c. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif
mempunyai beberapa
tujuan, diantaranya
meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik, dapat menciptakan kerjasama yang baik dengan kelompoknya yang mempunyai berbagai perbedaan
latar belakang sehingga dapat menghargai pendapat orang, berbagi tugas dan kerjasama dalam kelompok. selain itu pembelajaran kooperatif dapat
mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, memancing rasa ingin tahu peserta didik, memotivasi peserta didik menjelaskan ide atau pendapat.
21
Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting
untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung sama lain dan di mana
masyarakat secara budaya semakin beragam.
22
Jadi, model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, perbedaan terhadap
individu, dan pengembangan keterampilan sosial, juga memperbaiki prestasi peserta didik atau tugas akademis penting lainnya. Model pembelajaran kooperatif bertujuan
untuk menerima secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif
memberi peluang bagi peserta didik dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur
penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
d. Keterampilan dalam Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi peserta didik juga harus mempelajari keterampilan khusus yang disebut keterampilan
kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja
21
Abdul Majid, op.cit., h. 175
22
Rusman, op. cit., h. 210
dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membagi tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut meliputi
keterampilan tingkat awal, keterampilan tingkat menengah dan keterampilan tingkat mahir.
23
Keterampilan tingkat awal, pada keterampilan tingkat awal meliputi menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagai
tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas pada waktunya, menghormati
perbedaan individu. Keterampilan tingkat menengah, meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat
diterima, mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat rangkuman, menafsirkan, mengatur dan mengorganisir, serta mengurangi ketegangan. Keterampilan tingkat
mahir, meliputi mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi
e. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif memiliki 6 fase atau langkah utama. Pembelajaran
dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi peserta didik untuk belajar. Fase ini diikuti peserta didik dengan penyajian informasi, sering dalam
bentuk teks bukan verbal. Selanjutnya peserta didik dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat peserta didik bekerjasama
menyelesaikan tugas mereka. Fase terakhir dari pembelajaran kooperatif yaitu penyajian hasil akhir kerja kelompok, dan mengetes apa yang mereka pelajari, serta
memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Keenam fase pembelajaran koperatif dirangkum pada Tabel 2.2 berikut ini.
24
23
Trianto, Mendesain Model Pembealjaran Inovatif –Progresif, Jakarta: Kencana, 2009, h.
64
24
Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011, h. 211