Tahap Perkembangan Siswa Kelas IV SD

41 memerlukan kegiatan pemahaman materi sekaligus berinteraksi membentuk relasi dengan teman sebaya dalam lingkungan belajar. Strategi ini berorientasi pada keaktifan siswa dalam pembelajaran dimana siswa menjadi actor dalam aktivitas belajar. Peranan guru sebagai sebagai pendukung dalam pembelajaran yang dapat sebagai narasumber, fasilitator, dan motivator siswa. Cooperative learning mempunyai bentuk variasi yang sangat beragam jenisnya, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif dengan ciri prinsip interdependensi yaitu prinsip dimana setiap siswa bergantung pada teman satu timuntuk memberikan informasi yang diperlukan. Pola strategi ini yaitu tiap siswa dalam satu kelompok akan menjadi ahli dalam tiap unit atau bagian dan nanti siswa ahli tersebut akan mengajarkan keahliannya pada teman tim yang merupakan ahli unit lain. Strategi Jigsaw menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara serta cocok untuk bidang pengajaran dengan tujuan penguasaan pemahaman dan sikap Lie, 2007: 69. Prinsip Interdependensi yaitu saling bergantung dengan anggota yang lain, bergantung dalam hal ini adalah bergantung secara positif dimana pemahaman materi tidak hanya berasal dari diri sendiri, melainkan juga dari teman-temannya dalam home team berkat adanya keahlian yang dimiliki semua anggota tim sehingga pada dasarnya adalah adanya sifat saling membutuhkan terhadap anggota tim. Strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan strategi yang berpusat pada keaktifan siswa. Siswa menjadi kunci keberhasilan strategi ini dengan 42 kegiatan dimulai dari pembentukan kelompok home and expertsampai pada kegiatan kuis. Peranan guru hanya sebagai narasumber dan fasilitator. Berbeda dengan Jigsaw, jenis STAD yang merupakan salah satu variasi dari pembelajaran kooperatif secara keseluruhan belum sepenuhnya berpusat pada siswa yang ditunjukan masih adanya kegiatan penjelasan materi oleh guru dengan metode ceramah. Kaitan kooperatif tipe Jigsaw dengan karakteristik siswa kelas IV SD yaitu strategi ini sesuai dengan karakteristik siswa. Siswa masa kanak-kanak akhir sangat dipengaruhi oleh teman sebaya dalam masa perkembangannya. Kegiatan bermain merupakan hal yang penting bagi anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya yang memberikan pengalaman dan lebih bersikap sosial dengan membentuk kelompok bermain atau peer group. Anak harus belajar memahami dan mengungkapkan emosi yang menyenangkan untuk membangun suatu relasi kebersamaan dalam lingkup teman sebaya. Bila melihat kembali strategi kooperatif tipe Jigsaw yaitu strategi pembelajaran kelompok yang berorientasi dan memberi kesempatan siswa untuk belajar serta berinteraksi bersama teman- temannya dan saling bergantung dengan anggota tim dimana satu anggota akan membutuhkan anggota yang lain untuk melengkapi keutuhan materi pembelajaran, bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat memenuhi karakteristik siswa dan kegiatan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan begitu pentingnyaperan anggota kelompok bagi kesuksesan timnyadalam kegiatan rekognisi tim dimana seluruh poin kemajuan anggota dijumlahkan sehingga 43 mendapatkan predikat tim terbaik dan anggota dapat memberikan pengaruh positif seperti motivasi dan keaktifan bagi anggota lain. Pengaruh besar tim tidak hanya terbatas pada kegiatan pembelajaran ini saja, interaksi yang telah ada dengan teman sebaya selama pembelajaran akan tetap terus terjalin di luar pembelajaran guna diharapkan memenuhi tugas-tugas perkembangan siswa. Pembelajaran seharusnya tidak lagi terfokus pada guru melainkan guru sebagai fasilitator dan narasumber siswa serta pembelajaran kiranya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di masa kanak-kanak akhir yang membutuhkan banyak pergaulan dengan teman-temannya serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Melalui hal tersebut dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

D. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Jigsaw dalam istilah bahasa Inggris mempunyai arti gergaji ukir atau puzzle yaitu teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengambil pola kerja gergaji dimana siswa melakukan kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai suatu tujuan. Lie 2007: 69 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, berbicara serta menitikberatkan pada pembentukan dua kelompok yaitu home terdiri dari tema heterogen dan ahli kelompok delegasi tim yang mempunyai topik sama. 44 Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan pembelajaran berkelompok didesain untuk melatih tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain dimana siswa tidak hanya bertanggung jawab menguasai sub materi yang diberikan, namun mampu mengajarkan penguasaan kepada anggota demi keberhasilan kelompok, sehingga kemampuan siswa secara kognitif maupun sosial sangat diperlukan. Oleh karena itu, kooperatif tipe Jigsaw tidak hanya berorientasi pada peningkatan penguasaan konsep siswa saja, tetapi juga membentuk sikap sosial yang positif yaitu kerjasama dan berkomunikasi. Jigsaw can be used whenever the material to be studied is in written narrative form. It’s most appropriate in such subjects as social studies, literature, some parts of science and related areas in which concepts rather than skills are their learning goals. The instructional raw materials for Jigsaw should usually be a chapter, story, bioghraphy, or simillar narrative and descriptive materials Slavin, 1995: 122 Hal diatas diartikan bahwa Jigsaw dapat digunakan apabila materi yang dipelajari adalah berbentuk narasi tertulis. Strategi ini paling sesuai untuk subjek- subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pembelajaran ilmu pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang yang mempunyai tujuan lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan keterampilan. Pengajaran bahan baku untuk Jigsaw biasaanya selalu berupa sebuah bab, cerita, biografi, atau materi- materi narasi atau deskripsi yang serupa Slavin, 2009: 237. Dalam strategi pembelajaran Jigsaw terdapat dua kelompok yaitu home and expert team. Kelompok ahli expert adalah kelompok terdiri dari perwakilan anggota home team dengan tugas mempelajari dan menyelesaikan tugas berhubungan dengan topik. Kelompok asal home adalah kelompok yang terbagi secara heterogen yang terdiri dari empat sampai lima orang yang dijelaskan Slavin 45 1995: 124 assign students to four – or five – member heterogenemous teams, exactly as in STAD. Kelompok asal juga berarti kelompok yang terdiri dari para ahli. Slavin 1995: 122 menyatakan langkah-langkah strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut: In jigsaw, students work in heterogeneous teams. The students are assigned chapters or other units to read, and are given “expert sheets” that contain different topics for each team member to focus on when reading. When every one has finished reading, students from different teams with the same topic meet in “expert group” to discuss their topic for about thirty minutes. The expert then return to their teams and take turns teaching their teammates about their topic. Finally, students take assesments that cover all the topics, and the quize scores become team scores, as in STAD. Also as in STAD, the scores that students contribute to their teams are based on individual improvement score system, and students on high – scoring teams may receive certificates or their recognition. The key to jigsaw is interdependence: every student depends or his or her teammates to provide the information needed to do well on the assesments Slavin, 1995: 122 Dalam Jigsaw, para siswa bekerja dalam team yang heterogen. Para siswa diberikan tugas untuk membaca suatu bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang berisi topik berbeda untuk menjadi fokus masing-masing anggota tim saat membaca. Ketika semua telah selesai membaca, para siswa dari tim yang berbeda dengan topik yang sama berkumpul dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan topik mereka selama tiga puluh menit. Para ahli kemudian kembali pada tim dan mengajarkan anggota satu timnya mengenai topik mereka secara bergantian. Terakhir, para siswa mengikuti penilaian yang mencakup seluruh topik dan skor kuis menjadi skor tim. Seperti dalam STAD, kontribusi skor siswa pada timnya didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan suatu tim yang mampu meraih skor tertinggi menerima sertifikat atau penghargaan. Kunci metode Jigsaw ini adalah interdependensi: tiap siswa bergantung pada teman satu timnya untuk 46 dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat berkinerja baik pada saat penilaian. Adapun perhitungan nilai atau poin peningkatan dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw sama dengan STAD seperti dalam tabel 2.3 tabel perhitungan poin kemajuan individu di bawah ini: Tabel 2.3 Tabel Perhitungan Poin kemajuan IndividuTim Robert E. Slavin, 1995: 80 Skor Tes Akhir Nilai Peningkatan 10 poin di bawah skor dasar 5 1 - 10 poin di bawah skor dasar 10 Skor awal – 10 poin di atas skor dasar 20 10 poin di atas skor dasar 30 Nilai sempurna 30 Tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah memungkinkan siswa terus bekerja keras memberikan kinerja maksimum untuk kesuksesan kelompoknya, disamping itu siswa akan termotivasi dan mempunyai perhatian yanglebih untuk mempelajari materipembelajaran.Kriteria penghargaan kelompok dalam strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw didasarkan atas pemberian penghargaan kelompok yang memperoleh poin tertinggi ditentukan dengan rumus perhitungan menurut Trianto 2011 sebagai berikut: N = 47 Berdasarkan poin perkembangan yang dihitung dari rumus rata-rata kelompok diatas kemudian dapat melihat tabel tiga tingkatan penghargaan yang diperoleh kelompok dalam tabel 2.4 tabel kriteria tingkatan penghargaan kelompok berikut ini: Tabel 2.4 Tabel Kriteria Tingkatan Penghargaan Kelompok Robert E. Slavin, 1995: 80 Kriteria rata-rata Penghargaan 15 20 25 Good Team Great Team Super Team Berdasarkan tabel diatas, seluruh tim dapat memperoleh penghargaan dan dapat lebih dari satu tim mendapatkan penghargaan tim super, tim hebat dan tim baik dalam satu kelas, asalkan kriteria di atas terpenuhi.

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPS dengan pembelajaran kooperatif STAD pada siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta.

2 6 193

Peningkatan hasil belajar matematika dan kerjasama siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 7 277

Peningkatan hasil belajar matematika dan kerjasama siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 7 277

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 155

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar IPS dengan pembelajaran kooperatif STAD pada siswa kelas III SD Kanisius Kintelan I Yogyakarta

0 1 191

Peningkatan hasil belajar matematika dan kerjasama siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan dengan menggunakan pendekatan PMRI

0 0 275

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011 2012

0 1 153