Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu seseorang pimpinan mengembangkan tipe strategi yang meliputi S-O, W-O, S-T, dan W-T David 2009. Alat analisa ini lebih fleksibel dalam penggunaan faktor internal dan eksternal. Tujuan dari alat pencocokan adalah menghasilkan strategi alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi mana yang terbaik. Oleh karena itu tidak semua strategi dapat dikembangkan dalam matriks SWOT tergantung dari implementasinya. Strategi S-O atau strategi kekuatan-peluang menggunakan kekuatan internal organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal. Organisasi pada umumnya menjalankan W-O, S-T, dan W-T untuk menerapkan S-O. Organisasi yang mempunyai kelemahan utama akan berusaha keras untuk mengatasinya dan membuatnya menjadi kekuatan. Tatkala organisasi menghadapi ancaman besar maka berusaha menghindarinya agar dapat memusatkan perhatian pada peluang. Strategi W-O atau strategi kelemahan-peluang yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Ada banyak organisasi mempunyai kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang, sehingga strategi W-O perlu diterapkan. Strategi S-T atau strategi kekuatan-ancaman yang menggunakan kekuatan internal organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Organisasi yang kuat pada umumnya sering menghadapi ancaman yang besar dalam lingkungan eksternalnya. Strategi W-T atau strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik bertahan yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman lingkungan eksternal. Organisasi yang memiliki ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang penuh resiko sehingga harus berjuang untuk tetap dapat bertahan. Proses Hierarki Analitik Setelah matching stage, tahap selanjutnya adalah the decision stage tahap keputusan. Untuk melakukan analisis guna membuat keputusan berdasarkan prioritas strategi, alat analisis yang dapat digunakan diantaranya AHP analitical hierarchy process atau proses hierarki analitik. Proses hierarki analitik adalah untuk mengorganisasikan informasi dan pendapat judgment dalam memilih alternatif yang paling disukai Saaty, 1991. Selanjutnya bahwa dalam memecahkan persoalan ada tiga prinsip yang dibuat yaitu prinsip menyusun hierarki, prinsip menetapkan prioritas dan prinsip konsistensi. Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang sesuai atas persoalan tersebut. Jadi proses AHP untuk menyederhanakan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya serta tertata dalam suatu hierarki. Metode ini memasukkan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses tersebut tergantung pada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hierarki suatu masalah pada logika, intuisi, dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan Marimin 2004. Menurut Saaty 1991 bahwa terdapat beberapa prinsip yang perlu dipahami untuk memecahkan masalah dengan AHP, diantaranya: a. Decomposition yaitu memecahkan masalah yang utuh menjadi unsur-unsurnya sampai dengan tidak