Analisis data hasil belajar siswa berdasarkan nilai kuis Analisis data hasil belajar siswa berdasarkan nilai pre test dan

S6 :”Bertanya kepada guru hanya materi, ke temen tanya soal- soal kadang-kadang.” S7 :”Ya, kalo gk ngerti materinya bertanya pada guru.Kalo soal- soal ke temen kelompok, Bagus.” S8 :” Tanya ke guru, kalo ke temen hanya tanya soal-soal.” S9 :”Tanya materi dan soal-soal yang sulit ke guru.” S10:”Temen-temen tanya soal-soal.” Dari hasil wawancara di atas menyatakan bahwa siswa selalu bertanya jika kesulitan memahami materi maupun kesulitan menjawab soal-soal pada LKS. Namun siswa bertanya dulu kepada teman sekelompoknya, jika temannya tidak mengerti siswa bertanya kepada guru secara langsung. Meskipun demikian dapat disimpulkan bahwa siswa bertanya pada guru maupun teman jika mengalami kesulitan dalam memahami materi maupun sewaktu mengerjakan soal-soal yang menurut siswa sulit untuk diselesaikan.

2. Hasil Belajar Siswa

a. Analisis data hasil belajar siswa berdasarkan nilai kuis

Analisis data hasil belajar siswa berdasarkan nilai kuis Analisis lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.2. Hasil analisis nilai kuis dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.12 Hasil Kuis I No Kriteria Prestasi Interval Nilai Jumlah Siswa Persentase 1 Sangat Baik 80 – 100 6 27,3 2 Baik 66 -80 3 13,6 3 Cukup 56 – 65 2 9,1 4 Kurang 46 – 55 2 9,1 5 Sangat Kurang 0 - 45 9 40,91 22 Tabel 4.13 Hasil Kuis II No Kriteria Prestasi Interval Nilai Jumlah Siswa Persentase 1 Sangat Baik 80 – 100 12 48 2 Baik 66 -80 2 8 3 Cukup 56 – 65 7 28 4 Kurang 46 – 55 5 Sangat Kurang 0 - 45 4 16 25 Tabel 4.14 Hasil Kuis III No Kriteria Prestasi Interval Nilai Jumlah Siswa Persentase 1 Sangat Baik 80 – 100 15 60 2 Baik 66 -80 8 32 3 Cukup 56 – 65 4 Kurang 46 – 55 1 4 5 Sangat Kurang 0 - 45 1 4 25 Tabel 4.15 Hasil Analisis Kuis Kriteria Hasil Belajar Jumlah Siswa yang Mendapatkan Nilai Sesuai Kriteria Hasil Belajar Persentase Kuis I Kuis II Kuis III Kuis I Kuis II Kuis III Sangat Baik 6 12 15 27,3 48 60 Baik 3 2 8 13,6 8 32 Cukup 2 7 9,1 28 Kurang 2 1 9,1 4 Sangat Kurang 9 4 1 40,91 16 4 Tabel 4.16 Hasil Analisis Penghargaan dari Hasil Tiap Kuis No Kelompok Penghargaan dari Hasil Kuis I Penghargaan dari Hasil Kuis II Penghargaan dari Hasil Kuis III 1 Pertama Great Team Great Team Super Team 2 Kedua Great Team Great Team Super Team 3 Ketiga - Super Team Super Team 4 Keempat Good Team Great Team Great Team 5 Kelima Super Team Super Team Super Team Rata-Rata Nilai Kuis 57,95 71,98 82,99 Berdasarkan hasil analisis nilai kuis di atas, terlihat adanya perubahan hasil belajar siswa. Perubahan terlihat pada rata-rata kuis yang dicapai siswa pada setiap pertemuan. Perubahan yang terlihat mengalami kenaikan untuk data lengkapnya dapat dilihat pada Lembar Skor Kuis pada Lampiran B.2.

b. Analisis data hasil belajar siswa berdasarkan nilai pre test dan

post test Sesuai dengan pembatasan masalah dalam penelitian yaitu “Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang dilihat berdasarkan nilai ujian kompetensi awal Pre test dan di akhir pembelajaran Post test pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan”, maka untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran, peneliti melakukan analisis terhadap hasil pre test dan post test berdasarkan tinjauan statistika dengan menggunakan uji t. Skor pre test adalah hasil belajar siswa sebelum menerima pembelajaran matematika mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Skor post test adalah hasil belajar siswa hasil belajar siswa sesudah menerima pembelajaran matematika mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari data skor pre test dan post test siswa diperoleh hasil analisis skor pre test dan skor post test Analisis lengkap dapat dilihat pada lampiran B. 2 sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Analisis Skor Tes Hasil Belajar Siswa Data Skor Pre Test X1 Skor Post Test X2 Selisih Skor d Jumlah 1346,1 1879,1 ∑ d = 533,1 Mean 53,844 75,164 ∑d 2 = 15018,79 8,642 2,064 Pada tabel hasil analisis skor tes hasil belajar siswa dapat dilihat bahwa nilai rata-rat pre test adalah 53,844 sedangkan nilai rata-rata post test adalah 75,164. Sedangkan dari hasil analisis pre test dan post test beberapa siswa telah berhasil memperoleh nilai yang cukup baik dan meningkat. Di antara 25 siswa subyek penelitian, terdapat 1 siswa yang tidak mengalami peningkatan nilai tetap, namun tidak ada siswa yang mengalami penurunan. Berdasarkan hasil analisis data skor pre test dan post test menggunakan uji t diperoleh nilai t sebesar 8,642. Nilai lebih besar dari nilai sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor pre test dan skor post test. Dengan demikian , dalam hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Oleh karena itu, jawaban atas rumusan masalah”Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta?” adalah berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian

1. Kelebihan Penelitian

Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui langkah- langkah kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Students Teams Achievement Division STAD serta mengetahui motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa, dimana siswa dapat belajar di dalam kelompok, saling membantu antar teman kelompok dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.

2. Kekurangan Penelitian

Kekurangan dari penelitian ini antara lain: a. Pada saat pembentukan kelompok, peneliti kurang teliti dalam memperhatikan pembagian kelompok yang disusun bersama dengan guru mata pelajaran, dimana pada saat pembagian kelompok pada pertemuan I masih terdapat satu kelompok yang

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Geometer’s Sketchpad terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMP

0 0 12

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe TAI terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 167

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89