Kunjungan Kerja Training Advanced Security Cooperation

292 Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014 III, serta menyatakan pula bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk mengadili perkara aquo; Bahwa adapun yang menjadi pertimbangan Majelis Hakim pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak eksepsi Tergugat-I, Tergugat-II dan Turut Tergugat III adalah gugatan tentang perbuatan melawan hukum tidak terikat pada adanya suatu perjanjian, melainkan merujuk pada kriteria dari suatu perbuatan melawan hukum. Hal ini berbeda dengan gugatan wanprestasi yang terikat dengan pihak-pihak yang melakukan suatu perjanjian; Bahwa lebih dari itu Majelis hakim mempertimbangkan pula karena materi gugatan aquo berbeda dengan materi pelaksanaan Invesment Agreement dan para pihak yang terdapat dalam gugatan juga berbeda dengan para pihak dalam Invesment Agreement, maka Pengadilan Negeri tidak terikat dengan ketentuanPasal 3 dan Pasal 11 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase, dan oleh karena gugatan telah memenuhi ketentuan pasal 118 ayat 2 HIR maka Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang mengadili perkara aquo. Bahwa atas Putusan Sela, Putusan Sela Intervensi serta Putusan Akhir Pengadilan Negeri Jakarta Pusat aquo, pihak-pihak mengajukan upaya hukum banding; yang atas permohonan banding aquo Pengadilan Tinggi Jakarta telah menjatuhkan putusan sebagaimana ternyata pada putusan Nomor 629PDT2011PT.DKI tanggal 20 April 2012 yang amarnya 1 menyatakan menerima esksepsi Tergugat- I, Tergugat- II, dan Turut tergugat –III tentang kompetensi absoulut, serta menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk mengadili perkara aquo; 2 serta untuk materi pokok perkara menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima. Bahwa atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta aquo, Para Penggugat mengajukan upaya hukum kasasi, yang atas permohonan kasasi tersebut Mahkamah Agung dengan putusan Nomor 862KPdt2013 tanggal 2 Oktober 2013 telah menjatuhkan putusan amarnya membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta, serta mengadili sendiri yang materinya menolak eksepsi para tergugat untuk seluruhnya, dan dalam pokok perkara mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian. Bahwa adapun pertimbangan hukum Mahkamah Agung menolak eksepsi Para Tergugat adalah perbuatan yang dilakukan oleh para tergugat tersebut termasuk lingkup perbuatan melawan hukum yang