Studi Literatur Konsep Metode Pengumpulan Data

Don Bosco tidak adanya prosedur untuk melakukan proses konfigurasi manajemen terhadap hardware, software yang digunakan, disebabkan kurang memperhatikan sisi teknologi dan ahli IT. framework ITIL V3. Penerapan yang digunakan yaitu configuration management dengan incident management Kelebihan Kekurangan Dalam penerapan yang digunakan menggunakan framework ITIL. Menggunakan GAP Analisis, Goal Question Metrics GQM Pembahasan kurang jelas antara hubungan configuration management incident management dengan penerapan proses administrasi sekolah penilaian, program kerja, materi ajar, dll. 3. Liu Ying, et al. 2009. Key Issuses for Implementing Configuration Management. International Symposium and Application . Proceding. Penelitian ini membahas kunci untuk membangun manajemen konfigurasi dalam suatu organisasi. Peran RACI matriks dan teknologi sebagai pedoman IT service management . Dengan mengimplementasikan CM. RACI Matriks merupakan penugasan posisi yang dibebankan untuk menyelesaikan suatu aktifitas Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed. Pada penelitian tersebut dijelaskan user yang bertanggung jawab atas suatu wewenang dalam manajemen konfigurasi. Tabel 2.9 Hasil Penelitian Sejenis 3 Masalah Solusi Banyak manager pada perusahaan kurang memperhatikan hal dalam pengelolaan data, seperti item, bill of material , routing, karena mereka pikir isu-isu tersebut tidak memiliki kesulitan teknis menyarankan fungsi manajemen konfigurasi terpusat untuk mendukung dan mempertahankan CMDB perusahaan yang luas sehingga CMDB berisi semua informasi tentang lingkungan IT dan seakurat mungkin. Kelebihan Kekurangan Penerapan konsep proses CMDB melalui kebijakan, aturan dan tanggung jawab melalui pengukuran RACI matriks. Tidak dijelaskan bagaimana penerapnnya implementasi nantinya kedalam suatu sistem. 4. Aleksandar Aleksic, et al. 2010. Configuration Management and ICT : A Case Study of Improving Quality of Process by System Virtualization . 4 th International Quality Conference May 19 th 2010. Center for Quality, Faculty of Mechanical Engineering, University of Kragujevac. Pada makalah ini yang dibahas adalah studi kasus tentang menimbang suatu perubahan pada perusahaan perbankan, pelayanan yang melibatkan perubahan perangkat keras hardware dan konfigurasi perangkat lunak software. Satu fingsi yang utama dari manajemen konfigurasi adalah untuk mengelola data integeritas dan memberikan akurasi data ketika dibutuhkan Studi kasus dikembangkan dalam kerjasama dengan Bank Credy. Tim dengan fakultas mengambil bagian dalam studi kelayakan dilakukan untuk perubahan lengkap hardware dan software hasil yang hasilnya digunakan di kemudian bekerja untuk mendapatkan pekerjaan yang berhasil diselesaikan. The Credy tim manajemen bank yang telah menemukan bahwa konfigurasi hardware mereka dengan klaster berbasis layanan perangkat lunak tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dan tren pasar. Hal ini terkait dengan peningkatan keamanan dan kecepatan pengolahan data dengan layanan pelanggan yang berkembang baru yang diberikan. Tabel 2.10 Hasil Penelitian Sejenis 4 Masalah Solusi Membahas suatu perubahan pada perusahaan perbankan, pelayanan yang melibatkan perubahan perangkat keras hardware dan konfigurasi perangkat lunak software. Studi kasus dikembangkan dengan Bank Credy. Tim menemukan bahwa konfigurasi hardware mereka dengan klaster berbasis layanan perangkat lunak tidak dapat memenuhi permintaan konsumen dan tren pasar. Hal ini terkait dengan peningkatan keamanan dan kecepatan pengolahan data dengan layanan Semua entitas sistem informasi lama yang disurvei pada Manajemen Konfigurasi meta database, dan dilakukan dengan entitas sistem informasi baru. Semua proposisi dibuat dalam satu langkah, sehingga tidak ada masalah yang berkaitan dengan daftar dokumen yang relevan dan hubungan timbal balik mereka, dan implementasi dilakukan. Tidak ada keterlambatan atau kegagalan karena instalasi paralel dari sistem informasi baru. Maksimum penggunaan alat dan proses yang pelanggan yang berkembang baru yang diberikan. ada telah. Kelebihan Kekurangan Menjelaskan cukup detail perihal tahap pengembanagan mulai dari identifikasi rencana, sampai dengan audit konfigurasi. sistem usulan menitik beratkan pengembangan hardware software. Belum dijelaskan secara lebih detail proses terkait lainnya dalam CM yang digunakan. 5. Masasi Iizuka. 2006. Request and Main Problems Regarding Configuration Management in Open System Development – Management in Short Term, Congested Developments . FUJITSU Sci. Tech. J.,42,3, p356-363. Untuk mengatasi perubahan lingkungan bisnis secara drastis, perusahaan sangat fokus pada cara untuk mencapai kecepatan yang berorientasi manajemen , meningkatkan efisiensi manajemen, dan mengurangi biaya, bahkan pada pengembangan sistem mereka. Untuk membantu mereka mendapatkan tujuan ini, IT menjadi lebih terbuka dan memperluas jangkauan aplikasi. Paper yang dibahas oleh Masashi Lizuka, menggambarkan model manajemen konfigurasi yang telah dibangun oleh Fujitsu. Dengan perubahan lingkungan bisnis, ICT sudah bergerak kearah open source dan pada area teknologi sudah menjadi lebih luas dan secara signifikan komleks. Paper ini menjelaskan syarat yang dibutuhkan dalam manajemen konfigurasi dan model yang disarankan untuk mendatangkan beberapa masalah seperti pengeluaran pengeluaran, improvisasi, hubungan dengan konsumen, operasi pada kondisi stabil dengan kualitas teknologi informasi, dll. Kesimpulan pada paper tersebut menggambarkan tantangan terhadap manajemen konfigurasi terkait arsitektur perubahan sekarang ini, pengenalan model maajemen konfigurasi yang didibuat fujitshu sebagai suatu solusi sejalan dengan interoperasi organic dengan software manajemen konfigurasi yang dibuat oleh fujitsu. Tabel 2.11 Hasil Penelitian Sejenis 5 Masalah Solusi Untuk menghadapi kondisi perubahan lingkungan bisnis secara drastis, perusahaan Fujitsu sangat fokus pada cara untuk mencapai kecepatan yang berorientasi manajemen, meningkatkan efisiensi manajemen, dan mengurangi biaya, pada pengembangan sistem mereka. Menggambarkan model manajemen konfigurasi yang telah dibangun oleh Fujitsu. Dengan perubahan lingkungan bisnis, ICT sudah bergerak kearah open source dan pada area teknologi sudah menjadi lebih luas dan secara siknifikan kompleks. Paper ini menjelaskan syarat yang dibutuhkan dalam manajemen konfigurasi dan model yang disarankan untuk mendatangkan beberapa masalah seperti pengeluaran pengeluaran, improvisasi, hubungan dengan konsumen, operasi pada kondisi stabil dengan kualitas teknologi informasi, dll. Kelebihan Kekurangan Pengenalan model maajemen konfigurasi yang didibuat fujitsu sebagai suatu solusi. Untuk mengatasi tuntutan perubahan kebutuhan manajemen dalam cepatnya perubahan yang dinginkan oleh konsumen. Fujitsu dan konsumen dapat dengan cepat melakukan konstruksi dan kesatabilan operasional, kualitas teknologi informasi yang baik. - 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dan informasi serta referensi yang lengkap sangat mendukung dalam pengembangan sistem. Adapun tahapan dalam metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur.

3.1.1 Observasi

Metode observasi digunakan untuk melakukan pengumpulan data dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada PT Radiant utama Interinsco Tbk. Pada tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan Februari 2014, dilakukan seminggu sekali dan bertempat di PT Radiant Utama Interinsco Tbk. Jalan Kapten Tendean No. 24 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan DKI Jakarta. Hasil yang dicapai adalah melihat proses bisnis yang terjadi dan segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan dibawah bimbingan Bapak Budi Syarif selaku Manager IT PT Radiant Utama Interinsco Tbk. Data yang diperoleh dalam observasi ini meliputi : 1. Form ticket request IT ticket request 2. Form logbook form data item infrastruktur device Form data IT service request dijadikan refernsi pada sistem yang akan dibangun untuk membuat form request ticket pada request configuration item , request for change RFC, dan request incident nantinya. Sedangkan form logbook menjadi acuan dalam membuat form data configuration item record , kedua-dua form entry data tersebut akan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Bukti dan hasil observasi form ticket IT service request, dan form logbook terlampir pada halaman lampiran.

3.1.2 Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan user secara tidak terstruktur dengan mengajukan beberapa pertanya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait informasi utama yang dibutuhkan dalam membangun sistem nantinya. Berikut merupakan daftar pertanyaan yang diajukan Pertanyaan wawancara dibuat untuk mengetahui sejumlah data dan informasi terkait dengan penelitian. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang diajukan, yaitu : 1. Apakah diperusahaan ini sudah memiliki sistem yang digunakan untuk melakukan pengelolaan infrastuktur IT ? 2. Seperti apakah proses yang berjalan saat ini, bagaimana prosesnya Pak ? 3. Bisa jelaskan gambaran dari proses pengelolaan infrastruktur IT dan mungkin dengan bagian-bagaian terkait lainnya ? Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran.

3.1.3 Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan tujuan mencari sumber referensi atau teori yang membahas terkait dengan tema pembahasan yaitu Configuration Management , definisi-definisi lainnya yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini. Bahan yang digunakan penulis dalam melakukan proses ini adalah dengan membaca buku atau e-book, melihat website, ataupun sumber-sumber referensi lainnya baik cetak maupun elektronik. Hasil dari tahap ini tertuang dalam BAB II pada landasan teori sedangkan sumber referensi dapat dilihat dalam daftar pustaka.

3.1.4 Studi Literatur

Sumber literatur digunakan penulis untuk melihat hasil penelitian sejenis berkaitan langsung dengan Configuration Management, Configuration Management Database CMDB baik yang berkaitan secara langsung ataupun tidak langsung penulis gunakan sebagai bahan referensi penulis dalam membangun sebuah Configuration Management System CMS. Bahan yang digunakan penulis adalah dengan membaca berbagai jurnal penelitian, jurnal ilmiah, hasil seminar, thesis, skripsi, hasil riset paper. Hasilnya tertuang secara detail pada BAB II, sedangkan pada BAB ini hanya dicantumkan secara singkat informasi penulis dengan judul penelitiannya saja seperti dibawah ini. Berikut daftar penelitian sejenis yang dijadikan referensi dalam studi literatur: Tabel 3.12 Hasil Penelitian Sejenis No Peneliti Penelitian Sejenis 1 Prianka Gandi. 2013. International Journal of Engineering Research Technology IJRT Vol. 2 Issue 4 April2013. Configuration Management and PLM. International Journal of Engineering Research Technology. 2 Mayang, Kinanti. 2010. Magister Thesis Penerapan Best Practice ITSM Dalam Proses Improvement IT Configuration Management Pada SMU Don Bosco Pondok Indah. 3 Liu Ying, et all. 2009. Intenational Symposium on Web Information System and Application. Proceeding. Key Issuses for Implementing Configuration Management . 4 Aleksandar Aleksic, et all. 2010. 4 th International Quality Conference May 19 th 2010. Center for Quality, Faculty of Mechanical Engineering, University of Kragujevac Configuration Management and ICT : A Case Study of Improving Quality of Processes by System Virtualization . 5 Masashi Iizuka, 2006 FUJITSU Sci. Tech. J.,42,3,p356-363. Request and Main Problems Regarding Configuration Management in Open System Development – Management in Short Term, Congested Developments .