Hasil Penelitian yang Relevan

lebih baik. Selain terbentuknya sikap ilmiah peserta didik yang lebih baik, diharapkan juga peserta didik dapat menggali pengetahuannya dengan mencari informasi dari pengalaman langsung yang peserta didik rencanakan dengan melakukan kerja ilmiah. Melalui pembelajaran inkuiri dan group investigation diduga dapat berpengaruh terhadap sikap ilmiah peserta didik tetapi secara spesifik kedua model tersebut memiliki perbedaan, yaitu pada tingkat kemandiriannya. Dalam pembelajaran inkuiri, guru hanya terlibat dalam mengajukan permasalahan, peserta didik menentukan proses dan menyelesaikan masalah. Sedangkan dalam pembelajaran group investigation, guru hanya memaparkan permasalahan utama, peserta didik memilih topik, menentukan proses, penyelesaian, dan mempresentasikan hasil. Dengan demikian diduga bahwa sikap ilmiah peserta didik yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang menggunakan model pembelajaran group investigation.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sikap ilmiah peserta didik dengan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang menggunaan model pembelajaran group investigation. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 32 Jakarta Jalan Panjang Cidodol Komplek Sekneg, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tanggal 7 Januari sampai 22 Januari 2016 pada materi Fungi. Pemilihan sekolah ini didasarkan atas hasil wawancara dengan guru bidang studi Biologi disekolah SMAN 32 Jakarta Selatan, serta berdasarkan pengalaman peneliti selama menjadi peserta didik di sekolah tersebut dan melakukan Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT. Bahwa guru biologi di SMAN 32 Jakarta tidak pernah melakukan penilaian sikap ilmiah dan melakukan proses pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan group investigation, guru bidang studi biologi di SMAN 32 Jakarta sering menggunakan model pembelajaran discovery.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen Quasi-Eksperimental. Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni. 1 Penelitian kuasi eksperimen merupakan metode penelitian yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap sampel penelitian. Desain penelitian yang digunakan yaitu dua kelompok eksperimen yaitu, kelas ekspeimen I diberikan perlakuan dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan model Group investigation. Rancangan tersebut berbentuk tabel berikut: 1 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Resta Karya, 2005, h.207 Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Penilaian Akhir Eksperimen I X 1 O 1 Eksperimen II X 2 O 2 Keterangan : X 1 : Proses belajar Mengajar dengan Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing X 2 : Proses belajar Mengajar dengan Menggunakan Model Group Investigation O 1 : Penilaian setelah X 1 O 2 : Penilaian setelah X 2 Pada akhir penelitian setelah dilakukannya perlakuan maka peserta didik diberikan angket sikap ilmiah sebagai bahan penelitian. Hasil angket sikap ilmiah tersebut kemudian digunakan sebagai data penelitian dan diolah serta dibedakan hasilnya menggunakan analisis statistik.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Pada penelitian ini populasi terdiri dari populasi target dan populasi terjangkau, kemudian dari populasi terjangkau tersebut dipilih sampel yang digunakan untuk penelitian, berikut akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel yang akan digunakan.

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 2 Populasi target adalah sasaran pengamatan dan merupakan pilihan ideal yang akan digeneralisasi oleh peneliti. 3 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA Negeri 32 Jakarta. Populasi terjangkau adalah 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2013, h.117. 3 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 149-150

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis (Kuasi Eksperimen Di Mts. Nurul Falah Sangiang Kota Tange

10 36 212

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berbasis Group investigation terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

2 37 235

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH MAHASISWA

0 1 89

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DAN GI (GROUP INVESTIGATION) DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH BELAJAR SISWA | Susilo | Inkuiri 9676 20556 1 SM

0 0 9

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BRYOPHYTA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DI SMA KELAS X

0 0 10