Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

komunikan memberikan efek yang terakhir dari pesan yang disampaikan. Kemampuan komunikan dalam memahami pesan yang disampaikan melalui unsur-unsur iklan corporate PT. Telkom Indonesia, tbk yang ditayangkan televisi akan dapat membawa perubahan kepada diri komunikan.

2.4 Kerangka Berfikir

Opini adalah suatu hal interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu hal yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan, dalam kaitan dengan proses komunikasi terdapat efek, dan salah satu jawaban adalah opini. Sastroputro, 1997:1. Secara sederhana opini di definisikan sebagai suatu pernyataan atau sikap terhadap rangsangan stimuli yang diberikan, kemudian timbul respon dari komunikan dan setelah itu mengalami proses yang dinamakan dengan opini. Effendy, 1990:85. Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi massa khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Periklanan juga merupakan salah satu bentuk komunikasi masa yang akan banyak dikonsumsi oleh massa. Tujuan periklanan adalah untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen akan hal yang telah diiklankan. Maka pengiklan harus mampu meramu setiap unsur dalam iklan sedemikian rupa sehingga tujuan periklanan dapat tercapai. Selain itu dalam menyusun iklan, pengiklan juga harus memperhatikan bagaimana konsumen akan menginterpretasikan setiap sistem tanda atau unsur- unsur tanda yang digunakan dalam iklan, sehingga iklan yang disusun benar-benar tepat sasaran. Elemen-elemen yang harus dipenuhi di dalam sebuah iklan melalui televisi antara lain adalah video, audio, talent, props, setting, lighting, dan pacing. Wells et.al, 1989:382. Jika penyusun iklan dapat menyusun iklan dengan komponen yang menarik, maka diharapakan akan menimbulkan opini positif dari audiens. Tahap berikutnya setelah menerima stimulus, organism melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu proses perhatian, pengertian, penerimaan. Setelah melewati tahapan tersebut baru dapat diketahui bagamana opini pelanggan Telkom Surabaya yang dapat diukur dari tujuh elemen iklan televisi. Penanyangan iklan corporate PT. Telkom Indonesia, di televisi mempunyai tujuan untuk memperkenalkan basis bisnis baru Telkom serta menginformasikan perubahan logo perusahaan. Karena itu dalam penelitian ini akan dicoba untuk diuraikan lebih dalam mengenai opini pelanggan Telkom Surabaya terhadap iklan corporate PT. Telkom Indonesia, tbk versi “logo baru” di televisi. Pelanggan Telkom Surabaya yang dimaksud adalah Pelanggan wilayah Surabaya barat yang terwakili daerah Margoyoso dan Rungkut, dan wilayah Surabaya timur yang terwakili daerah Dinoyo dan Manyar.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun pengertian dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa Rakhmat, 2002: 24. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta ataupun karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat Rakhmat, 2002: 22. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang kongkrit tangible dan terukur Ruslan, 2003: 28.

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Opini

Opini yang dimaksud peneliti ini adalah Opini pelanggan Telkom Surabaya terhadap iklan corporate PT. Telkom Indonesia, tbk versi ”logo baru” di televisi. Opini Pelanggan Telkom Surabaya diukur dengan mengunakan elemen iklan di televisi yang mencakup tujuh hal, yaitu: video, audio, talent, props, setting, lighting, dan pacing Pengukuran adalah dengan menggunakan tingkat sangat setuju, setuju, tidak setuju, atau sangat tidak setuju mengenai berbagai pernyataan yang mencakut elemen-elemen peristiwa dalam iklan. Untuk selanjutnya dianalisis untuk mengetahui opini pelanggan dalam tiap elemen. 47 Nilai untuk masing-masing jawaban adalah: a. Sangat Setuju SS = 4 b. Setuju S = 3 c. Tidak Setuju TS = 2 d. Sangat Tidak Setuju STS = 1 Untuk pilihan jawaban “Netral” sengaja tidak dicantumkan dalam kuesioner, responden di arahkan untuk tidak menjawab “Netral” dengan alasan: 1. Jawaban ini memiliki arti ganda, bias diartikan belum dapat memberikan jawaban, netral atau ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda ini tidak diharapkan dalam instrumen. 2. Jawaban “Netral” menimbulakan kecenderungan untuk menjawab “Netral”, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. 3. Jawaban “Netral” akan menghilangkan banyak data penelitian, sehingga mengurangi banyak informasi yang dapat dijaring dari responden Hadi, 2000: 20. Berdasarkan jumlah skor jawaban yang diterima dari masing-masing pertanyaan, maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari Opini yang diukur dari elemen iklan, yaitu elemen kuat, elemen sedang dan elemen lemah selanjutnya dari kekuatan elemen tersebut dapat ditentukan opini pelanggan yang terbentuk apakah itu positif, netral atau negatif. Jika elemen yang terbentuk kuat maka opini yang terbentuk menyatakan opini positif, Jika elemen yang terbentuk sedang maka opini yang terbentuk menyatakan opini netral, dan Jika elemen yang terbentuk lemah maka opini yang 47