Perkara Pidana 1 Pengadilan Tingkat Pertama

89 Bagian 1 : Manajenem Perkara sebanyak 18 perkara. Dengan demikian rasio penyelesaian perkara perikanan sebesar 75. - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi selama tahun 2014 menerima perkara tindak pidana korupsi sebanyak 2.318 perkara. Sisa tahun 2013 sebanyak 914 perkara, sehingga jumlah perkara yang ditangani selama 2014 sebanyak 3.232 perkara. Dari keseluruhan perkara yang ditangani selama tahun 2014. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berhasil memutus sebanyak 1976 perkara,sehingga sisa perkara pada akhir Desember 2014 sebanyak 1.256 perkara 38,86. 2 Pengadilan Tingkat Banding Pengadilan tinggi seluruh Indonesia selama tahun 2014 menangani perkara pidana sebanyak 5.627 perkara. Jumlah ini terdiri dari perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 5.046 perkara dan sisa perkara akhir 2013 sebanyak 581 perkara. Jumlah perkara pidana dalam tingkat banding di tahun 2014 turun 9,41 dari tahun 2013 yang menerima sebanyak 5.570 perkara. Perkara yang dimohonkan banding ini adalah perkara berkategori pidana biasa, sementara perkara berkategori pidana singkat dan cepat berkekuatan hukum tetap di tingkat pertama. Berdasarkan perbandingan antara jumlah perkara pidana biasa yang putus di tingkat pertama dan perkara yang dimohonkan banding menunjukkan tingkat kepuasan pencari keadilan terhadap putusan pidana di tingkat pertama mencapai 95,91. Produktivitas penyelesaian perkara pidana di tingkat banding pada tahun 2014 sebanyak 5.029 perkara. Sisa perkara pada akhir Desember 2014 sebanyak 598 perkara 10,36. Perbandingan jumlah perkara yang diputus dengan yang ditangani 90 Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014 menggambarkan bahwa rasio penyelesaian perkara pidana di tingkat banding sebesar 89,37.

b. Perkara Perdata 1 Pengadilan Tingkat Pertama

Pengadilan Negeri Perkara perdata yang ditangani pengadilan negeri di seluruh Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 68.158 perkara. Jumlah ini terdiri dari 52.123 perkara yang diterima tahun 2014 dan sebanyak 16.035 perkara yang merupakan sisa tahun 2013. Keseluruhan jumlah tersebut terdiri dari 38.409 perkara gugatan 56,35 dan sebanyak 29.749 perkara permohonan 43,65. Jumlah perkara perdata yang diterima pengadilan negeri tahun 2014 turun sebesar 63,34 dibandingkan penerimaan tahun 2013 sebanyak 142.196 perkara. Penurunan jumlah perkara yang diterima tahun 2014 secara signiikan terjadi pada perkara permohonan yang nilai penurunannya mencapai sebesar 79,44, sedangkan perkara gugatan yang diterima tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 53,15 dibandingkan dengan tahun 2013. Jumlah perkara perdata yang berhasil diputus pada tahun 2014 sebanyak 43.689 perkara 64,10 dan sebanyak 5.508 perkara dicabut 27,82. Sisa perkara pada akhir Desember 2014 sebanyak 18.961 perkara 8,08. Berikut ini keadaan perkara perdata pada pengadilan negeri sepanjang tahun 2014. Tabel 1-51 : Keadaan Perkara Perdata yang Ditangani Pengadilan Negeri Tahun 2014 Jenis Sisa Masuk Jumlah Putus Cabut Sisa Gugatan 11.978 26.431 38.409 21.011 3.419 13.979 Permohonan 4.057 25.692 29.749 22.678 2.089 4.982 Jumlah 16.035 52.123 68.158 43.689 5.508 18.961 91 Bagian 1 : Manajenem Perkara Perkara Perdata pada Pengadilan Khusus - Pengadilan Niaga Kepailitan dan HKI Perkara yang masuk ke Pengadilan Niaga selama tahun 2014 sebanyak 85 perkara. Sisa perkara tahun 2013 sebanyak 260 perkara. Jumlah yang ditangani pengadilan niaga sebanyak 345 perkara. Jumlah perkara yang masuk tersebut turun sebesar 6,59 dari penerimaan tahun 2013 sebanyak 91 perkara. Perkara yang telah diputus oleh Pengadilan Niaga sebanyak 56 perkara sehingga sisa perkara tahun 2014 sebanyak 289 perkara. Rasio penyelesaian perkara niaga tahun 2014 sebesar 16,23. - Pengadilan Hubungan Industrial Perkara yang diterima Pengadilan Hubungan Industrial tahun 2014 sebanyak 1.170 perkara. Sisa perkara tahun 2013 sebanyak 415 perkara. Beban penanganan perkara tahun 2014 berjumlah 1.585 perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun 2014 meningkat sebanyak 56,21 dari penerimaan tahun 2013 sebanyak 749 perkara. Perkara yang berhasil diputus sebanyak 833 perkara dan sebanyak 127 perkara dicabut. Sisa perkara perselisihan hubungan industrial pada akhir Desember 2014 sebanyak 625 perkara 39,43. Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang ditangani selama tahun 2014 menggambarkan rasio penyelesaian perkara PHI tahun 2014 sebesar 52,56. 2 Pengadilan Tinggi Jumlah perkara perdata yang ditangani pada tingkat banding tahun 2014 sebanyak 6.051 perkara. Jumlah ini terdiri dari perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 4.717 perkara dan sisa tahun 2013 sebanyak 1.334 perkara. Jumlah 92 Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014 perkara yang diterima tahun ini, turun sebesar 1,93 dibandingkan penerimaan tahun 2013 sebanyak 5.570 perkara. Perkara yang diputus tahun 2014 sebanyak 4.568 perkara, perkara dicabut sebanyak 19 perkara, sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2014 sebanyak 1.464 perkara 17,85. Berdasarkan data tersebut di atas, rasio penyelesaian perkara perdata pada tingkat banding sebesar 75,49. Perkara perdata gugatan yang diputus pengadilan negeri sepanjang 2014 sebanyak 21.011 perkara dan jumlah perkara banding sebanyak 4.717 perkara. Perbandingan antara perkara yang diputus pengadilan negeri dan jumlah perkara banding tahun 2014, menunjukkan tingkat kepuasan pencari keadilan sebesar 77,55.

2. Peradilan Agama a. Pengadilan Agama

Perkara perdata agama yang diterima Pengadilan AgamaMahkamah Syar’iyah pada tahun 2014 sebanyak 536.652 perkara. Jumlah ini terdiri perkara masuk tahun 2014 sebanyak 454.547 perkara dan sisa tahun 2013 sebanyak 82.105 perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun 2014 ini naik sebesar 5,93 dari tahun sebelumnya yang menerima sebanyak 429.114 perkara. Perkara yang diputus oleh Pengadilan Agama Mahkamah Syar’iyah selama tahun 2014 sebanyak 429.362 perkara dan dicabut oleh para pihak sebanyak 28.418 perkara. Sisa perkara akhir tahun 2014 sebanyak 78.872 perkara. Rasio penyelesaian perkara tahun 2014 melalui perbandingan jumlah beban perkara dan jumlah perkara putus sebesar 80,01, sedangkan rasio sisa perkara sebesar 14,70. Prosentase penyelesaian perkara pengadilan agama tahun 2014 meningkat sebesar 0,53 dari tahun 2013 yang berjumlah 79,48.