Tabel 2.2 Fase Pembelajaran Koperatif Fase
Tingkah Laku Guru
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi
peserta didik Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi peserta didik belajar
Fase 2: Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan
Fase 3: Mengorganisasikan peserta didik ke
dalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok belajar
agar melakukan
transisi secara efisien. Fase 4:
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas.
Fase 5: Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6: Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara yang baik untuk menghargai upaya maupun hasil belajar
individu dan kelompok
3. Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigation
a. Definisi Pembelajaran Group Investigation GI
Strategi Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. secara umum Group
Investigation merupakan kelompok yang dibentuk oleh peserta didik itu sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang dan tiap kelompok bebas memilih subtopik dari
keseluruhan unit yang diajarkan kemudian menghasilkan laporan kelompok.
25
Group Investigation GI adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang melibatkan
peserta didik sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Pada pembelajaran Group Investigation peserta
25
Ibid., h. 220
didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan membangun pengetahuan sendiri dan bertanggungjawab atas hasil pembelajarannya.
26
Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif, yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang ditugaskan guru.
27
Pembelajaran Group Investigation mendorong peserta didik dalam keterlibatan belajar untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi maupun keterampilan proses kelompok.
28
Jadi, Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas peserta didik untuk
mencari sendiri materi informasi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan- bahan yang tersedia, contohnya dari buku pelajaran. Pembelajaran ini melibatkan
peserta didik sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode pembelajaran ini menuntut para peserta
didik untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok group process skills. Model Group Investigation
GI dapat melatih peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri.
b. Tahapan Pembelajaran Group Investigation GI
Dalam Group investigation para murid bekerja melalui enam tahapan.
29
Tahap pertama mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. Para peserta
didik meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran. Para peserta didik bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari
26
Brian Aziz Suryadana, Tjiptaning Suprihati, Sri Astutik, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation GI Disertai Media Kartu Masalah pada Pembelajaran Fisika di SMA,
Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1, 2012, h. 269
27
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Ghalia Indonesia: Bogor, 2014, h. 258
28
Imas kurniasih, Berlin Sani., Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Mamahami Aspek Dalam Kurikulum 2013, Yogyajarta: Kata Pena, 2014, h. 93
29
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2005, h. 218