mengalami peningkatan, dimana rata-rata persentase sikap ilmiah peserta didik pada siklus I 77,87 cukup kemudian meningkat pada siklus II menjadi 86,99 baik.
48
Istikomah, S. Hendratto, S. Bambang dalam penelitiannya disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation lebih efektif menumbuhkan sikap
ilmiah peserta didik dan disarankan untuk penggunaan model pembelajaran Group Investigation agar sikap ilmiah peserta didik dapat ditumbuhkan. Hal ini terbukti dari
analisis dengan menggunakan uji t. Hasil data sikap ilmiah antara kelompok eksperimen dan kontrol dihasilkan t hitung = 1,994 dan t tabel = 1,99 berarti t hitung
t tabel sehingga dapat dinyatakan sikap ilmiah kelompok investigasi lebih baik dari pada kelompok jigsaw secara signifikan. Hal ini didukung oleh data observasi sikap
ilmiah kelompok investigasi yakni 4,87 sedang, 58,53 tinggi, dan 36,59 sangat tinggi, sedangkan kelompok jigsaw 17,5 sedang, 60 tinggi, dan
22,5 sangat tinggi.
49
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Yasar dan Anagun, menyatakan bahwa sikap ilmiah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Sikap ilmiah memiliki peran penting dalam mengembangkan kecakapan ilmiah. Setiap individu yang memiliki sikap ilmiah, memiliki kualitas seperti realistis
memiliki perhatian terhadap lingkungan sekitar, menghindari generalisasi yang di dasarkan pada fenomena dan tidak mempercayai keyakinan dogmatis.
50
Baris Ozden dan Nilgun Yenice dalam penelitiannya disimpulkan bahwa siswa memiliki sikap ilmiah yang positif. Sikap ilmiah dari para peserta bervariasi
48
Mariani Natalina, Yustini Yusuf dan Ermadianti, Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Peserta didik Kelas VIII SMP
Negeri 14 Pekanbaru Tahun Ajaran 20122013, Jurnal Biogenesis, Vol. 9, 2013
49
Istikomah, Hendratto, dan Bambang, Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Peserta didik, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,
Vol.6, 2010
50
Yasar, S. and Anagun, S. S., Reliability and Validity Studiesof the Science and Technology Course Scientific Attitude Scale, Journal of Turkish ScienceEducation, Vol 6, 2009.
berdasarkan gender, tingkat kelas dan pendapatan keluarga. Selain itu, sikap ilmiah dan prestasi akademik siswa berkorelasi positif pada level rata-rata.
51
C. Kerangka Berpikir
Strategi pembelajaran yang cocok untuk materi tertentu yang dalam teknik pelaksanaannya dilakukan melalui model pembelajaran merupakan salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran telah tercapai.
Tujuan pembelajaran dibedakan menjadi tiga ranah: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebagian besar guru menekankan pada penilaian kognitif dan
mengesampingkan penilaian afektif sikap. Tujuan pendidikan IPA yaitu memberikan pengalaman kepada peserta didik dalam merencanakan dan melakukan
kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah. Seseorang yang memiliki sikap ilmiah tinggi dimungkinkan seseorang tersebut memiliki keinginan yang kuat untuk
menggali informasi yang lebih dalam mengenali suatu hal, dengan begitu pengetahuan seseorang juga akan bertambah.
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran inkuiri terbimbing dan group investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung
kepada peserta didik sehingga dapat membangun pemahamannya sendiri. Kedua model pembelajaran ini dan sikap ilmiah memiliki hubungan yang erat dimana
pembelajaran inkuiri terbimbing dan group investigation dapat mengembangkan sikap ilmiah dan sikap ilmiah dapat dikembangkan dengan cara pemberian
pengalaman belajar langsung kepada peserta didik yang merupakan salah satu ciri pembelajaran inkuiri terbimbing dan group investigation. Jadi, dengan penggunaan
kedua model tersebut diharapkan dapat membentuk sikap ilmiah peserta didik yang
51
Baris Ozden dan Nilgun Yenice, An Analysis of Secondary Education Students Scientific Attitudes. International Journal of Contemporary Educational Research, Vol. 1, 2014
lebih baik. Selain terbentuknya sikap ilmiah peserta didik yang lebih baik, diharapkan juga peserta didik dapat menggali pengetahuannya dengan mencari informasi dari
pengalaman langsung yang peserta didik rencanakan dengan melakukan kerja ilmiah. Melalui pembelajaran inkuiri dan group investigation diduga dapat
berpengaruh terhadap sikap ilmiah peserta didik tetapi secara spesifik kedua model tersebut memiliki perbedaan, yaitu pada tingkat kemandiriannya. Dalam
pembelajaran inkuiri, guru hanya terlibat dalam mengajukan permasalahan, peserta didik menentukan proses dan menyelesaikan masalah. Sedangkan dalam
pembelajaran group investigation, guru hanya memaparkan permasalahan utama, peserta
didik memilih
topik, menentukan
proses, penyelesaian,
dan mempresentasikan hasil. Dengan demikian diduga bahwa sikap ilmiah peserta didik
yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang menggunakan model pembelajaran group investigation.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sikap ilmiah peserta didik dengan
penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang menggunaan model pembelajaran group investigation.