3. Persepsi perception yaitu suatu proses memberikan makna yang berakar
dari berbagai faktor yakni: a.
Latar belakang budaya b.
Pengalaman masa lalu seseorang atau kelompok tertentu yang menjadi landasan atas pendapat atau pandangannya
c. Berita-berita dan pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian
mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang. Bisa diartika berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk opini
mamsyarakat. d.
Nilai-nilai yang dianut moral, etika, dan keagamaan yang berlaku di masyarakat Ruslan, 2005:65
Opini dari perorangan secara akumulatif dapat berkembang menjadi suatu konsensus kesepakatan dan terkritalisasi jika masyarakat dalam kelompok
tertentu mempunyai kesamaan dalam visi, ide, nilai-nilai yang dianut, latar belakang hingga tujuan yang hendak dicapai, sehingga nantinya akan terbentuk
opini publik.
2.1.8 Logo
2.1.8.1 Defini Logo
Defini-definisi logo adalah sebagai berikut: a.
Logo adalah penyajian atau tampilan nama, bentuk, seragam, tulisan atau ciri khas perusahaan secara visual Anggoro, 2001
b. Logo merupakan simbol yang mempunyai tujuan komunikasi untuk
mencerminkan citra perusahaan Sobur, 2003 c.
Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan,
produk, negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai ganti dari nama sebenarnya.
http:id.wikipedia.orgwikiLogo
Dahulu logo yang memuat nama perusahaan atau nama produk jarang ditemui. Jadi logo tidak dengan sendirinya atau secara langsung mengidentifikasi
perusahaan atau lembaga pemiliknya. Khalayak perlu waktu untuk mengenalinya. Tetapi jika mereka tidak berminat untuk mengetahuinya, maka untuk seterusnya
lembaga logo itu menjadi bentuk hiasan indah yang tidak bermakna. Sebagus apapun logo itu, jika ia tidak dapat menunjukkan lembaga yang diwakilinya, maka
ia tidak lebih dari simbol-simbol tanpa arti. Jika sebuah logo mewajibkan khalayak untuk menduga-duga maknanya, maka logo itu gagal menjadi instrumen
komunikasi. Karena itulah banyak perusahaan, khususnya yang berukuran besar, tidak hanya mencantumkan nama, namun juga sebaris slogan yang
mengisyaratkan jenis bisnisnya, faksafah operasinya, atau reputasi yang ingin diraihnya Anggoro, 2001
2.1.8.2 Jenis dan Tipe Logo
Menurut John Rowe dalam http:andieirfan.multiply.comjournalitem69, diakses 01 Desember 2009 pukul
23:55. Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidaklah serumit sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tak terucapkan seperti
gambar, yang dibuat oleh pengrajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan
saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar Trademarks. Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian
yaitu:
1. Word Marks atau Brand Name atau Logotype, yaitu logo yang tersusun dari
bentuk terucapkan rangkaian huruf yang dapat dibaca diucapkan 2.
Device Marks atau Brand Mark atau Logogram, yang tersusun dari bentuk tak terucapkan gambar.
Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand name dan brand mark. Sebagai contoh untuk brand name adalah Logotype
GARUDA Indonesian Airways yang hanya tersusun dari huruf jenis Sans Serif , dan Logogram dengan bentuk burung garuda sebagai brand mark. Kemudian
dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan
paduan dari dua jenis logo diatas. Bila mengamati perubahan logo dari jaman ke jaman mulai bentuk-bentuk
penuh ornamen hingga bentuk sederhana.
Berikut merupakan tipe dan jenis logo : 1.
Name Only Logo
Gambar 2.1 Name Only Logo Sumber : www.panasonic.co.id, diakses pada 01 Desember 2009 pukul 08:25
Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung
kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba,
Panasonic, produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain.
2. NameSymbol Logo
Gambar 2.2 NameSymbol Logo Sumber : www.ford.co.id, diakses pada 01 Desember 2009 pukul 08:25
Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti
oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas
dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.
3. Initial Letter Logo
Gambar 2.3 Initial Letter Logo Sumber : www.rcti.tv, diakses pada 01 Desember 2009 pukul 08:26
Yaitu logo yang menggunakan huruf awal inisial dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut.
Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh
diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya. 4.
Pictorial Name Logo
Gambar 2.4 Pictorial Name logo Sumber : www.thecocacolacompany.com, diakses pada 01 Desember 2009
pukul 08:26
Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki
gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak,
McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaanproduk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo
tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.
5. Associative Logo
Gambar 2.5 Associative Logo Sumber : www.shell.com, diakses pada 01 Desember 2009 pukul 08:28
Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama,
produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang
membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang
menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan
megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.
6. Allusive Logo
Gambar 2.6 Allusive Logo Sumber : www.mercedes-benz.co.id diakses pada 01 Desember 2009 pukul 08:29
Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang
merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan
penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak
langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa
maksud dari logo yang bersangkutan. 7.
Abstract Logo
Gambar 2.7 Abstact Logo Sumber : http:www.autospies.comimagesusersAgent009Citroen_4.jpg,
diakses pada 01 Desember 2009 pukul 08:27
Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman
konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek
optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Bentuk logo abstrak yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers. Abstract
logo pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di negara
barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar disain logo kontemporer. Kelemahan
dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami
oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar-benar tepat seperti apa yang diinginkan.
2.1.8.3 Fungsi dan Tujuan Logo