Hasil Penelitian yang Relevan

Dari langkah-langkah yang telah dipaparkan di atas, pembelajaran menggunakan model pembelajaran metaphorical thinking diharapkan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, sehingga kemampuan komunikasi matematis siswa tinggi.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dan kajian teori yang melandasi, maka hipotesis penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Metaphorical Thinking lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTsN 5 Tangerang yang beralamat di Jl. Gunung Batu, Dusun Cinjantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas VIII semester genap tahun ajaran 20152016 yaitu pada bulan April sampai Mei 2016.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Penelitian dengan metode eksperimen ini dilakukan dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok pengamatan, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan pemberian pembelajaran model pembelajaran Metaphorical Thinking dan kelompok kontrol adalah kelompok yang diberi perlakuan pemberian pembelajaran konvensional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Randomized Control Group Post Test Only artinya pengkontrolan secara acak dengan tes hanya diakhir perlakuan. Dalam desain ini terdapat dua kelas yang masing-masing dipilih secara acak dari populasi yang homogen. Artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama. Kelas eksperimen diberi perlakuan treatment dengan pembelajaran model pembelajaran Metaphorical Thinking variabel bebas, sedangkan pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional, kedua pembelajaran dilihat hasilnya pada kemampuan komunikasi matematis siswa variabel terikat. Pemilihan desain ini karena peneliti hanya ingin mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara dua kelompok. Dengan demikian tidak menggunakan skor pretest. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut: 1 1 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung, Alfabeta, 2015 h.112.