the 7 th IFSB Public Lecture on Financial Policy and Stability : IFSB Seminar on Enhancing Financial Inclusion Through Islamic Finance pada bulan April 2015, Developing Great Talent dan International Seminar on Financial Literacy to Support Financial Inclusion pada bulan Juni 2015, Workshop for Banking Assessor Candidate pada bulan Agustus 2015, QNB Values for Leader pada bulan September 2015, Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals pada bulan November 2015 dan Risk and Governance Summit 2015 pada bulan November 2015. Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Beliau diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Februari 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1994 dan Master Degree in Wealth Management dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2013. Beliau memulai karirnya sebagai Management Trainee pada HRODP PT Astra International Tbk 1994-1995, Analyst pada Remuneration Organization Development PT United Tractor Pandu Engineering 1996-2000, HR Associate Eli Lily Indonesia 2000-2001. Beliau bergabung dengan Citibank N.A, Indonesia sejak September 2001 hingga September 2014 dengan posisi terakhir sebagai HR Head Consumer Banking - Senior Vice President. Sebelum menjabat sebagai Direktur pada Bank, beliau menjabat sebagai HR Head – Executive Vice President September 2014-Februari 2015. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Sertiikasi Manajemen Risiko Level 5 pada bulan Januari 2015, the 3 rd Industrial Relations Convention 2015 pada bulan Mei 2015, Developing Great Talent pada bulan Juni 2015, sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah pada bulan Juni 2015 dan QNB Values for Leader pada bulan September 2015. Laporan Kepada Pemegang Saham 45 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 45 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Proil P erusahaan 48 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Identitas Perusahaan nama Perusahaan bidang usaha komposisi kepemilikan saham tanggal Pendirian Landasan hukum Pendirian modal dasar modal ditempatkan dan modal disetor Pencatatan saham kode saham kode swift Peringkat jumlah karyawan Alamat Lengkap Call Center Contact Center jaringan PT Bank QNB Indonesia Tbk Perbankan » Qatar National Bank S.A.Q 82,59 » PT Bosowa Kapital 8,15 » Masyarakat 9,26 28 April 1913 Didirikan berdasarkan Akta No. 53 tanggal 28 April 1913 yang dibuat di hadapan Leonard Hendrik-Willem Van Sandick pada waktu itu Notaris di Medan, dan telah disetujui berdasarkan Besluit Gouverneur Generaal Hindia Belanda No. 58 tanggal 16 Juli 1913 dan telah diumumkan dalam Extra Bijvoegsel der Javasche Courant No. 78 tanggal 30 September 1913. Rp8.000.000.000.000 delapan triliun Rupiah Rp2.189.286.499.250 dua triliun seratus delapan puluh sembilan miliar dua ratus delapan puluh enam juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu dua ratus lima puluh Rupiah PT Bank QNB Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 November 2002 BKSW AWANIDJA Peindo memberikan peringkat “idAA” dengan Outlook “Stable” kepada PT Bank QNB Indonesia Tbk 944 QNB Tower 18 Parc SCBD Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Telepon : +62 21 515 515 5 Fax : +62 21 515 538 8 qnb.co.id +62 21 300 553 00 corporate.communicationqnb.co.id 1 satu kantor pusat 15 lima belas kantor cabang 34 tiga puluh empat kantor cabang pembantu 62 enam puluh dua ATM 49 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Logo QNB • Keempat tanda panah yang mengarah ke satu pusat merupakan simbol energi dan keahlian yang difokuskan untuk melayani dan membantu para nasabah dalam memaksimalkan potensi yang mereka miliki. • Perbedaan warna tanda panah pada simbol tersebut menggambarkan keanekaragaman nasabah yang terus bertumbuh dan berkembang. Pita yang terdiri atas dua warna melambangkan sebuah komitmen untuk selalu berpikir lebih maju melampaui batas dalam memberikan nilai tambah bagi institusi dan khususnya bagi nasabah. 50 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Selama lebih dari 100 tahun, PT Bank QNB Indonesia Tbk selanjutnya disebut Bank telah mencatatkan berbagai pencapaian bersejarah, prestasi dan komitmen kepada masyarakat Indonesia. Didirikan di Medan dengan nama NV Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited berdasarkan Akta Notaris No. 53 tanggal 28 April 1913, Bank terutama bergerak dalam bisnis simpan pinjam dan perdagangan umum. Hampir setengah abad kemudian, tepatnya pada tahun 1958, Bank resmi beroperasi sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547U.M.II tanggal 28 Oktober 1958. Sejak saat itu, Bank terus bertransformasi menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh pada tahun 1962 dan kemudian berganti nama menjadi PT Bank Kesawan pada tahun 1965. Seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi, titik balik bagi Bank terjadi saat relokasi kantor pusatnya dari Medan ke Jakarta pada tahun 1990. Setelah relokasi tersebut, Bank memperoleh persetujuan sebagai Pedagang Valuta Asing pada tahun 1995 dan setahun kemudian memperoleh izin menjadi Bank Umum Devisa dan Bank Persepsi yaitu bank yang dapat menerima pembayaran pajak. Sekilas PT Bank QNB Indonesia Tbk Lembaran baru dalam sejarah Bank dimulai pada tahun 2002 dengan adanya perubahan status dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dengan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 78,8 juta lembar saham atau senilai Rp19.700.000.000 dan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa Efek Jakarta. Pada tahun yang sama, Bank juga mulai mengimplementasikan sistem operasi online pada semua cabangnya. Pada tahun 2005, Bank melakukan eksekusi Waran I Pada tahun 2009, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sebanyak 125.304.750 lembar saham atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp40.097.520.000. Di tahun 2011, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II PUT II kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 2.935.263.768 lembar saham sebanyak 101.219.000 lembar saham atau senilai Rp25.304.750.000, yang diterbitkan pada waktu Penawaran Umum Perdana IPO tahun 2002. 51 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp733.815.942.000. Qatar National Bank S.A.Q bertindak selaku pembeli siaga dalam PUT II tersebut. Pelaksanaan PUT II ini mengubah status kepemilikan saham Bank. Qatar National Bank S.A.Q menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank dengan persentase kepemilikan sebesar 69,59. Setelah akuisisi tersebut, nama Bank berubah menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk. Pada tahun 2013 dan 2014, Bank melakukan aksi korporasi yang sama. Penawaran Umum Terbatas III PUT III pada tahun 2013 dilakukan kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 2.596.543.000 lembar saham atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp649.135.750.000 dan Penawaran Umum Terbatas IV PUT IV pada tahun 2014 kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 2.598.815.479 lembar saham atau seluruhnya berjumlah sebesar Rp649.703.869.750. Kedua aksi korporasi ini semakin memperkuat struktur permodalan Bank ditengah kondisi perekonomian yang menantang dan mendukung pertumbuhan jangka panjang Bank yang berkesinambungan. Pada saat yang sama, Bank juga melakukan rebranding dengan mengubah nama dan logo Bank dari PT Bank QNB Kesawan Tbk menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk. Lebih lanjut, tahun 2015 menjadi tahun yang sangat berarti bagi PT Bank QNB Indonesia Tbk. Dukungan permodalan yang kuat dari Qatar National Bank S.A.Q sebagai pemegang saham utama dan kualitas aset yang kuat membantu Bank bertahan dalam gejolak ekonomi yang terjadi dan mempertahankan performa baik yang dibuktikan dengan peringkat “idAA” dengan Outlook “Stable” dari Pefindo, lembaga pemeringkat efek terkemuka. Selain meluncurkan strategi tahap berikutnya yaitu menjadi Salah Satu Bank Terkemuka di Indonesia yang tumbuh bersama dengan para pemangku kepentingan, Bank tetap berkomitmen terhadap kelangsungan usaha yang berkesinambungan dan kesejahteraan Indonesia. PT Bank QNB Indonesia Tbk bangga telah mendukung masyarakat, dunia usaha dan komunitas lokal selama 102 tahun terakhir dan berharap dapat terus melayani masyarakat Indonesia di tahun-tahun mendatang. 52 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Visi, Misi, dan QNB Values Sebelum 2017, kami akan menjadi: • Ikon institusi keuangan di Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama para pemangku kepentingan kami. • Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia. Dalam hal pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan kenyamanan dan proses yang ringkas. VISI Kami menyediakan produk dan layanan perbankan yang unggul, didukung oleh teknologi dan jaringan internasional yang menghasilkan peningkatan manfaat bagi para pemangku kepentingan untuk menjadi institusi keuangan pilihan. Visi dan Misi Bank telah ditetapkan melalui SK Direksi No. 074SK- DireksiVI2015 tanggal 1 Juni 2015. MISI 53 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 QNB VALUES Passion for Excellence Kami bertekad melampaui apa yang diharapkan dari kami extra-mile untuk mencapai standar profesi tertinggi. Innovative Kami beradaptasi terhadap perubahan dan menghargai kreativitas untuk terus menerus mencapai hasil kerja yang prima. Professionalism with Integrity Kami terus-menerus mengembangkan kompetensi dan perilaku kami, agar dapat diandalkan dalam mencapai hasil yang diharapkan. Kami jujur, adil dan siap bertanggung jawab. Responsible Citizenship Kami menjunjung tinggi kehormatan serta peduli terhadap kebaikan manusia dan lingkungan di mana kami berkarya. Synergistic Team Kami secara efektif memanfaatkan segala kelebihan kami untuk mencapai tujuan bersama dengan rasa bangga. 53 PT Bank QNB Indonesia Tbk Catatan: Pada tahun 2015, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah memperbarui nilai-nilai utama dan jiwa layanannya untuk mendukung kekuatan budaya organisasi dan menghadapi tantangan di masa depan, seperti tercantum dalam SK Direksi No. 074SK-Direksi VI2015 tanggal 1 Juni 2015. Profil Perusahaan Laporan Tahunan 2015 54 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Vision, Mission, and Q Values Jiwa Layanan Bank terpercaya, dengan tulus memberikan solusi dan kenyamanan teRPeR CA yA Memenuhi k omitmen sec ara hati- hati, jujur , bert anggung ja w ab , dapat diandalk an dan saling menguntungk an tuL us M ela yani dengan sepenuh hati, ikhlas dan r amah sOL us i Memec ahk an masalah, memberik an manfaat dan membuk a peluang baru sec ara ino vatif keny AmAn An Cepat t anggap dalam mela yani, memberik an k emudahan dan pengalaman y ang men yenangk an Catatan: Pada tahun 2015, PT Bank QNB Indonesia Tbk telah memperbarui nilai-nilai utam dan jiwa layanannya untuk mendukung kekuatan budaya organisasi dan menghadapi tantangan di masa depan, seperti tercantum dalam SK DIreksi No. 074SK-Direksi VI2015 tanggal 1 Juni 2015. 55 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 55 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 56 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 1913 Didirikan Bank Kesawan di Medan dengan nama NV Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited. 1958 Mulai beroperasi sebagai bank umum. 1996 Memperoleh izin usaha sebagai Bank Devisa. 1990 Relokasi kantor pusat ke Jakarta. Perubahan nama menjadi PT Bank Chunghwa Shangyeh. 1962 Memperoleh kategori “Bank A” dari Bank Indonesia. 1998 Perubahan nama menjadi PT Bank Kesawan. 1965 IPO dengan mencatatkan 78,8 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia. 2002 Jejak Langkah 57 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 2009 Rights Issue I. 2013 Rights Issue III. Rights Issue II. QNB menjadi pemegang saham utama dengan kepemilikan 69,59 saham. Perubahan nama menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk. 2011 2010 Reorganisasi; mengubah visi dan misi. Relokasi kantor pusat dan peluncuran logo baru. 2012 Pembaharuan dan internalisasi QNB Values. Pinjaman subordinasi senilai US70 juta untuk jangka waktu lima tahun, dan telah diperhitungkan sebagai tambahan modal Tier II per 30 September 2015. 2015 » » 2014 Mengubah nama dan logo menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk. Rights Issue IV meningkatkan kepemilikan saham QNB menjadi 82,59. « « « « « 58 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Bidang Usaha Berdasarkan pasal 3 dalam Anggaran Dasar Bank, maksud, tujuan dan kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha utama, sebagai berikut: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertiikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Memberikan pinjaman baik jangka panjang, jangka menengah, atau jangka pendek atau pinjaman dalam bentuk lainnya yang lazim diberikan dalam usaha perbankan c. Menerbitkan surat pengakuan utang d. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya, meliputi: » Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud » Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud » Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah » Sertiikat Bank Indonesia SBI » Obligasi » Surat dagang berjangka waktu » Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel atas unjuk, cek atau sarana lainnya g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak j. Melakukan penempatan dana kepada nasabah lain dalam bentuk surat berharga yang tercatat ataupun yang tidak tercatat di bursa efek k. Menyediakan pembiayaan danatau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia danatau OJK l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan Wali Amanat m. Menerbitkan dokumen kredit dalam berbagai bentuk dan bank garansi n. Melakukan kegiatan dalam Valuta Asing o. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti pembiayaan, pengelolaan dana, sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, lembaga kliring dan penjaminan serta lembaga penyelesaian dan penyimpanan p. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, atau kegagalan pembiayaan baik berdasarkan prinsip syariah maupun di luar prinsip syariah q. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun r. Membeli agunan, baik seluruh maupun sebagian, melalui atau di luar pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan bahwa agunan tersebut harus dijual dalam waktu singkat s. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut diatas, Bank dapat melakukan kegiatan usaha penunjang sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang perbankan. Dalam menjalankan operasi bisnisnya, Bank menawarkan berbagai varian produk dan jasa, sebagaimana dijelaskan dalam bagian “Produk dan Jasa” Laporan Tahunan ini. 59 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Produk dan Jasa Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Bank menyediakan bermacam-macam produk yang dibagi menjadi produk simpanan dan produk pinjaman, serta berbagai produk dan jasa lainnya seperti yang dijelaskan di bawah ini: Produk Simpanan SAVINGS ACCOUNT Tabungan dengan ekstra perlindungan. » Gratis asuransi kesehatan sehingga nasabah tidak perlu membayar biaya premi asuransi kesehatan ini. » Transaksi gratis di semua jaringan ATM Bersama untuk transaksi informasi saldo, tarik tunai, serta transfer rekening antar Bank QNB Indonesia. CHECKING ACCOUNT Giro yang dirancang untuk kenyamanan transaksi bisnis. » Rekening Giro dalam mata uang Rupiah yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan tarik tunai dengan cekbilyet giro. PREMIUM SAVING ACCOUNT Tabungan yang memberikan banyak keuntungan bagi nasabah. » Bebas biaya transaksi RTGS, LLG, dan kliring » Bebas biaya transaksi di jaringan ATM Bersama » Bebas biaya tarik tunai di seluruh jaringan MEPS Malaysian Electronic Payment System. PREMIUM CHECKING ACCOUNT Giro yang memberikan kemudahan transaksi perbankan. » Keuntungan yang sama dengan Premium Saving Account » Bebas biaya buku cek hingga empat buku cekbulan untuk rata-rata saldo rekening dimulai dari Rp50 juta bulan. FIRST SWITCHING ACCOUNT Simpanan dalam valuta asing di mana dana tersebut dapat diubah ke valuta asing lainnya USD, SGD, AUD, EUR, JPY, dan GBP tanpa ada batasan waktu bertransaksi. » Perubahan mata uang dan penempatan dana dapat dilakukan kapan pun. » Minimal penempatan dana USD100 GLOBAL ACCOUNT Produk simpanan dalam valuta asing untuk kebutuhan investasi nasabah. 60 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 SBLC Bank akan mengeluarkan suatu penjaminan atas permintaan nasabah untuk membayar kepada beneiciary dengan persyaratan seluruh dokumen-dokumen yang dipersyaratkan telah lengkap dan sesuai. PENERBITAN LETTER OF CREDIT - SIGHT and USANCE LC Jaminan pembayaran bank pembuka LC atas penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan LC untuk transaksi impor barang. KARTU KREDIT Kartu yang digunakan sebagai metode pembayaran » Free Annual Fee Gratis biaya tahunan kartu kredit QNB Visa Ininite untuk tahun pertama. » Credit Card Insurance Perlindungan bagi pemegang kartu kredit QNB Visa Ininite atas ketidakmampuan membayar tagihan kartu kredit karena kecelakaan dan gratis asuransi kebakaran. » Travel Guard Purchase Protection • Gratis asuransi perjalanan untuk kecelakaan udara hingga maksimum Rp5 miliar • Santunan travel inconvenience dan purchase protection bagi pemegang kartu kredit QNB Visa Ininite. » Executive Lounge Fasilitas gratis penggunaan executive airport lounge khusus bagi pemegang kartu kredit QNB Visa Ininite, berlaku untuk 2 dua orang. » Partnership Diskon khusus hingga cicilan 0 di berbagai merchant QNB. » Kurs jual beli valas yang kompetitif » Perhitungan bunga berdasarkan saldo harian » Biaya remittance yang terjangkau, hanya Rp35.000 untuk semua mata uang » Media pelaporan dengan buku sehingga nasabah dapat dengan mudah memonitor transaksi. GLOBAL CHECKING ACCOUNT Giro valuta asing untuk keperluan bisnis dan kebutuhan investasi. » Kurs jual beli valas yang kompetitif » Perhitungan bunga berdasarkan saldo harian » Biaya remittance yang terjangkau, hanya Rp35.000 untuk semua mata uang » Media pelaporan dengan buku sehingga nasabah dapat dengan mudah memonitor transaksi. FOREX Transaksi valuta asing dengan kurs yang kompetitif. » Tersedia lebih dari 200 mata uang asing » Harga yang akurat, kompetitif, dan real time » Produk investasi valuta asing. Produk Pinjaman Q PERSONAL LOAN Kredit Tanpa Agunan dengan nilai pinjaman sampai dengan Rp250 juta dan jangka waktu sampai dengan 6 enam tahun. » Proses cepat persyaratan mudah. KREDIT MODAL KERJA Fasilitas pembiayaan jangka pendek dengan jangka waktu sampai dengan 1 satu tahun. » Persyaratan yang mudah bagi nasabah yang membutuhkan modal usaha. KREDIT INVESTASI Fasilitas pembiayaan jangka menengah dan panjang. » Dapat digunakan untuk membiayai pengadaan barang-barang modal untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru maupun reinancing. BANK GUARANTEES Produk penjaminan bond pilihan para pengusaha. » Untuk memenuhi kebutuhan para pengusaha dalam hal Penjaminan Tender, Performance Bond, Advance Payment Bond, Maintenance, dan lain-lain. 61 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 » Point Reward Poin yang diperoleh dengan melakukan pembelanjaan ritel atau online dengan menggunakan kartu kredit QNB Visa Ininite. » Install Program Cicilan tetap 3-24 bulan untuk transaksi apapun. Produk Wealth Management Q SMARTHEALTH GOLD Produk asuransi dengan kemudahan pembayaran yang disiapkan khusus dalam situasi darurat untuk para nasabah. » Premi yang terjangkau dan tanpa perlu menjalani pemeriksaan medis » Layanan cashless untuk rawat inap dan pembedahan di rumah sakit rekanan. Q SMARTHEALTH PLATINUM Produk asuransi pilihan dengan manfaat yang unggul. » Layanan cashless untuk rawat inap dan pembedahan di rumah sakit rekanan » Layanan mobil ambulan lokal dan bantuan internasional, layanan Second Medical Opinion, serta layanan Medical Concierge. Q OPTIMA LINK Memberikan nasabah dua 2 keuntungan, yaitu proteksi maksimal dan investasi optimal. » Memberikan perlindungan maksimal dan investasi optimal. » Memberikan leksibilitas untuk bebas menentukan pilihan dan alokasi dana investasi, penarikan, serta penambahan dana investasi » Loyalty Bonus sebesar 50 dari premi dasar bagi nasabah yang melakukan pembayaran premi dasar sampai dengan tahun premi ke-11. Q OPTIMA LINK ASSURANCE Memberikan nasabah satu keuntungan pilihan utama dari enam paket yang berbeda seperti paket pribadi, pasangan, anak, hadiah anak, pensiun, dan meninggal. » Biaya rumah sakit untuk paket pribadi, pasangan, dan anak » Nilai simpanan tunai untuk paket kado anak dan paket pension » Manfaat meninggal Q HEALTH CARE Asuransi gabungan jiwa dan kesehatan untuk berbagai perusahaan yang manfaatnya dapat disesuaikan dengan anggaran customize. » Membiayai rawat inap, rawat jalan, dan perawatan gigi, biaya pembuatan dan pengiriman kacamata Q HEALTH PROTECTION Asuransi gabungan jiwa dan kesehatan untuk berbagai perusahaan dengan manfaat tetap. » Mencakup pilihan keuntungan seperti rawat inap, rawat jalan, perawatan gigi, dengan skema yang telah ditetapkan. MUTUAL FUNDS Kolaborasi dengan QNB First dengan Manajer Investasi yang berpengalaman untuk membantu investasi Anda. Menawarkan 4 empat jenis reksa dana: pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. » Meningkatkan potensi pertumbuhan nilai investasi » Memiliki likuiditas tinggi karena dapat dijual kembali setiap saat » Kenyamanan dan kemudahan berinvestasi Layanan ATM Layanan perbankan elektronik real time online 24 jam. » Keleluasaan bertransaksi tunai dan non-tunai melalui mesin ATM berlogo ATM Bersama dan MEPS » Gratis biaya penarikan tunai dan pengecekan saldo di seluruh mesin ATM Bank QNB Indonesia dan mesin ATM lain yang berlogo ATM Bersama dan MEPS. 62 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 REMITTANCE SWIFT Layanan pengiriman dan penerimaan antar Bank dalam valuta asing » Dapat dilakukan di mana saja ke seluruh dunia dengan cepat dan aman dengan beragam mata uang asing serta kurs dan biaya Telegraph Transfer yang kompetitif. RTGSLLGCLEARING Layanan pengiriman dan penerimaan antar Bank dalam mata uang Rupiah. » Dapat dilakukan dengan cepat dan aman serta dengan biaya yang kompetitif. QNB FIRST Layanan perbankan untuk nasabah-nasabah prioritas. » Layanan lounge nyaman yang istimewa dan dilengkapi dengan fasilitas terbaik » Fasilitas antarjemput bandara, lounge di bandara domestik, pengurusan bagasi, dan pengurusan imigrasi. SDB Fasilitas penyewaan brankas untuk menyimpan barang berharga atau dokumen-dokumen penting. » Tempat penyimpanan yang aman dan terlindungi dengan harga kompetitif LETTER OF CREDIT Pembelian fasilitas penerbitan LC untuk pembelian barang dan jasa dari luar negeri ke dalam maupun ke luar wilayah kepabean Indonesia. » Memberikan rasa aman bagi importir di mana pembayaran ke luar negeri ke beneiciary hanya dilakukan setelah penyerahan dokumen yang diterima telah sesuai persyaratan yang diminta importir kepada bank untuk kegiatan bertransaksi. FX TODAY Transaksi pembelianpenjualan mata uang asing pada nilai tukar kurs yang telah ditetapkan pada waktu transaksi, dengan pembayaran dan pengiriman pada hari yang sama dengan tanggal transaksi » Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif. FX TOMORROW Transaksi pembelianpenjualan mata uang asing pada nilai tukar kurs yang telah ditetapkan pada waktu transaksi, dengan pembayaran dan pengiriman pada 1 satu hari kerja setelah tanggal transaksi » Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif. » Lindung nilai kurs nasabah transaksi ini memungkinkan nasabah untuk melindungi eksposur risiko valas terhadap luktuasi nilai tukar mata uang. FX SPOT Transaksi pembelianpenjualan mata uang asing pada nilai tukar kurs yang telah ditetapkan pada waktu transaksi, dengan pembayaran dan pengiriman pada 2 dua hari kerja setelah tanggal transaksi » Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif. » Lindung nilai kurs nasabah transaksi ini memungkinkan nasabah untuk melindungi eksposur risiko valas terhadap luktuasi nilai tukar mata uang. FX SWAP Transaksi pembelian dan penjualan secara simultan suatu mata uang dalam jumlah pokok yang sama pada waktu bersamaan terhadap penjualan dan pembelian mata uang lainnya untuk 2 dua tanggal yang berbeda, menggunakan harga swap yang telah disepakati » Menyediakan layanan dengan biaya yang akurat dan kompetitif » Lindung nilai kurs nasabah transaksi ini memungkinkan nasabah untuk melindungi eksposur risiko valas terhadap luktuasi nilai tukar mata uang. 63 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Layanan Lainnya DooEt+ Mobile Banking. » Aplikasi smartphone dengan itur yang mudah digunakan » Berbagai macam transaksi keuangan transfer, pembayaran, dan pembelian dan transaksi lainnya dengan hanya 2 dua langkah. CORPORATE INTERNET BANKING Layanan Internet Banking khusus untuk nasabah korporasi. » Mampu melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja » Mampu mengatur sendiri batas transaksi harian dan jumlah pengguna yang akan didaftarkan » Token untuk menjamin keamanan transaksi dan halaman web yang dilindungi SSL » Bebas biaya instalasi ataupun biaya bulanan terhadap nasabah QNB ONLINE BANKING Layanan Internet Banking untuk nasabah perorangan. » Dapat diakses secara praktis melalui komputer atau smartphone, untuk berbagai keperluan yang dijamin keamanannya » Melayani berbagai layanan seperti transfer antar-bank, pembayaran tagihan, pembayaran kredit, dan lainnya. » Akses terhadap informasi berbagai rekening giro, tabungan, deposito berjangka, dan pinjaman dalam layanan yang terintegrasi. CORPORATE ATM CARD Layanan Kartu ATM untuk nasabah korporasi » Kartu ATM QNB khusus dengan desain dan logo nasabah korporasi » Bisa digunakan untuk tarik tunai, pembayaran, dan pembelian » Dilengkapi aplikasi untuk mengatur persediaan dan pemintaan dari kartu yang terhubung dengan Bank. 64 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 64 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Peta Operasional 1 kantor Cabang 1 kantor Cabang 2 kantor Cabang 2 kantor Cabang 2 kantor Cabang 1 kantor Cabang 4 kantor Cabang 19 kantor Cabang 1 kantor Cabang batam Pekanbaru depok semarang bekasi bandung tangerang jakarta Palembang 8 kantor Cabang medan Laporan Tahunan 2015 1 kantor Cabang Pematangsiantar 65 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 65 PT Bank QNB Indonesia Tbk 1 kantor Cabang 1 kantor Cabang 1 kantor Cabang 1 kantor Cabang 3 kantor Cabang balikpapan Pasuruan makassar denpasar surabaya Profil Perusahaan Laporan Tahunan 2015 66 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Struktur Organisasi Dewan Komisaris Direktur Utama Andrew Duf Direktur Bisnis Azhar bin Abdul wahab Head of E-Banking Non Traditional Channel R Andi kartiko utomo MIS Head tammadi Head of Network Distribution Rasmoro Pramono Aji Head of Alternate Channel titis satryo utomo Head of Retail Product Development edwin tanu teintang Head of QNB First joyce Puspa Chandrayani Group Head of Retail Banking tba Head of Corporate Banking Financial Institution indra utama nasution Head of Structured Finance Advisory tenny Prasetya wj Head of Treasury novy Angela Andow Head of Client Services monica Riesanty wahyudi Head of Transaction Services thomas hartono tulus Head of Commercial Banking m Agus s meliala Head of Risk Management Caroline halim Head of Commercial Credit wendriani eka Lukito Head of Corporate Credit Risk Credit Administration elquino simanjuntak Head of Retail Banking Credit Review joseph Puradi wirakotan Head of SME Credit Review ervin gumilar Direktur Risiko Lloyd Rolston Komite-komite 67 Profil Perusahaan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Struktur organisasi ini telah disahkan melalui SK Direksi No. 089SK-DireksiXI2015 pada tanggal 23 September 2015. Komite Sumber Daya Manusia Komite Teknologi Informasi Komite Manajemen Risiko Komite Aset Liabilitas ALCO Komite Kredit Komite Pengadaan Komite Produk Aktivitas Baru Komite Pemantau Fraud Head of Operations tba Head of Internal Control tba Chief Auditor tota melanie Loembantobing Head of Corporate Communication glenn Ranti Head of Finance Accounting tomi Parisianto wibowo Head of Total Quality Strategy Implementation tba Head of Human Resources tba Head of Corporate Secretary Lina Head of Legal bambang wijayanto Head of Compliance Procedure Rr utami tjipto Head of General Services denny soedharmo Head of IT slamet Riyadi Direktur Operasional Rusli Direktur Kepatuhan windiartono tabingin Direktur SDM novi mayasari Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Pemantau Risiko Komite Audit Analisis dan Pembahasan Manajemen 70 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Industri Tinjauan Makroekonomi Pada tahun 2015, prospek pertumbuhan ekonomi negara- negara maju mulai meningkat tapi hal ini terutama ditopang oleh perkembangan yang positif di AS dan Inggris. Kawasan Euro masih tumbuh terbatas sementara pertumbuhan ekonomi Jepang kembali mengalami stagnansi. Di sisi lain, ekonomi negara-negara berkembang, yang selama ini telah menjadi kunci pertumbuhan ekonomi global pasca krisis keuangan, kini justru menjadi sumber utama pelemahan ekonomi global. Kinerja mayoritas negara-negara berkembang yang kurang menggembirakan tercermin jelas dalam pertumbuhan ekonomi yang melambat, kepercayaan bisnis dan konsumen yang menurun. Hampir seluruh negara, baik negara maju maupun berkembang, juga mengalami perlambatan ekspor. Bahkan harga minyak yang terindikasi akan rebound justru kembali menurun seiring masih berlebihnya pasokan minyak dunia di tengah lesunya permintaan. Dari sisi belanja dalam APBN Anggaran pendapatan dan Belanja Negara, belanja konsumsi meningkat 4,96 y-o-y dari kuartal sebelumnya. Belanja pemerintah naik sebesar 6,56, melesat dari angka 2,28 pada kuartal sebelumnya. Pembentukan modal tetap kotor gross ixed capital formation juga tumbuh sebesar 4,62 dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, belanja lembaga swasta nirlaba turun menjadi 6,39 dari 8,25. Di sisi lain, kinerja ekspor turun 0,69, melanjutkan penurunan Dalam perspektif yang sama, pasar keuangan global di tahun 2015 tetap bergejolak karena mengantisipasi kenaikan suku bunga Fed dan berlanjutnya tren apresiasi USD yang memicu koreksi di pasar saham negara-negara berkembang. Seiring pemulihan ekonomi global yang kehilangan daya dorong, Indonesia juga mengalami perlambatan pertumbuhan. Kinerja ekonomi Indonesia terus melemah sebagai dampak dari meningkatnya jumlah investor yang memindahkan dananya dari negara-negara berkembang. Merujuk pada Badan Pusat Statistik BPS, negara dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara ini mencetak laju pertumbuhan yang sangat terbatas di angka 4,73 pada kuartal ketiga dan diperkirakan mencapai 4,95 pada kuartal keempat tahun 2015 berdasarkan proyeksi Bank Indonesia. sebesar 0,13 dari kuartal kedua. Penurunan impor juga berlanjut sebesar 6,11 setelah sebelumnya berkurang sebesar 6,85 dari kuartal pertama. Meski peningkatan belanja pemerintah dan permintaan investasi memberi harapan baru bagi prospek ekonomi Indonesia, perekonomian nasional masih harus mengantisipasi sejumlah risiko internal dan eksternal sepanjang tahun 2015. Dari sisi eksternal, normallisasi Tingkat Pertumbuhan Kuartalan PDB Indonesia Tahun 2015 y-o-y dalam persentase Sumber: Badan Pusat Statistik Berdasarkan Proyeksi Bank Indonesia 5,02 4,71 4,67 4,73 Triwulan IV 2014 Triwulan I 2015 Triwulan II 2015 Triwulan III 2015 Triwulan IV 2015 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 4,95 71 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 suku bunga AS, pelemahan ekonomi yang berlanjut dari negara-negara mitra dagang utama termasuk Tiongkok, terus mempengaruhi PDB Indonesia di kuartal keempat serta pertumbuhan tahunan. Di samping itu, pertumbuhan ekspor terus terkontraksi sementara konsumsi pribadi tetap tertekan dan mereleksikan pelemahan daya beli rumah tangga di tengah kenaikan suku bunga, tingkat inlasi yang tinggi, dan sentimen bisnis yang negatif. Berdasarkan data BPS, tingkat inlasi tahunan tercatat turun ke angka 3,35 pada bulan Desember 2015 dari 4,89 pada bulan November tapi sedikit lebih tinggi dari pasar sebesar 3,0. Ini merupakan rekor terendah sejak Maret 2010 seiring harga mayoritas komponen melemah sementara ongkos transportasi jatuh. Dibandingkan tahun sebelumnya, Indeks Harga Konsumen mengalami kenaikan secara perlahan pada komponen: bahan makanan dari +4,93 pada bulan Desember menjadi +4,96 di bulan November; makanan yang diproses, rokok, dan tembakau +6,42 dari 7,97; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar +4,42 dari 4,78, pakaian +3,34 dari 4,42, kesehatan +5,32 dari 5,84, dan pendidikan 3,97 dari 4,28. Di sisi lain, ongkos transportasi turun 1,53 seiring peningkatan 3,47 pada bulan November. Inlasi inti turun menjadi 3,95 dari 4, 77 pada bulan sebelumnya. Dalam menghadapi kondisi tersebut, pemerintah menyadari pentingnya memperbaiki tingkat kepercayaan konsumen dan iklim investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan karena itu pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis. Bekerjasama dengan Bank Indonesia BI dan Otoritas Jasa Keuangan OJK, pemerintahan baru meluncurkan sejumlah paket kebijakan ekonomi yang fokus pada deregulasi dan debirokratisasi peraturan dan peningkatan eisiensi bisnis, misalnya dengan memudahkan izin investasi dan penggunaan laham, mempercepat pendaftaran persahaan, dan menurunkan harga bahan bakar untuk industri. Selain paket kebijakan ekonomi tersebut, rancangan APBN 2016 juga mengindikasikan adanya upaya untuk menyempurnakan komposisi belanja negara dengan memperkuat program sosial dan mengalihkan belanja negara dari subsidi bahan bakar ke pembangunan infrastruktur. Untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang kondusif, BI mengikuti arahan pemerintah dan menerbitkan lima kebijakan moneter, antara lain peningkatan kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya mengendalikan harga daerah, harga daging sapi dan menjaga kestabilan Rupiah melalui pasar sekunder dan obligasi. Guna menjaga persediaan valuta asing valas, pihak regulator juga telah memudahkan pihak asing untuk membuka rekening valas dalam jumlah tertentu. dalam persentase Tingkat Inlasi Kuartalan di Indonesia Tahun 2015 y-o-y Sumber: Bank Indonesia 6,54 7,07 7,09 5,57 4,83 8 7 6 5 4 3 2 1 Triwulan IV 2014 Triwulan I 2015 Triwulan II 2015 Triwulan III 2015 Triwulan IV 2015 72 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Industri Perbankan Pada sektor perbankan nasional, kondisi ekonomi yang penuh tantangan tersebut telah menghambat pertumbuhan industri perbankan nasional. Di tengah perlambatan ekonomi, bank-bank di Indonesia cenderung menjadi lebih konservatif dalam menyalurkan kredit, dan oleh karena itu turut menekan laju pertumbuhan kredit di semua sektor industri. Mayoritas bank nasional hanya membukukan pertumbuhan kredit di level dua digit dan harus merevisi rencana bisnis dalam rangka beradaptasi pada kondisi ekonomi yang melemah. OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit industri perbankan akan terevisi di level 13-15 dari target proyeksi semula di posisi 17-18 pada bulan Juni 2015. Penyaluran kredit mengalami perlambatan sepanjang tahun akibat lesunya permintaan dan penawaran. Pertumbuhan kredit tercatat turun dari 10,4 yoy pada bulan April 2015 menjadi 9,3 yoy di bulan Juli 2015. Angka ini merupakan rekor terendah sejak bulan Januari 2010 tapi kemudian berhasil naik kembali ke 10,9 di bulan Agustus 2015. Membaiknya pertumbuhan kredit di bulan Agustus 2015 terutama didorong peningkatan kredit investasi sebesar 12,9 yoy dari 11,2 di bulan April 2015 sementara pertumbuhan kredit lainnya terus menurun. Likuiditas perbankan Indonesia cukup baik dengan rasio loan-to-deposit LDR untuk bank umum dan bank BUMN masing-masing tercatat sebesar 88,8 dan 86,3 dibandingkan standar yang ditentukan sebesar 92. Dari sisi persediaan, pertumbuhan simpanan turun menjadi 12,6 pada bulan Agustus 2015 dari 14,5 pada bulan April 2015. Kredit macet Non-performing Loan atau NPL mencapai 2,8 di bulan Agustus 2015, naik dari 2,4 di bulan Maret 2015. Namun peningkatan NPL telah dapat dikendalikan oleh mayoritas bank dengan kemampuan mereka untuk merestrukturisasi utang. Dengan kualitas aset terus menurun, penawaran kredit akan menjadi semakin terbatas karena bank-bank semakin memperkatat standar pinjamannya. Di tengah terbatasnya ruang bagi kebijakan moenter untuk mendorong permintaan dalam negeri yang lemah, BI telah melonggarkan peraturan Kebijakan Makroprudensial mulai Juni 2015 untuk mendorong pertumbuhan kredit properti dan kendaraan bermotor. Meski kredit perumahan naik tipis di bulan Juli, kredit konsumen lainnya tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Kredit kendaraan bermotor tercatat terus tumbuh negatif sejak Mei 2014, mencapai 3,2 y-o-y pada bulan Juli, turun dari 16,4 di bulan April. Sebagai perbandingan, saat BI memperketat Kebijakan Makroprudensial pada bulan September 2013, pertumbuhan kredit property melambat sementara pembiayaan kendaraan bermotor tidak sebaik yang diharapkan. Dengan lesunya permintaan dalam negeri dan tingginya ketidakpastian nilai tukar Rupiah, dampak pelonggaran kebijakan terhadap rasio loan-to-value mungkin terbatas. Ruang kebijakan tetap terbatas, sebagian karena lingkungan eksternal yang penuh tantangan. Arah kebijakan BI diperkirakan akan tetap ketat dalam waktu dekat karena adanya kemungkinan gejolak pasar keuangan yang lebih lanjut terkait normalisasi kebijakan moneter AS. Meski pelemahan sektor pertambangan dan komoditas berdampak pada penurunan kualitas aset sektor perbankan pada umumnya, faktor penyangga bufer yang kuat dalam aspek proitabilitas dan permodalan serta neraca keuangan yang sehat diperkirakan akan membantu bank- bank Indonesia untuk menghadapi kondisi operasional yang menantang. Dalam beberapa tahun terakhir, sektor perbankan Indonesia mengalami pertumbuhan yang stabil dengan compound annual growth rate CAGR sebesar 16,9 dan akan terus bertumbuh. Di lain pihak, dengan total populasi sekitar 600 juta jiwa, ASEAN telah menjadi salah satu kawasan ekonomi terbesar di dunia dengan PDB gabungan lebih dari US2,1 triliun. Sejak dimulainya pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA, Investasi Asing Langsung FDI dan perdangan intra ASEAN telah bertumbuh sangat pesat dengan perusahaan di seluruh penjuru wilayah tersebut terus bersaing dan menciptakan peluang ekonomi baru. Dalam kaitannya dengan aspek investasi dan industri perbankan Indonesia, MEA membawa peluang dan tantangan. Bank telah membuat sejumlah persiapan dari sisi proses bisnis dan sumber daya manusia sebagai aset terpenting untuk memenangkan persaingan. 73 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Bank QNB Indonesia Perbankan Indonesia Keterangan Total aset Bank per Desember 2015 tercatat sebesar Rp25.758 miliar, naik 23,60 dari tahun 2014 sebesar Rp20.839 miliar lebih tinggi dari rata- rata perbankan nasional. Kenaikan ini terutama didorong oleh portfolio kredit Bank yang semakin besar. Pada tahun 2015, kredit Bank tumbuh sebesar 37,89. Pencapaian tersebut juga lebih tinggi dari industri perbankan. Peningkatan tersebut didukung oleh perbaikan proses dan pengelolaan kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dari segi pendanaan, jumlah dana pihak ketiga naik sebesar 14,52 menjadi Rp18.509 miliar dibandingkan Rp16.162 miliar pada tahun 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan industri perbankan nasional. Bank akan terus berupaya memperbaiki komposisi dana murah. Aset Perbankan Indonesia Dana Pihak Ketiga Aset Bank Kredit Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan y-o-y Pertumbuhan y-o-y Pertumbuhan y-o-y Peran QNB Indonesia dalam Perbankan Nasional Di tengah perlambatan ekonomi yang berdampak pada pertumbuhan industri perbankan Indonesia sepanjang tahun 2015, Bank berhasil mempertahankan pertumbuhan yang lebih tinggi dari pada mayoritas bank di Indonesia dalam aspek aset, kredit, dan dana pihak ketiga seperti dijabarkan berikut ini: T riliun Rp 2012 4,65 2013 11,05 2014 20,84 2015 25,76 4Y CAGR 69.8 38,8 29,2 88,6 23,6 2011 3,60 2011 2012 2013 2014 2015 3.653 21,4 4.263 16,7 4.954 16,2 5.615 13,3 6.416 14,1 Pertumbuhan y-o-y proyeksi T riliun Rp 2012 3,17 2013 8,21 2014 15,11 2015 20,83 4Y CAGR 84,7 17,1 59,0 157,8 84,0 37,9 2011 1,99 Kredit Perbankan Indonesia 2011 2012 2013 2014 2015 2.201 24,6 2.708 23,0 3.293 21,6 3.674 11,6 4.152 13,0 Pertumbuhan y-o-y proyeksi Pertumbuhan y-o-y proyeksi T riliun Rp 2012 3,62 2013 7,25 2014 16,16 2015 18,51 4Y CAGR 43,6 2011 2012 2013 2014 2015 2.785 19,9 11,2 3.225 15,8 37,4 3.664 13,6 4.114 12,3 23,1 4.731 15,0 14,5 2011 2,64 99,4 137,9 74 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Bisnis Perbankan Ritel Perbankan Ritel mencakup rangkaian portofolio Bank untuk segmen UKM dan konsumer termasuk simpanan, pinjaman, dan pengelolaan harta kekayaan melalui empat divisinya - Alternatif Channel, QNB First, Network and Distribution dan Retail Product and Development. Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan perlambatan bisnis sepanjang tahun 2015, portofolio Perbankan Ritel melanjutkan momentum pertumbuhannya antara lain menyederhanakan aspek operasional, mendorong eisiensi, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk kegiatan operasionalnya. Bank juga terus membangun jejak langkah yang lebih ringan dan kuat untuk format ritel generasi mendatang dan eksistensi digital yang mutakir melalui platform digital yang leksibel. Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen mapat, Bank meluncurkan layanan unik bernama QNB First. Layanan ini menawarkan solusi yang dirancang khusus untuk pelanggan dan fasilitas terbaik untuk mendukung gaya hidup pelanggan yang dinamis. Melalui QNB First, Bank menghadirkan layanan ekslusif dan manfaat unik bagi nasabah prioritasnya. Strategi dan Pencapaian Perbankan Ritel Tahun 2015 Secara umum, indikator kinerja utama menunjukkan momentum pertumbuhan yang berlanjut. Kredit meningkat sebesar 27,75 sementara dana pihak ketiga tumbuh sebesar 35,79. Pertumbuhan kredit dalam portofolio perbankan ritel terutama didorong oleh pertumbuhan kredit personal dan bisnis yang masing-masing mencatat kenaikan 1.100 dan 40. Kredit bisnis, yang menyalurkan kredit pada segmen UKM, masih didominasi oleh layanan bisnis, perdagangan, restoran, dan hotel. Dari segi Dana Pihak Ketiga, pertumbuhan didukung oleh produk dan layanan QNB First yang menyumbang 30 dari total dana perbankan ritel dan aktivitas perbankan umum yang mencakup 70 sisanya. Guna memperluas portfolionya, Bank juga mulai menawarkan produk pengelolaan harta kekayaan di tahun 2015 setelah berhasil memperoleh ijin dari regulator. Untuk produk of balance sheet, Bank mulai memperkenalkan reksadana bekerjasama dengan 7 tujuh manajer investasi yakni Trimegah Asset Management, First State Investments, Syailendra, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Danareksa Investment Management, Mandiri Investasi, dan Manulife Aset Manajemen. Di samping itu, Bank juga meluncurkan sejumlah produk bancassurance baru bernama Q Optima Link Assurance, Q Health Care, dan Q Health Protection. Rangkaian produk bancassurance baru yang menawarkan manfaat yang lebih leksibel untuk berbagai proil nasabah ini diharapkan akan membantu mendongkrak kontribusi fee-based income bagi Bank. Lebih lanjut, sebagai bagian dari upaya untuk menjadi Ikon institusi keuangan di Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama para pemangku kepentingan dalam hal pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan kenyamanan dan proses yang ringkas, Bank memperkenalkan berbagai inovasi produk digital dan mobile. Di antaranya adalah DooET, instrument transaksi non-tunai dalam bentuk aplikasi mobile banking yang menawarkan layanan perbankan non-tunai bagi nasabah untuk membayar dan berbelanja dalam dua langkah “Scan and Pay” yang mudah. Seiring dengan pengembangan produk dan perbaikan aspek operasional, Bank juga fokus dalam menciptakan pengalaman nasabah yang lebih memuaskan di seluruh touch point, 1. Kemitraan Wealth Management dengan PT Danareksa Investment Management 2. Kemitraan Wealth Management dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen 3. Kemitraan Wealth Management dengan PT First State Investments Indonesia 4. Kemitraan Wealth Management dengan PT Syailendra Capital 5. Kemitraan Wealth Management dengan PT Mandiri Manajemen Investasi 1 2 3 4 5 75 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 khususnya kantor cabang. Pada tahun 2015, Bank membuka beberapa kantor cabang baru dan merelokasi beberapa kantor cabang lama untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di kantor cabang. Selain itu, Bank juga telah menerapkan program akreditasi cabang untuk semua karyawan yang terlibat dalam aspek operasi perbankan ritel dalam rangka mewujudkan kepuasan terbaik bagi pelanggan dan meningkatkan customer engagement. Terakhir, kaum mapan tetap menjadi salah satu target segment kunci bagi Bank. QNB First, layanan perbankan prioritas Bank yang dilengkapi dengan relationship manager khusus, produk investasi, layanan pelanggan dengan bentuk komunikasi yang spesiik, telah berkembang pesat selama setahun terakhir dengan total 2.000 pelanggan. Strategi Perbankan Ritel Tahun 2016 Memandang ke depan, Bank akan terus berupaya untuk meningkatkan Net Interest Margin NIM, mendorong grade portofolio, mengurangi biaya funding, dan secara aktif mengelola portofolio NPL. Untuk meningkatkan NIM, Bank berusaha untuk mengoptimalkan integrasi platform Q Virtual Account QVA dengan rangkaian produk dan layanannya serta menerapkan langkah strategis yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan kredit UKM dan fee-based income. Bank juga akan meningkatkan back-bone funding dan mengoptimalkan kontribusi Q Personal Loan dan BPR Connect terhadapa portofolio perbankan ritel. Untuk menjaga pertumbuhan QPL yang stabil, Bank akan fokus untuk mempertajam segmentasi, menyempurnakan kebijakan underwriting, dan memperkuat proses back-end khususnya untuk penagihan. Dari segi pengembangan produk, strategi utama Bank terutama dipusatkan pada memenuhi kebutuhan nasabah dengan berbagai profil risiko yang berbeda dan memperkuat produk dan jasanya untuk mencapai keunggulan layanan. Di antara inisiatif yang disiapkan adalah menambah manajer investasi dan rekanan bancassurance. Manajemen aset yang mencakup giro dan simpanan akan diintegrasikan dengan produk asuransi dan layanan corporate internet banking serta mobile banking. Selain itu, fokus lain strategi perbankan ritel terletak pada pengembangan sumber daya manusia dan meningkatkan eisiensi. Adapun sejumlah inisiatif untuk pengembangan masa mendatang meliputi program sertiikasi untuk unit kerja perbankan ritel, program akreditasi kepala cabang dan sertiikasi operasional update Standard Operating Procedure SOP. Untuk mencapai operasional yang lebih produktif, Bank berupaya untuk mendorong budaya penjualan, membangun akreditasi, dan menggiatkan akuisisi nasabah melalui program pemasaran yang efektif. Di samping channel tradisional perbankan, teknologi telah menciptakan fenomena tersendiri dengan mengubah cara nasabag membayar, melaukan transaksi, dan mengakses layanan keuangan lainnya. Dengan tingkat penetrasi perangkat mobile di Indonesia yang mencapai lebih dari 100, smartphone telah berkembang menjadi channel terunggul dalam semua aspek industri termasuk layanan keuangan. Statistik menunjukkan bahwa 40 nasabah Asia mapan lebih memilih online atau mobile banking dan 50 dari mereka menginginkan layanan perbankan digital yang komprehensif. Data tersebut juga mengindikasikan bahwa nasabah perbankan digital akan tumbuh dari 670 juta ke 1,7 miliar di tahun 2020. QNB Indonesia akan menjadi bagian dari gelombang baru teknologi layanan keuangan. Kantor cabang dan ATM akan tetap memainkan peranan penting dalam 10 tahun ke depan. Namun, pertumbuhan pengguna smartphone yang masih berada di bawah 40 diyakini akan mengubah tren dunia perbankan. Sebagai persiapan, pada tahun 2016, Bank akan mulai menilai kekuatan platform, sertiikasi, kepatuhan, dan itur produk secara mendalam. Bank juga akan fokus pada pengembangan produklayanan untuk meningktkan daya saing dan memperkuat proses back-end guna menganggulangi atau setidaknya menekan tingkat fraud dan juga ketidakpatuhan. Pengembangan ekosistem keuangan seperti pembayaran, transferremittance dan pembelian, dengan menghubungkan nasabah, merchant, biller, dan Bank serta perusahaan telekomunikasi sangat penting untuk menentukan strategi akuisisi nasabah sedangkan basis nasabah merupakan aspek kunci untuk bertahan di tengah era mobile banking dan industri perbankan. Rakernas Perbarindo 2015 Kendari, Sulawesi Tenggara 76 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Perbankan Wholesale Secara umum, portofolio perbankan wholesale terdiri dari lima unit: Corporate Banking, Client Services, Structured Finance Advisory, Commercial Banking, dan Transaction Services Divisions. Perbankan Wholesale Bank menyediakan produk dan layanan unggulan bagi perusahaan-perusahaan kelas menengah dan besar. Unit Corporate Banking melayani perusahaan- perusahaan besar terutama institusi pemerintah dan perusahaan multinasional di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan keuangan mereka di berbagai sektor perdagangan, sementara Commercial Banking melayani target segmen yang serupa dengan skala yang lebih kecil. Structured inance and advisory, di sisi lain, berfungsi menyediakan bantuan bagi perusahaan yang memerlukan restrukturisasi utang melalui pinjaman sindikasi. Di samping itu, Bank juga menyediakan layanan pelanggan ekslusif dan komprehensif guna memberikan layanan terbaik sesuai kebutuhan setiap nasabah perbankan wholesale. Untuk menjaga dan membina hubungan yang baik dengan nasabah prioritas, Bank membentuk layanan Mitra Bisnis di bawah unit Client Services. Mitra Bisnis adalah sebuah tim professional yang memberikan sejenis layanan prioritas untuk nasabah-nasabah perbankan wholesale. Client Services menjalankan fungsi sebagai pendukung kegiatan operasional sehari-hari unit Corporate Banking dan Commercial Banking terutama untuk membantu nasabah seputar pertanyaan produk dan jasa maupun permintaan layanan. Untuk mengakomodir kebutuhan nasabah korporasi akan transactional banking, pada tahun 2015, Bank membentuk divisi baru bernama Transaction Services. Unit Transaction Services ditujukan untuk menyediakan layanan cash management and trade inance services termasuk cash pick-up ke perusahaan-perusahaan multinasional, institusi keuangan, dan organisasi pemerintahan di penjuru Indonesia. Selama tahun 2015, Bank secara konsisten berupaya untuk menjaga kualitas asetnya dan pada saat yang sama, memperluas portfolio perbankan wholesale dan memperkuat eksistensinya di tengah industri perbankan nasional. Strategi dan Pencapaian Perbankan Wholesale Tahun 2015 Seperti halnya tahun sebelumnya, portfolio wholesale banking masih memberikan kontribusi terbesar terhadap keseluruhan pendapatan Bank pada tahun 2015. Secara umum, indikator kinerja utama menunjukkan momentum pertumbuhan yang berlanjut: kredit korporasi tumbuh 44,71, kredit komersial naik 36,33, pembiayaan korporasi meningkat 31,67, dan pinjaman sindikasi naik 13,55. Pencapaian ini terutama didukung oleh customer engagement yang intensif dan konsisten oleh layanan Mitra Bisnis. Pada tahun 2015, tim Mitra Bisnis tidak hanya fokus menjaga customer engagement dan membina hubungan yang lebih kuat dengan nasabah tapi juga melakukan cross-selling pada nasabah perbankan wholesale. Di antara inisiatif cross-selling tersebut adalah memperkenalkan layanan QNB First kepada nasabah perbankan wholesale. Dalam unit structured inance and advisory, Bank terus mengakuisisi nasabah, salah satunya, PT Bekasi fajar Industrial Estate Tbk yang menandatangani pinjaman sindikasi sebesar US100 juta. Transaction Services, di lain pihak, fokus pada mengintegrasikan layanan internet banking, virtual account, dan branchless banking untuk mendorong akuisisi nasabah. Pada tahun 2015, Bank menjalin kerja sama stragis dengan Perbarindo, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia, untuk memperluas jangkauan layanannya melalui 77 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 BPR connect. Saat ini, tercatat ada 20 Bank Perkreditan Rakyat BPR yang sudah bergabung dengan Bank untuk menyediakan layanan Anjungan Tunai Mandiri ATM di sejumlah pelosok daerah. Strategi Perbankan Wholesale Tahun 2016 Di tahun 2016, Bank akan terus berkolaborasi dengan institusi keuangan lainnya untuk memperluas jangkuannya dan mendorong peningkatan kredit korporasi serta layanan lainnya dalam portofolio perbankan wholesale. Secara khusus, Bank akan tetap fokus untuk menggarap segmen mapan untuk produk pembiayaannya dan fasilitas perbankan lainnya seperti reksadana dan layana prioritas. Di samping itu. Bank akan mengembangkan portofolio segmen UKM lebih jauh guna meningkatkan akuisisi nasabah dan melebarkan cakupan pendanaan bank. Dari segi Transaction Services, Bank akan terus memperkuat kerjasamanya dengan BPR melalui program BPR Connect termasuk mengembangkan produk lain di samping kartu ATM untuk memenuhi kebutuhan nasabah di pelosok daerah. BPR connect akan tetap menjadi salah satu fokus utama Bank untuk menembus pasar potensial yang belum tergarap di pelosok daerah. Di tahun 2016, Bank menargetkan kerja sama dengan sekitar 300-400 BPR baru dan menerbitkan 100.000 kartu ATM. Sementara itu, strategi layanan Mitra Bisnis yang berada di bawah unit Client Services akan difokuskan pada kegiatan cross-selling atas produk-produk dari portofolio perbankan ritel. Mulai tahun 2016, tim Mitra Bisnis akan menggiatkan cross-selling untuk produk bancassurance dan reksadana. Selain itu, Mitra Bisnis juga akan tetap konsisten mencari peluang bisnis baru melalui cross-selling. Proitabilitas Saat ini, Bank dikelola sebagai segmen tunggal. Oleh karena itu, analisis keuangan Bank hanya mencakup pembahasan segmen berdasarkan wilayah geograis di mana manajemen meninjau laporan bulanan setiap wilayah. Informasi proitabilitas Bank disajikan berdasarkan segmen wilayah geograisnya yang terdiri dari beberapa area, yaitu Jakarta, Sumatera, Jawa dan wilayah Timur. Informasi adalah sebagai berikut: Total aset Total liabilitas Pendapatan bunga bersih Pendapatan dan provisi komisi bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional Pendapatan non operasional bersih Laba rugi sebelum pajak pendapatan 2015 wilayah jakarta jawa sumatera wilayah timur total 19.333.304 18.107.169 486.019 173.005 13.509 616.524 3.616 59.625 3.081.541 2.815.819 73.460 15.366 737 22.623 18 66.958 25.757.649 23.333.465 689.251 194.258 18.260 696.496 3.662 208.935 1.854.141 2.260.257 75.687 3.848 2.554 44.004 50 38.135 1.488.663 150.220 54.085 2.039 1.460 13.345 22 44.217 Total aset Total liabilitas Pendapatan beban bunga bersih Pendapatan dan provisi komisi bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional Pendapatan non operasional bersih Laba rugi sebelum pajak pendapatan 2014 wilayah jakarta jawa sumatera wilayah timur total 15.284.088 13.118.978 212.899 164.821 33.918 393.495 2.876 21.019 2.692.617 2.477.018 106.575 3.783 339 20.603 9 90.085 20.839.018 18.573.997 406.622 174.801 34.632 456.137 2.910 162.828 1.692.090 2.808.592 1.497 4.566 333 33.877 31 30.444 1.170.223 169.409 88.645 1.631 42 8.162 12 82.168 78 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Di QNB Indonesia, tujuan kami adalah mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dengan menghubungkan nasabah dengan peluang bisnis. Kami terus berupaya untuk mendorong bisnis menuju kesuksesan dan ekonomi menuju kemakmuran. Operasional dan transaksi perbankan yang mulus merupakan kunci untuk mencapai tujuan kami. Untuk mencapai tujuan ini, kami fokus pada penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan eisiensi secara berkesinambungan. Pada tahun 2015, Bank fokus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menyempurnakan proses bisnis dengan mendorong budaya kepatuhan dan proses kerja yang lebih efektif dan eisien. Dari segi kepatuhan, Bank telah meluncurkan 12 inisiatif untuk meningkatkan kepatuhan pada peraturan dan memupuk budaya kepatuhan di seluruh lapisan organisasi. Selain itu, Bank juga menaruh perhatian besar pada peningkatan produktivitas dan penyempurnaan proses bisnis. Di antara strategi peningkatan tersebut adalah penerapan proyek percontohan straight-through processing STP di kantor pusat maupun kantor cabang. Di samping meningkatkan kepatuhan dan menyempurnakan proses bisnis, Bank juga berusaha mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang terlibat kegiatan operasional. Pengemangakan kompetensi karyawan yang dilakukan di tahun 2015 adalah program sertiikasi dan akreditasi yang bertujuan untuk memastikan semua karyawan memiliki keahlian teknis dan non-teknis yang diperlukan sesuai kebutuhan fungsinya. Teknologi Informasi Memberikan solusi dan menciptakan peluang baru secara inovatif adalah landasan operasional kami. Oleh karena itu, penerapan, dan pengembangan teknologi informasi memegang peranan penting dalam menjalankan strategi bisnis Bank. Dari waktu ke waktu, Bank secara aktif menyempurnakan infrastruktur teknologi informasi untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan memberikan kenyamanan terbaik dalam melakukan transaksi perbankan serta mendorong daya saing dan eisiensi solusi perbankannya dan menekan risiko operasional. Pada tahun 2015, Bank terutama berupaya menyesuaikan strateginya pada rencana bisnis dan misinya untuk menyediakan produk dan layanan perbankan yang berbasis teknologi. 79 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Strategi Teknologi Informasi Tahun 2015 Pada tahun 2015, Bank telah menjalankan serangkaian strategi teknologi informasi TI yang fokus untuk memenuhi kebutuhan operasional dan strategis. Strategi TI untuk tahun 2015 terutama menggarisbawahi peningkatan kapasitas internal dan penyempurnaan proses bisnis. Untuk mengoptimalkan kemampuan TI dalam mencapai tujuan Bank, Divisi TI menerapkan sebuah inisiatif untuk memetakan dan menata ulang rencana kapasitas. Untuk meningkatkan kapasitas internal, Bank telah merancang infrastruktur sistem, mengoptimalkan kembali sharepoint untuk mengembangkan proses bisnis, kolaborasi, Corp Portal, dan meningkatkan fungsi Disaster Recovery Center DRC. Di samping itu, eisiensi juga menjadi salah satu fokus utama penyempurnaan TI di Bank. Untuk mendorong penerapan kerangka TI yang lebih eisien, Bank berupaya untuk memprioritaskan alokasi biaya dan pengembangan yang berorientasi optimalisasi. Dalam rangka memastikan proses bisnis yang eisien, Bank mendorong penggunaan jaringan dan perangkat keras yang eisien termasuk back-up jaringan, virtualisasi perangkat keras, pemetaan ulang kapasitas bandwith, dan optimisasi lisensi yang sudah dimiliki. Selain itu, Bank juga bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memperbaharui pengembangan internal sejumlah platform, antara lain dasbor Q Performance Management untuk memantau kinerja setiap lini bisnis, ATM Recon untuk mengintegrasikan ATM, Data Mart BI sebagai media untuk memetakan dan menyimpan data untuk keperluan BI, Branch front end system sebagai sistem front end untuk kantor cabang, platform SCM, DooET Do One On One Electronic Transaction Mobile application, dan CIMS. Di samping itu, Bank juga meyakini bahwa pengembangan TI yang sukses menjad kunci penting untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, Bank secara konsisten mengembangkan sistem dan kerangka baru untuk mendukung ekspansi bisnis. Pada tahun 2015, sejumlah inisiatif pengembangan baru yang dilaksanakan adalah pengembangan sistem B2B, sistem B2C, dan otomasi perbankan digital. Untuk sistem B2B, Bank telah megembangkan SCM, CMS cash management system, B2B Integration, BPR Connect, dan CIB corporate internet banking. Di sisi lain, pengembangan sistem B2C terdiri dari DooEt Mobile, DooEt Merchant, CRM Applications customer relationship management system, Internet Banking, dan QFX Q Foreign Exchange system. Bank juga mendorong otomasi perbankan digital melalui EMA, E-statement, Combined statement, CBS branch front end, Anti Money Laundering AML, dan Worklow. Terakhir, Bank juga berkonsentrasi untuk menganalisa dampak bisnis dan memantau kinerja untuk memastikan kinerja pengelolaan IT service yang optimal. Inisiatif yang telah diterapkan meliputi pengembangan analisa dampak bisnis, sistem pemantauan kinerja yang mencakup ATM Monitoring System, Network management, dan sistem peringatan dini, serta peningkatan sistem keamana dengan menerapkan IPS internet protocol security system, anti virus, dan anti malware termasuk sistem farewell dan modul keamanan lainnya untuk menjamin operasional TI yang aman dan andal. Kerangka Teknologi Informasi Kerangka Teknologi Informasi TI di Bank terdiri dari empat aspek yaitu perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pemeliharaan. Secara umum, keempat aspek tersebut berfungsi sebagai landasan bagi Bank untuk menyusun, menyesuaikan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi TI untuk mencapai tujuannya sesuai dengan pertumbuhan bisnis, tata kelola perusahaan yang baik, manajemen risiko, dan keuntungan usaha. » Perencanaan Dalam kerangka TI, IT Planning mencakup proses penyusunan, pembahasan, dan pengajuan strategi dan inisiatif TI Bank terkait pengoptimalan kapabilitas, peningkatan eisiensi, penyediaan hasil, dan pemeliharaan tingkat layanan. » Pengembangan Bank menyadari bahwa sistem IT yang unggul berperan penting dalam menjaga pertumbuhan bisnis. Dengan komitmen untuk memberikan solusi, Bank mengimplementasikan System Development Life Cycle SDLC untuk memastikan zero defect. » Pengelolaan Pengelolaan TI di Bank difokuskan pada pengelolaan operasi dan core sistem perbankan. » Pemeliharaan Pemeliharaan secara berkala merupakan bagian dari upaya Bank untuk memantau dan menekan dampak risiko. Rencana Teknologi Informasi Tahun 2016 Dalam industri perbankan, sinergi antara strategi bisnis dan penerapan TI memegang peranan penting. Selain itu, diperlukan implementasi yang konsisten dan 80 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 berkesinambungan bagi sebuah bank untuk mendapatkan kecepatan dan kegesitan untuk memenuhi harapan dengan tetap fokus pada inisiatif TI yang eisien. Bank memiliki posisi yang strategis untuk menunjukkan bahwa bisnis dan perencanaan strategis IT dapat berdampingan. Untuk mencapai tujuannya menyediakan produk dan layanan perbankan berbasis teknologi, Bank mengacu pada empat inisiatif strategic yang diterapkan selama periode 2015-2017 yakni IT Capabilities Optimizing, IT Eiciency, Business Driven IT Development, and High Performance IT Service Management. Pada tahun 2016, Bank akan melanjutkan penerapan masing-masing inisiatif sesuai dengan prioritasnya seperti dijabarkan berikut ini: » IT Capabilities Optimizing » Menjalankan ulang proyek sharepoint » Merencanakan kapasitas infrastruktur sistem » Mengaktifkan ulang fasilitas DRC » IT Eiciency » Mendorong eisiensi jaringan dan perangkat keras » Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memperbaharui pengembangan internal » Business-Driven IT Development » Mengembangkan sistem B2B » Mengembangkan sistem B2C » Otomasi perbankan digital » High Performance IT Service Management » Mengembangkan analisis dampak bisnis » Mengembangkan sistem pemantauan kinerja » Meningkatkan sistem keamanan Sumber Daya Manusia Bank QNB Indonesia meyakini bahwa pengembangan sumber daya manusia SDM merupakan salah satu landasan utama untuk mewujudkan visi Bank. Oleh karena itu pada tahun 2015, Bank membentuk Direktorat Sumber Daya Manusia sebagai direktorat independen dan terus memperkuat kapasitasnya. Keputusan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 089SK-DireksiXI2015 tanggal 23 September 2015 tentang Struktur Organisasi PT Bank QNB Indonesia Tbk. 81 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Direktorat Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Direktur Sumber Daya Manusia, yang mengelola empat sub- divisi yakni Strategy and Organization Development, Learning Development, Human Resources Operations, and Human Resources Business Partner. Direktur SDM bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2015 Saat ini, perusahaan yang ingin sukses harus mampu beradaptasi, menghadapi tantangan, berorientasi pada pelanggan. Dalam kondisi tersebut, efektivitas Pengelolaan SDM merupakan kunci penting kesuksesan bisnis. Untuk mempertahankan kinerja yang baik, Bank juga terus menyelaraskan kebijakan SDM-nya dengan strategi Bank dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, tata kelola perusahaan yang baik, dan praktik global terbaik. Strategi SDM Bank di tahun 2015 difokuskan pada pengembangan SDM yang mencakup internalisasi QNB Values secara berkesinambungan, Program Developing Great Talent, Rencana Suksesi Strategis, dan Pelatihan Kepemimpinan yang Intensif. » Pengembangan Organisasi Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Bank secara konsisten meninjau struktur organisasi dengan mengevaluasi produktivitas dan efektivitasnya serta memperbaharui kebijakan talent management dan kebijakan suksesi. Dalam kaitannya perencanaan kapasitas, Bank telah melakukan upaya berkelanjutan untuk membentuk kerangka yang lebih matang dan terstruktur untuk membangun organisasi yang efisien, efektif, dan kompetitif termasuk dengan merencanakan kebutuhan karyawan sesuai dengan pertumbuhan bisnis dan referensi dari semua unit kerja. Di samping itu, Bank juga telah mendorong pengembangan organisasi yang lebih baik dengan melibatkan kantor-kantor cabang melalui relokasi kantor-kantor cabang yang kurang produktif ke tempat yang lebih strategis. Lebih lanjut, Bank juga mengadakan penelitian dan proyek percontohan di kantor-kantor cabang. Dengan upaya tersebut, Bank berharap data meningkatakn produktivitas dan mendorong karyawan di kantor-kantor cabang untuk menciptakan inisiatif baru dan membandun organisasi yang lebih kuat dan eisien dari bawah jenjang organisasi. » Pemenuhan Sumber Daya Manusia Tujuan utama perencanaan SDM di Bank adalah untuk menyelaraskan kebutuhan SDM dengan rencana dan strategi bisnisnya. Perencanaan SDM senantiasa merujuk pada rencana bisnis jangka panjang dan jangka pendek Bank. Sesuai dengan tujuan perencanaan SDM dan peta arah pengembangan SDM, Bank memenuhi kebutuhan karyawannya melalui rekrutmen internal dan eksternal serta rotasi karyawan dan Management Development Program MDP. Rekrutmen internal dan rotasi karyawan memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengembangkan karir. Secara umum, proses rekrutmen internal dan eksternal yang diadakan Bank di tahun 2015 termasuk: • Campus Hiring Program ini bertujuan merekrut lulusan berbakat yang baru menyelesaikan pendidikannya. Para lulusan baru ini direkrut karena memiliki potensi untuk berkembang dan maju di Bank. • Employee Referral Program ini mengajak karyawan Bank untuk berkontribusi dalam menominasi kandidat yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis Bank. Proses ini sangat membantu dalam mempercepat proses rekrutmen dan memenuhi kualitas yang diharapkan. • Internal Job Posting Program ini memberi kesempatan yang luas bagi karyawan untuk berkembang melalui program rekrutmen internal atau biasa dikenal sebagai job posting. • Mass Recruitment Dalam rangka pemenuhan kebutuhan karyawan tertentu, diadakan rekrutmen masal untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam jumlah banyak. • Management Development Program MDP MDP ditujukan untuk merekrut calon pemimpin muda untuk kebutuhan Bank di masa depan. Para kandidat MDP mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan kompetensi strategis dan kepemimpinan. Selam program yang berdurasi 3 tahun, setiap kandidat akan mengikuti program khusus yang ditujukan untuk pengembangan kompetensi mereka. 82 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pada tahun 2015, Bank merekrut 7 tujuh lulusan berbakat dari berbagai universitas ternama untuk bergabung dalam program MDP QNB Indonesia. » Pelatihan dan Pengembangan Rekrutmen hanya merupakan langkah pertama dalam mengelola bakat dan orang-orang terbaik. Memberi para karyawan kesempatan untuk berkembang adalah salah satu aspek kunci untuk mencapai kinerja terbaik. Untuk itu, Bank senantiasa berusaha untuk memastikan semua karyawannya dibekali dengan keahlian dan kemampuan yang sesuai untuk menghadapi tantangan bisnis di masa kini dan masa mendatang. Bank secara berkesinambungan mendorong para karyawannya untuk belajar, berubah, dan berinovasi. Rangkaian program pelatihan dan pengembangan kompetensi diselenggarakan untuk seluruh fungsi dan lapisan organisasi mulai dari staf hingga Direksi dengan pengajar internal maupun eksternal. Rincian program pelatihan dan pengembangan yang telah dilaksanakan Bank sepanjang tahun 2015 dapat ditemukan di bagian Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam bab Sumber Daya Manusia di Laporan Tahunan ini. » Pengelolaan Kinerja dan Strategi Remunerasi Sebagai organisasi berbasis kinerja, Bank menerapakan sistem pengelolaan kinerja modern di mana kinerja diukur berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja KPI dan penerapan QNB Values. Tujuan sistem ini adalah untuk mengevaluasi kinerja semua karyawan dari kedua aspek tersebut yakni pencapaian target KPI dan perilaku kerja QNB Values. Bank telah mulai memiliki beragam mekanisme umpan balik kinerja untuk Kepala Divisi Dvisions Head. Tujuan dirancangnya sistem ini adalah untuk membantu individual untuk menciptakan kesempatan pengembangan kompetensi dari berbagai channel. Di sisi lain, hasil evaluasi kinerja juga memainkan peranan penting dalam menentukan remunerasi kadyawan. Bank menerapkan strategi remunerasi yang transparan dan obyektif di mana remunerasi ditentukan berdasarkan evaluasi kinerja dan kontribusi terhadap Bank. Bank menyediakan remunerasi dan manfaat lainnya bagi para karyawan sesuai dengan sistem grading yang ada dan kapasitas serta standar yang berlaku dalam industri perbankan. Bank juga meninjau dan menyesuaikan remunerasi dan manfaat lainnya secara berkala dengan berpartisipasi dalam survey gaji. Melalui upaya tersebut, Bank berharap dapat menjaga remunerasi yang kompetitif dan memastikan para karyawan memperoleh remunerasi yang sesuai dengan kompetensi dan posisi mereka sehingga karyawan dapat menjaga kinerja yang baik dan berkontribusi lebih terhadap perkembangan Bank. Semua kebijakan terkait sistem remunerasi dijabarkan lebih lanjut dalam bagian Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai fungsi kerja yang memiliki wewenang untuk memastikan bahwa strategi remunerasi Bank agar menyeimbangkan daya saing dan organisasi dan kapabilitas. » Talent Management Komitmen untuk menjadi Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia juga memerlukan perangkat SDM yang unggul. Tahun 2015 merupakan tahun di mana Bank memperkenalkan program talent management terbaru yang disebut Developing Great talent DGT. Developing Great talent DGT adalah program yang dirancang khusus agar Bank dapat mengelola dan mempertahankan karyawan yang berbakat dan membangun perangkat SDM yang unggul untuk membantu Bank mencapai tujuannya. Sebagai tahap pertama program DGT, Bank telah meminta semua manajer untuk memberikan penilaian dan evaluasi atas potensi mereka serta menyiapkan rencana pengembangan karir. Tim SDM akan memfasilitasi dan memantau hasil evaluasi dan setiap inisiatif program talent management guna memastikan semua peserta mencapai kinerja dan potensi terbaik mereka, yang pada akhirnya diharapkan akan mendukung tumbuh kembang Bank di masa depan. » Internalisasi Budaya Perusahaan Di tengah industri perbankan yang dinamis, menjadi semakin penting bagi sebuah organisasi untuk memiliki, menanamkan, dan menerapkan budaya perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan yang kuat terutama vital bagi kesuksesan Bank dalam mencapai sasaran bisnis dan visinya di tengah industri perbankan yang dinamis. Bank telah mengembangkan dan menerapkan budaya perusahaan yang positif dan 83 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Kepangkatan kuat dengan tujuan untuk menciptakan idnvidu yang mampu mereleksikan dan mewakili Bank di mata para pemangku kepentingan sebagaimana dijabarkan dalam bagian Budaya Perusahaan di Laporan Tahunan ini. Pada tahun 2015, Bank telah menyelanggarakan program QNB Values Refreshment yang melibatkan Manajemen Eksekutif untuk aktif mengkomunikasikan dan berbagi pemahaman mengenai QNB Values kepada level kepala divisi secara berkala. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan dalam rangka program QNB Valueas Refreshment adalah pelatihan QNB Values for Leader pada bulan September 2015 yang ditujukan untuk para kepala divisi. QNB Values ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi dan telah disebarkan melalui email blast dari divisi Marketing Communication dan program refreshment. Selain itu, Bank secara konsisten mengingatkan segenap karyawan dan manajemen akan QNB Vakues dalam setiap pelatihan internal. Proil Karyawan Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Bank tercatat sebesar 944 orang termasuk karyawan kontrak. Jumlah ini meningkat 4,66 dibandingkan tahun 2014 sebesar 904 orang. Adapun peningkatan jumlah karyawan tersebut sejalan dengan perkembangan bisnis dan aktivitas operasional Bank. Senior Vice President Vice President Assistant Vice President Senior Manager Manager Assistant Manager Senior Oicer Assistant Oicer Non Clerical Senior Assistant Executive Vice President 19 28 61 60 77 82 142 177 93 37 122 4 2014 902 Karyawan Senior Vice President Vice President Assistant Vice President Senior Manager Manager Assistant Manager Senior Oicer Assistant Oicer Non Clerical Senior Assistant Executive Vice President 21 28 67 65 102 92 131 166 98 36 134 4 2015 944 Karyawan 84 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan MasterPhD Bachelor 63 611 MasterPhD Bachelor 61 552 Diploma High School and Below 130 140 Diploma High School and Below 131 158 2015 944 Karyawan 2014 902 Karyawan Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia 20 =55 20-24 25-29 30-34 2 5 63 211 197 35-39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 138 149 94 43 20-24 25-29 30-34 44 204 222 35-39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 162 153 109 50 2015 944 Karyawan 2014 902 Karyawan 85 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Jumlah Karyawan Berdasarkan Posisi Pekerjaan 2014 902 Karyawan Branch manager sub branch manager division head sub division head Relationship Oicer Teller Customer Service Operation Service Manager Back Oice Non Clerk 120 103 78 62 44 456 39 Branch manager sub branch manager division head sub division head Relationship Oicer Teller Customer Service Operation Service Manager Back Oice Non Clerk 117 174 71 67 51 426 38 2015 944 Karyawan 86 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 1 Tahun =21 Tahun 1-5 Tahun 11-15 Tahun 6-10 Tahun 16-20 Tahun 154 32 448 83 128 57 Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja 2014 902 Karyawan 2015 944 Karyawan 1 Tahun =21 Tahun 1-5 Tahun 11-15 Tahun 6-10 Tahun 16-20 Tahun 156 34 469 90 141 54 Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Permanent Employees Contract Employees 854 48 Permanent Employees Contract Employees 892 52 2014 902 Karyawan 2015 944 Karyawan 87 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tingkat Perputaran Karyawan Bank senantiasa berupaya agar tingkat perputaran karyawan bergerak dengan seimbang. Keseimbangan ini dapat terjaga dengan meningkatkan eisiensi sistem rekrutmen dan rotasi karyawan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia serta penempatan jabatan yang sesuai dengan bakat dan kompetensi individu merupakan fokus Bank dalam mengelola sumber daya manusianya secara efektif. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Bank QNB Indonesia meyakini bahwa pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan, baik melalui program pelatihan, akreditasi dan sertiikasi, coaching dan mentoring, dan berbagai media pembelajaran, merupakan hal yang kritikal untuk mendukung pencapaian sasaran Bank. Sebagai pondasi untuk mengembangkan program pembelajaran yang tepat sasaran, terintegrasi dan komprehensif dan misi mewujudkan QNB University, tahun ini Bank QNB Indonesia meletakkan fokus pada pengembangan kerangka pembelajaran learning framework dan kurikulum internal akreditasi untuk berbagai fungsi dan jabatan. Pada tahun 2015, Bank QNB Indonesia tmenyelesaikan pengembangan kurikulum dan modul-modul pembelajaran untuk Branch Accreditation, yang merupakan program mandatory bagi karyawan pada segmen retail banking, termasuk QNB First. Seluruh Branch Manager dan Relationship Manager dipersyaratkan untuk mengikuti dan lulus pada setiap modul pembelajaran dalam program akreditasi internal ini. Sejalan dengan komitmen pengembangan akreditasi internal, juga mendorong peningkatan kualitas dan efektivitas program pelatihan internal, sosialisasi dan refreshment, Bank QNB Indonesia juga melakukan penguatan peran internal trainer melalui pelaksanaan 3 batch program “Train the Trainer”. Inisiatif ini diikuti pula dengan pengembangan dan optimalisasi Learning Management System e-learning untuk program pembelajaran yang bersifat mandatory dan refreshment. Pada tahun ini, Divisi Human Resources sudah mengembangkan materi pembelajaran e-Learning untuk program Basic Anti Money Laundering - Combating of Terrorism Financing AML-CFT, AML-CFT Refreshment dan Induction Program. Pada akhir tahun 2015, telah mulai juga dikembangkan pembelajaran e-learning untuk modul risk management, standar layanan dan Anti Fraud, dan diharapkan dapat diakses oleh karyawan pada awal tahun 2016. Dalam rangka mendukung inisiatif program talent management: “Developing Great Talent” yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2015, Bank QNB Indonesia juga mendorong pengembangan kompetensi soft-skills dan leadership untuk seluruh jajaran karyawan. Bank juga mengembangkan modul pelatihan Managing Self untuk staf dan spesialis, Managing Others bagi karyawan jajaran Supervisor dan Line Managers dan pelatihan Managing Team untuk Sub Division Head dan Division Head. 88 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 A. Core Program Core Program adalah program pelatihan mandatory untuk karyawan, yang dilaksanakan atas ketentuan dari regulator Bank Indonesia, OJK, Bapepam untuk karyawan pada jabatan dan fungsi kerja tertentu maupun mandatory bagi karyawan berdasarkan arahan dari perusahaan, untuk mendorong efektivitas pelaksanaan tugas maupun tercapainya sasaran Bank. Selain program pengenalan Dewan Komisaris Direksi, anti-fraud dan AMP yang diselenggarakan secara berkesinambungan, modul pelatihan baru juga diterapkan dalam kategori program core yaitu Legal Knowlede for Frontliners Branch Oicial. I. InternalInhouse Training A. Core ProgramRegulatory B. Certiication Accreditation C. Technical D. Leadership Professional Development II. External Training III. Talent Development Management Development Program IV. QNB Values Internalization V. E-Learning 79 9 10 49 11 98 4 - 30 20 125 14 - 4 3 4 1 1 49 7 8 32 2 95 1 - 76 52 78 2 - 1 total Program total Program Batch Batch 2014 2015 Program Tabel implementasi program pelatihan dan pengembangan tahun 2015 Induction Program Anti-Fraud AML - CFT Legal Basic Knowledge for Branch 15 8 54 7 13 5 43 - 193 190 1026 165 100 66 813 - total Peserta total Peserta Batch Batch 2014 2015 Program 89 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 B. Program Sertiikasi dan Akreditasi Bank QNB Indonesia berkomitmen penuh untuk memastikan karyawan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan dan fungsi kerjanya, melalui pelaksanaan program sertiikasi dan akreditasi. Manajemen terus mendorong pengembangan program akreditasi internal untuk memastikan karyawan memperoleh pembekalan teknis dan non-teknis sesuai tuntutan pekerjaan, di samping sertiikasi profesi dan akreditasi yang dilakukan oleh lembaga yang diakui. Dalam program akreditasi ini para peserta diwajibkan lulus terhadap tes danatau tugas yang diberikan sebagai bentuk pengakuan perusahaan terhadap kompetensi karyawan. Selain pemenuhan sertiikasi sesuai dengan persyaratan peraturan, seperti WAPERD Certiication dan Sertiikasi Manajemen Risiko, pada tahun 2015, Bank juga melakukan sertiikasi untuk karyawan di divisi Audit, Divisi Treasury, Divisi Kepatuhan dan karyawan yang bertanggung jawab sebagai Penilai. Bank juga telah meningkatkan dan mengimplementasikan dua program akreditasi internal lainnya untuk perbankan ritel, dalam hal ini, Branch Manager Accreditation dan QNB First Academy. Dengan demikian, secara keseluruhan ada 19 program sertiikasi yang dijalankan di tahun 2015, yaitu: 1. Credit Skill Assessment 2. Branch Manager Accreditation 3. QNB First Academy 4. Property Appraiser Education 5. Compliance Certiication 6. Certiied Internal Auditor Banker 7. Preparatory for Treasury Certiication 8. WAPERD Certiication 9. Risk Management Certiication Selain melanjutkan program yang telah dijalankan dari tahun sebelumnya, berikut ini adalah beberapa program sertiikasi dan akreditasi baru yang dilaksanakan di tahun 2015: 1. Credit Skill Assessment Credit Skill Assessment adalah program pelatihan dan sertifikasi yang diberikan kepada karyawan yang berhubungan dengan proses kredit segmen komersil dan korporasi. Bank QNB Indonesia bekerjasama dengan lembaga sertifikasi bertaraf internasional - OMEGA dalam pelaksanaan pelatihan ini. 2. QNB First Academy QNB First Academy merupakan program pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang berhubungan dengan penjualan produk investasi Bancassurance dan Reksadana. Dalam pelatihan komprehensif berdurasi 72 jam ini, branch manager dan relationship manager pada QNB First, diajarkan mengenai produk-produk investasi, teknik menjual, maupun teknik mengelola keuangan nasabah. Melalui akreditasi ini, karyawan diharapkan siap untuk melaksanakan peran kerja secara efektif dan bertanggung jawab, sejalan dengan mulai beroperasinya cabang-cabang segmen QNB First. Pelatihan ini difasilitasi oleh pakar di bidang wealth management serta pengajar internal, untuk memastikan peserta mendapatkan pembekalan secara komprehensif. 3. Branch Management Accreditation Program Pada tahun 2015, semua Area Manager dan branch Manager telah menyelesaikan modul Efective Branch Management berdurasi 32 jam yang merupakan modul pertama dari Branch Management Accreditation Program. 90 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Beberapa program pelatihan teknis yang menjadi fokus pada tahun 2015, antara lain: 1. Selling Skills Product Knowledge Setelah meletakkan pondasi pelaksanaan pelatihan dengan materi yang lebih bersifat teknis pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini, penting bagi Bank QNB Indonesia untuk mendorong pengembangan program soft-skills dan leadership. Karyawan pada jajaran Kepala Divisi dan Sub Kepala Divisi, mengikuti setidaknya 3 tiga program pelatihan terkait leadership, yaitu Developing Great Talent, QNB Values for Leaders dan Managing TeamCoaching. 2. Engaging Customer with Service Spirit Engaging Customer with Service Spirit merupakan pelatihan untuk membekali para frontliner dalam hal meningkatkan motivasi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada nasabah sesuai dengan Jiwa Layanan Bank QNB Indonesia. Pelatihan Engaging Customer with Service Spirit merupakan bagian dari Program Akreditasi Frontliners. Sebanyak 9 batch pelaksanaan pelatihan dilakukan di seluruh wilayan Indonesia, dan diikuti oleh 192 karyawan. Modul yang diberikan adalah modul komprehensif, yang meliputi Efective Branch Management Modul eyang diberikan oleh pengajar internal yang terdiri dari Overview Retail Banking, Branch Leadership, Risk Management, Compliance, Audit, IT, Operation, Legal, dan Finance and Accounting. Pada tahun 2016, Branch Manager akan menyelesaikan modul Business Management Module yang akan dikirimkan oleh instruktur internal maupun praktisi eksternal. 4. Appraisal Accreditation Program Apprasial Accreditation Program Program merupakan pelatihan yang diberikan kepada karyawan Appraisal untuk memastikan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan peran dan jabatannya secara efektif. Bank QNB Indonesia bekerjasama dengan lembaga sertiikasi nasional MAPPI Masyarakat Profesi Penilai Indonesia. 5. Compliance Accreditation Program Compliance Accreditation Program merupakan pelatihan yang diberikan kepada karyawan Compliance Procedure untuk memastikan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan peran dan jabatannya secara efektif. Bank QNB Indonesia bekerjasama dengan lembaga sertiikasi nasional FKDKP Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan dalam pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi. Karyawan compliance Bank QNB Indonesia juga dipersyaratkan untuk menyelesaikan modul pembelajaran e-learning sebagaimana dikembangkan oleh QNB Group. 6. Audit Accreditation Program Audit Accreditation Program merupakan pelatihan yang diberikan kepada karyawan Audit untuk memastikan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan peran dan jabatannya secara efektif. Bank QNB Indonesia bekerjasama dengan lembaga sertiikasi nasional IAIB Ikatan Audit Intern Bank dan LSPP Lembaga Sertiikasi Profesi Perbankan dan lembaga sertifkasi bertaraf internasional – IIA International Internal Auditior dalam pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi. C. Technical Training Program Di tahun 2015 terdapat 17 program pelatihan teknis baru selain 31 program yang telah ada sejak 2014. Dengan demikian, terdapat 49 program pelatihan teknis yang diselenggarakan di tahun 2015. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari pihak manajemen dalam menghadirkan program yang dibutuhkan oleh Bank untuk meningkatkan kompetensi teknisnya di seluruh fungsi dan unit kerja. 32 program 49 program 2015 2014 91 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 3. Operation Excellence Manajemen terus memperkuat pelatihan untuk karyawan di fungsi operasional, di antara dengan pelatihan terkait Core System, Mini Bank, Lalu Lintas Devisa, Deteksi Uang Palsu. Sepanjang tahun 2015, Bank telah menyelenggarakan 16 program. Pengembangan kurikulum dan program akreditasi internal yang komprehensif untuk karyawan dalam fungsi operasional yang meliputi Teller, Customer Services, dan Central Bank Oice telah dimulai secara intensif pada bulan November 2015. Train the Trainer untuk tim Operasional ditargetkan selesai pada awal tahun 2016, guna memastikan program Akreditasi Internal ini akan siap diterapkan pada triwulan pertama tahun 2016. D. Leadership Professional Development 1. Leadership Training Setelah meletakkan pondasi pelaksanaan pelatihan dengan materi yang lebih bersifat teknis pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini, Bank QNB Indonesia mendorong pengembangan program soft-skill dan kepemimpinan. Program kepemimpinan dirancang untuk semua karyawan seperti program leadingmanaging self untuk karyawan tanpa bawahan, program leadingmanaging others untuk karyawan setingkat supervisor serta managing team for employees untuk karyawan setingkat sub divisi dan kepala divisi. Karyawan pada jajaran Kepala Divisi dan Sub Kepala Divisi, mengikuti setidaknya 3 tiga program pelatihan terkait leadership, yaitu Developing Great Talent, QNB Values for Leaders dan Managing TeamCoaching. 2. Lean Six Sigma and Project Management Training Sejalan dengan proyek perbaikan terus menerus yang dilaksanakan dalam beragam fungsi kerja, pelatihan lean six sigma diberikan pada proyek tim, untuk memastikan karyawan memperoleh pemahaman dan kemampuan dalam menjalankan proyek perbaikan secara sistematis dan tepat sasaran. 3. Train The Trainer TTT Train The Trainer merupakan pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang ditugaskan mengajar materi internal untuk memastikan para pengajar ini memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya. Program ini sekaligus merupakan bentuk apresiasi kepada internal trainer yang telah secara aktif berpartisipasi mendorong budaya pembelajaran di perusahaan. Sebanyak 3 batch pelatihan train the trainer dilakukan sepanjang tahun 2015, untuk karyawan dari berbagai unit kerja. E. Talent Management Development Program 1. Management Development Program MDP Program pelatihan MDP merupakan program pelatihan yang khusus diperuntukkan bagi fresh graduate yang memiliki potensi dan bakat yang akan dikembangkan menjadi calon pemimpin masa depan future leader Bank QNB Indonesia. Berbeda dengan tahun sebelumnya, durasi penyampaian materi pelatihan antara vendor dengan pengajar internal dibuat 30-70 dimana hampir seluruh kepala Divisi diberikan waktu untuk mengembangkan materi sesuai bidangnya masing- masing. Hal ini dilakukan agar peserta tidak hanya mendapat pengetahuan secara teoritis namun juga memahami implementasi dan tantangan nyata di tiap-tiap unit kerja sehingga siap untuk mengikuti pembelajaran On-the-job training di tempat kerja. Melalui program pendidikan yang bersifat akselerasi dan intensif, peserta program MDP diharapkan memiliki kompetensi yang mumpuni, baik secara teknis bidang perbankan maupun non-teknis, untuk dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. 2. Talent Development Program MDP Manajemen memiliki komitmen untuk pengembangan karyawan yang memiliki potensi dan kinerja tinggi, salah satunya untuk mengikuti Skema Global Mobility, yaitu mengirimkan karyawan untuk mengikuti On the Job Training pada QNB Group. Pada tahun 2015, manajemen memutuskan satu karyawan untuk melakukan pembelajaran terkait contract inancing di QNB Doha. 92 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2016 Pada tahun 2016, Bank akan terus mendukung karyawannya untuk mencapai keunggulan professional dan kepemimpinan yang efektif melalui internalisasi budaya perusahaan, pelatihan kepemimpinan, dan rangkaian program pengembangan kompetensi sebagai pondasi untuk pengembangan SDM lebih lanjut. Sebagai bagian dari strategi ini, rencana kerja Bank di tahun 2016 meliputi: 1. Melanjutkan implementasi program akreditasi internal dengan Akreditasi Operasional yang fokus pada peningkatan kemampuan karyawan yang terkait kegiatan operasional seperti OSMSS, Teller, Customer Service dan Central Back Oice dengan fokus untuk meningkatkan engagement karyawan dalam aktiitas operasional Bank. 2. Melanjutkan dan meningkatkan implementasi program talent management sehubungan dengan kebijakan suksesi dan kepemimpinan yang berkesinambungan. 3. Meningkatkan pengelolaan kinerja dan sistem SDM secara keseluruhan sesuai dengan pertumbuhan organisasi. F. E-Learning E-Learning adalah suatu pembelajaran yang menggunakan media teknologi informasi. E-Learning merupakan solusi pembelajaran yang dapat membantu karyawan untuk dengan mudah dan cepat mengakses materi pembelajaran tanpa harus menunggu jadwal kelas. Dengan adanya e-Learning diharapkan proses transfer pengetahuan akan lebih cepat dan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan. Fokus pengembangan konten e-learning pada tahun 2015 adalah untuk program pembelajaran inti core program atau wajib. Bank telah mengembangkan 4 empat modul pada tahun 2015 yakni tiga modul APU-PPT dasar dan satu modul refreshment AML. Fokus pengembangan e-Learning adalah modul manajemen risiko, standar layanan, dan anti-fraud. Biaya Pelatihan Dan Pengembangan Kompetensi Tahun 2015 Bank selalu mengalokasikan dana yang memadai untuk biaya pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan dengan komitmen untuk meningkatkannya sesuai dengan kebutuhan pengembangan karyawan. Distribusi Pelatihan Tahun 2015 Manajemen berkomitmen untuk memastikan semua karyawan menerima pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi mereka dan mendorong pengembangan diri. Tabel berikut menunjukkan distribusi pelatihan tahun 2015 Komisaris, Direksi dan Sekretaris Bisnis Kepatuhan Legal Operasional Risiko Sumber Daya Manusia Lain-lain total direktorat Persentase distribusi Pelatihan tahun 2014 jumlah karyawan tahun 2014 distribusi Pelatihan tahun 2015 distribusi Pelatihan tahun 2014 Persentase distribusi Pelatihan tahun 2015 jumlah karyawan tahun 2015 17 406 23 305 116 43 42 944 94,12 99,01 100,00 99,34 99,14 100,00 83,33 98,41 16 402 23 303 115 43 35 929 12 368 25 318 95 44 52 914 8 351 24 314 92 43 51 883 66,67 95,38 96,00 98,74 96,84 97,73 98,08 96,61 93 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tinjauan Keuangan Tinjauan Kinerja Keuangan Analisis dan pembahasan kinerja keuangan Bank berikut ini disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan PT Bank QNB Indonesia Tbk yang berakhir pada 31 Desember 2015 sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI”. Laporan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sungkoro Surja a member of Ernst Young Global Limited yang ditunjuk Bank dan memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material. Pembahasan dan analisis terperinci tentang kinerja keuangan Bank akan dsajikan dalam tiga bagian: Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Posisi Keuangan, dan Laporan Arus Kas. 94 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Laporan Laba Rugi Komprehensif PendAPAtAn dAn bebAn OPeRAsiOnAL Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan bunga - neto PendAPAtAn OPeRAsiOnAL LAinnyA Provisi dan Komisi Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing - Neto Lain-lain total Pendapatan Operasional Lainnya bebAn OPeRAsiOnAL LAinnyA Beban Karyawan Beban Umum dan Administrasi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Lain-lain total beban Operasional lainnya LAbA OPeRAsiOnAL bebAn nOn-OPeRAsiOnAL - netO Laba sebelum Pajak Penghasilan bebAn PAjAk PenghAsiLAn LAbA netO tAhun beRjALAn PendAPAtAn kOmPRehensif LAin Pos-pos yang akan diklasiikasikan ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif lainnya Pos-pos yang tidak akan diklasiikasikan ke laba rugi Keuntungan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti Pajak Penghasilan Terkait dengan Komponen Pendapatan Komprehensif Lainnya Pendapatan beban komprehensif lain, setelah pajak total laba komprehensif tahun berjalan keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 Dalam jutaan Rupiah 2.040.582 1.351.331 689.251 194.258 13.434 4.826 212.518 375.743 225.106 87.472 8.175 696.496 205.273 3.662 208.935 52.889 156.046 77 19 58 4.078 1.019 3.059 3.117 159.163 1.221.121 814.499 406.622 174.801 29.971 4.661 209.433 292.603 149.612 1.626 12.296 456.137 159.918 2.910 162.828 41.303 121.525 77 19 58 7.193 1.798 5.395 5.453 116.072 819.461 536.832 282.629 19.457 16.537 165 3.085 83.140 75.494 85.846 4.121 240.359 45.355 752 46.107 11.586 34.521 154 38 116 11.271 2.817 8.454 8.570 43.091 67,11 65,91 69,51 11,13 55,18 3,54 1,47 28,41 50,46 5279,58 33,51 52,69 28,36 25,84 28,32 28,05 28,41 200 200 200 156,69 156,67 156,70 157,16 37,12 Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 95 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Provisi dan Komisi Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing - Neto Lain-lain total Pendapatan Operasional Lainnya keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 Dalam jutaan Rupiah Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan bunga - neto keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 Dalam jutaan Rupiah 2.040.582 1.351.331 689.251 1.221.121 814.499 406.622 819.461 536.832 282.629 67,11 65,91 69,51 Pendapatan Bunga - Neto Pendapatan bunga – neto Bank di tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 67,11 dari Rp406,62 miliar di tahun 2014 menjadi Rp689,25 miliar di tahun 2015. Peningkatan Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya Bank mengalami peningkatan sebesar 1,47 dari Rp209,43 miliar di tahun Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Bank di tahun 2015 tercatat lebih rendah dibandingkan tahun 2014. Pada akhir tahun 2015, Beban Operasional Lainnya sebesar Rp696,50 miliar dibandingkan Rp456,14 miliar pada akhir tahun 2014, atau meningkat sebesar 52,69. Peningkatan ini terutama ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga kredit yang sejalan dengan pertumbuhan kredit. 2014 menjadi Rp212,52 miliar di tahun 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan provisi dan komisi. disebabkan oleh peningkatan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan, Beban Karyawan yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah karyawan, serta peningkatan Beban Umum dan Adminitrasi yang diakibatkan peningkatan biaya operasional untuk pembukaan cabang baru. 194.258 13.434 4.826 212.518 174.801 29.971 4.661 209.433 19.457 16.537 165 3.085 11,13 55,18 3,54 1,47 96 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Laba Operasional Pada tahun 2015, Bank membukukan Laba Operasional sebesar Rp205,27 miliar, yang meningkat 28,36, dibandingkan Beban Non-Operasional – Neto Pada tahun 2015, Bank membukukan kenaikan dalam Beban Non-Operasional - Neto sebesar 25,82 dari Rp2,91 Pendapatan Bunga - Neto Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Beban Karyawan Beban Umum dan Administrasi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Lain-lain total beban Operasional lainnya keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah 375.743 225.106 87.472 8.175 696.496 292.603 149.612 1.626 12.296 456.137 83.140 75.494 85.846 4.121 240.359 28,41 50,46 5279,58 33,51 52,69 689.251 212.518 696.496 205.273 406.622 209.433 456.137 159.918 282.629 3.085 240.359 45.355 69,51 1,47 52,69 28,36 Rp159,92 miliar di tahun 2014. Pencapaian ini terutama didorong oleh peningkatan Pendapatan Bunga Neto. miliar di tahun 2014 menjadi Rp3,66 miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh keuntungan translasi mata uang asing atas aset dan liabilitas. 97 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pendapatan Sebelum Pajak Penghasilan Pada tahun 2015, Pendapatan Sebelum Pajak Penghasilan Bank mengalami peningkatan sebesar 28,32 dari Rp162,83 miliar di tahun 2014 menjadi Rp208,93 miliar ditahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga kredit neto dan provisi dan komisi. Beban Pajak Penghasilan Pada tahun 2015, Beban Pajak Penghasilan Bank tercatat sebesar Rp52,89 miliar, atau naik sebesar 28,05 dari Rp41,9 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan sebelum pajak penghasilan. Laba Tahun Berjalan Pada tahun 2015, Bank membukukan kenaikan dalam laba tahun Berjalan sebesar 28,41 dari Rp121,53 miliar di tahun 2014 menjadi Rp156,05 miliar. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga serta provisi dan komisi. Pendapatan Komprehensif Lain Pada tahun 2015, Pendapatan Komprehensif Lain Bank tercatat sebesar Rp3,12 miliar, naik 157,16 dari Rp5,45 miliar di tahun 2014. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan keuntungan aktuarial atas program manfaat pasti. Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Bank mengalami kenaikan sebesar 37,12 dari Rp116,07 miliar di tahun PenghAsiLAn kOmPRehensif LAin Pos-pos yang akan diklasiikasikan ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif lainnya Pos-pos yang tidak akan diklasiikasikan ke laba rugi Keuntungan Kerugian aktuarial atas program manfaat pasti Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya keuntungan kerugian komprehensif Lain setelah Pajak total Penghasilan komprehensif tahun berjalan 77 19 58 4.078 1.019 3.059 3.117 159.163 77 19 58 7.193 1.798 5.395 5.453 116.072 154 38 116 11.271 2.817 8.454 8.570 43.091 200 200 200 156,69 156,67 156,70 157,16 37,12 keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 dalam jutaan Rupiah 2014 menjadi Rp159,16 miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bunga kredit serta provisi dan komisi 98 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Aset Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank-bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain Tagihan Derivatif Tagihan Akseptasi Efek-efek yang Dibeli Dengan janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Efek-efek Beban Dibayar Dimuka Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain - Neto total Aset LiAbiLitAs dAn ekuitAs LiAbiLitAs Liabilitas Segera Simpana Dari Nasabah Simpanan Dari Bank-bank Lain Liabilitas Akseptasi Liabilitas Derivatif Utang Pajak Penghasilan Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto Beban yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain Pinjaman Subordinasi total Liabilitas ekuitAs Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Neto Rugi yang Belum Direalisasi Atas Efek-efek Dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan Saldo Laba Ekuitas - Neto total Liabilities and equity keterangan Persentase 2014 jumlah Pertumbuhan 2015 Dalam jutaan Rupiah Laporan Posisi Keuangan 45.432 1.710.947 31.146 2.111.813 2.921 61.821 269.117 20.788.304 325.444 108.443 110.577 45.670 146.014 25.757.649 337.357 18.509.008 3.179.111 61.821 661 2.401 80.619 42.324 155.213 964.950 23.333.465 2.189.287 24.570 - 16.444 275.911 2.424.184 25.757.649 52.653 1.425.155 43.324 3.324.797 849 60.744 268.324 15.093.659 232.642 57.114 114.631 42.370 122.756 20.839.018 252.785 16.161.710 1.863.330 60.744 1.371 20.402 63.892 7.031 142.732 - 18.573.997 2.189.287 24.570 58 19.503 119.865 2.265.021 20.839.018 7.221 285.792 12.178 1.212.984 2.072 1.077 793 5.694.645 92.802 51.329 4.054 3.300 23.258 4.918.631 84.572 2.347.298 1.315.781 1.077 710 18.001 16.727 35.293 12.481 964.950 4.759.468 - - 58 3.059 156.046 159.163 4.918.631 13,71 20,05 28,11 36,48 244,05 1,77 0,30 37,73 39,89 89,87 3,54 7,79 18,95 23,60 33,46 14,52 70,61 1,77 51,79 88,23 26,18 501,96 8,74 100 25,62 0,00 0,00 100 15,68 130,18 7,03 23,60 Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 99 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Aset Total Aset Bank pada tahun 2015 meningkat 23,60 menjadi Rp25,76 triliun dari Rp20,84 triliun pada Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain Bank mencatat penurunan dalam jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank lain sebesar 36,48 dari Rp3,32 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi Rp2,11 triliun pada akhir tahun 2015. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tidak tersedianya dana likuid yang dapat ditempatkan pada Bank Indonesia sejalan dengan meningkatnya LDR Bank. Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank-bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain Tagihan Derivatif Tagihan Akseptasi Efek-efek yang Dibeli Dengan janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Efek-efek Beban Dibayar Dimuka Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-lain - Neto total Aset Dalam jutaan Rupiah Kredit yang Diberikan Total kredit yang diberikan Bank pada tahun 2015 meningkat 37,73 dari Rp15,09 triliun menjadi Rp20,09 triliun pada akhir 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit yang diberikan sejalan dengan visi dan target bisnis Bank di tahun 2015 untuk melakukan ekspansi pemberian kredit dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Beberapa debitur Bank juga memperoleh fasilitas dari kelompok usaha QNB Group, antara lain berupa kredit sindikasi. Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah Dikurangi cadangan kerugian Dikurangi: cadangan kerugian kredit yang diberikan Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 akhir 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah penyaluran kredit yang diberikan. 3.434 20.826.610 20.830.044 41.740 20.788.304 3.613 15.102.507 15.106.120 12.461 15.093.659 179 5.724.103 5.723.924 29.729 5.694.645 4,96 37,90 37,89 234,97 37,73 45.432 1.710.947 31.146 2.111.813 2.921 61.821 269.117 20.788.304 325.444 108.443 110.577 45.670 146.014 25.757.649 52.653 1.425.155 43.324 3.324.797 849 60.744 268.324 15.093.659 232.642 57.114 114.631 42.370 122.756 20.839.018 7.221 285.792 12.178 1.212.984 2.072 1.077 793 5.694.645 92.802 51.329 4.054 3.300 23.258 4.918.631 13,71 20,05 28,11 36,48 244,05 1,77 0,30 37,73 39,89 89,87 3,54 7,79 18,95 23,60 100 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Liabilitas Bank mencatat kenaikan dalam jumlah liabilitas sebesar 25,62 dari Rp18,57 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi R23,33 triliun pada tahun 2015. Peningkatan tersebut Simpanan dari Nasabah Simpanan dari Nasabah mengalami kenaikan sebesar 14.52 menjadi Rp18,51 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp16,16 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh keberhasilan Bank dalam mengumpulkan Liabilitas Segera Simpanan Dari Nasabah Simpanan Dari Bank-bank Lain Liabilitas Akseptasi Liabilitas Derivatif Utang Pajak Penghasilan Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto Beban yang Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Lain-lain Pinjaman Subordinasi total Liabilitas Pihak Berelasi Pihak Ketiga simpanan dari nasabah Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertubuhan keterangan 2014 2015 terutama disebabkan oleh peningkatan pada simpanan dari nasabah, simpanan dari Bank lain serta pinjaman subordinasi. dana nasabah yang digunakan pada penyaluran kredit yang diberikan ditengah perlambatan ekonomi yang saat ini terjadi. 337.357 18.509.008 3.179.111 61.821 661 2.401 80.619 42.324 155.213 964.950 23.333.465 252.785 16.161.710 1.863.330 60.744 1.371 20.402 63.892 7.031 142.732 - 18.573.997 84.572 2.347.298 1.315.781 1.077 710 18.001 16.727 35.293 12.481 964.950 4.759.468 33,46 14,52 70,61 1,77 51,79 88,23 26,18 501,96 8,74 100 25,62 1.040.738 17.468.270 18.509.008 260.199 15.901.511 16.161.710 780.539 1.566.759 2.347.298 299,98 9,85 14,52 101 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Simpanan dari Bank-bank Lain Simpanan dari Bank-bank Lain mengalami kenaikan sebesar 70,61 menjadi Rp3,18 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1,86 triliun. Kenaikan ini terutama Ekuitas Ekuitas mengalami kenaikan sebesar 7,03 menjadi Rp2,42 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp2,27 Saldo Laba Saldo Laba Bank mengalami kenaikan sebesar 130,18 dari Rp119,87 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp275,91 miliar Pihak Berelasi Pihak Ketiga simpanan dari bank-bank Lain Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya saldo Laba disebabkan oleh peningkatan interbank call money yang diterima dari QNB Group untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank. 2.688.691 490.420 3.179.111 1.858.368 4.962 1.863.330 830.323 485.458 1.315.781 44,68 9783,52 70,61 di tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh laba bersih yang diterima Bank selama tahun berjalan. 4.396 271.515 275.911 4.396 115.469 119.865 - 156.046 156.046 0,00 135,14 130,18 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penerimaan laba bersih selama tahun berjalan. 102 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mencapai Rp2,00 triliun, mengalami penurunan 203,80 dibandingkan arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2014 sebesar Rp1,96 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pada jumlah dana simpanan dari nasabah yang diterima dibandingkan dengan jumlah yang diterima pada tahun sebelumnya Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas yang dgunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mencapai Rp129,15 miliar, dibandingkan arus kas yang diperoleh dari aktivitas investasi pada tahun 2014 sebesar Rp98,33 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan efek-efek untuk tujuan investasi. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 mencapai Rp964,96 miliar, dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp647,04 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh pinjaman subordinasi dari QNB SAQ yang telah disetujui oleh OJK dan BI untuk diperhitungkan sebagai modal pelengkap. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penurunan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing Pada Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas, Awal Tahun Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Neto Rugi yang Belum Direalisasi Atas Efek-efek Dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan Kerugian Komprehensif lain Saldo Laba ekuitas - neto Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 Dalam jutaan Rupiah Persentase jumlah Pertumbuhan keterangan 2014 2015 2.189.287 24.570 - 16.444 275.911 2.424.184 2.189.287 24.570 58 19.503 119.865 2.265.021 - - 58 3.059 156.046 159.163 - - 100,00 15,68 130,18 7,03 2.003.503 129.151 964.950 1.167.704 221.113 4.845.929 3.899.338 1.925.998 98.331 647.117 2.671.446 37.992 2.136.491 4.845.929 3.929.501 227.482 317.833 3.839.150 183.121 2.709.438 946.591 204,03 231,34 49,12 143,71 482,00 126,82 19,53 103 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rasio Keuangan mOdAL Capital Adequacy Ratio CAR Aset PROduktif Aset Produktif Aset Non-Produktif Aset Tak Berjalan dibanding Total Aset Produktif Aset Non- Produktif Aset Produktif Tak Berjalan dibanding Total Aset Produktif Aset Keuangan CKPN dibanding Aset Produktif Kredit Bermasalah NPL Bruto NPL Neto PROfitAbiLtAs ROA ROE NIM BOPO LiQuiditAs LDR kePAtuhAn Giro Rupiah Minimum Giro Mata Uang Asing Minimum Posisi Devisa Neto Rasio keuangan 2014 Pertumbuhan 2015 Informasi Keuangan Lainnya Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Kemampuan Bank untuk melunasi kewajibannya baik yang bersifat jangka panjang maupun pendek dapat diukur melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio proitabilitas seperti disajikan dalam bagian Rasio Keuangan. Dari segi kemampuan membayar utang, rasio kecukupan modal CAR Bank mencapai 16.18 yang tergolong cukup tinggi dan meningkat dari tahun sebelumnya. Dalam perspektif yang sama, likuiditas relatif stabil sepanjang tahun 2015 dengan Loan to Deposit Ratio LDR naik menjadi 112,54 seiring dengan perluasan penyaluran kredit dan kondisi likuiditas perbankan yang semakin ketat menghadapi perlambatan ekonomi. Dari segi kolektibilitas, NPL Neto masih terjaga di angka 2,40 pada tahun 2015, yang mengindikasikan hasil positif upaya manajemen dalam menangani pertumbuhan kredit sekaligus menjaga kualitas aset. Pencapaian menggembirakan ini juga didorong oleh penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, manajemen risiko yang kuat, dan sistem pengelolaan kredit yang lebih baik serta pemantauan yang lebih ketat atas para debitur. Catatan: Angka rasio keuangan yang disajikan hanya untuk keperluan Bank. Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 16,18 2,13 2,13 0,16 2,59 2,40 0,87 7,50 3,08 90,95 112,54 7,59 8,54 0,26 15,10 0,21 0,21 0,06 0,31 0,23 1,05 6,62 2,80 88,90 93,47 8,35 8,14 0,22 1,08 1,92 1,92 0,10 2,28 2,16 0,18 0,88 0,28 2,05 19,07 0,76 0,40 0,04 104 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No.1512 PBI2013, struktur permodalan Bank terdiri dari modal inti Tier I dan modal pelengkap Tier II. Dalam penilaian kecukupan modal, Bank menggunakan Standardized Approach untuk mengukur kecukupan modal untuk Risiko Kredit dan Risiko Pasar sementara untuk Risiko Operasional, Bank menggunakan Basic Indicator Approach. Prosedur penilaian ini mengacu pada ketentuan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.136DPNP tanggal 18 Februari 2011, Surat Edaran Bank Indonesia No.1421DPNP tanggal 18 Juli 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.113DPNP tanggal 27 Januari 2009. Pengungkapan struktur permodalan Bank telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6 POJK.032015, tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11 SEOJK.032015 tanggal 17 April, 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional dan akan disajikan dalam pembahasan Manajemen Risiko di Laporan Tahunan ini. Seiring dengan aktivitas Bank, terutama dalam penyaluran kredit neto yang meningkat secara signiikan sebesar 37,73 menjadi Rp20,79 triliun, maka rasio kecukupan modal KPMM mengalami kenaikan dari 15,10 pada tahun 2014 menjadi 16,18 di tahun 2015 dan masih tetap berada di atas persyaratan minimum modal yang diwajibkan diukur sebesar 8 dari ATMR. Kebijakan Bank terkait komposisi struktur modal telah mempertimbangkan tingkat risiko usaha. Kebijakan Dividen Bank menetapkan jumlah dividen yang dibayarkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS Tahunan. Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang terkait dengan kinerja dan kecukupan modal Bank. Pada tahun 2015, Bank melalui RUPS Tahunan yang diadakan pada 4 Februari 2015, menyetujui penggunaan laba bersih Bank tahun buku 2014 sejumlah Rp120,84 miliar untuk memperkuat kecukupan permodalan Bank dan karenanya tidak membagikan dividen. Pada tahun 2014, berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 28 Maret 2014, Bank juga menyetujui penggunaan laba bersih Bank pada tahun 2013 sejumlah Rp3,36 miliar untuk menutupi akumulasi kerugian tahun sebelumnya. Perbandingan antara Target dan Realisasi Tahun 2015 Serta Target Tahun 2016 Secara umum, Bank membuat kemajuan positif pada tahun 2015, sebagaimana tercermin dalam pencapaian beberapa indikator kinerja utama dibandingkan target, antara lain penyaluran kredit, dana pihak ketiga, dan pendapatan bunga. Di sisi lain, pencapaian dan kemajuan di tahun 2015 menjadi pondasi utama untuk menyusun proyeksi dan target untuk tahun 2015 dengan tetap mempertimbangkan kondisi makroekonomi dan dinamika industri perbankan serta tren masa depan. Kredit Bank tumbuh mencapai Rp20,79 triliun pada tahun 2015, atau 102,64 dari target. Dana Pihak Ketiga juga membukukan perolehan target yang baik sebesar 90,71 atau Rp18,51 triliun pada tahun 2015. Terakhir, pendapatan bunga menyumbang Rp689,25 miliar atau sekitar 108,10 dari target dengan. Pada tahun 2016, Kredit diperkirakan akan tumbuh sebesar 28,01 dari Rp20,83 triliun menjadi Rp26,66 triliun, terutama didorong oleh portofolio perbankan wholesale serta upaya Bank untuk meningkatkan kontribusi perbankan retail. Pada tahun 2016, Dana Pihak Ketiga diperkirakan juga akan meningkat mencapai Rp26,64 triliun atau tumbuh 43,96 dari tahun sebelumnya. Bank juga akan terus memperbaiki rasio Current Account and Saving Account CASA. Dari sisi inansial, Bank telah memproyeksikan pendapatan bunga mencapai Rp880,77 miliar, mencatatkan kenaikan 27,20. 105 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Informasi Penggunaan Hasil Penawaran Umum Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas PUT II Pada tahun 2010, Bank melakukan PUT II sebanyak 2.935.263.768 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp250 setiap lembar, sehingga jumlah dana yang diterima adalah sebesar Rp733.815.942.000. Per 31 Desember 2015, seluruh dana hasil PUT II yang dilaksanakan pada tahun 2010, setelah dikurangi biaya- biaya terkait PUT II, telah dipergunakan seluruhnya sesuai peruntukkannya. Informasi Material Informasi tentang Peningkatan atau Penurunan Material dari PenjualanLaba Bersih Sepanjang tahun 2015, seluruh transaksi Bank adalah transaksi yang wajar. Peningkatan dan penurunan pada imbal dari semua transaksi merupakan hal yang umum pada kegiatan usaha dan bukan merupakan dampak dari kejadian luar biasa yang menyebabkan peningkatan atau penurunan yang signiikan. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal Per 31 Desember 2015, Bank tidak memiliki ikatan yang material terkait investasi barang modal. Informasi dan Fakta Materi yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada Informasi dan Fakta Materi yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan. Komitmen dan Kontijensi Per 31 Desember 2015, Bank memilki komitmen dan kontinjensi terkait fasilitas kredit dan Letters of Credit LC dengan berbagai pihak yang dijabarkan berikut ini: 1. Jumlah fasilitas kredit uncommitted Bank kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing- masing sebesar Rp2,96 triliun dan Rp2,06 triliun. 2. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jangka waktu untuk Letter of Credit LC adalah sekitar 1 bulan sampai dengan 6 bulan, sedangkan jangka waktu untuk bank garansi yang diterbitkan masing-masing berkisar antara 1 bulan sampai dengan 1 tahun dan 90 hari sampai dengan 3 tahun. Informasi Material Mengenai Investasi. Ekspansi, Divestasi, PenggabunganPeleburan Usaha, Akuisisi, atau Restrukturisasi UtangModal Pada tahun 2015, Bank tidak memiliki transaksi atau aktivitas yang material terkait investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, atau restrukturisasi utang dan modal. Sifat Hubungan dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena hubungan kepemilikan danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, Bank telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar. Pencatatan transaksi berelasi Bank telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No.7 revisi tahun 2010 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” agar dapat memberikan laporan keuangan yang wajar. Transaksi material dengan pihak berelasi yang dilakukan Bank selama tahun 2015 selengkapnya terdapat pada catatan 34 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Perubahan Peraturan Perundang-undangan dan Dampaknya bagi Bank Pada tahun 2015, Bank Indonesia dan OJK telah menerbitkan sejumlah peraturan yang memiliki dampak signiikan bagi Bank seperti dijabarkan berikut ini: 106 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pemberian Kredit Atau Pembiayaan dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Rasio Loan to Value atau Rasio Financing to Value untuk Kredit atau Pembiayaan Properti dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif Oleh Bank Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik 1 2 3 4 5 PBI No. 1712PBI2015 tgl 25 Juni 2015 SE BI No. 1719DPUM tgl 8 Juli 2015 PBI No.1710PBI2015 tgl 18 Juni 2015 SE BI No.17 25 DKMP tgl 12 Oktober 2015 6SEOJK.032015 tgl 6 Februari 2015 POJK No. 6POJK.032015 tgl 31 Maret 2015 SE OJK No. 11 SEOJK.032015 tgl 17 April 2015 POJK No. 8POJK.042015 tgl 25 Juni 2015 » Bank Umum wajib menjaga rasio Kredit UMKM secara bulanan » Bank Umum menyusun rencana pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM dengan memperhatikan tahapan pencapaian rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM terhadap total Kredit atau Pembiayaan, yaitu : 1. Tahun 2015, paling rendah 5 2. Tahun 2016, paling rendah 10 3. Tahun 2017, paling rendah 15; dan 4. Sejak tahun 2018, paling rendah 20 » Bank Umum wajib menyampaikan laporan realisasi pemberian Kredit atau Pembiayaan UMKM secara online melalui Laporan Bulanan Bank Umum » Bank wajib memenuhi batasan Rasio LTV KP dan batasan Uang Muka KKB » Bank menyampaikan laporan oline mengenai KP dan KKB kepada Bank Indonesia » Bank Penyelenggara wajib memberikan pelatihan dan edukasi kepada Agen yang telah lulus uji tuntas » Bank Penyelenggara harus menyampaikan : 1. Laporan realisasi penyelenggaraan Laku Pandai untuk pertama kali 2. Laporan rencana penambahan kerjasama dengan Agen dalam rangka penyelenggaraan Laku Pandai setiap tahun dalam RBB tahun yang bersangkutan 3. Laporan realisasi kerjasama dengan Agen bersamaan dengan laporan realisasi RBB sebagaimana ketentuan yang berlaku 4. Laporan Perkembangan Penyelenggaraan Laku Pandai disampaikan secara triwulanan 5. Laporan rencana kerjasama pertama kali dengan Agen berbadan hukum yang telah bekerjasama dengan Bank Penyelenggara lain yang kegiatan usahanya sejenis » Bank wajib menyusun, mengumumkan, dan menyampaikan Laporan Publikasi terdiri atas : 1. Laporan Publikasi Bulanan 2. Laporan Publikasi Triwulanan 3. Laporan Publikasi Tahunan; dan 4. Laporan Publikasi Lain » Emiten atau Perusahaan Publik wajib : 1. Memiliki Situs Web yang menyajikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris 2. Memuat informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik yang terbuka untuk umum, aktual, dan terkini. 3. Menyesuaikan dengan ketentuan POJK No. 8 POJK.042015 dalam jangka waktu 6 bulan sejak berlakunya POJK topik no. ketentuan 2015 dampak 107 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pedoman Pemantauan Dan Analisis Perlindungan Konsumen Di Sektor Jasa Keuangan Ketentuan Kehati-hatian dalam rangka Stimulus Perekonomian Nasional bagi Bank Umum Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka 6 7 8 SE Dewan Komisioner No. 2 SEDK.072015 Tgl 30 Juni 2015 POJK No. 11 POJK.032015 tgl 21 Agustus 2015 SE OJK No. 32 SEOJK.042015 tgl 17 November 2015 » Satuan Kerja yang melaksanakan fungsi Edukasi dan Perlindungan Konsumen melakukan penyusunan Kertas Kerja yang terdiri dari : 1. Kertas Kerja Pelaksanaan Edukasi dalam Rangka Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan atau Masyarakat 2. Kertas Kerja Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan 3. Kertas Kerja Penyampaian Informasi dalam Rangka Pemasaran Produk danatau Layanan Jasa Keuangan; dan 4. Kertas Kerja Perjanjian Baku. 5. Kertas Kerja Kerahasiaan dan Keamanan Data danatau Informasi Pribadi Konsumen » Kertas Kerja akan dilaksanakan 1 satu tahun sekali pada bulan Juni dengan batas penyampaian kembali paling lambat pada tanggal 30 September. » Penyampaian dilakukan melalui laman dengan alamat peduli. ojk.go.id » Dalam menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi, Bank tetap menerapkan prinsip kehati- hatian dilakukan terhadap: 1. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar bagi: a. Kredit beragun rumah tinggal; dan b. Kredit kepada UMKM yang dijamin oleh lembaga penjaminan atau c. asuransi Kredit berstatus Badan Usaha Milik Daerah BUMD; 2. Penilaian dan penetapan kualitas aset bagi: a. Kredit dan penyediaan dana lainnya dalam jumlah kecil; dan b. Kredit yang direstrukturisasi 3. Penyertaan Modal. » Pada saat POJK ini berlaku : 1. Kualitas Kredit yang direstrukturisasi dan masih dalam periode 3 tiga kali kewajiban pembayaran pokok dan atau bunga setelah penandatanganan perjanjian Restrukturisasi Kredit; atau 2. Kualitas Kredit yang direstrukturisasi dan masih dalam masa pemberian tenggang waktu pembayaran pokok setelah penandatanganan perjanjian Restrukturisasi Kredit, ditetapkan sesuai POJK ini. » POJK ini berlaku sampai dengan 2 tahun sejak tanggal diundangkan. » Perusahaan Terbuka wajib menerapkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka danatau menjelaskan alasan tidak diterapkannya Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka » Penerapan Pedoman Tata Kelola oleh Perusahaan Terbuka dilakukan melalui pendekatan “Terapkan atau Jelaskan” Comply or Explain. Dengan pendekatan “Terapkan atau Jelaskan” Comply or Explain, Perusahaan Terbuka direkomendasikan melaksanakan rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. » Dalam hal Perusahaan Terbuka belum melaksanakan rekomendasi tersebut, Perusahaan Terbuka wajib menjelaskan alasannya dan alternatif pelaksanaannya jika ada. topik no. ketentuan 2015 dampak 108 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Penyampaian Informasi Nasabah Asing Terkait Perpajakan Kepada Negara Mitra Atau Yurisdiksi Mitra Penyidikan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas Liquidity Coverage Ratio Bagi Bank Umum 9 10 11 POJK No. 25 POJK.032015 tgl 4 Desember 2015 POJK No. 22 POJK.012015 tgl 28 Desember 2015 POJK Nomor 42 POJK.032015 tgl 31 Desember 2015 » Dalam rangka penerapan perjanjian Pertukaran Informasi secara Otomatis, Lembaga Jasa Keuangan LJK wajib menyampaikan laporan kepada otoritas pajak Indonesia berupa informasi Nasabah Asing terkait perpajakan untuk diteruskan kepada otoritas pajak Negara Mitra atau Yurisdiksi Mitra. » Laporan sebagaimana dimaksud merupakan laporan mengenai informasi Nasabah Asing yang memiliki saldo rekening atau nilai rekening paling sedikit sesuai dengan perjanjian Pertukaran Informasi secara Otomatis. » Informasi Nasabah Asing paling sedikit meliputi : 1. Informasi nasabah; dan 2. Informasi keuangan nasabah. » Bank atau Kustodian wajib memenuhi permintaan Penyidik OJK. » Setiap pihak dapat menyampaikan laporan danatau informasi mengenai dugaan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan kepada OJK disampaikan secara tertulis danatau datang secara langsung kepada OJK. » Laporan danatau informasi yang disampaikan secara tertulis paling kurang mencantumkan : 1. Nama pelapor 2. Identitas pelapor; dan 3. Uraian kejadian danatau tindakan yang diduga merupakan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan. » Bank wajib memelihara kecukupan likuiditas yang memadai dihitung dengan menggunakan LCR. » Perhitungan LCR dihitung dalam denominasi Rupiah. » Pemenuhan LCR ditetapkan paling rendah 100 seratus persen secara berkelanjutan. » OJK berwenang menetapkan LCR yang lebih tinggi dari kewajiban pemenuhan LCR dalam hal OJK menilai suatu Bank membutuhkan likuiditas yang lebih besar. » Bank wajib melakukan perhitungan dan pelaporan LCR baik individual maupun konsolidasi secara : 1. Harian 2. Bulanan; dan 3. Triwulanan. » Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 1 dan BUKU 2 yang pada awalnya tidak diwajibkan memenuhi ketentuan LCR, kemudian menjadi Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 3, BUKU 4 atau bank asing, wajib menghitung dan menyampaikan laporan LCR. Kewajiban penyampaian laporan LCR ditetapkan : 1. Laporan LCR bulanan dilakukan pertama kali pada bulan ketiga sejak dinyatakan sebagai Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 3, BUKU 4 atau bank asing 2. Laporan LCR triwulanan dilakukan pertama kali pada periode triwulanan berikutnya setelah menyampaikan laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada angka 1. topik no. ketentuan 2015 dampak 109 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika Melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement 12 13 PBI No.179PBI2015 tgl 29 Mei 2015 SE BI No.1713DPSP tgl 5 Juni 2015 SE BI No.1730DPSP tgl 13 November 2015 » Dalam penyelenggaraan SKNBI, Peserta wajib : 1. Menyusun Kebijakan dan Prosedur Tertulis KPT yang mendukung sistem kontrol internal yang baik dalam pelaksanaan operasional SKNBI, termasuk prosedur pengamanan penggunaan SKNBI di lingkungan internal Peserta 2. Melakukan pemeriksaan internal terhadap operasional SKNBI 3. Melakukan security audit 4. Memiliki pedoman BCP dan DRP 5. Menggunakan aplikasi SPK sesuai dengan buku pedoman penggunaan aplikasi SPK. 6. Menjamin SPK utama dan SPK cadangan berfungsi dengan baik. » Melaksanakan perjanjian dengan Penyelenggara apabila diperlukan dalam rangka penyelenggaraan SKNBI. » Menginformasikan biaya transaksi melalui SKNBI kepada nasabah secara transparan. » Memberikan data dan informasi terkait penyelenggaraan SKNBI kepada Bank Indonesia. » Mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh asosiasi sistem pembayaran yang telah disetujui oleh Bank Indonesia. » Mematuhi ketentuan lain terkait operasional penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal. » Dalam rangka penyelenggaraan Setelmen Dana melalui Sistem BI-RTGS, Peserta wajib: 1. Menyusun Kebijakan dan Prosedur Tertulis KPT yang mendukung sistem kontrol internal yang baik dalam pelaksanaan operasional Sistem BI-RTGS 2. Melakukan pemeriksaan internal untuk menjamin keamanan operasional Sistem BI-RTGS. 3. Melakukan security audit d. Menyusun kebijakan teknologi informasi terkait dengan Sistem BI-RTGS yang di-review dan di-update secara reguler. 4. Memiliki pedoman Disaster Recovery Plan DRP dan Business Continuity Plan BCP 5. Menggunakan aplikasi RPP sesuai dengan Buku Pedoman Pengoperasian Sistem BI-RTGS. 6. Melakukan pemeliharaan data 7. Menjamin RPP utama dan RPP cadangan berfungsi 8. dengan baik untuk melakukan berbagai aktivitas Sistem BI-RTGS sepanjang jam operasional Sistem BI-RTGS. » Bertanggung jawab atas kebenaran instruksi Setelmen Dana dan seluruh informasi yang dikirim Peserta kepada Penyelenggara melalui Sistem BI-RTGS. » Mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Penyelenggara, ketentuan asosiasi sistem pembayaran dan ketentuan lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan Setelmen Dana seketika melalui Sistem BI-RTGS. » Memenuhi perjanjian penggunaan Sistem BI-RTGS antara Penyelenggara dengan Peserta. » Menginformasikan biaya Transfer Dana dan jam layanan nasabah untuk Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS secara transparan. » Memberikan data dan informasi terkait penyelenggaraan Sistem BI-RTGS kepada Bank Indonesia. dampak topik no. ketentuan 2015 110 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Domestik 14 PBI Nomor 1718 PBI2015 tgl 12 November 2015 PBI No.176PBI2015 tgl 29 Mei 2015 PBI No. 1713PBI2015 tgl 25 Agustus 2015 PBI No. 1715PBI2015 tgl 2 Oktober 2015 SE BI No.1715DPM tgl 12 Juni 2015 SE BI No.1720DPM tgl 28 Agustus 2015 SE BI No. 1723DPM tgl 30 September 2015 SE BI No.1749DPM tgl 21 Desember 2015 » Dalam penyelenggaraan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS, Peserta wajib : 1. Menjaga kelancaran dan keamanan dalam penggunaan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS; 2. Bertanggungjawab atas kebenaran Transaksi danatau instruksi Setelmen, serta seluruh informasi yang dikirim Peserta kepada Penyelenggara melalui Sistem BI-ETP, BI- SSSS, dan Sistem BI-RTGS; 3. Melaksanakan kegiatan operasional terkait Sistem BI- ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS sesuai dengan perjanjian penggunaan sistem antara Penyelenggara dan Peserta, dan ketentuan yang mengatur mengenai 4. Penyelenggaraan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI- RTGS, serta ketentuan terkait lainnya; 5. Menginformasikan biaya transaksi melalui Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS kepada nasabah secara transparan; 6. Memberikan data dan informasi terkait kegiatan operasional Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS kepada Bank Indonesia; dan 7. Mematuhi ketentuan yang dikeluarkan oleh asosiasi terkait penyelenggaraan Sistem BI-ETP, BI-SSSS, dan Sistem BI-RTGS. » Peningkatan threshold penjualan valuta asing melalui transaksi forward tanpa underlying transaksi, dari sebelumnya USD 1 juta menjadi USD 5 juta atau ekuivalennya per transaksi per nasabah. Sementara threshold penjualan valuta asing melalui transaksi option tetap sebesar USD 1 juta. » Pelarangan investasi dalam bentuk Surat Berharga Bank Indonesia dalam valuta asing sebagai underlying pembelian valuta asing terhadap Rupiah baik melalui transaksi spot dan atau transaksi derivatif. » Penjabaran pengaturan penjualan valuta asing terhadap Rupiah melalui transaksi forward dan transfer Rupiah kepada pihak asing dengan underlying transaksi berupa kepemilikan dana valuta asing di dalam negeri dan di luar negeri. » Penjabaran pengaturan transaksi valuta asing terhadap Rupiah dengan underlying transaksi berupa pemberian kredit. » Penjabaran atas penyelesaian transaksi forward jual dengan nominal transaksi paling banyak sebesar threshold danatau transaksi forward jual dengan underlying transaksi kepemilikan dana valas di dalam dan luar negeri yang wajib dilakukan dengan cara perpindahan dana pokok. » Penegasan dan penjabaran atas kewajiban untuk memenuhi ketentuan penggunaan Rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia » Pengaturan agar bank harus menerapkan prosedur dan sistem pengendalian dokumen. » Penyempurnaan jenis dokumen underlying transaksi. topik no. ketentuan 2015 dampak 111 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing 15 PBI No. 177PBI2015 tgl 29 Mei 2015 PBI No. 1714PBI2015 tgl 25 Agustus 2015 PBI No. 1716PBI2015 tgl 2 Oktober 2015 SE BI No. 1716DPM tgl 12 Juni 2015 SE BI No.1721DPM tgl 28 Agustus 2015 SE BI No. 1750DPM tgl 21 Desember 2015 » Peningkatan threshold penjualan valuta asing melalui transaksi forward tanpa underlying transaksi, dari sebelumnya USD 1 juta menjadi USD 5 juta atau ekuivalennya per transaksi per pihak asing maupun per posisi outstanding per bank. Sementara threshold penjualan valuta asing melalui transaksi option dan swap tetap sebesar USD 1 juta. » Pelarangan investasi dalam bentuk Surat Berharga Bank Indonesia dalam valuta asing sebagai underlying pembelian valuta asing terhadap Rupiah baik melalui transaksi spot dan atau transaksi derivatif. » Penjabaran pengaturan penjualan valuta asing terhadap Rupiah melalui transaksi forward dan transfer Rupiah kepada pihak asing dengan underlying transaksi berupa kepemilikan dana valuta asing di dalam negeri dan di luar negeri. » Penjabaran pengaturan transaksi valuta asing terhadap Rupiah dengan underlying transaksi berupa pemberian kredit. » Penjabaran atas penyelesaian transaksi forward jual dengan nominal transaksi paling banyak sebesar threshold danatau transaksi forward jual dengan underlying transaksi kepemilikan dana valas di dalam dan luar negeri yang wajib dilakukan dengan cara perpindahan dana pokok » Penegasan dan penjabaran atas kewajiban untuk memenuhi ketentuan penggunaan Rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia » Pengaturan agar bank harus menerapkan prosedur dan sistem pengendalian dokumen. » Penyempurnaan jenis dokumen underlying transaksi. dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2015 yang dianggap relevan dengan Bank: 1. PSAK No. 1 Revisi 2013, “Penyajian Laporan keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1, mengatur perubahan penyajian kelompok pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasiikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos- pos yang tidak akan direklasiikasi ke laba rugi 2. PSAK No. 24 Revisi 2013, “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klasiikasi dan pengungkapan 3. PSAK No. 46 Revisi 2014, “Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12, mengatur aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang menggunakan model revaluasi dan properti investasi yang diukur menggunakan nilai wajar 4. PSAK No. 48 Revisi 2014, “Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi dari IAS 36, mengatur tentang pengukuran jumlah terpulihkan suatu aset yang terkait dengan penerapan PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar 5. PSAK No. 50 Revisi 2014, “Instrument Keuangan; Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32, menggantikan PSAK No. 50 Revisi 2010: “Instrument Keuangan: Penyajian Pengungkapan” 6. PSAK No. 55 Revisi 2014, “Instrument Keuangan; Pengakuan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39, mengatur mengenai pengakuan pengukuran instrument keuangan, derivatif melekat dan penghentian penerapan akuntansi lindung nilai. 7. PSAK No. 60 Revisi 2014, “Instrument Keuangan; Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7, mengatur mengenai pengungkapan instrument keuangan, ketentuan saling hapus aset liabilitas dalam Laporan Keuangan. topik no. ketentuan 2015 112 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 8. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran berdasarkan nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK, tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Bank bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. 1. Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklariikasi, bukan mengubah secara signiikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklasiikasi mengenai materialitas, leksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentiikasian kebijakan akuntansi signiikan 2. Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klariikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklariikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha yang mana aset tersebut adalah bagiannya dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat 3. Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklariikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa. 4. PSAK No. 5 Penyesuaian 2015: Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklariikasi: » Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. » Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. 5. PSAK No. 7 Penyesuaian 2015: Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa entitas manajemen entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya. 6. PSAK No. 16 Penyesuaian 2015: Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. 7. PSAK No. 19 Penyesuaian 2015: Aset Tak berwujud. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya. 8. PSAK No. 25 Penyesuaian 2015: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27. 113 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 9. PSAK No. 68 Penyesuaian 2015: Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklariikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank. Tingkat Suku Bunga Penghimpunan dan Penyediaaan Dana Sehubungan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11SEOJK.032015 tentang Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional, Bank menerapkan transparansi tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana dalam laporan tahunan ini. Untuk mengurangi risiko tingkat suku bunga yang ditimbulkan oleh kredit yang diberikan dengan suku bunga tetap, berdasarkan perjanjian kredit dengan debitur nasabah, Bank berhak mengubah besaran suku bunga sewaktu-waktu atas dasar pertimbangan Bank, kecuali untuk kredit-kredit tertentu yang telah ditetapkan jangka waktu re-pricing. Secara umum, Bank sensitif terhadap liabilitas karena aset berbunga memiliki jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang dan frekuensi re-price yang lebih jarang dibandingkan liabilitas berbunga. Hal ini berarti dalam kondisi suku bunga yang meningkat, marjin yang dihasilkan akan mengecil sejalan dengan reprice liabilitas. Namun demikian, dampak aktual akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pembayaran yang dilakukan sebelum atau setelah tanggal jatuh tempo kontraktual dan perpanjangan simpanan dari nasabah secara berkesinambungan pada saat jatuh tempo roll-over. Berikut adalah informasi kisaran suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana yang telah ditetapkan oleh Bank pada tahun 2015: Tingkat Suku Bunga Penghimpunan dan Penyediaan Dana Tahun 2015 Pinjaman 0 - 32,98 12,89 4,66 - 6,11 5,59 keterangan keterangan efektif efektif efektif efektif Valuta Asing Valuta Asing kontraktual kontraktual kontraktual kontraktual Rupiah Rupiah simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito dan Deposito on Call 0 - 4,25 0 - 5,00 0,25 - 12,00 0,81 1,61 9,43 0,00 - 1,50 - 0,10 - 3,50 0,17 - 2,14 114 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Aspek Pemasaran Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi persaingan yang ketat di dalam industri perbankan nasional. Meski mayoritas pangsa pasar perbankan nasional sekitar 70 masih dikuasai oleh 12 bank besar, kompetisi semakin memanas dengan bank regional dan global sama-sama menyasar pasar Indonesia. Saat ini, perbankan ritel masih mendominasi pendapatan perbankan nasional dengan keuntungan yang dua kali lipat lebih besar dari perbankan korporasi. Tren ini diperkirakan terus berlanjut di masa depan mengingat kaum mapan diyakini masih akan menyumbanfg 60 dari sumber pendanaan perbankan ritel. Tren ini juga didukung dengan fakta bahwa sebagian besar dari kaum mapan memiliki hubungan lebih dari 3 bank dimana keamanan bank menjadi preferensi utamanya. Di sisi lain, pertumbuhan perbankan korporasi akan sangat dipengaruhi oleh nasabah korporasi yang secara umum memiliki preferensi untuk memilih bank yang dapat memberikan layanan dalam rantai distribusinya dengan perusahaan lain. Selain perbankan ritel dan korporasi, Usaha Kecil dan Menengah UKM juga memiliki peranan vital dalam pertumbuhan industri perbankan nasional selama beberapa tahun terakhir. Perbankan untuk UKM telah berkembang menjadi pendukung terpenting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menopang pemberdayaan UKm. Demikian halnya perbankan syariah yang mulai menarik perhatian sejak era 90an. Meski hanya menyumbang sekitar 4 dari pendapatan perbankan nasional, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan hingga dua kali lipat lebih tinggi daripada bank umum dan memiliki potensi yang amat besar untuk tumbuh di negara muslim seperti Indonesia. Di tengah tren dan kondisi pasar perbankan nasional, Bank terus berupaya untuk merintis jalan untuk memasuki peta persaingan untuk pasar asia yang bertumbuh secara pesat maupun dalam persaingan global. Untuk menjadi pemain yang diperhitungkan, Bank akan fokus terutama pada beberapa segmen besar dan pemanfaatan peluang investasi pada pasar yang tumbuh secara pesat. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, Bank telah secara konsisten berupaya membangun dibutuhkan untuk menggarap pasar yang telah dipilih secara intensif, antara lain dengan cara: membangun kapabilitas produk dan layanan terbaik dikelasnya, berinvestasi dalam pengembangan TI jaringan cabang maupun jaringan elektronik lainnya. Bank juga akan secara berkesinmabungan menjalin kerja sama yang strategis dan mengembankan SDM yang andal dan mengelola kinerja secara ketat. Per 31 Desember 2015, posisi dan pangsa pasar Bank QNB Indonesia di Industri Perbankan Indonesia dijabarkan sebagai berikut: Bank Umum di Indonesia dalam triliun Rupiah QNB Indonesia dalam triliun Rupiah Pangsa Pasar Bank Umum di Indonesia dalam triliun Rupiah QNB Indonesia dalam triliun Rupiah Pangsa Pasar Bank Umum di Indonesia dalam triliun Rupiah QNB Indonesia dalam triliun Rupiah Pangsa Pasar Total Aset Total Dana Pihak Ketiga Total Kredit keterangan 2011 2012 2015 2014 2013 Tabel Pangsa Pasar Bank QNB Indonesia di Industri Perbankan Indonesia 3.653 4 0,11 2.785 3 0,09 2.201 2 0,09 4.263 5 0,12 3.225 4 0,12 2.708 3 0,11 6.416 26 0,41 4.731 19 0,40 4.152 19 0,46 5.615 21 0,37 4.114 16 0,39 3.674 15 0,41 4.954 11 0,22 3.664 7 0,20 3.293 8 0,24 115 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Branding and Positioning Tahun 2015 telah membawa Bank selangkah lebih dekat untuk mewujudkan visinya dengan upaya rebranding. Dalam rangka memperkenalkan nama dan logo barunya, Bank telah menyelenggarakan sejumlah aktivitas dan menerapkan beberapa strategi branding dan promosi. Melalui aksi rebranding ini, Bank berharap dapat membangun reputasi yang lebih kuat dengan berbagai jenis media komunikasi. Mengawali upaya rebranding tersebut, Bank fokus dalam pemilihan aktivitas acara yang popular dan penempatan iklan yang terhubung dengan kegiatan komersil. Bank secara khusus memilh lokasi strategis yang juga biasa digunakan sebagai pusat pertemuan ataupun transit bagi masyarakat luas. Untuk keperluan promosi, Bank telah menerapkan sejumlah strategi aktivasi brand brand activation yakni pemasangan Billboard papan reklame di jembatan penyebrangan kawasan segitiga emas, Bandara Internasional Soekarno- Hatta Terminal 2 D-E-F dan garbarata Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Selain itu, Bank juga mensosialisasikan rebranding tersebut pada masyarakat luas melalui media cetak dan online yang memuat aksi korporasi. Dalam rangka mendukung promosi tersebut, Bank juga melakukan aktivasi Below the Line, berupa rangkaian kegiatan yang mensosialisasikan produk dan layanan perbankan yang dimiliki melalui micro marketing, Economic Outlook gathering , pembukaan kantor cabang dan paparan publik di kota-kota terpilih di mana kantor cabang Bank berada. Tujuan dari aktivasi ini adalah untuk menjalin hubungan dan meningkatkan kepercayaan para nasabah dan calon nasabah serta memperluas wawasan keuangan nasabah agar mereka dapat mengikuti perkembangan industri keuangan secara umum. Tidak hanya melakukan kegiatan promosi, Bank juga berkerjasama dengan berbagai institusi dari perbankan sampai pendidikan untuk mengadakan acara literasi keuangan. Memandang ke depan, Bank akan terus melaksanakan inisiatif branding dan promosi secara berkelanjutan guna mewujudkan visi menjadi Bank papan atas dalam hal kinerja keuangan di Indonesia. 116 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Prospek Bisnis 2016 Perekonomian global diperkirakan akan lebih kuat pada tahun 2016. Meski kondisi perekonomian secara umum diharapkan akan menjadi lebih baik, prospek ekonomi untuk negara maju maupun berkembang cenderung tetap lemah dengan potensi gangguan yang mungkin muncul seiring kenaikan suku bunga di AS dan pelemahan Tiongkok yang berlanjut akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar keuangan. Sejumlah prediksi dari Organisation for Economic Co-operation and Development OECD, the International Monetary Fund IMF, the World Bank, dan Asian Development Bank ADB sama-sama berpendapat bahwa perekonomian global terjebak dalam pola yang persisten. Ekonomi negara-negara maju diproyeksikan akan mulai menguat sedangkan ekonomi negara-negara berkembang akan kembali melemah secara berturut-turut selama lima tahun. IMF memperkirakan perekonomian global akan tumbuh sebesar 3,6 pada tahun 2016. Bank Dunia meyakini bahwa negara berkembang dan maju hanya akan membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 secara kolektif pada tahun 2016. Bagi negara-negara maju Asia termasuk Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, ADB memprediksi bahwa kondisi akan menjadi semakin sulit mengingat konsumsi Tiongkok yang menurun atas energi, besi, dan komoditas lainnya mungkin akan berdampak pada negara-negara penghasil komoditas termasuk Indonesia. Tahun 2016 akan cukup menantang bagi Indonesia seiring ketidakpastian ekonomi global dari AS hingga Tiongkok. Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berangsur menguat tahun depan dan mencapai 5,5 pada tahun 2017. Dari sisi positif, rancangan APBN memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 117 Analisis dan Pembahasan Manajemen PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 2016 akan mencapai 5,5. Meski masih berada di bawah 5,7 yang sebelumnya dianggarkan pada rancangan APBN 2015 tapi target tersebut dinilai cukup optimis dibandingkan prospek yang disusun pemerintah untuk tahun ini yakni sekitar 5-5,2. Rancangan APBN itu juga mematok nilai tukar Rupiah pada Rp13.400 per Dolar AS, jauh lebih lemah daripada perkiraan tahun 2015 di angka Rp12.500. Industri perbankan diperkirakan akan tumbuh terbatas hingga 13. Di tengah gejolak ekonomi global dan nasional, perbankan Indonesia diyakini akan tetap selektif dalam menyalurkan kredit, memantau ketat kualitas kreditnya, dan akan turut mengalami pertumbuhan terbatas seiring tren tersebut. Namun demikian, penyaluran kredit yang lebih selektif diyakini akan dapat membantu mengendalikan tingkat kredit macet NPL baru dan menjaga rasio kredit macet tetap minimal. Di samping itu, inisiatif reformasi yang diluncurkan oleh pemerintahan baru dipercaya akan membantu mendongkrak sentimen bisnis dan mendorong arus masuknya investasi dengan deregulasi dan debirokratisasi yang dilakukann pemerintah baru untuk meningkatkan jumlah investasi langsung domestik. Kendati dihadapkan pada tantangan ekonomi, Bank tetap memandang tahun 2016 sebagai tahun yang optimis. Pada tahun 2015, Bank telah secara konsisten meningkatkan pondasi bisnisnya yang meliputi pengembangan SDM, infrastruktur, peningkatan proses bisnis, dan kerangka kerja yang mendukung implementasi tata kelola perusahaan yang baik GCG serta penerapan kerangka pengelolaan risiko yang memadai prudent. Bank bertekad untuk melanjutkan tren positif yang telah dicapai selama tahun 2015 untuk menunjang rencana bisnis jangka panjang yang telah ditetapkan. Optimalisasi dan eisiensi akan tetap menjadi fokus utama Bank di tahun 2016 untuk mencapai pertumbuhan bisnis Bank seperti yang diharapkan. Lapor an Tat a K elola P erusahaan Laporan Tata Kelola Perusahaan 120 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan QNB Indonesia meyakini bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik GCG berperan penting dalam pencapaian target bisnis Bank, baik aspek kinerja, proitabilitas, maupun nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, pencapaian sasaran bisnis Bank dalam aspek kinerja, proitabilitas, dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, dan pada saat yang sama menunjang pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan. Oleh karena itu, Bank senantiasa berupaya memperkuat komitmennya untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan aktivitas usaha. Dari waktu ke waktu, Bank terus melakukan penyesuaian terhadap praktik GCG terbaik. Merupakan komitmen dari jajaran manajemen dan seluruh karyawan untuk selalu meningkatkan kualitas penerapan praktik GCG. Landasan Hukum Penerapan GCG Penerapan GCG oleh Bank didasarkan pada standar dan pedoman GCG yang ditetapkan melalui serangkaian peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Undang- Undang Republik Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai berikut: 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan 2. Undang-Undang RI No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas PT; 3. Peraturan Bank lndonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum; 4. Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum; 5. Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG 6. ASEAN Corporate Governance Scorecard; dan 7. Peta Arah Tata Kelola Perusahaan Indonesia Roadmap Good Corporate Governance yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2014. Tujuan GCG Merujuk pada Pedoman Umum Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG pada tahun 2006, tujuan utama penerapan GCG terkait dengan kepentingan Bank dan pemegang saham dijabarkan sebagai berikut: 1. Mendorong tercapainya pertumbuhan Bank yang berkesinambungan melalui sistem pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan; 2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan independensi masing-masing organ Bank, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham; 3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; 4. Mendorong kesadaran Bank akan tanggung jawab sosial terutama terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan dimana Bank beroperasi; 5. Mengoptimalkan nilai Bank bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan dari para pemangku kepentingan lainnya, dan 6. Meningkatkan daya saing Bank baik nasional maupun internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Laporan Tata Kelola Perusahaan 121 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Prinsip-prinsip GCG Selain berpedoman pada Pedoman Umum GCG Indonesia yang diterbitkan oleh KNKG pada tahun 2006, kerangka tata kelola perusahaan Bank juga mengacu pada Peta Arah Tata Kelola Perusahaan dan praktik global terbaik sesuai prinsip Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi OECD. Sesuai dengan kerangka tata kelola perusahaan tersebut, Bank senantiasa memastikan kegiatan usahanya mengedepankan prinsip keterbukaan; memiliki indikator penilaian kinerja yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, tujuan usaha dan strategi yang mereleksikan akuntabilitas Bank; meningkatkan praktek-praktek berdasarkan prinsip kehati-hatian perbankan dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh ketentuan- ketentuan yang berlaku sebagai wujud tanggung jawab Bank; melakukan pengambilan keputusan secara independen, objektif dan tidak mengandung benturan kepentingan; serta senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan berdasarkan prinsip kewajaran dan kesetaraan. Kerangka tata kelola perusahaan Bank dapat dijabarkan sebagai berikut: Laporan Tata Kelola Perusahaan 122 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Transparansi Akuntabilitas Tanggung Jawab Independensi Kewajaran dan Kesetaraan Untuk memelihara dan menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, Bank harus menyediakan informasi material dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh para pemangku kepentingan. Mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya hal-hal yang disyaratkan oleh Undang-Undang dan peraturan, tetapi juga informasi lain yang dianggap perlu untuk mendukung pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. Mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Mengelola bisnis secara benar, terukur dan berdasarkan kepentingan Bank dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan syarat untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat dan lingkungan sehingga kesinambungan usaha jangka panjang dapat terjaga dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik. Mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG secara berkelanjutan, melalui kegiatan operasional yang independen dan seimbang sehingga tidak terdapat satu pun organ Bank yang mendominasi dan tidak terdapat intervensi dari pihak lain. Senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dalam menjalankan bisnis. 1. Pengungkapan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. 2. Pengungkapan informasi yang termasuk tetapi tidak terbatas pada visi dan misi Bank, target dan strategi bisnis Bank, kondisi keuangan Bank, susunan dan kompensasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank, pemegang saham pengendali, saham Bank atau saham perusahaan lainnya yang dimiliki oleh anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya, sistem manajemen risiko, pengawasan dan sistem pengendalian internal, struktur dan mekanisme GCG serta tingkat kepatuhan Bank, dan peristiwa penting lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kondisi Bank. 3. Pemenuhan ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. 4. Kebijakan perusahaan tertulis yang secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan. 1. Rincian tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing- masing organ dan karyawan Bank, serta selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan corporate values maupun strategi Bank. 2. Keyakinan bahwa seluruh organ dan karyawan Bank memiliki kualiikasi yang sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan perannya dalam pelaksanaan GCG. 3. Kepastian berjalannya sistem pengendalian internal Bank yang efektif. 4. Penetapan indikator kinerja yang konsisten dengan tujuan perusahaan untuk seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta karyawan Bank, dan memiliki sistem reward and punishment. 5. Keyakinan bahwa seluruh organ dan karyawan Bank berpegang pada etika bisnis dan kode etik yang telah disepakati, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 1. Kepastian bahwa seluruh organ Bank mengimplementasikan prinsip kehati-hatian perbankan dan mematuhi Undang- Undang, peraturan, Anggaran Dasar Bank dan peraturan internal Bank. 2. Pemenuhan tanggung jawab sosial, antara lain dengan memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan, terutama disekitar wilayah operasional Bank dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai untuk mengatasi masalah, jika ada. 1. Kepastian bahwa setiap organ Bank wajib menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak akan terpengaruh oleh kepentingan tertentu, menghindari benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. 2. Kepastian bahwa masing-masing organ Bank harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar serta peraturan dan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau memindahkan tanggung jawab dari satu organ ke organ yang lain. 1. Adanya kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan opini demi kepentingan Bank, membuka akses terhadap informasi Bank sesuai dengan prinsip transparansi dan lingkup kapasitas masing-masing pemangku kepentingan. 2. Perlakuan yang adil dan wajar kepada para pemangku kepentingan, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada Bank. 3. Kesempatan yang sama bagi setiap karyawan dalam proses rekrutmen, pengembangan karir dan pelaksanaan tugas secara profesional. Prinsip gCg keterangan implementasi Laporan Tata Kelola Perusahaan 123 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Penerapan GCG Kebijakan Dasar GCG Selain sesuai dengan peraturan eksternal, pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh Bank juga didasarkan pada Piagam GCG Bank sebagaimana diatur dalam Piagam No. 1-00 tanggal 10 Oktober 2012 yang menegaskan tentang struktur GCG dan prinsip-prinsip implementasi GCG di Bank serta juga didasarkan pada Kode Etik yang diterbitkan oleh Bank pada tahun 2014. Sumber: Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG GCG: Penciptaan nilai tambah dan perbaikan yang berkesinambungan Roadmap GCG Guna meningkatkan kualitas dan cakupan pelaksanaan tata kelola perusahaan secara berkesinambungan, Bank telah menyusun sebuah roadmap di mana penerapan GCG Bank dibagi menjadi beberapa fase strategis: Corporate Governance Commitment, Good Governed Company, dan Good Corporate Citizen. Setiap fase mewakili proses penyusunan, penerapan, serta pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan menuju pelaksanaan tata kelola perusahaan terbaik. gCg Corporate governance Commitment gCg good governed Company gCg good Corporate Citizen komitmen Taat terhadap pedoman GCG baik yang wajib maupun bersifat kebijakan sistem Operasional yang baik melalui kontrol internal, pengendalian risiko, dan penerapan sistem pelaporan pelanggaran budaya Korporasi diterima sebagai bagian dari masyarakat melalui pendekatan CSR Laporan Tata Kelola Perusahaan 124 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sekilas Penerapan GCG 2012 2013 2014 2015 Penyusunan Piagam GCG 1. Penyusunan Piagam Komite Pemantau Risiko 2. Pembaharuan Piagam Komite Audit 3. Penyusunan Piagam Audit Internal 1. Penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan OJK dan kriteria Annual Report Award 2. Evaluasi peerapan GCG oleh pihak Independen 3. Penerapan secara mendalam akan nilai-nilai perusahaan, kode etik, budaya Bank serta penyempurnaan perangkat-perangkat yang dapat meningkatkan praktik-praktik GCG secara keseluruhan. 1. Pembaharuan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris 2. Pembaharuan Tata Tertib Kerja Direksi 3. Pembaharuan Kebijakan Nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan anggota Komite-komite di bawah Dewan Komisaris 4. Pembaharuan Piagam Komite Audit 5. Pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi tahun Program tata kelola Perusahaan Mekanisme GCG Sebagai bagian dari usaha Bank untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan, Bank secara konsisten telah mengaplikasikan prinsip-prinsip GCG dalam aktivitas operasionalnya melalui rangkaian kebijakan dan peraturan internal yang komprehensif, antara lain, Piagam GCG, Kode Etik, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, Kebijakan Nominasi, kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran, dan berbagai kebijakan operasional yang selaras dengan praktik GCG terbaik. Dengan mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang konsisten dan efektif, Bank senantiasa berupaya untuk menjadi sebuah institusi keuangan yang dikelola lebih baik dan memperoleh manfaat berupa: 1. Mengurangi biaya modal Cost of Capital. 2. Meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang. 3. Meningkatkan dukungan dari para pemangku kepentingan sehingga Bank dapat beroperasi dan berkembang secara berkesinambungan melalui berbagai strategi dan kebijakan. Komitmen Terhadap Penerapan GCG Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia menetapkan bahwa komitmen terhadap penerapan GCG memiliki peranan penting bagi sebuah bank untuk mencapai tujuan bisnisnya dan menghasilkan nilai manfaat yang berkelanjutan. Secara khusus, penerapan kebijakan dan penegakan kode etik wajib diberlakukan bagi setiap insan di Bank. Bank juga telah mematuhi sejumlah prinsip dasar GCG yang mereleksikan komitmennya yang kuat, di antaranya: 1. Memiliki visi dan misi yang jelas dan realistis 2. Memiliki nilai-nilai perusahaan yang mencerminkan sikap moral yang baik dalam menjalankan bisnis 3. Memiliki Piagam yang mengandung pedoman dan tata tertib kerja untuk Dewan Komisaris dan Direksi 4. Memiliki pedoman etika bisnis dan kode etik yang dirumuskan dengan melibatkan organ-organ GCG dan unit kerja pendukungnya. Pedoman etika bisnis dan kode etik ditegakkan secara berkesinambungan dan konsisten dalam rangka membangun budaya perusahaan yang solid dan mencerminkan nilai-nilai utama Bank 5. Aktif berkontribusi terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan 6. Memiliki kebijakan internal yang menjamin hak dan kewajiban semua pihak sehingga menciptakan lingkungan kerja yang kondusif 7. Memiliki sistem pelaporan pelanggaran yang dapat menampung laporan, keluhan, masukan, dan saran perbaikan dari para karyawan maupun pemangku kepentingan lainnya Ke depan, Bank akan terus berupaya meningkatkan implementasi GCG dengan mengacu pada praktik dan standar GCG terkini serta tetap selaras dengan kebijakan operasionalnya. Sejumlah inisiatif yang akan diterapkan secara berkesinambungan adalah: 1. Peningkatan transparansi penerapan GCG melalui situs dan laporan tahunan berdasarkan praktik industri terbaik 2. Perbaikan dan pembaharuan atas berbagai piagam dan penghargaan 3. Pengembangan rancangan dan sistem manajemen informasi untuk mendukung bisnis dan proses pengendalian internal 4. Peningkatan aspek transparansi 5. Literasi keuangan 6. Penyebarluasan dan sosialisasi praktik GCG 7. Penerapan FATCA dan penegakan AMLKYC Laporan Tata Kelola Perusahaan 125 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1,36 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Penanganan Benturan Kepentingan Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Penerapan Fungsi Audit Intern Penerapan Fungsi Audit Ekstern Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Related Party dan Penyediaan Dana Besar Large Exposure Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal Rencana Strategis Bank Nilai Komposit berdasarkan self assessment Bank no. 2015 Peringkat kriteria Penilaian Penilaian GCG Penerapan primsip-prinsip GCG juga merupakan faktor penting dalam penilaian kesehatan bank selain proil risiko, proitabilitas, dan modal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 131PBI2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan didukung oleh Peraturan Bank Indonesia No.84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.814 PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE BI No.1515DPNP tanggal 29 April 2013. Berdasarkan hasil Self-Assessment GCG yang dilaksanakan oleh Bank pada tahun 2015, sebagaimana yang tercermin dalam matriks peringkat GCG, Bank memperoleh peringkat pertama dengan predikat sangat baik dan nilai rata-rata sebesar 1,36. Hasil tersebut mengindikasikan adanya perbaikan dari tahun sebelumnya di mana Bank berhasil mempertahankan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu, Bank melakukan self-assessment setiap enam bulan sekali dengan sebelas kriteria berikut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia, kini Otoritas Jasa Keuangan OJK. Bank melaksanakan self-assessment GCG secara komprehensif dan fokus dengan mengacu pada 3 tiga kriteria tata kelola yakni struktur tata kelola, proses tata kelola, dan hasil tata kelola. Peringkat tersebut mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signiikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank. Catatan: Jika terdapat perbedaan antara hasil self assesment Bank dengan regulator, Bank akan mengungkapkan informasi tersebut dalam situs Bank Laporan Tata Kelola Perusahaan 126 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Struktur GCG Merujuk pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, tata kelola Bank terdiri dari beberapa organ yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. Rangkaian organ ini menjalankan fungsinya masing-masing sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Di samping itu, struktur tata kelola Bank juga mencakup sejumlah fungsi pendukung seperti pengendalian internal, manajemen risiko, sekretaris perusahaan, dan fungsi kepatuhan serta komite-komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS Dewan Komisaris Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Pemantau Risiko Komite Audit Direksi Komite Sumber Daya Manusia Komite Kredit Komite Manajemen Risiko Komite Produk dan Aktivitas Baru Komite Teknologi Informasi Komite Pengadaan Komite Aset dan Liabilitas ALCO Komite Pemantau Fraud Struktur dan Hubungan Tata Kelola Laporan Tata Kelola Perusahaan 127 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 « Me n yaj ik an la p o r a n ya n g t r an sp ar a n d an p er ta n g g u n g j a w a b a n M en y a j ik a n la p o r a n y a n g t ra n sp a r a n d a n p e rt a n g gu ng j a w a b an » M e ng a ng k at da n m em be r h en tik a n » Rapat Umum Pemegang Saham Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menetapkan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai organ tertinggi dalam struktur GCG yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS sebagai salah satu organ perusahaan, berfungsi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan strategis mengenai investasi pemegang saham pada Bank, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus berdasarkan kepentingan Bank jangka panjang. Namun, RUPS danatau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam kaitannya dengan struktur GCG, RUPS, Dewan Komisaris danatau Direksi memiliki pemisahan hak dan wewenang yang jelas seperti diilustrasikan berikut ini Pemegang Saham melalui RUPS Dewan Komisaris Direksi M e n y am pai kan laporan d a n up d a te se ca ra r u ti n » « M e m b e ri ka n a ra ha n dan p e n gaw asa n « M e n ga n gk a t da n m e m b er he n t i ka n Laporan Tata Kelola Perusahaan 128 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Wewenang dan Tanggung Jawab Pemegang Saham Mengacu pada Anggaran Dasar Bank, wewenang RUPS meliputi hak untuk mengambil keputusan terkait perubahan Anggara Dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui laporan tahunan, menunjuk Kantor Akuntan Publik, dan keputusan lain terkait dengan peleburan penggabungan usaha, akuisisi, pailit, dan pembubaran. Para pemegang saham bertanggungjawab untuk menggunakan haknya dengan benar sesuai Anggaran Dasar Bank dan ketentuan serta peraturan yang berlaku. Di samping itu, para pemegang saham juga diharapkan untuk memisahkan fungsi sebagai pemegang saham dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua perusahaan tersebut. Pelaksanaan RUPS Berdasarkan pada Anggaran Dasar Bank dan The Indonesian Corporate Governance Manual, RUPS dibagi menjadi dua yakni RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan RUPST RUPST diselenggarakan selambat-lambatnya 6 enam bulan setelah akhir tahun buku. Selama rapat berlangsung, para pemegang saham membahas agenda yang telah ditetapkan termasuk mengambil keputusan dan memberikan persetujuan atas hal-hal yang menyangkut organ yang bertugas, transaksi korporasi material, dan hal lain yang memerlukan persetujuan RUPS untuk kepentingan Bank dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar Bank. RUPS Luar Biasa RUPSLB RUPSLB dapat diselenggarakan setiap waktu apabila dipandang perlu untuk kepentingan Bank oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau pemegang saham. Pemegang saham yang berhak untuk melakukan permintaan tersebut yakni 1 satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 110 satu persepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Rencana dan Penyelenggaraan RUPS RUPST dan RUPSLB diselenggarakan dengan didahului perencanaan yang matang dan tetap mematuhi panduan prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 32 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS yang merevisi peraturan Bapepam- LK No. IX.I.1 sebagaimana melekat kepada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-60PM1996 tanggal 17 Januari 1996. Dalam peraturan tersebut, penyelenggaran RUPS oleh Bank terdiri dari beberapa tahap mulai dari permintaan penyelenggaraan RUPS, penyampaian rencana RUPS, pengumuman RUPS, pemanggilan RUPS, dan penyelenggaran RUPS. Bank telah mematuhi prosedur RUPS terkini dan menyelenggarakan RUPS dengan tahapan berikut: 1. Bank menyampaikan kepada OJK perihal rencana penyelenggaraan RUPS selambat-lambatnya 5 lima hari kerja sebelum pengumuman RUPS 2. Bank melakukan pengumuman RUPS kepada para pemegang saham melalui surat kabar nasional 14 empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS tidak termasuk tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan RUPS 3. Bank melakukan pemanggillan RUPS melalui surat kabar nasional, situs BEI, dan situs Bank 21 dua puluh satu hari sebelum tanggal RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal pelaksanaan RUPS 4. Bank menyampaikan bukti pengumuman dan pemanggilan RUPS kepada OJK paling lambat 2 dua hari kerja setelah penerbitan pengumuman dan pemanggilan 5. Bank menyampaikan hasil RUPS kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia paling lambat 2 dua hari setelah RUPS dan mengumumkannya kepada publik melalui surat kabar nasional. RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris dan diselenggarakan dalam bahasa Indonesia. RUPS dimulai dengan pembacaan tata tertib RUPS. Dalam pembukaan RUPS, Pimpinan RUPS akan menyampaikan kondisi Bank, mata acara RUPS, mekanisme pengambilan keputusan untuk mata acara rapat dan prosedur untuk menggunakan hak suara pemegang saham dalam mengajukan permintaan danatau komentar. Pada akhir pembahasan setiap mata acara RUPS, pimpinan RUPS memberikan kesempatan kepada pemegang saham atau kuasanya untuk mengajukan pertanyaankomentar terkait mata acara RUPS. Pimpinan RUPS atau Direktur yang ditunjuk oleh pimpinan RUPS, akan menjawab atau menanggapi pertanyaankomentar yang diajukan pemegang saham yang hadir. Laporan Tata Kelola Perusahaan 129 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi, selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan akan dilaksanakan melalui pemungutan suara. Pemungutan suara diselenggarakan secara lisan dan hanya pemegang saham atau kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara. Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara. Bank telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris dalam melakukan penghitungan dan memvalidasi suara serta membuat risalah rapat RUPS. Pada tahun 2015, Bank menyelenggarakan 2 dua RUPS, yaitu 1 satu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 Februari 2015 dan 1 satu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 9 Oktober 2015. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Penyampaian Rencana Penyelenggaraan RUPST kepada OJK pada tanggal 14 Januari 2015 1. 2. 3. Persetujuan Laporan Tahunan Bank termasuk Laporan Direksi, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II IV serta pengesahan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Penetapan penggunaan laba bersih Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Penunjukkan Akuntan Publik Bank tahun buku 2015 serta pemberian wewenang kepada Direksi untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya. » Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk Laporan Direksi, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II IV; » Menerima baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik ““Purwantono, Suherman Surja” yang berailiasi dengan Kantor Akuntan Publik Ernst Young sesuai Laporannya Nomor: RPC-6613 PSS2015 tanggal 27 January 2015, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan tahun buku 2014 Menyetujui penetapan laba bersih Bank untuk tahun buku 2014 sebesar Rp120.836.590.909,- dipergunakan untuk menambah modal Bank guna memperkuat CAR, dengan demikian tidak dilakukan pembagian dividen Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja yang berailiasi dengan Kantor Akuntan Publik Ernst Young sebagai Kantor Akuntan Publik Bank, untuk mengaudit buku Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberi wewenang kepada Direksi Bank untuk menetapkan jumlah honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya Pengumuman RUPST pada tanggal 21 Januari 2015 melalui surat kabar harian Investor Daily dan Kontan serta situs Bank QNB Indonesia Pemanggilan RUPST pada tanggal 5 Februari 2015 melalui surat kabar harian Investor Daily dan Kontan serta situs Bank QNB Indonesia Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 14.00-selesai di QNB Tower Lantai 3, 18 Parc SCBD, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Dipimpin oleh Suroto Moehadji, Komisaris Independen berdasarkan penunjukkan oleh Dewan Komisaris Bank Pengumuman hasil RUPST pada tanggal 3 Maret 2015 melalui surat kabar harian Investor Daily dan Kontan serta situs Bank QNB Indonesia no. mata Acara keputusan Pemberitahuan kepada Regulator Pengumuman RuPst Pemanggilan RuPst Penyelenggaraan RuPst hasil RuPst Laporan Tata Kelola Perusahaan 130 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 4. 5. 6. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Penetapan tugas, wewenang, honorarium gaji dan tunjangan lainnya anggota Direksi dan Komisaris Bank. Perubahan Anggaran Dasar Bank, antara lain perubahan pasal 4 dengan meningkatkan modal dasar dan perubahan dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan OJK. » Menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank berlaku efektif setelah ditutupnya RUPS Tahunan dan akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan Bank yang akan diselenggarakan pada tahun 2018 dengan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris : Grant Eric Lowen Komisaris : Muthu Chidambaram Komisaris Independen : Suroto Moehadji Komisaris Independen : Muhammad Anas Malla Direksi Direktur Utama : Andrew McGregor Duf Direktur : Azhar bin Abdul Wahab Direktur : Lloyd Rolston Direktur : Rusli Direktur : Windiartono Tabingin Direktur : Hery Syafril » Menyetujui pengangkatan Novi Mayasari selaku Direktur Bank, berlaku efektif setelah mendapat persetujuan OJK » Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Bank untuk menyatakan keputusan RUPST mengenai perubahan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut dalam Akta Notaris tersendiri dan menyatakan hasil keputusan RUPST setelah Novi Mayasari selaku Direktur Bank mendapat persetujuan OJK yang dilakukan secara bersamaan ataupun sendiri-sendiri tergantung pada persetujuan OJK tersebut, termasuk memberitahukan melaporkan kepada instansi yang berwenang, dan mendaftarkan serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut » Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Qatar National Bank selaku pemegang saham utama Bank yang memiliki 82,59 saham Bank untuk menentukan dan mendistribusikan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan untuk tahun buku 2015 kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris, dan » Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Qatar National Bank selaku pemegang saham utama Bank untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan untuk tahun buku 2015 kepada masing-masing anggota Direksi Bank dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian tugas dan wewenang kepada masing-masing anggota Direksi Bank » Menyetujui perubahan Pasal 4 sehubungan peningkatan modal dasar Bank semula berjumlah 10.000.000.000 saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 250,- setiap saham atau dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.500.000.000.000,- menjadi 32.000.000.000 saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 250,- setiap saham atau dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp8.000.000.000.000,- » Menyetujui perubahan pasal-pasal Anggaran Dasar Bank diantaranya menyesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan perubahan lainnya serta menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Bank. » Menyetujui kuasa kepada Direksi Bank untuk: 1. Menyatakan keputusan mata acara RUPST dalam bentuk akta Notaris dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan RUPST 2. Mengurus persetujuan danatau pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dan mengumumkan perubahan Anggaran Dasar tersebut, sehingga perubahan Anggaran Dasar tersebut berlaku menurut hukum, termasuk untuk mengadakan perubahan atau penambahan atas perubahan ketentuan Anggaran Dasar ini apabila disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan melakukan segala sesuatu yang diperlukan dan disyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku no. mata Acara keputusan Laporan Tata Kelola Perusahaan 131 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pengambilan Keputusan dan Tindak Lanjut atas Keputusan RUPST Seluruh keputusan RUPST Bank QNB Indonesia sebagaimana tertera di atas disetujui secara musyarawah dan mufakat dan seluruh keputusan telah direalisasikan. Kehadiran Pemegang Saham dalam RUPST 2015 Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST tersebut adalah pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 4 Februari 2015. RUPST dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya sejumlah 7.262.346.327 saham atau ±82,93 dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank. RUPST tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 atau 12 bagian dari jumlah seluruh saham sehingga memenuhi persyaratan kuorum RUPST serta sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mengikat. RUPST dihadiri oleh beberapa anggota Dewan Komisaris saat itu yaitu Bpk. Suroto Moehadji, Bpk. Muhammad Anas Malla dan Bpk. Nasrul Husin serta seluruh anggota Direksi. Selain itu, RUPST juga dihadiri oleh Notaris, perwakilan Biro Administratif Efek dan Akuntan Publik. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Penyampaian Rencana Penyelenggaraan RUPSLB kepada OJK tanggal 2 September 2015 1. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi » Menerima baik pengunduran diri Hery Syafril sebagai Direktur Bank. Pengunduran diri tersebut berlaku efektif sejak ditutupnya RUPSLB. Bank mengucapkan terima kasih kepada Hery Syafril atas kontribusinya kepada Bank selama menjabat sebagai Direktur Bank. » Menyetujui pengangkatan Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen Bank efektif terhitung sejak tanggal persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan it and proper test. » Menyetujui penunjukkan Windiartono Tabingin untuk diangkat sebagai Direktur Independen Bank dan pengangkatan tersebut berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 dan akan berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang akan diselenggarakan pada tahun 2018. Bahwa pengangkatan Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen Bank akan efektif terhitung sejak tanggal persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test, dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank sejak ditutupnya RUPSLB sebelum Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen Perseroan memperoleh persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris : Grant Eric Lowen Komisaris : Muthu Chidambaram Komisaris Independen : Suroto Moehadji Komisaris Independen : Muhammad Anas Malla Pengumuman RUPSLB pada tanggal 2 September 2015 melalui iklan di surat kabar harian Kontan serta situs Bank QNB Indonesia Pemanggilan RUPSLB pada tanggal 17 September 2015 melalui iklan di surat kabar harian Kontan serta situs Bank QNB Indonesia Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015 pukul 10.00-selesai di QNB Tower Lantai 3, 18 Parc SCBD, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Dipimpin oleh Suroto Moehadji, Komisaris Independen berdasarkan penunjukkan oleh Dewan Komisaris Bank Pengumuman hasil RUPSLB pada tanggal 13 Oktober 2015 melalui iklan di surat kabar harian Kontan serta situs Bank QNB Indonesia no. mata Acara keputusan Pemberitahuan pada Regulator Pengumuman RuPsLb Pemanggilan RuPsLb Penyelenggaraan RuPsLb hasil RuPsLb Laporan Tata Kelola Perusahaan 132 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Direksi Direktur Utama : Andrew McGregor Duf Direktur : Azhar bin Abdul Wahab Direktur : Lloyd Rolston Direktur : Rusli Direktur : Novi Mayasari Direktur Independen : Windiartono Tabingin Selanjutnya susunan anggota Dewan Komisari dan Direksi Bank setelah Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen Bank memperoleh persetujuan OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Komisaris : Grant Eric Lowen Komisaris : Muthu Chidambaram Komisaris Independen : Suroto Moehadji Komisaris Independen : Muhammad Anas Malla Komisaris Independen : Djoko Sarwono Direksi Direktur Utama : Andrew McGregor Duf Direktur : Azhar bin Abdul Wahab Direktur : Lloyd Rolston Direktur : Rusli Direktur : Novi Mayasari Direktur Independen : Windiartono Tabingin Masa jabatan seluruh Dewan Komisari dan Direksi Bank tersebut diatas untuk masa jabatan yang akan berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang akan diselenggarakan pada tahun 2018, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu- waktu. » Memberikan kuasa kepada Direksi Bank untuk menyatakan perubahan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank dalam suatu akta tersendiri dihadapan Notaris apabila diperlukan dan mengurus pemberitahuan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Pengambilan Keputusan dan Tindak Lanjut atas Keputusan RUPSLB Seluruh keputusan RUPSLB Bank QNB Indonesia sebagaimana tertera di atas disetujui secara musyarawah dan mufakat dan seluruh keputusan telah direalisasikan. Kehadiran Pemegang Saham Dalam RUPSLB 2015 Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB tersebut adalah pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 16 September 2015. Pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam RUPSLB adalah sejumlah 7.299.946.780 saham atau ±83,36 dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank QNB Indonesia. RUPSLB tersebut dihadiri oleh lebih dari 50 atau 12 bagian dari jumlah seluruh saham sehingga memenuhi persyaratan kuorum RUPSLB serta sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mengikat. RUPSLB dihadiri oleh beberapa anggota Dewan Komisaris yaitu Suroto Moehadji dan Muhammad Anas Malla serta seluruh anggota Direksi. Selain itu, RUPSLB juga dihadiri oleh Notaris, perwakilan Biro Administratif Efek dan Akuntan Publik. no. mata Acara keputusan Laporan Tata Kelola Perusahaan 133 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Dewan Komisaris Sebagaimana diatur dalam Pedoman GCG Indonesia, Kepengurusan perseroan terbatas di Indonesia menganut sistem dua badan two board system yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Dewan Komisaris sebagai salah satu organ pada Bank memiliki fungsi dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan atas kebijakan manajemen, pelaksanaan manajemen secara umum, baik mengenai perusahaan atau usahanya, serta memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank. Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko yang terdiri dari satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Kriteria dan Prosedur Penunjukan Anggota Dewan Komisaris Kriteria Penunjukan Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Dewan Komisaris diwajibkan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan serta lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan Fit and Proper Test sebagaimana ditetapkan dalam PBI No. 2312PBI2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang Fit and Proper Test. Dalam rangka memenuhi persyaratan integritas, kandidat anggota Dewan Komisaris wajib memiliki 1 akhlak dan moral yang baik; 2 komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3 komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional bank yang sehat; 4 tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus; 5 tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat pernah tidak menyelenggarakan RUPST; 6 pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS; 7 pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan 8 pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan danatau laporan keuangan kepada OJK. Sementara itu, guna memenuhi persyaratan kompetensi, anggota Dewan Komisaris wajib memiliki: 1 Pengetahuan dan atau keahlian di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; 2 Pengalaman di bidang perbankan dan atau bidang keuangan; dan 3 Cakap melakukan perbuatan hukum. Selain memiliki kompetensi yang diperlukan dalam aspek pengetahuan, pengalaman, dan keahlian perbankan dan atau keuangan, seluruh anggota Dewan Komisaris, wajib memenuhi persyaratan terkait reputasi keuangan sebagai berikut: 1. Tidak memiliki kredit macet; 2. Tidak pernah dinyatakan pailit; 3. Tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; 4. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 lima tahun sebelum dicalonkan Prosedur Pengangkatan Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan di atas dan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. 2. Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan telah lulus Fit and Proper Test sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan atau OJK tentang Fit and Proper Test serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan atau OJK tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. 3. Anggota Dewan Komisaris yang telah memperoleh persetujuan atas Fit and Proper Test dari OJK wajib diangkat oleh RUPS paling lambat 6 enam bulan setelah tanggal persetujuan. Apabila jangka waktu 6 enam bulan tersebut berakhir dan belum dilakukan pengangkatan oleh RUPS, maka persetujuan yang telah diberikan OJK tersebut menjadi tidak berlaku. Laporan Tata Kelola Perusahaan 134 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 4. Anggota Dewan Komisaris yang diangkat dalam RUPS Bank sebelum mendapat persetujuan OJK akan menjadi efektif setelah persetujuan OJK diterima. Divisi Corporate Secretary bertanggung jawab atas penyampaian permohonan termasuk kelengkapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, untuk memperoleh persetujuan dari OJK. 5. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia mereka diangkat dan berakhir pada 1 satu periode masa jabatan Dewan Komisaris tersebut. 1 satu periode masa jabatan Dewan Komisaris adalah 3 tiga tahun atau sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada akhir 1 satu periode masa jabatan tersebut kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS. 6. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 dua periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS. 7. Anggota Dewan Komisaris yang jabatannya berakhir dapat diangkat kembali, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Prosedur Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris diberhentikan oleh RUPS jika: 1. Masa jabatannya telah berakhir; 2. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampunan berdasarkan suatu keputusan pengadilan; 3. Mengundurkan diri; Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Muthu Chidambaram Grant Eric Lowen Suroto Moehadji Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono RUPSLB, 27 Januari, 2012 RUPST, 29 Mei 2012 RUPSLB, 4 Maret 2013 RUPST, 31 Maret 2010 RUPST, 24 Juni 2011 RUPSLB, 16 September 2011 RUPSLB, 9 Oktober 2015 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen 10 Mei 2012 24 September 2012 16 Januari 2014 7 Juni 2010 24 November 2011 11 November 2015. 2012-2015 2015-2018 2012-2015 2015-2018 2014-2015 2015-2018 2010-2011 2011–2012 2012-2015 2015-2018 2011-2012 2012-2015 2015-2018 2015-2018 Bank Indonesia Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan Bank Indonesia Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan nama tanggal Pengangkatan Pertama Posisi tanggal Persetujuan biOjk masa jabatan Penyelengara uji kemampuan dan kepatutan 4. Tidak lagi memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 5. Meninggal dunia; 6. Diberhentikan karena keputusan RUPS. Total dan Komposisi Dewan Komisaris Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan dengan mempertimbangkan visi, misi, dan rencana strategis Bank agar memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efektif, akurat, dan cepat serta independen. Pada RUPST tanggal 27 Februari 2015, masa jabatan Nasrul Husin sebagai Komisaris Independen telah berakhir. Berdasarkan keputusan RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015, telah diangkat Djoko Sarwono sebagai Komisaris Independen. Pengangkatan tersebut efektif setelah mendapat persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK melalui surat No. SR- 216D.032015 tanggal 11 November 2015 Per tanggal 31 Desember 2015, anggota Dewan Komisaris Bank QNB Indonesia berjumlah 6 enam orang. Jumlah tersebut tidak melebihi jumlah anggota Direksi yaitu 6 enam orang. 50 lima puluh persen atau 3 tiga orang dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen, berkewarganegaraan Indonesia serta berdomisili di Indonesia. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai implementasi Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Laporan Tata Kelola Perusahaan 135 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Keberagaman dalam Komposisi Anggota Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris Bank telah menunjukkan keragaman independensi, keahlian, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan usia. Penjelasanpengungkapan yang lebih rinci mengenai latar belakang dan pengalaman setiap anggota Dewan Komisaris dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris di Laporan Tahunan ini. Semua anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan, seperti dibuktikan dengan mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Bank Indonesia atau OJK. Komposisi Dewan Komisaris ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Bank serta untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Independensi Dewan Komisaris PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik menetapkan bahwa Bank wajib memiliki Komisaris Independen paling kurang 50 dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Untuk memastikan independensi Dewan Komisaris, pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham, telah mengangkat 3 tiga Komisaris Independen dari 6 enam anggota Dewan Komisaris. Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau keluarga hingga derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, danatau pemegang saham pengendali, atau hubungan lainnya yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen. Pengangkatan Komisaris Independen akan mendorong lingkungan kerja yang berimbang yang menghargai keadilan dan kesetaraan di atas semua kepentingan lain termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya. Selain bertindak independen, Komisaris Independen Bank harus menghindari benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya. Seluruh Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan berikut ini: 1. Tidak mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Bank dalam waktu 1 satu tahun terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Bank pada periode berikutnya 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Bank. 3. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham mayoritas Bank, dan; 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan utama Bank. 5. Memenuhi kriteria independensi sebagaimana telah diatur dalam ketentuan yang berlaku. Tidak mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Bank dalam waktu 1 satu tahun terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Bank pada periode berikutnya Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Bank Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham mayoritas Bank Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan mayoritas Bank Memenuhi kriteria independensi sebagaimana telah diatur dalam ketentuan yang berlaku √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pernyataan independensi djoko sarwono muhammad Anas malla suroto moehadji Pernyataan Independensi Komisaris Independen Laporan Tata Kelola Perusahaan 136 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Hubungan Keuangan dan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Tidak terdapat anggota Dewan Komisaris yang memiliki hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan atau Pemegang Saham Mayoritas. Selain itu, mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris Bank mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan saham yang mencapai 5 atau lebih, baik di PT Bank QNB Indonesia maupun perusahaan lain yang berada di Indonesia atau luar negeri, dalam sebuah laporan yang harus diperbaharui setiap tahun. keuangan dengan pemegang saham pengendali; dan pada saat yang sama, semua anggota Dewan Komisaris juga tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan anggota Direksi. Dengan kondisi tersebut, anggota Dewan Komisaris Bank dapat bertindak independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Muthu Chidambaram Grant Eric Lowen Suroto Moehadji Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - - √ √ √ nama dewan komisaris hubungan keluarga dengan hubungan keuangan dengan dewan komisaris Pemegang saham Pengendali Pemegang saham Pengendali direksi direksi yes yes yes yes yes yes no no no no no no Ahmed Z A Al-Kuwari Grant Eric Lowen Muthu Chidambaram Suroto Moehadji Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - dewan komisaris kepemilikan saham bank Qnb indonesia institusi keuangan non-bank bank Lain Perusahaan Lain Per 31 Desember 2015, semua anggota Dewan Komisaris tidak memiliki lebih dari 5 lima persen atau lebih dari modal disetor Bank, bank lain, institusi keuangan non- bank, dan perusahaan lainnya di Indonesia dan luar negeri. Laporan Tata Kelola Perusahaan 137 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Semua anggota Dewan Komisaris tidak memiliki rangkap jabatan yang menyalahi peraturan Bank Indoneesia perihal implementasi Good Corporate Governance. Peraturan Bank Indonesia menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris dapat memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, ataupun Pejabat Eksekutif pada 1 satu lembaga perusahaan non keuangan, atau sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, ataupun Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 satu perusahaan anak non-bank yang dikendalikan oleh Bank. Hubungan Antara Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris memiliki tugas utama sebagai pengawas dan penasihat Direksi. Sementara itu, tugas utama Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, menjalankan arahan Dewan Komisaris dan menjalankan operasional Bank sehari-hari. Namun, keduanya senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan, visi dan misi Bank QNB Indonesia. Koordinasi dan kerja sama yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi, tercermin pada: Tidak termasuk rangkap jabatan apabila anggota Dewan Komisaris non independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham QNB Indonesia yang berbentuk badan hukum pada kelompok usahanya; dan atau anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga nirlaba, sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris Bank QNB Indonesia. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank QNB Indonesia telah menandatangani pernyataan tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan yang berlaku. Seluruh anggota Dewan Komisaris QNB Indonesia tidak memiliki rangkap jabatan selain dari yang diperkenankan oleh peraturan yang berlaku. Ali Ahmed Z A Al-Kuwari Grant Eric Lowen Muthu Chidambaram Suroto Moehadji Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono Commercial Bank International QNB Banquee Privée QNB Capital Qatar National Bank MasterCard Middle East and North Africa Qatar Exchange QNB AL Ahli Qatar National Bank Qatar National Bank QNB India Private Limited - PT Swadarma Sarana Informatiika PT Pefindo Biro Kredit Vice Chairman Chairman Chairman Group CEO Chairman of Advisory Board Vice Chairman Board Member Group CRO Regional General Manager Asia Board Member - Komisaris Utama Komisaris Utama dewan komisaris Posisi Perusahaan Rangkap Jabatan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 1. Pertumbuhan usaha Bank QNB Indonesia 2. Terpeliharanya tingkat kesehatan Bank QNB Indonesia pada level sehat sesuai ketentuan yang berlaku 3. Terlaksananya manajemen risiko dan sistem pengendalian internal secara memadai 4. Terlindunginya kepentingan para pemangku kepentingan secara wajar 5. Terpenuhinya implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Government Laporan Tata Kelola Perusahaan 138 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Untuk memastikan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian arahan, Dewan Komisaris telah menyusun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Piagam Dewan Komisaris No. 01.08.00 tanggal 3 Agustus 2015. Piagam tersebut meliputi akuntabilitas, struktur dan keanggotaan, kriteria dan independensi, masa jabatan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, etika kerja, nilai kerja, pengaturan rapat, serta pelaporan dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris ini disusun dengan mengacu pada peraturan yang berlaku dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta praktik-praktik terbaik dan ditinjau secara berkala. Etika Kerja Dewan Komisaris Sebagaimana tercantum dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, seluruh anggota Dewan Komisaris: 1. Wajib memiliki akhlak dan moral yang baik. 2. Wajib mampu melaksanakan tindakan hukum 3. Wajib menjaga kerahasiaan semua dokumen, data dan informasi Bank. 4. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, danatau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. 5. Dilarang mengambil danatau menerima keuntungan pribadi dari Bank, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan RUPS. 6. Dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung membuat pernyataan yang salah atau menyembunyikan fakta mengenai kondisi Bank pada saat pernyataan dibuat yang dapat mengakibatkan pernyataan menjadi menyesatkan. Transparansi Dewan Komisaris Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris juga mengatur aspek transparansi di mana semua Komisaris Bank wajib mengungkapkan hal-hal berikut dalam Laporan Pelaksanaan GCG Bank yakni: 1. Kepemilikan saham yang mencapai 5 lima perseratus atau lebih, baik pada Bank maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. 2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan atau pemegang saham pengendali Bank. 3. Remunerasi dan fasilitas yang diterima dari Bank 4. Jabatan di perusahaan lain. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris dituangkan dengan jelas di dalam Anggaran Dasar Bank QNB Indonesia, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris serta merujuk kepada peraturan perundangan yang berlaku: Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen. 2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. 3. Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank dan memberikan nasihat kepada Direksi. 4. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada poin 3 di atas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian serta sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank, peraturan perundang-undangan dan keputusan RUPS Bank. 5. Dalam kondisi tertentu, menyelenggarakan RUPST dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam perundang-undangan dan Anggaran Dasar Bank. 6. Dalam melakukan tugas pengawasan, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. 7. Dalam melakukan pengawasan, dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali: » Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; dan » Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. 8. Pengambilan keputusan kegiatan operasional sebagaimana dimaksud pada point 7, merupakan bagian dari upaya pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris tersebut tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Laporan Tata Kelola Perusahaan 139 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 9. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja Internal Audit Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK, Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain. 10. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak ditemukannya: » Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan » Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Antara lain berdasarkan rekomendasi dari Komite- Komite yang membantu efektiitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Hal-hal yang wajib dilaporkan adalah temuan sebagaimana dimaksud di atas yang belum atau tidak dilaporkan oleh Bank dan atau oleh Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan kepada OJK. 11. Dalam rangka mendukung efektiitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, membentuk paling kurang: » Komite Audit; » Komite Pemantau Risiko; » Komite Remunerasi dan Nominasi. 12. Memastikan bahwa Komite sebagaimana dimaksud pada point 11, yang telah dibentuk menjalankan tugasnya secara efektif. 13. Melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya setiap akhir tahun buku. 14. Bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Bank yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya. 15. Tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Bank apabila dapat membuktikan: » Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya » Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank Laporan Tata Kelola Perusahaan 140 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 » Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengawasan yang mengakibatkan kerugian, dan » Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 16. Anggota Dewan Komisaris wajib meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus, memahami peraturan perbankan dan memiliki pengetahuan umum khususnya terkait dengan perekonomian. Kewenangan Dewan Komisaris 1. Berwenang mengakses dokumen, data dan informasi tentang karyawan, dana, asset dan sumber daya Bank yang dianggap perlu. 2. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, berwenang untuk berkomunikasi secara langsung dengan Direksi, karyawan dan pihak-pihak lain. 3. Jika diperlukan, memiliki kewenangan untuk melibatkan pihak independen di luar anggota Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugasnya. 4. Berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi dengan menyebutkan alasannya. 5. Dalam kondisi tertentu dapat melakukan tindakan pengurusan Bank untuk jangka waktu tertentu, dengan memperhatikan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku. 6. Dewan Komisaris berwenang untuk menjalankan kewenangan lainnya sesuai Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasannya termasuk memberikan nasihat kepada Direksi terkait aktivitas operasional Bank untuk kepentingan Bank sejalan dengan target dan tujuan usahanya. Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi kepada Direksi, melaksanakan program pengenalan dan berpartisipasi baik dalam program pelatihan maupun pengembangan kompetensi. Rekomendasi Dewan Komisaris 1. Revisi Rencana Bisnis Bank 2015-2017 2. Rencana Bisnis Bank 2016-2018 3. Mengawasi, mengevaluasi, dan memberikan masukan atas hasil pelaksanaan Rencana Bisnis Bank 4. Memantau implementasi rencana kerja yang dilaksanakan oleh Komite-komite di bawah Dewan Komisaris 5. Menyetujui jadwal dan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa 6. Memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris 7. Menyetujui kebijakan Bank tentang Nominasi, Pengangkatan, Penggantian danatau Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris 8. Merekomendasikan kandidat Direktur Independen kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dan lain-lain. Program Pengenalan bagi Komisaris Baru Sehubungan dengan pengangkatan Komisaris Independen baru pada bulan Oktober 2015, Bank mengadakan program pengenalan bagi Komisaris baru dengan menyampaikan Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Kuartalan, Rencana Bisnis Bank, dan Piagam Dewan Komisaris sebagai referensi dan tinjauan atas aktivitas usaha Bank sehingga dapat mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Komisaris yang baru juga melakukan diskusi dengan Komisaris Independen lainnya dan anggota- anggota Komite serta menghadiri rapat Direksi sebagai undangan. Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris berpartisipasi dalam program pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Dewan Komisaris tentang perkembangan industri perbankan dan pengetahuan lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan Komisaris. Laporan Tata Kelola Perusahaan 141 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Ali Ahmed Z A Al Kuwari Ali Ahmed Z A Al Kuwari Grant Eric Lowen Grant Eric Lowen Grant Eric Lowen Grant Eric Lowen Grant Eric Lowen Muthu Chidambaran Muthu Chidambaran Muthu Chidambaran Suroto Moehadji Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono Komisaris Utama Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Institute of International Finance IIF and Emerging Market Advisory Council EMAC, CEO’s and Spring Membership Meetings United Arab Banks Summit IIF Mena CRO Forum – Global and Regional Issues Impacting Banking IIF Spring Membership Meeting – Global Energy at a Turning Point QNB Group Leadership Development Program QNB Global Risk Conference IIA Qatar Conference Global and Regional Issues Impacting Internal Audit and Risk Internal Compliance Training Internal KYC Training Risk Management Refreshment Program Refreshment BSMR “Liquidity Risk Management in Banks Menjadi Komisaris yang Efektif dan Bertanggung Jawab Sertiikasi Manajemen Risiko Level 1 Sertiikasi Manajemen Risiko Level 2 1 Maret 2015 1 Juni 2015 14 Maret 2015 15 Maret 2015 4 Mei 2015 12 Mei 2015 31 Mei 2015 2 Oktober 2015 2 Oktober 2015 28 September 2015 6 Agustus 2015 10 November 2015 4 Juli 2015 11 Juli 2015 Doha, Qatar Budapest, Hungaria Doha, Qatar Doha, Qatar Doha, Qatar Doha, Qatar Singapura Singapura Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia nama jabatan Program tanggal tempat Rangkaian Program Pelatihan yang Diikuti Dewan Komisaris tahun 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 142 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan sekali dalam 1 satu tahun, dengan menggunakan metode self assessment. Keberhasilan kinerja Dewan Komisaris merupakan hasil kerja kolegial dari seluruh anggota Dewan Komisaris yang tercermin dalam realisasi Rencana Bisnis Bank. Kinerja Dewan Komisaris dinilai berdasarkan hasil proil risiko, hasil pelaksanaan GCG, tingkat rentabilitas dan permodalan Bank. Organ yang melakukan evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah RUPS. Penilaian kinerja Dewan Komisaris telah dilakukan berdasarkan hasil laporan self-assessment GCG yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala, mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia nomor 1515 DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dimana parameter penilaian kinerja Dewan Komisaris terkait dengan hasil pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan terhadap pengelolaan Bank. Selain melalui self-assessment, penilaian atas kinerja Dewan Komisaris juga dilakukan pada saat pertanggungjawaban laporan tahunan kepada RUPS. Dalam RUPS, para pemegang saham menyetujui laporan tahunan Bank untuk tahun buku 2014 dan hasil yang telah dicapai selama tahun tersebut. Lebih lanjut, RUPS memberikan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014. kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi dewan komisaris Kebijakan Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya untuk Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Secara umum, Bank menentukan besaran remunerasi dengan mengacu pada kebijakan internal, ketentuan dan peraturan yang berlaku, perbandingan industri, dan dengan mempertimbangkan kinerja Bank pada tahun berjalan. Jumlah remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan kinerjanya. Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari beberapa tahap yang meliputi penyusunan, analisis, pengajuan, dan penetapan. Penyusunan kebijakan remunerasi dilaksanakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mengumpulkan informasi tentang standar remunerasi untuk posisi dan industri yang sama di pasar dan dengan mempertimbangkan kinerja Bank. Pada tahun 2015, RUPST diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 menyetujui pemberian kuasa pada Qatar National Bank sebagai pemegang saham mayoritas Bank untuk menentukan gaji atau honorarium serta tunjangan lainnya selama tahun 2015 untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris, dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank. Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari: 1. Remunerarasi Bruto Gaji, Tunjangan, Bonus 2. Fasilitas Lain Asuransi Kesehatan Laporan Tata Kelola Perusahaan 143 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Dewan Komisaris Jumlah Di atas Rp2 miliar Di atas Rp1 miliar – Rp2 miliar Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar Rp500 juta ke bawah diterima dalam tunai Catatan: - Seorang Komisaris menjabat hingga 27 Februari 2015 - Seorang Komisaris menjabat sejak 9 Oktober 2015 Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Karyawan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Direksi Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Dewan Komisaris Rasio Gaji Tertinggi Direksi dan Tertinggi Karyawan Rasio Gaji Tertinggi Direksi dan Tertinggi Dewan Komisaris Rasio Gaji Terendah Direksi dan Terendah Dewan Komisaris Remunerasi Gaji kotor, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas lain dalam bentuk natura Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan lainnya 1. dapat dimiliki 2. tidak dapat dimiliki 4 4 4 2,168 37 2,205 1:64,4 1:4,3 1:1,7 1:4,0 1:10,6 1:4,2 Posisi jumlah Orang jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 satu tahun tipe Rasio tipe Remunerasi juta Rupiah jumlah komisaris Rasio jumlah yang diterima dalam satu tahun Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji yang dibandingkan pada rasio ini adalah gaji yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan setiap bulan. - 2 2 - Struktur dan Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris pada Tahun 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 144 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan lainnya yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan paling kurang 1 satu kali dalam 3 tiga bulan dan dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap perlu oleh salah satu anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis Direksi atau atas permintaan 1 satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Bank dengan hak suara yang sah. 2. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara isik paling kurang 2 dua kali dalam setahun. Kehadiran secara isik oleh seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut, diutamakan dalam rangka evaluasi atau penetapan kebijakan strategis dan evaluasi realisasi rencana bisnis Bank. 3. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat Dewan Komisaris untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku. 4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama atau oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. 5. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris wajib diberikan secara tertulis atau disampaikan atau diserahkan langsung dengan tanda terima yang memadai atau dengan pos tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan dengan telex, faksimili atau melalui sarana komunikasi lain. Pemanggilan harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat- lambatnya 5 lima hari kalender sebelum Rapat Dewan Komisaris diadakan atau dalam keadaan yang mendesak selambat-lambatnya 1 satu hari kalender sebelumnya. Keadaan mendesak ditetapkan oleh Komisaris Utama atau mayoritas anggota Komisaris. 6. Pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir danatau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris atau apabila Rapat Dewan Komisaris telah dijadwalkan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diadakan sebelumnya yang dihadiri atau diwakilkan oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris yang menjabat. 7. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat. 8. Pada Rapat Dewan Komisaris yang telah dijadwalkan, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 lima hari sebelum rapat diselenggarakan. 9. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan. 10. Rapat Dewan Komisaris diadakan di wilayah Republik Indonesia, di: » tempat kedudukan Bank » tempat Bank melakukan kegiatan usaha utamanya » Ibukota Provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Bank, atau » Provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana Saham Bank dicatatkan Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 11. Komisaris Utama mengetuai Rapat Dewan Komisaris. Dalam hal Komisaris Utama tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut. Laporan Tata Kelola Perusahaan 145 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 12. Seorang anggota Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Komisaris oleh anggota Komisaris lainnya berdasarkan Surat Kuasa. 13. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama banyaknya, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang memutuskan. 14. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya. b. Setiap anggota Dewan Komisaris baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai benturan kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan yang berkaitan dengan Bank, maka anggota Komisaris tersebut dalam Rapat Dewan Komisaris tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak dimaksud, kecuali jika Rapat menentukan lain. c. Pemungutan suara yang berhubungan dengan seseorang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda-tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. 15. Hasil Rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris serta didokumentasikan dengan baik. 16. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat. 17. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam Rapat Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. 18. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat merupakan bukti yang sah mengenai keputusan- keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga. 19. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan- keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang diajukan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. Laporan Tata Kelola Perusahaan 146 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Ali Ahmed ZA Al Kuwari Grant Eric Lowen Muthu Chidambaram Suroto Moehadji Nasrul Husin Muhammad Anas Malla Djoko Sarwono nama kehadiran kehadiran fisik Video Conference jabatan Rapat Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen 2 3 4 4 1 4 1 2 1 - - - - - 100 100 100 100 25 100 25 Menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris hingga 27 Februari 2015 Diangkat dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 9 Oktober 2015 dan efektif pada tanggal 11 November 2015. 20. Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Dewan Komisaris saling melihat dan atau mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris. Rapat tersebut harus diselenggarakan sesuai ketentuan yang berlaku dan notulen Rapat dibuat secara tertulis dan diedarkan diantara seluruh anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam rapat untuk ditandatangani. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kedudukan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 4 empat kali dengan mata acara yang meliputi: 1. Tinjauan atas Peta Strategi Bank 2. Update Kinerja Bisnis 3. Update mengenai QVA 4. Update mengenai Kinerja Keuangan dan Likuiditas 5. Laporan Direktur Utama 6. Tingkat Kesehatan Bank 7. Update dari Fungsi Kepatuhan, Anti Pencucian Uang dan Laporan Internal Audit 8. Tinjauan Kebijakan 9. Review mengenai Pendelegasian dan Limit 10. Laporan dari Komite-komite di bawah Dewan Komisaris 11. Usulan jadwal dan mata acara RUPS Tahunan 12. Korespondensi dan Kontrak yang Material 13. Pengelolaan Kinerja 14. Deklarasi Kepentingan Dewan Komisaris Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Pada tahun 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 empat kali. Tabel berikut menunjukkan frekuensi kehadiran setiap Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris. Laporan Tata Kelola Perusahaan 147 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 tiga Komite yakni Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Pemantau Risiko, yang semuanya bekerja secara independen. Komite-komite tersebut dibentuk berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris dan para anggotanya diangkat oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris. Setiap Komite wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan mengacu pada Piagam Komite yang disusun dan ditinjau secara berkala berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia. Laporan Tata Kelola Perusahaan 148 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Audit Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit Pembentukan Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit No. 2-00 tanggal 12 Juni 2013 sebagaimana terakhir diubah dengan Piagam Komite Audit No. 01.09.00 tanggal 16 November 2015 serta Peraturan Bank Indonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No. 814 PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-643BL2012 tanggal 7 Desember 2012 perihal Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan OJK No. 33 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab pengawasannya dengan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Penunjukan Komite Audit Sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit, anggota Komite Audit wajib memenuhi kriteria kompetensi dan pengalaman serta independensi dan integritas yang dijabarkan berikut ini: 1. Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik 2. Anggota Komite Audit wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan kegiatan usaha Bank, proses audit, manajemen risiko dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Anggota Komite Audit bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan. 4. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilaian danatau jasa konsultasi kepada Bank dalam waktu 6 bulan terakhir. 5. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Bank dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali Komisaris Independen, yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. 6. Anggota Komite Audit tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Bank 7. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Bank baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 bulan setelah diperolehnya saham tersebut. 8. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Bank, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Bank. 9. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank. 10. Pihak independen yang menjadi Komite Audit wajib memenuhi kriteria independensi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku. Struktur dan Komposisi Komite Audit Anggota Komite Audit Bank terdiri dari 3 tiga orang dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit terdiri dari 1 satu orang Komisaris Independen yang menjabat sebagai anggota sekaligus Ketua Komite dan 2 dua orang anggota yang merupakan pihak independen terhadap Bank. Seluruh anggota Komite Audit merupakan individu yang profesional dan memiliki pengalaman luas dan kompetensi yang mumpuni. Rangkap jabatan oleh anggota Komite Audit telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijakan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku. Laporan Tata Kelola Perusahaan 149 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Dengan berakhirnya masa jabatan Nasrul Husin sebagai Komisaris Independen Bank, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan 27 Februari 2015, komposisi keanggotaan Komite Audit juga turut mengalami perubahan. Posisi Nasrul Husin sebagai Ketua Komite Audit digantikan oleh Muhammad Anas Malla sebagai Pejabat Sementara Pjs Ketua Komite Audit. Dengan demikian, anggota Komite Audit pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Muhammad Anas Malla Irzal Zaini Wayan Suryadarma Pjs. Ketua Komite Audit dan juga anggota Anggota Anggota SK Direksi No. 002SK-DirIII2015 tanggal 10 Maret 2015 nama jabatan dasar Penunjukan Muhammad Anas Malla Pjs. Ketua Komite Audit Proil Muhammad Anas Malla dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Irzal Zaini Anggota Komite Audit Proil Irzal Zaini dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Wayan Suryadarma Anggota Komite Audit Komite Audit Perseroan melalui SK Direksi No. 002SK-DIR III2015 tanggal 10 Maret 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1981. Sebelum bergabung dengan Bank, beliau pernah menduduki sejumlah jabatan di PT Bank Niaga Tbk 1984 – 2008 termasuk Tim Proyek Syariah 2002 – 2004 dan Kepala Divisi Support Services Kantor Pusat – Unit Usaha Syariah 2004 – 2008. Beliau juga merupakan anggota Komite Pemantau Risiko Bank. Pada tahun 2015, beliau secara aktif mengikuti program pengembangan kompetensi, antara lain panel diskusi “Peran Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Mencapai Efektiitas Implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi”. Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Beliau terakhir diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan melalui SK Direksi No. 002SK-DIRIII2015 tanggal 10 Maret 201. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari UNIBA, Balikpapan pada tahun 1992. Sebelum bergabung dengan Bank, beliau pernah menempati sejumlah posisi di PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, antara lain sebagai Auditor untuk Kantor Regional Banjarmasin 1981 - 1986, Staf Kredit, Pjs. Pimpinan Internal Control, Koordinator Seksi Luar Negeri 1993-2004 dan Pimpinan Risiko Kredit pada Kantor Cabang Jember 2004. Beliau juga pernah menjabat di anak perusahaan maupun perusahaan ailiasi BNI seperti PT BNI Life Insurance 2009- 2012 dan PT Swadharma Griyasatya Building Management BNI 2012. Pada tahun 2015, beliau secara aktif mengikuti program pengembangan kompetensi, antara lain panel diskusi “Peran Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Mencapai Efektiitas Implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi”. Proil Komite Audit Laporan Tata Kelola Perusahaan 150 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Muhammad Anas Malla Irzal Zaini Wayan Suryadarma - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ nama Anggota komite Lain Anggota komite Lain dewan komisaris dewan komisaris Pemegang saham Pengendali Pemegang saham Pengendali direksi direksi hubungan keluarga dengan hubungan keuangan dengan ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Audit Independensi Komite Audit Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, anggota Komite Audit harus memenuhi kriteria independensi. Seluruh anggota Komite Audit Bank merupakan pihak independen dimana mereka tidak memiliki hubungan kepengurusan, kepemilikan saham danatau keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Pengendali atau Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen. Independensi anggota Komite Audit juga tercermin dalam struktur dan keanggotaan sebagai berikut: 1. Keanggotaan Komite Audit paling kurang terdiri dari 1 satu Komisaris Independen sebagai Ketua dan anggota, dan 1 satu pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi, dan 1 satu pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. 2. Jumlah Komisaris Independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit paling kurang berjumlah 51 dari total jumlah anggota Komite Audit. 3. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen wajib ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit. Selain itu, sesuai dengan Piagam Komite Audit, terdapat sejumlah kriteria independensi tambahan yang wajib dimiliki anggota Komite Audit, antara lain: 1. Bukan merupakan karyawan Bank 2. Tidak memiliki saham pada Bank 3. Memiliki perilaku dan sudut pandang independen 4. Tidak memiliki benturan kepentingan dengan Bank Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, anggota komite lainnya serta pemegang saham pengendali. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugasnya, anggota Komite Audit tidak memiliki benturan kepentingan yang mungkin terjadi dan dapat menjamin independensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Laporan Tata Kelola Perusahaan 151 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Piagam Komite Audit Komite Audit memiliki Piagam Komite Audit yang memuat pedoman dan tata tertib kerja sebagai landasan bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Piagam ini terutama mengatur hal-hal yang terkait dengan organisasi, kriteria keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan rapat komite, serta masa jabatan. Piagam Komite Audit ditinjau secara berkala. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit berfungsi untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Selain itu, Komite Audit fokus dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal Bank, termasuk efektivitas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Internal Audit terkait dengan Sistem Pengendalian Internal. Secara lebih terperinci, tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Kerja Komite Audit. Komite Audit memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris antara lain: 1. Menyiapkan Program Kerja Tahunan dan disetujui oleh Dewan Komisaris 2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Bank kepada publik danatau pihak otoritas lain, laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Bank. 3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan aktivitas Bank. 4. Memberikan masukan atas pengangkatan dan pengunduran diri atau penggantian Kepala Divisi Audit. 5. Melakukan pemantauan, penelaahan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit internal dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee, untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 7. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan Publik atas jasa yang diberikannya. 8. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas: » Pelaksanaan tugas dari Internal Audit; » Kesesuaian pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku; » Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan » Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Internal Audit, Akuntan Publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia danatau Otoritas Jasa Keuangan. sebagai rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank. 10. Menelaah pengaduan yang diterima Komite Audit, yang berkaitan dengan proses penyusunan laporan akunting dan keuangan Bank, serta memastikan tindak lanjut atas pengaduan tersebut. 11. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Bank. Wewenang Komite Audit Komite Audit memiliki kewenangan untuk: 1. Mengakses dokumen, data dan informasi Bank tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Bank yang diperlukan. 2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. 3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya jika diperlukan. 4. Melakukan fungsi dan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Dengan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit memiliki kewenangan untuk meminta auditor internal dan eksternal melakukan peninjauan ataupun investigasi terhadap masalah-masalah yang mungkin terjadi dan berdampak pada kinerja Bank. Rapat Komite Audit Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diamanatkan dalam Piagam Komite Audit, Rapat Komite Audit diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Rapat Komite Audit diselenggarakan secara berkala paling kurang satu kali dalam tiga bulan. Laporan Tata Kelola Perusahaan 152 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 2. Rapat Komite Audit hanya dapat diselenggarakan jika dihadiri oleh sedikitnya 51 lima puluh satu persen dari keseluruhan anggota, termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. 3. Kepala Divisi Audit selalu hadir dalam rapat Komite Audit dan bila berhalangan dapat diwakilkan kepada Pejabat dari Divisi Audit. 4. Apabila dipandang perlu Komite Audit dapat mengundang Direksi danatau Pejabat Eksekutif Bank untuk membahas suatu masalah dalam rapat Komite Audit. 5. Masalah yang timbul dalam rapat Komite Audit diputuskan berdasarkan asas musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan tidak dapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, maka masalah yang timbul tersebut akan diputuskan dengan suara mayoritas. 6. Setiap anggota Komite Audit memiliki satu hak suara. Jika terdapat konlik kepentingan atas suatu masalah, maka anggota Komite Audit tersebut tidak diperkenankan memberikan suara untuk menghindari konlik kepentingan. Dalam hal terjadi kesamaan jumlah suara, maka pimpinan rapat berhak memberikan suara kedua. 7. Agenda rapat Komite Audit berdasarkan pada Rencana Kerja Tahunan dan hal-hal yang dianggap penting untuk dibahas. 8. Hasil dari Rapat Komite Audit dirangkum dalam risalah rapat dan ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir serta didokumentasikan dengan baik. Perbedaan pendapat dalam Rapat Komite Audit dinyatakan dengan jelas dalam risalah rapat termasuk alasan perbedaan pendapat tersebut. Risalah rapat Komite Audit yang telah ditandatangani dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Rapat dan Mata Acara Rapat Komite Audit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 27 Januari 2015 7 April 2015 21 April 2015 23 Juni 2015 28 Juli 2015 20 Oktober 2015 3 November 2015 19 November 2015 24 November 2015 15 Desember 2015 1. Rekomendasi atas penunjukkan auditor eksternal untuk tahun buku 2015 2. Laporan Audit Tahun 2014 1. Laporan Realisasi Rencana Kerja Komite Audit periode Triwulan I2015 2. Evaluasi Laporan Neraca dan Laba Rugi per Maret 2015 3. Diskusi dengan Divisi Audit Internal dan Divisi Finance Accounting 1. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan I 2015 2. Update dari Audit Internal 1. Update dari Fungsi Kepatuhan 2. Laporan Implementasi Audit untuk periode Semester I2015 Laporan Keuangan Publikasi Triwulan II2015 1. Publikasi Laporan Keuangan per Triwulan III 2015 2. Update dari Audit Internal 3. Update dari Fungsi Kepatuhan Tinjauan atas Piagam Komite Audit Jadwal Rapat Komite Audit tahun 2016 1. Rekomendasi untuk Penunjukkan kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja E Y sebagai auditor eksternal untuk tahun 2016 2. Rencana Kerja Audit Internal tahun 2016 Update atas proses audit oleh Kantor Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2015 no. tanggal Rapat mata Acara Rapat Laporan Tata Kelola Perusahaan 153 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pelaksanaan Tugas Komite Audit Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka membantu Dewan Komisaris untuk menjalankan fungsi pengawasannya terhadap aktivitas dan operasional Bank. Pelaksanaan tugas Komite Audit pada tahun 2015 dijabarkan sebagai berkut: 1. Melakukan diskusi atas temuan Internal Audit tahun 2014 yang signiikan dan memerlukan tindak lanjut serta pemantauan dari divisi-divisi terkait. 2. Menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan tugas Komite Audit tahun 2014. 3. Membahas laporan keuangan triwulan I2015 bersama unit kerja Finance Accounting. 4. Memantau tindak lanjut atas temuan Audit Internal dan Auditor Eksternal melalui divisi Audit Internal. 5. Melakukan pembahasan bersama Direktorat Kepatuhan untuk meyakinkan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku. 6. Mereview Laporan Pengawasan Dewan Komisaris tentang Realisasi Rencana Bisnis Bank untuk periode Semester I2015. 7. Membahas dan menyiapkan laporan realisasi Rencana Kerja Komite Audit setiap triwulan dan 6 enam bulan. 8. Melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan Bank. 9. Meninjau dan memperbaharui Piagam Komite Audit 10. Menyiapkan Rencana Kerja dan Jadwal Rapat Tahun 2016 11. Memberikan rekomendasi perihal penunjukan Kantor Akuntan Publik Tahun 2016 12. Meninjau Rencana Kerja Audit Internal Tahun 2016 Temuan Komite Audit dan Tindak Lanjutnya Pada tahun 2015, Komite Audit tidak mendapati temuan yang memiliki dampak signiikan terhadap kinerja keuangan maupun non-keuangan Bank. Rapat Komite Audit Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Pada tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 10 sepuluh kali. Tabel berikut menunjukkan tingkat kehadiran setiap anggota Komite Audit dalam rapat. Nasrul Husin Muhammad Anas Malla Irzal Zaini Wayan Suryadarma Ketua Komite Audit Pjs. Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit 1 9 10 10 10 90 100 100 nama kehadiran jabatan tingkat kehadiran Menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris hingga 27 Februari 2015 Diangkat sebagai Pjs. Ketua Komite Audit sejak 10 Maret 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 154 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi Dasar Hukum Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi Pembentukkan Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi No. 4-00 tanggal 12 Juni 2013 yang terakhir diubah dengan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi No. 01.10.00 tanggal 26 November 2015 serta PBI No. 84 PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No.814 PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan OJK No. 34POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 perihal Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang terkait nominasi dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Penunjukan Komite Remunerasi dan Nominasi Sebagaimana dituangkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi wajib memenuhi kriteria berikut ini: 1. a. 1 satu orang ketua merangkap anggota, yang merupakan Komisaris Independen. b. Anggota lainnya yang dapat berasal dari: » Anggota Dewan Komisaris; » Pejabat Eksekutif yang membidangi sumber daya manusia atau 1 orang perwakilan pegawai, yang memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi dan atau nominasi serta rencana suksesi bank 2. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebagian besar tidak dapat berasal dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. 3. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari luar Bank wajib memenuhi syarat: » Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Utama Bank; » Memiliki pengalaman terkait Nominasi danatau Remunerasi; dan » Tidak merangkap jabatan sebagai anggota komite lainnya yang dimiliki oleh Bank 4. Anggota Direksi Bank baik pada bank yang sama maupun pada bank lain tidak dapat menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. 5. Dalam hal anggota Komite ditetapkan lebih dari 3 tiga orang, maka anggota Komisaris Independen paling kurang berjumlah 2 dua orang. 6. Ketua komite hanya dapat menjabat sebagai ketua dari 1 satu komite lain pada Bank. 7. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali. 8. Masa jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar. 9. Penggantian anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang bukan berasal dari Dewan Komisaris dilakukan paling lambat 60 enam puluh hari sejak anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dimaksud tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya. 10. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya apabila anggota komite Remunerasi dan Nominasi diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, dengan alasan antara lain: » Meninggal dunia; » Mengundurkan diri; atau » Berhalangan tetap sehingga tidak dapat melaksanakan tugas atau diperkirakan secara medis tidak dapat melaksanakan tugas lebih dari 6 enam bulan berturut-turut. Laporan Tata Kelola Perusahaan 155 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Struktur dan Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri dari 3 tiga anggota dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan 2 dua anggota. Proil Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan tanggal 27 Februari 2015, Novi Mayasari diangkat sebagai Direktur Bank. Dengan perubahan komposisi Direksi ini, komposisi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi juga turut berubah. Posisi Novi Mayasari sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi digantikan oleh Steven Stevanus. Oleh karena itu, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Muhammad Anas Malla Grant Eric Lowen Steven Stevanus Ketua Komite sekaligus Anggota Anggota Anggota SK Direksi No. 001SK-DirIII2015 tanggal 10 Maret 2015 nama jabatan dasar Penunjukan Muhammad Anas Malla Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Proil Muhammad Anas Malla dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Grant Eric Lowen Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Proil Muhammad Anas Malla dapat ditemukan pada bagian Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Steven Stevanus Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Warga Negara Indonesia, 31 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dengan pengangkatan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001SK-DirIII2015 tanggal 10 Maret 2015. Meraih gelar Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta tahun 2006. Sebelum bergabung dengan Bank sebagai Reward Manager di tahun 2013, beliau menempati sejumlah posisi dibeberapa perusahaan, seperti Management Trainee pada Lion Super Indo 2006-2007, Research and Consulting pada PT Spire Indonesia 2007-2011, Rewards Portfolio Annual Review Manager dan Incentive Manager pada PT Bank CIMB Niaga Tbk 2011-2013. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain pelatihan Strategic Reward Concept. Laporan Tata Kelola Perusahaan 156 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang memuat pedoman dan tata tertib kerja merupakan landasan bagi Komite Remunerasi dan Nominasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Piagam ini ditinjau secara berkala dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan perubahan peraturan yang berlaku dan kondisi terkini. Pembaharuan terkini Piagam Remunerasi dan Nominasi dilakukan pada tahun 2015 yang ditetapkan dalam Piagam No. 01.10.00 tanggal 26 November 2015 mengenai Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. Piagam ini mengatur hal-hal yang terkait dengan kriteria keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, etika kerja, mekanisme dan prosedur kerja, rapat dan keputusan rapat, sistem pelaporan serta saran dan prasarana pendukung. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan tanggung jawab komite sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Muhammad Anas Malla Grant Eric Lowen Steven Stevanus Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara independen. Keputusan dan kebijaksanaan yang diambil oleh Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan hasil yang objektif dan tidak diintervensi oleh pihak mana pun dengan alasan apa pun dan tindakan lainnya yang berpotensi sebagai benturan kepentingan. nama Anggota komite Lain Anggota komite Lain dewan komisaris dewan komisaris Pemegang saham Pengendali Pemegang saham Pengendali direksi direksi hubungan keluarga dengan hubungan keuangan dengan ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak Laporan Tata Kelola Perusahaan 157 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 1. Terkait Fungsi Remunerasi A. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah: 1 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: » Struktur remunerasi; » Kebijakan remunerasi; dan » Besaran remunerasi 2 Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. B. Dalam melaksanakan fungsi remunerasi, Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan prosedur sebagai berikut: 1 Menyusun struktur remunerasi bagi anggota Direksi danatau anggota Komisaris; 2 Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; 3 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi; dan 4 Menyusun besaran atas remunerasi bagi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. C. Penyusunan struktur, kebijakan, dan besaran remunerasi harus memperhatikan: 1 Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2 Remunerasi yang berlaku pada industri perbankan dan skala usaha Bank; 3 Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Bank; 4 Target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; dan 5 Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel. 6 Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. D. Struktur, kebijakan dan besaran remunerasi harus dievaluasi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang 1 satu kali dalam 1 satu tahun. 2. Terkait Fungsi Nominasi. A. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: 1 Komposisi jabatan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; 2 Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi; dan 3 kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris B. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi; C. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; dan D. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. E. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris. F. Dalam melaksanakan fungsi nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan prosedur sebagai berikut: 1 Menyusun komposisi dan proses nominasi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; 2 Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi calon anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; 3 Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; 4 Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris; dan G. Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Laporan Tata Kelola Perusahaan 158 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rapat dan Mata Acara Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi 1. 2. 3. 4. 11 Agustus 2015 8 September 2015 3 November 2015 26 November 2015 1. Kandidat Komisaris 2. Kandidat Kepala QVA 3. Ratiikasi Pengangkatan Direktur Independen 4. Penambahan Anggota Komite Audit 1. Ratiikasi Penunjukan Direktur Independen 2. Rekomendasi Prosedur Nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris Pembaharuan Komite Remunerasi dan Nominasi 1. Penilaian Kinerja 2016 2. Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris 3. Perubahan Organisasi no. tanggal Rapat mata Acara Rapat Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimandatkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan dengan ketentuan berikut ini: 1. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 satu kali dalam 4 empat bulan 2. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51 lima puluh satu perseratus dari jumlah anggota Komite termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia 3. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat 4. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dengan prinsip 1 satu orang 1 satu suara 5. Jika dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara pemungutan suara terjadi suara yang sama banyaknya, keputusan diambil oleh Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi 6. Dalam hal proses pengambilan keputusan terdapat perbedaan pendapat, perbedaan pendapat tersebut wajib dimuat dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut 7. Hasil rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan oleh Bank 8. Risalah rapat Komite Remunerasi dan Nominasi wajib disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Sepanjang tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 empat kali. Tabel berikut menunjukan frekuensi kehadiran setiap anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dalam rapat. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Muhammad Anas Malla Grant Eric Lowen Steven Stevanus Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Anggota Remunerasi dan Nominasi Anggota Remunerasi dan Nominasi 4 3 4 100 75 100 nama kehadiran jabatan tingkat kehadiran Laporan Tata Kelola Perusahaan 159 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Di samping itu, Komite Remunerasi dan Nominasi juga menghasilkan sejumlah keputusan penting secara sirkuler dan disetujui oleh semua anggota Komite. Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi Sepanjang tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan sejumlah aktivitas dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaan tugas Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2015 sebagai berikut: 1. Memberikan rekomendasi terkait penilaian kinerja tahun 2014, bonus kinerja tahun 2014, kenaikan gaji tahun 2015, dan komposisi remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris. 2. Memberikan rekomendasi terkait nominasi anggota Direksi dan Komisaris Independen baru 3. Memberikan rekomendasi terkait nominasi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Memberikan rekomendasi terkait nominasi Ketua Komite Audit 5. Memberikan rekomendasi terkait penunjukan kembali anggota Komite Audit 6. Memberikan rekomendasi terkait skema fasilitas kredit kepemilikan rumah untuk Direksi 7. Memberikan rekomendasi terkait skema remunerasi Direksi 8. Memberikan rekomendasi terkait penunjukan Direktur Independen Bank 9. Memberikan rekomendasi terkait remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2016 10. Memberikan rekomendasi terkait pembaharuan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi 11. Memberikan rekomendasi terkait pembaharuan Prosedur Nominasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite-komite di bawah Dewan Komisaris 12. Memberikan rekomendasi terkait Penilaian Kinerja Tahun 2016 Komite Pemantau Risiko Dasar Hukum Pembentukan Komite Pemantau Risiko Pembentukkan Komite Pemantau Risiko berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko No. 3-00 tanggal 12 Juni 2013 serta PBI No. 84 PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana diubah dengan PBI No.814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006. Komite Pemantau Risiko terutama dibentuk dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris untuk menjalankan fungsi pemantauan risiko yang diperlukan atas pelaksanaan tugas Direksi terkait pengelolaan Bank dan penerapan GCG. Penunjukan Komite Pemantau Risiko Sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Pemantau Risiko, anggota Komite Pemantau Risiko wajib memenuhi kriteria kompetensi dan pengalaman serta independensi dan integritas yakni: 1. Mempunyai integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dengan latar belakang pendidikan yang memadai, juga kemampuan berkomunikasi secara efektif 2. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki keahlian di bidang keuangan apabila memenuhi kriteria: » Memiliki pengetahuan dibidang ekonomi, keuangan dan atau perbankan; dan Laporan Tata Kelola Perusahaan 160 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Suroto Moehadji Muthu Chidambaram Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati Ketua Komite dan Anggota Anggota Anggota Anggota SK Direksi No. 048SK-DirXI2011 tanggal 28 November 2011 nama Posisi dasar hukum Penunjukkan » Memiliki pengalaman kerja di bidang ekonomi, keuangan dan atau perbankan paling kurang 5 lima tahun sesuai dengan peraturan yang berlaku 3. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki keahlian di bidang manajemen risiko apabila memenuhi kriteria: » Memiliki pengetahuan di bidang manajemen risiko; dan atau » Memiliki pengalaman kerja di bidang manajemen risiko paling kurang 2 dua tahun sesuai dengan peraturan yang berlaku 4. Mempunyai pengetahuan yang baik untuk menganalisa dan menafsirkan laporan – laporan keuangan 5. Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang – undangan, termasuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia serta peraturan perundang – undangan terkait lainnya Struktur dan Komposisi Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko terdiri dari 4 empat anggota dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 satu anggota yang merupakan Komisaris Independen sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite dan 3 tiga anggota. Mayoritas anggota Komite Pemantau Risiko merupakan pihak independen yang memiliki profesionalisme yang memadai untuk menelaah, mengukur, dan mengevaluasi risiko dan upaya Bank untuk memitigasi risiko. Rangkap jabatan Komite Pemantau Risiko telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijakan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku. Anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Proiles of Risk Oversight Committee Suroto Moehadji Chairman of Risk Oversight Committee Proile dari Soeroto Moehadji dapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Muthu Chidambaram Member of Risk Oversight Committee Prole dari Muthu Chidambaramdapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Irzal Zaini Member of Risk Oversight Committee Prole dari Irzal Zainidapat dilihat pada Proil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. Ani Hadi Setyowati Member of Risk Oversight Committee Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Beliau diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 048SK-DirXI2011 tanggal 28 November 2011. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang, tahun 1981, Magister Management dari Sekolah Tinggi Management Labora, Jakarta, tahun 1996 dan Magister Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia tahun 2001. Sebelum bergabung dengan Bank, beliau menempati sejumlah posisi di PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, yaitu sebagai Auditor pada Kantor Pusat 1981-1986, Divisi Pengendali Keuangan 1986-2001, Divisi Sumber Daya Manusia 2001-2004, Divisi Kepatuhan 2004-2009 serta Divisi Jaringan dan Layanan 2009-2010. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain panel Laporan Tata Kelola Perusahaan 161 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 diskusi “Peran Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Mencapai Efektiitas Implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi”. Independensi Komite Pemantau Risiko Sesuai PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang diubah oleh PBI No. 84PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Piagam Komite Pemantau Risiko, anggota Komite Pemantau Risiko harus bertindak secara independen seperti tercermin dalam kriteria berikut: 1. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak – pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Pihak Independen sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank sebelum menjalani masa tunggu cooling-of selama 6 enam bulan. Hal ini sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 kecuali bagi Anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang tugasnya melakukan fungsi pengawasan 2. Tidak mempunyai kepemilikan langsung atau tidak langsung dalam Bank. Dalam hal dimana anggota Komite Pemantau Risiko telah menerima saham sebagai akibat dari peristiwa hukum, mereka harus mengalihkan saham – saham tersebut kepada orang lain paling lambat 6 enam bulan setelah memperoleh saham – saham ini. 3. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Bank, Dewan Komisaris, Direksi atau para Pemegang Saham Pengendali 4. Tidak mempunyai hubungan bisnis secara langsung atau tidak langsung yang terkait dengan kegiatan bisnis Bank. Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Pemantau Risiko Mayoritas anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, anggota Komite lainnya, serta Pemegang Saham Pengendali. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugasnya, Komite Pemantau Risiko tidak memiliki benturan kepentingan dan menjamin independensi tertinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Suroto Moehadji Muthu Chidambaram Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati - - - - - - - - - - - - - - - - - √ - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ nama Anggota komite Lain Anggota komite Lain dewan komisaris dewan komisaris Pemegang saham Pengendali Pemegang saham Pengendali direksi direksi hubungan keluarga dengan hubungan keuangan dengan ya ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Komite Pemantau Risiko Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Pemantau Risiko sebagai berikut: 1. Membuat rencana kegiatan tahunan Komite dan dikirimkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan 2. Melakukan evaluasi terhadap risk appetite dan limit yang harus disetujui oleh Dewan Komisaris 3. Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan unit kerja Manajemen Risiko guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris 5. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko Bank sekurang-kurangnya sekali dalam setahun 6. Melakukan tinjauan atas Piagam Komite sekurang- kurangnya setahun sekali dan melakukan usulan perubahannya apabila diperlukan. 7. Melakukan self assesment tentang efektivitas dari Komite, sekurangnya setahun sekali 8. Melakukan evaluasi pertanggung-jawaban pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Direksi sekurang-kurangnya secara triwulan Laporan Tata Kelola Perusahaan 162 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 9. Menjalin kerjasama dengan konsultan dari luar, akuntan atau pihak eksternal lainya. 10. Melaksanakan tugas-tugas lain, selain disebutkan di atas yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite sesuai dengan kebutuhan Piagam Komite Pemantau Risiko Piagam Komite Pemantau Risiko memuat pedoman dan tata tertib kerja sebagai landasan bagi Komite Pemantau Risiko untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Piagam ini ditinjau secara berkala dan diperbaharui sesuai dengan perkembanganperubahan peraturan yang berlaku dan kondisi terkini. Pembaharuan terkini Piagam Pemantau Risiko dilakukan pada tahun 2013 yang ditetapkan dalam Piagam No. 3.00 tanggal 12 Juni 2013 mengenai Piagam Komite Pemantau Risiko. Piagam ini terutama mengatur hal-hal yang terkait dengan organisasi, kuorum, rapat Komite Pemantau Risiko, tugas, prosedur, laporan dan masa jabatan. Rapat Komite Pemantau Risiko Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimandatkan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko, Rapat Komite Pemantau Risiko diselenggarakan dengan ketentuan berikut ini: 1. Rapat Komite Pemantau Risiko diadakan paling sedikit 4 empat kali dalam 1 satu tahun, rapat tambahan dapat diadakan sewaktu-waktu jika diperlukan, sesuai dengan kebijakan Komite Pemantau Risiko 2. Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan Bank dapat menghadiri Rapat Komite Pemantau Risiko berdasarkan undangan dari Komite Pemantau Risiko 3. Pihak-pihak eksternal dapat diundang untuk menghadiri rapat, jika diperlukan 4. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Pemantau Risiko atau dalam hal berhalangan, Rapat dipimpin oleh anggota yang paling senior dari Komite Pemantau Risiko tersebut 5. Apabila terdapat perbedaan pendapat dalam rapat Komite Pemantau Risiko, hal itu harus dicatat dalam notulen notulen rapat bersama dengan alasan – alasan perbedaan tersebut 6. Notulen Rapat Komite Pemantau Risiko harus ditanda tangani oleh semua anggota Komite Pemantau Risiko yang hadir. Semua notulen rapat harus diedarkan kepada para anggota Komite Pemantau Risiko, Direksi dan Dewan Komisaris. 7. Rapat Komite Pemantau Risiko hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri paling sedikit 51 lima puluh satu persen dari total anggota Komite Pemantau Risiko. 1. 2. 3. 4. 5. 22 Januari 2015 20 April 2015 25 Juni 2015 28 September 2015 23 November 2015 1. Laporan dari Direktur Risiko 2. Tingkat Kesehatan Bank dan Proil Risiko 3. Risk Appetite Statement dan Limit Industry Tahun 2015 1. Laporan dari Direktur Risiko 2. Tingkat Kesehatan Bank 3. Risiko Kredit 4. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas 5. Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 1. Risiko Teratas QNB Indonesia 2. Tinjauan Limit Sektor Industri 3. Risiko Kredit 4. Risiko Pasar dan Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 1. Analisis Peer Bank 2. Stress Test 3. Risiko Kredit 4. Risiko Pasar dan Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 1. Proil Risiko Pada Triwulan III 2015 dan Risk Appetite Back Testing Pada Triwulan III 2015 2. USD Loan Portfolio Limit 3. Analisis Peer Bank 4. Risiko Kredit 5. Risiko Pasar dan Likuiditas, Risiko Operasional dan Risiko Lainnya 6. Update mengenai peraturan baru 7. Kalender Komite Pemantau Risiko Tahun 2016 no. tanggal Rapat mata Acara Rapat Rapat dan Mata Acara Komite Pemantau Risiko Laporan Tata Kelola Perusahaan 163 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan rapat selama 5 lima kali. Tabel berikut Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko Sepanjang tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan sejumlah aktivitas dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris terkait pengawasan atas aktivitas dan operasional Bank. Pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko pada tahun 2015 sebagai berikut: 1. Menyusun laporan realisasi aktivitas Komite Pemantau Risiko secara periodik 2. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Divisi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko setiap semester. 3. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko sebagai dasar laporan Proil Risiko dan evaluasi potensi Manajemen Risiko yang meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. 4. Melakukan evaluasi atas beberapa pembahasan yang antara lain berupa laporan Direktur Risiko, tingkat kesehatan bank, top 30 obligor, portofolio kredit, RCSA update, business continuity management update, risk dashboard, risk register, dan kalendar Komite Pemantau Risiko. 5. Update mengenai denda ataupun sanksi yang dikenakan kepada Perseroan oleh regulator. 6. Memantau prosedur dan kebijakan Treasuri dan ALMA serta Surat Edaran tentang prosedur limit industri untuk perkreditan. 7. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaanrealisasi rencana kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2015 Suroto Moehadji Muthu Chidambaram Irzal Zaini Ani Hadi Setyowati nama tingkat kehadiran kehadiran fisik Video Conference jabatan Rapat Komite Pemantau Risiko Ketua Komite dan Anggota Anggota Anggota Anggota 4 3 5 5 - 1 - - 80 80 100 100 menunjukan frekuensi kehadiran setiap anggota Pemantau Risiko dalam rapat. Laporan Tata Kelola Perusahaan 164 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Direksi adalah salah satu organ Bank yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan usaha untuk kepentingan Bank. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pekerjaan dan kewenangannya. Namun, pelaksanaan tugas oleh setiap anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Posisi setiap anggota Direksi termasuk Direktur Utama memiliki kedudukan yang sama. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah untuk mengkoordinasikan aktivitas Direksi. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab untuk mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar dan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Tugas dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang juga telah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Kriteria dan Prosedur Pengangkatan Anggota Direksi Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari, 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006, dan Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi diwajibkan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan serta lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan Fit and Proper Test sebagaimana dipersyaratkan oleh PBI No. 1223PBI2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang Fit and Proper Test. Kriteria Pengangkatan Dengan merujuk pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, kandidat anggota Direksi wajib memenuhi kriteria dan persyaratan independensi sebagai berikut: 1. Orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: a. Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik b. Cakap melakukan perbuatan hukum c. Dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: 1 Tidak pernah dinyatakan pailit. Direksi 2 Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. 3 Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan, dan 4 Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: » Pernah tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan » Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS, dan » Pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan danatau laporan keuangan kepada OJK 5 Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan, dan 6 Memiliki pengetahuan danatau keahlian di bidang yang dibutuhkan Bank sebagai Perusahaan Terbuka. 7 Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan sebagaimana ketentuan yang berlaku. 2. Mayoritas anggota Direksi paling kurang memiliki pengalaman 5 lima tahun sebagai Pejabat Eksekutif Bank. 3. Setiap usulan penggantian danatau pengangkatan anggota Direksi oleh Dewan Komisaris kepada RUPS, harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. 4. Setiap anggota Direksi harus memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test 5. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan danatau lembaga lain. Laporan Tata Kelola Perusahaan 165 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tidak termasuk merangkap jabatan apabila Direksi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan pada perusahaan anak Bank, menjalankan tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank, sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank. 6. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25 dua puluh lima perseratus dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. 7. Mayoritas anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi danatau dengan anggota Dewan Komisaris. Prosedur Pengangkatan Kandidat anggota Direksi diangkat jika mereka telah memenuhi kriteria yang disebutkan di atas termasuk lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dengan prosedur berikut: 1. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Bank. 2. Anggota Direksi harus memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia danatau Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia danatau Otoritas Jasa Keuangan tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum 3. Anggota Direksi yang telah memperoleh persetujuan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK wajib diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham paling lambat 6 enam bulan setelah tanggal persetujuan dari OJK. Jika jangka waktu 6 enam bulan tersebut telah berakhir dan belum dilakukan pengangkatan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, maka persetujuan yang telah diberikan oleh OJK tersebut menjadi tidak berlaku 4. Anggota Direksi yang telah diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank sebelum yang bersangkutan mendapat persetujuan dari OJK, akan menjadi efektif setelah anggota Direksi yang bersangkutan mendapat persetujuan OJK. Divisi Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas penyampaian permohonan termasuk kelengkapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, untuk memperoleh persetujuan dari OJK. 5. Masa jabatan Direksi dimulai sejak tanggal yang ditentukan RUPS di mana ia mereka diangkat, dan berakhir pada 1 satu periode masa jabatan Direksi, 1 satu periode masa jabatan anggota Direksi adalah 3 tiga tahun atau sampai dengan penutupan RUPST pada akhir 1 satu periode masa jabatan dimaksud kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS. 6. Bank wajib melaporkan pengangkatan anggota Direksi Bank kepada OJK paling lambat 10 sepuluh hari kerja setelah tanggal pengangkatan efektif, disertai dengan notulen RUPS. Laporan tersebut disampaikan oleh Divisi Sekretaris Perusahaan. 7. Anggota Direksi yang masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali 8. Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 dua periode berturut-turut Prosedur Pemberhentian Pemberhentian anggota Direksi dilakukan melalui RUPS. Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila anggota Direksi tersebut: 1. Masa Jabatannya berakhir; 2. Dinyatakan pailit atau berada di bawah pengampunan berdasarkan suatu keputusan pengadilan; 3. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan; atau 4. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; 5. Meninggal dunia; 6. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Jumlah dan Komposisi Direksi Komposisi dan jumlah anggota Direksi Bank ditetapkan dengan mempertimbangkan visi, misi dan rencana strategis Bank sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efektif, akurat dan cepat serta bertindak secara independen. RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 telah menyetujui pengangkatan Novi Mayasari sebagai Direktur Bank. Pengangkatan tersebut menjadi efektif pada tanggal 2 Oktober 2015 berdasarkan keputusan OJK melalui surat No. SR-182D.032015 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan. Selain itu, RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015 telah menerima pengunduran diri Hery Syafril sebagai Direktur Bank. Laporan Tata Kelola Perusahaan 166 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Seluruh anggota Direksi telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan, memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang baik. Keberagaman Komposisi Anggota Direksi Komposisi Direksi Bank ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Bank. Secara umum, komposisi tersebut didasarkan pada pengetahuan perbankan, kapabilitas, pengalaman professional dan pengalaman dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Direksi. Nominasi kandidat dilaksanakan dengan mengacu pada kriteria yang disebutkan di atas tanpa memperhatikan jenis kelamin, suku, etnis, atau agama dan sumber rekomendasi awal. Independensi Direksi Direktur Independen Sesuai dengan Peraturan Bursa Efek Indonesia, Bank wajib memiliki sekurang-kurangnya seorang Direktur Independen yang memenuhi kriteria berikut ini: 1. Tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan pemegang saham pengendali Bank paling kurang selama 6 enam bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston Rusli Windiartono Tabingin Novi Mayasari RUPSLB, 4 Maret 2013 RUPST, 24 Juni 2011 RUPSLB, 16 September 2011 RUPSLB, 15 April 2002 RUPSLB, 29 November 2012 RUPST, 27 Februari 2015 Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur 25 Oktober 2013 5 Juli 2011 10 Mei 2012 29 November 2001 25 Februari 2013 2 Oktober 2015 2013-2015 2015-2018 2011-2012 2012-2015 2015-2018 2011-2012 2012-2015 2015-2018 2002-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2012 2012-2015 2015-2018 2012-2015 2015-2018 2015-2018 Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan nama Pengangkatan Pertama jabatan Persetujuan biOjk masa jabatan Fit and Proper Test oleh 2. Tidak memiliki hubungan ailiasi dengan Dewan Komisaris dan Direksi Bank. 3. Tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain 4. Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau Profesi Penunjang Pasar Modal yang jasanya digunakan oleh Bank selama 6 enam bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur. Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2 dua periode berturut-turut. Dalam hal terjadi kekosongan posisi Direktur Independen, maka Bank harus mengisi posisi yang lowong tersebut paling lambat dalam RUPS berikutnya atau dalam waktu 6 enam bulan sejak kekosongan tersebut terjadi. Pengangkatan Direktur Independen berdasarkan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan diangkat oleh RUPS. RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2015 menyetujui pengangkatan Windiartono Tabingin sebagai Direktur Independen Bank. Pengangkatan tersebut menjadi efektif sejak ditutupnya RUPST Bank tanggal 27 Februari 2015 hingga ditutupnya RUPST yang akan diselenggarakan pada tahun 2018. Per 31 Desember 2015, Direksi Bank terdiri dari seorang Direktur Utama dan 5 lima orang Direktur, dengan komposisi sebagai berikut: Laporan Tata Kelola Perusahaan 167 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Direksi Seluruh anggota Direksi Bank adalah independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan keluarga dengan anggota Direksi lainnya, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif di Bank atau institusi lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan mengenai penerapan tata kelola perusahaan bagi Bank Umum. Anggota Direksi Bank wajib bertindak secara independen sehingga tidak terdapat adanya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Hubungan keluarga dan keuangan Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali adalah sebagai berikut: Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston Rusli Windiartono Tabingin Novi Mayasari - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ nama direksi hubungan keluarga dengan hubungan keuangan dengan direksi Pemegang saham Pengendali Pemegang saham Pengendali dewan komisaris dewan komisaris ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak - - - - - - √ √ √ √ √ √ Kepemilikan Saham oleh Direksi Bank mensyaratkan anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, pada PT Bank QNB Indonesia Tbk maupun perusahaan lainnya, yang terletak di Indonesia dan luar negeri. Pengungkapan tersebut harus diperbaharui setiap tahun. Setiap anggota Direksi baik secara individual maupun bersama-sama dilarang memiliki saham lebih dari 25 dua puluh lima persen dari jumlah modal disetor di perusahaan manapun. Pada tahun 2015, seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham sebanyak 5 lima persen atau lebih dari total modal disetor Bank, bank lain, lembaga keuangan non- bank, dan perusahaan lainnya di Indonesia dan luar negeri. Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston Rusli Windiartono Tabingin Novi Mayasari - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - direksi kepemilikan saham 5 bank Qnb indonesia Lembaga keuangan non-bank bank Lain Perusahaan Lainnya Hubungan Keuangan atau Keluarga Anggota Direksi Laporan Tata Kelola Perusahaan 168 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rangkap Jabatan Direksi Setiap anggota Direksi tidak diperbolehkan memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif di Bank, perusahaan danatau institusi lainnya. Tidak termasuk rangkap jabatan apabila anggota Direksi bertanggungjawab untuk mengawasi investasi Bank di perusahaan anak, melaksanakan tugas fungsional sebagai anggota Dewan Komisaris pada perusahaan bukan Bank atau perusahaan yang dikendalikan oleh Bank, sepanjang mereka tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Direksi Bank. Direksi wajib mengungkapkan rangkap jabatannya dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Direktur yang bersangkutan. Seluruh anggota Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan yang dilarang oleh PBI No. 84PBI2006 sebagaimana telah diubah oleh PBI No. 814PBI2006 tentang Penerapan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi adalah organ internal yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengelola kinerja Bank. Tugas dan tanggung jawab Direksi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank, Piagam Direksi dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pengurusan Bank untuk kepentingan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Bank serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut 2. Memelihara dan mengurus kekayaan Bank. 3. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Bank dalam mencapai maksud dan tujuannya 4. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan, Direksi wajib menyelenggarakan RUPST dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Bank. 5. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian serta dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Bank. 6. Dalam hal terjadi benturan kepentingan antara Bank dengan anggota Direksi dan atau pihak lainnya yang terkait dengan Bank, maka anggota Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. 7. Pengungkapan benturan kepentingan dituangkan dalam risalah rapat yang paling kurang mencakup nama pihak yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan. 8. Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Yang dimaksud dengan pemberian kuasa umum adalah pemberian kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih atau orang lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh yaitu tanpa batasan ruang lingkup dan waktu. 9. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi berhak untuk mengangkat seorang kuasa atau lebih untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu harus memberikan surat kuasa. Dalam surat kuasa tersebut, penerima kuasa diberikan wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan limit inansial tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Pemberian Kuasa tersebut tidak dapat dipindahkan kepada pihak lain 10. Dalam melaksanakan fungsinya, Direksi mengacu kepada ketentuan pelaksanaan Good Corporate Governance , antara lain tetapi tidak terbatas pada: a. Wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, paling kurang harus diwujudkan dalam: 1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. 2 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas oleh komite-komite dan unit-unit kerja bisnis dalam menjalankan fungsi pengendalian internal Bank. Laporan Tata Kelola Perusahaan 169 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 3 Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern. 4 Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern 5 Penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. 6 Kehati-hatian dalam penyusunan rencana strategis bank. 7 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya. 8 Informasi lain yang terkait dengan Good Corporate Governance Bank, antara lain berupa intervensi pemilik, perselisihan internal, atau permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank. b. Wajib membentuk paling kurang: 1 Fungsi Kerja Audit Intern 2 Fungsi Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan 3 Fungsi Kerja Kepatuhan. c. Wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari fungsi kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain d. Wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian, antara lain kebijakan mengenai sistem perekrutan, sistem promosi, sistem remunerasi serta rencana Bank untuk melakukan eisiensi melalui pengurangan karyawan, sepanjang kebijakan tersebut tidak bersifat rahasia. Pengungkapan tersebut harus dilakukan melalui sarana yang diketahui atau diakses dengan mudah oleh pegawai. e. Wajib menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris f. Wajib mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham 11. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat membentuk komite. 12. Dalam hal dibentuk komite, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku. 13. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Bank yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya. 14. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Bank apabila dapat membuktikan: a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya. b. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank c. Tidak memiliki benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian, dan d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 15. Direksi dilarang menggunakan penasihat perorangan danatau jasa professional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Proyek bersifat khusus. b. Didasari oleh kontrak yang jelas, yang sekurang- kurangnya mencakup lingkup kerja, tanggung- jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya. c. Konsultan adalah Pihak Independen dan memiliki kualitas untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas. 16. Anggota Direksi wajib meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan secara terus menerus, memahami peraturan perbankan dan memiliki pengetahuan umum khususnya terkait dengan perekonomian Laporan Tata Kelola Perusahaan 170 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Dalam melakukan pengelolaan terhadap Bank, setiap anggota Direksi memiliki lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing, sebagai berikut: Lingkup dan Penjelasan Tugas Masing- masing Direktur Direktur Utama 1. Mengkoordinasi pelaksanaan kepengurusan Bank dan penyusunan perencanaan strategis perusahaan bersama dengan anggota Direksi lainnya 2. Memimpin pembangunan jaringan bisnis yang baik untuk kepentingankeuntungan Bank 3. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mensupervisi setiap Direktorat dalam Bank secara berkesinambungan agar berjalan dengan lancar, efektif, eisien dan tetap pada jalur strategi jangka panjang Bank 4. Mengarahkan kinerja bisnis Bank dan memaksimalkan tingkat keuntungan sesuai dengan target jangka pendek dan jangka panjang Bank 5. Meningkatkan citra Bank dan turut membina hubungan baik dengan nasabah, otoritas moneter dan pemangku kepentingan lainnya 6. Mengarahkan kontribusi dari masing-masing Direktorat terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya perusahaan serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko 7. Mensupervisi secara langsung Direksi dan Divisi-Divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank 8. Memimpin dan mengarahkan kebijakan pemberdayaan sumber daya manusia sejalan dengan strategi Bank dan untuk mencapai tujuan Bank. Direktur Bisnis 1. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang bisnis, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank. 2. Membantu Direktur Utama dalam membangun jaringan bisnis yang baik untuk kepentingan keuntungan Bank 3. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk dan jasa Bank untuk memastikan tercapainya pertumbuhan, keuntungan dan produk yang kompetitif 4. Memastikan terpenuhinya pendekatan orientasi kepada pelanggan dan pendekatan hubungan strategis 5. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan pengendalian yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat bisnis serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko 6. Mensupervisi secara langsung Direktorat dan Divisi- Divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank Direktur Risiko 1. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang manajemen risiko untuk seluruh kategori risiko, termasuk credit review, agar sejalan dengan tujuan dan strategi Bank. 2. Bertanggung jawab untuk memastikan proses kredit review beroperasi secara independen dan berdasarkan prinsip kehati-hatian 3. Bertanggung jawab atas pemantauan kualitas aset dan portofolio kredit Bank 4. Memfasilitasi, mengkoordinasi dan memberi nasihat tentang identiikasi, analisis, pengukuran dan mitigasi seluruh risiko secara berkelanjutan 5. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat Risiko serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko 6. Mensupervisi secara langsung Divisi-Divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank Direktur Operasional 1. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang operasional, tekonologi informasi, pengendalian internal dan general services, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank 2. Bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola sistem dan unit-unit processing guna menyediakan teknologi dan dukungan operasional berbiaya eisien dan berteknologi terpusat, dan guna memastikan bahwa dukungan ini memenuhi kebutuhan bisnis terkini dan bahwa peranan maksimum telah diberikan dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis dan bisnis Laporan Tata Kelola Perusahaan 171 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 3. Meningkatkan standar dan proses kegiatan operasional dengan mensponsori adopsi transformasional dari proses-proses standar inti dalam memberikan hasil terbaik di bidangnya dalam hal kinerja dari awal hingga akhir, manajemen biaya dan customer service. Berbagi praktik-praktik terbaik di bidangnya dengan memberikan keahlian dan saran guna mencapai eisiensi, skala ekonomi dan kualitas 4. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan strategi layanan Bank, konsolidasi komunikasi dan program-program untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah 5. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat Operasional serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko 6. Mensupervisi secara langsung Divisi-Divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank Direktur Kepatuhan 1. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang kepatuhan, legal dan corporate secretary, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank. 2. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan, menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun kebijakan dan pedoman internal Bank 3. Memastikan seluruh kebijakan, ketentuan internal, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk meminimalkan risiko kepatuhan Bank 4. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance 5. Memastikan pemenuhan pelaporan telah dilakukan sesuai ketentuan regulator 6. Memastikan pemenuhan action plan dan komitmen Bank kepada regulator 7. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor penanganan permasalahan hukum yang bersifat kompleks danatau bankwide melalui pemberian advis hukum 8. Mengkoordinasi, mengarahkan dan memonitor pelaksanaan corporate action yang dilaksanakan oleh Bank 9. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat Kepatuhan serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko 10. Mensupervisi secara langsung Divisi-divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank Direktur Sumber Daya Manusia 1. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi dalam bidang sumber daya manusia, sejalan dengan tujuan dan strategi Bank 2. Bertanggung jawab atas pengelolaan pemberdayaan sumber daya manusia, diantaranya dengan memastikan tumbuhnya budaya performance-driven dan menjaga hubungan yang harmonis di internal Bank 3. Memastikan kemampuan Bank untuk menarik, mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan sumber daya manusia yang dibutuhkan Bank untuk mencapai visinya 4. Mengkoordinasikan dan memastikan pelaksanaan hubungan industrial yang baik 5. Memastikan operasional pengelolaan sumber daya manusia berjalan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku 6. Berkontribusi terhadap daya saing dan pencapaian keuntungan bisnis Bank melalui perencanaan dan kontrol yang efektif terhadap pengelolaan sumber daya di dalam direktorat Sumber Daya Manusia serta kontrol terhadap kinerja pencapaian dan risiko 7. Mensupervisi secara langsung Divisi-divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai struktur organisasi Bank Piagam Direksi Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang tertuang dalam Piagam Direksi No. 01.07.00 tanggal 30 Juli 2015. Piagam tersebut memuat hal-hal yang terkait dengan akuntabilitas, struktur dan keanggotaan, kriteria dan indepensi, masa jabatan, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, etika kerja, nilai kerja, waktu kerja, rapat Direksi, serta pelaporan dan pertanggung jawaban Direksi. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun dengan mengacu kepada peraturan- peraturan yang berlaku, praktik-praktik terbaik serta ditinjau secara berkala. Laporan Tata Kelola Perusahaan 172 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Etika Kerja Direksi Sebagaimana tercantum dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, seluruh anggota Direksi: 1. Wajib mematuhi kode etik Bank dan seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh Bank termasuk Anggaran Dasar dan perubahannya dikemudian hari. 2. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, danatau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Dilarang mengambil danatau menerima keuntungan pribadi dari Bank QNB Indonesia, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh Bank atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Dalam hal terjadi kejadian tindakan yang memiliki kemungkinan dampak yang merugikan operasional, keuangan dan atau reputasi Bank QNB Indonesia, maka anggota Direksi yang mengetahui akan hal tersebut, berkewajiban untuk menginformasikan-nya kepada seluruh anggota Direksi lainnya. 4. Dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung membuat pernyataan yang salah atau menyembunyikan fakta mengenai kondisi Bank QNB Indonesia pada saat pernyataan dibuat yang dapat mengakibatkan pernyataan menjadi menyesatkan Keterbukaan Direksi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi juga mengatur aspek keterbukaan, di mana seluruh anggota Direksi wajib mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan pelaksanaan Good Corporate Governance Bank. 1. Kepemilikan saham yang mencapai 5 lima perseratus atau lebih dari modal yang disetor, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. 2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya danatau pemegang saham pengendali Bank. 3. Paketkebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan oleh Bank. 4. Jabatan di perusahaan lain. Selain itu, Direksi juga berkewajiban untuk mengungkapkan kebijakan strategis Bank dibidang sumber daya manusia kepada karyawan Bank.. Pelaksanaan Tugas Direksi Sepanjang tahun 2015, Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Bank serta sesuai dengan sasaran dan tujuan Bank. Di antaranya, Direksi telah mengambil keputusan-keputusan strategis dan melakukan hal-hal yang diperlukan, seperti: 1. Menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2015- 2017 2. Menyusun peta strategi Bank 3. Menyusun kebijakan strategis dalam pengelolaan sumber daya manusia 4. Menyusun kebijakan strategis menyusun kebijakan strategis pendanaan dan kredit Program Pengenalan Direksi RUPST Bank yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 telah menyetujui pengangkatan Novi Mayasari sebagai Direktur Bank. Bank melaksanakan program pengenalan untuk Direktur baru melalui penyampaian Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Triwulanan, Rencana Bisnis Bank, Piagam Direksi serta pelatihan manajemen risiko dan penyelenggaraan diskusi dengan Direksi sebagai referensi dan tinjauan atas aktivitas usaha Bank sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugasnya sebagai Direktur. Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi berpartisipasi dalam program-program pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang perkembangan terkini di industri perbankan dan pengetahuan lainnya terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Rangkaian program pelatihan yang diikuti oleh Direksi selama tahun 2015, antara lain: Laporan Tata Kelola Perusahaan 173 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 3 Juni 2015 21 September 2015 30 Maret 2015 3 Juni 2015 26-27 Agustus 2015 21 September 2015 27 Januari 2015 6-8 Mei 2015 3 Juni 2015 16 Juni 2015 21 September 2015 2 Juni 2015 3 Juni 2015 3 Juni 2015 26 Agustus 2015 21 September 2015 17-18 September 2015 nama Posisi Program tipe tanggal tempat Program Pelatihan yang Diikuti Direksi Tahun 2015 Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab Novi Mayasari Lloyd Rolston Rusli Direktur Utama Direktur Bisnis Direktur Direktur Direktur Developing Great Talent QNB Values for Leader Seminar Laku Pandai Branchless Banking Sebagai Sarana Pengembangan Produk Layanan E-Channel dalam Meningkatkan Proit Lembaga Jasa Keuangan Developing Great Talent Global Payment Summit QNB Values for Leader Training Sertiikasi Manajemen Risiko Level 5 The 3rd Industrial Relations Convention 2015 Developing Great Talent Rancangan Peraturan Pemerintah QNB Values for Leader Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Developing Great Talent Developing Great Talent Program Penyegaran Sertiikasi Manajemen Risiko Liquidity Risk Management in Banks QNB Values for Leader Revamping the capability in loan analysis Workshop by BaRa Risk forum Internal Internal Eksternal Internal Eksternal Internal Internal Eksternal Internal Eksternal Internal E-Learning Internal Internal Eksternal Internal Eksternal Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Singapura Jakarta Jakarta Bandung Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Yogyakarta Laporan Tata Kelola Perusahaan 174 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Windiartono Tabingin Direktur 7th IFSB Public Lecture on Financial Policy and Stability : IFSB Seminar on Enhancing Financial Inclusion Through Islamic Finance Developing Great Talent International Seminar on Financial Literacy to Support Financial Inclusion Workshop Calon Asesor Bidang Perbankan QNB Values for Leader Risk Governance Summit 2015 Sustainable Finance to Support Sustainable Development Goals Eksternal Internal Eksternal Eksternal Internal Eksternal Eksternal 31 Maret-1 April 2015 9 Juni 2015 3 Juni 2015 20-24 Agustus 2015 21 September 2015 17 November 2015 23 November 2015 Jakarta Jakarta Bali Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta name Position Program type date Place Evaluasi Kinerja Direksi Evaluasi kinerja Direksi dilaksanakan secara self- assessment dan selanjutnya ditinjau oleh Dewan Komisaris. Secara garis besar, dasar penilaian Direksi adalah kinerja Direksi dalam mengimplementasikan visi dan misi Bank serta prinsip-prinsip GCG di tahun berjalan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris juga melakukan pemantauan terhadap Direksi atas pencapaian target Bank, terutama implementasi rencana jangka panjang Bank, realisasi Rencana Bisnis Bank dan pelaksanaan keputusan- keputusan RUPS. Penilaian terhadap Direksi juga didukung dengan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Rekomendasi tersebut berfungsi sebagai second opinion terkait dengan kriteria penilaian remunerasi bagi anggota Direksi, baik secara individual maupun kolektif. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas hasil penilaiannya sebagai bahan pertimbangan dalam RUPS yang kemudian akan diputuskan oleh para pemegang saham. Kebijakan Suksesi Direksi Suksesi Direksi ditentukan oleh RUPS. Dalam melakukan pemilihan dan pengangkatan Direktur baru, RUPS akan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi, sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemegang saham. Selain itu, saat ini Bank juga telah melakukan pengembangan terhadap kandidat internal dan memiliki progam succession management. Laporan Tata Kelola Perusahaan 175 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Direksi jumlah Di atas Rp2 miliar Di atas Rp1 miliar – Rp2 miliar Di atas Rp500 juta – Rp1 miliar Rp500 juta kebawah Remunerasi Gaji kotor, bonus, tunjangan rutin dan fasilitas lain dalam bentuk natura Fasilitas lain dalam bentuk natura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan lainnya 1. dapat dimiliki 2. tidak dapat dimiliki 7 7 Posisi jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 satu tahun jumlah Orang jumlah yang diterima dalam setahun tipe Remunerasi juta Rupiah jumlah direksi diterima tunai Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Kebijakan Remunerasi Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya untuk Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Secara umum, Bank menentukan besaran remunerasi dengan mengacu pada kebijakan internal, ketentuan dan peraturan yang berlaku, perbandingan industri, dan dengan mempertimbangkan kinerja Bank pada tahun berjalan. Jumlah remunerasi untuk anggota Direksi ditetapkan berdasarkan kinerjanya. Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Prosedur penetapan remunerasi Direksi terdiri dari beberapa tahap yang meliputi penyusunan, analisis, pengajuan, dan penetapan. Penyusunan kebijakan dan pengajuan remunerasi dilaksanakan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mempertimbangkan standar remunerasi dari posisi dan industri yang sama, kinerja Bank, hasil evaluasi Direksi dan tingkat kenaikan inlasi. Pada tahun 2015, RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 menyetujui pemberikan kuasa kepada Qatar National Bank, sebagai pemegang saham mayoritas Bank untuk menetapkan gaji atau honorarium serta tunjangan lainnya anggota Direksi selama tahun 2015. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya tersebut dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Paket Remunerasi Direksi terdiri dari: 1. Remunerasi Bruto Gaji, Tunjangan, Bonus dan Fasilitas lainnya dalam bentuk Non-Natura 2. Fasilitas Lain Asuransi Kesehatan dan lain-lain Struktur dan jumlah remunerasi Direksi pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 37.706 99 37.805 7 - - - Catatan: - Seorang Direktur menjabat hingga 9 Oktober 2015 - Seorang Direktur menjabat sejak 2 Oktober 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 176 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rapat Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan peraturan lain yang berlaku, rapat Direksi diselenggarakan secara berkala dengan ketentuan dan prosedur sebagai berikut: 1. Rapat Direksi diadakan minimal sekali setiap bulannya dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah 2. Direksi harus menjadwalkan Rapat Direksi untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku 3. Direksi menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme rapat direksi 4. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi Bank 5. Pemanggilan Rapat Direksi wajib disampaikan secara tertulis dan disampaikan atau diserahkan langsung dengan tanda terima yang memadai atau dengan pos tercatat atau dengan jasa kurir atau dengan telex, faksimili atau sarana komunikasi lain. Pemanggilan Rapat Direksi harus dikirimkan kepada para anggota Direksi selambat-lambatnya 5 lima hari kalender sebelum Rapat Direksi diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 1 satu hari kelender sebelumnya. Keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Direktur Utama atau mayoritas anggota Direksi, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku 6. Pemanggilan Rapat Direksi terlebih dahulu tidak dipersyaratkan, apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat Direksi atau apabila Rapat Direksi tersebut telah dijadwalkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi yang diadakan sebelumnya yang dihadiri atau diwakili oleh mayoritas anggota Direksi yang menjabat 7. Pemanggilan Rapat Direksi harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat 8. Pada Rapat Direksi yang telah dijadwalkan, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 lima hari sebelum rapat diselenggarakan 9. Dalam hal Rapat Direksi yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan 10. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Bank atau di tempat Bank melakukan kegiatan usaha utamanya atau di ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Bank atau di provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Bank dicatatkan, asal saja dalam wilayah Republik Indonesia Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tidak dipersyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat 11. Direktur Utama mengetuai Rapat Direksi, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama memimpin Rapat Direksi, dalam hal Wakil Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang hadir dalam rapat tersebut 12. Seorang anggota Direksi yang berhalangan hadir dalam Rapat Direksi, dapat diwakili hanya oleh seorang anggota Direksi yang lain berdasarkan Surat Kuasa. Anggota Direksi yang berhalangan tersebut harus memberikan informasi kepada Sekretaris Perusahaan sebelum Rapat Direksi dimulai 13. Rapat Direksi dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 12 satu perdua bagian dari jumlah anggota Direksi hadir dalam rapat 14. Kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Bank Laporan Tata Kelola Perusahaan 177 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 15. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah suara Direksi yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut 16. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama banyaknya, maka Ketua Rapat Direksi yang memutuskan 17. Setiap anggota Direksi yang hadir dalam Rapat berhak mengeluarkan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakili 18. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai benturan kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan dalam mana Bank menjadi salah satu pihaknya, maka anggota Direksi tersebut harus menyatakan benturan kepentingan yang dimiliki dalam Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali Rapat Direksi menentukan lain 19. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir 20. Hasil Rapat Direksi wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi serta didokumentasikan dengan baik. 21. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani hasil rapat, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat 22. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi, wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut 23. Risalah rapat merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga 24. Segala keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Direksi, yang diputuskan sesuai dengan ketentuan Bank yang berlaku, mengikat dan menjadi tanggung jawab Direksi 25. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi 26. Rapat Direksi dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi saling melihat danatau mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa Rapat tersebut harus diselenggarakan sesuai ketentuan yang berlaku dan notulen Rapat dibuat secara tertulis dan diedarkan diantara seluruh anggota Direksi yang berpartisipasi dalam rapat untuk ditandatangani. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kedudukan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi Laporan Tata Kelola Perusahaan 178 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pada tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 23 dua puluh tiga kali dengan mata acara termasuk: 1. Update dan tinjauan kinerja Bankwide 2. Update dan tinjauan kinerja bisnis 3. Update peta strategi 4. Rencana permodalan 5. Kewenangan kredit 6. Tindak lanjut temuan audit 7. Tindak lanjut temuan dan rekomendasi OJK 8. Penjualan dan akuisisi tanah dan gedung 9. Update peraturan terkini 10. Peringkat Bank 11. Hasil Peringkat Bank Berbasis Risiko 12. Update kinerja peer bank 13. Pengajuan inisiatif dan proyek baru 14. Update terkait operasional Bank 15. Revisi budget tahun 2015 16. Pembaharuan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi 17. Budget tahun 2016 Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Direksi Pada tahun 2015, Direksi telah menyelenggarakan rapat selama 23 dua puluh tiga kali. Tabel berikut menunjukkan frekuensi kehadiran masing-masing Direktur dalam rapat Direksi. Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston Rusli Windiartono Tabingin Hery Syafril Novi Mayasari nama kehadiran kehadiran fisik jabatan Rapat Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur 20 20 20 20 21 18 5 86,96 86,96 86,96 86,96 91,30 78,26 21,74 Efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Bank pada tanggal 9 Oktober 2015 Efektif menjabat sebagai Direktur Bank pada tanggal 2 Oktober 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 179 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite-Komite di bawah Direksi Direksi dibantu oleh 8 delapan Komite yang bertugas memberikan saran dan rekomendasi kepada Direksi, untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Anggota dari masing-masing Komite diangkat oleh Direksi sesuai ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, komite-komite di bawah Direksi adalah: 1. Komite Aset dan Liabilitas 2. Komite Kredit 3. Komite Manajemen Risiko 4. Komite Pengadaan 5. Komite Produk dan Aktivitas Baru 6. Komite Informasi Teknologi 7. Komite Sumber Daya Manusia 8. Komite Pemantau Fraud Komite Aset dan Liabilitas Komite Aset dan Liabilitas ALCO dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dalam mengelola aset dan liabilitas secara terpadu, menetapkan struktur neraca dan permodalan dan memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam memutuskan kebijakan-kebijakan yang didiskusikan dalam rapat ALCO., dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk menentukan kebijakan yang disusun pada rapat ALCO. Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Aset dan Liabilitas Seleksi anggota Komite ALCO telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik, serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing- masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, Komite ALCO telah mengadakan rapat sebanyak 10 sepuluh kali. Tabel berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite ALCO. Laporan Tata Kelola Perusahaan 180 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aset dan Liabilitas Tugas dan tanggung Jawab Komite ALCO, antara lain meliputi: 1. Memonitor aktiva lancar Bank 2. Mengembangkan, memantau, mengkaji ulang dan mengelola strategi Asset Liabilities Bank, dan kebijakan yang berhubungan dengan risiko suku bunga, risiko mata uang dan risiko likuiditas 3. Menentukan transfer pricing untuk cerminan yang terbaik dari unit bisnis yang berbeda Hery Syafril Azhar bin Abdul Wahab Rusli Tomi Parisianto Wibowo Andrew Duf Lloyd Rolston Novy Angela Andow nama kehadiran Posisi jumlah kehadiran 10 Pertemuan Posisi dalam komite Ketua Anggota Ketua Alternatif Anggota Pelaksana Tugas Plt. Ketua Anggota Sekretaris Anggota Anggota Anggota Direktur Keuangan Direktur Bisnis Direktur Operasional Head of Finance Accounting Direktur Utama Direktur Risiko Head of Treasury 6 7 9 10 4 6 5 60 70 90 100 40 60 50 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Aset dan Liabilitas Pada tahun 2015, Komite ALCO mengadakan rapat yang membahas agenda, antara lain: 1. Tinjauan kondisi ekonomi 2. Pengelolaan Suku Bunga Dasar Kredit 3. Pengelolaan Loan to Deposit Ratio 4. Pengelolaan Likuiditas termasuk strategi pendanaan 5. Pengelolaan Fund Transfer Pricing 6. Pengelolaan neraca Laporan Tata Kelola Perusahaan 181 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Kredit Komite Kredit dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan kredit dan membuat keputusan atas proposal kredit sesuai kewenangannya. Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Kredit Seleksi anggota Komite Kredit telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik, serta implementasi tugas dan tanggung jawab masing- masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, Komite Kredit telah menyelenggarakan 78 tujuh puluh delapan rapat. Tabel berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Kredit. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit Tugas dan tanggung jawab Komite Kredit, meliputi: 1. Memberikan persetujuan atau penolakan proposal kredit sesuai dengan batas wewenang jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi dan mengkaji ulang permohonan kredit yang melebihi limit yang telah ditetapkan 2. Melakukan koordinasi dengan Assets and Liabilities Committee ALCO dalam aspek pendanaan perkreditan 3. Memantau pelaksanaan kebijakan kredit. 4. Menyusun kebijakan perkreditan dan menyampaikannya kepada Sub Komite Kebijakan untuk mendapat persetujuan 5. Mengevaluasi menilai kinerja dari unit kerja yang bertanggung jawab terhadap permohonan kredit dan melakukan credit review Andrew Duf Lloyd Rolston Azhar bin Abdul Wahab Rusli Agus Meliala Wendriani Lukito nama kehadiran jabatan jumlah kehadiran 78 Pertemuan Posisi dalam komite Ketua Ketua Alternatif dan Anggota Tanpa Hak Suara Anggota Anggota Anggota Sekretaris Direktur Utama Direktur Risiko Direktur Bisnis Direktur Operasional Head of Commercial Banking Head of Commercial Credit Support 60 71 66 67 59 27 77 91 85 86 76 35 Pelaksanaan Tugas Komite Kredit Pada tahun 2015, Komite Kredit telah memenuhi tugasnya dengan rincian berikut ini: 1. Menelaah dan menyetujui permohonan kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. 2. Mengevaluasi kinerja dari unit kerja yang bertanggung jawab terhadap permohonan kredit dan melakukan credit review. Laporan Tata Kelola Perusahaan 182 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk menyediakan rekomendasi kepada Direksi terkait manajemen risiko termasuk perumusan kebijakan, pengembangan implementasi kebijakan, evaluasi terhadap kondisi dan perkembangan proil risiko dan rekomendasi-rekomendasi lainnya untuk perbaikan. Lloyd Rolston Azhar bin Abdul Wahab Caroline Halim Hery Syafril Rusli Windiartono Tabingin Tota Loembantobing Indra Utama Nasution Tenny Juniawarman Agus Meliala Rasmoro P Aji Titis Satriyo Utomo Rr. Utami Tjipto Harsha Indradewa nama kehadiran jabatan jumlah kehadiran 6 Pertemuan Posisi dalam komite Ketua Anggota Ketua Alternatif Anggota Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Sekretaris untuk Sub-Komite Kebijakan Sekretaris Alternatif untuk Sub-Komite Kebijakan Direktur Risiko Direktur Bisnis Head of Risk Management Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur Kepatuhan Head of Internal Audit Head of Corporate Banking Financial Inst. Head of Structured Finance Advisory Head of Commercial Banking Head of Network and Distribution Head of Alternate Channel Head of Compliance Procedure Policy Procedure Head 6 4 5 4 6 5 4 5 4 - 5 5 4 - 100 67 83 67 100 83 67 83 67 - 83 83 67 - Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Manajemen Risiko Seleksi anggota Komite Manajemen Risiko telah mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik, serta pelaksanaan tugas tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, Komite Manajemen Risiko telah menyelenggarakan 6 enam rapat. Tabel berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Manajemen Risiko. Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 183 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko, meliputi: 1. Menetapkan kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko 2. Menetapkan arah, strategi dan program manajemen risiko 3. Melaksanakan evaluasi proil risiko dan analisis kecukupan modal. 4. Menetapkan kebijakan dan menyempurnakan proses manajemen risiko secara berkala. 5. Menetapkan metodologi pengukuran risiko 6. Melakukan pemantauan atas diversiikasi kredit dan portofolio sekaligus menetapkan proil indikator risiko kredit dan metodologi pengukuran risiko kredit. 7. Menetapkan rencana keadaan darurat contingency plan 8. Menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan aktivitas manajemen risiko Sebagai tambahan, dibawah Komite Manajemen Risiko, terdapat Sub Komite Kebijakan yang mempunyai fungsi dan tanggung jawab untuk melakukan kaji ulang dan menyampaikan kebijakan dan prosedur terkait dengan aktivitas dan operasional Bank. Pelaksanaan Tugas Komite Manejemen Risiko Pada tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat yang membahas agenda, antara lain: 1. Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko 2. Risk Appetite Statement 3. Tinjauan Limit Sektor Industri 4. Tinjauan Limit Pasar Likuiditas 5. Tinjauan Portofolio 6. Dashboard Risiko 7. Update Peraturan Baru 8. Update Kebijakan dan Prosedur Baru 9. Update Indikator Ekonomi 10. Tinjauan Risiko Kredit 11. Tinjauan Risiko Operasional dan risiko-risiko lainnya 12. Tinjauan limit 13. Stress Test 14. Tinjauan Rasio Kecukupan Likuiditas Liquidity Coverage Ratio 15. Analisis Peer Bank Laporan Tata Kelola Perusahaan 184 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Pengadaan Komite Pengadaan dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk menyediakan masukan kepada Direksi mengenai kebijakaan pengadaan barang dan jasa dan memberi persetujuan untuk pengadaan barang dan jasa. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengadaan Tugas dan tanggung jawab Komite Pengadaan, meliputi: 1. Melakukan kaji ulang dan menyetujui usulan Capital Expenditure Operational Expenditure sesuai dengan limit yang telah ditentukan. 2. Merumuskan pedoman dan kebijakan mengenai pengadaan barang dan jasa. 3. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran pengadaan barang jasa sesuai yang diputuskan oleh Direksi. 4. Memastikan pengadaan barang dan jasa dilakukan berdasarkan prinsip pengadaan, yaitu eisien, efektif, transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan. 5. Memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai etika dalam pengadaan. 6. Memastikan bahwa rencana pengadaan barang dan atau jasa sejalan dengan tujuan strategis Bank. Struktur dan Komposisi Anggota Komite Pengadaan Seleksi anggota Komite Pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik, serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang berlaku. Pada tahun 2015, pengambilan keputusan oleh Komite Pengadaan dilakukan secara sirkuler. Tabel berikut menampilkan komposisi keanggotaan Komite Pengadaan. Andrew Duf Azhar bin Abdul Wahab Denny Soedharmo Rusli Hery Syafril nama Posisi Posisi komite Ketua dan Anggota Anggota Ketua Alternatif Anggota Sekretaris Anggota Anggota Efektif mengundurkan diri dari Bank pada 9 Oktober 2015 Pelaksanaan Tugas Komite Pengadaan Selama tahun 2015, Komite Pengadaan telah menyetujui pengadaan yang dilakukan oleh Bank dan mengkaji total realisasi pembelian terhadap budget. Direktur Utama Direktur Bisnis Head of General Services Direktur Operasional Direktur Keuangan Laporan Tata Kelola Perusahaan 185 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Produk dan Aktivitas Baru Komite Produk dan Aktivitas Baru dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk memberikan masukan kepada Direksi mengenai produk dan jasa baru serta evaluasi dan pengembangan terhadap produk, jasa, dan layanan bank. Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Produk dan Aktivitas Baru Seleksi anggota Komite Produk dan Aktivitas Baru dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, Komite Produk dan Aktivitas Baru telah menyelenggarakan 5 lima rapat. Tabel berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Produk dan Aktivitas Baru. Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston Edwin Tanu Teintang Andrew Duf Hery Syafril Rusli nama kehadiran Posisi kehadiran Rapat 5 kali Posisi komite Ketua Anggota Ketua Alternatif Anggota Sekretaris Anggota Anggota Anggota Direktur Bisnis Direktur Risiko Head of Retail Product Development Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasional 4 4 5 3 5 5 80 80 100 60 100 100 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Produk dan Aktivitas Baru Tugas dan tanggung jawab Komite Produk dan Aktivitas Baru, meliputi: 1. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk, layanan dan aktivitas baru. 2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan produk, layanan atau aktivitas baru. 3. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan Bank terkait dengan penerapan produk, layanan dan aktivitas baru 4. Menetapkan dan menentukan rencana penerbitan produk, layanan dan aktivitas baru sejalan dengan strategi dan rencana bisnis Bank 5. Melakukan evaluasi produk, layanan dan aktivitas Bank terkait dengan manfaat dan risiko bagi Bank. Pelaksanaaan Tugas Komite Produk dan Aktivitas Baru Pada 2015, Komite Produk dan Aktivitas Baru telah memenuhi tugasnya dengan rincian sebagai berikut: 1. Mengevaluasi dan menyetujui berbagai product program , seperti Reksadana, Q Optima Link Assurance, Q Health Care , Q Health Protection, dan lain-lain 2. Memonitor aktivitas Bank terkait pelaksanaan produk, layanan dan aktivitas baru. 3. Mengevaluasi produk dan aktivitas Bank terkait manfaat dan risikonya terhadap Bank, yaitu produk QBL dan QPL. Laporan Tata Kelola Perusahaan 186 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rusli Hery Syafril Darwinsyah Lloyd Rolston Azhar bin Abdul Wahab nama kehadiran Posisi kehadiran Rapat 6 kali Posisi komite Ketua Anggota Ketua Alternatif Anggota Sekretaris Anggota Anggota Direktur Operasional Direktur Keuangan IT Development Head Direktur Risiko Direktur Bisnis 6 3 6 6 3 100 50 100 100 50 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi Informasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi Informasi, meliputi: 1. Menetapkan kerangka strategi sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya teknologi. 2. Memantau kinerja dan perkembangan teknologi informasi. 3. Memastikan rencana pengembangan teknologi informasi konsisten sejalan dengan tujuan strategis Bank. 4. Memastikan pelaksanaan proyek-proyek teknologi informasi sesuai dengan rencana dan menyetujui “Piagam Proyek” 5. Menetapkan prioritas dan alokasi budget teknologi informasi. Komite Teknologi Informasi Komite Teknologi Informasi dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dengan memberikan arahan dan rekomendasi mengenai strategi, perkembangan, dan pelaksanaan Teknologi Informasi. Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Teknologi Informasi Seleksi anggota Komite Teknologi Informasi dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, Komite Teknologi Informasi telah menyelenggarakan 6 enam rapat. Tabel berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Teknologi Informasi. Pelaksanaan Tugas Komite Teknologi Informasi Pada tahun 2015, Komite Teknologi Informasi telah mengadakan rapat yang membahas agenda rapat, antara lain: 1. Tinjauan kinerja sistem dan jaringan Teknologi Informasi 2. Tinjauan dan persetujuan Proyek Teknologi Informasi 3. Arsitektur Teknologi Informasi 4. Tindak Lanjut temuan Audit Teknologi Informasi Laporan Tata Kelola Perusahaan 187 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Komite Sumber Daya Manusia Komite Sumber Daya Manusia dibentuk oleh Direksi dengan perubahan terakhir berdasarkan Kebijakan dan Peraturan No. 204002.00II2014 untuk membantu Direksi dalam meningkatkan efektivitas, eisiensi, objektivitas, dan transparansi dalam pengambilan keputusan terkait hal-hal mengenai Sumber Daya Manusia dan memberi jaminan kepada para pemangku kepentingan bahwa seluruh keputusan terkait Sumber Daya Manusia telah sesuai prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Struktur, Komposisi, dan Frekuensi Kehadiran Rapat Komite Sumber Daya Manusia Seleksi anggota Komite Sumber Daya Manusia dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang berlaku. Per 31 Desember 2015, Komite Sumber Daya Manusia telah menyelenggarakan 10 sepuluh rapat. Tabel berikut menampilkan frekuensi kehadiran rapat dari anggota Komite Sumber Daya Manusia. Andrew Duf Rusli Novi Mayasari Azhar bin Abdul Wahab Lloyd Rolston Hery Syafril Windiartono Tabingin nama kehadiran Posisi kehadiran Rapat 10 kali Posisi komite Ketua Anggota Ketua Alternatif Anggota Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Tanpa hak suara Direktur Utama Direktur Operasional Human Resources Director Direktur Bisnis Direktur Risiko Direktur Keuangan Direktur Kepatuhan 10 9 10 10 9 9 10 100 90 100 100 90 90 100 Efektif mengundurkan diri dari Bank pada tanggal 9 Oktober 2015 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sumber Daya Manusia Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia, antara lain: 1. Menetapkan rencana strategis Sumber Daya Manusia. 2. Menetapkan kesesuaian antara proyek-proyek Sumber Daya Manusia dengan rencana strategis Sumber Daya Manusia. 3. Menetapkan langkah-langkah yang efektif untuk meminimalkan potensi risiko di bidang Sumber Daya Manusia. 4. Memantau kinerja Sumber Daya Manusia dan upaya peningkatannya. 5. Menyelesaikan berbagai masalah terkait Sumber Daya Manusia 6. Menyetujui rencana pengembangan karyawan kunci danatau karyawan yang berpotensi 7. Melakukan tinjauan dan memastikan bahwa penilaian yang adil telah dilakukan sejalan dengan kebijakan yang ada Pelaksanaan Tugas Komite Sumber Daya Manusia Pada tahun 2015, Komite Sumber Daya Manusia telah mengadakan rapat yang membahas agenda rapat, antara lain: 1. Menyelesaikan isu-isu terkait Sumber Daya Manusia 2. Menyusun rencana strategis Sumber Daya Manusia 3. Melakukan evaluasi terkait kesesuaian antara proyek Sumber Daya Manusia dan rencana strategis Sumber Daya Manusia. 4. Menyetujui rencana pengembangan untuk karyawan kunci dan potensial. 5. Menetapkan program-program pelatihan sesuai kebutuhan Bank. Laporan Tata Kelola Perusahaan 188 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Andrew Duf Windiartono Tabingin Lloyd Rolston Rusli nama Posisi Posisi komite Ketua Anggota Anggota Anggota Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Risiko Direktur Operasional Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Komite Pemantau Fraud Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Fraud, meliputi: 1. Mengawasi dan memberikan arahan atas progam manajemen risiko fraud Bank. 2. Mengelola dan mengkoordinasikan tindakan dan tanggapan Bank terhadap kejadian fraud yang terjadi di Bank. 3. Mengkaji pelajaran yang dapat diambil dan rencana yang akan dilakukan selanjutnya 4. Memberikan persetujuan atas isi laporan fraud untuk kepentingan eksternal, jika diperlukan. 5. Menentukan sanksi-sanksi yang akan diambil dan memutuskan bilamana tindakan hukum perlu diambil, dan disahkan oleh Direktur Utama. 6. Memutuskan sanksi bagi pelaku Fraud. Komite Pemantau Fraud Komite Pemantau Fraud dibentuk oleh Direksi berdasarkan Kebijakan dan Peraturan Kepatuhan No. 1.301 pada tanggal 5 Juni 2012 untuk membantu Direksi dalam meningkatkan efektivitas dan eisiensi dari pencegahan dan penanganan Fraud. Struktur dan Komposisi Anggota Komite Pemantau Fraud Seleksi anggota Komite Pemantau Fraud dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, independensi, kebijaksanaan, dan kode etik serta pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai peraturan yang berlaku. Selama tahun 2015, tidak terdapat laporan fraud yang disampaikan kepada Komite Pemantau Fraud. Tabel berikut menunjukkan komposisi keanggotaan Komite Pemantau Fraud. Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Fraud Selama tahun 2015, Komite Pemantau Fraud telah memenuhi tugasnya, antara lain dengan memberikan persetujuan atas laporan fraud serta melakukan pengawasan dan bimbingan atas pengelolaan risiko fraud kepada divisi-divisi terkait. Laporan Tata Kelola Perusahaan 189 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Fungsi Kepatuhan Fungsi Kepatuhan di QNB Indonesia merujuk kepada Peraturan Bank Indonesia No. 132 PBI2011. Hal tersebut dilaksanakan oleh Divisi Kepatuhan yang berada di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Kepatuhan bekerja sama dengan unit kerja lain sebagai rekan yang independen, baik dalam proses perencanaan kebijakan maupun evaluasi kepatuhan terhadap aktivitas operasional. Divisi Kepatuhan memiliki peran yang signiikan dalam memperkuat struktur Bank terhadap setiap eksposur risiko yang mungkin terjadi seiring dengan kemajuan teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar inansial. Secara umum, pelaksanaan tugas Divisi Kepatuhan meliputi rangkaian tindakan pencegahan atau langkah untuk memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem, prosedur, dan aktivitas bisnis yang dilaksanakan oleh Bank sejalan dengan aturan dan peraturan serta hukum dan undang- undang yang berlaku. Secara khusus, Divisi Kepatuhan memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Membangun dan melaksanakan Budaya Kepatuhan pada seluruh tingkatan organisasi dan aktivitas usaha Bank; 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang di hadapi Bank; 3. Memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem, dan prosedur, serta aktivitas usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator serta hukum dan undang- undang yang berlaku; dan 4. Memastikan bahwa Bank mematuhi komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan danatau otoritas lainnya. Struktur Organisasi Fungsi Kepatuhan Head of Compliance Procedure Policies Procedures Head Compliance Head AML Head Compliance Reviewer Head Direktur Utama Direktur Kepatuhan Laporan Tata Kelola Perusahaan 190 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Proil Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur Per 31 Desember 2015, Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur dijabat oleh Rr. Utami Tjipto. Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Beliau diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 571SK-DIRVIII2012 tanggal 28 Agustus 2012 yang telah diubah, terakhir berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 122SK-DIRVI2014 tanggal 24 Juni 2014. Beliau bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1986. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Compliance Legal Group Head PT Bank ICB Bumiputera Tbk 2010-2012 dan Recovery Litigation Group Head PT Bank CIMB Niaga Tbk 2008-2010. Sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan, beliau memiliki sertiikasi Kepatuhan dan memiliki sertiikasi sebagai Penguji dari Badan Nasional Sertiikasi Profesi. Selama tahun 2015, beliau aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent, QNB Values for Leader dan Workshop mengenai Risk Based Bank Rating. Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. Divisi Kepatuhan memimpin sub divisi Kepatuhan, Anti Pencucian Uang, Compliance Reviewer serta Kebijakan dan Prosedur sekaligus membantu Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kualiikasi Kepala Divisi Kepatuhan 1. Memenuhi persyaratan independensi 2. Memahami dan menguasai peraturan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan; 4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan Budaya Kepatuhan 5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan: interpersonal; kepatuhan terhadap peraturan dan perundang- undangan pada setiap bidang, produk dan jasa perbankan; menggunakan komputer, kemampuan teknis, kemampuan analisa dibidang tertentu; serta kemampuan berkomunikasi Rr. Utami Tjipto Kepala Divisi Kepatuhan dan Prosedur 6. Memiliki karakter integritas, kinerja terbaik, kepemimpinan, mampu mengambil keputusan, melakukan perencanaan dan menyelesaikan masalah. Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Kepatuhan Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, tugas dan tanggung jawab divisi Kepatuhan paling kurang mencakup: 1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh aktivitas Bank dan setiap level organisasi; 2. Melakukan identiikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia dan atau Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. 3. Mengkaji dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, peraturan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Melakukan tinjauan danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan terhadap kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 5. Memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta aktivitas Bank sesuai dengan peraturan-peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya. 6. Melakukan tugas-tugas lainnya terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Kepatuhan mempunyai empat sub divisi dengan fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Kepatuhan » Mengembangkan program kepatuhan Bank sebagai salah satu usaha untuk mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan di seluruh aktivitas usaha Bank dan di setiap unit kerja. » Mengukur, mengawasi serta memberikan kajian dan saran terkait Risiko Kepatuhan atas implementasi produk dan aktivitas baru dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan regulator terkait lainnya. Laporan Tata Kelola Perusahaan 191 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 » Melakukan upaya untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen kepada Bank Indonesia, atau Otoritas Jasa Keuangan, dan regulator terkait lainnya. » Memastikan bahwa ketentuan dan peraturan baru telah disosialisasikan kepada unit-unit kerja terkait, melalui rapat koordinasi seperti rapat Governance of Risk and Compliance, email blast, pelatihan secara berkala dan berkelanjutan. » Memastikan bahwa kebijakan, peraturan, sistem, dan prosedur, serta aktivitas usaha Bank sesuai dengan ketentuan dari regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku » Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan Fungsi Kepatuhan 2. Fungsi Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT » Menyusun strategi, langkah, danatau rencana untuk menerapkan program APUPPT. » Memastikan bahwa program APUPPT dapat diimplementasikan berdasarkan ketentuan yang berlaku serta memberikan kajian dan rekomendasi atas permasalahan yang dihadapi unit kerja lain dalam proses mengimplementasikan APUPPT » Menilai dan mengevaluasi efektivitas dan pengembangan sistem teknologi informasi APU dalam rangka mendukung pelaksanaan program pembaharuan data, single Customer Information File CIF dan pengklasiikasian nasabah berdasarkan Risk Based Approach » Memastikan penyampaian laporan kepada pihak ketiga Bank Indonesia BI, Otoritas Jasa Keuangan OJK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Kantor Pajak, Bank Koresponden, dan Badan Narkotika Nasional BNN dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Fungsi Kebijakan dan Prosedur: » Menstandarisasikan kebijakan dan prosedur » Memeriksa ulang kesesuaian antara kebijakan dan prosedur internal dengan peraturan yang berlaku. » Meninjau secara berkala kesesuaian antara kebijakan dan prosedur yang berlaku di Bank dengan peraturan eksternal. » Memastikan kebijakan dan prosedur Bank selalu up to date. 4. Fungsi Compliance Reviewer : » Bersama dengan unit kerja Audit Internal dan Pengendalian Internal memastikan transaksi operasional di masing-masing unit kerja telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. » Bersama dengan sub divisi Kepatuhan dan sub divisi Anti Pencucian Uang melakukan sosialisasi peraturan eksternal dan kebijakan internal. » Melakukan koordinasi, komunikasi dan mengusulkan action planrekomendasi yang harus dilakukan oleh unit kerja terkait untuk mendukung aktivitas usaha Bank. » Memonitor dan mengingatkan unit-unit kerja terkait akan pemenuhan komitmen kepada regulator BI, OJK dan institusi lainnya. Selain itu, sub divisi Kepatuhan juga bertanggung jawab atas beberapa tugas lainnya, seperti: 1. Menyusun laporan untuk disampaikan kepada pihak- pihak, seperti PPATK, Kantor Pajak, KPK dan institusi lainnya. 2. Melakukan evaluasi implementasi dari prinsip Tata Kelola Perusahaan. 3. Melakukan tugas lainnya yang diberikan Direktur Kepatuhan dan anggota Direksi lainnya. Update Pencapaian Peta Strategi Kepatuhan Direktorat Kepatuhan telah merancang Peta Strategi yang akan diimplementasikan hingga tahun 2017 dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawab Direktorat Kepatuhan. Dalam melaksanakan Peta Strategi tersebut, selama tahun 2015 Divisi Kepatuhan dan Kebijakan bersama dengan Divisi Legal dan Corporate Secretary telah melaksanakan aktivitas-aktivitas sebagai berikut: 1. Mendukung Pencapaian Target Finansial Secara Prudent a. Menjadi Bank dengan Tingkat Kesehatan 1 pada tahun 2017 1 Mengkaji dan memastikan bahwa checklist Kepatuhan untuk produk dan aktivitas baru telah dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan Tata Kelola Perusahaan 192 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 2 Mengkaji dan memastikan bahwa checklist Kepatuhan untuk pembukaanrelokasi penutupan jaringan kantor telah dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3 Membangun hubungankomunikasi yang baik antara pemegang saham dan nasabah dengan manajemen termasuk karyawan, antara lain melalui paparan publik. 4 Sesegera mungkin menindaklanjuti informasi negatif atau keluhan nasabah sesuai ketentuan yang berlaku. 5 Memonitor pengenaan denda oleh regulator BI, OJK, PPATK terkait kesalahan pelaporan dan melakukan perbaikan untuk meminimalkan risiko potensi kesalahan dengan melakukan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait. b. Mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian Bank. 1 Memberikan kajian dan rekomendasi atas aktivitas Bank terkait proses bisnis, kredit, dan operasional. 2 Menerbitkan checklist kredit. 3 Membuat reminder system untuk memastikan laporan-laporan kepada regulator telah disampaikan sesuai jadwal yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku. 4 Secara berkala dan berkoordinasi dengan divisi terkait seperti Divisi Legal, Divisi Corporate Secretary, dan Divisi General Services, melakukan kajian terhadap dokumen hukum seperti perijinan Kantor Cabang, perjanjian-perjanjian antara Bank dengan vendor, konsultan, agen, dan lain-lain 2. Meningkatkan kerjasama dengan unit-unit kerja lain a. Proses Bisnis dan Data Nasabah yang baik 1 Bank menerapkan Compliance Monitoring System CMS dan Prosedur Penilaian Kepatuhan dalam rangka mengidentiikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko kepatuhan serta menyusun prosedur pelaksanaan untuk kantor cabang. Prosedur tersebut akan memungkinkan Bank untuk menganalisa kepatuhan dari kantor-kantor cabang berdasarkan data self-assessment mereka. 2 Bersama dengan Audit dan Audit Internal memastikan kepatuhan cabang terhadap peraturan internal dan eksternal. 3 Menetapkan kantor-kantor cabang yang memiliki risiko tinggi berdasarkan temuan unit kerja Audit Internal, Pengendalian Internal dan OJK serta memonitor pemenuhan action plan yang telah ditetapkan. b. Pengelolaan Sistem Informasi dan Pelaporan yang memadai 1 Secara berkala melakukan monitoring penatausahaan CIF dengan cara: » Melakukan pemeriksaan apakah pengisian data CIF yang dilakukan oleh kantor cabang telah sesuai dengan proil nasabah Sanity Checking. » Memastikan kualitas data CIF sesuai dengan proil nasabah dengan melakukan pemeriksaan terhadap kantor cabang, berkoordinasi dengan Divisi Operation dan Divisi Internal Control untuk mengevaluasi pengisian formulir data nasabah dan penginputan data ke dalam sistem, dan membandingkan data dengan dokumen- dokumen pendukung yang diserahkan oleh nasabah Quality Checking 2 Melakukan pengembangan sistem APU untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan regulator. 3 Mengembangkan sistem intranet yang dapat membantu karyawan dalam mencari ketentuan internal dan peraturan dari OJK, BI, PPATK dan Kantor Pajak. c. Mendukung Efektivitas Pengambilan Keputusan Strategis 1 Secara berkala menyelenggarakan forum Government Risk and Compliance GRC dengan unit-unti kerja terkait untuk mendiskusikan peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh BI dan OJK, sehingga Bank dapat melakukan penyesuaian dan mengimplementasikan peraturan-peraturan baru. Laporan Tata Kelola Perusahaan 193 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 2 Menyusun database ketentuan internal dan peraturan dari regulator, mendokumentasikan hasil kajian kepatuhan terkait aktivitas usaha, mendokumentasikan checklist aktivitas baru, pemberian kredit, dan lain-lain sehingga memungkinkan unit kerja lain menemukan ketentuan yang dibutuhkan. 3. Membangun Proses Internal yang Efektif a. Unit kerja yang dapat diandalkan, kuat dan berdisiplin 1 Budaya Risiko Kepatuhan terus diperkuat dengan meningkatkan efektivitas dari implementasi budaya kepatuhan dengan meningkatkan fungsi Operation Service Manager dan Service Supervisor sebagai petugas Kepatuhan, fungsi Internal Control sebagai petugas APU-PPT. Lebih lanjut, sosialisasi peraturan baru terus dilakukan melalui Compliance News, AML News dan Procedure News, pelatihan APU-PPT maupun rapat GRC yang diselenggarakan secara berkala. 2 Mewajibkan setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang menyelenggarakan morning brieing mengenai kebijakan- kebijakan internal, sesuai Memo Direktur mengenai kepatuhan terhadap peraturan. 3 Melaksanakan sertiikasi Kepatuhan kepada seluruh karyawan Divisi Kepatuhan dari waktu ke waktu. 4 Mengevaluasi kebijakan dan pedoman internal » Melakukan evaluasi dan melengkapi kebijakan internal Bank, sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Evaluasi ini mencakup ketentuan internal, hirarki ketentuan internal serta mekanisme dan prosedur penyusunanpembaharuan pencabutan kebijakan internal. Bank juga menyiapkan prosedur distribusi dan sosialisasi ketentuan internal. » Bersama dengan divisi terkait melakukan evaluasi kebijakan sistem pengendalian internal. » Bersama dengan divisi-divisi terkait melakukan evaluasi terhadap implementasi prinsip-prinsip GCG. » Melakukan tinjauan dan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. » Mengkaji penyempurnaan checklist Kepatuhan untuk pemberian kredit. » Melakukan tinjauan dan evaluasi Kebijakan Umum Perkreditan dan menyusun Pedoman Pelaksanaan Perkreditan untuk masing-masing segmen bisnis. » Melakukan tinjauan dan evaluasi kebijakan dan prosedur akuntansi. 4. Memperkuat Kapasitas Organisasi a. Pimpinan yang mampu mengelola dan mengarahkan timnya secara efektif dalam: 1 Menciptakan budaya saling berbagi sharing disetiap divisi dan kantor cabang khususnya mengenai aktivitas operasional di kantor cabang, sesuai ketentuan yang berlaku 2 Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan untuk Branch Manager yang berhasil melakukan mitigasi risiko berdasarkan prinsip kehati- hatian dan mematuhi ketentuan operasional. b. Karyawan yang mampu mendeteksi ketidakpatuhan terhadap peraturan danatau transaksi atau bisnis atau kegiatan operasional yang mencurigakan 1 Menyediakan fasilitas e-learning dan e-library bagi karyawan sehingga kegiatan operasional dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2 Menindaklanjuti temuan dari divisi Internal ControlAudit Internalregulator dan memastikan aktivitas operasional dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. 3 Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan untuk karyawan yang lulus Tes Kepatuhan c. Sub-divisi Compliance Reviewer memastikan kebijakan, prosedur dan aktivitas usaha Bank telah sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku. d. Mengajukan rencana kegiatan untuk mendorong danatau memelihara Budaya Kepatuhan, termasuk rencana sosialisasi ketentuan Laporan Tata Kelola Perusahaan 194 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 1 Menyediakan informasi mengenai peraturan- peraturan baru kepada Dewan Komisaris, Direksi dan divisi-divisi terkait serta kantor cabang, baik secara langsung atau melalui Kepala Divisi untuk diteruskan kepada karyawan di masing-masing divisi. 2 Melakukan sosialisasi atas ketentuan internal baru atau peraturan baru. 3 Melakukan sosialisasi kebijakan sistem dan pengendalian internal. 4 Melakukan sosialisasi mengenai check list kepatuhan bidang perkreditan. 5 Melanjutkan sosialisasi kebijakan dan prosedur program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. 6 Melakukan sosialisasi Good Corporate Governance GCG dan Code of Conduct. 7 Memastikan kepatuhan terhadap setiap perubahan peratuan. Implementasi Fungsi Kepatuhan Selama tahun 2015, Sub-divisi Kepatuhan telah melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai berikut: 1. Secara berkelanjutan meningkatkan sistem pelaporan kepada regulator dengan mengirimkan email peringatan kepada unit kerja terkait secara berkala 2. Secara berkelanjutan memperkuat pengelolan Budaya Risiko Kepatuhan melalui pengembangan implementasi budaya kepatuhan dengan memperluas fungsi Operation Service Manager dan Service Supervisor sebagai staf kepatuhan dan Internal Control sebagai staf APU-PPT. Bank juga secara terus- menerus melakukan sosialisasi peraturan baru melalui email blast, Compliance News, AML News, Procedure News, Pelatihan APU-PPT serta menyelenggarakan rapat GRC secara berkala dengan unit-unit kerja terkait. Aktivitas-aktivitas lain untuk meningkatkan implementasi kepatuhan, antara lain kampanye kepatuhan 100 Complied melalui email blast yang dikirim setiap minggu, stiker dan Kuis Kepatuhan. Aktivitas tersebut turut meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kepatuhan dari para karyawan. 3. Menerbitkan Sertiikat Kepatuhan kepada Branch Manager yang telah melaksakan prinsip kehati-hatian dan mematuhi ketentuan operasional. 4. Sub-divisi Kepatuhan, APU serta Kebijakan dan Prosedur menyusun Rencana Kerja Tahunan untuk memastikan aktivitas usaha Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan perundang-undangan lainnya. 5. Mengkaji rencana pelaksanaan produk dan aktivitas baru untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku, dalam bentuk checklist kepatuhan yang sekaligus berfungsi sebagai sarana self-assessment. 6. Secara berkesinambungan mengimplementasikan nilai kepatuhan di seluruh aspek, seperti melakukan pengawasan langsung terhadap kualitas prosedur pembukaan rekening dan pembaharuan nasabah. 7. Memonitor pengenaan denda oleh regulator BI, OJK, PPATK dan melakukan perbaikan sesuai peraturan yang berlaku, antara lain melakukan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait. 8. Melakukan sosialisasi kepatuhan kepada unit kerja dan kantor cabang mengenai peraturan-peraturan baru dari regulator, peraturan internal, kebijakan dan prosedur APU-PPT dan lain-lain. Sementara, Subdivisi Kebijakan dan Prosedur telah melakukan: 1. Merumuskan 117 ketentuan baru, yang terdiri dari 5 piagam, 18 Kebijakan, 68 Prosedur, 11 Surat Keputusan Direksi dan 15 Memo Internal Direktur. 2. Sebagai upaya melakukan standarisasi atas beberapa peraturan internal, pada triwulan ketiga tahun 2015, Sub Divisi Kebijakan dan Prosedur bekerja sama dengan Divisi Operasional telah melakukan penyederhanaan dan kodiikasi atas beberapa kebijakan operasional Bank yang terpisah-pisah menjadi Kebijakan Umum Operasional Bank. 3. Memetakan kebijakan dan prosedur yang harus dimengerti dan diimplementasikan oleh setiap karyawan di kantor cabang sesuai jenis pekerjaan masing-masing. Subdivisi Melakukan identiikasi, pengukuran, pengawasan dan pengendalian risiko kepatuhan dengan mengimplementasikan Compliance Monitoring System CMS dan proses penilaian prosedur serta kebijakan penyampaian laporan. Dengan prosedur tersebut, Divisi Kepatuhan mampu menganalisa kepatuhan yang dilaksanakan kantor cabang berdasarkan self-assessment mereka. Laporan Tata Kelola Perusahaan 195 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 10-17 Maret 2015 25 Maret 2015 6-10 April 2015 4 Mei 2015 7-8 Mei 2015 12-13 Mei 2015 27-28 Mei 2015 3 Juni 2015 18 Juni 2015 9-10 Juli 2015 3-4 Agustus 2015 20 Agustus 2015 14-15 September 2015 21 September 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. tanggal no. tipe Program Lokasi Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Fungsi Kepatuhan FATCA Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko Developing Microsoft Sharepoint Server 2013 Induction Program Sertifikasi Manajemen Risiko level 2 Pelatihan Letter of Credit Sertifikasi Kepatuhan level 1 Developing Great Talent Anti Fraud Awareness Train The Trainer - Facilitating Skills for Internal Trainer Train The Trainer - Facilitating Skills for Internal Trainer Lunch Engagement with CEO AMLCFT Workshop QNB Values for Leader Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Aktivitas terkait Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU dan APT Sesuai dengan komitmen Bank untuk senantiasa mendukung pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, selama tahun 2015 sub-divisi KYC dan AML telah melaksanakan tugas-tugasnya, antara lain: 1. Melakukan tinjauan terhadap kebijakan Service User Category that are Potentially Conduct Money Laundering dan mengkaji beberapa kebijakan internal terkait implementasi APU-PPT. 2. Menyusun dan menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan Tunai LTKT, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan LTKM, Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri LTKL, dan laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu SIPJT kepada PPATK. 3. Melakukan program pelatihan secara berkelanjutan dengan topik: » Implementasi dari peraturan yang terkait dengan program APU-PPT ; » Teknik, metode, dan tipologi pencucian uang dan pendanaan terorisme, dan » Kebijakan dan prosedur dari implementasi program APU-PPT, dan tugas dari tiap karyawan dalam memberantas pencucian uang dan pendanaan teroris. » Foreign Account Tax Compliance Act FACTA 4. Mendistribusikan secara berkala database yang berisi daftar teroris, yang meliputi Daftar Hitam Nasional DHN, United Nation List dan Oice of Foreign Assets Control OFAC List kepada kantor cabangcabang pembantu, sesuai peraturan Bank IndonesiaOtoritas Jasa Keuangan tentang APU-PPT melalui situs APU. Laporan Tata Kelola Perusahaan 196 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 5. Mengawasi implementasi pengkinian nasabah menggunakan pendekatan berbasis risiko dan melakukan penyesuaian Teknologi Informasi terkait implementasi program pengkinian data nasabah, serta mengkaji kualitas dokumen CIF dan formulir pembukaan rekening nasabah di kantor cabang. 6. Menyampaikan action plan tindak lanjut pengkinian data nasabah kepada regulator 7. Membuat sistem APU sebagai bagian dari implementasi peraturan APUPPT. 8. Mengembangkan sistem APU terkait implementasi APUPPT. Perkembangannya sejauh ini telah mencapai autoscoring reminder review date time and risk proiling alert dan notiikasi daftar negatif. Indikator Kepatuhan Pada 31 Desember 2015, Risiko Kepatuhan PT Bank QNB Indonesia Tbk berada pada peringkat 2 dua dengan level Low to Moderate untuk risiko yang melekat dan peringkat 2 dua dengan level Satisfactory untuk kualitas implementasi Manajemen Risiko Kepatuhan. Pencapaian ini mendorong Direktorat Kepatuhan untuk senantiasa mengimplementasikan aspek kepatuhan di seluruh unit kerja Bank. Strategi Anti-Fraud Bank QNB Indonesia telah merumuskan strategi anti- fraud sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 84 PBI2006 tanggal 30 Januari 2006, sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penerapan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 1328DPNP tanggal 9 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Bank Umum. Pedoman ini berlaku bagi seluruh unit kerja di Bank dengan tujuan untuk mengawasi dan menetapkan strategi anti- fraud untuk mencegah, mendeteksi, menginvestigasi dan menindaklanjuti kejadian fraud. Pencegahan Fraud Manajemen Bank bertanggung jawab untuk meningkatkan kepedulian dan mengambil tindakan sebelum terjadi fraud. Tindakan-tindakan tersebut dapat dideskripsikan dalam beberapa strategi, seperti: » Kesadaran Anti-Fraud Untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan fraud, Bank mengimplementasikan kepemimpinan yang baik yang didukung oleh kesadaran anti-fraud yang tinggi agar seluruh karyawan juga sadar dan berkontribusi terhadap pencegahan fraud. Pencegahan ini dikembangkan melalui persiapan dan sosialisasi pernyataan anti-fraud, program kesadaran karyawan, dan program kesadaran nasabah. » Identiikasi Fraud Identiikasi Fraud adalah bagian dari proses manajemen risiko untuk mengidentiikasi dan menganalisa potensi risiko fraud di semua aktivitas. Identiikasi ini harus dicatat dan diinformasikan kepada investigator, khususnya untuk aktivitas fraud berisiko tinggi. » Know Your Employee Know Your Employee adalah pengendalian melalui aspek SDM untuk mencegah fraud. Kebijakan ini diimplementasikan melalui sistem dan prosedur rekrutmen yang efektif, sistem seleksi dengan pertimbangan risiko pada penempatan karyawan, dan mengetahui karakter, personaliti, gaya hidup, dan jam kerja karyawan. Pendeteksian Fraud Pendektesian fraud bertujuan untuk mengidentiikasi dan menemukan fraud melalui beberapa strategi, seperti: » Kebijakan dan Mekanisme Whistleblower Strategi ini fokus pada pengungkapan laporan whistleblower. Sistem whistleblower Bank dirumuskan dengan jelas, mudah dimengerti, aman dan efektif untuk diimplementasikan sehingga mendorong karyawan untuk mengawasi dan melaporkan fraud. » Surprise Audit Surprise audit dilakukan oleh setiap kepala unit kerja atau oleh unit Internal Control kepada unit bisnis tertentu yang memiliki risiko fraud yang tinggi. Surprise audit bertujuan untuk meningkatkan kepedulian karyawan dalam mengimplementasikan tugas dan tanggung jawabnya. Laporan Tata Kelola Perusahaan 197 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 » Surveillance System Surveillance system adalah teknik pengujian atau investigasi yang dilakukan oleh pihak independen tanpa sepengetahuan pihak yang diaudit. Pengawasan dilaksanakan melalui beberapa tindakan seperti penempatan kamera keamanan, akses kontrol pada ruangan-ruangan atau investigasi aktivitas komputer dan data komunikasi. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan menguji efektivitas kebijakan anti fraud. Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi Investigasi fraud bertujuan untuk mengidentiikasi tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan Bank dari potensi kerugian yang disebabkan oleh fraud. Dipimpin oleh anggota Audit Internal yang kompeten yang ditunjuk oleh Anti-Fraud Task Force, investigasi fraud bertujuan untuk mengumpulkan bukti terkait dengan fraud dan melakukan tindakan untuk mencegah potensi kerugian. Apabila Audit Internal tidak dapat melakukan investigasi, Audit Pada tahun 2015, tidak terdapat tindakan internal fraud yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap maupun karyawan kontrak yang memberikan dampak signiikan Internal harus mengajukan persetujuan untuk melakukan investigasi kepada Direktur atau Kepala Divisi terkait. Hasil investigasi harus dilaporkan tepat waktu melalui mekanisme yang berlaku kepada Komite Pemantau Fraud, Divisi Kepatuhan dan Prosedur, Direktur terkait, dan OJK. Pengawasan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut Pengawasan, evaluasi, dan penanganan bertujuan untuk mengawasi tindakan penanganan fraud sesuai dengan ketentuan internal Bank dan undang-undang yang berlaku. Untuk mendukung keseluruhan proses evaluasi, fraud proiling sangat penting untuk mengidentiikasi kelemahan dan penyebab terjadinya Fraud, dengan demikian Audit Internal dapat melakukan tinjauan dampak Fraud dan mempersiapkan upaya pencegahan yang diperlukan agar tidak terjadi pengulangan fraud di masa yang akan datang. Internal Fraud Tabel berikut menjelaskan secara rinci internal fraud yang terjadi di tahun 2015: Total kasus internal fraud Selesai Dalam proses internal Tertunda Ditindaklanjuti dengan tuntutan hukum internal fraud dewan komisaris direksi karyawan Permanen jumlah kasus yang melibatkan karyawan kontrak 2014 2014 2014 2015 2015 2015 - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - terhadap kondisi Bank. Dampak yang signiikan terhadap kondisi Bank dideinisikan sebagai dampak yang berjumlah lebih dari Rp 100 juta. Laporan Tata Kelola Perusahaan 198 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Audit Internal Bank telah membentuk divisi Audit Internal yang independen, objektif dan melakukan aktiitas konsultasi, yang didesain untuk menambah nilai dan menyempurnakan operasional Bank. Internal Audit membantu Bank mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan disiplin yang sistematis dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengawasan dan proses tata kelola. Kepala Internal Audit melapor langsung kepada Direktur Utama. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Struktur dan Posisi Audit Internal Direktur Utama Chief Auditor Operation Treasury Audit Credit Audit Audit Committee Head Oice Function Audit IT Audit Anti Fraud Investigation Tota Melanie Loembantobing Chief Auditor Divisi Internal Audit dipimpin oleh Tota Melani Leombantobing sejak tahun 2014. Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Beliau diangkat sebagai Chief Auditor sejak 26 Maret 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 181 SK-DIRVII2014 tanggal 10 Juli 2014. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Psikologi Pendidikan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jakarta tahun 1990 dan MBA dalam bidang Finance dari University of the District of Columbia, Washington, D.C. tahun 1994. Sebelum bergabung dengan Bank, beliau menjabat sebagai Regional Operations Head di PT Bank CIMB Niaga Tbk 2013 - 2014, Area Operations and Services Manager di Citibank, N.A. 2012-2013, Branch Services Region Head di Citibank 2011 – 2012 dan Consumer Services Group Head di AIG American Insurance Group - sebelumnya PT Chartis Insurance Indonesia 2004 – 2011. Bekerja di Citibank 1996 – 2003 dengan posisi terakhir sebagai Customer Relationship Manager Selama tahun 2015, aktif mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi, antara lain Developing Great Talent dan QNB Values for Leader, Credit Skill Assessment CSA, Managing Team-Performance Coaching Laporan Tata Kelola Perusahaan 199 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Kualiikasi dan Sertiikasi Audit Internal 1. Memiliki integritas dan perilaku yang professional, independen, jujur dan obyektif dalam melaksanakan tugas 2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai sistem audit, prinsip manajemen, aktivitas auditee dan pengetahuan lainnya yang relevan dengan lingkup tugasnya. 3. Memiliki pengetahuan menyeluruh tentang peraturan dan perundangan dibidang perbankan dan pasar modal, serta peraturan terkait lainnya. 4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif. 5. Menjaga kerahasian informasidanatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab divisi Audit Internal, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan yang berlaku atau putusan pengadilan. 6. Memahami prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko. 7. Senantiasa meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya. 8. Tidak merangkap tugas dan jabatan atau melakukan kegiatan operasional di PT Bank QNB Indonesia Tbk, kecuali kegiatan operasional Divisi Audit. Untuk meningkatkan kompetensi para auditor dan objektiitas hasil audit, Divisi Audit Internal mengikutsertakan karyawannya ke berbagai program pelatihan, baik internal maupun eksternal, seminar maupun workshop secara berkelanjutan. Saat ini, Divisi Audit Internal memiliki auditor yang berpengalaman dan kompeten di berbagai bidang seperti operasional perbankan, tresuri, kredit dan IT Operations Core Banking. Beberapa auditor memiliki sertiikasi internasional seperti CFSA, CISA, COBIT 5 dan sertiikasi audit nasional. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal 1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan. Rencana Audit Tahunan tersebut disetujui oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. 2. Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas eisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan Bank. 5. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif atas seluruh aktivitas di semua level, berdasarkan hasil pemeriksaan. 6. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. 7. Memberikan konsultasi kepada pihak intern untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. 8. Melakukan audit investigasi apabila diperlukan. 9. Memonitor tindak lanjut hasil audit dan melaporkannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 10. Melaporkan sesegera mungkin seluruh hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 11. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit dan menyampaikan kepada OJK. 12. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang dan melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama setiap Semester. Laporan Tata Kelola Perusahaan 200 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 13. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Divisi Audit dalam melaksanakan tugasnya. 14. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukan. 15. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi auditor. 16. Bekerja sama dengan Komite Audit. 17. Mematuhi kebijakan dan prosedur Bank serta mengacu pada standar praktek terbaik dan pedoman dari lembaga profesional, seperti Institute of Internal Auditor IIA, Information System Audit and Control Association ISACA, Committee of Sponsoring organizations of the Treadway Commission COSO, dan lain-lain. 18. Berkontribusi dalam proses manajemen risiko termasuk APU dan PPT, teknologi informasi, keamanan informasi serta fungsi manajemen risiko lainnya untuk memastikan risiko yang ada telah teridentiikasi dan dikelola secara tepat. Aktivitas Audit Internal Sejumlah proyek audit sebagaimana tercantum dalam Rencana Audit Tahun 2015 telah dilaksanakan, yaitu 28 pemeriksaan terkait operasional kantor cabang, 4 pemeriksaan terhadap fungsi-fungsi di Kantor Pusat, 7 pemeriksaan terkait Informasi dan Teknologi, 4 pemeriksaan terkait pemberian kredit dan 3 pemeriksaan khusus. Temuan Audit Selama tahun 2015, tidak terdapat temuan Audit Internal yang memiliki dampak signiikan terhadap kinerja keuangan dan operasional Bank. Internal Eksternal OJK Auditor selesai dalam Proses jumlah temuan Audit Update Tindak Lanjut Temuan Audit 313 192 82 97 82 93 Laporan Tata Kelola Perusahaan 201 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Audit Eksternal Bank diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dalam melakukan bisnis dan operasionalnya. Selain itu, laporan keuangan Bank diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Penunjukan Auditor Eksternal Bank menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja anggota Ernst Young Global Limited yang kemudian mengubah namanya menjadi Purwantono, Sungkoro Surja anggota Ernst Young Global Limited tahun 2015, sesuai dengan keputusan RUPST tanggal 27 Februari 2015. Penunjukan tersebut dilakukan sesuai ketentuan BI, OJK dan ketentuan lain yang berlaku. Penunjukan Auditor Eksternal dilakukan berdasarkan hasil veriikasi yang menunjukan Auditor Eksternal tersebut mematuhi kode etik profesional, termasuk tanggung jawab profesional, integritas, objektiitas, kerahasiaan, standar-standar teknis serta kompetensi dan kepedulian profesional. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited untuk memeriksa laporan keuangan Bank tahun 2015, telah mendapat rekomendasi dari Komite Audit Bank. Rekomendasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris yang kemudian menyampaikannya kepada RUPST. RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2015 telah menyetujui penunjukan dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya. Pelaksanaan Audit Selama proses audit oleh kantor akuntan publik, Bank tetap meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan auditor eksternal. Divisi Finance Accounting bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan auditor eksternal, yang dilaksanakan melalui rapat-rapat koordinasi, pemantauan secara ketat dan komunikasi yang intensif. Dengan demikian, diharapkan hasil audit yang komprehensif, cepat dan optimal dapat dicapai. Selain itu, dalam memeriksa laporan keuangan Bank, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited: 1. Melakukan investigasi terhadap seluruh akun-akun yang material, berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang berlaku dan memastikan kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Indonesia yang berlaku. 2. Mengkomunikasikan temuan audit dengan manajemen Bank dan Otoritas Jasa Keuangan. 3. Menjaga independensi selama pelaksanaan tugas. Kantor Akuntan Publik Bank untuk tahun buku 2015 adalah Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited dengan lingkup kerja terdiri dari tinjauan terbatas, audit interim, dan audit akhir tahun. Tahun 2015 merupakan penugasan pertama dari Bank kepada Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang menyediakan layanan audit keuangan kepada Bank dijabarkan dalam tabel berikut ini. 2015 2014 2013 2012 2011 2010 tahun buku nama Akuntan kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja a member of Ernst Young Global Purwantono, Suherman Surja a member of Ernst Young Global Purwantono, Suherman Surja a member of Ernst Young Global Siddharta Widjaja a member of KPMG Siddharta Widjaja a member of KPMG Aryanto, Amir Jusuf, Mawar Saptoto Peter Surja, CPA Peter Surja, CPA Peter Surja, CPA Liana Lim, SE., CPA Liana Lim, SE., CPA Ferdinand Agung Laporan Tata Kelola Perusahaan 202 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja anggota dari Ernst Young Global Limited berpendapat bahwa laporan keuangan Bank yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah disajikan dalam pendapat wajar tanpa pengecualian dan bebas dari kesalahan penyajian sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Hubungan Antara Bank, Akuntan Publik dan Otoritas Jasa Keuangan Selama pelaksanaan audit pada tahun 2015, Bank telah melakukan upaya komunikasi yang transparan dan menyediakan informasi dan data lengkap kepada auditor eksternal untuk tujuan pemeriksaan. Komunikasi dan kerja sama dengan auditor eksternal senantiasa dilakukan terkait dengan isu-isu kebijakan akuntansi terbaru, termasuk perkembangan perpajakan sehingga laporan keuangan disajikan secara wajar. Saran-saran perbaikan yang diterima dari auditor eksternal senantiasa menjadi perhatian Direksi untuk ditindaklanjuti. Biaya Audit Biaya audit yang dibayarkan oleh Bank untuk tahun buku 2015 berjumlah US66.000 termasuk PPN dan pajak lainnya. Biaya ini juga termasuk pengeluaran yang tak terduga. Layanan Lainnya Selain layanan audit keuangan, Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja Ernst Young tidak memberikan layanan lain kepada Bank. Laporan Tata Kelola Perusahaan 203 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sekretaris Perusahaan Dasar Hukum Pengangkatan, Struktur, dan Posisi Sekretaris Perusahaan Untuk meningkatkan layanan kepada pemegang saham, Bank sebagai perusahaan publik telah menunjuk Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara Bank dan investor, pelaku pasar modal, regulator, publik dan masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan komunikasi yang baik dan efektif antara Bank dan pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya serta memastikan ketersediaan informasi material yang akurat dan tepat waktu. Sekretaris Perusahaan bertangung jawab atas pengungkapan informasi termasuk ketersediaan informasi di situs Bank, penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan yang mengawasi pasar modal, implementasi dan dokumentasi RUPS, memonitor dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan pasar modal yang berlaku. Penunjukan Sekretaris Perusahan Bank telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan. Kualiikasi dan Sertiikasi Sekretaris Perusahaan 1. Cakap melakukan perbuatan hukum 2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang hukum, keuangan, dan tata kelola perusahaan. 3. Memahami kegiatan usaha Bank 4. Dapat berkomunikasi dengan baik 5. Berdomisili di indonesia Direktur Utama Direktur Kepatuhan Head of Corporate Secretary Liason Oicer SekretarisPersonal Assitant Corporate Action Stakeholder Mgt. Oicer Direktur-direktur Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Laporan Tata Kelola Perusahaan 204 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pengangkatan dan Proil Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Pergantian Sekretaris Perusahaan Bank telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 29 Juni 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 417SK-HR-ServiceVI2015 tanggal 25 Juni 2015 perihal Pengangkatan Lina sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary PT Bank QNB Indonesia Tbk. Lina Head of Corporate Secretary Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Beliau diangkat sebagai kepala divisi Sekretaris Perusahaan sejak 25 Juni 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 417SK-HR- ServiceVI2015 tanggal 25 Juni 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara, Indonesia pada tahun 1998. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Corporate Services Head PT Bank UOB Indonesia, Corporate Secretary PT Bank Victoria International Tbk dan sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakota Mustofa Member of Deloitte Touche Tohmatsu. Pada tahun 2015, beliau aktif mengikuti beberapa program pengembangan kompetensi, antara lain, QNB Values for Leader, Seminar “Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya terhadap Ekonomi di Indonesia” dan pelatihan Corporate Governance. Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 35 POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal; 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: » Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Bank; » Penyampaian laporan kepada Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan regulator pasar modal lainnya, sesuai batas waktu yang ditetapkan; » Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; » Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi danatau Dewan Komisaris; » Pelaksanaan program orientasi terhadap anggota Direksi danatau Dewan Komisaris baru. 4. Sebagai penghubung antara Bank dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Sepanjang tahun 2015, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, antara lain, mencakup: 1. Menyampaikan laporan berkala dan insidentil kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK dan Bursa Efek Indonesia BEI, termasuk laporan keterbukaan informasi serta tanggapan atas permintaan penjelasan dari OJK dan BEI. 2. Menyampaikan laporan terkait Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan, Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan LPS. 3. Menyediakan informasi kepada Direksi mengenai peraturan dan ketentuan di bidang pasar modal yang harus dipenuhi oleh Bank, serta memberikan masukan kepada Direksi atas tanggapan dan komentar dari investor. 4. Menghadiri pelaksanaan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta membuat risalah Rapat Direksi dan Dewan Komisaris. 5. Menyusun daftar khusus bagi Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan kepemilikan saham serta hubungan usaha yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Bank. 6. Melaksanakan Paparan Publik Tahunan dalam rangka memenuhi peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Bank telah melaksanakan paparan publik tahunan pada tanggal 9 Oktober 2015 di kantor pusat Bank QNB Indonesia. Laporan Tata Kelola Perusahaan 205 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 7. Menyelenggarakan RUPS sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32POJK.042014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka. Bank telah menyelenggarakan RUPT pada tanggal 27 Februari 2015 dan RUPS pada tanggal 9 Oktober 2015. 8. Memelihara dokumen perijinan Bank, termasuk perizinan perusahaan, Anggaran Dasar dan surat keputusan dari institusi terkait, data Pemegang Saham dan data Dewan Komisaris dan Direksi. 9. Memelihara komunikasi dan hubungan baik antara Bank dengan otoritas pasar modal, investor dan publik. 10. Bersama unit kerja lain berupaya untuk meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Bank 30 Juli 2015 18-19 Agustus 2015 21 September 2015 tanggal Penyelenggara Pelatihanseminar Seminar “Economy Globalization and Its Impacts on Indonesia Economy Corporate Governance Training QNB Values for Leader BEI OJK Internal Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Agar dapat terus mengikuti perkembangan terkini dan mendukung pelaksanaan fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan yang efektif, Bank telah memfasilitasi agar karyawan di lingkungan Sekretaris Perusahaan dapat mengikuti berbagai pelatihan. Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan telah berpartisipasi dalam: Laporan Tata Kelola Perusahaan 206 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Manajemen Risiko Pembentukan Manajemen Risiko di Bank QNB Indonesia didasarkan pada ilosoi bahwa Bank memahami pentingnya Manajemen Risiko untuk kesuksesan bisnis dan keuangan serta reputasi. Oleh karena itu, pengembangan rencana bisnis Bank didasarkan pada perspektif bahwa keseimbangan yang baik antara risiko dan manfaat harus dipertahankan untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang bagi pemegang saham. Dalam rangka mendukung rencana bisnis Bank, Manajemen Risiko yang andal tidak hanya penting tetapi juga perlu diterapkan secara efektif. Penerapan Manajemen Risiko dilaksanakan melalui pedoman Peraturan Bank Indonesia PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 20013 sebagaimana diubah dengan PBI No. 1125PBI2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Perubahan Surat Edaran No. 521 DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Penerapan Manajemen Risiko yang efektif perlu didukung Kerangka Manajemen Risiko Risk Management Framework, yang mencakup Tata Kelola Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Perangkat Manajemen Risiko. Kerangka Manajemen Risiko telah mengacu pada visi, misi, dan strategi bisnis. Tata Kelola Manajemen Risiko Struktur tata kelola yang kuat memiiki peran penting untuk menjamin efektivitas dan konsistensi Penerapan Kerangka Manajemen Risiko dalam bentuk Manajemen Risiko Enterprise Wide. Dewan Komisaris dan Direksi Bank, sesuai tanggung jawabnya, terus memonitor dan mengelola risiko-risiko yang dihadapi Bank. Serta mengembangkan budaya Manajemen Risiko pada seluruh lapisan organisasi guna memastikan bahwa seluruh unit kerja memahami strategi tersebut, tingkat risiko yang diambil, dan kerangka Manajemen Risiko Bank. Pada pelaksanaannya, Komisaris dbantu oleh Komite Pemantau Risiko ROC, yang merupakan salah satu komite di bawah Dewan Komisaris dengan kewajiban meninjau seluruh area risiko dan analisis area-area lain terkait risiko, kontrol mitigasinya, serta potensi kerugian. Dewan Komisaris mendelegasikan wewenangnya kepada Direksi untuk menerapkan Kerangka Manajemen Risiko. Untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko yang efektif, Direksi membentuk berbagai komite termasuk Komite Manajemen Risiko. Proses Manajemen Risiko Bank menerapkan prinsip Pendekatan Pertahanan Tiga Lapis dalam memantau, mengontrol, dan mengelola risiko. Pertahanan Tingkat Pertama Unit Bisnis berperan sebagai pertahanan tingkat pertama dan bertanggung jawab untuk mengidentiikasi, mengevaluasi, mengendalikan dan memitigasi risiko dalam bisnis. Manajemen Senior dan Komite Manajemen Risiko memegang peranan penting dalam memastikan unit bisnis secara keseluruhan berfungsi efektif sebagai “Pertahanan Tingkat Pertama” untuk membangun sebuah risk and control environment sebagai bagian dari kegiatan operasional sehari-hari. Pertahanan Tingkat Kedua Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan yang independen berperan sebagai unit kunci dalam membangun pertahanan tingkat kedua sebagai fungsi pengawasan independen. Secara umum, pertahanan tingkat kedua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan boundaries, pedoman dan arahan melalui pengembangan kebijakan, kaji ulang dan persetujuan limit risiko, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan Bank Indonesia dan otoritas lainnya. Pertahanan Tingkat Ketiga Satuan Kerja Audit Internal berperan sebagai pertahanan tingkat ketiga yang berperan memberikan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen. Hal tersebut juga dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasional bank serta membantu bank dalam mencapai tujuannya. Perangkat Manajemen Risiko Perangkat Manajemen Risiko dalam bentuk pedoman untuk penerapan kerangka manajemen risiko dinyatakan dalam Risk Appetite Statement serta kebijakan dan prosedur. Risk Appetite Statement memuat tingkat dan karakteristik risiko yang diambil Bank untuk mewujudkan misinya bagi para pemangku kepentingan. Direksi dan manajemen senior bertanggung jawab untuk menentukan Risk Appetite Statement sekaligus memastikan bahwa kerangka Laporan Tata Kelola Perusahaan 207 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Manajemen Risiko telah mencakup kebijakan terperinci menyangkut keterbatasan bagi organisasi terhadap aktivitas Bank, yang konsisten dengan Risk Appetite Statement dan kemampuan Bank. Tujuan Risk Appetite Statament adalah untuk mendukung Bank dalam menerapkan strategi dan memenuhi harapan para pemegang saham. Risk Appetite Statement tidak Bank menetapkan limit risiko dengan memperhatikan kemampuan modal Bank untuk menyerap eksposur risiko, pengelolaan kerugian di masa lalu, meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Prosedur dan penetapan limit risiko mencakup akuntabilitas dan jenjang wewenang yang jelas, dokumentasi prosedur dan penetapan limit yang memadai sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan Bank. Sejalan dengan penerapan Pilar II Basel II di Indonesia, Bank telah mengembangkan metodologi untuk penerapan Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP. Tujuan proses tersebut untuk menetapkan kecukupan modal yang sesuai dengan proil risiko Bank, di luar risiko yang telah tercakup pada Pilar I. Penerapan ICAAP di Bank dilandasi dengan keyakinan bahwa perhitungan kecukupan modal harus mampu menyerap potensi kerugian dari risiko material. Oleh karena itu penetapan kecukupan modal menggunakan metodologi ICAAP, selain melakukan penilaian atas 3 tiga risiko utama yang dicakup dalam Pilar I Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional, juga mencakup 7 tujuh risiko lainnya, yaitu Risiko Konsentrasi Kredit, Risiko Suku Bunga dalam dimaksudkan untuk mencegah pengambilan risiko tapi lebih kepada memastikan proses pengambilan risiko: 1. Sejalan dengan tujuan 2. Dipahami pada tingkat yang sesuai di dalam organisasi; dan 3. Implementasi berbasis pengembalian risiko yang optimal dalam batasan-batasan Risk Appetite Group. Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategis Kepatuhan Menengah Sangat Rendah - Rendah Sangat Rendah - Menengah - Risiko Level toleransi Pendekatan Berdasarkan pada Rencana Bisnis dan Risiko dan Reward Criteria Toleransi sangat rendah terhadap kerugian Treasury Tidak ada toleransi terhadap penurunan likuiditas Toleransi rendah terhadap kerugian Risiko Operasional Toleransi rendah terhadap Risiko Hukum Memastikan bahwa standar etika dan kinerja terbaik diikuti oleh semua karyawan setiap saat Komitmen untuk berinvetasi dalam menerapkan langkah-langkah strategis Tidak mentolerir pelanggaran peraturan Pembukuan Bank, Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Strategis, Risiko Hukum dan Risiko Reputasi. Fokus Manajemen Risiko Tahun 2015 Pada tahun 2015, Manajemen Risiko fokus pada: 1. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan kerja dan salah satu program yang terbaik yaitu Akreditasi Risiko Kredit melalui Omega Training 2. Ketersediaan data dan kemampuan untuk memahami berbagai macam produk dan aktivitas baru 3. Peningkatan proses Manajemen Risiko Operasional melalui tinjauan berkala atas kebijakan dan prosedur, pengembangan Risk Control and Self-Assessment dan tinjauan pada Laporan Insiden dan Loss Event Database LED. Saat ini, Risk Control and Self-Assessment telah dikembangkan di 18 unit kerja baik di cabang maupun kantor pusat untuk frontline unit dan back oice unit 4. Mendukung pertumbuhan kredit yang kuat agar sejalan dengan strategi Bank, khususnya peluncuran program kredit personal serta pembaharuan dan penyederhanaan program SME baru, pembentukan Sistem Retail Collection, QPM, QCD untuk Credit Administration dan pengembangan proses bisnis QPL dan QBL. Laporan Tata Kelola Perusahaan 208 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 5. Meningkatkan pengelolaan risiko konsentrasi kredit melalui perbaikan Limit Industri dan Limit Pinjaman Valas. 6. Memperkuat kendali atas Teknologi Informasi melalui penerapan tata kelola Risiko Teknologi dan Keamanan Informasi. 7. Meningkatkan proses Business Continuity Management untuk mendukung kesinambungan usaha 8. Mendirikan landasan untuk mempersiapkan persyaratan likuiditas Basel III pada tahun 2016 9. Meningkatan laporan Liquidity Cash Flow Projection untuk dapat mereleksikan keadaan sebenarnya. Pengukuran Risiko dan Mitigasi Risiko Kredit Risiko kredit dikelola melalui penetapan serangkaian kebijakan dan proses yang meliputi credit acceptance criteria, origination dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah, dan manajemen portofolio. Setiap keputusan kredit telah mendapat persetujuan dari pemegang keputusan kredit. Pemegang keputusan kredit tersebut ditunjuk berdasarkan kualiikasi personal dan profesional serta pengalaman, pertimbangan dan kompetensinya. Bank secara berkelanjutan memonitor setiap perkembangan yang dapat mempengaruhi portofolio kredit bank sehingga tindakan pencegahan dapat diambil secara tepat dan cepat apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Kaji ulang atas eksposur debitur besar serta stress test atas portofolio valuta asing dan perubahan suku bunga juga telah dilaksanakan. Proses tersebut dilakukan secara berkala guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya penurunan kualitas seluruh portofolio kredit sebagai akibat dari perubahan kondisi ekonomi. Bank turut menetapkan pedoman untuk Client Acceptance Criteria, Sektor Ekonomi, dan batas-batas lainnya untuk menghindari terjadinya konsentrasi risiko pada sektor tertentu. Setelah pelaksanaannya, Bank terus melakukan kaji ulang secara konsisten dan meningkatkan proses dan metodologi manajemen risiko kredit, termasuk penyempurnaan kebijakan kredit utama dan struktur produk program. Risiko Pasar Manajemen risiko pasar bertujuan untuk mengidentiikasi, mengontrol, dan mengelola eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko. Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan prosedur kerja yang mencakup batasan struktural atau limit atau pedoman yang dirancang untuk mengontrol eksposur sesuai dengan risk appetite Bank. Limit atau pedoman ini termasuk notional, DV01, dan Sensitivitas Net Interest Income NII. Limit risiko pasar dialokasikan pada tingkat bankwide, dan dimonitor serta dilaporkan oleh Divisi Manajemen Risiko setiap hari. Management Action Triggers MAT membantu mengingatkan manajemen pada saat tingkat risiko meningkat dan dikaji ulang secara berkelanjutan. Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk melakukan identiikasi, pengukuran, pengawasan dan kontrol risiko pasar Bank berdasarkan kerangka yang telah disetujui oleh Asset and Liability Committee ALCO. ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk menentukan kebijakan dan keputusan berkaitan dengan manajemen risiko pasar dan likuiditas. Selain itu, Komite Manajemen Risiko RMC mengkaji dan menyetujui keputusan ALCO yang dinyatakan dalam bentuk kebijakan ataupun prosedur. Bank menghadapi 2 dua kategori risiko pasar, sebagai berikut: a. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar timbul dari adanya posisi neraca, komitmen, dan kontinjensi of-balance sheet baik di sisi aset maupun liabilitas yang timbul melalui transaksi mata uang asing. Bank mengukur risiko nilai tukar untuk melihat dampak perubahan nilai tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, limit posisi devisa neto yang lebih konservatif juga ditetapkan selain batasan 20 dari modal yang ditetapkan regulator. b. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga. Dalam mengelola risiko suku bunga, Bank telah mengembangkan pendekatan DV01 dan Sensitivitas NII agar sejalan dengan International Best Practice. Bank mengelola risiko suku bunganya dengan menggunakan pendekatan Sensitivitas NII dan analisis Repricing Gap untuk keseluruhan portofolio bank dan DV01 pada tingkat portofolio Surat Berharga. Laporan Tata Kelola Perusahaan 209 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Risiko Likuiditas Aset and Liability Committee ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor kondisi likuiditas Bank. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi berkaitan dengan aset dan liabilitasBank sejalan dengan prinsip kehati-hatian Manajemen Risiko dan peraturan yang berlaku. Kerangka limit, dan asumsi-asumsi lainnya digunakan untuk mengukur risiko, telah disetujui oleh Komite Manajemen Risiko RMC dan dilaporkan secara periodik dalam ALCO. Bank mengelola risiko likuiditas harian melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Analisis kesenjangan likuiditas digunakan untuk menyediakan pandangan berkaitan dengan perbedaan arus kas masuk dan arus kas keluar setiap harinya. Hal ini dikelola secara terpusat oleh unit Treasuri yang mempunyai akses dan otorisasi secara langsung ke pasar antar bank, nasabah besar institusional dan pasar profesional lainnya dalam upaya membantu aktivitas penyaluran kredit dan pengumpulan dana. Untuk melengkapi kerangka tersebut, risiko pasar dan risiko likuiditas diukur dan dikontrol baik dalam skenario normal ataupun abnormal stress. Terlepas dari perbaikan kinerja kerangka kerja Manajemen Risiko likuiditas, Bank mengembangkan Rencana Pendanaan Darurat Contingency Funding Plans yang berfungsi sebagai pedoman atas skenario pendanaan pada saat terjadi krisis. Laporan Liquidity Cash Flow Projection telah ditingkatkan untuk mereleksikan kondisi sebenarnya dengan lebih baik. Pengembangan laporan ini melibatkan semua unit terkait, oleh karena itu laporan ini dapat digunakan untuk mengelola likuiditas sehari-hari. Risiko Operasional Dalam mengelola risiko operasional, Bank menentukan pendekatan strategi mitigasi yang paling tepat guna mengoptimalkan keseimbangan pemaparan risiko operasional, efektivitas dari mekanisme kontrol, serta tingkat risiko yang dapat diterima oleh Bank. Hal ini dilakukan melalui penerapan Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional secara konsisten dan komprehensif serta penyesuaian dengan risiko spesiik dari setiap proses bisnis yang ada. Pelaksanaan kerangka kerja Manajemen Risiko Operasional dilakukan secara komprehensif untuk memastikan bahwa pengendalian risiko operasional telah seimbang. Seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung wajib mengidentiikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya risiko operasional atas aktivitas produk, proses, layanan, organisasi dan sistem informasinya. Selanjutnya, seluruh lini bisnis dan fungsi pendukung wajib mengetahui, mengukur, menganalisis, memonitor dan memberikan laporan risiko operasional melalui pencatatan atas setiap kejadian risiko operasional secara periodik dan tepat waktu. Divisi Manajemen Risiko turut bertanggung jawab untuk memberi paparan atas risiko operasional secara menyeluruh kepada Komite Risiko baik di tingkat Dewan Komisaris maupun Direksi. Selain itu, setiap pimpinan unit kerja turut mendukung proses pemantauan risiko operasional untuk menghasilkan kinerja yang efektif. Untuk mengidentiikasi dan memitigasi Risiko Operasional, Bank telah mengembangkan beberapa perangkat Risiko Operasional, seperti Risk Control and Self-Assessment, Corporate Loss Database and Key Risk Indicators. Risk Control and Self-Assessment, telah dikembangkan dan diterapkan pada 18 unit kerja dan akan terus dikembangkan pada seluruh unit kerja yang ada pada Bank. Pengembangan dan penyempurnan proses Business Continuity Management sangat penting bagi kesinambungan usaha. Untuk mencapai hal tersebut, Bank terus meningkatkan dan mengadakan tes berkala untuk aktivitas Business Continuity Management termasuk latihan kebakaran, tes situs alternatif, tes disaster recovery untuk aplikasi-aplikasi vital, dan sebagainya. Risiko Stratejik dan Reputasi Pengelolaan Risiko Stratejik mencakup setiap risiko yang diakibatkan oleh penetapan strategi serta implementasi yang kurang memadai. Sedangkan pengelolaan Risiko Reputasi melibatkan pengelolaan hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan antara Bank dengan nasabah dan masyarakat sekitarnya. Sepanjang tahun 2015, Risiko Stratejik telah membaik dengan dipenuhinya beberapa arahan atau rencana strategis dan keuntungan pada akhir tahun. Kedepannya, Bank terus melakukan kaji ulang atas rencana strategis agar sejalan dengan visi dan misi Bank serta perkembangan perekonomian yang dinamis. Laporan Tata Kelola Perusahaan 210 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Di sisi lain, Risiko Reputasi juga mengalami peningkatan kinerja pada tahun 2015, dikarenakan adanya perubahan secara institusional, produk dan layanan, pergantian nama institusi atau rebranding serta relokasi kantor cabang utama dan kantor operasional. Frekuensi pemberitaan negatif terhadap Bank sangat minimal dan tidak menimbulkan dampak material. Selain itu, reputasi Bank juga didukung oleh kuatnya reputasi dari pemegang saham pengendali yang memiliki peringkat yang baik dari perusahaan- perusahaan Credit Rating terkemuka. Risiko Hukum dan Kepatuhan Risiko Hukum timbul diakibatkan oleh aspek hukum yang kurang memadai, yang antara lain disebabkan oleh gugatan dan tidak adanya hukum dan peraturan yang mendukung, sedangkan Risiko Kepatuhan muncul akibat kegagalan menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia serta peraturan internal Bank. Risiko Hukum dan Kepatuhan dikelola oleh Divisi Hukum dan Divisi Kepatuhan. Temuan penting mengenai kedua risiko tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi melalui Komite Pemantau Risiko dan Komite Manajemen Risiko. Sepanjang tahun 2015, Risiko Hukum juga mengalami perbaikan. Keputusan hukum yang diterima Bank tidak mempengaruhi kinerja dan permodalan Bank secara signiikan. Selain itu, Bank juga memanfaatkan kantor hukum eksternal untuk memberikan rekomendasi hukum terhadap beberapa perjanjian termasuk perjanjian kredit Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko Evaluasi efektivitas Kerangka Manajemen Risiko terutama dalam penerapan Tiga Lapis Pertahanan, sangat penting untuk menjaga Kerangka Manajemen Risiko sejalan dengan visi, misi, dan strategi Bank. Evaluasi dan tinjauan Kerangka Manajemen Risiko dilaksanakan secara internal dan eksternal. Komite Pemantau Risiko sebagai komite risiko tertinggi, dan Komite Audit berfungsi sebagai pihak internal yang bertanggung jawab dalam peninjauan kebijakan dan penerapan Kerangka Manajemen Risiko Komite-Komite tersebut juga memberikan saran dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai bagian dari fungsi pengawasan. Audit Internal secara berkala meninjau dan memeriksa penerapan Manajemen Risiko berdasarkan prinsip audit berbasis risiko, dengan tujuan tidak hanya memastikan pengendalian internal, tetapi juga untuk terus berupaya menyempurnakan Manajemen Risiko. Secara eksternal, evaluasi atas Manajamen Risiko dilaksanakan oleh auditor eksternal dan regulator. Laporan Tata Kelola Perusahaan 211 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 211 PT Bank QNB Indonesia Tbk Annual Report 2015 Laporan Tata Kelola Perusahaan 212 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 2.060.336 2.189.287 128.951 - - - 143.241 143.241 - - - - - - 2.203.577 2.203.577 14.130.136 461.610 4.769 15.10 2.086.745 2.189.287 56.872 - 45.670 - 1.138.543 1.138.543 - - - - - - 3.225.288 3.225.288 19.203.194 719.834 8.534 16.18 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bank Bank Konsolidasi Konsolidasi 31 Desember 2015 31 Desember 2014 KOMPONEN MODAL Modal Inti 1. Modal disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti 5. Kepentingan Non Pengendali Modal Pelengkap 1. Level Atas Upper Tier 2 2. Level Bawah Lower Tier 2 maksimum 50 Modal Inti 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposure Sekuritisasi Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan Tier 3 Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar Metode Standar Model Internal Komponen Modal A B C D E A B I II III IV V VI VIII Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Total Modal Inti dan Modal Pelengkap A+B-C Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar A+B-C+E Rasio Kewajban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar [III : IV+V+VI] Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk Risiko Pasar Dalam jutaan Rupiah Laporan Tata Kelola Perusahaan 213 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Dalam jutaan Rupiah - 2.189.287 4.395 - 24.443 60.419 - 58 - 6.965 144.693 - - 136.276 24.570 - 2.203.577 14.130.136 461.610 4.769` - - 15.10 - 2.189.287 4.395 - 115.469 156.045 964.950 - - - 308.212 - - 173.593 70.239 - 3.225.288 19.203.194 719.834 8.534 - - 16.18 31 Desember 2015 31 Desember 2014 KOMPONEN MODAL Dana Usaha 1. Dana Usaha 2. Modal di setor Cadangan 1. Cadangan umum 2. Cadangan tujuan Laba rugi tahun-tahun lalu yang dapat di perhitungkan 100 Laba rugi tahun berjalan yang dapat di perhitungkan 50 Dana setoran modal Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk di jual 100 Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk di jual 45 Revaluasi aset tetap 45 Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif Penyisihan Penghapusan Aset PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book Cadangan umum aset produktif maks. 1,25 dari ATMR Faktor pengurang modal Eksposur sekuritisasi Metode Standar Model Internal Komponen Modal A B C D E F G H I J K A B I II III IV V VI Tabel 1.b. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing Modal Bank Asing Jumlah A S.d L - M Aset Tertimbang Menurut Risiko Atmr Untuk Risiko Kredit Aset Tertimbang Menurut Risiko Atmr Untuk Risiko Operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [Ii : Iii + Iv + V] Aset Tertimbang Menurut Risiko Atmr Untuk Risiko Pasar Laporan Tata Kelola Perusahaan 214 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total Kategori Portofolio 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jakarta Sumatra East Region Java Total Tabel 2.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Kategori Portofolio 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual ≤ 1 tahun 3 thn s.d. 5 thn 1 thn s.d. 3 thn 5 thn Non-kontraktual Total No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah 4.408.820 69 - 104.159 2.564 220.715 - 406.750 8.035.210 - 282.201 13.460.488 - - - - 8.590 360.886 - 340.202 1.558.270 - 175 2.268.123 - 69 - - 9.907 215.300 - 200.153 3.968.785 - 1.381 4.395.595 - 93 - - 13.266 1.155.741 - 223.680 4.181.533 - 59.130 5.633.443 4.408.820 231 - 104.159 34.327 1.952.642 - 1.170.785 17.743.798 - 342.887 25.757.649 - - - - - - - - - - - - 4.408.820 231 - 72.605 13.845 1.420.430 - 673.042 12.446.225 - 229.783 19.264.981 - - - 6.559 8.124 1.310 - 124.212 1.463.079 - 50.857 1.654.141 - - - - 3.372 - - 210.982 1.252.163 - 22.145 1.488.663 - - - 24.995 8.986 530.903 - 162.549 2.582.331 - 40.102 3.349.866 4.408.820 231 - 104.159 34.327 1.952.642 - 1.170.785 17.743.798 - 342.887 25.757.649 Laporan Tata Kelola Perusahaan 215 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 4.710.687 231 - 638.926 18.102 468.328 - 577.949 8.599.406 - 270.459 15.284.088 - - - 6.734 11.944 2.087 - 137.211 1.531.582 - 2.532 1.692.090 - - - - 1.338 2.036 - 13.396 2.659.504 - 16.343 2.692.617 - - - - 1.897 223.347 - 28.542 914.779 - 1.658 1.170.223 4.710.687 231 - 645.660 33.281 695.798 - 757.098 13.705.271 - 290.992 20.839.018 4.710.687 - - 105.660 561 6.026 - 62.635 6.608.655 - 248.676 11.742.900 4.710.687 231 - 645.660 33.281 695.798 - 757.098 13.705.271 - 290.992 20.839.018 - 69 - - 7.190 302.401 - 90.639 2.821.191 - 963 3.222.453 - 69 - 500.000 15.733 1.157 - 552.076 1.037.896 - 122 2.107.053 - 93 - 40.000 9.797 386.214 - 51.748 3.237.529 - 41.231 3.766.612 - - - - - - - - - - - - 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Jakarta Sumatra East Region Java Total 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak ≤ 1 tahun 3 thn s.d. 5 thn 1 thn s.d. 3 thn 5 thn Non-kontraktual Total Laporan Tata Kelola Perusahaan 216 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 POSISI TANGGAL LAPORAN 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan lapangan usaha Lainnya total Kategori Portofolio Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual No Tagihan Tagihan yang mengalami penurunan nilai impaired a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN - Individual Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang dihapus buku Kategori Portofolio 31 Desember 2015 Wilayah Jakarta Sumatra Wilayah Timur Java Total No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah - - - - - - - - - 4.408.820 - - - - - - - - - - 4.408.820 - - - - - - - - - 104.159 - - - - - - - - - - 104.159 - - - - - 2.226 1.327 - 7.920 233 - - - - - - - - - 22.621 34.327 - - - - - - - - 231 - - - - - - - - - - - 231 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 14.282.034 1.172.178 535.750 27.112 5.932 49 1.796.725 8.458 29.835 4.457 906 - 1.466.517 165.693 3.391 293 608 - 3.284.768 294.246 10.548 824 1.608 - 20.830.044 1.640.575 579.524 32.686 9.054 49 Laporan Tata Kelola Perusahaan 217 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya 31 Desember 2014 Wilayah Jakarta Sumatra Wilayah Timur Java Total 9.721.898 688.398 26.362 3.277 5 .119 28 1.628.544 140.227 15.699 892 1.539 - 1.149.774 110 3.170 - 494 - 2.605.904 3.016 2.059 - 1.141 - 15.106.120 831.752 47.290 4.168 8.293 28 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 342.887 - - - - - - - - - - 342.887 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 171.182 - 476.884 612.404 - - - 690.639 - - - - - - - - 1.533 1.952.642 21.205 - 11.330 144.666 - 89.265 172.051 - 70.798 - 110.825 - - - 62.771 - - - - 487.873 1.170.785 108.490 - 839.882 4.243.491 831.334 1.069.442 4.535.963 - 1.504.470 - 4.094.168 - - - 516.557 - - - - - 17.743.798 Laporan Tata Kelola Perusahaan 218 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sektor Ekonomi Tagihan Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo CKPN - Individual CKPN - Kolektif Tagihan yang dihapus buku Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai No Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Dalam jutaan Rupiah POSISI TANGGAL LAPORAN 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan lapangan usaha Lainnya total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 129.695 - 851.213 4.659.340 831.334 1.637.817 5.160.049 - 1.583.045 - 4.886.168 - - - 579.328 - - - - 512.055 20.830.044 2.724 - - 187.340 144.773 131.648 850.143 - 120.198 - 67.934 - - - 94.344 - - - - 41.473 1.640.575 7.939 - 3.246 181.063 - 229.364 51.929 8.334 - - - - - - 4.951 - - - - 92.697 579.524 6 - 29 643 26 137 947 - 155 - 185 - - - 1.014 - - - - 5.912 9.054 1.423 - 389 19.606 - 2.483 8.019 - 9 - - - - - 757 - - - - - 32.686 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 219 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN - Bank secara Individual Saldo awal CKPN Pembentukan pemulihan CKPN pada periode berjalan Net a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan Pembentukan pemulihan lainnya pada periode berjalan saldo akhir CkPn Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2014 CKPN Individual CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Kolektif No 1 2 3 4 Dalam jutaan Rupiah 6.352 2.666 1.016 3.682 - - 3.686 8.179 21.538 21.983 445 20.663 - 9.054 4.168 28.518 28.528 10 - - 32.686 8.281 1.107 10.082 11.189 - - 7.174 Laporan Tata Kelola Perusahaan 220 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total Kategori Portofolio PT Pemeringkat Efek Indonesia PT ICRA Indonesia PT Fitch Ratings Indonesia Moody’s Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- A+ s.d A- Peringkat Jangka Panjang Lembaga Pemeringkat Fitch Rating 31 Desember 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dalam jutaan Rupiah - 231 - 172 - - - - - - - 403 - - - 54.211 - - - - - - - 54.211 - - - - - - - - - - - - - - - 43.847 - - - - - - - 43.847 - - - 498 - - - - - - - 498 Laporan Tata Kelola Perusahaan 221 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 B+ s.d B- Kurang dari B- A-3 A-2 Kurang dari A-3 Tanpa Peringkat Total A-1 Peringkat Jangka Pendek Net Claims 31 Desember 2015 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4.408.820 - - 5.431 34.327 1.952.642 - 1.170.785 17.743.798 - 342.887 25.658.690 4.408.820 231 - 104.159 34.327 1.952.642 - 1.170.785 17.743.798 - 342.887 25.757.649 Laporan Tata Kelola Perusahaan 222 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 - 231 - - - - - - - - - 231 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 33.655 - - - - - - - - 33.655 - - 2.936 - - - - - - - - 2.936 Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total Kategori Portofolio PT Pemeringkat Efek Indonesia PT ICRA Indonesia PT Fitch Ratings Indonesia Moody’s Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- A+ s.d A- Peringkat Jangka Panjang Lembaga Pemeringkat Fitch Rating 31 Desember 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dalam jutaan Rupiah Laporan Tata Kelola Perusahaan 223 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4.442.363 - 546.733 - 33.008 691.517 - 701.167 13.741.035 - 646.374 20.802.197 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4.442.363 231 583.324 - 33.008 691.517 - 701.167 13.741.035 - 646.374 20.839.018 B+ s.d B- Kurang dari B- A-3 A-2 Kurang dari A-3 Tanpa Peringkat Total A-1 Peringkat Jangka Pendek Net Claims 31 Desember 2014 Laporan Tata Kelola Perusahaan 224 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Suku Bunga Nilai Tukar Lainnya total Kategori Portofolio 31 Desember 2015 Notional Amount ≤ 1 year 1 year - ≤ 5 year 5 year Tagihan Derivatif Kewajiban Derivatif Tagihan Bersih sebelum MRK MRK Tagihan Bersih setelah MRK No BANK SECARA INDIVIDUAL Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo - Bank secara Individual Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi total Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi total Kategori Portofolio Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2015 Nilai Wajar SSB Repo Tagihan Bersih Kewajiban Repo Nilai MRK Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR ATMR setelah MRK No No - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah - 543.353 - 543.353 - 2.921 - 2.921 - 661 - 661 - 2.890 - 2.890 - 2.890 - 2.890 - - - - - - - - - - - - 269.117 - - - - - 269.117 269.117 - - - - - 269.117 - - - - - - - - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 225 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 31 Desember 2014 Notional Amount ≤ 1 year 1 year - ≤ 5 year 5 year Tagihan Derivatif Kewajiban Derivatif Tagihan Bersih sebelum MRK MRK Tagihan Bersih setelah MRK 31 Desember 2014 31 Desember 2014 Nilai Wajar SSB Repo Tagihan Bersih Kewajiban Repo Nilai MRK Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK ATMR ATMR setelah MRK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 540.221 - 540.221 - - - - - - - - - 282.330 - 282.330 - 257.891 - 257.891 - 4.788 - 4.788 - 4.788 - 4.788 268.324 - - - - - 268.324 - - - - - - - 268.324 - - - - - 268.324 - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 226 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 EKSPOSUR NERACA Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total eksposur neraca EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN KONTINJENSI PADA TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo total eksposur tRA EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi total eksposur Counterparty Credit Risk Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 31 Desember 2015 20 35 40 45 50 75 100 150 Others No Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 C 1 2 3 4 5 6 Dalam jutaan Rupiah 4.408.820 - - - - - - - - - 342.887 4.751.707 - - - - 721 112.550 - 298.941 2.596.237 - 3.008.449 - - - 2.921 - - 2.921 - 231 - 104.159 - - - - - - - 104.390 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 34.327 - - - - - - 34.327 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.170.785 - - - 1.170.785 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.952.642 - - 17.743.798 - - 19.696.440 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 227 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 ATMR ATMR Beban Modal Beban Modal Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 31 Desember 2014 20 35 40 45 50 75 100 150 Others 4.710.687 - - - - - - - 1.080.525 - 290.992 6.082.204 - - - - 394 362 - 185.217 1.874.178 - 2.060.151 268.324 - - - - - 268.324 - 4 - 1.666 961 156.211 - 70.247 1.283.322 - 23.797 1.536.209 - - - - - - - - - - - - - - 47 - - 47 - 46 - 20.831 12.014 1.952.642 - 878.089 16.041.531 - 297.457 19.202.610 - - - - - - - - - - - - - - 584 - - 584 - 231 - 645.660 - - - - - - - 645.891 - - - - - - - - 43.452 - 43.452 - - - - - 153 153 - - - - 33.281 - - - - - - 33.281 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 46 - 129.132 11.648 695.794 - 567.824 13.705.457 - - 15.109.905 - - - - - - - - 32.022 - 32.022 - - - - - 31 31 - 4 - 10.331 932 55.664 - 45.426 1.096.437 - - 1.208.792 - - - - - - - - 2.562 - 2.562 - - - - - 2 2 - - - - - - - 757.098 - - - 757.098 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 695.798 - - 12.624.932 - - 13.320.730 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 46.664 - 46.664 - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 228 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Kategori Portofolio No 31 Desember 2015 Bagian Yang Dijamin Dengan Tagihan Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin Dalam jutaan Rupiah EKSPOSUR NERACA Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total eksposur neraca EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN KONTINJENSI PADA TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo total eksposur tRA EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Taguhan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi total eksposur Counterparty Credit Risk total A+b+C A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 C 1 2 3 4 5 6 4.408.820 231 - 104.159 34.327 1.952.642 - 1.170.785 16.041.531 - 342.887 24.055.382 - - - - 721 112.550 - 298.941 2.596.237 - 3.008.449 - - - 2.921 - - 2.921 27.066.752 4.408.820 231 - 104.159 34.327 1.952.642 - 1.170.785 17.743.798 - 342.887 25.757.649 - - - - 721 112.550 - 298.941 2.596.237 - 3.008.449 - - - 2.921 - - 2.921 28.769.019 - - - - - - - - 1.702.267 - - 1.702.267 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.702.267 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 229 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 31 Desember 2014 Bagian Yang Dijamin Dengan Tagihan Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Bagian Yang Tidak Dijamin 4.710.687 231 - 645.660 33.281 695.798 - 757.098 13.705.457 - 290.806 20.839.018 - - - - 394 362 - 185.217 1.964.294 - 2.150.267 268.324 - - - - 153 268.477 23.257.762 4.710.687 231 - 645.660 33.214 695.798 - 703.227 12.624.832 - 290.806 19.704.455 - - - - 394 362 - 185.217 1.964.294 - 2.150.267 268.324 - - - - 153 268.477 22.123.199 - - - - 67 - - 53.871 1.080.625 - - 1.134.563 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Laporan Tata Kelola Perusahaan 230 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya total Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK ATMR Setelah MRK No 4.710.687 231 - 645.660 33.281 695.798 - 757.098 13.705.457 - 290.806 20.839.018 - 46 - 129.132 11.648 695.798 - 567.824 13.705.457 - - 15.109.905 - - - - 11.625 695.798 - 527.420 12.624.932 - 238.339 14.098.114 Dalam jutaan Rupiah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 4.408.820 231 - 104.159 34.327 1.952.642 - 1.170.785 17.743.798 - 342.887 25.757.649 - 46 - 129.132 11.648 695.798 - 878.089 17.743.498 - - 20.607.121 - 46 - 129.132 11.648 695.798 - 878.089 16.041.531 - 297.457 19.202.611 Laporan Tata Kelola Perusahaan 231 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepadaEntitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai Pensiunan Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo total Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK ATMR Setelah MRK No Dalam jutaan Rupiah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 - - - - - - - - 32.022 - 32.022 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 32.022 - 32.022 - - - - - - - - 32.022 - 32.022 Laporan Tata Kelola Perusahaan 232 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 268.324 - - - - 153 268.477 - - - - - 31 31 - - - - - - - Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk - Bank secara Individual Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen Settlement Risk - Bank secara Individual - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah Tagihan kepada Pemerintah Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi total Delivery versus payment a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari Non-delivery versus payment total 1 2 3 4 5 6 1 2 Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK ATMR Setelah MRK No Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK ATMR Setelah MRK No - - - 584 - - 584 - - - 584 - - 584 - - - 2.921 - - 2.921 Laporan Tata Kelola Perusahaan 233 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Total Atmr Risiko Kredit Total Faktor Pengurang Modal 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi Persyaratan Fasilitas Kredit Pendukung yang Tidak Memenuhi Persyaratan Fasilitas Likuiditas yang Memenuhi Persyaratan Fasilitas Likuiditas yang Tidak Memenuhi Persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang Memenuhi Persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang Tidak Memenuhi Persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum total - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 2 3 4 5 6 7 Kategori Portofolio 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Tagihan Bersih Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK ATMR Setelah MRK No 19.203.194 70.238 14.130.136 24.570 Laporan Tata Kelola Perusahaan 234 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesiik b. Risiko Umum Risiko Nilai Tukar Risiko Ekuitas Risiko Komoditas Risiko Option total Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar Risiko Option total Pendekatan Indikator Dasar total Jenis Risiko Jenis Risiko Jenis Risiko 31 Desember 2015 31 Desember 2015 31 Desember 2015 Bank Konsolidasi Beban Modal VaR Rata-rata Pendapatan bruto Ratarata 3 tahun terakhir Beban Modal VaR Minimum Beban Modal ATMR VaR Maksimum ATMR VaR Akhir Periode ATMR No No No - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar - Bank secara Individual Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal Value at RiskVaR - Bank secara Individual Tabel 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah Dalam jutaan Rupiah 1 2 3 4 5 1 2 3 1 Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud - - 682 - - - - - - 8.534 - - - - 719.834 719.834 57.587 57.587 383.911 383.911 Laporan Tata Kelola Perusahaan 235 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2014 31 Desember 2014 Bank Konsolidasi VaR Rata-rata Pendapatan bruto Ratarata 3 tahun terakhir Beban Modal VaR Minimum Beban Modal Beban Modal VaR Maksimum ATMR VaR Akhir Periode ATMR ATMR - - 226 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2.826 - - - - 461.610 461.610 246.192 246.192 36.929 36.929 Laporan Tata Kelola Perusahaan 236 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 9.1.a. Pengungkapan Proil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Dalam jutaan Rupiah Pos-pos 31 Desember 2015 Jatuh Tempo Saldo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln NERACA Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain Surat Berharga Kredit yang Diberikan Tagihan lainnya Lain-lain total aset Kewajiban Dana Pihak Ketiga Kewajiban pada Bank Indonesia Kewajiban pada bank lain Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima Kewajiban lainnya Lain-lain total kewajiban selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca REKENING ADMINISTRATIF Tagihan Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi total tagihan Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi total kewajiban Rekening Administratif selisih tagihan dan kewajiban dalam Rekening Administratif selisih iA-ib+iiA-iib selisih kumulatif No I II A. 1 2 3 4 5 6 7 B. 1 2 3 4 5 6 7 A. 1 2 B. 1 2 5.194 2.143.568 38.501 - 7.314.325 - 74.946 9.576.534 5.900.355 - 2.798.355 - 964.950 - 257.169 9.920.830 344.296 543.201 - 543.201 1.931.135 3.308 1.934.444 1.391.243 1.735.538 - 5.194 2.143.568 38.501 - 629.772 - 74.946 2.891.981 4.744.949 - 1.792.050 - - - 257.169 6.794.168 3.902.188 541.064 - 541.064 1.926.494 - 1.926.494 1.385.430 5.287.618 5.287.618 - - - - 331.122 - - 331.122 1.064.321 - 454.905 - - - - 1.519.226 3.902.188 2.137 - 2.137 2.132 - 2.132 5 1.188.099 6.475.716 - - - - 655.074 - - 655.074 90.110 - 551.400 - - - - 641.510 13.564 - - - 2.510 3.308 5.818 5.818 7.746 6.467.970 - - - - 981.271 - - 981.271 - - - - - - - - 981.271 - - - - - - - 981.271 5.486.698 - - - - 4.717.086 - - 4.717.086 976 - - - 964.950 - - 965.926 3.751.160 - - - - - - - 3.751.160 1.735.538 Laporan Tata Kelola Perusahaan 237 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 48.596 2.197.926 540.456 48.808 10.381.512 268.324 87.026 13.572.648 11.187.418 - 5.580 - - - 258.509 11.451.507 2.121.141 - - - - 1.212.388 37.747 1.250.135 1.250.135 871.006 - 48.596 2.014.092 540.456 - 309.793 268.324 87.026 3.268.287 8.141.276 - 5.580 - - - 258.509 8.405.365 5.137.078 - - - - 1.193.149 3.714 1.196.863 1.196.863 6.333.941 6.333.941 - 136.139 - - 976.576 - - 1.112.715 2.608.310 - - - - - - 2.608.310 1.495.595 - - - - 2.464 1.065 3.529 3.529 1.499.124 7.833.065 - - - 48.577 968.901 - - 1.017.478 388.278 - - - - - - 388.278 629.200 - - - - 16.775 32.000 48.775 48.775 580.425 7.252.640 - 47.695 - - 2.190.240 - - 2.237.935 49.554 - - - - - - 49.554 2.188.381 - - - - - 738 738 738 2.187.643 5.064.997 - - - 231 5.936.002 - - 5.936.233 - - - - - - - - 5.936.233 - - - - - 230 230 230 5.936.003 871.006 31 Desember 2014 Jatuh Tempo Saldo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln Laporan Tata Kelola Perusahaan 238 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tabel 9.2.a. Pengungkapan Proil Maturitas Valas - Bank secara Individual In million Rupiah Pos-pos 31 Desember 2015 Jatuh Tempo Saldo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln NERACA Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain Surat Berharga Kredit yang Diberikan Tagihan lainnya Lain-lain total aset Kewajiban Dana Pihak Ketiga Kewajiban pada Bank Indonesia Kewajiban pada bank lain Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima Kewajiban lainnya Lain-lain total kewajiban selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca REKENING ADMINISTRATIF Tagihan Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi total tagihan Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Komitmen Kontinjensi total kewajiban Rekening Administratif selisih tagihan dan kewajiban dalam Rekening Administratif selisih iA-ib+iiA-iib selisih kumulatif No I II A. 1 2 3 4 5 6 7 B. 1 2 3 4 5 6 7 A. 1 2 B. 1 2 377 155.500 2.793 - 530.600 - 5.437 694.707 428.027 - 203.000 - 70.000 - 18.656 719.683 24.976 39.405 - 39.405 140.090 240 140.330 100.924 125.901 - 377 155.500 2.793 - 45.685 - 5.437 209.792 344.211 - 130.000 - - - 18.656 492.867 283.075 39.250 - 39.250 139.753 - 139.753 100.503 383.578 383.578 - - - - 24.020 - - 24.020 77.209 - 33.000 - - - - 110.209 86.188 155 - 155 155 - 155 - 86.188 469.765 - - - - 47.521 - - 47.521 6.537 - 40.000 - - - - 46.537 984 - - - 182 240 422 422 562 469.203 - - - - 71.184 - - 71.184 - - - - - - - - 71.184 - - - - - - - 71.184 398.019 - - - - 342.190 - - 342.190 71 - - - 70.000 - - 70.071 272.119 - - - - - - - 272.119 125.901 Laporan Tata Kelola Perusahaan 239 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 4.056 2.195.861 42.864 - 4.724.608 - 72.440 7.039.829 4.974.293 - 1.857.750 - - - 240.442 7.072.485 32.657 282.328 - 282.328 1.149.105 8.917 1.158.022 875.694 908.350 - 4.056 2.195.861 42.864 - 24.699 - 72.440 2.339.920 4.735.318 - - - - - 240.442 4.975.760 2.635.841 282.328 - 282.328 1.139.507 8.917 1.148.424 866.095 3.501.936 3.501.936 - - - - 297.773 - - 297.773 147.908 - - - - - - 147.908 149.865 - - - - - - - 149.865 3.352.072 - - - - 378.164 - - 378.164 91.067 - 1.857.750 - - - - 1.948.817 1.570.653 - - - 9.598 - 9.598 9.598 1.580.252 4.932.324 - - - - 1.666.885 - - 1.666.885 - - - - - - - - 1.666.885 - - - - - - - 1.666.885 3.265.439 - - - - 2.357.088 - - 2.357.088 - - - - - - - 2.357.088 - - - - - - - 2.357.088 908.350 31 Desember 2014 Jatuh Tempo Saldo ≤ 1 bulan 1 bln s.d. 3 bln 3 bln s.d. 6 bln 6 bln s.d. 12 bln 12 bln Laporan Tata Kelola Perusahaan 240 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sistem Pengendalian Internal Bank telah menerapkan sistem pengendalian internal melalui pemisahan fungsi, penerapan four eyes principles, program Know Your Employee, monitoring intensif pada unit- unit terkait serta sistem rotasi dan penerapan block leave. Penerapan Sistem Pengendalian Internal Dalam mengelola dan mengedalikan risiko keuangan dan operasional agar sejalan dengan peraturan yang berlaku, Divisi Pengendalian Internal melaksanakan sejumlah aktivitas sebagai berikut: 1. Mengunjungi kantor-kantor cabang dengan menggunakan Daftar Kunjungan Kantor Cabang yang mencakup cash count, pemantauan penerapan dual custody, dan pemeriksaan sistem keamanan, dan sebagainya. 2. Memeriksa kepatuhan Bank dalam aspek penerapan transaksi operasi di kantor-kantor cabang yang termasuk dalam pelaksanaan transaksi operasional di kantor-kantor cabang, antara lain dengan melakukan pemeriksaan harian terhadap transaksi pembukaan rekening dan transaksi valuta asing. 3. Memeriksa aktivasi rekening yang tidak aktif, balanced Sundry Account, dan over draft balance secara terpusat setiap hari 4. Mengadakan pemeriksaan perihal pembayaran pajak bunga simpanan, deposito, giro, dan tabungan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. 5. Hasil pemeriksaaan akan dinyatakan dalam bentuk rekapitulasi temuan dan juga dapat digunakan sebagai bahan tinjauan untuk kantor-kantor cabang yang harus meningkatkan kinerjanya terkait transaksi operasional. Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Berdasarkan aktivitas yang diterapkan oleh Divisi Pengendalian Internal, Bank melakukan evaluasi dan menggunakan hasilnya sebagai panduan untuk meningkatkan eisiensi dan efektivitas Bank dan kantor-kantor cabangnya. Hasil penerapan dipelajari kembali oleh Bank agar dapat melaksanakan upaya perbaikan yang teratur dan sistematis dan untuk menyediakan solusi terbaik atas masalah apa pun yang dihadapi. Perkara Penting dan Sanksi Administratif Sepanjang tahun 2015, Bank, Direksi dan Dewan Komisaris, tidak menghadapi gugatan atau kasus hukum di pengadilan dan atau lembaga arbitrase atau kasus signiikan, baik dalam pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, hubungan industrial, lembaga administrasi negara yang menghadapi kebangkrutan pengadilan Indonesia, yang berdampak material pada kelangsungan bisnis Bank bersama dengan asetnya. Di bawah ini adalah kasus hukum yang dihadapi oleh Bank pada tahun 2015: Laporan Tata Kelola Perusahaan 241 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang Sedang Menjabat Selama tahun 2015, tidak terdapat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana. Permasalahan Hukum Selama tahun 2015, Bank menghadapi permasalahan hukum sebanyak 7 tujuh kasus, di mana 6 enam kasus dengan risiko rendah dan 1 satu dengan risiko medium. Semua kasus tidak memiliki dampak signiikan pada Bank maupun kegiatan operasional Bank. 1 6 7 - - - Perdata Pidana Perkara hukum keterangan Selesai Telah memiliki kekuatan hukum Dalam proses penyelesaian jumlah Sanksi Administratif Pada tahun 2015, tidak ada sanksi administratif yang dijatuhkan terhadap pihak mana pun terkait dengan penanganan perkara oleh Bank. Tidak terdapat juga sanksi administratif yang signiikan dari Otoritas Jasa Keuangan yang mempengaruhi kesinambungan usaha Bank. Selain itu, tidak terdapat sanksi administratif yang dijatuhkan terhadap Direksi atau Dewan Komisaris Bank. Dampak Terhadap Bank Permasalahan hukum yang dihadapi Bank selama tahun buku tidak memiliki dampak signiikan karena telah dilakukannya upaya mitigasi. Laporan Tata Kelola Perusahaan 242 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Kode Etik dan Budaya Perusahaan Demi mengembangkan dan meningkatkan praktik GCG, pihak Bank telah merumuskan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kode etik dalam Kode Etik Perilaku Karyawan yang berfungsi sebagai sebuah panduan mengenai standar tingkah laku dan etika dalam penerapan semua kegiatan bisnis dan pencapaian visi dan misi Bank. Kode etik ini secara khusus disusun sebagai salah satu soft- structure yang dimiliki Bank dalam mengimplementasikan tata kelolanya. Sebagai panduan mengenai tingkah laku dan etika, Kode Etik Bank merujuk pada praktik-praktik industri terbaik dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Melalui penerapan Kode Etik secara komprehensif pada semua tingkat organisasi, Bank berharap dapat meningkatkan kesadaran semua karyawan untuk berperilaku sesuai dengan prinsip- prinsip dan nilai-nilai moralitas yang mencerminkan integritas dan reputasi Bank. Universalitas Kode Etik Kode Etik ini berlaku secara universal, yang berarti bahwa semua nilai yang terdapat dalam Kode Etik berlaku bagi seluruh karyawan PT Bank QNB Indonesia Tbk, termasuk Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan seluruh jajaran Manajemen. Pokok-pokok Kode Etik Semua karyawan Bank bertanggung jawab untuk menjunjung Kode Etik dalam kegiatan sehari-hari; etika bisnis yang tertanam secara kuat diharapkan dapat menjaga lingkungan kerja yang nyaman bagi semua karyawan dan Bank. Elemen-elemen Kode Etik Bank adalah: Perilaku 1. Kerjasama Tim 2. Hubungan Atas Dasar Kepercayaan 3. Perlindungan Aset dan Kepentingan Bank dan Nasabah 4. Hubungan Pemasok 5. Tanggung Jawab Sosial 6. Ketaatan terhadap Undang-Undang 7. Kepatuhan terhadap semua Kebijakan dan Prosedur PT Bank QNB Indonesia Tbk 8. Pengungkapan Informasi Rahasia 9. Kata-Kata Kita adalah Janji 10. Pembatasan Bekerja di Tempat Lain 11. Berurusan dengan Media Lain 12. Menghindari Bujukan 13. Menghindari Benturan Kepentingan 14. Manajemen Rekening Staf yang Tepat 15. Hutang Pribadi 16. Transaksi Pribadi 17. Perhatian kepada Kebutuhan Pribadi 18. Pengembangan Pribadi 19. Integritas dalam Hubungan Interpersonal 20. Perilaku Pribadi 21. Penampilan Pribadi 22. Berurusan dengan saham QNB 23. Kekayaan Intelektual Keamanan 1. Keselamatan Keamanan 2. Kesinambungan Usaha di Masa-Masa Sulit Kepatuhan 1. Pelaporan Pelanggaran 2. Politik 3. Penipuan, Pencucian Uang, Pendanaan Teroris Laporan Tata Kelola Perusahaan 243 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik pada Tahun 2015 Untuk mendukung implementasi Kode Etik secara komprehensif, Bank secara aktif menyebarkan informasi mengenai kode etik tersebut. Selain itu, Bank juga melakukan pengamatan dan evaluasi atas implementasi dari Kode Etik, serta perbaikan jika diperlukan. Upaya perbaikan yang dilakukan merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Sosialisasi dan penegakan Kode Etik dilakukan salah satunya dengan penyebaran informasi mengenai Kode Etik itu sendiri yang dilaksanakan secara berkala kepada semua karyawan melalui pendistribusian buku elektronik Kode Etik yang harus ditandatangani oleh semua karyawan. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Kode Etik diterapkan secara terus-menerus dalam perilaku, praktik, komitmen, dan kebijakan formal sehari-hari untuk mendukung budaya perusahaan yang mempromosikan standar moralitas dan integritas tertinggi sambil tetap menjalankan tugas-tugas operasional. Budaya Perusahaan Nilai-nilai pokok yang membentuk budaya perusahaan Bank berfungsi sebagai landasan terpenting dan, pada saat yang bersamaan, sebagai panduan mengenai tingkah laku dan etika karyawan ketika berhubungan dengan para nasabah, dengan sesama karyawan, dengan pihak manajemen, dan dengan berbagai pihak luar lainnya. Untuk mendukung penerapan budaya kerja dan meningkatkan sumber daya manusia, Bank memutuskan untuk memperbarui nama dan nilai-nilai pokok seperti yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 074 SK-DireksiVI2015 tanggal 1 Juni 2015. Dengan demikian, nilai-nilai pokok yang juga merupakan budaya perusahaan Bank yang dikenal sebagai QNB Values berisi: 1. Passion for Excellence Kami bertekad melampaui apa yang diharapkan dari kami extra-mile untuk mencapai standar profesi tertinggi. 2. Innovative Kami beradaptasi terhadap perubahan dan menghargai kreativitas untuk terus menerus mencapai hasil kerja yang prima. 3. Synergistic Team Kami secara efektif memanfaatkan segala kelebihan kami untuk mencapai tujuan bersama dengan rasa bangga. 4. Care for Others Kami menjunjung tinggi kehormatan serta peduli terhadap kebaikan manusia dan lingkungan di mana kami berkarya. 5. Professionalism with Integrity Kami terus-menerus mengembangkan kompetensi dan perilaku kami, agar dapat diandalkan dalam mencapai hasil yang diharapkan. Kami jujur, adil dan siap bertanggung jawab. Kepatuhan Pajak Selama tahun 2015, Bank telah mematuhi semua peraturan dan memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Bank akan selalu menerima semua peraturan tanpa keberatan. Oleh karena itu, Bank tidak menerima adanya bentuk peringatan atau sanksi terkait dengan perpajakan sampai dengan 31 Desember 2015. Laporan Tata Kelola Perusahaan 244 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Sistem Pelaporan Pelanggaran Sistem pelaporan pelanggaran merupakan sebuah program partisipasi aktif karyawan dan manajemen untuk melaporkan tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan agar tercipta sebuah kondisi yang harmonis dan kondusif serta menerapkan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan. Bank menyadari bahwa dalam rangka mewujudkan praktik tata kelola yang baik dan sehat khususnya dalam mengimplementasikan prinsip transparansi dan kewajaran, diperlukan adanya sebuah sistem mekanisme yang dapat mengelola dan menindaklanjuti tindakan-tindakan yang melanggar peraturan dan nilai perusahaan. Sistem ini mengutamakan prinsip konidensialitas yang tinggi sehingga mampu menjamin anonimitas pelapor. Dengan adanya dorongan bagi pegawai untuk melaporkan bentuk pelanggaran yang mereka temui, Bank juga mampu meminimalisir risiko kerugian inansial dan non inansial sejak dini. Dasar Acuan Sistem Pelaporan Pelanggaran Sejumlah peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan bagi Bank dalam menerapkan sistem pelaporan pelanggaran adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 81142006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. 2. Kode Etik Karyawan PT Bank QNB Indonesia, Tbk. 3. Peraturan dan Kebijakan Kepatuhan No. 1.301.00 Tanggal 5 Juni 2012 mengenai Pedoman Strategi Anti Fraud. Tujuan dan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran Ruang Lingkup Sistem Pelaporan Pelanggaran Sistem ini berlaku secara universal dan setara untuk seluruh individu Bank, pada seluruh jenjang kepegawaian termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan anggota-anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, pelaksana sistem pelaporan pelanggaran itu sendiri serta pihak eksternal yang dapat memberikan informasi terkait tindakan pelanggaran yang terjadi. Ketentuan Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran 1. Yang diklasiikasikan sebagai Pelapor adalah pihak internal dan eksternal. Pihak internal meliputi karyawan tetap, masa percobaan, kontrak dan outsource, Manajemen termasuk Direksi dan Dewan Komisaris. Pihak eksternal dapat melaporkan kejadian pelanggaran dengan menyertakan bukti yang benar dan valid dalam bentuk rekaman, gambar, dan lain-lain sebagai petunjuk adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor. 2. Yang diklasiikasikan sebagai Terlapor adalah pihak yang diduga dan patut diduga melakukan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Bank secara inansial dan non-inansial. 3. Fraud atau tindakan pelanggaran adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dan sadar dengan maksud mengambil keuntungan pribadi dan pihak berkepentingan lain. Tindakan fraud melanggar peraturan, nilai dan budaya internal dan eksternal sehingga mengakibatkan kerugian bagi Bank secara inansial dan non-inansial. Menjaga reputasi perusahaan Menjaga konidensialitas kejadian yang terjadi dalam lingkungan perusahaan sehingga tidak menimbulkan permasalahan atau bahan perbincangan. Meminimalisir kekecewaan pegawai Bank dapat menghindari adanya iklim kerja yang kurang kondusif dalam perusahaan Bank dapat mengantisipasi dan menindaklanjuti permasalahan sebelum terjadi kerugian yang lebih besar. Menciptakan iklim kerja yang kondusif Setiap orang secara sukarela membangun iklim kerja yang nyaman dan sehat Melakukan perbaikan dan penertiban dini Laporan Tata Kelola Perusahaan 245 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Sebagai salah satu elemen pendukung dalam strategi anti-fraud Bank, mekanisme pelaporan pelanggaran memungkinkan laporan pelanggaran disampaikan langsung kepada Komite Pemantau Fraud yang mencakup Direktur Utama sendiri. Dalam proses pelaporan, pelapor harus menjaga kebenaran dan akurasi informasi yang disampaikan serta memberikan informasi yang cukup untuk kelanjutan investigasi, antara lain identitas pelaku, kronologi pelaporan dan tindakan pelanggaran yang dilakukan. Perlindungan Pelapor Bank menjamin kerahasiaan identitas pelapor dalam hal pelapor tidak mendapat manfaat apapun dari pengaduan atau hal-hal yang diadukannya. Bank tidak akan memecat, menurunkan pangkat, menunda, mengancam, menganggu, atau memperlakukan pelapor secara tidak adil dalam bentuk apapun sesuai dengan Peraturan Kepegawaian atau Perjanjian Kepegawaian. Penanganan Pengaduan dan Pelaporan Pelanggaran Pihak yang menangani pelaporan dari sistem ini adalah Fraud Oversight Committee FOC, yang terdiri dari Presiden Direktur, Direktur Risiko, Direktur Hukum dan Kepatuhan serta Direktur Operasional yang membawahi Sumber Daya Manusia. Pelaporan ditujukan kepada FOC dan bila terdapat hal yang berhubungan dengan audit, maka pengaduan harus turut dilaporkan kepada ketua Komite Audit serta rencana kerja untuk menangani pengaduan. Apabila pihak terlapor merupakan salah satu anggota FOC, maka penerima laporan tidak diperkenankan memberikan laporannya kepada anggota FOC yang terlibat. Segala tindak lanjut yang dilakukan oleh FOC terkait dengan perbaikan internal, disampaikan kepada Kepala Divisi terkait. Jumlah Pelaporan Pelanggaran Pada tahun 2015, terdapat 1 satu laporan pelanggaran yang diterima. Kasus tersebut telah diselidiki dan Bank telah mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka perbaikan. Laporan Tata Kelola Perusahaan 246 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pengungkapan Informasi dan Akses ke Informasi Bank Dalam rangka memfasilitasi komunikasi dan akses oleh seluruh pemangku kepentingan terhadap informasi terkini seputar keuangan, non-keuangan, dan laporan lainnya yang terkait transparansi dan akuntabilitas, Bank juga secara konsisten memperbaharui fasilitas penyampaian informasinya. Selain itu, Bank juga terus berupaya untuk meningkatkan teknologi informasinya untuk menjaga Paparan Publik 2015 Merujuk pada Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Indonesia, Bank telah mengadakan kegiatan paparan publik tahunan pada tanggal 9 Oktober 2015 di kantor pusatnya. Dalam paparan publik tersebut, Bank menyampaikan proil usaha dan informasi penting lainnya termasuk jejak langkah, struktur pemegang saham, visi dan misi, jaringan kantor, produk dan layanan, penghargaan, aksi korporasi, peristiwa penting, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi terkini serta kinerja Bank per Juni 2015. Siaran Pers 2015 Siaran pers yang dimuat dalam Laporan Tahunan ini hanya berkaitan dengan PT Bank QNB Indonesia dan tidak berkaitan dengan perusahaan dalam lingkup grup Bank sebagai sebuah kesatuan. Oleh karena itu, analisis dampak siaran pers pada Bank ditinjau berdasarkan siaran pers yang hanya memuat tentang Bank. dan mendorong keandalan dalam menyediakan informasi secara terpadu, tepat waktu, dan akurat melalui paparan public, siaran pers, situs, dan media lainnya. Siaran pers, khususnya, juga dipublikasikan melalui media cetak dan elektronik nasioal. Berikut adalah ikhtisar pengungkapan informasi yang dilaksanakan oleh Bank pada tahun 2015. 1 5 8 4 2 7 5 jumlah keterangan Paparan Publik Publikasi media massa Papan iklan dan media luar ruangan Promosi media massa RUPS Siaran pers Acara Gathering Nasabah Merujuk pada aktivitas berkala dan monitoring media intensif, Bank menyimpulkan bahwa tidak ada siaran pers yang membawa dampak negative bagi Bank dalam aspek kinerja inansial dan non-inansial sepanjang tahun 2015. Pemberitaan media yang mempublikasikan perkembangan terbaru tentang aktivitas Bank dilaksanakan dengan ijin dan sepengetahuan Bank. Laporan tentang siaran pers Bank disampaikan pada Otoritas Jasa keuangan secara triwulanan. Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi Bank melalui: 1. Contact Center di +62 21 300 553 00 2. Corporate Communication melalui email di corporate.communicationqnb.co.id Laporan Tata Kelola Perusahaan 247 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Press Release title 23 Februari 2015 27 Februari 2015 5 Maret 2015 18 Maret 2015 2 April 2015 20 April 2015 9 Oktober 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. date no. Activities Relokasi kantor cabang Medan RUPS Tahunan Pembukaan kantor cabang Balikpapan Pinjaman Sindikasi QNB League Pembukaan kantor cabang pembantu Jababeka, Cikarang RUPS Luar Biasa Bank QNB Indonesia merelokasi kantor cabang Medan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank QNB Indonesia Bank QNB Indonesia meresmikan kantor cabang pertamanya di Balikpapan Bank QNB Indonesia menandatangi perjanjian dengan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk untuk fasilitas kredit sindikasi senilai US100 juta QNB Group memiliki hak ekslusif atas title sponsorhip untuk Indonesia Super League ISL sampai musim 2017 Bank QNB Indonesia meresmikan Kantor Cabang Pembantu Jababeka Cikarang Bank QNB Indonesia menunjuk Komisaris Independen untuk memperkuat manajemennya Komunikasi Internal Bank memiliki media komunikasi untuk berbagi informasi danatau mengimbau karyawan untuk berpartisipasi dalam rangkaian aktivitas yang diadakan oleh Bank. Sejumlah media komunikasi yang tersedia mencakup email blast, newsletter, dan corporate news. Semua media komunikasi ini membantu para karyawan memperoleh informasi seputar berita terkini, pencapaian Bank, aktivitas menyenangkan, promosi dan lainnya. Di samping itu, Bank juga menyediakan helpdesk bagi para karyawan agar mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya. Setelah melakukan log in pada helpdesk, karyawan perlu membuat catatan yang menjelaskan masalah atau permintaan informasi yang ditujukan pada divisi yang ditunjuk. Divisi yang ditunjuk tersebut akan mengamati dan menyediakan solusi sesuai dengan Service Level Agreement SLA masing-masing divisi. Daftar Siaran Pers yang Diterbitkan Tahun 2015 Hubungan Investor Divisi Corporate Communication bersama dengan divisi Sekretaris Perusahaan dan divisi terkait lainnya bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan tepat waktu kepada pihak internal dan eksternal termasuk pemegang saham, calon investor, badan pemeringkat, regulator, dll. Bank juga mengadakan kegiatan berkala untuk memperbarui kinerja dan kondisi terkini Bank seperti laporan kinerja triwulanan, pertemuan nasabah, paparan publik, dll. Laporan Tata Kelola Perusahaan 248 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Kepada Pihak Terkait Kepada Debitur Inti 1. Individu 2. Kelompok Penyediaan dana debitur nominal jutaan Rp Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Pada tahun 2015, Bank menyediakan dana kepada beberapa pihak terkati dengan merujuk pada ketetapan Bank Indonsia mengenai Batas Maksimal Pemberian Kredit Penyediaan Dana Untuk Kegiatan Politik Bank tidak diperkenankan untuk terlibat dalam kegiatan politik, termasuk sumbangan dalam bentuk apapun untuk tujuan politis. Dengan kata lain, tidak ada penyediaan dana BMPK. Penyediaan Dana kepada pihak terkait dan debitur inti individugrup adalah sebagai berikut: untuk kegiatan yang berhubungan dengan politik pada tahun 2015. 16 13 50 207.557 3.766.740 5.431.812 Laporan Tata Kelola Perusahaan 249 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rencana Strategis Bank Merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No. 1221 PBI2010 tanggal 19 Oktober 2010 mengenai Rencana Bisnis Bank dan Surat Edaran bank Indonesia No. 1227 DPNP tanggal 25 Oktober 2010 mengenai Rencana Bisnis Bank. Rencana Strategis Jangka Pendek di 2016 Beberapa rencana strategis utama yang disusun Bank untuk 1 satu tahun ke depan terdiri atas: 1. Pertumbuhan Aset Bank menargetkan pertumbuhan bisnis yang meliputi total pertumbuhan aset dan keuntungan. Untuk mencapai target tersebut, Bank akan memiliki beberapa inisiasi yang komprehensif mengenai perkembangan bisnis sambil tetap mengimplementasikan prinsip-prinsip kehati-hatian. Bank akan meningkatkan bisnisnya dengan meluncurkan produk dan layanan baru serta mengoptimalkan inisiasi bisnis yang sudah ada, seperti BPR Connect, Internet Banking, Mobile Banking, E-Money, Q-Virtual Account, Spply Chain Lending, dll. 2. Manajemen likuiditas meningkatkan dana murah Untuk mendukung peningkatan kredit, Bank akan memastikan kesiapan likiuditasnya dan meningkatkan struktur pendanaannya serta menjaga LDR-nya pada tingkat yang mencukupi. Selain peningkatan pendanaan melalui produk konvensional Pendanaan Pihak Ketiga, Bank juga akan berusaha menumbuh- kembangkan struktur likuiditasnya melalui penerbitan instrumen pasar saham seperti NCDMTN. Untuk meningkatkan Pendanaan Pihak Ketiga, Bank akan fokus untuk meningkatkan portofolio giro dan simpanan yang memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih stabil dibandingkan dengan deposito berjangka. 3. Meningkatkan fee-based income Bank menyadari bahwa tingkat kompetisi di pasar saat ini sangatlah ketat, yang menyebabkan penurunan margin Bank. Untuk mencapai target keuntungan, Bank akan terus fokus untuk meningkatkan fee-based income-nya dengan meningkatkan Q-Virtual Account. 4. Kualitas Aset Bank akan mempertahankan rasio NPL-nya pada tingkat mencukupi. Untuk mengantisipasi kondisi pasarekonomi yang diprediksi akan tetap kurang baik, Bank akan memperketat pengawasan terhadap bisnis nasabah. Dengan begitu, Bank akan segera mengambil tindakan pencegahan dan mengatasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Selain itu, Bank akan tetap mengimplementasikan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyediaan dana sambil menghindari penyaluran kredit ke sektor-sektor industri yang tidak termasuk dalam risk appetite. 5. Meningkatkan eisiensi biaya secara berkelanjutan Sepanjang periode pertumbuhan dan perubahan ini, investasi dalam bidang infrastruktur, sistem teknologi informasi, dan bidang kemasyarakatan tidak bisa dihindari oleh Bank. Investasi tersebut akan memengaruhi peningkatan pengeluaran operasional Bank. Untuk mengatur rasio biaya terhadap pendapatan, Bank akan terus meningkatkan eisiensi pembiayaan sambil meningkatkan pendapatannya. Eisiensi pembiayaan akan dilakukan melalui tinjauan mendalam dan pengawasan yang ketat terhadap realisasi beban. Rencana Jangka Panjang dan Menengah Dalam 3-5 tahun, Bank akan: 1. Mengoptimalkan sumber daya Bank untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. 2. Meningkatkan produk dan layanannya agar tetap bisa bersaing di pasar. 3. Mengoptimalisasi dan mengembangkan model operasional dan bisnis untuk memenuhi ekspektasi nasabah dan mencapai kesempurnaan layanan. 4. Mempercepat pertumbuhan Bank melalui aliansi strateis dan juga peningkatan modal organik dan anorganik untuk mendukung perkembangan bisnis Bank sebagai persiapan kerangka bisnis jangka panjang. Laporan Tata Kelola Perusahaan 250 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Transparansi Kinerja Keuangan dan Non- Keuangan Bank Mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6 POJK.032015 tanggal 31 Maret 2015 mengenai Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8POJK.042015 tanggal 25 Juni 2015 mengenai website Emiten atau Perusahaan Terbuka, Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E mengenai Kewajiban Penyampaian Informasi, lampiran Keputusan Dewan Direksi mengenai BEI No. Kep-306 BEJ07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Bank telah menyiapkan dan mengirimkan laporan keuangan dalam kerangkan transparansi keuangan secara teratur, yang terdiri atas Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi Bulanan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, dan Paparan Publik. Laporan Tahunan , yang di antaranya meliputi: 1. Ikhtisar Keuangan, termasuk kinerja saham, laporan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, proil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen mengenai kinerja bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan Firma Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Keuangan Tahunan meliputi 1 satu tahun buku yang dibandingkan dengan tahun buku sebelumnya. 3. Laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengenai kebenaran laporan tahunan. Laporan disampaikan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh semua anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Bank merilis Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Laporan Keuangan Publikasi ditandatangani oleh 2 dua anggota Dewan Direksi. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Bank menyiapkan dan menyerahkan laporan keuangan bulanan dalam format Laporan Bulanan Bank Umum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Laporan tersebut juga dipublikasikan di website Bank. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Dalam RUPS Tahunan, Bank melalui Dewan Direksi mempresentasikan sejumlah dokumen penting termasuk Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan kepada para pemegang saham. Paparan Publik Bank juga mengadakan paparan publik sebagai salah satu media bagi Bank untuk mengumumkan kinerja keuangan dan operasional, pencapaian, tantangan, dll kepada para investor, analis, manajer pendanaan, perwakilan anggota bursa saham, dan juga media masa. Untuk sementara, laporan non-keuangan termasuk pemaparan informasi mengenai produk dan layanan Bank bisa didapat secara mudah oleh para nasabah, seperti dalam selebaran dan brosur, dan di semua kantor cabang Bank. Bank juga menyediakan informasi mengenai laporan keuangan dan non-keuangan dalam situs Bank yang bisa diakses oleh semua pemegang saham. Laporan Tata Kelola Perusahaan 251 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Kebijakan yang mengatur transaksi dengan pihak ailiasi, pihak terkait, dan transaksi yang mengandung konlik kepentingan dinyatakan dalam Piagam Dewan Komisaris, Kode Etik dan Piagam Dewan Direksi, dan prosedur dan kebijakan internal Bank lainnya. Jika ada transaksi yang mengandung konlik kepentingan, anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris terkait harus absen dalam proses persetujuan dalam transaksi tersebut. Di tahun 2015, Bank tidak memiliki transaksi yang mengandung konlik kepentingan. - - - - - nama Posisi dengan Konlik Kepentingan nama Posisi Pembuat keputusan jenis transaksi nilai transaksi Rp keterangan Pembelian Kembali Buy Back Saham dan Obligasi Opsi Saham Selama tahun 2015, Bank tidak memiliki program opsi saham untuk Direksi, Dewan Komisaris, atau karyawan. Selama tahun 2015, Bank tidak melakukan pembalian kembali saham atau obligasinya. Tanggung J aw ab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 254 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Menciptakan nilai-nilai yang menguntungkan Bank, komunitas lokal, dan masyarakat secara umum merupakan bagian tidak terpisahkan dari aktivitas Bank QNB Indonesia. Kami percaya bahwa inovasi bisnis, pelaksanaan tata kelola perusahaan dan etika bisnis yang baik terhadap semua pemangku kekuasaan, dan pengembangan tenaga kerja yang unggul menjadi kunci penting dalam pengembangan berkelanjutan yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Berangkat dari pemahaman tersebut, Bank memaknai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL melingkupi kewajiban untuk memelihara lingkungan, menghargai hak asasi manusia, memberikan suasana kerja yang nyaman dan menjaga hubungan kerja yang baik dengan para karyawan, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan berperan dalam pengembangan ekonomi dan masyarakat lokal. Landasan Hukum Penerapan CSR di Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku berikut ini: 1. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen 2. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan 3. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1POJK.072013 mengenai Perlindugnan Konsumen dalam Bidang Layanan Keuangan Selain itu, Bank juga merumuskan dan menjalankan aktivitas CSR-nya dengan mengacu pada standar ISO 26000 yang berisi tentang panduan praktik-praktik tanggung jawab sosial dalam aspek akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan stakeholder, kepatuhan pada hukum, penghormatan pada norma perilaku internasional, dan penegakan hak asasi manusia. Kerangka Umum Secara garis besar, kerangka pelaksanaan tanggung jawab sosial di Bank mengadopsi model “perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan peningkatan” yang mendasari inisiatif International Organization for Standarization ISO dalam bidang sistem manajemen kualitas dan lingkungan. Pada tahap perencanaan, Bank telah menerapkan proses perencanaan berkelanjutan yang didasarkan pada kebutuhan nyata masyarakat yang sebelumnya telah diteliti untuk menentukan kebijakan Bank dan pendekatan yang berhubungan dengan penerapan pendekatan masyarakat dalam tanggung jawab sosial, faktor-faktor yang berhubungan dengan hal tersebut, dan efeknya terhadap masyarakat. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, Bank menetapkan tujuan dan target yang terukur, dan merancang rencana dan program dalam rangka merealisasikan tujuan dan target tersebut. Efektivitas program CSR juga memainkan peran penting dalam penerapan komitmen sosial Bank. Oleh karena itu, pengawasan dan penilaian yang berkelanjutan merupakan hal yang mutlak diperlukan untuk memastikan bahwa program-program tersebut dilaksanakan sebagaimana dimaksudkan. Terakhir, Bank harus memanfaatkan temuan saran perbaikan yang ada untuk mengidentiikasi peluang meningkatnya kualitas program-program CSR tersebut. Di antara peningkatan yang ada adalah menyesuaikan tujuan program terhadap perubahan kondisi, atau adanya aspirasi untuk pencapaian yang lebih tinggi. Lingkup Program Aktivitas-aktivitas CSR Bank berhubungan dengan aktivitas harian masing-masing unit kerja, yang diatur dalam prosedur sistem operasi Bank, yang didalamnya terdapat penerapan berbagai ketetapan dan peraturan, termasuk undang–undang mengenai lingkungan, ketenagakerjaan, perbankan, perlindungan konsumen, dan lainnya. Aktivitas-aktivitas tersebut termasuk tanggung jawab terhadap lingkungan, praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan tanggung jawab terhadap produk. Lebih lanjut lagi, program-program tersebut juga mencakup kontribusi sosial. Maka dari itu, CSR yang dilakukan Bank meliputi empat pilar: 1 Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan; 2 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan; 3 Kesehatan dan Keselamatan Tempat Kerja dan Tenaga Kerja; 4 Produk dan Nasabah. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 255 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Realisasi CSR Pada tahun 2015, aktivitas CSR Bank dititiberatkan pada mendorong inklusi sosial, menggiatkan pendidikan keuangan, dan membantu mengentaskan kemiskinan melalui peningkatan kualitas dan standar kehidupan masyarakat luas. Berikut adalah ikhtisar realisasi anggaran dan rincian aktivitas CSR yang dilaksanakan Bank selama tahun 2015: 25 Mei 2015 26 Juni 2015 29 Juni 2015 7 Juli 2015 10 Juli 2015 1 Oktober 2015 10 19 November 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. tanggal no. Aktivitas QNB Donor Darah dengan 66 sukarelawan di QNB Tower Lantai 3, SCBD, Jakarta Program CSR gabungan dengan IBI: Buka puasa dengan 1.500 yatim piatu IBI, Jakarta Aktifitas CSR gabungan dengan OJK: Donasi kepada 7.871 pedagang pasar yang mengalami kebakaran di pasar Johar, Semarang QNB Indonesia Peduli: Seni Berbagi dengan anak-anak dari Yayasan Al-Hasyim Buka puasa bersama 1.000 jamaah Masjid Agung Sunda Kelapa QNB cabang Palembang berkerja sama dengan surat kabar harian Sumatera Ekspres untuk membagikan 1.500 masker Pendidikan keuangan di SMA Tarsisius 2 di Kebon Jeruk, dan SMA Al Izhar Pondok Labu Jakarta Rp112.811.875 jumlah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 256 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tanggung jawab dalam Bidang Lingkungan: Mewujudkan Kelestarian Kebijakan Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan Komitmen Bank terhadap tanggung jawab yang berhubungan dengan lingkungan ditunjukkan dengan penerapan kebijakan ramah lingkungan yang bertujuan untuk meminimalisir potensi dampak yang merugikan dan sekaligus memaksimalkan hasil positif untuk bisnis Bank. Eisiensi energi telah sejak lama menjadi prioritas utama Bank untuk waktu yang lama seperti yang ditetapkan dalam Program 3D yaitu Disiplin Waktu, Disiplin Eisiensi dan Disiplin Layanan berdasarkan memo persetujuan Direksi No. 017 MI-SQII2013. Aktivitas Pengelolaan dan Pemeliharaan Lingkungan Perkembangan terbaru dalam strategi Bank di tahun 2015 terkait pengelolaan lingkungan difokuskan pada menghadapi tantangan perubahan iklim dan menunjukkan praktik-praktik terbaik untuk mewujudkan kelestarian. Sejumlah inisiatif yang telah dilakukan, antara lain mengurangi penggunaan energi, mengurangi emisi yang dikeluarkan oleh kantor-kantor, dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan melalui setiap kegiatan Bank dan memberlakukan budaya eisiensi dalam organisasi Bank. Beberapa program yang merupakan wujud nyata komitmen Bank untuk melakukan konservasi energi adalah sebagai berikut: 1. Eisiensi Penggunaan Listrik Untuk membantu mengembangkan manajemen energi yang lebih efektif, Bank secara konsisten berusaha untuk menanamkan dan memelihara budaya hemat energi, baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang. Pertama, setiap karyawan hanya diperbolehkan menggunakan lampu ketika diperlukan dan harus kembali mematikannya setelah penggunaannya tidak lagi dibutuhkan atau ketika karyawan tersebut selesai bekerja. Selain itu, penggunaan pendingin ruangan AC juga diatur karena alat tersebut juga memerlukan konsumsi listrik yang tinggi. Oleh karena itu, para karyawan harus bisa menahan diri untuk menggunakan AC selama jam kerja dan harus di atas 20 0 Celsius. 2 Eisiensi Kertas Kertas merupakan kebutuhan kantor yang sangat mendasar bagi Bank namun, pada saat yang bersamaan, kertas juga sangat merugikan lingkungan. Oleh karena itu, Bank juga mendorong penghematan penggunaan kertas dengan cara mengurangi limbah kertas, menganjurkan penggunaan ulang reuse dan pendauran ulang recycle kertas, dan terus mendorong perwujudan budaya paperless secara menyeluruh. Di kalangan internal, para karyawan terus didorong untuk mengurangi dokumen internal dengan memanfaatkan pengarsipan dokumen secara digital ke dalam bentuk PDF. Dalam proyek kolaborasi, para pegawai dalam divisi yang sama dapat dengan mudah berbagi dokumen antara satu sama lain secara real time menggunakan dokumen daring. 3 Peningkatan Produktivitas Bagi Bank, bekerja secara eisien berarti manajemen waktu yang baik diiringi dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, Bank terus berupaya menerapkan strategi manajemen waktu untuk timnya. Selain itu, Bank juga mendorong para karyawan untuk mengatur jadwal kerja mereka berdasarkan waktu dan terus mengurangi hal-hal yang dapat mengganggu selama bekerja. Bank juga mendukung para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya dan beristirahat sejenak jika diperlukan sehingga mereka tetap berada dalam performa terbaik. 4 Konservasi Sumber Daya Bank berkomitmen untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan akibat kegiatan operasional Bank. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank terus mendorong eisiensi penggunaan air. Hal tersebut bisa menjaga sumber mata air dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca karena sistem pengairan publik memerlukan banyak energi untuk menjernihkan dan mendistribusikan air untuk penggunaan publik. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 257 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja: Menciptakan Tenaga Kerja yang Tangguh Kebijakan Mengenai Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja Sebagai Bank dengan dukungan global, Bank QNB Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidangnya dan memiliki kualiikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan Bank tetapi juga memiliki latar belakang yang beragam yang menunjukkan kesetaraan gender dan kesempatan kerja yang sama. Tim yang beragam dan memiliki kemampuan yang andal membantu Bank menciptakan inovasi dan bersaing dengan lebih baik dalam lingkungan yang dinamis. Selain itu, Bank juga fokus terhadap keselamatan tenaga kerja melalui berbagai program untuk meningkatkan kesadaran karyawan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Kesetaraan dalam Aktivitas yang Berhubungan dengan Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja Bank memastikan kesetaraan kesempatan dalam semua aspek yang berhubungan dengan pekerjaan bagi semua orang terlepas dari gender, ras, warna kulit, agama, kondisi isik, atau asal Negara mereka. Perekrutan karyawan didasarkan pada proses seleksi, evaluasi dari masa percobaan, dan orientasi. Bank juga memberikan kesempatan yang sama terhadap semua karyawan untuk menjalani program pelatihan dan pengembangan yang didasarkan pada bakat dan potensi setiap karyawan. Dengan demikian, Bank berharap bahwa para karyawan tidak hanya mampu meningkatkan kompetensi mereka tapi juga tetap pada jalur perkembangan karir mereka. Singkatnya, masyarakat merupakan bagian penting dalam proses bisnis Bank dan hal tersebut menunjukkan bahwa Bank tetap berkomitmen membangun sebuah sistem meritokrasi di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses. Hubungan Industrial Bank menyadari bahwa manajemen sumber daya manusia yang baik senantiasa diawali dari hubungan baik antara karyawan dengan atasan. Di samping itu, Bank juga percaya bahwa para karyawan merupakan rekan Bank dalam mendapatkan keuntungan, rekan dalam memikul tanggung jawab, dan rekan dalam bekerja. Dengan demikian, Bank secara konsisten mengembangkan dan menjaga kerjasama yang baik dalam sebuah lingkungan yang menjunjung rasa saling menghargai, saling percaya, dan saling menghormati. Lebih lanjut lagi, Bank juga berupaya memanfaatkan hubungan industrial untuk kepentingan lingkungan dan masyarakat. Melalui organisasi internal yang disebut QNB Club yang berperan sebagai sebuah platform untuk pengelolaan SDM yang lebih unggul, Bank melibatkan semua karyawan, mulai dari staf sampai tingkat manajemen untuk secara aktif menjaga atmosir yang harmoni di tempat kerja dan memperkuat kebersamaan di luar tempat kerja. Sebagai tambahan, Bank selalu mencoba mematuhi semua peraturan dan ketetapan yang berhubungan dengan tenaga kerja untuk meminimalisir pelanggaran hak asasi manusia dan hubungan kerja. 1. Kebebasan Asosiasi Merujuk pada amanat mengenai tenaga kerja dalam Undang-undang No. 21 tahun 2000 dan Undang- undang No. 13 tahun 2003 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai Serikat Pekerja, Bank menjamin hak-hak karyawan untuk membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja, menjamin serikat pekerja untuk menjalankan fungsinya untuk melindungi karyawan, dan; melindungi karyawan dari tindakan-tindakan yang berhubungan dengan diskriminasi dan campur tangan anti-serikat pekerja. Mekanisme dan detail dari serikat pekerja disusun sebagaimana diatur dalam Bank Collective Labor Agreement CLA. 2 Jam Kerja Untuk menghindari eksploitasi berlebihan terhadap karyawan, Bank telah menetapkan batas jam kerja tetap. Jika seorang karyawan bekerja melebihi jam yang telah ditentukan, honor tambahan akan diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku. 3 Hari Libur dan Cuti Sebagai tambahan dari ketetapan mengenai waktu istirahat selama hari kerja, cuti tahunan, dan cuti besar, Bank juga memberikan cuti berbayar untuk berbagai tujuan, seperti berziarah atau kegiatan keagamaan lainnya, dan cuti haid dan hamil untuk karyawan wanita. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 258 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kesehatan dan keselamatan karyawan merupakan salah satu hal yang diprioritaskan Bank. Dalam kegiatan harian, praktik-praktik kesehatan dan keselamatan kerja difokuskan pada penerapan panduan dasar dan prosedur kerja bagi karyawan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan melindungi kondisi kesehatan karyawan. Bagi Bank, penanganan yang sesuai terhadap keselamatan kerja diwujudkan melalui latihan tanggap darurat yang disebut BCM Business Continuity Management yang bertujuan untuk menyiapkan para karyawan untuk menghadapi kecelakaan yang mungkin saja terjadi seperti kebakaran. Simulasi diadakan di kantor pusat dan banyak kantor cabang secara berkala. Selain itu, Bank juga menyediakan fasilitas pencegahanpemadam api seperti APAR Alat Pemadam Api Ringan dan ire sprinkler alat pendeteksi asap. Bank juga melengkapi unit-unit kerjanya dengan fasilitas yang memadai untuk mendorong kesehatan isik dan mental yang mencakup obat-obatan dan P3K dan juga tempat beribadah. Untuk memastikan kebersihan tempat kerja, Bank memberlakukan pembuangan reguler dan juga menyediakan alat-alat kebersihan. Secara keseluruhan, Bank meyakini bahwa usaha-usaha yang dilakukan untuk melindungi para karyawan dari kecelakaan kerja, pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja berstandar tinggi dan lingkungan kerja yang kondusif pasti akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 259 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan: Berinvestasi dalam Kemasyarakatan Kebijakan mengenai Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Bank bekerja dengan rekan internal dalam hal ini QNB Club yang terdiri atas para karyawan dan rekan eksternal seperti pemerintah, yayasan yang bergerak di bidang sosial, dan institusi pendidikan untuk membuat perbedaan yang nyata terhadap masalah nasional: kemiskinan dan kesadaran terhadap masalah keuangan. Dalam menegakkan tanggung jawab di bidang sosial, pendekatan yang dilakukan Bank berfokus pada pemberdayaan dan mengalirkan keuntungan untuk masyarakat secara umum dan komunitas yang kurang beruntung secara khusus. Aktivitas yang Berhubungan dengan Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Inisiatif pengembangan sosial dan komunitas yang dilaksanakan Bank terutama memiliki cakupan yang luas mulai dari berkontribusi secara inansial, berkolaborasi dalam acara dan program penting, para karyawan menjadi sukarelawan dan bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan untuk meningkatkan literasi keuangan. Program-program yang dijalankan memang berbeda dari waktu ke waktu, namun Bank terus ikut serta dalam program OJK untuk mendorong partisipasi ekonomi dan inklusi sosial, mendorong kompetisi dan eisiensi pasar dalam bidang layanan keuangan, dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2015, kegiatan sosial Bank berfokus pada meningkatkan inklusi sosial, literasi keuangan, dan pemberantasan kemiskinan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara umum. Berikut detil dari kegiatan- kegiatan tersebut: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 260 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Tanggung Jawab Produk dan Nasabah Kebijakan mengenai Tanggung Jawab Produk dan Nasabah Bank sangat fokus dalam hal memberikan jaminan kepuasan dan keamanan bagi nasabah. Bagi Bank, kepuasan dan keamanan nasabah merupakan kunci dari perkembangan bisnis dan oleh karena itu menjadi bagian paling fundamental dari layanan kami. Bank berkomitmen untuk melaksanakan beragam inisiatif yang diperlukan untuk memastikan bahwa harapan dan kebutuhan nasabah bisa terpenuhi baik secara teknis maupun layanan. Dari sisi keamanan, Bank telah mematuhi ketentuan dan peraturan terkait perlindungan konsumen dan penanganan keluhan sebagaimana dijabarkan berikut ini: 1. Undang-undang No. 7 tahun 1992 mengenai Perbankan, yang diamandemen pada Undang-undang No. 10 tahun 1998 2. Undang-undang No. 8 tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1POJK.072013 mengenai Perlindungan Konsumen dalam Bidang Layanan Keuangan 4. Peraturan Bank Indonesia No. 77PBI2005 mengenai Penanganan Keluhan Konsumen, seperti yang diamandemen dalam Peraturan BI No. 1010PBI2008 5. Peraturan Bank Indonesia No 76PBI2005 mengenai Transparansi Informasi Produk Perbankan dan Pemanfaatan Data Pribadi Konsumen 6. Surat Edaran Bank Indonesia No. 151DPNP mengenai Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit 7. Undang-undang No. 8 tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1POJK.072013 mengenai Perlindungan Konsumen dalam Bidang Layanan Keuangan Komitmen Bank terhadap tanggung jawab produk dan nasabah terutama tercermin dalam didirikannya fasilitas Contact Center pada tahun 2013. Pertama kali diperkenalkan pada bulan Januari 2013 untuk menanggapi migrasi sistem core banking Bank, Contact Center tersebut awalnya berfungsi sebagai hotline untuk menangani keluhan dan menjawab pertanyaan nasabah. Layanan ini tersedia sepanjang waktu di nomor +62 21 300 553 00. Lebih lanjut lagi, Bank telah membentuk dan menerapkan mekanisme lain yang berhubungan dengan perlindungan konsumen seperti gambaran tindak lanjut terhadap keluhan, biaya penyelesaian masalah dari keluhan yang diterima, dan Program Peningkatan Layanan Pelanggan. Selain itu, untuk mendukung dan melindungi kepentingan nasabah, Bank juga menyediakan berbagai media komunikasi bagi pada nasabah seperti email contact. centerqnb.co.id, pertemuan tatap muka dengan staf front liner kami, dan lainnya. Di samping saluran-saluran komunikasi tersebut, Bank juga memiliki layanan Mitra Bisnis dengan nomor +62 21 300 553 05 untuk memberikan layanan perbankan yang optimal bagi nasabah Perbankan Korporasi termasuk untuk menjawab pertanyaan seputar rekening dan fasilitas pinjaman. Aktiitas yang Berhubungan Dengan Tanggung Jawab Produk dan Nasabah Contact Center QNB Indonesia Melalui Contact Center QNB Indonesia yang melayani selama 24 jam, Bank berharap pelanggan dapat lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan informasi dan jawaban atas pertanyaan mereka inginkan terkait produk dan layanan perbankan. Layanan ini juga menerima saran dan menangani keluhan dari nasabah. Contact Center tersebut akan menampung hal tersebut dan kemudian meneruskannya kepada unit kerja bersangkutan untuk memberikan solusi yang sesuai dan akurat. Pada tahun 2015, jumlah total panggilan telepon masuk ke Contact Center adalah 16.785 panggilan, meliputi pertanyaan mengenai produklayanan, masukan dan feedback, serta keluhan mengenai jaringan ATM Bersama dan QPL. Semua pertanyaan telah ditangani sesuai dengan Tingkat Layanan yang ditentukan oleh Bank dan nasabah telah menerima respon yang akurat dan cepat sesuai dengan yang mereka harapkan. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 261 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pengelolaan Keluhan Pelanggan Untuk menjaga kepuasan nasabah, Bank terus meninjau dan mengevaluasi pengelolaan dan penanganan keluhan sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan nasabah. Setiap keluhan yang diterima Bank melalui saluran komunikasi yang tersedia ditindaklanjuti secara cepat untuk memberikan solusi terbaik bagi masalah nasabah. Sementara itu, saran- saran yang ditujukan kepada Bank dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan kami terhadap nasabah. Pada tahun 2015, bank menerima 286 keluhan terdiri dari 281 kasus terselesaikan. Program Peningkatan Layanan melalui Perluasan Jaringan Bagi Bank, akses pelanggan juga merupakan bagian penting dari peningkatan layanan. Oleh karena itu, Bank terus melakukan perluasan jaringan yang selektif dan strategis untuk memudahkan akses pelanggan. Pada tahun 2015, Bank membuka beberapa cabang baru untuk meningkatkan jaringan layanan, memindahkan sejumlah kantor cabang ke lokasi yang lebih baik, dan membangun lebih banyak jaringan ATM; baik di dalam kantor maupun di luar kantor. Melalui pengembangan kantor dan jaringan layanan, Bank berharap dapat menarik lebih banyak nasabah di berbagai kota di Indonesia. Program Literasi Keuangan Kontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat umum melalui layanan perbankan dan program literasi keuangan merupakan komponen utama dari tujuan dan program CSR yang dijalankan Bank. Bank meyakini bahwa peningkatan pemahaman masyarakat umum dan nasabah terhadap layanan perbankan dan keuangan akan membantu mereka untuk mengelola keuangan secara lebih baik. Untuk mendukung program literasi keuangan, Bank telah menerbitkan berbagai materi pembelajaran dan mengadakan sejumlah kegiatan seperti seminar dan program berbagi yang berkolaborasi dengan sejumlah institusi pendidikan berikut: 1. Sosialisasi Bank Indonesia, “Penggunaan Mata Uang Rupiah di Republik Indonesia” Bank mendukung program sosialisasi yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. Program tersebut diluncurkan pada 19 Agustus 2015 di restoran Entrada, Jakarta. Kegiatan tersebut mencakup sosialisasi dan sesi Tanya Jawab mengenai “Penggunaan Mata Uang Rupiah di Republik Indonesia” dengan dihadiri 82 nasabah Bank, yang terdiri atas nasabah Corporate Banking dan Commercial Banking. Melalui program ini, Bank berharap bahwa para nasabahnya akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam perihal keuangan terkait penggunaan mata uang Rupiah dalam bisnis kontrak dengan entitas lokal atau asing berdasarkan peraturan yang berlaku. 2. QNB Indonesia mengunjungi Sekolah—Tarsisius 2 dan Al Izhar Pondok Labu “Mari Menabung” merupakan program literasi keuangan yang dirancang oleh Bank untuk memberikan edukasi perbankan bagi para siswa dengan harapan bahwa mereka akan menyadari pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini. Pada tahun 2015, Bank mengunjungi 2 dua Sekolah Menengah Atas di Jakarta: Tarsisius 2 dan Al Izhar Pondok Labu untuk berbagi dan mengajarkan siswa SMA mengenai pengelolaan keuangan dan solusi perbankan. Program yang dilaksanakan pada tanggal 10 dan 19 November 2015 tersebut dihadiri oleh 212 siswa dan 30 guru dari SMA Tarsisius 2 dan 60 siswa dan 10 guru SMA Al Izhar Pondok Labu. 3. The Banks Direktur Kepatuhan as a guest lecturer in Jenderal Soedirman University untuk memberikan kuliah umum dengan topik Peningkatan Keunggulan Daya Saing Perbankan dalam Menghadapi MEA 2016, yang dihadiri 70 audiensi. jumlah Panggilan 2015 terselesaikan kategori 12.679 286 3.820 16.785 12.679 281 3.820 16.780 Informasi Perbankan Keluhan Lainnya jumlah Data Panggilan Masuk ke Contact Center tahun 2015 262 Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Pern yat aan Pert anggungja w aban Lapor an T ahunan 2015 263 Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 264 Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 muthu Chidambaram Komisaris grant eric Lowen Komisaris Ali Ahmed Z A Al-kuwari Komisaris Utama suroto moehadji Komisaris Independen muhammad Anas malla Komisaris Independen djoko sarwono Komisaris Independen Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank QNB Indonesia Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Yang bertandatangan Lembar Pertanggungjawaban Dewan Komisaris Direksi 265 Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Andrew McGregor Duf Direktur Utama Azhar bin Abdul wahab Direktur Bisnis Lloyd william Rolston Direktur Risiko Rusli Direktur Operasional windiartono tabingin Direktur Kepatuhan novi mayasari Direktur Sumber Daya Manusia Inf ormasi Tambahan Informasi Tambahan 268 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Proil Pejabat Eksekutif Bambang Wijayanto - Head of Legal Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Legal Division sejak 21 November 2014. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga pada tahun 1996 and Pascasarjana dalam bidang Hukum Law dari Universitas Indonesia pada tahun 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Legal Policy, Advisory Special Transaction Head di PT Bank UOB Indonesia dan Legal Policy and Procedure Support Department Head di PT Bank International Indonesia Tbk BII. Caroline Halim - Head of Risk Management Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Risk Management Division sejak 20 Februari 20 2012. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1986. Sebelumnya, beliau menjabat sebagi VP Risk Management Group Head di PT Bank ICB Bumiputera Tbk dan VP Credit Risk Analytic Management Group Head di PT Bank CIMB Niaga Tbk. Denny Soedharmo - Head of General Services Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of General Services Division sejak 12 Mei 2014. Meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1998 Pascasarjana dalam bidang Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 2010. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai GM Facility General Services di BAT Bentoel Group; Head of Facility Management – Corporate Real Estate di Bank Ekonomi member of HSBC Group; Head of Property and Facility Management Services di Bank ABN AmroRBS; dan Project Manager - HR General Afairs at Astra International. Edwin Tanu Teintang - Head of Retail Product Development Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Retail Product Development Division sejak 12 Maret 2012. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1992 gelar Pascasarjana dari National University of San Diego pada tahun 1994. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Liabilities and Banking Services Business Head PT Bank Danamon Tbk; Direktur Marketing Distribution and Product Management di Syailendra Capital; Business and Product Development Head di PT Mandiri Manajemen Investasi. Elquino Simanjuntak - Head of Corporate Credit Risk Credit Administration Warga Negara Indonesia. Belliau diangkat sebagai Head of Corporate Credit Risk Credit Administration sejak 6 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Adventist University of the Philippines Pascasarjana di bidang Finance dari Ateneo de Manila University, Philippines pada tahun 2003. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Syndication Distribution Head di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 1 November 2013; Head Structured Debt, Metals Mining di PT Bank BNP Paribas Indonesia, Senior Manager – Coverage Indonesia di Standard Bank, Singapore, dan sejumlah posisi lainnya di Standard Chartered Bank, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Ervin Gumilar - Head of SME Credit Review Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of SME Credit Review sejak 1 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana Keuangan dari California State University Fresno pada tahun 1992. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Commercial Credit Support di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 1 Juli 2012. Beliau juga pernah menempati posisi Commercial Credit Review Group Head di PT Bank CIMB Niaga Tbk. Glenn Ranti - Head of Corporate Communication Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Corporate Communication sejak 4 Maret 2013. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Hospitality Industry dari International Hotel School, Inggris pada tahun 1995. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Marketing Communication Head di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 2 Januari, 2012; dan VP – Regular Savings Segmentation Group Head di PT CIMB Niaga Tbk. Indra Utama Nasution - Head of Corporate Banking Financial Institution Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Corporate Banking Financial Institution Division sejak 7 Juni 2013. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Illinois University, Carbondale pada tahun 1990. Sebelumnya, beliau menjabat beberapa posisi di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ; Corporate Banking Team Leader di PT Bank Danamon Indonesia Tbk; HSBC, ABN AMRO, dan Standard Chartered Bank di Indonesia. Informasi Tambahan 269 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Joseph Puradi Wirakotan - Head of Retail Banking Credit Review Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Retail Banking Credit Review Division sejak 1 Februari 2013. Meraih gelar Sarjana dalam bidang Applied Science dari Swinburne University of Technology pada tahun 1991.sebelumnya, beliau menjabat sebagai SVP Customer Relationship Management System di HSBC; Group Head of Consumer Risk di PT Bank ICB Bumiputera Tbk; Deputy Head of Card Center Division di PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII; dan AVP Consumer Banking di ABN AMRO Bank. Beliau juga merupakan lulusan program management trainee di Citibank pada tahun 1994. Joyce Puspa Chandrayani – Head of QNB First Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of QNB First Division sejak 11 Agustus 2014. Meraih gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Widya Karya, Malang, pada tahun 1987. Sebelumnya, beliau sempat menduduki jabatan Regional Head for Consumer Banking di Standard Chartered Bank dan juga Regional Head of Priority Banking, Consumer Banking - Head of ETB New Business, Usage Acquisition Manager; and CC Product CCPL Portfolio Manager di Standard Chartered Bank. Lina - Head of Corporate Secretary Proil Lina dapat ditemukan di bagian Head of Corporate Secretary dari Laporan Tahunan ini. M. Agus S. Meliala - Head of Commercial Banking Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Commercial Banking Division sejak 2 Juni 2014. Meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1996. Sebelummya, beliau menjabat sebagai Regional Head PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 9 Januari 2012, Regional Commercial Banking for East Indonesia dan Commercial Area Manager Jakarta di PT Bank UOB Indonesia; dan Deputy Business Head of Corporate Banking at PT UOB Buana Tbk. Monica Riesanty Wahyudi- Head of Client Service Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Client Services Division sejak 1 Juni 2012. Meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1992. Sebelumnya, beliau menempat posisi sebagai Commercial Banking Middle Oice Division Head di PT Bank UOB Indonesia; Commercial Banking Business Development di Royal Bank of Scotland; dan Branch Manager di ABN AMRO Bank NV. Novy Angela Andow - Head of Treasury Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Treasury Division sejak 1 April 2015. Meraih gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Katolik Atmajaya pada tahun 1994. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Treasury Sales Head sejak 3 Februari 2014; Director of Corporate Risk Solution di Royal Bank of Scotland Indonesia; Team Leader di ABN AMRO Bank; dan Treasury Sales at American Express Bank. Rasmoro Pramono Aji - Head of Network Distribution Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Network and Distribution Division sejak 24 Juni 2013. Meraih gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1989. Beliau juga merupakan lulusan Oicer Development Bank ODP dari Bank Bali pada tahun 1991. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Head of Customer Acquisition Team-Privilege Banking di PT Bank UOB Indonesia; Head of Integration Retail Indonesia di Royal Bank of Scotland; Head of Islamic Bank di Royal Bank of Scotland Indonesia; dan Head of National Sales, Consumer Finance, dan Head of Distribution - Van Gogh Preferred Banking di ABN AMRO Indonesia. R. Andi Kartiko Utomo – Head of E Banking Non Traditional Channel Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of E Banking Non Traditional Channel sejak 5 Oktober 5 2015. Meraih Sarjana Pemasaran dari Universitas Brawijaya, Malang, dan Pascasarjana dalam bidang Manajemen Management dari IPMI Business School pada tahun 2009. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Vice President Digital Payment Mobile Banking di PT Telkomsel Indonesia; Director of Sales Distribution di PT Blackberry Indonesia, Senior Country Manager di Western Union Company, General Manager Mobile Division di Samsung Coproration, dan sejumlah posisi lainnya di PT Philip Morris Indonesia dan Mead Johnson Indonesia. Informasi Tambahan 270 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Rr. Utami Tjipto - Head of Compliance Procedure Proil Rr. Utami Tjipto dapat ditemukan di bagian Head of Compliance Procedure dari Laporan Tahunan ini. Slamet Riyadi - Head of IT Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of IT Division sejak 5 Oktober 2015. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pasundan, Bandung pada tahun 1995 dan Pascasarjana dalam bidang Ekonomi di Universitas Padjajaran University, Bandung pada tahun 2002. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of E-Financial Services di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 1 Juli 2015; Business Development Head di PT Bank QNB Indonesia Tbk, Assistant Vice President Product Solution Management dan sejumlah posisi lainnya di PT Bank BNI Persero Tbk. Tenny Prasetya WJ - Head of Structured Finance Advisory Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Structured Finance and Advisory Division sejak 1 Februari 2013. Meraih gelar Sarjana di bidang Business Management dari University of Maryland, AS pada tahun 1994 and Pascasarjan di bidang International Management dari United Business of Institute, Brussels, Belgia pada tahun 1995. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Head of Indonesia Coverage di Standard Bank, Singapura; Senior Banker, Corporate Banking di PT Bank Danamon Indonesia Tbk; dan Director of Local Corporate team di Standard Chartered Bank. Thomas Hartono Tulus – Head of Transaction Services Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Transaction Services sejak 1 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1994 dan Pascasarjana di bidang International Management dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1998. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Strategic Planning Head sejak bergabung dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk pada tahun 2012. Beliau juga pernah menempati posisi sebagai Strategic Planning, Product Development, dan Marketing di PT Bank UOB Indonesia, ABN AMRO Bank NV, Bank Danamon Indonesia, dan Lippobank. Titis Satryo Utomo - Head of Alternate Channel Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Alternate Channel Division sejak 10 Januari 2014. Meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1996. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Vice President 2 VP 2 of Business Development Acquisition for Retail Unsecure Business di PT Bank UOB Indonesia; Vice President VP for consumer Finance Acquisition di Bank ANZ Indonesia; AVP for Consumer Finance Acquisition di Bank ABN Amro Indonesia; dan Personal Lending Product Manager di Citibank N.A. Tomi Parisianto Wibowo - Head of Finance and Accounting Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Finance and Accounting Division sejak 3 Juni 2013. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1997 dan sertiikasi akuntan publik dari Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2002 serta sertiikasi Chartered Accountant pada tahun 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Vice President of Financial Control Group Head di PT Bank ICB Bumiputera Tbk, Jakarta. Beliau juga pernah mengepalai beberapa penugasan audit keuangan di Divisi Financial Assurance di PricewaterhouseCoopers PwC, Jakarta dan Ernst Young EY, Jakarta. Tota Melanie Loembantobing - Chief Auditor Proil Tota Melani Loembantobing dapat ditemukan di bagian Kepala Internal Audit dari Laporan Tahunan ini. Wendriani Ika Lukito - Head of Commercial Credit Support Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Head of Commercial Credit Support sejak 1 Juli 2015. Meraih gelar Sarjana Keuangan dari California State University of Fullerton, United States pada tahun 2005. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Area Manager Commercial Banking di PT Bank QNB Indonesia Tbk sejak 4 Maret 2013; Relationship Manager for Large Commercial Division dan Business Manager for Commercial Banking Division di PT Bank UOB Buana. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai SVP Customer Relationship Management System di HSBC; Group Head of Consumer Risk di PT Bank ICB Bumiputera Tbk; Deputy Head of Credit Card Division di PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII; dan Head of Credit Approval Division dan Head of Collection Division di ABN AMRO Bank. Informasi Tambahan 271 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Biro Administrasi Efek PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property 2nd Floor Jl. Perintis Kemerdekaan Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210 Tel: +62 21 478 815 15 Fax: +62 21 470 969 7 Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro Surja, a member Firm of Ernst Young Global Limited Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel: +62 21 528 950 00 Fax: +62 21 528 941 00 Notaris Notaris Fathiah Helmi, SH Graha Irama Lt. 6 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 12 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Tel: +62 21 529 073 04-6 Fax.: +62 21 526 113 6 Lembaga Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower - Senayan City 17th Floor Jl.Asia Afrika Lot.19, Jakarta 10270 INDONESIA Tel: +62 21 727 823 80 Fax: +62-21 727 823 70 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Bursa Efek Indonesia PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 - Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 051 5 Fax: +62 21 515 415 3 Email: listingidx.co.id Website: www.idx.co.id KSEI PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Indonesia Tel: +62 21 515 285 5 Fax: +62 21 529 911 99 Toll Free : 080 018 657 34 Email : helpdeskksei.co.id Website : www.ksei.co.id Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Corporate Communication PT Bank QNB Indonesia Tbk QNB Tower, 18 Parc SCBD Jl. Jendral Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 515 5 Fax: +62 21 515 538 8 Email: corporate.communicationqnb.co.id Informasi Tambahan 272 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Alamat Jaringan Kantor jAkARtA Bank QNB Indonesia KC SCBD QNB Tower Lantai Dasar, 18 Parc SCBD, Jl. Jenderal Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 505 8 Fax: +62 21 515 538 8 Bank QNB Indonesia KCP Central Park Komplek Central Park Ruko Garden Shopping Arcade Blok Beaufort 8 No.8 EJ Jl. Tanjung Duren Raya Kav. 5-9 Jakarta 11470 Tel: +62 21 292 064 00 Fax: +62 21 292 064 01 Bank QNB Indonesia KCP Green Garden Rukan Golden Green No.7 Jl.Kedoya Raya, Kedoya Utara Jakarta 11520 Tel: +62 21 581 913 3 Fax: +62 21 582 912 6 Bank QNB Indonesia KCP Kapuk Komplek Duta Harapan Indah Jl. Kapuk Muara Blok A6 No. 7 Jakarta 14460 Tel: +62 21 668 342 9 Fax: +62 21 662 696 1 Bank QNB Indonesia KCP Menara Jamsostek Gedung Menara Jamsostek Lantai Dasar, Menara Selatan Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 38 Jakarta 12710 Tel: +62 21 252 548 0 Fax: +62 21 252 547 0 Bank QNB Indonesia KCP Muara Karang Jl. Muara Karang Blok B VIII Timur no. 75 Jakarta 14450 Tel: +62 21 662 630 8 Fax: +62 21 667 805 0 Bank QNB Indonesia KCP Permata Hijau The Belleza Shopping Arcade Apart. Belleza Arteri Permata Hijau Jl. Letnan Jenderal Soepono No.34, Blok Sa-06, Kebayoran lama Jakarta 12240 Tel: +62 21 299 160 22 Fax: +62 21 299 161 60 Bank QNB Indonesia KCP Pluit Ruko Sentra Bisnis Pluit Jl. Pluit Sakti Raya No. 28 Blok A.12 Jakarta 14450 Tel: +62 21 668 172 2 Fax: +62 21 668 122 6 Bank QNB Indonesia KCP Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda no. 28L Jakarta 12240 Tel: +62 21 728 953 77 Fax: +62 21 723 803 6 Bank QNB Indonesia KCP Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Blok I No. 19 Jakarta 11610 Tel: +62 21 583 546 66 Fax: +62 21 583 576 66 Bank QNB Indonesia KCP Mega Kuningan Gedung Kantor Taman A9 Blok A9B9 unit A1 Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950 Tel: +62 21 576 108 8 Fax: +62 21 576 107 7 Bank QNB Indonesia KCP Mangga Dua Mangga Dua Blok E IV No. 4 Jakarta 14430 Tel: +62 21 600 987 0 Fax: +62 21 600 987 1 Bank QNB Indonesia KCP Sunter Jl. Danau Sunter Utara Blok G7 Kav. 1 No. 7 Sunter Podomoro Jakarta 14350 Tel: +62 21 653 030 66 Fax: +62 21 653 031 10 Bank QNB Indonesia KC Tanah Abang Jl. KH. Fachrudin 36 Blok BB No. 2 Tn. Abang Bukit Jakarta 10250 Tel: +62 21 398 317 08 Fax: +62 21 344 046 8 Bank QNB Indonesia KCP Kelapa Gading Jl. Boulevard Blok LB-3 No. 22 Jakarta 14240 Tel: +62 21 453 303 3 Fax: +62 21 453 305 5 Bank QNB Indonesia KC Kebayoran Jl. Panglima Polim No. 9 - 10 Jakarta 12160 Tel: +62 21 727 973 23 Fax: +62 21 723 411 1 Bank QNB Indonesia KCP Pulo Gadung Pulo Gadung Trade Center Jl Raya Bekasi KM 21, Ruko A220 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13920 Tel: +62 21 468 002 22 Fax: +62 21 468 003 00 Informasi Tambahan 273 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 tAngeRAng Bank QNB Indonesia KCP Alam Sutera Perumahan Alam Sutera Komp. Pertokoan Sutera Niaga I No. 35, Jl. Raya Serpong Tangerang 15310 Tel: +62 21 539 933 2 Fax: +62 021 539 933 8 bekAsi Bank QNB Indonesia KCP Bekasi Jl. Margonda Raya No.197 A Depok 16423 Tel: +62 21 772 189 99 Fax: +62 21 772 189 89 Bank QNB Indonesia KCP Jababeka Cikarang Komplek Ruko Capitol Business Park Blok 2A, Jl. Niaga Raya, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530 Tel: +62 21 898 358 90 Fax: +62 21 898 358 95 bAndung Bank QNB Indonesia KC Bandung Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 11 Dago Bandung 40116 Tel: +62 22 842 810 91 Fax: +62 22 422 286 0 Bank QNB Indonesia KCP Bandung BKR Jl. BKR No. 100 Bandung 40254 Tel: +62 22 522 586 8 Fax: +62 22 522 288 3 suRAbAyA Bank QNB Indonesia KC Surabaya Darmo Jl. Raya Darmo No. 108 Surabaya 60264 Tel: +62 31 568 753 0 Fax: +62 31 567 809 0 Bank QNB Indonesia KCP Surabaya Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No. 88 Surabaya 60161 Tel: +62 31 354 268 83 Fax: +62 31 354 263 1 Bank QNB Indonesia KCP Surabaya Ngagel Kom. Pertokoan RMI D1-D2 Jl. Ngagel Jaya Selatan Surabaya 60238 Tel: +62 31 501 324 2 Fax: +62 31 501 324 5 semARAng Bank QNB Indonesia KC Semarang Gajah Mada Jl. Gajah Mada No.101 B Semarang 50134 Tel: +62 24 865 690 99 Fax: +62 24 865 690 88 Bank QNB Indonesia KCP Semarang MT. Haryono Jl. MT. Haryono No. 729 Semarang 50242 Tel: +62 24 844 899 9 Fax: +62 24 844 399 9 dePOk Bank QNB Indonesia KCP Depok Jl. Margonda Raya No.197 A Depok 16423 Tel: +62 21 772 189 99 Fax: +62 21 772 189 89 Bank QNB Indonesia KC Gajah Mada Mediterania Gajah Mada Tower Alpha No. TUD16 Lt. UG Jl. Gajah Mada No. 174 Jakarta 11130 Tel: +62 21 630 215 1 Fax: +62 21 630 215 2 Bank QNB Indonesia KCP Roxy Komp. Ruko Roxy Mas Jl. K. H. Hasyim Ashari Blok E1 No.6 Kel. Cideng Jakarta Pusat 10150 Tel: +62 21 638 595 55 Fax: +62 21 638 522 55 Informasi Tambahan 274 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 PemAtAng siAntAR Bank QNB Indonesia KC Pematang Siantar Jl. Sutomo No. 5L Pematang Siantar 21117 Tel: +62 622 296 66 Fax: +62 622 246 91 bALikPAPAn Bank QNB Indonesia KC Balikpapan Jl. Jend Sudirman No. 353 Balikpapan 76114 Tel: +62 542 882 095 5 Fax: +62 542 882 095 6 PALembAng Bank QNB Indonesia KC Palembang Jl. Jenderal Sudirman No. 589-592 Kel. 20 Ilir III, Kec. Ilir Timur 1 Palembang 30128 Tel: +62 711 318 853 Fax: +62 711 318 854 bAtAm Bank QNB Indonesia KC Batam Komplek Jodoh Square Blok A No. 2 - 3 Jl. Raja Ali Haji Sei Jodoh Batam 29453 Tel: +62 778 456 126 Fax: +62 778 424 281 mAkAssAR Bank QNB Indonesia KC Makassar Jl. Veteran No. 402 Makassar 90124 Tel: +62 411 853 422 Fax: +62 411 856 292 medAn Bank QNB Indonesia KC Medan Pemuda Jl. Pemuda no. 5 Medan 20151 Tel: +62 61 415 292 9 Fax: +62 61 415 565 6 Bank QNB Indonesia KCP Medan Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 164 Medan 20212 Tel: +62 61 456 222 7 Fax: +62 61 453 119 6 Bank QNB Indonesia KCP Medan Sutomo Jl. Sutomo No. 128 Medan 20213 Tel: +62 61 736 250 0 Fax: +62 61 734 323 3 Bank QNB Indonesia KCP Medan Asia Jl. Asia No. 97P Medan 20212 Tel: +62 61 735 111 8 Fax: +62 61 735 295 7 Bank QNB Indonesia KCP Medan Petisah Jl. Rotan No. 65 Medan 20112 Tel: +62 61 453 761 6 Fax: +62 61 452 350 1 Bank QNB Indonesia KCP Medan Bogor Jl. Bogor No. 55 Medan 20212 Tel: +62 61 452 336 2 Fax: +62 61 453 611 6 Bank QNB Indonesia KCP Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 88C Medan 20239 Tel: +62 61 664 103 1 Fax: +62 61 664 103 2 Bank QNB Indonesia KCP Medan Centre Point Komp. Ruko Centre Point Blok G No. 19, Kel. Gang Buntu, Kec. Medan Timur Kota Medan, Sumatera 20231 Tel: +62 61 805 108 78 Fax: +62 61 805 104 89 PAsuRuAn Bank QNB Indonesia KCP Pasuruan Ruko Grand Parimas Blok A-6 Jl. Panglima Sudirman Pasuruan – 67115 Tel: +62 343 564 577 7 Fax: +62 343 564 566 6 Informasi Tambahan 275 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 denPAsAR Bank QNB Indonesia KC Renon Jl. Raya Puputan Renon No. 58A Denpasar 80234 Tel: +62 361 233 777 Fax: +62 361 239 779 PekAnbARu Bank QNB Indonesia KCP Pekanbaru Riau Jl. Riau No. 149 G Pekanbaru 28282 Tel: +62 761 444 68 Fax: +62 761 444 70 Bank QNB Indonesia KC Pekanbaru Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 303 305 Pekanbaru 28112 Tel: +62 761 333 08 Fax: +62 761 333 98 Bank QNB Indonesia KCP Pekanbaru Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 305 Pekanbaru 28155 Tel: +62 761 429 91 Fax: +62 761 429 89 Bank QNB Indonesia KCP Mal Pekanbaru Lantai Dasar Blok A402 Jl. Jend. Sudirman Pekanbaru 28112 Tel: +62 761 850 188 Fax: +62 761 850 198 276 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award Ref er ensi Krit eria P enilaian Annual R eport A w ar d 277 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award UMUM 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: » Sampul muka; » Samping; » Sampul belakang; dan » Setiap halaman. 4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun. Informasi memuat antara lain: » Penjualanpendapatan usaha; » Laba rugi; » Total laba rugi komprehensif; dan » Laba rugi per saham. 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun. Informasi memuat antara lain: » Jumlah investasi pada entitas asosiasi; » Jumlah aset; » Jumlah liabilitas; dan » Jumlah ekuitas. 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun. √ √ √ √ 9 8 11 halaman materi Penjelasan 278 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan graik. » Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. » Informasi dalam bentuk graik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 dua tahun buku terakhir. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 dua tahun buku terakhir. 5. Informasi memuat: » Jumlah obligasisukukobligasi konversi yang beredar; » Tingkat bungaimbalan; » Tanggal jatuh tempo; dan » Peringkat obligasisukuk. LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1. Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: » Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; » Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; » Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan » Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya jika ada. 2. Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: » Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala- kendala yang dihadapi perusahaan; » Analisis tentang prospek usaha; » Penerapan tata kelola perusahaan; dan » Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya jika ada. 3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: » Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; » Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; » Ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 12 NA 30-33 38-41 264-265 halaman materi Penjelasan 279 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award » Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. PROFIL PERUSAHAAN 1. Nama dan alamat perusahaan. Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website. 2. Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggaltahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan jika ada. 3. Bidang usaha. Uraian mengenai antara lain: » Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; » Kegiatan usaha yang dijalankan; dan » Produk danatau jasa yang dihasilkan. 4. Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi. 5. Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup: » Visi perusahaan; » Misi perusahaan; dan » Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh DireksiDewan Komisaris. 6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Informasi memuat antara lain: » Nama; » Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain; » Umur; » Pendidikan; » Pengalaman kerja; » Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris. 48 50-51 58-63 66-67 52 34-36 halaman materi Penjelasan 280 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. Informasi memuat antara lain: » Nama; » Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain; » Umur; » Pendidikan; » Pengalaman kerja; » Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Direksi. 8. Jumlah karyawan komparatif 2 tahun dan deskripsi pengembangan kompetensinya misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan. Informasi memuat antara lain: » Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; » Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; » Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; » Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan; dan » Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 9. Komposisi pemegang saham. Mencakup antara lain: » Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; » Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham; b. Nama Direktur dan Komisaris yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing- masing kurang dari 5. 10. Daftar entitas anak danatau entitas asosiasi. Informasi memuat antara lain: » Nama entitas anak danatau asosiasi; » Persentase kepemilikan saham; » Keterangan tentang bidang usaha entitas anak danatau entitas asosiasi; dan » Keterangan tentang status operasi entitas anak danatau entitas asosiasi telah beroperasi atau belum beroperasi. 11. Struktur grup perusahaan. Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle. 12. Kronologis pencatatan saham. Mencakup antara lain: » Kronologis pencatatan saham; 42-44 83-92 14 NA NA 15 halaman materi Penjelasan 281 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award » Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah saham; » Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan » Nama bursa di mana saham perusahaan dicatatkan. 13. Kronologis pencatatan efek lainnya. Mencakup antara lain: » Kronologis pencatatan efek lainnya; » Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; » Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan » Nama bursa di mana efek lainnya dicatatkan; dan » Peringkat efek. 14. Nama dan alamat lembaga danatau profesi penunjang pasar modal. Informasi memuat antara lain: » Nama dan alamat BAEpihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; » Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan » Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 15. Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir danatau sertiikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional. Informasi memuat antara lain: » Nama penghargaan danatau sertiikat; » Tahun perolehan; » Badan pemberi penghargaan danatau sertiikat; dan » Masa berlaku untuk sertiikasi. 16. Nama dan alamat entitas anak danatau kantor cabang atau kantor perwakilan jika ada. Memuat informasi antara lain: » Nama dan alamat entitas anak; dan » Nama dan alamat kantor cabangperwakilan. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anakcabangperwakilan agar diungkapkan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 1. Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai: » Penjelasan masing-masing segmen usaha. » Kinerja per segmen usaha, antara lain: NA 271 26 272-275 74-77 halaman materi Penjelasan 282 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award a. Produksi; b. Peningkatanpenurunan kapasitas produksi; c. Penjualanpendapatan usaha; dan d. Proitabilitas. 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan penurunan dalam bentuk narasi dan tabel, antara lain mengenai: » Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; » Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; » Ekuitas; » Penjualanpendapatan usaha, beban dan laba rugi, pendapatan komprehensif lain, dan total laba rugi komprehensif; dan » Arus kas. 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan. Penjelasan tentang: » Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan » Tingkat kolektibilitas piutang. 4. Bahasan tentang struktur modal capital structure, dan kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policy. Penjelasan atas: » Struktur modal capital structure; dan » Kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policies dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal. Penjelasan tentang: » Tujuan dari ikatan tersebut; » Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut; » Mata uang yang menjadi denominasi, dan » Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: Apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan. 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. Penjelasan tentang: » Jenis investasi barang modal; » Tujuan investasi barang modal; and » Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: Apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal agar diungkapkan. 93-103 103 104 105 105 halaman materi Penjelasan 283 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi, dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. Informasi memuat antara lain: » Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi; dan » Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 satu tahun mendatang. 8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: Apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 10. Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang aspek pemasaran atas produk danatau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 dua tahun buku terakhir. Memuat uraian mengenai: » Kebijakan pembagian dividen; » Total dividen yang dibagikan; » Jumlah dividen kas per saham; » Payout ratio; dan » Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun. Catatan: Apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan danatau manajemen yang dilaksanakan perusahaan ESOPMSOP. Memuat uraian mengenai: » Jumlah saham ESOPMSOP dan realisasinya; » Jangka waktu; » Persyaratan karyawan danatau manajemen yang berhak; dan » Harga exercise. 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana. Memuat uraian mengenai: 104 105 116-117 114-115 104 251 105 halaman materi Penjelasan 284 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award » Total perolehan dana; » Rencana penggunaan dana; » Rincian penggunaan dana; » Saldo dana; dan » Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana jika ada. 14. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabunganpeleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utangmodal. Memuat uraian mengenai: » Tujuan dilakukannya transaksi; » Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; dan » Sumber dana. Catatan: Apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. 15. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan danatau transaksi dengan pihak ailiasi. Memuat uraian mengenai: » Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan ailiasi; » Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; » Alasan dilakukannya transaksi; » Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; » Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan » Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: Apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. 16. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signiikan terhadap perusahaan. Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: Apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signiikan, agar diungkapkan. 17. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: Apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK 1. Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain: » Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; » Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi; » Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 105 105, 251 105-111 111-113 133-146 halaman materi Penjelasan 285 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award » Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan; » Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan » Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris. 2. Uraian mengenai Komisaris Independen. Meliputi antara lain: » Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan » Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 3. Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain: » Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; » Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan Direksi; » Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris; » Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; » Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Direksi; 4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi. Mencakup antara lain: » Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; » Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan » Pihak yang melakukan assessment. 5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi. Mencakup antara lain: » Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi; » Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan » Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 6. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung sampai kepada pemilik individu. Dalam bentuk skema or diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. 7. Pengungkapan hubungan ailiasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. Mencakup antara lain: » Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; » Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris; 135 164-178 142, 174 175 13 136, 167 halaman materi Penjelasan 286 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award » Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan atau pengendali; » Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan » Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. Catatan: Apabila tidak mempunyai hubungan ailiasi dimaksud, agar diungkapkan. 8. Komite Audit. Mencakup antara lain: » Nama dan jabatan anggota komite audit; » Kualiikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; » Independensi anggota komite audit; » Uraian tugas dan tanggung jawab; » Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan » Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 9. KomiteFungsi Nominasi dan Remunerasi. Mencakup antara lain: » Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi danatau remunerasi; » Independensi anggota komite nominasi danatau remunerasi; » Uraian tugas dan tanggung jawab; » Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi danatau remunerasi; dan » Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komitefungsi nominasi danatau remunerasi. » Kebijakan mengenai suksesi Direksi 10. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. Mencakup antara lain: » Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; » Independensi anggota komite lain; » Uraian tugas dan tanggung jawab; » Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan » Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 11. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan. Mencakup antara lain: » Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; » Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan » Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. 148-153 154-159 159-163 203-205 halaman materi Penjelasan 287 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award 12. Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tahun sebelumnya. Mencakup antara lain: » Keputusan RUPS tahun sebelumnya; » Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan » Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. 13. Uraian mengenai unit audit internal. Mencakup antara lain: » Nama ketua unit audit internal; » Jumlah pegawai auditor internal pada unit audit internal; » Sertiikasi sebagai profesi audit internal; » Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; » Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan » Pihak yang mengangkatmemberhentikan ketua unit audit internal. 14. Akuntan publik. Informasi memuat antara lain: » Jumlah periode akuntan publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; » Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; » Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik; dan » Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan. Catatan: Apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. 15. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Mencakup antara lain: » Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; » Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; » Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan » Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 16. Uraian mengenai sistem pengendalian intern. Mencakup antara lain: » Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; » Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional COSO – internal control framework; dan » Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 129-132 198-200 201-202 206-239 240 halaman materi Penjelasan 288 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award 17. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup. Mencakup antara lain informasi tentang: » Kebijakan yang ditetapkan manajemen; » Kegiatan yang dilakukan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengelolaan limbah perusahaan, dan lain-lain; dan » Sertiikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. 18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja. Mencakup antara lain informasi tentang: » Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan » Kegiatan yang dilakukan. Terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain. 19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Mencakup antara lain informasi tentang: » Kebijakan yang ditetapkan manajemen; » Kegiatan yang dilakukan; dan » Biaya yang dikeluarkan. Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. 20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. Mencakup antara lain: » Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan » Kegiatan yang dilakukan. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 21. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Mencakup antara lain: » Pokok perkaragugatan; » Status penyelesaian perkaragugatan; » Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan » Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait pasar modal, perbankan dan lainnya pada tahun buku terakhir atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi. Catatan: Dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. 256 257-258 255, 259 260-261 240-241 halaman materi Penjelasan 289 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award 22. Akses informasi dan data perusahaan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. 23. Bahasan mengenai kode etik. Memuat uraian antara lain: » Isi kode etik; » Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; » Penyebarluasan kode etik; » Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; dan » Pernyataan mengenai budaya perusahaan corporate culture yang dimiliki perusahaan. 24. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: » Penyampaian laporan pelanggaran; » Perlindungan bagi whistleblower; » Penanganan pengaduan; » Pihak yang mengelola pengaduan; dan » Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. 25. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: Apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya. 246-247 242-243 244-245 135, 166 INFORMASI KEUANGAN 1. Surat pernyataan Direksi danatau Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan. Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan. 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. 3. Deskripsi auditor independen di opini. Deskripsi memuat tentang: » Nama dan tanda tangan; » Tanggal laporan audit; dan » Nomor izin KAP dan nomor izin akuntan publik. Laporan Keuangan Laporan Keuangan Laporan Keuangan halaman materi Penjelasan 290 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award halaman materi Penjelasan 4. Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: » Laporan posisi keuangan neraca; » Laporan laba rugi komprehensif; » Laporan perubahan ekuitas; » Laporan arus kas; » Catatan atas laporan keuangan; dan » Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasiikasi pos-pos dalam laporan keuangannya jika relevan. 5. Perbandingan tingkat proitabilitas. Perbandingan laba rugi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 6. Laporan arus kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: » Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; » Penggunaan metode langsung direct method untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; » Pemisahan penyajian antara penerimaan kas danatau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan » Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. 7. Ikhtisar kebijakan akuntansi. Meliputi sekurang-kurangnya: » Pernyataan dan kepatuhan terhadap SAK; » Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; » Pengakuan pendapatan dan beban; » Imbalan kerja; dan » Instrumen keuangan. 8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: » Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; » Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan » Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan. Hal-hal yang harus diungkapkan: » Rekonsiliasi iskal dan perhitungan beban pajak kini; » Penjelasan hubungan antara beban penghasilan pajak dan laba akuntansi; Laporan Keuangan Laporan Keuangan- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Hal. 3-4 Laporan Keuangan- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Hal. 7-8 Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 2 Hal. 15-42 Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 34 Hal. 104-106 Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 2k Hal. 30, 20 Hal. 90 291 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award halaman materi Penjelasan » Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak LKP hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; » Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan » Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap. Hal-hal yang harus diungkapkan: » Metode penyusutan yang digunakan; » Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; » Metode dan asumsi signiikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap untuk model revaluasi atau pengungkapan nilai wajar aset tetap untuk model biaya; dan » Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasiikasi. 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi. Hal-hal yang harus diungkapkan: » Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentiikasi segmen yang dilaporkan; » Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; » Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan » Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan atau jasa, wilayah geograis dan pelanggan utama. 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan. Hal-hal yang harus diungkapkan: » Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasiikasinya; » Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; » Kebijakan manajemen risiko; » Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan » Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 13. Penerbitan laporan keuangan. Hal-hal yang diungkapkan antara lain: » Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan » Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 15 Hal. 85-86 Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 39 Hal. 113-114 Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 32 Hal. 99-103 Laporan Keuangan- Catatan Atas Laporan Keuangan 2b Hal. 16 292 PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award Lapor an Keuangan PT Bank QNB Indonesia Tbk Laporan keuangan t anggal 31 Desember 2015 dan unt uk t ahun yang berakhir pada tanggal t ersebut besert a laporan audit or independen Financial st at ements as of December 31, 2015 and for the year t hen ended wit h independent auditors’ report The original financial statements included herein are in Indonesian language. PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK QNB INDONESIA TBK FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Daftar Isi Table of Contents Halaman Page Board Of Directors‘ Statement Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Regarding The Responsibility on Jawab atas Laporan Keuangan The Financial Statements Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan ………………………………. 1-2 .………………………. Statement of Financial Position Laporan Laba-Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Komprehensif Lain …………………………………. 3-4 ............................ Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………………. …………… 5-6 ..………………………Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas………………………………………… 7-8 ….…………………………… Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan.................................. 9-118 ……………………..Notes to the Financial Statements language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 1 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 1 Januari January 1, 2014 31 Desember 31 Desember 31 Desember Catatan December 31 December 31 December 31 Notes 2015 2014 2013 ASET ASSETS Kas 2d,2f,5,32,36 45.432 52.653 56.633 Cash 2d,2f,2g,6,32, Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 33,36 1.710.947 1.425.155 818.168 Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 2d,2e,2f,2g Current accounts with other banks Pihak berelasi 2o,7,32,33, 172 198 252 Related party Pihak ketiga 34,36 30.974 43.126 18.786 Third parties Penempatan pada Bank Indonesia 2d,2f,2h,2o,8, Placements with Bank Indonesia dan bank-bank lain 32,33,36 2.111.813 3.324.797 1.242.652 and other banks 2d,2f,2i,9, Tagihan derivatif 32,33 2.921 849 3.600 Derivatives receivable Tagihan akseptasi 2d,2f,2o,2q,10, Acceptances receivable Pihak berelasi 32,33,36 24.995 - - Related parties Pihak ketiga 36.826 60.744 - Third parties Efek-efek yang dibeli 2f,2h,2o,11, Securities purchased under dengan janji dijual kembali 32,33 269.117 268.324 73.881 agreement to resell Kredit yang diberikan Loans Pihak berelasi 3.434 3.613 3.364 Related parties Pihak ketiga 20.826.610 15.102.507 8.205.178 Third parties Sub-total 20.830.044 15.106.120 8.208.542 Sub-total 2d,2e,2f,2h, Dikurangi: cadangan kerugian 2o,12,32,33, Less: allowance for penurunan nilai 34,36 41.740 12.461 10.860 impairment losses Neto 20.788.304 15.093.659 8.197.682 Net 2d,2f,2j,2o,13, Efek-efek 32,33,34,36 325.444 232.642 367.681 Securities Beban dibayar dimuka 14 108.443 57.114 43.881 Prepayments Aset pajak tangguhan, neto 2k,20 - - 11.867 Deferred tax assets, net Aset tetap Fixed assets setelah dikurangi akumulasi net of accumulated penyusutan masing-masing depreciation of Rp126,483, sebesar Rp126.483, Rp97.826, Rp97,826, and Rp75,489 as of dan Rp75.489 December 31, 2015, 2014, pada 31 Desember 2015, 2014, and January 1, 2014 dan 1 Januari 2014 December 31, 2013 31 Desember 2013 2l,2o,15 110.577 114.631 111.225 respectively Aset tak berwujud Intangible assets setelah dikurangi akumulasi net of accumulated amortisasi masing-masing amortization of Rp30,924, sebesar Rp30.924, Rp22.803 Rp22,803 and Rp15,553 as of dan Rp15.553 December 31, 2015, 2014, pada 31 Desember 2015, 2014, and January 1, 2014 dan 1 Januari 2014 December 31, 2013, 31 Desember 2013 2n,2o,16 45.670 42.370 34.192 respectively 2d,2f,2m,2o, Aset lain-lain, neto 32,36 146.014 122.756 70.847 Other assets, net TOTAL ASET 25.757.649 20.839.018 11.051.347 TOTAL ASSETS Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40 language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 2 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 1 Januari January 1, 2014 31 Desember 31 Desember 31 Desember Catatan December 31 December 31 December 31 Notes 2015 2014 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2d,17,36 337.357 252.785 178.304 Liabilities payable on demand Simpanan dari nasabah 2d,2e,2f,2p, Deposits from customers Pihak berelasi 18,32,34,36 1.040.738 260.199 44.342 Related parties Pihak ketiga 17.468.270 15.901.511 7.200.592 Third parties Simpanan dari bank-bank lain 2d,2e,2f,2p, Deposits from other banks Pihak berelasi 19,32,34,36 2.688.691 1.858.368 1.825.500 Related parties Pihak ketiga 490.420 4.962 27.500 Third parties Liabilitas akseptasi 2d,2e,2f,2q, Acceptances payable Pihak berelasi 10,32,34,36 24.995 52.739 - Related parties Pihak ketiga 36.826 8.005 - Third parties Liabilitas derivatif 2d,2f,2i,9,32 661 1.371 141.678 Derivatives payable Utang pajak penghasilan 2k,20 2.401 20.402 - Income tax payable Obligation for post-employment Liabilitas imbalan pasca-kerja 2r,21 80.619 63.892 42.954 benefits Liabilitas pajak tangguhan, neto 2k,20 42.324 7.031 - Deferred tax liabilities, net Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2d,2f,2k,32,36 155.213 142.732 88.645 Accruals and other liabilities 2d,2e,2s,22, Pinjaman Subordinasi 34,36 964.950 - - Subordinated loan TOTAL LIABILITAS 23.333.465 18.573.997 9.549.515 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp250 Share capital - par value of Rp250 Rupiah penuh per saham full amount per share Modal dasar - 32.000.000.000 Authorized - 32,000,000,000 Nilai penuh saham full amount shares pada 31 Desember 2015, 2014, as of December 31, 2015, 2014, dan 1 Januari 2014 and January 1, 2014 Desember 31, 2013 December 31, 2013 Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 8.757.145.997 8,757,145,997 full amount nilai penuh saham shares as of pada 31 Desember 2015 dan 2014, December 31, 2015 and 2014, 6.158.330.518 nilai penuh 6.158.330.518 full amount saham pada 1 Januari 2014 shares as of January 1, 2014 31 Desember 2013 1b,2s,23 2.189.287 2.189.287 1.539.583 December 31, 2013 Tambahan modal disetor - neto 2t,24 24.570 24.570 21.983 Additional paid-in capital - net Rugi yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok Unrealized loss on available - tersedia untuk dijual - setelah for-sale securities - pajak tangguhan 2j,13 - 58 - net of deferred tax Kerugian komprehensif lain 16.444 19.503 14.108 Other comprehensive loss Saldo laba defisit: Retained earnings deficit: Telah ditentukan penggunaannya 4.396 4.396 4.396 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 271.515 115.469 6.056 Unappropriated EKUITAS, NETO 2.424.184 2.265.021 1.501.832 EQUITY, NET TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 25.757.649 20.839.018 11.051.347 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40 language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 3 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31 Catatan Notes 2015 2014 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND OPERASIONAL EXPENSE Pendapatan bunga 2e,2v,26,34 2.040.582 1.221.121 Interest income 2e,2v,26, Beban bunga 34,37 1.351.331 814.499 Interest expense PENDAPATAN BUNGA - NETO 689.251 406.622 NET INTEREST INCOME PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME Provisi dan komisi 2w,27 194.258 174.801 Fees and commission Keuntungan transaksi mata Gain on foreign exchange uang asing - neto 2x 13.434 29.971 transactions - net Lain-lain 4.826 4.661 Others Total pendapatan operasional lainnya 212.518 209.433 Total other operating income BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban karyawan 2e,2r,29,34 375.743 292.603 Personnel expenses General and administrative Beban umum dan administrasi 2l,2n,30 225.106 149.612 expenses Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment nilai aset keuangan 2o,28 87.472 1.626 losses on financial assets Lain-lain 8.175 12.296 Others Total beban operasional lainnya 696.496 456.137 Total other operating expenses LABA OPERASIONAL 205.273 159.918 INCOME FROM OPERATIONS PENDAPATAN NON- NON-OPERATING OPERASIONAL - NETO 3.662 2.910 INCOME - NET LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME PENGHASILAN 208.935 162.828 TAX EXPENSE Beban pajak penghasilan 2k,20 52.889 41.303 Income tax expense LABA TAHUN BERJALAN 156.046 121.525 INCOME FOR THE YEAR Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40 language. Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 4 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN lanjutan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME continued For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31 Catatan Notes 2015 2014 PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE KOMPREHENSIF LAIN INCOME Pos-pos yang akan diklasifikasikan Items that will be classified to ke laba rugi: profit or loss: Perubahan nilai wajar efek-efek Fair value changes of yang tersedia untuk dijual 2j,13 77 77 available for sales securities Pajak penghasilan terkait Income tax relating dengan pendapatan to component of other komprehensif lainnya 19 19 comprehensive income 58 58 Pos-pos yang tidak akan Items that will not be diklasifikasikan ke laba rugi: classified to profit or loss: Keuntungan kerugian aktuarial Actuarial gain loss atas program manfaat pasti 21 4.078 7.193 on defined benefit plan Pajak penghasilan terkait dengan Income tax related to komponen pendapatan components of other komprehensif lainnya 1.019 1.798 comprehensive income 3.059 5.395 Keuntungan kerugian komprehensif, Other comprehensive lain setelah pajak 3.117 5.453 gain loss, net of tax Total penghasilan komprehensif Total comprehensive tahun berjalan 159.163 116.072 income for the year LABA PER SAHAM - DASAR EARNINGS PER SHARE - BASIC dalam Rupiah penuh 2u, 31 17,82 16,34 in full amount Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 5 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Penghasilan kerugian komprehensif lain Other comprehensive income loss Laba rugi yang belum direalisasi atas efek - efek dalam Kerugian kelompok tersedia aktuarial untuk dijual - atas program setelah manfaat Saldo laba Defisit Tambahan pajak tangguhan pasti Retained earnings Deficit modal disetor - Unrealized loss Actuarial Modal neto on available - losses on Telah ditentukan Belum ditentukan Total Catatan saham Additional paid- for-sale securities - defined- penggunaannya penggunaannya ekuitasTotal Notes Share capital in capital - net net of deferred tax benefit plan Appropriated Unappropriated equity Saldo 1 Januari 2013 890.447 19.458 8 17.327 4.396 10.642 847.424 Balance as of January 1, 2013 Laba tahun berjalan 2013 - - - - - 4.586 4.586 Income for the year 2013 Keuntungan aktuarial - neto setelah pajak - - - 3.219 - - 3.219 Actuarial gain - net of tax Rugi yang belum direalisasi atas efek- efek dalam kelompok tersedia untuk Unrealized loss on available-for-sale dijual - setelah pajak tangguhan 2k,13 - - 8 - - - 8 securities - net of deferred tax Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for berjalan 2013 - - 8 3.219 - 4.586 7797 the year 2013 Hasil emisi bersih dari Penawaran Net Proceeds from Limited Umum Terbatas III 24 649.136 2.525 - - - - 646.611 Public Offering III Saldo 31 Desember 2013 1.539.583 21.983 - 14.108 4.396 6.056 1.501.832 Balance as of December 31, 2013 Laba tahun berjalan 2014 - - - - - 121.525 121.525 Income for the year 2014 Rugi aktuarial - neto setelah pajak - - - 5.395 - - 5.395 Actuarial loss - net of tax Rugi yang belum direalisasi atas efek- efek dalam kelompok tersedia untuk Unrealized loss on available-for-sale dijual - setelah pajak tangguhan 2k,13 - - 58 - - - 58 securities - net of deferred tax Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 6 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITASlanjutan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY continued For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Penghasilan kerugian komprehensif lain Other comprehensive income loss Laba rugi yang belum direalisasi atas efek - efek dalam Kerugian kelompok tersedia aktuarial untuk dijual - atas program setelah manfaat Saldo laba Defisit Tambahan pajak tangguhan pasti Retained earnings Deficit modal disetor - Unrealized loss Actuarial Modal neto on available - losses on Telah ditentukan Belum ditentukan Total Catatan saham Additional paid- for-sale securities - defined- penggunaannya penggunaannya ekuitasTotal Notes Share capital in capital - net net of deferred tax benefit plan Appropriated Unappropriated equity Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for berjalan 2014 - - 58 5.395 - 121.525 116.072 the year 2014 Hasil emisi bersih dari Penawaran Net Proceeds from Limited Umum Terbatas IV 24 649.704 2.587 - - - - 647.117 Public Offering IV Saldo 31 Desember 2014 2.189.287 24.570 58 19.503 4.396 115.469 2.265.021 Balance as of December 31, 2014 Laba tahun berjalan 2015 - - - - 156.046 156.046 Income for the year 2015 Laba aktuarial - neto setelah pajak - - - 3.059 - - 3.059 Actuarial gain - net of tax Laba yang belum direalisasi atas efek- efek dalam kelompok tersedia untuk Unrealized gain on available-for-sale dijual - setelah pajak tangguhan 2k,13 - - 58 - - - 58 securities - net of deferred tax Total penghasilan komprehensif tahun Total comprehensive income for berjalan 2015 - - 58 3.059 - 156.046 159.163 the year 2015 Saldo 31 Desember 2015 2.189.287 24.570 - 16.444 4.396 271.515 2.424.184 Balance as of December 31, 2015 Setelah penyesuaian transisi PSAK No. 24 Revisi 2013 Catatan 40 After the transition adjustment to SFAS No. 24 Revised 2013 Note 40 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 7 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31 Catatan Notes 2015 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan bunga 1.962.530 1.148.062 Receipts from interest income Pembayaran bunga 1.352.619 774.240 Payments for interest expense Penerimaan provisi dan komisi 2w,27 196.278 177.231 Receipts from fees and commission Pembayaran provisi dan komisi 2w,27 2.020 2.430 Payments for fees and commission Pembayaran beban karyawan 292.892 258.560 Payments for personnel expenses Pembayaran imbalan pasca kerja 21 3.661 4.795 Payment for post employee benefit Pembayaran beban lainnya 434.659 266.328 Payments for other expenses Pembayaran pajak penghasilan 36.635 186 Payments for income tax Kenaikan penurunan Increase decrease in operating dalam aset operasi: assets: Efek-efek yang dibeli dengan Securites purchased under janji dijual kembali 794 194.443 agreement to resell Tagihan akseptasi 1.077 60.744 Aceptances receivable Kredit yang diberikan 5.749.537 6.905.935 Loans Beban dibayar dimuka 51.330 13.232 Prepayments Aset lain-lain 13 5.213 Other assets Kenaikan penurunan Increase decrease in operating dalam liabilitas operasi: liabilities: Liabilitas segera 84.571 74.481 Liabilities payable on demand Simpanan dari nasabah 2.347.497 8.916.777 Deposits from customers Simpanan dari bank-bank lain 1.315.781 10.330 Deposits from other banks Liabilitas akseptasi 1.077 60.744 Acceptances payable Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 14.000 14.053 Accruals and other liabilities Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in diperoleh dari aktivitas operasi 2.003.503 1.925.998 provided by operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penerimaan atas efek-efek yang telah jatuh tempo 232.411 370.008 Proceeds of matured securities Penempatan pada efek-efek 325.213 225.738 Placements in securities Hasil penjualan aset tetap 15 115 73 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap 15 25.673 30.584 Acquisition of fixed assets Perolehan aset tak berwujud 16 10.791 15.428 Acquisition of intangible assets Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in diperoleh dari aktivitasi investasi 129.151 98.331 provided by investing activities Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements. 8 PT BANK QNB INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS lanjutan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK STATEMENT OF CASH FLOWS continued For the Year ended December 31, 2015 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 DesemberYear ended December 31 Catatan Notes 2015 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOW FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan dari penerbitan Proceeds from issuance of Pinjaman Subordinasi 964.950 - Subordinated Loan Hasil emisi dari Penawaran Umum Proceeds from Limited Public Terbatas IV 1b - 649.704 Offering IV Beban emisi saham 24 - 2.587 Shares issuance costs Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas Net cash flows provided by pendanaan 964.950 647.117 financing activities NET DECREASE INCREASE PENURUNAN KENAIKAN NETO IN CASH AND KAS DAN SETARA KAS 1.167.704 2.671.446 CASH EQUIVALENTS PENGARUH FLUKTUASI KURS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE VALUTA ASING PADA KAS DAN RATE FLUCTUATION ON CASH SETARA KAS 221.113 37.992 AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS, CASH AND CASH EQUIVALENTS, AWAL TAHUN 4.845.929 2.136.491 AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS, CASH AND CASH EQUIVALENTS, AKHIR TAHUN 3.899.338 4.845.929 AT END OF YEAR Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: Kas 2b,5 45.432 52.653 Cash Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 2b,6 1.710.947 1.425.155 Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 2b,7 31.146 43.324 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank-bank lain - jatuh tempo and other banks - maturing dalam 3 bulan sejak tanggal within 3 months since the perolehan 2b,8 2.111.813 3.324.797 acquisition date 3.899.338 4.845.929 PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 9 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT Bank QNB Indonesia Tbk “Bank” didirikan pada tanggal 1 April 1913 dengan nama N.V Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited berdasarkan Akta No. 53 tanggal 28 April 1913 yang dibuat di hadapan Notaris Leonard Hendrik-Willem Van Sandick dan telah disetujui berdasarkan Besluit Gouverneur Generaal Hindia Belanda No. 58 tanggal 16 Juli 1913 dan diumumkan dalam Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 Tanggal 30 September 1913. PT Bank QNB Indonesia Tbk “the Bank” was established on April 1, 1913 under the name of N.V Chunghwa Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited based on the Notarial Deed No. 53 dated April 28, . 1913 of Notary Leonard Hendrik-Willem Van Sandick and was approved based on Besluit Gouverneur Generaal Hindia Belanda No. 58 dated July 16, 1913 and was published in the Extra Bijvougsel der Javasche Courant No. 78 dated September 30, 1913. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 191547U.M.II tanggal 28 Oktober 1958, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum. Based on Decree of the Minister of Finance No. 191547U.M.II dated October 28, 1958, the Bank started its operation as a commercial bank. Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. . 60 tanggal 10 Maret 1965 yang dibuat di hadapan Ong Kiem Lian, SH, notaris di Jakarta. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. J.A.56815 tanggal 3 Juli 1965 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 Nopember 1965, Tambahan No. 95. The Bank’s name was changed into PT Bank Kesawan based on the Deed of Articles of Association Amendment No. 60 dated March 10, . 1965 of Ong Kiem Lian, SH, notary public in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia currently the Minister of Laws and Human Rights in his Decree No. . J.A.56815 dated July 3, 1965 and was published in to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 95 dated November 26, .

1965, Addition No. 95.

Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 22 tanggal 25 . Juli 2001 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 . Desember 2001 dengan Surat Keputusan No. C-20973.HT.01.04.TH.2001 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 17 September 2002, Tambahan No. 11113. The change of the Bank’s status from a private company to a public company was effected by the Deed of Extraordinary Shareholders’ General Meeting No. 22 dated July 25, . 2001 of Fathiah Helmi, SH, notary public in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia dated December 27, 2001 in his Decree No. C- 20973.HT.01.04.TH.2001 and was published in to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. . 75 dated September 17, . 2002, Addition No. 11113. Dengan akuisisi saham Bank oleh Qatar National Bank SAQ pada tanggal 26 Januari 2011, nama Bank diubah menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 16 September 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Subsequently, following the acquisition of the Bank’s shares by Qatar National Bank SAQ on January 26, . 2011, the Bank’s name was changed into PT Bank QNB Kesawan Tbk based on the Deed of Extraordinary Shareholders’ General Meeting No. 23 dated September 16, 2011 of Fathiah Helmi, SH, notary public in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 10 1. UMUM lanjutan 1. GENERAL continued a. Pendirian dan Informasi Umum lanjutan a. Establishment and General Information continued No. AHU-51180.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 21 Oktober 2011 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 20 November 2012, Tambahan No. 72137. No. AHU-51180.AH.01.02 Year 2011 dated October 21, 2011 and was announced in Berita Negara Republik Indonesia No. 93 dated November 20, 2012, Addition No. 72137. Selanjutnya nama bank berubah menjadi PT. Bank QNB Indonesia Tbk. berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 23 Juli 2014. Akta ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-0613640.20.2014 tanggal 24 Juli 2014. Subsequently, the bank’s name was changed into PT. Bank QNB Indonesia Tbk. Based on The deed of Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 35 dated July 23, 2014. This deed was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with the Deed No. AHU- 0613640.20.2014 dated July 24, 2014. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 37 tanggal 27 Februari 2015 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum Hak Asasi Manusia No. AHU- 0004611.AH.01.02.2015 tanggal 24 Maret 2015 dan penerimaan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0018662 tanggal 24 Maret 2015. Susunan Direksi dan Komisaris terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 17 tanggal 9 Oktober 2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris di Jakarta yang penerimaan Perubahan Data Perseroan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03.0973678 tanggal 21 Oktober 2015. The Bank’s Articles of Association has been amended several times. The latest amendment was effected by Notarial Deed of Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 37 dated February 27, 2015 of Fathiah Helmi, SH, notary public in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No. AHU- 0004611.AH.01.02.2015 dated March 24, 2015 and The change of Articles of Association Amendment company was received and recorded into Database Sisminbakum of The Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03- 0018662 dated March 24, 2015. The latest composition of the Board of Directors and Commissioners is stated in deed of Minutes of Shareholders’ General Meeting No. 17 dated October 9, 2015 of Fathiah Helmi, SH, notary public in Jakarta which changes of Articles of Association Amendment company was received and recorded into Database Sisminbakum of The Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU- AH.01.03.0973678 dated October 21, 2015. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. According to article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking business. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 11 1. UMUM lanjutan 1. GENERAL continued a. Pendirian dan Informasi Umum lanjutan a. Establishment and General Information continued Bank memperoleh persetujuan sebagai Pedagang Valuta Asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28366UDDIR tanggal 4 Desember 1995. The Bank was granted a license to act as a Foreign Exchange Bank based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. . 28366UDDIR dated . December 4, 1995. Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28150KEPDIR tanggal 22 Februari 1996. The Bank was granted a license to conduct foreign exchange activities based on the Decree of the Director of Bank Indonesia No. . 28150KEPDIR dated . February 22, 1996. Bank memperoleh persetujuan menjadi Bank Persepsi Kas Negara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. . S-452MK.031996 tanggal 16 Agustus 1996. The Bank was granted a license as a National Cash Perception Bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. S-452MK.031996 dated . August 16, 1996. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kavling 52-53, Jakarta. Pada 31 Desember 2015, Bank mempunyai 1 kantor pusat non-operasional, 15 kantor cabang, 34 kantor cabang pembantu dan 62 ATM di seluruh Indonesia. Pada 31 Desember 2014, Bank mempunyai 1 kantor pusat non- operasional, 14 kantor cabang, 32 cabang pembantu dan 49 ATM di seluruh Indonesia tidak diaudit. The Bank’s head office is located at Jalan Jendral Sudirman Kavling 52-53, Jakarta. As of December 31, 2015, the Bank has 1 non- operational head office, 15 branch offices, 34 sub-branch offices and 62 ATMs throughout Indonesia. As of December 31, 2014, the Bank has 1 non-operational head office, 14 branch offices, 32 sub-branch offices and 49 ATMs throughout Indonesia unaudited. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki masing-masing 944 dan 902 karyawan tidak diaudit. As of December 31, 2015 and 2014, the Bank had 944 and 902 employees, respectively unaudited. Bank, melalui pemegang saham mayoritasnya, Qatar National Bank SAQ, merupakan bagian dari Qatar National Bank Group. Qatar National Bank Group memiliki anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia. The Bank, through its majority shareholder, Qatar National Bank SAQ, is ultimately part of the Qatar National Bank Group. The Qatar National Bank Group has subsidiaries and affiliates throughout the world. b. Penawaran Umum Saham Bank b. Public Offering of the Banks Shares Pada tanggal 31 Oktober 2002, Bank memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam berdasarkan Surat Keputusan No. S-2369PM2002 dalam rangka penawaran umum atas 78.800.000 lembar saham Bank dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp250 dalam Rupiah penuh per saham. Saham Bank tersebut diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta mulai tanggal 21 Nopember 2002. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. On October 31, 2002, the Bank obtained the Effective Notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Bapepam through its Decree No. S-2369PM2002 in relation to the public offering of its 78,800,000 shares with par value and at the offering price of Rp250 in full amount per share. The Bank’s shares were traded in Jakarta Stock Exchange starting . November 21, 2002. On November 30, 2007, Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange have merged becoming Indonesia Stock Exchange. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 12 1. UMUM lanjutan 1. GENERAL continued b. Penawaran Umum Saham Bank lanjutan b. Public Offering of the Banks Shares continued Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I waran yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru Bank memperoleh 3 waran, sehingga jumlah waran yang diterbitkan adalah sebanyak 118.200.000 lembar. Setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk membeli 1 saham baru Bank pada harga pelaksanaannya. Jangka waktu pelaksanaan waran yang diterbitkan adalah sejak tanggal 21 . Mei 2003 sampai dengan tanggal 18 . Nopember 2005. Sampai dengan tanggal pelaksanaan terakhir yaitu tanggal 18 Nopember 2005, waran yang telah dilaksanakan adalah sebanyak 101.219.000 waran pada harga pelaksanaan Rp250 dalam Rupiah penuh atau seluruhnya sebesar Rp25.305. These new shares were furnished by Warrants Series I warrant, which were granted to the new shareholders as a compliment. Each holder of 2 Bank’s new shares received 3 warrants; accordingly, the total number of warrants issued was 118,200,000 warrants. Each warrant entitled the holder to buy 1 Bank’s new share at the exercise price. The execution period was from . May 21, 2003 to November 18, 2005. Up to the last exercise date on November 18, 2005, the number of exercised warrants was 101,219,000 warrants at exercise price of Rp250 in full amount or totaling Rp25,305. Pada tanggal 15 Juni 2009, Bank memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK berdasarkan Surat Keputusan No. . S-5209BL2009 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I PUT I dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sejumlah 125.304.750 saham dengan nilai nominal Rp250 dalam Rupiah penuh per saham yang ditawarkan dengan harga Rp320 dalam Rupiah penuh per saham. On June 15, 2009, the Bank obtained the Effective Notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions Bapepam-LK through its Decree No. S-5209BL2009 in relation to the First Limited Public Offering PUT I by conducting the Rights Issue HMETD amounting to 125,304,750 shares with par value of Rp250 in full amount per share at an offering price of Rp320 in full amount per share. Setelah PUT I, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 626.523.750 lembar saham atau senilai Rp156.631. After the PUT I, the Bank’s issued and fully paid capital increased to 626,523,750 shares or Rp156,631. Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam-LK berdasarkan Surat Keputusan No. S-11585BL2010 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II PUT II dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sejumlah 2.935.263.768 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp250 dalam Rupiah penuh per saham. On December 27, 2010, the Bank obtained the Effective Notification from the Chairman of Bapepam-LK through its Decree No. S-11585BL2010 in relation to the Second Limited Public Offering PUT II by conducting the Rights Issue HMETD amounting to 2,935,263,768 shares with par value and at the offering price of Rp250 in full amount per share. Setelah PUT II, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 3.561.787.518 lembar saham atau senilai Rp890.447. After the PUT II, the Bank’s issued and fully paid capital increased to 3,561,787,518 shares or Rp890,447. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 13 1. UMUM lanjutan 1. GENERAL continued b. Penawaran Umum Saham Bank lanjutan b. Public Offering of the Banks Shares continued Pada tanggal 27 Mei 2013, Bank memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan “OJK” berdasarkan Surat Keputusan No. S-141D.042013 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III PUT III dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sejumlah 2.596.543.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp250 dalam Rupiah penuh per saham. Setelah PUT III, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 6.158.330.518 lembar saham atau senilai Rp1.539.583. On May 27, 2013, the Bank obtained the Effective Notification from Financial Service Authority “OJK” through its Decree No. S-141D.042013 in relation to the Third Limited Public Offering PUT III by conducting the Rights Issue HMETD amounting to 2,596,543,000 shares with par value and at the offering price of Rp250 in full amount per share. After the PUT III, the Bank’s issued and fully paid capital increased to 6,158,330,518 shares or Rp1,539,583. Pada tanggal 2 Juni 2014, Bank memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan “OJK” berdasarkan Surat Keputusan No. S-253D.042014 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas IV PUT IV dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sejumlah 2.598.815.479 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp250 dalam Rupiah penuh per saham. On June 2, 2014, the Bank obtained the Effective Notification from Financial Service Authority “OJK” through its Decree No. S-253D.042014 in relation to the fourth Limited Public Offering PUT IV by conducting the Rights Issue HMETD amounting to 2,598,815,479 shares with par value and at the offering price of Rp250 in full amount per share. Setelah PUT IV, modal ditempatkan dan disetor Bank meningkat menjadi 8.757.145.997 lembar saham atau senilai Rp2.189.287. After the PUT IV, the Bank’s issued and fully paid capital increased to 8,757,145,997 shares or Rp2,189,287. c. Dewan Komisaris dan Direksi c. Boards of Commissioners and Directors 31 DesemberDecember 31, 2015 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Ali Ahmed Z A Al Kuwari President Commissioner Komisaris Independen Suroto Moehadji Independent Commissioner Komisaris Independen Nasrul Husin Independent Commissioner Komisaris Independen Muhammad Anas Malla Independent Commissioner Komisaris Independen Djoko Sarwono Independent Commissioner Komisaris Grant Eric Lowen Commissioner Komisaris M. Chidambaram Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Andrew McGregor Duff President Director Direktur Azhar bin Abdul Wahab Director Direktur Windiartono Tabingin Director Direktur Rusli Director Direktur Hery Syafril Director Direktur Lloyd Rolston Director Direktur Novi Mayasari Director Habis masa jabatan sesuai dengan RUPS pada tanggal 27 Februari 2015 Expiration of employment period based on Shareholder’s General Meeting on February 27, 2015 Efektif sejak keluarnya persetujuan OJK atas Uji Kemampuan dan Kepatuhan No. SR-216D.082015 Effective after the issuance of OJK approval of Fit and Proper Test No. SR-216D.082015 on tanggal 11 November 2015 November 11, 2015 Habis masa jabatan pada tanggal 9 Oktober 2015 Efektif mengundurkan diri pada tanggal 9 Oktober 2015 Expiration of employment period based on Shareholder’s General Meeting on October 9, 2015 Efektif sejak keluarnya persetujuan OJK atas Uji Kemampuan dan Kepatuhan No. SR-182D.032015 Effective after the issuance of OJK approval of Fit and Proper Test No. SR-182D.032015 on tanggal 2 Oktober 2015 October 2, 2015 PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 14 1. UMUM lanjutan 1. GENERAL continued c. Dewan Komisaris dan Direksi lanjutan c. Boards of Commissioners and Directors continued 31 DesemberDecember 31, 2014 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Ali Ahmed Z A Al Kuwari President Commissioner Komisaris Independen Suroto Moehadji Independent Commissioner Komisaris Independen Nasrul Husin Independent Commissioner Komisaris Independen Muhammad Anas Malla Independent Commissioner Komisaris Grant Eric Lowen Commissioner Komisaris M. Chidambaram Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Andrew McGregor Duff President Director Direktur Azhar bin Abdul Wahab Director Direktur Windiartono Tabingin Director Direktur Rusli Director Direktur Hery Syafril Director Direktur Lloyd Rolston Director d. Komite-Komite Bank

d. The Bank’s Committees

Susunan Komite-komite Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The composition of the Bank’s Committees as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 31 DesemberDecember 31, 2015 Komite Audit Audit Committee Ketua Muhammad Anas Malla Chairman Anggota Irzal Zaini Member Anggota Wayan Suryadarma Member Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Ketua Suroto Moehadji Chairman Anggota Irzal Zaini Member Anggota Ani Hadi Setyowati Member Anggota M. Chidambaram Member Komite Remunerasi dan Nominasi Nomination and Remuneration Committee Ketua Muhammad Anas Malla Chairman Anggota Grant Eric Lowen Member Anggota Steven Stevanus Member 31 DesemberDecember 31, 2014 Komite Audit Audit Committee Ketua Nasrul Husin Chairman Anggota Irzal Zaini Member Anggota Wayan Suryadarma Member Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee Ketua Suroto Moehadji Chairman Anggota Irzal Zaini Member Anggota Ani Hadi Setyowati Member Anggota M. Chidambaram Member Komite Remunerasi dan Nominasi Nomination and Remuneration Committee Ketua Muhammad Anas Malla Chairman Anggota Grant Eric Lowen Member Anggota Novi Mayasari Member PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 15 1. UMUM lanjutan 1. GENERAL continued e. Sekretaris Perusahaan e. Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah Lina dan 31 Desember 2014 adalah Maria Suci Rahayu dan Damar Kwartama. The Corporate Secretary as of December 31, 2015 was Lina and December 31, 2014 was Maria Suci Rahayu and Damar Kwartama.

f. Kepala Satuan Kerja Audit Internal SKAI

f. Head of Internal Audit

Kepala SKAI Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Tota Melanie L Tobing. The Bank’s Head of Internal Audit as of December 31, 2015 and 2014 was Tota Melanie L Tobing. g. Laporan Keuangan Bank g. The Bank’s Financial Statements Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini, yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 11 Januari 2016. The Management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements, which were completed and authorized for issue on January 11, 2016. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank pada tanggal dan tahun berakhir 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut: The significant accounting policies, applied in the preparation of the Bank’s financial statements as of and for the year ended . December 31, 2015, were as follows: a. Pernyataan Kepatuhan

a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan “SAK” di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK-IAI. The Bank’s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards FAS including statements and interpretation issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants DSAK-IAI. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan “BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan “OJK” sejak tanggal 1 Januari 2013 No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. The financial statements have also been prepared and presented in accordance with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency “BAPEPAM-LK”, which function has been transferred to Financial Service Authority “OJK” starting January 1, 2013 rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM-LK No. KEP-347BL2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis for Preparation of Financial Statements Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” No. 1 Revisi 2013, “Penyajian Laporan Keuangan” yang mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Pos-pos dalam Penghasilan komprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun - akun yang akan direklasifikasikan ke laba rugi dan akun - akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. The financial statements were prepared and presented in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards “SFAS” No. 1 Revised 2013, “Presentation of Financial Statements”, which regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimates and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. The items under Other Comprehensive Income OCI should be presented separately between items to be reclassified to profit or loss and items not to be reclassified to profit or loss. Laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah. Figures in these financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented in Rupiah has been rounded to the nearest million. Laporan keuangan disusun dan disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, kecuali laporan arus kas. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases describe in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared and presented under the accrual basis of accounting. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing, and financing activities. The statements of cash flows are prepared using the direct method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

c. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan

asumsi c. Use of judgments, estimates and assumptions Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the periods in which the estimate is revised and in any future periods affected. Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 4. Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.

d. Penjabaran Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing

d. Foreign Currency

Transactions and Balances Translation Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs laporan penutupan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 WIB setiap hari. Year-end balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using reporting closing rate determined by Bank of Indonesia, which is middle rate from the average of bid and ask rate based on Reuters at 16.00 WIB Western Indonesia local time everyday. Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun. The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year. Aset dan liabilitas non moneter dalam valuta asing yang diukur berdasarkan biaya historis dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currency that are measured based on historical cost are translated using the exchange rate at the date of the transaction. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

d. Penjabaran Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing lanjutan

d. Foreign Currency

Transactions and Balances Translation continued Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laba rugi tahun berjalan. The exchange gains or losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in profit or loss for the year. Kurs valuta asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut dalam Rupiah penuh: The major rates of foreign exchange used as of December 31, 2015 and 2014 are as follows in full amount: Valuta asing 2015 2014 Foreign currencies Euro Eropa 15.056,67 15.053,35 European Euro Dolar Amerika Serikat 13.785,00 12.385,00 United States Dollar Dolar Australia 10.083,73 10.148,27 Australian Dollar Dolar Singapura 9.758,95 9.376,19 Singapore Dollar Dolar Hong Kong 1.778,70 1.596,98 Hong Kong Dollar Yen Jepang 114.52 103,56 Japanese Yen Poundsterling Inggris 20.439,02 19.288,40 Great Britain Poundsterling Riyal Qatar 3.787,09 3.402,47 Qatari Riyal Swiss Prancis 13.919,33 12.515,80 Swiss Franc Dolar Selandia Baru 9.444,80 9.709,23 New Zealand Dollar Baht 381,97 376,56 Thailand Baht e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak- pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”. In these financial statements, the term related party is used as defined in SFAS No. 7 2010 Revision, “Related Party Disclosures”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya dalam PSAK No. 7 Revisi 2010 dirujuk sebagai “entitas pelapor”. A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements referred to SFAS No. 7 2010 Revision as the “reporting entity”. a Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; i. has control or joint control over the reporting entity; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: b An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya. i. The entity and the reporting entity are members of the same group which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others. PT BANK QNB INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK QNB INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

e. Transaksi dengan

Pihak-pihak Berelasi lanjutan e. Transactions with Related Parties continued b Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: lanjutan b An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies : continued ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya. ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member. iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah program tersebut, maka entitas entitas yang menyelenggarakan sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. vi. The entity is controlled, or jointly controlled by a person identified in a. vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a i memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. vii. A person identified in a i has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity or of a parent of the entity. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

f. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

f. Financial Assets and Financial Liabilities

Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank- bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, tagihan derivatif, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, efek-efek dan aset lain-lain. The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, derivatives receivable, acceptances receivables, securities purchased under agreement to resell, loans, securities and other assets.