menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan, cara menyampaikan ide-ide yang dianggap baik dan berguna. Karena
tidak semua siswa dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, padahal keberhasilan kelompok terletak pada kemampuan untuk berpartisipasi
dan keberanian untuk berkomunikasi. Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan
keterampilan sosial seperti tenggang rasa, memberi tanggapan terhadap ide teman lain, berani mempertahankan pendapat, mau menerima saran
dan sanggahan dari teman, tidak mendominasi orang lain dan berbagai sifat lain yang bermanfaat secara sengaja diajarkan oleh guru, sehingga
siswa secara perlahan dan pasti akan berusaha berpartisipasi dan mulai untuk berkomunikasi mengutarakan pendapat.
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rusman 2011: 208, ciri-ciri pada kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai
berikut: a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya. b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah. c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku,
dan jenis kelamin yang berbeda-beda. d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Dalam Trianto 2007: 48-49 terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Indikator
AktivitasKegiatan Guru 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar. 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3 Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar. 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
tugas mereka. 5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
C.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Division
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
STAD Student Teams Achievement Divisions adalah salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana. Selain itu,
pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat digunakan untuk memberikan pemahaman konsep materi yang sulit kepada siswa dimana
materi tersebut telah dipersiapkan oleh guru melalui lembar kerja atau perangkat pembelajaran yang lain.
Menurut Slavin dalam Dr. Rusman 2011:213 model STAD Students Team Achievement Division merupakan variasi pembelajaran
kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris,
Teknik dan banyak subjek lainnya dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
2. Tahap-tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe