Alan Membantu Henoch Saat Menyelesaikan Soal Dengan Menggunakan Mistar Hitung Geser

4.17 Alan Membantu Henoch Saat Menyelesaikan Soal Dengan Menggunakan Mistar Hitung Geser

Sempat terjadi kesalahan pada Henoch saat menjawab soal nomer 1 kemudian peneliti mempersilahkan teman yang ingin membantu untuk maju membantu Henoch. Pada saat itu Alan dari kelompok Kedua yang memberikan soal kepada Henoch maju untuk membantu Henoch. Kegiatan ini tampak pada penggalan video di bawah ini: Peneliti : “Ayo..sekarang dari kelompok pertama, mbak wiwik minta Henoch dong maju ke depan?” Semua : “ Ayooo noch….maju.” Awalnya Henoch menolak, setelah di berikan semangat oleh teman-teman dan dibujuk oleh peneliti untuk mencoba akhirnya Henoch berani untuk mencoba maju kedepan kelas.” Peneliti : “Coba sekarang satu orang aja yang mau memberikan soal?” Alan : “ Saya mbak. -5 - 6 ehhhh -8 - 1. Semua : “ Huuuuuu…pie toh?” Alan : “ Nggk jadi mbak, -3 -2 aja.” Sambil mencoba menggunakan mistar hitung geser dan dibantu oleh peneliti, Henoch terlihat malu untuk mengungkapkan jawabanya. Peneliti : “ Yaw, sekarang Henoch coba jelaskan kepada Alan dan teman-teman semua hasilnya berapa. Suara Henoch sangat kecil sehingga peneliti meminta Alan untuk maju mendengarkan penjelasan dari Henoch sekaligus membantu Henoch sewaktu menjelaskan pada teman-teman yang lain” Peneliti : “ Kelompok yang lain bagaimana hasilnya? Dari kelompok Lima?” Dodi : “ -1 mbak.” Peneliti : “ Bener, sudah yakin?” Dodi : “ Ehh..sebentar, sebentar..-5 mbak.” Peneliti : “ Kelompok Empat?” Bayu : “ -5 mbak.” Peneliti : “ Kelompok Tiga?” Haksi : “ Belum mbak.. Kemudian peneliti menghampiri sambil mengajarkan caranya. Kelompok 3 : “ Oww gitu mbak.” Peneliti : “ Sekarang sudah paham belum?” Semua : “Sudah.” Dari penggalan video di atas tampak bahwa siswa memberikan perhatian dan antusias dalam mendengarkan teman sewaktu menjelaskan, semangat bekerja sama yang terlihat ketika siswa membantu teman yang mengalami kesulitan serta siswa termotivasi untuk mencoba dan berusaha meskipun awalnya takut untuk mencoba namun termotivasi oleh semangat dan dorongan yang diberikan oleh siswa yang lainnya. e Penutup Setelah presentasi kelompok selesai, peneliti mengajak siswa merefleksikan pembelajaran dalam menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan mistar hitung geser. Banyak siswa mengungkapkan bahwa penggunaan mistar geser lebih enak, memudahkan siswa untuk menyelesaikan soal-soal tetapi hanya terbatas pada soal- soal dengan angka yang kecil saja. Kemudian peneliti mengingatkan siswa untuk belajar karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan kuis III sebelum diadakan posttes dan materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu tentang sifat-sifat pengurangan dan penjumlahan bilangan bulat. 5 Pertemuan V Pertemuan V dilaksanakan pada hari Senin, 13 Agustus 2012 pada pukul 07.35 – 08.45, yang dilakukan di kelas VII A. Pembelajaran pada pertemuan V diikuti oleh seluruh siswa yaitu sebanyak 25 siswa. Kegiatan pada pertemuan V sebagai berikut: a Pendahuluan Peneliti masuk ke dalam kelas dan memberikan salam, tanpa diminta untuk berkumpul di dalam kelompok siswa sudah berkumpul pada kelompok masing-masing. Kemudian peneliti mengingatkan bahwa materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini tentang sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat dan latihan tentang menggunakan sifat-sifat hitung operasi hitung tambah, kurang untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. b Presentasi Kelas Sebelum memulai presentasi kelas, peneliti meminta siswa untuk mencatat terlebih dahulu hal-hal penting tentang sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, kemudian peneliti memulai presentasi kelas tentang materi sifat- sifat penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kegiatan tersebut tampak pada gambar berikut ini: Peneliti : “ Unsur identitas dari penjumlahan itu adalah nol 0. Kemudian peneliti menegur kelompok Pertama yang memainkan penggaris untuk tenang. Haksi : “ Mbak, sifat distributif itu gimana?” Peneliti : “Kak, kalau distributif itu bagaimana? Ok, sifat distributif itu ada di perkalian, maksudnya sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan atau sifat distributif perkalian terhadap pengurangan. Unsur identitas dari penjumlahan itu adalah nol 0. Berapapun ditambah nol hasilnya berapapun. Sekarang kalo kak wiwik punya soal -11 + 0 ?” Semua : “ -11. Peneliti : ”Kalo 8 +0 =..?” Semua : “ 8.” Peneliti : “Invers atau lawan, a+ -a =0. Kalo kak wiwik punya -10 lawannya inversnya adalah berapa?” Semua : “ 10.” Suara Dodi sangat mendominasi. Dari penggalan transkrip video di atas terlihat bahwa siswa memberikan perhatian kepada peneliti saat mempresentasikan materi, namun masih terdapat kelompok yang tidak serius dan masih harus ditegur terlebih dahulu agar tetap menjaga ketenangan. Meskipun demikian itu tidak mengganggu perhatian siswa yang lain untuk tetap fokus dan memberikan perhatian kepada peneliti, hal ini tampak ketika terdapat siswa yang bertanya terntang materi yang belum diberikan. Selain itu siswa juga menanggapi pertanyaan dari peneliti dengan berusaha memberikan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti. c Kerja Kelompok Setelah presentasi kelas selesai, peneliti memberikan tugas pada siswa untuk menyelesaikan soal-soal diskusi yang terdapat pada lembar kerja tentang siswa untuk dikerjakan bersama-sama di dalam kelompok. Sembari siswa bekerja di dalam kelompok, peneliti berkeliling untuk memantau setiap kelompok dan membantu kelompok yang memerlukan bantuan. Kerja sama dari kelompok Lima tampak pada penggalan video berikut ini: Dodi : “ Nomer 2a, nah [ -8 + -12 ] + -13 = -8 + [ - 12+… ] yang titik-titik berapa ini?” Galih : “ Yang ini -13 ya yang itu juga -13. [ -8 + -12 ] + -13 = -8 + [ -12+-13 ] ” Dodi : “ Ya. [ -8 + -12 ] berapa?” Galih Gian : “ – 20.” Dodi : “ Sekarang ditambah -13 ,berapa? Galih Gian : “ – 33.” Dodi : “ Kalau [ -12+-13 ], berapa?” Galih : “Hitung” Dodi : “ Ya jadinya berapa?” Anggota lain : “ Hee…hanya tersenyum Dodi : “ Ya, – 25. Ditambah -8. Berapa?” Galih : “Masa gak tau sich.” Dodi :“Sama gak? sambil melihat galih dan menegaskan” Galih : “ Sama.” Dodi : “ Sifat yang berlaku? Yach…apa? Galih mencoba menjawab tapi salah” Semua melihat catatan dan melihat tulisan di papan tulis tentang sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat. Gian : “ Sifat Asosiatif.” Galih : “Apa?” Dodi : “ Asosiatif.” Galih : “ Yaw.” Dodi : “Yaw udah..itu sudah jawabanya.” Dari penggalan video di atas tampak bahwa siswa terlihat aktif berdiskusi dalam kelompok, siswa aktif bertanya pada teman jika terdapat kesulitan dalam menyelesaikan soal- soal, bekerja sama dalam memecahkan masalah menyelesaikan soal-soal diskusi, siswa memberikan perhatian kepada teman dalam satu kelompok menjelaskan penyelesaian soal-soal diskusi, siswa aktif memberikan tanggapan terhadap pertanyaan dari teman, bila seorang siswa mengalami kesulitan siswa lain yang lebih paham membantu teman yang mengalami kesulitan. d Presentasi Kelompok Setelah kerja kelompok selesai, peneliti mempersilahkan perwakilan dari setiap kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi soal-soal yang telah mereka selesaikan di dalam kelompok. Siswa sangat antusias ketika dipersilahkan untuk maju menuliskan hasil mereka semua berlarian dan berebut untuk maju mengungkapkan pendapatnya. Kegiatan tersebut tampak pada penggalan transkrip video berikut ini: Peneliti : “ Nomer 1c sifatnya apa?” Dodi : “ Asosiatif..” Peneliti : “Hasilnya sudah betul belum 29? Siapa yang membuat nomer 1c?” Cindy : “ Saya.” Peneliti : “Nah, kesini coba dijelaskan.” Sambil menunggu Cindy maju untuk menjelaskan, peneliti membantu untuk membuka penjelasan karena Cindy sempat terdiam sejenak untuk berfikir, dan lama maju untuk menjelaskan. Kemudian Dodi membantu Cindy menjelaskan langsung di bangku. Peneliti : “ Bentuknya [a + b] + c sama dengan a + [ b + c]. Disini [12 + -27], hasilnya berapa? Dodi : “ -15” Peneliti : “-15 + -14 hasilnya berapa?” Dodi : “ 29” Peneliti : “ -29 atau 29?” Dodi : “ -29” Dari penggalan video di atas tampak bahwa di antara siswa adanya kerja sama dalam menyelesaikan soal-soal diskusi, meskipun siswa satu merasa malu untuk mengungkapkan pendapatnya, siswa lain mencoba membantu temannya dalam menjelaskan, siswa menanggapi pertanyaan dari peneliti. Pembahasan soal nomer 1a dipresentasikan oleh Damar dari kelompok Kedua, pembahasan soal nomer 1b dipresentasikan oleh Daniel dari kelompok Ketiga, pembahasan soal nomer 1c dipresentasikan oleh Cindy dari kelompok Keempat, pembahasan soal nomer 2a dipresentasikan oleh Gian dari kelompok Kelima, soal nomer 2b dipresentasikan oleh Galih dari kelompok Kelima, soal nomer 2c dipresentasikan oleh Shandy dari kelompok Pertama, pembahasan soal nomer 3a dipresentasikan oleh Bayu dari kelompok Keempat, soal nomer 3b dipresentasikan oleh Theodorus dari kelompok Keempat, dan soal nomer 3c dipresentasikan oleh Ifan dari kelompok Pertama. Setelah presentasi kelompok selesai dilanjutkan dengan membahas soal- soal-soal tentang menggunakan operasi tambah dan kurang dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan bilangan bulat, dimana soal-soal dibahas secara klasikal. Terdapat 3 soal namun hanya 2 soal yang dikerjakan secara klasikal sedangkan 1 soal ditugaskan untuk mencoba dirumah. Hal ini disebabkan karena waktu yang tersisa sangat singkat dan akan dilanjutkan dengan kuis. e Kuis Setelah pembahasan soal diskusi selesai, dilanjutkan dengan kuis. Kuis dalam pembelajaran ini merupakan tes individu yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Kuis terdiri dari 2 soal dan kuis dikerjakan secara individu. Kegiatan ini tampak pada gambar berikut ini : Gambar 4.18 Siswa Mengerjakan Kuis III Secara Individu f Penutup Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan kuis III habis, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkannya ke depan kelas. Kemudian peneliti mengumumkan bahwa hasil kuis III akan dibagikan bersamaan dengan hasil post-test. Kemudian peneliti mengingatkan siswa untuk belajar dengan sungguh- sungguh karena pada hari Rabu, 15 Agustus 2012 akan diadakan post-test untuk seluruh siswa dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

c. Setelah Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Geometer’s Sketchpad terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMP

0 0 12

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe TAI terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 167

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89