Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
108 Peer mediated learning adalah sebuah praktik berbasis kelas dimana
individu bekerja berpasangan melengkapi suatu kegiatan dengan tujuan menyelesaikan permasalahan teman sebaya oleh teman sebaya. Proses tersebut
terjadi pada kegiatan kelompok expert dan home dimana siswa berdiskusi dan bekerja dalam kelompok expert dan dimana siswa menjelaskan informasi pada
kelompok home sebagai tugas menjadi seorang expert. Inilah keunggulan dari strategi kooperatif tipe Jigsaw.
Berdasarkan pada pengertian yang dikemukakan dan penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan mengikuti langkah-langkah strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan kurun waktu yang ditentukan menghasilkan suatu
hasil yang positif dan terus meningkat hingga mencapai indikator keberhasilan penelitian sebagai berikut:
Hasil penelitian tahap siklus I menunjukkan pada pertemuan pertama siswa terlihat masih terlihat kaku dalam melakukan proses pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Guru sebagai fasilitator berusaha mengatasi dengan memberikan informasi langkah-langkah strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw pada siswa di setiap pertemuan. Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai dapat menyesuaikan proses pembelajaran. Secara umum,
keterlaksanaan pembelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada tahap siklus I sudah sesuai RPP, namun tidak terlepas adanya
kekurangan dari pihak guru maupun respon siswa.
109 Hasil penelitian pada aktivitas siswa yang didapatkan melalui lembar
observasi menunjukkan peningkatan dalam tiap pertemuan. Pada tahapan siklus I menunjukkan pertemuan I persentase rata-rata lembar observasi kelas mencapai
angka 68 dan berkategori baik. Pada pertemuan II persentase rata-rata lembar observasi meningkat mencapai angka 72 berkategori baik.
Terkait hasil belajar IPS kelas telah mengalami peningkatan pada setiap tahapan siklus. Pada tahap pra tindakan menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar
IPS kelas mencapai angka 65,25 dengan persentase ketuntasan kelas atau klasikal 30 atau sekitar 6 siswa dari total 20 siswa telah memperoleh nilai KKM sekolah
yaitu 70. Pada tahap siklus I menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar kelas mencapai angka 71,25 dengan persentase ketuntasan kelas atau klasikal 65 atau
sekitar 13 siswa dari total 20 siswa telah memperoleh nilai KKM yaitu 70. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw
masih belum
mencapai indikator
keberhasilan dan tindakan kelas dilanjutkan pada tahapan siklus II. Pada siklus II pembelajaran IPS kembali dilakukan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPS. Tidak ada perubahan dalam pembagian kelompok home dan expert dimana siswa tetap pada
kelompoknya masing-masing seperti pembagian kelompok pada siklus I. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dalam tindakan siklus
sebelumnya dan mencapai indikator keberhasilan diantaranya guru memantau jalannya proses diskusi kelompok ahli maupun expert dan kegiatan laporan tim
serta menjadi narasumber jika dibutuhkan dalam kegiatan diskusi maupun laporan
110 tim sebagai bentuk perbaikan kekurangan guru pada tahap siklus I. Pada tahapan
siklus II siswa sudah memahami langkah-langkah strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw dan memahami peranan dan fungsi siswa dalam kelompok baik
kelompok home maupun expert dan siswa melakukan tindakan sesuai peranan dan fungsinya dengan baik.
Pelaksanaan tindakan
pembelajaran IPS
pada tahapan
siklus II
menghasilkan peningkatan setiap pertemuan pada aktivitas siswa yang didapatkan melalui lembar observasi menunjukkan pada pertemuan I persentase rata-rata
lembar observasi kelas mencapai angka 76 dan berkategori baik. Pada pertemuan II persentase rata-rata lembar observasi kelas meningkat yang
mencapai angka 82 berkategori sangat baik. Terkait Hasil belajar IPS kelas kembali telah mengalami peningkatan pada
setiap tahapan siklus. Pada tahap pra tindakan menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas mencapai angka 65,25 dengan persentase ketuntasan kelas atau
klasikal 30 atau sekitar 6 siswa dari total 20 siswa telah memperoleh nilai KKM sekolah yaitu 70. Pada tahap siklus I menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar
kelas mencapai angka 71,25 dengan persentase ketuntasan kelas atau klasikal 65 atau sekitar 13 siswa dari total 20 siswa telah memperoleh nilai KKM yaitu 70.
Pada tahap siklus II menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas mencapai angka 82,75 dengan persentase ketuntasan kelas atau klasikal 100 atau sekitar
20 siswa dari total 20 siswa telah memperoleh nilai KKM sekolah yaitu 70. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, pelaksanaan tindakan pembelajaran IPS
111 menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw telah mencapai
indikator keberhasilan pada tahapan siklus II. Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui proses pembelajaran dengan
strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tidak lepas dari keberhasilan usaha guru dalam menerapkan strategi dalam pembelajaran IPS disamping pula
keberhasilan guru
dalam memperbaiki
kekurangan dalam
pelaksanaan pembelajaran pada tahap siklus I di tahapan siklus II. Dikarenakan indikator
keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai, maka penelitian tindakan kelas dihentikan pada tahap siklus II. Hal ini menyatakan bahwa hipotesis tindakan
telah terjawab yaitu menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I
Yogyakarta. Penggunaan
strategi pembelajaran
kooperatif tipe
Jigsaw dalam
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I, DIY dikatakan berhasil, namun hal-hal perlu diperhatikan agar penggunaan strategi ini
dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu: a.
Pemberian batasan waktu jelas untuk setiap kegiatan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang siswa lakukan selama proses pembelajaran.
b. Pendidik harus berperan dengan memperhatikan jalannya proses diskusi
dengan memantau jalannya proses diskusi dan menjadi narasumber guna membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Secara umum penelitian ini mempunyai manfaat lain yaitu sebagai berikut: 1 memberikan pengertian pada siswa untuk belajar dan berpartispasi dalam
112 masyarakat 2 menghilangkan rasa takut siswa dan belajar untuk mengungkapkan
pendapat atau berbicara disamping mampu membaca dan menulis, 3 menumbuhkan kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi, secara tidak
langsung dapat terbentuk hubungan dan belajar bersama teman sebaya untuk pengembangan diri siswa.
113 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan terhadap penggunaan
strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada setiap pertemuan dan tahapan siklus: Siklus I pertemuan I Rerata = 68,
Siklus I pertemuan II Rerata = 72 dan Siklus II pertemuan I Rerata = 76, Siklus II pertemuan II Rerata = 82. Rata-rata per siklus: Siklus
I 70 dan Siklus II 79 berkategori Baik dan Meningkat setiap pertemuan dalam setiap siklus tindakan pembelajaran IPS.
2. Meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang ditandai
dengan: a
Meningkatnya rerata hasil belajar IPS siswa dalam tes evaluasi siklus: Pra Siklus Rerata = 65,25 naik pada Siklus I Rerata = 71,25 naik
dan mencapai indikator yang ditetapkan di Siklus II Rerata = 82,25 b
Meningkatnya jumlah siswa yang tuntas dalam tindakan pembelajaran IPS yang mencapai KKM ≥70 dari tahapan Pra Siklus 30 naik
pada Siklus I 65 dan indikator tercapai pada tahap Siklus II 100
114 B.
Saran Berdasarkan pada kesimpulan ini, Peneliti menyampaikan hal-hal sebagai
berikut: 1.
Guru perlu mengetahui, memahami, dan diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai upaya meningkatkan
pemahaman dan penguasaan materi serta keterampilan dasar siswa. 2.
Peneliti diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran yang lainnya
3. Guru diharapkan memiliki kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan
proses pembelajaran agar tujuan dari mata pelajaran yang diajarkan dapat tercapai dengan baik serta strategi yang digunakan guru dapat berkembang
karena itu dukungan dari pihak sekolah sangat diperlukan.
115
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Anas Sudijono. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Anita Lie. 2007. Cooperative learning : Mempraktikan kooperatif learning di
ruang-ruang kelas. Jakarta: PT Grasindo. Asri Budiningsih. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.
C, A. Bining., Bining, H. D. 1952. Teaching social studies in secondary school edition 3. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Depdiknas. 2004. Kurikulum berbasis kompetensi. Standar kompetensi mata pelajaran IPS SMPMTs. Jakarta: Depdiknas.
Dwi Siswoyo, dkk., 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Gagne, Robert. M. 1977. The conditions of learning. Third edition. New York:
Holt, Renehart and Winston. Hurlock, Elizabeth. B. 1978. Child Development. Sixth Edition Jilid 2. New
York: Mc-Graw-Hill Inc. Jamil Suprihatiningrum. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi.: Ar-
Ruzz Media. Jarolimek, John. 1986. Social studies in elementary education. New York:
Macmilan Publishing Company. Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan. Bandung:
Mandar Maju. Krathwohl, David. R. 2002. A revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview,
Theory into Practice. Volume 41, Number 4, Autumn 2002. College of Education: The Ohio State University.
Mulyasa. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas: Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2010. Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.
Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: UNY Press.
Slavin, Robert. E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Boston: Allyn Baccon.
116 Slavin, Robert. E. 2009. Cooperative Learning: Teori, riset, dan praktik.
Bandung: Nusa media. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Akasara.
Wina Sanjaya. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Winkel, W. S. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Rochiati
Wiriatmaja. 2006.
Metode Penelitian
Tindakan Kelas
Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PPS UPI dan Remaja
Rosdakarya.
117
LAMPIRAN
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP SIKLUS I PERTEMUAN I
Nama Sekolah :
SD Kanisius Kintelan I Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas Semester :
42 Standar Kompetensi :
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, kemajuan teknologi di lingkugan kabupatenkota dan
provinsi Kompetensi Dasar
: Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan
sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya Alokasi waktu
: 90 Menit
Indikator :
- Menyebutkan sumber daya alam yang berpotensi di daerah
- Menjelaskan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam di daerah