Uji Normalitas Analisis Data

peserta didik pada tiap pertemuan. Angket sikap ilmiah juga dibagikan kepada peserta didik untuk melihat sikap ilmiah peserta didik menurut individu peserta didik masing- masing. Dalam penilaian teman sejawat peserta didik terlibat dan bertanggung jawab untuk menilai temannya mengenai kualitas kerja mereka. Berdasarkan analisis data nilai angket sikap ilmiah peserta didik menggunakan uji-t, diperoleh t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 0,999 1,996. Dengan demikian dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap ilmiah peserta didik dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing dan Group Investigation GI. Hal ini terlihat dari skor total rata-rata sikap ilmiah peserta didik pada grafik 4.3 disetiap aspek menunjukkan bahwa tidak jauh berbeda antara kelompok eksperimen I yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelompok eksperimen II yang menggunakan pembelajaran group investigation, walaupun rata-rata disetiap aspek tidak jauh berbeda tetapi pada kelas eksperimen I lebih baik dari pada kelas eksperimen II kecuali pada aspek peka terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan oleh persamaan model inkuiri terbimbing dan group investigation memiliki kesamaan yaitu proses pembelajaran yang berlangsung berpusat pada peserta didik student centered dan peserta didik dituntut untuk merancang sendiri prosedur percobaan untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Hal ini juga dibuktikan dari hasil rata-rata presentasi aspek sikap ilmiah dilihat dari angket, lembar observasi, dan penilaian teman sejawat. Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata persentase aspek sikap ilmiah berdasarkan angket, lembar observasi dan penilaian teman sejawat sikap ilmiah peserta didik pada kedua kelompok eksperimen sudah terlihat baik. Pada aspek rasa ingin tahu, persentase sikap ilmiah peserta didik kelompok eksperimen I lebih besar 82,17 dibandingkan kelompok eksperimen II 79,30. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mempelajari biologi khususnya konsep jamur. Hal ini disebabkan karena strategi pada model yang digunakan memiliki kelebihan dalam penyajian masalah yang terdapat dalam wacana Lembar Kerja Peserta didik LKS, dengan adanya penyajian masalah tersebut peserta didik terstimulus rasa ingin tahu sehingga peserta didik termotivasi untuk terus belajar dan ingin terus menemukan jawaban dari pertanyaan atau rasa keingintahuannya. 4 Pada aspek respek terhadap data dan fakta, perbedaan sikap ilmiah peserta didik kelompok eksperimen I dan II 79,66 dan 76,55 sebesar 3,11. Aspek respek terhadap data dan fakta kelompok eksperimen I dan II berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik sudah cukup baik dalam aspek respek terhadap data dan fakta karena dengan model ini peserta didik dibiasakan memecahkan masalah dan merancang praktikum dengan pemikirannya sendiri sehingga sikap objektif dan kejujuran dalam mengungkapkan hasil praktikum akan tinggi. Selain itu kedua model ini baik inkuiri terbimbing maupun group investigation merupakan pemahaman pembelajaran melalui proses yang dialami peserta didik, bukan hasil. Sehingga peserta didik melaporkan hasil yang mereka peroleh apa adanya tanpa memanipulasi data. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Istikomah yang menyatakan bahwa dengan diperlakukan seperti ilmuan, peserta didik terlatih untuk jujur dalam mengolah data dan teliti demi memperoleh informasi sevalid mungkin. 5 Pada aspek sikap kritis, persentase sikap ilmiah peserta didik kelompok eksperimen I 81,47 lebih besar dari kelompok eksperimen II 74,46. Peserta didik pada kelompok pada kelompok eksperimen II dengan model pembelajara group investigation masih belum terbiasa mengkritisi proses pembelajaran yang dialaminya sehingga peserta didik lebih memilih percaya saja walaupun belum ada bukti kuat yang didapatnya. Pada aspek berpikir terbuka dan kerja sama pada eksperimen I sebesar 79,15 lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan kelas eksperimen II sebesar 4 Mariani Natalina, Yustini Yusuf, Ermadianti, Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 14 Pekanbaru Tahun Ajaran 20122013, Jurnal Biogenesis, Vol. 9, 2013, h. 32 5 Istikomah, Hendratto, dan Bambang. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Peserta didik, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Januari 2010

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis (Kuasi Eksperimen Di Mts. Nurul Falah Sangiang Kota Tange

10 36 212

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berbasis Group investigation terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

2 37 235

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH MAHASISWA

0 1 89

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DAN GI (GROUP INVESTIGATION) DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH BELAJAR SISWA | Susilo | Inkuiri 9676 20556 1 SM

0 0 9

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BRYOPHYTA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DI SMA KELAS X

0 0 10