Fase Itarasi Iteration Phase

9. Menentukan Penerimaan Dalam tahap ini dalam menentukan penerimaan penulis mengacu pada hasil kriteria pengujian yang telah dibuat sebelumnya. Setelah proses ini selesai proses dapat berlanjut pada tahap iterasi berikutnya.

3.2.4 Fase Produksi Productioning Phase

Pada tahap ini merupakan proses akhir setelah semua proses sebelumnya dilakukan, karena pada tahap Iterasi pada sub-proses sudah dilakukan proses pengujian dengan metode black box testing, maka pada proses ini hanya memberikan prerelease sistem . 1. Uji Prerelease Uji prerelease ini dilakukan untuk memberikan gambaran bagaimana sistem ini nantinya hasil screen shoot sistem yang sudah bisa digunakan.

3.3 Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir penelitian dapat diilustrasikan dengan Start Metode pengumpulan data Metode pengembangan sistem Extreme Programming XP Abrahamsson Exploration Planning Iteration Melakukan uji penerimaan Struktur rancangan menu sistem Selesai Analisis sistem berjalan, Identifikasi Vision Identifikasi Pekerjaan Membuat Rencana Peluncuran Productioning Rich Picture Mendefinisikan sistem yang akan dibangun User Story Tabel Analisis PIECES Meentukan Batasan Prioritas fungsionalitas sistem Mempersiapkan uji penerimaan Implementasi Adobe Dreamweaver PHP MyAdmin Desain database Potensial Objek, Matriks CRUD, UML Refine Plan Multiple Mengetahui Profile Perusahaan Identifikasi Metadata Top – Down Approach Hasilnya menentukan data pada Configuration Items, atribut pada Storage control, change control, dan reporting Analisis PIECES Unified Modeling Language UML Menentukan Requirement Material Technology Task Card System Metaphor User story case Profile perusahaan, Visi Misi, Struktur Organisasi, Struktur Divisi IT Knowledge Share Service Desain Proses Uji Prerelease Melacak Kemajuan Menetukan Penerimaan Mempersiapkan Kriteria Pengujian Studi pustaka Nazir, 2009 Studi literatur Nazir, 2009 Wawancara Sugiyono, 2009 Mencari definisi terkait tema pembahasan Configuration Management, metodologi Extreme Programming XP, dll. Mencari Penelitian sejenis terkait dengan Tema pembahasan mengenai Configuration Management Melakukan wawancara dengan user Observasi Sugiyono, 2009 Melakukan pengamatan langsung terkait proses yang berjalan, mendapatkan data yang terkait Sistem berjalan Vision Statement Rich picture Sistem usulan PHP MySql Platform sistem yang akan dibangun nantinya Table High level feature User story card Tabel rencana peluncuran Tabel black box testing Pemecahan user story base 1, dan user story base 2 Tahap pembangunan dalam dua proses iterasi Identifikasi aktor Identifkasi usecase Desain interface Balsamiq Mockup Tabel identifikasi User usecase Black box testing User story Kriteria pngujian Hasil Kriteria pengujian Pada black box testing Kriteria pengujian kriteria keberhasilan Aktor dalam sistem Daftar usecase Usecase diagram, narasi usecase, activity diagram, sequence diagram Objek potensial, class diagram, matriks CRUD, mapping class, skema database, spesifikasi database Desain interface tampilan sistem, form entry data, report Coding PHP database MySql Hasil kriteria pengujian Poin-poin pengujian Black box testing Tampilan screen shoot aplikasi Configuration Management System CMS Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian 100

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Exploration Phase

4.1.1 Kebutuhan Informasi

Pada tahap ini penulis melakukan proses eksplorasi atau pengumpulan semua informasi yang dibutuhkan terkait dengan sistem yang akan dibuat yaitu Configuration Management System pada perusahaan PT Radiant Utama Interinsco TBK.

4.1.1.1 Profil Perusahaan

PT Radiant Utama Interinsco Tbk didirikan pada tanggal 22 Agustus 1984. Perusahaan ini telah memiliki pengalaman dalam industri Minyak dan Gas Indonesia selama lebih dari 35 tahun dalam menyediakan jasa teknis penunjang untuk sektor minyak dan gas dari hulu sampai hilir, serta industri terkait lainnya. Seiring berjalannya waktu, PT Radian membuktikan keunggulannya melalui komitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Hal ini dicapai melalui pengelolaan usahanya secara bertanggung jawab, selalu mengutamakan pelanggan dan terpercaya. Di bidang Inspeksi dan Sertifikasi, PT Radiant memperoleh akreditasi sebagai badan Inspeksi dan Sertifikasi resmi dari beberapa instansi berwenang seperti: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi; Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi; Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi; dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pada tahun 2006, saham Perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat dan efektif tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 12 Juli 2006 dengan jumlah saham yang tercatat sebanyak 770,000,000 lembar saham. Pada tahun 2008, perusahaan memasuki bisnis hulu migas dengan mengakuisisi 100 kepemilikan pada Radiant Bukit Barisan yang memiliki 51 kepemilikan atas blok migas South West Bukit Barisan di Sumatera Barat. Pada tahun 2011, perusahaan telah mengakuisisi asset berupa Mobile Offshore Production Unit MOPU dari Maleo MOPU Producer Inc. senilai US 35 juta. PT. Radiant Utama Interinsco sebagai kelompok perusahaan dengan ribuan karyawan dan operasi di seluruh negeri, memiliki prioritas utama untuk menawarkan layanan kelas dunia terhadap bisnis berbasis energi dan sumber daya di Indonesia. Radiant Utama Group didirikan pada tahun 1975, berawal sebagai perusahaan yang menyediakan pengujian untuk industri minyak dan gas. Perusahaan semakin berkembang menjadi sebuah kelompok yang lebih besar menawarkan keahlian luas di sektor energi. Kini bidang keahlian perusahaan yang terus menerus diperpanjang ke arah hulu dan hilir minyak dan gas bumi serta industri lainnya. Perusahaan percaya