Penerimaan Kepercayaan Terhadap PT. Telkom Indonesia, Tbk
Tabel 4.74. Penerimaan responden terhadap iklan n = 100
Kriteria Jawaban Frekuensi
Persentase
Negatif 0 Netral 20
20 Positif 80
80
Total 100
100
Sumber : Kuesioner no. 34-46
Berdasarkan tabel 4.74 menerangkan bahwa 80 responden berada dalam interval kuat dan sisanya sebanyak 20 responden berada dalam elemen
sedang. Dapat diketahui bahwa sampai pada tahap terakhir yaitu tahap penerimaan terhadap iklan yang ditayangkan, opini yang terbentuk adalah opini positif.
Karena mayoritas responden masih berada dalam jenjang elemen kuat. Meskipun jumlah responden yang berada dalam elemen kuat mengalami penurunan pada
penilai penerimaan responden terhadap iklan, tetapi hal tersebut berada dalam elemen sedang yang merujuk kearah opini netral.
Dibawah ini akan disajikan keseluruhantotal skor dari jawaban responden pada opini pelanggan Telkom Surabaya terhadap iklan corporate PT. Telkom
Indonesia Tbk versi “logo baru” yang ditayangkan di televisi. Dimana berdasarkan perhitungan interval dan tabel dibawah ini akan diketahui opini
pelanggan dari Telkom Surabaya tentang iklan corporate PT. Telkom Indonesia Tbk versi “logo baru” di televisi.
Secara sederhana opini didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau sikap terhadap rangsangan stimuli yang diberikan, kemudian timbul respon dari
komunikan dan setelah itu mengalami proses yang dinamakan dengan opini.
Effendy, 1990:85. Opini sendiri tidak memiliki tingkat atau jenjang, melainkan arah Sastroputro, 1997:9:
1. Arah positif, jika responden memberikan respon positif
2. Netral, jika seseorang memberikan respon netral
3. Arah negatif, jika seseorang memberikan respon negatif
Peneliti tetap membagi elemen iklan dalam tiga jenjang yaitu kuat, sedang dan lemah yang selanjutkan dapat dianalisis menjadi opini positif, netral
dan negatif dengan skala interval sebagai berikut: = Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban terendah
Jenjang yang diinginkan = 106 – 39 = 39
3 Dengan demikian skala interval untuk setiap jenjang adalah sebagai
berikut : Negatif :
39-77 Netral
: 78-116 Positif
: 117-156
Tabel 4.75. Opini Pelanggan terhadap iklan n = 100
Kriteria Jawaban Frekuensi
Persentase
Negatif 0 Netral 22
22 Positif 78
78
Total 100
100
Sumber : Kuesioner no. 8-46
Tabel 4.75 diatas menunjukkan bahwa terdapat 22 responden atau sebesar 22 responden memberikan opini netral terhadap iklan corporate PT.
Telkom Indonesia Tbk versi “logo baru” yang ditayangkan di televisi. Sedangkan
selebihnya yaitu sebanyak 78 responden atau 78 orang memberikan opini positif terhadap iklan corporate PT. Telkom Indonesia Tbk versi “logo baru” yang
ditayangkan di televisi. Penonton yang berada dalam rana opini netral tidak sepenuhnya setuju
terhadap elemen-elemen iklan yang disampaikan dalam iklan tersebut, dalam artian penonton berada dalam jawaban ragu-ragu yaitu mereka tidak terlalu suka,
tetapi juga tidak menolak tentang pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Televisi merupakan media yang paling disukai oleh para pemasang iklan.
Hal tersebut disebabkan keistimewaan televisi yang mempunyai unsur audio dan visual, sehingga para pengiklan percaya bahwa televisi mampu menambah daya
tarik iklan dibanding media massa lainnya. Televisi juga diyakini sangat berpotensi mengingatkan khalayak terhadap pesan yang disampaikan. Kasali,
1992:172. Iklan di televisi memiliki kelebihan tersendiri berkesan realistic, sifatnya
yang visual dan merupakan kombinasi-kombinasi warna, gerakan dan suara maka iklan-iklan yang disuguhkan di televisi tampak begitu hidup dan nyata. Dengan
kelebihan ini iklan corporate PT. Telkom Indonesia, Tbk versi “logo baru” di televisi secara umum dapat menunjukkan gambaran isi pesan yang ingin
disampaikan dalam iklan tersebut. teori Stimulus – Organism – Respons yang berarti pesan diantara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikan.
Dalam hal ini iklan corporate PT. Telkom Indonesia, Tbk versi “logo baru” memberikan stimulus kepada masyarakat dalam hal ini pelanggan Telkom yang
menonton iklan tersebut di televisi dengan harapan penonton merespon dengan
cara memperhatikan, memahami dan menerima pesan iklan corporate PT. Telkom tersebut. Selanjutnya respons diartikan efek sebagai akhir dalam proses
komunikasi, keberhasilan dalam proses komunikasi adalah menimbulkan perubaha sikap pada diri komunikan. Sikap tersebut yaitu memberikan opini
positif, netral atau negatif. Dari penjelasan diatas, berdasarkan tabel 4.75, responden terpilih yaitu
sebanyak 100 orang yang mewakili pelanggan Telkom Surabaya diketahui opini yang terbentuk termasuk dalam kategori opini positif. hal tersebut dapat
menerangkan bahwa iklan yang ditayangkan dapat menarik perhatian penonton, setelah itu penonton mempunyai pengertian yang baik tentang pesan yang
disampaikan dalam iklan sehingga penonton juga menerima dengan baik pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Selanjutnya penonton membentuk sebuah
opini yaitu opini positif terhadap iklan corporate PT. Telkom Indonesia, Tbk versi ”logo baru” yang ditayangkan di televisi.
Penggunaan televisi dalam mengkampanyekan iklan mempunyai kemampuan dalam membangun citra, iklan televisi mempunyai cakupan,
jangkauan dan repetisi yang tinggi dan dapat menampilkan pesan multimedia suara, gambar dan animasi yang mempertajam ingatan. Suyanto, 2005:4-5