Pengetahuan MTG Studi pengembangan agroindustri dan agrowisata terpadu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi kabupaten Bogor

89 berdasarkan perilaku konsumsi MTG yang meliputi pengetahuan, sikap dan praktik.

1. Pengetahuan MTG

Model dari faktor-faktor yang berpengaruh pada pengetahuan MTG seperti pada Lampiran 48 ternyata hanya 9,2 keragaman dari pengetahuan yang dapat dijelaskan sementara sisanya 90,8 dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Adapun faktor yang berpengaruh nyata pada pengetahuan adalah faktor dummy p0,05. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi upaya-upaya peningkatan perilaku konsumsi MTG di sekolah maka semakin tinggi pula pengetahuan MTG siswa. Selain itu ternyata faktor pendidikan ibu juga berpengaruh secara nyata pada pengetahuan siswa. Hasil penelitian Rachmadewi dan Khomsan 2009 menunjukan bahwa ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai pengetahuan gizi lebih tinggi dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Ini dapat menunjukkan bahwa selain pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG yang dapat meningkatkan pengetahuan MTG siswa juga didukung oleh pendidikan ibu yang menunjang pembelajaran informal kepada anaknya tentang MTG. Selanjutnya, kedepan nanti jika pengetahuan MTG siswa saat ini baik, kemungkinan pada saat dia dewasa nanti dapat merefleksikannya kepada keluarga dan masyarakat. Dari Lampiran 48 tersebut dapat dituliskan model prediksi peningkatan pengetahuan MTG sebagai berikut adalah: Pengetahuan MTG = 30,079 + 7,792D + 0,049Kel +0,386PG + -0,621K + 0,787 C + 0,043 I + 0,783 Psr + -3,836E-7 PdptnK+ 2,101 Pddkn I Keterangan: D : dummy variabel Kel : keluarga PG : peer group K : keragaan MTG C : citra MTG I : iklan Psr : pasar Pdptn K : pendapatan keluarga Pddkn I : pendidikan ibu 2. Sikap Konsumsi MTG Pada Lampiran 48 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap siswa tentang MTG secara nyata hanyalah dummy. Ini berarti bahwa dalam model ini hanya proses pembelajaran mulok yang berpengaruh terhadap sikap tentang MTG pada siswa. Terbentuknya sikap ini dimungkinkan oleh pembelajaran teori maupun praktik MTG di sekolah. Keragaman dari sikap ini hanya 3,5 yang dapat dijelaskan melalui model. Sekalipun signifikan namun model ini sangat kecil kemampuannya untuk menjelaskan peningkatan sikap terhadap MTG siswa. Adapun modelnya adalah: Sikap MTG = 177,730 + 40,039 D + -3,512 7Kel + 5,117 PG + 1,029 K + 0,960 C + -0,862 I + 4,156 Psr + 2,343E-6 Pdpatn K + 0,045Pddkn I Keterangan: D : dummy variabel Kel : keluarga PG : peer group K : keragaan MTG C : citra MTG I : iklan Psr : pasar Pdptn K : pendapatan keluarga Pddkn I : pendidikan ibu

3. Praktik Konsumsi MTG