66 d.
Refleksi Peneliti dan guru mengadakan diskusi evaluasi pelaksanaan pembelajaran
yang telah dilakukan yaitu merumuskan dan memutuskan arah dari pelaksanaan pembelajaran. Hasil yang terjadi dalam pembelajaran adalah positif dan guru telah
melaksanakan skenario tindakan dengan baik dan respon aktivitas siswa dalam pembelajaran bernilai baik dan meningkat.
F. Teknik pengamatan
Teknik pengamatan yang dilakukan adalah partisipatif dengan pengertian bahwa posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat yang bertugas
untuk mengamati secara langsung proses pembelajaran yang terjadi dan mencatat hal-hal yang penting selama proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung.
G. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis data kualitatif
Analisis data kualitiatif menggambarkan secara umum proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas selama tindakan berlangsung. Data kualitatif ini
berfungsi sebagai penguat atau sekunder terhadap hasil data yang diperoleh secara kuantitatif. Data kualitatif berupa grafik dan deskripsi proses pembelajaran yang
menunjang data kuantitatif. Berikut langkah-langkah menganalisis data yang bersifat kualitatif:
a. Reduksi data
Reduksi data meliputi penyeleksian data hasil penelitian melalui deskripsi atau gambaran singkat. Reduksi data dilakukan bertujuan agar hasil
data yang terkumpul lebih terarah dan mudah untuk diolah. Reduksi data
67 dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dari masing-
masing siklus. b.
Beberan display data Beberan data adalah bentuk peyajian data yang telah direduksi untuk
memudahkan dalam memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya. Dalam penelitian kualitatif data disajikan dengan teks bersifat
naratif. Pembeberan data bersifat sistematik akan memudahkan pemahaman sehingga memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang
akan dilakukan selanjutnya. c.
Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara memperhatikan hasil analisis
dari semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan
sementara yang disimpulkan pada akhir siklus I dan akhir siklus II dan kesimpulan terakhir pada akhir siklus terakhir.
2. Analisis data kuantitatif
Data yang diperoleh pada kegiatan observasi dari setiap siklus, dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan prosentase skor bertujuan untuk mengetahui
kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang meliputi: a.
Hasil belajar berupa tes yang dilaksanakan setiap siklus. b.
Tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan kategori sangat baik, baik,
cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
68 Data mengenai analisis hasil observasi kegiatan pembelajaran dilakukan
secara deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa. Adapun lembar observasi berbentuk instrumen telah terlampir dalam
penelitian ini. Lembar observasi ini berisi pernyataan terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran IPS melalui penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Adapun lembar observasi ini menggunakan alternatif jawaban “Ya” atau
“Tidak”. Pernyataan dengan jawaban “Ya” mendapat skor 1 jika terlaksana dan pernyataan dengan jawaban “Tidak” mendapat skor 0 jika tidak terlaksana.
Berdasarkan hal diatas, sebelum peneliti menganalisis peneliti akan menghitung berapa banyak jawaban ya dan berapa banyak jawaban tidak. Setelah itu peneliti
menganalisis dan membuat data dalam prosentase yang didasarkan rumus perhitungan menurut Anas Sudjono 2012: 43 sebagai berikut:
P = x100
Keterangan: F = frekuensi yang sedang dicari presentasinya
N = number of case jumlah fekuensi atau banyaknya individu P = angka presentasi
Rumus perhitungan tersebut nantinya akan digunakan untuk menghitung presentase rata-rata keseluruhan tingkat keaktifan siswa. Setelah diperoleh
persentasi keseluruhan yang didapat dari rumus perhitungan tersebut kemudian peneliti menafsirkan persentasi tersebut dengan kriteria yaitu sangat baik, baik,
69 cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Riduwan 2010: 93-95 yang tersaji dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Interval Uji Instrumen
Presentase Kategori
81 - 100 Sangat Baik
61 - 80 Baik
41 - 60 Cukup Baik
21 - 40 Kurang Baik
0 - 20 Sangat Kurang Baik
Data mengenai analisis hasil belajar dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Adapun lembar evaluasi untuk menilai hasil belajar yang berbentuk soal tes telah
terlampir dalam penelitian ini. Lembar evaluasi tersebut berisi soal-soal yang terkait dengan materi pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti perlu menentukan rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal sebagai
indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adapun rumus perhitungan rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:
a Rata-rata kelas
Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada setiap siklus digunakan rumus sebagai berikut:
P = Keterangan:
P = nilai rata-rata kelas N = jumlah siswa
70 F = jumlah seluruh skor
b Ketuntasan klasikal
Nilai evaluasi diberikan setelah dilakukan tindakan kelas, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar. Ketuntasan secara
klasikal dihitung dengan menggunakan rumus: KK =
x 100
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil jika telah melampaui indikator keberhasilan sebagai berikut:
1. Aktifitas pembelajaran mencapai kriteria minimal berkategori baik
dan mengalami peningkatan setiap pertemuan dan siklus 2.
Hasil belajar meningkat setiap siklus dan ketuntasan klasikal kelas meningkat setiap siklus hingga mencapai ≥ 75 tuntas.
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK Classroom Action Research dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk
meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober s.d 24 November 2015.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang diawali tahap observasi awal pra tindakan yang digunakan sebagai laporan data untuk tindakan yang dilakukan
pada siklus I. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD dan data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif.
Data kualitatif berupa deskripsi data proses pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diperoleh
dari kegiatan selama tindakan, sedangkan data kuantitatif berupa data hasil belajar yang diperoleh melalui hasil kegiatan tes evaluasi akhir siklus dan hasil data
lembar observasi.
B. Deskripsi Lokasi penelitian
SD Kanisius Kintelan I merupakan sekolah dasar terletak di daerah Kintelan, Kecamatan Mergangsan, Kabupaten DIY. Subjek penelitian yaitu siswa
kelas IV dengan usia 9-10 tahun. Sebelum mengikuti pembelajaran, siswa terlebih dahulu berbaris dipimpin oleh ketua kelas kemudian berdoa dipimpin oleh ketua
kelas. Setelah berdoa guru memulai kegiatan pembelajaran.
72 SD Kanisius Kintelan I mempunyai visi dan misi serta tujuan. Visi SD
Kanisius Kintelan I yaitu mendidik anak Indonesia agar cerdas, berkarakter, berbudaya,
peduli terhadap
lingkungan. Misi
SD Kanisius
Kintelan I
menyelenggarakan pendidikan sekolah dasar berlandaskan paradigma pedagogi reflektif dengan mengoptimalkan sumber daya bersama mitra strategis dan tujuan
SD Kanisius Kintelan I yaitu: a.
Menghasilkan Lulusan yang Cerdas b.
Menghasilkan Lulusan yang Berkarakter c.
Menghasilkan Lulusan yang Berbudaya d.
Menghasilkan Lulusan yang Peduli Terhadap Sesama dan Lingkungan
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I total berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Hasil belajar IPS siswa kelas IV
sebagian besar masih belum memenuhi KKM yang ditentukan pihak sekolah yaitu nilai 70. Hal tersebut menjadikan suatu alasan yang utama peneliti menerapkan
strategi pembelajaran kooperstif tipe Jigsaw untuk pembelajaran IPS. Adapun nama-nama subyek penelitian pada tabel 4.1 nama siswa kelas IV SD Kanisius
Kintelan I:
Tabel 4.1 Nama Siswa Kelas IV SD Kanisius Kintelan I
No Nama Subyek
No Nama Subyek No
Nama Subyek No
Nama Subyek 1
ABF 6
HNS 11
MTM 16
RGF 2
CCS 7
IPB 12
MAP 17
SIM 3
DDA 8
KDN 13
MPM 18
STA 4
DHP 9
LB 14
PRS 19
VAP 5
DPA 10
MPV 15
RTB 20
ANB
73
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Pra Tindakan
a. Tahap Observasi
Tahap Pra Tindakan merupakan tahap peneliti terlebih dahulu melakukan suatu observasi awal terhadap kegiatan pembelajaran IPS di kelas IV SD Kanisius
Kintelan I Yogyakarta. Tujuan observasi untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran IPS sebelum dilakukan tindakan melalui penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas IV. Kegiatan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap pra tindakan di hari Selasa, 13 Oktober 2015
Pada tahapan ini peneliti mengamati langsung tahap demi tahapan proses pembelajaran di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran IPS ditemukan bahwa siswa kurang memahami inti materi, sebagian siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru mengenai
materi yang diajarkan dan sumber belajar yaitu buku paket kurang membantu untuk memperjelas informasi. Kurangnya peranan aktif siswa dan hampir
sepenuhnya didominasi guru selama pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru memberikan pekerjaan rumah dan mengakhiri dengan berdoa. Peneliti merasa
perlu mengetahui rekapitulasi hasil belajar siswa dimana peneliti menemukan hasil belajar UTS mata pelajaran IPS yang dapat dilihat pada bagian hasil
penelitian Pra tindakan.
74 b.
Tahap Refleksi dan Evaluasi Pada tahap ini peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil analisis
pelaksanaan pembelajaran di kelas, terdapat beberapa hasil yang didapatkan dimana masih banyak kekurangan. Rinciannya sebagai berikut:
1. Membuka pembelajaran
a. Guru menyampaikan suatu bab materi IPS namun tanpa menjelaskan
tujuan pembelajaran kepada siswa b.
Guru tidak memberikan apersepsi pembelajaran kepada siswa 2.
Kegiatan inti a.
Penggunaan strategi pembelajaran oleh guru kurang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran dimana siswa hanya
menyimak dan mencatat dalam buku tulis pelajaran b.
Guru tidak menanyakan tentang sudah atau tidaknya pemahaman pada diri siswa dan penjelasan mengenai buku paket disampaikan oleh guru
dengan berceramah dan menulis pada papan white board. 3.
Refleksi dan penilaian a.
Guru tidak memberikan kesempatan untuk siswa memberikan refleksi atau kesimpulan pada pembelajaran
b. Guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk memberikan kesan
mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. c.
Guru tidak memberikan penjelasan mengenai materi yang dipelajari siswa pada pertemuan berikutnya
75 Peneliti memandang perlu dilakukan tindakan kelas dengan tujuan siswa
kelas IV mampu mendapatkan hasil belajar IPS yang meningkat dan sesuai KKM melalui penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di SD Kanisius
Kintelan I. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari
dua kali pertemuan pembelajaran dan satu kali pertemuan tes evaluasi siklus. Siklus II terdiri dari dua kali pertemuan pembelajaran dan satu kali pertemuan tes
evaluasi siklus. Berikut ini tabel 4.2 jadwal pelaksanaan penelitian pembelajaran IPS melalui penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di kelas IV
SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta.
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Siklus Pertemuan
Hari tanggal Materi
1 1
Selasa, 20 Okt 2015 SDA Pemanfaatannya
2 Selasa, 27 Okt 2015
Hasil SDA Pelestariannya 3
Selasa, 3 Nov 2015 Tes Evaluasi Siklus I
2 1
Selasa, 10 Nov 2015 Kegiatan Ekonomi Bentuk
2 Selasa, 17 Nov 2015
Bentuk Kegiatan pengaruh kondisi alam terhadapnya
3 Selasa, 24 Nov 2015
Tes Evaluasi Siklus II
2. Siklus I
Data-data terkait
pada tahap
pra tindakan
menjadi alasan
dalam melaksanakan tindakan siklus pertama. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan
tindakan dan satu kali pertemuan evaluasi siklus. Adapun langkah-langkah secara lengkap pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: