Props Perhatian, Pengertian dan Penerimaan iklan Corporate PT. Telkom
pertama adalah penjelasan tentang iklan corporate layanan Telkom yang baru serta komitmen layanan sepenuh hati menyakinkan penonton akan
keunggulan layanan Telkom dan yang kedua adalah logo baru Telkom menarik perhatian penonton seingga dapat memperkuat keunggulan dan
kematangan layanan Telkom yang baru.
Tabel 4.18. Penjelasan iklan tentang keunggulan layanan n = 100
Kriteria Jawaban Frekuensi
Persentase
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Setuju 91 91
Sangat Setuju 9
9
Total 100
100
Sumber : Kuesioner no.14
Berdasarkan pertanyaan Kuesioner no.14, masih dalam sudut pandang perhatian akan iklan yang diukur dengan elemen iklan props
91 responden menyatakan jawaban setuju dan sisanya adalah 9 responden memberikan jawaban sangat setuju bahwa penjelasan iklan
layanan Telkom dapat menarik perhatian dan dapat menyakinkan penonton akan keunggulan produk. Tampak jelas bahwa seluruh
responden memberikan jawaban positif, hal ini menunjukkan bahwa iklan tersebut sudah menunjukkan menarik perhatian penonton akan
keunggulan produk Telkom yang nantinya dapat mempengaruhi opini yang akan terbentuk.
Tabel 4.19. logo baru Telkom menyakin keunggulan produk n = 100
Kriteria Jawaban Frekuensi
Persentase
Sangat Tidak Setuju 2
2 Tidak Setuju
11 11
Setuju 75 75
Sangat Setuju 12
12
Total 100
100
Sumber : Kuesioner no. 15
Pertanyaan kedua untuk melengkapi jenjang elemen yang akan terbentuk dari elemen props adalah pertanyaan kuesioner no. 15.
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa terdapat 75 responden memberikan jawaban setuju, dan 12 responden memberikan jawaban
sangat setuju bahwa perubahan logo Telkom menarik perhatian penonton dan dapat memperkuat keunggulan produk dan layanan Telkom. Tetapi
ada pula 11 responden memberikan jawaban tidak setuju dan 2 responden memberikan jawaban sangat tidak setuju terhadap adanya logo
baru Telkom yang dapat memperkuat keunggulan produk dan layanan Telkom.
Data yang diperoleh peneliti dari lapangan, para responden yang memberikan jawaban negatif tersebut merasa bahwa tidak ada kaitannya
antara perubahan basis bisnis baru dan layanan dengan perubahan logo yang dilakukan PT. Telkom. PT. Telkom tidak perlu merubah logo
barunya untuk dapat memperkuat keunggulan produk dan layanannya.
Tetapi berdasarkan data tabel 4.19 diatas jika dijumlahkan mayoritas responden yaitu sebesar 87 responden masih memberikan
jawaban positif. Jumlah ini lebih besar daripada responden yang memberikan jawaban negatif yang hanya 13 responden.
Berdasarkan jawaban atas dua pertanyaan diatas, peneliti membagi elemen iklan dalam tiga jenjang yaitu kuat, sedang dan lemah
dengan skala interval sebagai berikut: = Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban terendah
Jenjang yang diinginkan = 8 – 2 = 2
3 Dengan demikian skala interval untuk setiap jenjang adalah
sebagai berikut : Lemah :
2-3 Sedang :
4-5 Kuat
: 6-8
Tabel 4.20. Elemen Props dalam perhatian n = 100
Kriteria Jawaban Frekuensi
Persentase
Lemah 0 Sedang 10
10 Kuat 90
90
Total 100
100
Sumber : Kuesioner no. 14 dan 15
Berdasarkan olahan data peneliti pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa 90 responden termasuk dalam jenjang nilai elemen kuat,
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 10 responden termasuk dalam jenjang elemen sedang. Secara umum memang mayoritas responden
termasuk dalam jenjang elemen kuat, tetapi masih ada 10 responden berada dalam jenjang elemen sedang.
Jika mayoritas responden memberikan jawaban posiitif yang berpengaruh juga terhadap elemen yang terbentuk yaitu elemen kuat,
dapat disimpulkan secara umum bahwa elemen props dapat membangun perhatian khalayak untuk menyaksikan iklan tersebut, yang nantinya
berproses menjadi sebuah pengertian dan berlanjut pada tahapan penerimaan terhadap iklan tersebut yang pada akhirnya mempengaruhi
respon penonton yang berbentuk sebuah opini positif, netral ataupun negatif.
Sedangkan dari dua pertanyaan yang diajukan, hal yang paling menonjol dari jawaban responden untuk elemen props adalah penjelasan
iklan layanan Telkom dan komitmen telkom dapat menarik perhatian penonton dan dapat menyakinkan akan keunggulan produk.