Sifat tertutup Sifat komutatif Sifat asosiatif

c. Unsur Identitas

Contoh : 0 + -3 = -3 2 + 0 = 2 Dari penjumlahan bilangan di atas, ternyata jika 0 ditambah dengan suatu bilangan atau suatu bilangan ditambah dengan 0, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.sehingga 0 disebut unsur identitas.

d. Sifat Tertutup

Contoh : 1 -8 + 6 = -2, -8 dan 6 adalah bilangan bulat. -2 juga bilangan bulat 2 -9 + -10 = -19 -9 dan -10 adalah bilangan bulat. -19 juga bilangan bulat. Dari contoh di atas ternyata penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Sifat ini disebut sifat tertutup.

4. Sifat-sifat pengurangan

a. Sifat tertutup

Jika a, b anggota himpunan bilangan bulat, maka hasil dari a – b merupakan anggota himpunan bilangan bulat. Contoh: 1 6 – -8 = 14 6 dan -8 adalah bilangan bulat. 14 juga bilangan bulat 2 -10 – -3 = -7 -10 dan -3 adalah bilangan bulat. -7 juga bilangan bulat. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: Karena hasil dari pengurangan bilangan bulat juga merupakan bilangan bulat, maka bilangan bulat bersifat tertutup terhadap operasi pengurangan.

b. Sifat komutatif

Akan kita buktikan apakah hasil pengurangan bilangan bulat akan sama jika bilangan pertama dikurangi dengan bilangan kedua dengan jika bilangan kedua dikurangi dengan bilangan pertama? 1 Ambil dua bilangan bulat sembarang, misalnya -8 dan -5. Apakah -8 - -5= -5 – -8? -8 – -5= -3 sedangkan -5 – -8= 3 Jadi -8 - -5 ≠-5 – -8 2 Ambil sembarang bilangan bulat, misalnya -9 dan 4. Apakah -9 - 4= 4 – -9? -9 – 4= -13 sedangkan 4--9= 13 Jadi -9 - 4 ≠4 – -9 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: Jika a dan b anggota bilangan bulat sembarang, maka tidak berlaku hubungan a-b = b-a. Jadi, pada pengurangan bilangan bulat tidak berlaku sifat komutatif.

c. Sifat asosiatif

1 Ambil bilangan bulat sembarang, misalnya 7, 8 dan 4 Apakah 7 – 8 – 4 = 7 – 8 – 4 ? 7 – 8 – 4 = 7 – 4 = 3 Sedangkan, 7 – 8 – 4 = -1 – 4 = -5 Dari perhitungan di atas tampak bahwa 7–8–4 ≠7 –8 – 4 2 Ambil tiga bilangan bulat sembarang, misalnya 6, -5, dan 2 Apakah {6 – -5} – 2 = 6 – {-5-2}? {6 – -5} – 2 = 11 – 2 = 9 Sedangkan, 6 – -5 – 2 = 6 – -7 = 13 Dari perhitungan di atas tampak bahwa: {6–-5}–2 ≠6–{-5–2} Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: Jika a, b dan c anggota bilangan bulat sembarang, maka terdapat hubungan a – b - c ≠ a – b – c. Sehingga, pada pengurangan bilangan bulat tidak berlaku sifat assosiatif.

G. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah tertuang pada landasan teori maka pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap motivasi dan hasil belajar matematika dapat dijelaskan sebagai berikut: Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar matematika. Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa lebih banyak bekerja dalam kelompok-kelompok kecil antara 4-5 orang dalam kelompok. Siswa dituntut untuk saling memberi semangat, bekerja sama, saling membantu dalam menyelesaikan tugas- tugas yang diberikan oleh guru. Pada waktu mengerjakan tugas kelompok, siswa yang memiliki kemampuan yang lebih harus membantu siswa yang masih kurang dalam memahami materi yang diajarkan agar seluruh anggota kelompok dapat memahami materi dan tugas yang diberikan oleh guru. Apabila tugas kelompok telah selesai dikerjakan, siswa harus mempresentasikan hasil pekerjaan mereka diusahakan setiap anggota dalam kelompok pernah mewakili kelompoknya dalam presentasi. Adanya kelompok-kelompok kecil bekerja dalam kelompok dapat memotivasi siswa dalam belajar. Dalam model pembelajaraan kooperatif tipe STAD, siswa juga akan diberi kuis atau tes individu untuk mengetahui keberhasilan yang telah dicapai siswa setelah melakukan diskusi

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Geometer’s Sketchpad terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMP

0 0 12

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe TAI terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 167

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89