Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen

3. Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

Eksperimen dengan Kelas Kontrol Perbandingan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Metaphorical Thinking dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran secara konvensional dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N 25 26 Mean 67,80 59,42 Median 70,00 60,00 Mode 70 60 Std. Deviation 14,936 13,735 Variance 223,083 188,654 Minimum 45 35 Maximum 95 90 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan statistik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari 25 siswa kelas eksperimen dan 26 siswa kelas kontrol, nilai rata-rata ̅ yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol dengan selisih nilai 8,38. Pada perhitungan median dan modus juga terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Median Me pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, begitu pula modus Mo pada kelas eksperimen juga lebih tinggi daripada kelas kontrol. Nilai tertinggi dari kedua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 95 yang berarti bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa perorangan tertinggi terdapat pada kelas eksperimen. Sedangkan nilai terendah dari kedua kelas tersebut terdapat pada kelas kontrol dengan nilai 35 yang berarti bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa perorangan terendah terdapat pada kelas kontrol. Dilihat dari standar deviasi antara kedua kelas tersebut terlihat bahwa kelas eksperimen mempunyai simpangan baku 14,936, sedangkan kelas kontrol mempunyai simpangan baku sebesar 13,735. Dengan demikian, simpangan baku pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, yang berarti bahwa nilai yang diperoleh kelas eksperimen cenderung lebih merata dan menyebar dibandingkan dengan kelas kontrol. Begitu pula jika dilihat varians antara kedua kelas tersebut terlihat bahwa kelas eksperimen mempunyai varians sebesar 223,083 sedangkan kelas kontrol mempunyai varians sebesar 188,654 sehingga varians pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada varians pada kelas kontrol yang berarti bahwa nilai yang diperoleh kelas eksperimen lebih bervariasi dibandingkan dengan nilai yang diperoleh kelas kontrol.

4. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Indikator

Kemampuan Komunikasi Matematis Kemampuan komunikasi matematis siswa pada penelitian ini mengacu pada tiga indikator kemampuan komunikasi matematis siswa, yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika, menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar, dan menarik kesimpulan dari pernyataan. Adapun hasil skor kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan ketiga indikator tersebut pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Eksperimen

Hasil kemampuan komunikasi matematis siswa jika dilihat berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika, menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar, dan menarik kesimpulan dari pernyataan yang terdapat pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Deskripsi Data Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Indikator No Indikator N Skor Ideal Skor Siswa Persentase 1 Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika. 25 75 47 62,66 2 Menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar. 25 300 230 76,66 3 Menarik kesimpulan dari pernyataan. 25 125 62 49,60 Total 500 353 Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa setiap indikator memiliki nilai ideal yang berbeda. Skor maksimum pada setiap soal pun berbeda. Indikator pertama diwakili oleh 1 soal, indikator kedua diwakili oleh 2 soal, dan indikator ketiga diwakili oleh 1 soal. Sehingga total keseluruhan adalah 4 soal. Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa persentase tertinggi adalah 76,66 di kelas pada indikator 2 yaitu kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar, ini berarti bahwa sebagian besar siswa pada kelas eksperimen sudah mampu menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan gambar. Sedangkan persentase terendah adalah 49,60 pada indikator 3 yaitu kemampuan menarik kesimpulan dari pernyataan. Hal ini berarti kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menarik kesimpulan dari pernyataan masih kurang dibandingkan dengan indikator lainnya.

b. Kelas Kontrol

Hasil kemampuan komunikasi matematis siswa jika dilihat berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa matematika, menyajikan pernyataan matematika secara