15 Menyimak pengertian perilaku konsumsi makanan yang telah disampaikan
sebelumnya adalah merupakan suatu totalitas pengetahuan, sikap dan praktik atau tindakan terhadap makanan, maka ini sama halnya dengan pernyataan Zeitlin
1977 dalam Syarief et al. 1988 bahwa karakteristik penilaian perilaku konsumsi makanan melalui pendidi
kan gizi bisa memakai model ”K-A-P” Knowledge, Attitude, Practices dengan asumsi bahwa perubahan dalam
pengetahuan membawa perubahan dalam sikap dan selanjutnya mengakibatkan perubahan dalam kebiasaan.
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga, lidah,
kulit. Dengan sendirinya pada waktu penginderaan menghasilkan pengetahuan tersebut yang dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan. Menurut Madanijah 2003 bahwa pengertian pengetahuan
yang lebih mudah adalah semua informasi yang disimpan dalam ingatan sebagai hasil belajar dan telah terakumulasi dalam pikiran seseorang. Ini merupakan
bagian terpenting dalam proses pembelajaran, sehingga sebagai bukti apabila dia dapat mengingat kembali apa yang telah dipelajari Kuswana 2012.
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkat yang berbeda- beda. Menurut Notoatmodjo 2010 bahwa secara garis besar pengetahuan dapat
dibagi dalam 6 tingkat yaitu: a. Tahu know. Tahu diartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati
sesuatu. Untuk mengetahui seseorang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan. b. Memahami comprehension. Memahami suatu objek
bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat mengintepretasikan secara benar tentang objek yang
diketahui tersebut. c. Aplikasi application. Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau
mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. d. Analisis analysis. Analisis merupakan kemampuan seseorang untuk
menjabarkan dan memisahkan kemudian mencari hubungan antara komponen- komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan
terhadap pengetahuan atas objek tersebut. e. Sintesis synthesis. Sintesis ini menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan
dalam suatu hubungan logis dari pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain bahwa sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang telah ada. f. Evaluasi evaluation. Evaluasi berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap
suatu objek tertentu. Penilaian dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2. Sikap