Contoh Guru Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

mulok dan tidak mulok p0,05. Sikap tersebut menyangkut rasa suka terhadap MTG dengan berbagai alasan yang meliputi alasan suka karena penampilan, tekstur, aroma yang khas, cita rasa, kerena menyehatkan dan mudah diperoleh. Hal ini dapat dilihat pada bab tentang perubahan perilaku konsumsi MTG pada subbab sikap. Belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan konsumsi pada MTG. Pernyataan ini disambut setuju oleh 148 atau 96,73 contoh siswa mulok, sementara ada 5 atau 3,27 yang menyatakan tidak setuju. Hal ini dibuktikan melalui praktik konsumsi MTG oleh contoh siswa mulok dan tidak mulok yang terdapat perbedaan yang nyata p0,05 terhadap frekuensi konsumsi MTG tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bab tentang perubahan perilaku konsumsi MTG pada subbab praktik. Sementara alasan contoh siswa mulok yang tidak setuju adalah karena di rumah mereka tidak selalu tersedia MTG yang dapat menyebabkan tidak selalu dapat mengonsumsi MTG juga ada pernyataan yang membandingkan bahwa MTG kalah enaknya dengan makanan camilan. Memang tingkat konsumsi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan di tingkat rumah tangga, sementara karena anak dari kecil sudah dibiasakan dengan camilan modern maka cita rasa kebiasaan ini yang akan peka dengan produk lainnya. Oleh karena lidahnya terbiasa oleh rasa camilan yang banyak berasal dari mono sodium glutamat MSG maka pasti cita rasa yang lain akan dikatakan tidak enak. Pertanyaanpernyataan selanjutnya yakni belajar mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan keinginan untuk melestarikan dan mengembangkan MTG. Terdapat 148 atau 96,73 contoh siswa mulok yang menjawab setuju dan 5 atau 3,27 yang menjawab tidak. Jawaban ini menandakan bahwa, para siswa mulok telah memahami pembelajaran mulok yang mereka terima adalah sebagai upaya pelestarian MTG supaya tidak punah. Ini benar-benar merupakan point terpenting terhadap upaya pelestarian dan pengembangan MTG sebagai budaya Gorontalo tersebut. Sementara alasan siswa yang tidak menyetujui adalah bahwa mereka belum bisa dan belum tahu bagaimana cara mempraktikan pelestarian MTG tersebut. Pernyataan ini dapat diinterpretasikan bahwa sesungguhnya mereka sudah berkeinginan tetapi mereka belum tahu. Melalui penjelasan yang baik oleh para guru tentang tujuan pembelajaran mulok yang salah satunya adalah berdampak pada pelestarian MTG, maka contoh siswa ini diyakini akan memahaminya.

2. Contoh Guru Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG

Proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan para guru mulok berdasarkan kuesioner. Terdapat 18 pertanyaan yang disampaikan pada guru mulok guna mengetahui proses pembelajaran tersebut, dapat dilihat pada Tabel 79, 83. Mulok ilmu gizi berbasis MTG diberikan setiap minggu pada semua contoh sekolah mulok. Ada 11 contoh guru mulok yang memberikan jawaban bahwa setiap minggu diberikan 2 jam setiap kali tatap muka. Sementara 1 guru lainnya menjawab diberikan setiap minggu selama 1 jam pelajaran. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian Martono 2001 tentang pembelajaran kerajinan menurut kurikulum muatan lokal di SLTP penyelenggara program keterampilan kerajinan di Yogyakarta yakni 14 jam perminggu. Lebih lanjut dikatakannya bahwa ini adalah terlalu berat untuk siswa SLTP. 141 Tabel 79 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan tentang pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG pertanyaan 1-10 No. Pertanyaanpernyataan Jawaban Ya Tidak n n 1 Muatan lokal mulok ilmu gizi berbasis MTG diberikan setiap minggu. 11 91.7 1 8.3 2 Mata pelajaran mulok ini diberikan pada semester berapa dan kelas berapa? Tabel 80 3 Ada perangkat pembelajaran tentang mulok ilmu gizi berbasis MTG. 12 100.0 - - 4 Ada buku pegangan atau bahan ajar untuk pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. 12 100.0 - - 5 Bahan ajar yang digunakan sudah mencukupi untuk pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. 2 16.7 10 83.3 6 Pemberian materi pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG dimulai dari teori tentang ilmu gizi. 12 100.0 - - 7 Pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. apakah ada pembelajaran tentang makanan tradisional? 12 100.0 - - 8 Ada pembelajaran praktik pembuatan MTG. 12 100.0 - - 9 Materi ilmu gizi dan makanan tradisional pada mata pelajaran mulok apakah jumlah waktunya sama? 11 91.7 1 8.3 10 Apakah pembelajaran mulok ini telah memenuhi standar kompetensi? 11 91.7 1 8.3 Pelajaran mulok ini diberikan pada kelas 7 semester ganjil dan genap oleh 8 contoh sekolah mulok. Selanjutnya diberikan pada kelas 8 setiap semester ganjil dan genap oleh 2 contoh sekolah mulok. Sementara ada 2 contoh sekolah mulok yang diberikan pada semester 1, 2, 3 dan 4 yaitu di kelas 7 dan 8. Lihat Tabel 80. Tabel 80 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan pelaksananaan pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG berdasarkan frekuensi pelaksanaan Frekuensi pelaksanaan pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG Guru mulok yang menjawab n Frekuensi pembelajaran mulok setiap minggu 1 kali 1 jam 1 8.3 1 kali 2 jam 11 91.7 Dalam tahun ajaran Semester 1 dan 2 kelas 7 8 66.6 Semester 3, dan 4 kelas 8 2 16.7 Semester 1, 2, 3, dan 4 kelas 7 dan 8 2 16.7 Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat perangkat pembelajaran tentang mulok ilmu gizi berbasis MTG yang merupakan komponen dari rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Komponen RPP menurut PP Nomor 19 2005 meliputi kolom identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, metoda pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alatbahan sumber belajar dan penilaian. Semua contoh guru mulok menyatakan bahwa di sekolah mereka terdapat perangkat pembelajaran dalam bentuk RPP. Lebih jelasnya lihat Lampiran 45. Pertanyaan selanjutnya tentang buku pegangan atau bahan ajar untuk pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG yang dimiliki oleh semua contoh guru mulok dan peserta didik. Mata pelajaran mulok ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2008 sampai sekarang dan yang menerapkannya adalah kabupatenkota Provinsi Gorontalo. Oleh karena mata pelajaran mulok ini belum ditetapkan melalui suatu keputusan daerah yang mengikat baik para perencana, pelaksana dan unsur lainnya, maka bahan ajar ini belum memenuhi kebutuhan pembelajaran tersebut. Ada 10 atau 83,3 contoh guru mulok yang menyatakan bahwa bahan ajar belum mencukupi kegiatan belajar mengajar. Demikian juga jumlah bahan ajar ini belum dapat dimiliki oleh setiap peserta didik, sehingga hanya sebagian dari mereka mengcopy. Proses pembelajaran mulok ini mempunyai materi teori berupa ilmu gizikesehatan dan praktik MTG. Proses pembelajaran ini dimulai dari teori ilmu gizikesehatan, demikian dinyatakan oleh 12 atau 100 contoh guru siswa mulok. Selanjutnya dalam pemberian materi teori ilmu gizikesehatan ini disinggung juga contoh-contoh MTG. Proses pembelajaran teori ini mempunyai jumlah waktu yang berbeda-beda, tetapi semua contoh guru mulok memberikan jawabannya bahwa untuk teori diberikan pada semester ganjil dan praktik semester genap. Pemberian teori ilmu gizikesehatan yang dilaksanakan setiap minggu dengan frekuensi 16 kali dalam 1 semester adalah frekuensi yang banyak terjadi yaitu pada 8 contoh sekolah mulok. Sementara lainnya adalah 17 kali dan 18 kali masing-masing pada 2 sekolah. Jumlah frekuensi ini dilaksanakan setiap minggu sekali. Lihat Tabel 81. Praktik MTG dilaksanakan oleh 12 contoh sekolah mulok pada semester genap dan selama seminggu sekali. Praktik yang dimaksudkan disini dilakukan dulu oleh para guru mulok dan ada praktiknya hanya dalam bentuk teori cara pengolahan MTG. Nanti pada akhir semester akan dilaksanakan praktik langsung oleh para siswa. Frekuensi praktik selama 1 semester ini adalah 16 kali pada semua contoh sekolah mulok. Dari 16 kali praktik MTG ini ada yang dilakukan oleh seluruh siswa yang terbagi dalam kelompok yang dilaksanakan pada akhir semester. Antara kelompok atau kelas yang sama, ada sekolah yang melombakannya meeting class. Praktik MTG yang seperti ini dilaksanakan dalam 1 semester oleh 9 contoh sekolah mulok dengan frekuensi 1 kali dan ada 3 sekolah lainnya dengan frekuensi 2 kali. Lihat Tabel 81. Tabel 81 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan pelaksananaan pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG berdasarkan frekuensi pemberian teori ilmu gizikesehatan dan praktik MTG Frekuensi pemberian teori ilmu gizikesehatan dan praktik MTG Guru mulok yang menjawab n Teori ilmu gizikesehatan Semester ganjil 12 100.0 Semester genap - - 18 kali dalam 1 semester 2 16.7 17 kali dalam 1 semester 2 16.7 16 kali dalam 1 semester 8 66.6 Perminggu 1 kali 12 100.0 Praktik MTG Semester ganjil - - Semester genap 12 100.0 16 kali dalam 1 semester 12 100.0 1 kali perminggu 12 100.0 praktik seluruh siswa selama 1 semester sebanyak 1 kali 9 75.0 praktik seluruh siswa selama 1 semester sebanyak 2 kali 3 25.0 143 Waktu pemberian teori ilmu gizikesehatan dan MTG waktunya pada setiap contoh sekolah mulok hampir sama. Ada 11 atau 91,7 contoh guru mulok yang menjawab sama jumlah waktu pemberiannya sementara hanya 1 yang menyatakan tidak sama. Beberapa komentar contoh guru mulok yang mengatakan waktu pemberiannya sama adalah bahwa hal tersebut berdasarkan ketentuan jadwal yang telah dibuat oleh sekolah sehingga harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sementara yang menyatakan tidak sama menurut contoh guru yang bersangkutan bahwa karena kadang kala waktu praktik telah ditentukan tetapi karena adanya keterbatasan dana dan peralatan maka hanya diberikan dalam bentuk teori ilmu gizikesehatan saja sekalipun menyinggung tentang MTG itu sendiri. Ada 11 atau 91,7 contoh guru sekolah mulok yang menyatakan bahwa pembelajaran mulok ini telah memenuhi standar kompetensi dan 1 guru lainnya menjawab belum memenuhi Tabel 79. Alasan semua contoh guru mulok yang menyatakan sudah sesuai adalah telah memenuhi standar kompetensi, tetapi ada masalah lain yaitu belum ada kurikulum yang seragam antara sekolah dan ini sangat dibutuhkan. Lanjut mereka akibatnya pedoman pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG ini tidak seragam antara sekolah yang melaksanakannya. Memang hal ini benar, karena sesuai dengan PP Nomor 9 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomam penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sementara yang menyatakan belum sesuai, alasannya lebih menitik beratkan pada pelaksanaan praktik yaitu tidak tersedia anggaran termasuk peralatannya. Tabel 82 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan tentang pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG pertanyaan 11-18 No. Pertanyaanpernyataan Jawaban Ya Tidak n n 11 Mulok ini menarik sebagai mata pelajaran yang diajarkan 12 100.0 - - 12 Ada kendala dalam proses pembelajaran mulok 12 100.0 - - 13 Pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG telah membuat aturan penyediaan makanan tradisional di kantin sekolah 9 75 3 25 14 A pakah perlu upaya pelestarian dan pengembangan MTG? 12 100.0 - - 15 Mulok ilmu gizi berbasis MTG ini dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pengembangan MTG. 12 100.0 - - 16 Mulok ilmu gizi berbasis MTG dapat meningkatkan perilaku konsumsi MTG. 11 91.7 1 8.3 17 Pembelajaran mulok yang mempunyai materi ilmu gizi menjadi salah satu upaya upaya mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang salah 12 100.0 - - 18 Pembelajaran mulok sejak di bangku sekolah dapat sebagai salah satu upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan secara berkesinambungan di masa yang akan datang sehingga masyarakat dapat hidup sehat dengan kearifan lokal berupa mengonsumsi makanan tradisionalnya 12 100.0 - - Mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG adalah menarik sebagai mata pelajaran yang diajarkan, demikian pernyataan dari 12 contoh guru sekolah mulok. Ada 4 jawaban yang menjadi pilihan yaitu a materinya membelajarkan tentang gizi dan kesehatan;. b materinya membelajarkan tentang makanan tradisional sebagai budaya Gorontalo; c materinya mudah diajarkan; d materinya dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari; dan e jawaban tambahan dari contoh. Ternyata ada 10 atau 83,3 contoh guru mulok yang memilih jawaban keempat pilihan a, b, c, dan d. Sementara, 2 contoh guru mulok lainnya selain memilih empat jawaban pilihan a, b, c, dan d juga memberikan tambahan jawaban yakni tentang proses pelaksanaan praktik MTG dinyatakan bahwa mereka tidak sulit melakukannya karena bahan-bahan praktik tersebut murah dan mudah diperoleh bahkan ada yang tidak perlu dibeli karena diambil dari kebun mereka seperti jagung, umbi-umbian dan beberapa jenis sayur daun pepaya, daun singkong, bunga pepaya, jantung pisang, dll, Lihat Tabel 82. Proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG ini mengalami berbagai kendala. Ini dinyatakan oleh semua contoh guru sekolah mulok tersebut. Ada empat jawaban pilihan yang diberikan yaitu: a sarana pembelajaran; b tenaga pengajar ; c sarana praktik; dan d pembiayaan. Tabel 83 Sebaran contoh guru sekolah mulok yang menjawab pertanyaan tentang kendala proses pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG Kendala proses pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG Guru mulok yang menjawab n Sarana pembelajaran 2 16.7 Tenaga pengajar 5 41.7 Sarana praktik 9 75.0 Pembiayaan 6 50.0 Tabel 83 ini menjelaskan bahwa ada 2 contoh guru yang menyatakan kendalanya pada sarana pembelajaran seperti tentang belum adanya kurikulum sebagai pedoman pelaksanan agar seragam pelaksanaannya dan juga masalah bahan ajar seperti untuk referensi dan pegangan para peserta didik. Selanjutnya ada 5 contoh guru mulok yang menyatakan tentang masalah tenaga pengajar yang terbatas jumlahnya karena guru mulok ilmu gizi ada yang masih mengampu mata pelajaran lainnya, demikian juga guru mulok tersebut harus mengajar semua kelas yang ada baik teori maupun praktik. Selain itu ada 9 guru yang menyatakan kendalanya pada sarana praktik dan 6 guru lainnya menyatakan kendalanya pada pembiayaan. Hasil penelitian Kasmaini 2009 tentang Muatan Lokal dalam Perspektif Kurikulum Berbasis Kompetensi menunjukkan bahwa kurikulum, belum adanya buku pegangan yang disusun berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi dan juga tidak kalah pentingnya adalah keterbatasan dana untuk proses operasionalisasi merupakan masalah yang dihadapi. Kendala yang dialami oleh masing-masing contoh sekolah mulok berbeda- beda, tetapi mereka tetap melaksanakan pembelajaran mulok tersebut sambil mengatasi kendala yang terjadi. Berbagai penanganan yang dilakukan oleh pihak sekolah mulok dan merupakan apresiasi, ini disampaikan oleh contoh guru sekolah mulok yang dirangkum seperti pada Tabel 84. Terlihat pada Tabel tersebut bahwa begitu antusianya para guru, siswa dan juga orang tua dalam mendukung pelaksanaan mata pelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG. Seperti tentang masalah literatur yang terbatas, para guru berupaya untuk memperoleh tambahan literatur yang relevan dengan bahan ajar. Bahkan untuk lebih menambah wawasan guru maupun siswa, secara mandiri para guru ada yang berdiskusi dengan orang yang lebih tua tentang khasiat dari MTG. Ke depan ini 145 dapat menjadi bahan riset yang menarik guna melihat fungsi-fungsi makanan ditinjau dari kesehatan atau unsur lainnya. Tabel 84 Jawaban contoh guru sekolah mulok atas pertanyaan tentang penanganan kendala proses pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG di sekolah mulok Sarana pembelajaran Tenaga pengajar Sarana praktik Pembiayaan Mempelajari atau mencari berbagai literatur yang ada Koordinasi dengan dinas pendidikan untuk diikut- kan pada pelatihan, karena guru yang sudah dilatih pindah Menggunakan ruangan yang kosong dan alat-alat serta bahan-bahan dibawah dari rumah Setiap kali praktik siswa membawa bahan makan- an dari rumahnya Menghimpun literatur dari masyarakat orang tua-tua tentang MTG yang ber- khasiat untuk kesehatan Tenaga pengajar dari guru mata pelajaran tetap berasal dari IPA Mempraktikan secara berke- lompok di rumah lalu di bawah ke sekolah Untuk pembiayaan seba- gian diambil dari dana BOS Sarana dibawa sendiri oleh siswa dan bantuan orang tua siswa Alat-alat dan biaya praktik dibebankan pada orang tua siswa. Mengusulkan sarana praktik ke dinas pendidikan Usulan melalui dana rutin Memang adanya keterbatasan dari pihak Dinas kesehatan dan Dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Gorontalo maka setiap pelatihan tenaga pengajar guru mulok ilmu gizi berbasis MTG di tingkat provinsi jumlah yang diikutkan sangat terbatas yaitu hanya 36-40 guru SD, SMP dan SMUSMK. Selanjutnya masalah sarana praktik dan pembiayaan yang ditangani oleh pihak sekolah dengan cukup baik sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung. Kemandirian terjadi ketika ada sarana yang hanya memanfaatkan ruangan yang kosong. Kemudian untuk pembiayaannya dibantu oleh orang tua siswa atau dari dana BOS biaya operasional sekolah. Dan juga yang menarik adalah bahan- bahan makanan untuk digunakan pada praktik dibawa oleh para siswa dan ada juga yang diambil di kebun sekolah, sementara yang lainnya karena berbagai keterbatasan maka dibuat kelompok oleh para guru untuk dipraktikkan di rumah kemudian dibawa ke sekolah untuk didiskusikan. Sekian banyak upaya yang dilakukan oleh pihak yang terkait baik guru, siswa, orang tua siswa, pihak sekolah, dinas, dan pihak terkait lainnya tidak lain adalah untuk mendukung dan mensukseskan proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu untuk menjadi program yang rutin harus didasari oleh sebuah dasar hukum yaitu peraturan daerah ataupun peraturan yang lebih tinggi lagi, sehingga berbagai kendala dalam proses pembelajaran dapat teratasi. Pembelajaran mulok ilmu gizi berbasis MTG telah membuat aturan penyediaan makanan tradisional di kantin sekolah. Terdapat 9 atau 75 contoh guru sekolah mulok yang menyatakan setuju bahwa di sekolahnya telah membuat aturan penyediaan MTG di kantin, sementara ada 3 atau 25 yang menyatakan belum membuat. Bukti dari hal ini adalah ada sekolah yang telah membuat aturan tertulis dan juga ada dalam bentuk himbauan langsung kepada kantin sekolah agar menyediakan MTG dan membatasi makanan modern. Himbauan tertulis tersebut seperti bila membeli jajanan, belilah MTG karena makanan ini terbukti sehat, bergizi dan berimbang. Proses pengolahan MTG ini tidak menggunakan bumbu- bumbu sistentik, termasuk tentang penyajian makanan dalam keadaan bersih. Selain itu ada aturan tentang tidak dibenarkan membeli makanan jajanan di luar kantin sekolah. Tetapi aturan yang ada di kantin baru sebatas himbauan atau pendekatan kepada para penjual, karena belum ada sangsi misalnya jika melanggar himbauan tersebut maka akan dikeluarkan berjualan di kantin sekolah. Terbukti, ada kantin yang telah dihimbau untuk tidak menjual makanan selain MTG, tapi masih ada juga yang menjualnya. Hampir semua contoh siswa mulok menyatakan bahwa pentingnya pelestarian MTG sebagai budaya Gorontalo, ini juga dipandang sama oleh hampir semua para contoh guru sekolah mulok. Mereka semua menyatakan bahwa mulok ilmu gizi berbasis MTG ini dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pengembangan MTG. Selain itu pula dengan adanya upaya yang melalui pendidikan ini maka dapat meningkatkan perilaku konsumsi MTG pada siswa, ini dibuktikan oleh 11 atau 91,7 guru contoh sekolah mulok yang menyatakan setuju terhadap hal tersebut. Sementara 1 guru contoh sekolah mulok lainnya menyatakan tidak dengan alasan bahwa upaya ini apabila tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, kemudian tidak memperhatikan semua hal yang terkait dengan konsumsi MTG apakah pihak pemerintah, legislatif, akademisi, swasta termasuk para tokoh masyarakat atau tokoh agamaadat maka pembelajaran ini tidak akan berpengaruh pada perilaku konsumsi MTG masyarakat. Lihat Tabel 85 Pembelajaran mulok dengan materi ilmu gizikesehatan menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan yang salah. Para contoh guru sekolah mulok 100 setuju dengan pernyataan ini. Mereka menyatakan bahwa permasalahan makanan tidak lepas dari permasalahan kehidupan, dan telah mereka sadari bahwa dengan mengonsumsi makanan yang sehat apalagi alami pasti membuat tubuh lebih prima dan sehat. Ini akan banyak diperoleh melalui makanan tradisional sebagai peninggalan para leluhur dan merupakan kekayaan bangsa. Akhirnya mereka semua menyatakan bahwa pembelajaran mulok sejak di bangku sekolah dapat sebagai salah satu upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan secara berkesinambungan. Di masa yang akan datang masyarakat dapat hidup sehat dengan kearifan lokalnya yaitu mengonsumsi makanan tradisional. Pembelajaran ini akan menyadarkan masyarakat tentang betapa pentingnya ilmu gizikesehatan yang terimplikasi dalam makanan tradisional yang dikonsumsi setiap hari untuk kelangsungan hidup terutama kesehatan tubuh kita.

3. Contoh Kepala Sekolah Mulok Ilmu Gizi Berbasis MTG dan Tidak Mulok