95
Bagian 1 : Manajenem Perkara
Dari jumlah perkara yang ditangani Dilmilti tersebut, sebanyak 79 perkara adalah perkara Dilmilti sebagai
pengadilan tingkat pertama. Jumlah tersebut terdiri dari sisa perkara tahun 2013 sebanyak 86 perkara dan
yang diterima tahun 2014 sebanyak 79 perkara. Dilmilti telah memutus perkara ini sebanyak 128 perkara
sehingga sisa tahun 2014 sebanyak 38 perkara.
Jumlah perkara pengadilan militer kategori tindak pidana kejahatan yang diputus selama tahun 2014
sebanyak 2.713 perkara, sedangkan jumlah perkara yang dimohonkan banding sebanyak 394 perkara.
Perbandingan kedua hal tersebut menggambarkan bahwa terdapat 14,52 yang menyatakan tidak puas
terhadap putusan pengadilan militer.
c. Pengadilan Militer Utama Dilmiltama
Pengadilan Militer Utama Dilmiltama menangani perkara selama tahun 2014 sebanyak 54 perkara. Jumlah
tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2014 sebanyak 45 perkara dan sisa perkara tahun 2013 sebanyak
9 perkara. Perkara yang telah diputus sebanyak 53 perkara sehingga sisa akhir tahun sebanyak 1 perkara.
Rasio penyelesaian perkara Dilmiltama tahun 2014 sebesar 98,15 sedangkan rasio sisa perkara sebesar
1,85.
4. Peradilan Tata Usaha Negara a. Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN
Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN menangani perkara tahun 2014 sebanyak 2.341 perkara. Jumlah
ini terdiri atas perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 1.629 perkara dan sisa perkara tahun 2013
sebanyak 712 perkara. Jumlah perkara yang diterima 2014 berkurang sebesar 12,37 dibanding penerimaan
tahun 2013 sebanyak 1.859 perkara.
Perkara yang telah diputus tahun 2014 sebanyak 1.791 perkara, sehingga sisa perkara di akhir tahun 2014
sebanyak 550 perkara. Perbandingan jumlah beban
96
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014
dan jumlah perkara yang diputus menggambarkan rasio penyelesaian perkara pengadilan tata usaha
negara tahun 2014 sebesar 76,51, sedangkan rasio sisa perkara sebesar 23,49. Rasio penyelesaian perkara
tahun 2014 meningkat 5, 78 dari tahun sebelumnya yang berjumlah 70,73.
b. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Perkara Banding
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara PTTUN menangani perkara banding tahun 2014 sebanyak 1.237
perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2014 sebanyak 1022 perkara dan sisa perkara
tahun 2013 sebanyak 215 perkara. Jumlah perkara yang diterima ini meningkat sebesar 16,93 dibanding
penerimaan tahun 2013 sebanyak 874 perkara.
Perkara banding yang diputus selama tahun 2014 sebanyak 1.090 perkara, sehingga sisa perkara sebanyak
147 perkara. Rasio penyelesaian perkara PTTUN tahun 2014 sebesar 88,12 sedangkan rasio sisa perkara
sebesar 12,58. Perbandingan data perkara yang diputus oleh PTUN tahun 2014 sebanyak 1.687 perkara
dan perkara yang diajukan banding sebanyak 1.022 perkara, menggambarkan bahwa lebih dari setengah
60,58 putusan PTUN diajukan upaya hukum banding.
Perkara Gugatan
Perkara gugatansengketa tata usaha negara tertentu yang ditangani PTTUN sebagai peradilan tingkat
pertama sepanjang tahun 2014 sebanyak 51 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun
2014 sebanyak 31 perkara dan sisa perkara tahun 2013 sebanyak 20 perkara. Perkara gugatan yang diputus
oleh PTTUN selama tahun 2014 sebanyak 36 perkara, sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2014 sebanyak
15 perkara. Rasio penyelesaian perkara gugatan pada PTTUN tahun 2014 sebesar 70,59.
97
Bagian 1 : Manajenem Perkara
5. Pengadilan Pajak
Pengadilan Pajak selama tahun 2014 menangani sebanyak 21.407 perkara. Jumlah ini terdiri atas sisa tahun 2013
sebanyak 10.538 perkara dan perkara masuk tahun 2014 sebanyak 10.869 perkara. Jumlah perkara yang diterima
tahun 2014 ini meningkat sebesar 29,41 dari penermaan tahun 2013 sebanyak 8.339 perkara. Klasiikasi jenis
perkara yang ditangani Pengadilan Pajak sepanjang tahun 2014 adalah gugatan sebanyak 9.748 perkara dan banding
sebanyak 1.121 perkara.
Pengadilan Pajak telah memutus sebanyak 8.845 perkara sehingga sisa perkara akhir tahun 2014 sebanyak 12.562
perkara 58,68 . Rasio penyelesaian perkara pengadilan pajak pada tahun 2014 sebesar 41,32. Nilai rasio ini
meningkat sebesar 0,15 dibandingkan rasio penyelesaian perkara tahun 2013 sebesar 41,17. Putusan pengadilan
pajak yang diajukan permohonan PK ke Mahkamah Agung RI sebanyak 1.162 perkara atau sebesar 14,97.
IV. KONTRIBUSI KEUANGAN PERKARA TERHADAP KEUANGAN
NEGARA Keuangan perkara yang dikelola Mahkamah Agung RI dan
badan peradilan di bawahnya meliputi biaya proses penyelesaian perkara biaya proses dan hak kepaniteraan yang merupakan
jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP yang bersumber dari komponen biaya perkara. Hak kepaniteraan ini disetor ke kas
negara sehingga merupakan kontribusi lembaga peradilan terhadap keuangan negara. Selain hak kepaniteraan, uang yang disetor ke
kas negara melalui putusan pengadilan adalah denda dan uang pengganti dari tindak pidana tertentu.
Biaya proses adalah biaya yang digunakan untuk proses penyelesaian perkara perdata, perkara perdata agama, perkara perdata khusus.
perkara tata usaha negara, perkara pajak dan hak uji materiil pada Mahkamah Agung RI dan badan peradilan di bawahnya yang
dibebankan kepada pihak atau para pihak yang berperkara. Dasar hukum biaya proses ini adalah Pasal 81A ayat 5 UU Nomor 3
Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dan Petunjuk Teknisnya
melalui PERMA Nomor 03 Tahun 2012 tanggal 10 April 2012