berusia 43 tahun hingga 50 tahun. Menyusul pada usia 17 tahun hingga 25 tahun hanya terdapat 10 responden.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dapat dikategorikan usia dewasa. Sehingga responden diharapkan telah memiliki perhatian, pengertian dan
penerimaan yang cukup baik tentang iklan corporate PT. Telkom Indonesia versi “logo baru” di televisi dan dapat dipertanggungjawabkan penyataannya
sebagaimana yang tersebut pada karakteristik pengambilan responden dalam penelitian ini yaitu pelanggan Telkom Surabaya wilayah barat dan timur dan
Berusia diantara 17 tahun hingga 50 tahun.
2. Jenis kelamin
Tabel 4.3. Jenis Kelamin Responden n = 100
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
Laki-laki 51 51 Perempuan 49
49
Total 100 100
Sumber : Kuesioner no.2 Dari tabel 4.3 diatas diperoleh 51 responden yaitu pelanggan Telkom
berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yaitu 49 responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jasa layanan Telkom dapat dinikmati
baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu pelanggan Telkom baik perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk menyaksikan iklan corporate
PT. Telkom Indonesia, Tbk versi “logo baru” di televisi.
3. Pendidikan terakhir
Tabel 4.4. Jenis Pendidikan Responden n = 100
Pendidikan Frekuensi Persentase
SD 0 SLTP 2
2 SMU 46
46 Perguruan Tinggi
52 52
Total 100
100
Sumber : Kuesioner no. 3
Berdasarkan hasil data tabel 4.4 diketahui bahwa terdapat dua jenjang pendidikan yang mendominasi. Yang pertama adalah dari total 100 responden
sebanyak 52 reponden yaitu 52 mempunyai pendidikan terakhir tingkat perguruan tinggi, dan yang kedua adalah sebanyak 46 responden yaitu 46
mempunyai pendidikan terakhir tingkat SMU. Hanya terdapat 2 responden saja yang berpendidikan SLTP. Hal ini menunjukkan bahwa 100 responden terpilih
diharapkan telah memiliki perhatian, pengertian dan penerimaan yang cukup baik tentang iklan corporate PT. Telkom Indonesia versi “logo baru” di televisi dan
dapat dipertanggungjawabkan penyataannya yang berpengaruh terhadap hasil penilitian terhadap opini pelanggan yang dinilai dari kuat, sedang, dan tingginya
elemen iklan yang terbentuk.