26 kuis dan tes evaluasi siklus melalui penggunaan strategi pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS
Telah dijelaskan hasil belajar digunakan sebagai pedoman yang berisi data untuk menyatakan keberhasilan dari suatu proses pembelajaran yang dijalankan.
Hasil belajar selalu berkaitan dengan proses belajar sebagai sebuah interaksi yang bersifat aktif dan komunikatif antara siswa dan guru dalam waktu yang bersamaan
di lingkungan belajar. Diketahui, terdapat beberapa faktor baik dalam maupun luar yang mempengaruhi hasil belajar menurut Jamil 2013: 80 diantaranya
berupa sebagai berikut: a.
Faktor dalam Faktor dalam adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan sesuatu
yang berada dalam siswa. Dwi Siswoyo, dkk, 2008: 87 menyatakan Faktor dalam terdiri atas dua hal, yaitu faktor fisiologis dan psikologis.
a Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis berhubungan dengan kondisi fisik dan panca indera. Faktor ini terkait dengan pertumbuhan yang dapat dihitung seperti ukuran berat dan
tinggi badan, ukuran sel tubuh, dan umur tulang. Faktor fisiologis atau faktor keadaan jasmani umumnya sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.
Selain itu, faktor fisologis berkaitan dengan fungsi panca indera yang mempengaruhi keberhasilan belajar karena terkait dengan penerimaan segala
informasi dari lingkungan, khususnya mata dan telinga.
27 b
Faktor Psikologis Faktor psikologis berhubungan dengan keadaan psikologis seseorang.
Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:
a KecerdasanIQ
Kecerdasan pada dasarnya berkaitan dengan kemampuan fisik dan mental individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kecerdasan
sering dikaitkan dengan otak sebagai organ yang penting. Oleh karena itu kecerdasan merupakan faktor psikologis yang penting dalam keberhasilan
proses belajar karena menentukan kualitas siswa. b
Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan pembelajaran yang
menumbuhkan tingkat keaktifan. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi ditunjukan dengan siswa yang antusias, aktif, mendorong diri dan orang lain
untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Jamil 2013: 86 menyatakan motivasi dapat dibedakan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi
Intrinsik lebih
kuat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran
karena menimbulkan pengaruh keaktifan pada siswa.
c Perhatian
Jamil 2013: 86 menyatakan perhatian sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian faktor
internal yaitu minatdan sosial, serta karakteristik siswa, faktor eksternal meliputi
28 intensitas respon rangsangan, keberagaman rangsangan, warna, dan sistem
penyajian materi. d
Sikap Sikap berkaitan dengan watak dan perilaku yang menentukan tingkat
keberhasilan pembelajaran. Sikap dapat diartikan kecenderungan untuk merespon dengan cara relatif tetap terhadap seseorang secara positifnegatif. Sikap siswa
merupakan respon balik dari sikap maupun perasaan yang telah diberikan oleh siswa lain.
b. Faktor Luar
Selain faktor dalam yang berhubungan dengan siswa, Jamil 2013: 80 menyatakan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar yang
digolongkan menjadi dua yaitu lingkungan dan instrumental. a
Faktor Lingkungan sosial Faktor lingkungan sosial terbagi menjadi tiga yaitu:
a Faktor lingkungan sosial sekolah
Faktor lingkungan sekolah meliputi guru, kepala sekolah, dan teman- teman di lingkungan sekolah. Motivasi belajar dan keaktifan individu dapat
muncul berkat hubungan yang stabil dan simpatik di lingkungan sekolah. b
Faktor lingkungan sosial masyarakat Faktor lingkungan sosial masyarakat meliputi tempat dan kondisi
masyarakat. Faktor ini sangat mampu untuk mempengaruhi motivasi atau kemauan untuk belajar.
29 c
Lingkungan sosial keluarga Keluarga adalah tempat pertama siswa menemukan pengetahuan dan
belajar. Keluarga sangat berpengaruh terhadap motivasi dan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar.
b Lingkungan alam
Lingkungan alam atau disebut dengan lingkungan alamiah sangat
berpengaruh terhadap timbulnya motivasi belajar. c
Faktor Instrumental Faktor intrumental berkaitan dengan perangkat belajar yang digolongkan
menjadi dua macam, Hardware terdiri dari gedung sekolah, alat belajar, fasilitas belajar. Software terdiri dari kurikulum, peraturan sekolah, dan silabus serta RPP.
4. Kaitan Kooperatif tipe Jigsaw dengan Hasil Belajar
Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang akan digunakan dalam proses pembelajaran IPS dalam penelitian ini masuk dalam kategori faktor
ekternal yang mempengaruhi hasil belajar IPS. Wina Sanjaya 2006: 241 menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
sistem pengelompokan keciltim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin atau suku yang
berbeda yang disebut heterogen. Hal tersebut berarti bahwa teman sebaya yaitu anggota kelompok akan
menjadi seorang mitra ilmu bagi anggota yang lain. Teman sebaya sebagai mitra ilmu yang mempunyai kemampuan lebih akan menjadi scaffolding atau sumber
belajar anggota lain. Scaffolding atau teman yang lebih berkompeten akan
30 membantu temannya dalam menyelesaikan tugas manakala ada teman yang
kurang mampu menyelesaikan tugas, namun tetap ada tanggung jawab perseorangan. Hal tersebut secara tidak langsung akan tumbuh sesuatu yang
disebut ketergantungan yang positif. Pemberian ruang bertatap muka dan berinteraksi yang diberikan secara luas
dengan waktu yang telah ditentukan sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran berkelompok dimana siswa aktif menerima informasi dan
memberikan informasi yang dibutuhkan dan saling membelajarkan kepada anggota sebagai tugas utama. Di samping itu dapat memberikan pengalaman
positif siswa untuk mengenal dan mengetahui kelebihan dan kekurangan anggota dan mampu menghargai setiap perbedaan yang heterogen baik latar belakang
individudan kemampuan akademik. Pemberian kesempatan berinteraksi dan bertatap muka dalam kelompok
dapat melatih menumbuhkan nilai kerjasama dan berkomunikasi. Keadaan dimana siswa dihadapkan pada pembelajaran yang aktif dan mengharuskan untuk
berkomunikasi dan berpatisipasi dengan siswa lain dalam kelompok juga dapat membawa hal positif dimana siswa dapat belajar berani mengungkapkan pendapat
mereka dan belajar mendengarkan pendapat. Berdasarkan pada penjelasan diatas, inti dari pembelajaran kooperatif yaitu
mengacu pendekatan ko-konstruktivisme Vygotsky. Vygotsky Budiningsih, 2005: 99-102 mengatakan jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial-
budaya, artinya memahami pikiran seseorang dengan menelusuri asal-usul tindakan sadarnya dari interaksi sosial yang dilatar belakangi sejarah hidup. Anak-