Materi Untuk Guru Pertemuan II dan III: Sel Sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan 2 JP dan Praktikum 3JP
104
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
dan kemudian jaringan tersebut akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organ-organ tersebut saling berkaitan satu
sama lain untuk membentuk suatu sistem. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada hirarki organisasi
kehidupan, sel berada di tingkatan struktural terendah yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi
terhadap dirinya sendiri, memeroses energi, tumbuh, dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk
melestarikan keturunannya. Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktural berbeda: sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteria dan arkea yang memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan
semuanya mempunyai sel eukariotik. Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti
“sebelum” dan karyon berarti “karnel” atau “nukleus”. Sel prokariotik memiliki nukleusinti sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran
inti. Sel eukariotik Yunani, eu berarti “sejatisebenarnya” merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membran inti.
Nukleus idak dibungkus membran
Kapsula
Gambar 4.3. Struktur Sel Prokariotik a Bacillus coagulans b dilihat dengan mnggunakan mikroskop elektron
Sumber: Campbell. 2002. Biologi
Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. a Prokariotik strukturnya lebih sederhana daripada struktur eukariotik, karena
tidak mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran plasma ini terdapat dinding sel yang cukup kaku
105
Ilmu Pengetahuan Alam
dan seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki lagela organel pergerakan, pili struktur pelekatan, atau
keduanya yang menonjol dari permukaan nya.
A B
Gambar: 4.4. Sel Eukariotik, A Sel Hewan B Sel Tumbuhan Sumber: Campbell. 2002. Biologi
Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki
peranan yang sangat penting, tetapi kita tidak dapat mengamati secara jelas sel pada tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Kita
membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel,
dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk
mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1 Robert Hooke 1635-1703
Robert Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang
dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2 Schleiden 1804-1881 dan T. Schwann 1810-1882 Schleiden dan T. Schwann mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati
106
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann
melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel.
Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel
merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup
3 Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang
kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisisnya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat
penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4 Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya
nama protoplasma.
5 Max Schultze 1825-1874
Max Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar isik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari
pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a sel merupakan unit struktural makhluk hidup; b sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup; d sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi
oleh sel. Umumnya sel berukuran mikroskopis, namun ada sel yang berukuran besar
yaitu telur burung onta dan sel saraf jerapah panjangnya lebih dari 1 meter.
107
Ilmu Pengetahuan Alam
Perhatikan Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Kisaran ukuran sel Sumber: Campbell, 2008. Biology dan David Sadava, 2011, Life: The Science of
Biology
Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan skala yang dipakai. Skala
dimulai di bagian atas dengan 10 meter dan menurun, setiap pengukuran di sisi kiri menunjukkan pengecilan ukuran sepuluh kali.
Pengukuran: 1 centimeter cm = 10
-2
m = 0,4 inci 1 milimeter ml = 10
-3
m 1 mikrometer µm = 10
-3
mm = 10
-6
m 1 nanometer nm = 10
-3
µm = 10
-9
m