Simple Network Management Protocol SNMP

2.15.2 Wawancara

Wawancara merupakan studi pendahuluan yang dilakukan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Terdapat dua jenis wawancara Sugiyono, 2009: a. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur dilakukan bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam wawancara ini telah ditentukan pertanyaan secara tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. b. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara dan pertanyaan yang diajukan berupa garis besar permasalahan.

2.15.3 Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian tesis dan disertasi, dan sumber-sumber lainnya yang sesuai internet, koran dll Nazir, 2009.

2.15.4 Studi Literatur

Studi literatur merupakan suatu teknik pengumpulan data atau analisis data dengan cara memperoleh informasi dari penelitian terdahulu, tanpa memperdulikan sebuah penelitian menggunakan data primer atau sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan, laboratorium atau museum Nazir, 2009. Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur hasil dari penelitian yang berkaitan dengan sistem monitoring dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan berbagai aspek yang ada sehingga menjadi referensi dan bahan pertimbangan terhadap penelitian. Adapun literatur yang menjadi referensi penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Prianka Gandi. 2013. Configuration Management and PLM International Journal of Engineering Research Technology IJRT. Vol. 2 Issue 4 Appril 2013. Penelitian ini menggambarkan keuntungan dalam menggunakan konsep manajemen konfigurasi pada PLM product lifecycle management . Dalam menghasilkan kualitas kontrol yang lebih baik pada proses rekayasa produk pada sector aerospace dan otomotif serta dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan pada saat kesalahan desain yang diaplikasikan pada proses inisiasi proyek. Manajemen Konfigurasi biasanya erat kaitanya dengan Konfigurasi jaringan IT dan sangat berbeda subjek-nya. Manajemen