Teori S-O-R Stimulus – Organisme – Respons

Dan yang kedua adalah diharapkan masyarakat dapat mendukung program dan perubahan yang akan dilaksanakan oleh PT. Telkom Indonesia, tbk. Kini masyarakat hanya tinggal menunggu wujud realisasi dari iklan corporate tersebut, yang terkadang terdapat opini yang berbeda di tiap kalangan masyarakat, terutama bagi pengguna jasa PT. Telkom Indonesia, Tbk.

2.3 Teori S-O-R Stimulus – Organisme – Respons

Awalnya teori ini berasal dari psikologi, karena adanya kesamaan obyek material dari psikologi sama maka teori ini menjadi kajian teori ilmu komunikasi. Yakni manusia yang jiwanya meliputi komponen opini, sikap, perilaku, afeksi, konasi dan kognitif. Teori S-O-R singkatan dari Stimulus – Organisme – Respons. Stimulus sendiri berarti pesan diantara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator memberikan pesan berupa tanda, lambang, dan gambar kepada komunikan. Organise berarti diri komunikan sebagai penerima tanda, lambang maupun gambar. Kemudian komunikan merespon dengan cara memperhatikan dan memahami pesan yang disampaikan. Selanjutnya respon diartikan efek sebagai akhir dalam proses komunikasi. Keberhasilan dalam proses komunikasi adalah menimbulkan perubahan konatif, efektif dan kognitif pada diri komunikan. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan Effendy, 2000:254 Akibat yang terjadinya merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu. Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruh atau stimulus tersebut tergantung dari isi pesan yang ditampilkan sendjaja, 1999:71 Teori S-O-R ini akan lebih dijelaskan melalui gambar model di bawah ini : Respons Organisme Perhatian Pengertian penerimaan Stimulus Gambar 2.8 Model Teori S-O-R Stimulus – Organisme – Respons effendi, 2000:255 Menurut gambar dari model di atas menunjukkan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin saja terjadi penolakan. Dalam tahapan berikutnya bila komunikan menerima stimulus atau pesan yang disampaikan maka akan memperlihatkan. Proses selanjutnya komunikan tersebut mengerti dari pesan yang telah disampaikan. Dan proses terakhir adalah kesediaan diri komunikan untuk mengubah sikap yang menandakan keberhasilan dalam proses komunikan. Effendy, 2000:205 Demikian pula dengan pesan yang disampaikan melalui unsur-unsur iklan corporate PT. Telkom Indonesia, tbk versi logo baru yang ditayangkan di televisi. Setelah menerima stimulus atau pesan yang berupa iklan tersebut maka dengan perhatian, pengertian, dan penerimaan dari berlangsungnya proses komunikasi, komunikan memberikan efek yang terakhir dari pesan yang disampaikan. Kemampuan komunikan dalam memahami pesan yang disampaikan melalui unsur-unsur iklan corporate PT. Telkom Indonesia, tbk yang ditayangkan televisi akan dapat membawa perubahan kepada diri komunikan.

2.4 Kerangka Berfikir