Prinsip -prinsip Pembelajaran Kooperatif

berbeda heterogen. Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dalam kegiatan kelompok siswa diajarkan keterampilan- keterampilan khusus, seperti bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompok, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang sudah memahami materi membantu siswa yang belum memahami materi dan sebagainya. Dalam pembelajaran kooperatif, gurulah yang membentuk kelompok- kelompok tersebut. Jika siswa dibebaskan memilih sendiri kelomponya, maka siswa cenderung akan memilih teman-teman yang disukai, misalnya karena sama kemampuannya, sama jenisnya atau sama asal-usul daerahnya. Pengelompokan secara acak juga dapat dilakukan, khususnya bila pengelelompokan yang terjadi untuk kelas baru atau guru yang baru mulai mengajar yang masih mempunyai sedikit informasi tentang siswanya.

2. Prinsip -prinsip Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip yang saling terkait. Menurut Wina Sanjaya 2011:246 terdapat empat prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: a. Saling Ketergantungan Positif Positive Interdependence Dalam pembelajaran kelompok keberhasilan suatu penyelesaian tugas tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya. b. Tanggung Jawab Perseorangan Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa berbeda akan tetapi penilaian kelompok harus sama. Dalam hal ini, setiap anggota kelompok harus ikut aktif dalam menyumbangkan gagasan dan bertanggung jawab terhadap penguasaan materi pembelajaran secara maksimal karena hasil belajar kelompok didasarkan atas rata-rata nilai anggota kelompok. c. Interaksi Tatap Muka Face to Face Promotion Interaction Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi kekurangan masing-masing. Dalam hal ini, setiap anggota kelompok saling berinteraksi menjalin hubungan kerja sama seperti melaksanakan aktifitas bertanya, menjawab pertanyaan, meminta bantuan atau memberi penjelasan. d. Partisipasi dan Komunikasi Participation Comunication Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan komunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan masyarakat kelak. Oleh sebab itu, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi, misalnya seperti cara menyatakan ketidaksetujuan atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan, cara menyampaikan ide-ide yang dianggap baik dan berguna. Karena tidak semua siswa dapat melakukan partisipasi dan komunikasi, padahal keberhasilan kelompok terletak pada kemampuan untuk berpartisipasi dan keberanian untuk berkomunikasi. Dalam hal ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti tenggang rasa, memberi tanggapan terhadap ide teman lain, berani mempertahankan pendapat, mau menerima saran dan sanggahan dari teman, tidak mendominasi orang lain dan berbagai sifat lain yang bermanfaat secara sengaja diajarkan oleh guru, sehingga siswa secara perlahan dan pasti akan berusaha berpartisipasi dan mulai untuk berkomunikasi mengutarakan pendapat.

3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan program Geometer’s Sketchpad terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMP

0 0 12

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan Tipe TAI terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar peserta didik pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 167

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89