User Story Metodologi Pengembangan Sistem .1

menggambarkan sesuatu terhadap sistem apa yang harus dilakukan, dan sangat penting dan bermanfaat bagi setiap stakeholder. Secara umum tidak bersifat detail. Hunt, 2006, p. 73

2.10 Manajemen Konfigurasi Configuration Management

2.10.1 Configuration Management

Banyak definisi dari manajemen konfigurasi dan berbagai opini tentang apakah konfigurasi manajemen. Manajemen konfigurasi maerupakan identifikasi yang unik, mengelola penyimpanan, mengelola perubahan, dan status pelaporan dari pemilihan menengah terhadap produk kerja, produk komponen, dan produk selama sistem berjalan. Hass, 2002, p. 38. Konfigurasi manajemen merupakan suatu rekayasa teknik dan displin manajemen yang fokus pada manajemen perubahan. Konfigurasi manajemen telah lahir sekitar tahun 1950an, awalnya digunakan oleh departemen Pertahanan Amerika untuk mengelola perubahan perangkat keras. Manajemen konfigurasi menurut sumber lainnya adalah sebuah proses transisi yang bertanggung jawab untuk mengelola informasi terhadap konfigurasi item yang dibutuhkan untuk memberikan kepada pelayanan IT, termasuk hubungan diantara mereka. Informasi ini di kelola melalui siklus hidup dari konfigurasi item configuration items CI. Manajemen konfigurasi merupakan bagian dari proses konfigurasi manajemen. Norfolk, 2010, p. xv Gambar 2.3 Key Issues for Implementing Configuration Management Liu Ying, 2009, pp. 347-350 Configuration Management dipaparkan dalam buku yang berjudul “Software Quality Assurance From Theory to Implementation”. Disana disebutkan, bahwa “Manajemen konfigurasi berkaitan dengan pembahasan yang memperkenalkan prosedur untuk mengendalikan proses suatu perubahan”. Prosedur ini berhubungan dengan persetujuan perubahan, pencatatan perubahan yang dilakukan, pengeluaran versi terbaru dari sebuah perangkat lunak dan perangkat keras, rilis, rekaman versi dan spesifikasi dari perangkat lunak yang diinstal di setiap situs atau organisasi pada departemen, dan manajemen perubahan dari setiap informasi yang berdampak terhadap setiap konfigurasi tersebut. Prosedur konfigurasi perangkat lunak umumnya mengotorisasi sebuah administrator atau komite manajemen konfigurasi untuk mengelola semua yang diperlukan operasi manajemen konfigurasi. Galin, 2004, p. 67. Manajemen konfigurasi memberikan nilai yang sangat besar dengan membuat sebuah repositori informasi untuk melacak sistem IT organisasi. Ini terdiri dari informasi tentang server seperti memori, penyimpanan, dan prosesor. Disamping itu juga mencakup hubungan yang menunjukan keterkaitan antara konponen IT yang dapat membantu menentukan prioritas komponen yang sangat penting untuk menjaga sistem bisnis dan operasi sehari-hari. Produk konfigurasi Configuration item merupakan sumber daya IT, dan komponen mereka, yang berkontribusi terhadap suatu layanan bisnis. Manajemen konfigurasi diperlukan untuk memastikan bahwa manajemen database konfigurasi CMDB mewakili mereka secara akurat, mengontrol perubahan mereka, mengaudit, melaporakan, dan lain- lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk menjamain bahwa layanan bisnis dapat membuat dan menjalankan kontribusinya setiap saat. Sedangkan peran CI configuration item adalah untuk memberikan riancian konfigurasi, status saat ini dan memberikan keamanan disekitar setiap ada pembaruan dan perubahan yang dibuat untuk memastikan pengendalian perubahan yang tepat. Axel Buecker, 2013, p. 243. Configuration Management secara umum membahas mengenai empat tugas utama, yaitu : 1. Identifikasi identification – spesifikasi, identifikasi dari setiap komponen IT.