Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

proses belajar mengajar, inkuiri digunakan sebagai metode pengajaran yang memungkinkan peserta didik berperan dalam suatu penyelidikan investigasi yang dilakukan saat pembelajaran. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Ketiga, mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. 2 Menurut Hosnan, pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan, pembelajaran inkuiri juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein, yang berarti saya menemukan. 3 Sedangkan Ridwan Abdullah Sani menjelaskan bahwa, pembelajaran berbasis inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan dan makna baru. 4 Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri adalah suatu strategi yang membutuhkan peserta didik menemukan sesuatu dan mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dalam suatu penelitian ilmiah. Serta melibatkan peserta didik dalam merumuskan 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media,2006, h. 196-197 3 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014, h. 341 4 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2014, h. 88 pertanyaan yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan dan makna baru.

b. Fungsi Metode Inkuiri

Inkuiri memiliki beberapa fungsi. Fungsi metode inkuiri, yaitu membangun komitmen commitment bulding peserta didik untuk belajar yang dilakukan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran. Membangun sikap aktif, kreatif, dan inofatif dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Membangun sikap percaya diri self confidence dan terbuka openess terhadap hasil temuan. 5

c. Macam-macam Inkuiri

Pendekatan inkuiri dapat dibedakan menjadi inkuiri terbimbing guided inquiri, inkuiri terbuka open ended inquiry, inkuiri gabungan, dan inkuiri terstruktur. 6 Inkuiri terbuka dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekatan berbasis student-centered yang dimulai dengan pertanyaan yang diajukan peserta didik kemudian diikuti oleh perancangan yang dilakukan oleh peserta didik, selanjutnya mengadakan sebuah investigasi atau eksperimen dan berakhir dengan mengkomunikasikan hasilnya. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing, guru membantu peserta didik mengembangkan penyelidikan investigasi di ruang kelas. Biasanya, guru memilih pertanyaan untuk investigasi. Ketika peserta didik harus mempelajari tentang fenomena yang lebih kompleks yang tidak dapat diinvestigasi secara langsung di ruang kelas, guru dapat menyediakan data ilmiah dari berbagai sumber untuk digunakan dalam investigasi. 5 Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Refika Aditama, 2012, h. 78 6 Lisa Martin- Hansen. ”Defining Inquiry” dalam The Science Teacher diambil dari http:people.uncw.edukubaskodSEC_406_506ClassesClass_3_InquiryDefiningInquiry.pdf diakses tanggal 18 Maret 2015 pukul 21:03:23, h. 35 Inkuiri gabungan merupakan kombinasi dari investigasi inkuiri terbimbing dengan inkuiri terbuka. Pada pembelajaran inkuiri terstruktur, biasanya hasil pembelajaran peserta didik dimana peserta didik hanya mengikuti arahan atau petunjuk dari guru. Terkadang pendekatan ini sesuai untuk digunakan dalam kelas, namun keterlibatan peserta didik dalam mengerjakan tugas menjadi terbatas karena harus mengikuti instruksi dari guru.

d. Pengertian Model Pembelajaran Guided Inquiry

Model pembelajaran guided inquiry adalah model pembelajaran inkuiri dimana guru menyampaikan permasalahan dan prosedur penyelidikan, sedangkan peserta didik menentukan proses dan menyimpulkan hasil penyelidikan. Qurrota menjelaskan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis inkuiri dimana menyelidiki pertanyaan atau rumusan masalah yang disajikan guru dengan menggunakan prosedur yang dirancang peserta didik sendiri. 7 Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang menekankan dalam proses penemuan konsep dan mengembangkan cara metode ilmiah serta menempatkan peserta didik lebih banyak belajar sendiri atau kelompok untuk memecahkan masalah. 8 Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model yang tepat digunakan karena model pembelajaran ini peserta didik dituntut untuk aktif dalam pembelajaran baik dengan observasi lingkungan maupun eksperimen. 9 Pada pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik. 7 Qurrota Ayun, Novi Ratna Dewi, Sudarmin. Efektivitas Model Think Pair Square TPS Berbasis Inquiry pada Tema Sistem Transportasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Sikap Ilmiah Peserta didik, Jurnal Pendidikan IPA, Vol. 4, 2015, h. 974 8 Juli Sukimarwati, Widha Sunarno, Sugiyarto. Pembelajaran Biologi dengan Guided Inquiry Model Menggunakan LKS Terbimbing dan LKS Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Peserta didik. Jurnal BIOEDUKASI, Vol. 6, 2013, h. 4 9 Siska Nugraheni Margiastuti, Parmin, Stephani Diah Pamelasari, Penerapan Model Guided Inquiry Terhadap Sikap Ilmiah dan Pemahaman Konsep Peserta didik pada Tema Ekosistem, Jurnal Pendidikan IPA Unnes, Vol. 4, 2015, h. 1042

Dokumen yang terkait

Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur Dengan Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis (Kuasi Eksperimen Di Mts. Nurul Falah Sangiang Kota Tange

10 36 212

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas pada Konsep Jamur

0 7 303

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

PENGARUH SIKAP ILMIAH SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

3 27 42

pengaruh penggunaan lembar kerja siswa berbasis Group investigation terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

2 37 235

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH MAHASISWA

0 1 89

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DAN GI (GROUP INVESTIGATION) DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH BELAJAR SISWA | Susilo | Inkuiri 9676 20556 1 SM

0 0 9

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BRYOPHYTA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DI SMA KELAS X

0 0 10