Tahap-tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Menurut Slavin dalam Dr. Rusman 2011:213 model STAD Students Team Achievement Division merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Teknik dan banyak subjek lainnya dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

2. Tahap-tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Tahap-tahap pelaksanaan model kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Tahap persiapan adalah tahap dimana guru mempersiapkan semua keperluan dalam mengajar mempersiapkan materi, perangkat mengajar, LKS, soal kuis, menentukan metode pembelajaran dan menyajikan materi awal pembelajaran. Guru membagi kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-6 orang dengan tingkat prestasi, jenis kelamin dan ras yang berbeda. Pembagian kelompok diatur berdasarkan skor awal. Skor awal diperoleh dari tes yang diberikan kepada setiap siswa secara individu. b. Tahap Penyajian Materi Pada tahap penyampaian materi, guru menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Penyajian materi dilakukan secara klasikal dengan ceramah ataupun dengan pertemuan terbimbing. Dalam penyampaian materi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu sebagai berikut: 1 Mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajarai oleh peserta didik dalam kelompok 2 Menekankan kepada peserta didik bahwa belajar adalah memahami makna dari materi yang dipelajari bukan menghafal materi 3 Mengontrol pemahaman peserta didik sesering mungkin 4 Memberikan penjelasan tentang benar atau salahnya jawaban dari setiap pertanyaan 5 Beralih pada materi lain, jika siswa sudah memahami permasalahan yang dihadapi 6 Dalam pemberian tugas kelas, sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah soal dan langsung diberikan umpan balik, agar tidak terlalu menyita waktu c. Tahap Kegiatan Kelompok Pada tahap kegiatan kelompok, peserta didik mempelajari materi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam kegiatan kelompok, setiap anggota kelompok harus saling membantu dan bertanggung jawab atas kelompoknya. Guru mempersiapkan bahan tugas kelompok sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Peran guru dalam kegiatan kelompok adalah sebagai fasilitator, memberi bantuan dengan cara memperjelas perintah, mereview konsep, menjawab pertanyaan dan memberikan bimbingan kepada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan d. Tahap Pelaksanaan Tes Individu Jika materi sudah dipelajari dan dibahas dalam kelompok, peserta didik diberi teskuis secara individu. Teskuis individu ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai oleh peserta didik dan untuk menunjukkan apa saja yang diperoleh peserta didik selama belajar dalam kelompok. Hasil tes digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok. e. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu Skor perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih skor awal dengan perolehan tes akhir. Setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal untuk nilai perkembangan kelompoknya berdasarkan perolehan nilai tes. Penghitungan skor perkembangan menurut Slavin Trianto, 2007:55 didapat melalui kriteria berikut: Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan Individu Nilai Tes Skor Perkembangan Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 0 poin 10 poin sampai dengan 1 poin dibawah skor awal 10 poin Skor awal sampai dengan 10 poin datas skor awal 20 poin Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30 poin Nilai sempurna tanpa memperhitungkan skor awal 30 poin f. Tahap Penghargaan Kelompok Kegiatan ini dilakukan pada setiap akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar. Guru memberikan penghargaan berupa pujian, skor perkembangan,sertifikat kecil, ucapan selamat atau barang yang dapat berbentuk makanan kecil kepada kelompok yang teraktif, terkompak, dan termaju. Langkah tersebut dilakukan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kriteria untuk status kelompok, skor kelompok dihitung dengan membuat rata- rata skor perkembangan anggota kelompok yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Ratumanan Trianto, 2007:56 yang dihitung dari rata-rata poin perkembangan yang diperoleh tiap anggota kelompok, adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Tingkat Penghargaan Kelompok Rata-rata tim Predikat ≤ − ≤ 5 - 5 ≤ − ≤ 15 Tim Baik good team 15 ≤ − ≤ 25 Tim Hebat great team 25 ≤ − ≤ 30 Tim Super super team

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Geometer’s Sketchpad terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMP

0 0 12

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe TAI terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 167

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89