Menyelenggarakan Program Magang tahap II di Federal Court of Australia FCA

23 Bagian 1 : Manajenem Perkara Nasional Indonesia SNI 7657:2010 tentang Penyingkatan Nama Kota. Sebelumnya, penyingkatan nama kota tidak merujuk pada standar tersebut sehingga terdapat kode inisial pengadilan yang sama sehingga bermasalah di sistem informasi. Pemberlakukan template dan standarisasi penomoran perkara tersebut ditetapkan dengan SK KMA Nomor 44KMASKIII2014 tanggal 20 Maret 2014. Dokumen template hasil standarisasi tersebut diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen perkara di masing- masing lingkungan peradilan. II. KEADAAN PERKARA DI MAHKAMAH AGUNG RI Kewenangan Mahkamah Agung RI berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi: pertama, kewenangan memeriksa dan memutus permohonan kasasi, sengketa tentang kewenangan mengadili, dan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap; kedua, kewenangan menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang terhadap Undang-Undang; ketiga, memberikan pertimbangan terhadap permohonan grasi. Selain itu, Mahkamah Agung RI dapat memberi keterangan, pertimbangan dan nasihat masalah hukum kepada lembaga negara dan lembaga pemerintahan. Mahkamah Agung RI mengklasiikasikan perkara-perkara yang ditangani dalam tingkat kasasi dan PK menjadi 7 tujuh perkara, yaitu perdata, perdata khusus, pidana, pidana khusus, perdata agama, pidana militer, dan tata usaha negara. Penanganan perkara- perkara tersebut dalam kaitannya dengan sistem kamar sebagaimana tabel berikut: Tabel 1-1 : Jenis Perkara yang Menjadi Kewenangan Kamar Mahkamah Agung RI No Kamar Jenis Perkara 1 Perdata - Perdata - Perdata Khusus 2 Pidana - Pidana - Pidana Khusus 3 Agama - Perdata Agama 4 Militer - Pidana Militer 5 Tata Usaha Negara - Tata Usaha Negara 24 Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014

A. Keadaan Penanganan Perkara Tahun 2014

1. Penerimaan Perkara Perkara yang diterima Mahkamah Agung RI pada tahun 2014 sebanyak 12.511 perkara. Sisa perkara pada tahun 2013 sebanyak 6.415, sehingga beban perkara Mahkamah Agung RI tahun 2014 berjumlah 18.926 perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun 2014 meningkat 1,41 dari tahun 2013 yang menerima 12.337 perkara. Jumlah beban perkara yang ditangani berkurang 15,69 dari tahun 2013 yang menangani 22.449 perkara. Beban perkara tahun 2014 merupakan yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir. Rendahnya beban perkara ini merupakan dampak langsung dari tingginya produktiitas Mahkamah Agung RI dalam memutus perkara. Komposisi perkara yang diterima tahun 2014 adalah: kasasi sebanyak 9.750 perkara 77,93, PK sebanyak 2.617 perkara 20,92, permohonan grasi sebanyak 61 perkara 0,49 dan permohonan hak uji materil sebanyak 83 perkara 0,66. Tabel 1-2 : Keadaan Perkara Mahkamah Agung RI Tahun 2014 berdasarkan jenis kewenangan. No Jenis Kewenangan Sisa 2013 Masuk 2014 Jumlah Beban Putus Sisa 1 Kasasi 4.928 9.750 14.678 11.182 3.496 2 Peninjauan Kembali 1.445 2.617 4.062 3.163 899 3 Grasi 24 61 85 82 3 4 Hak Uji Materil 18 83 101 74 27 Jumlah Tahun 2014 6.415 12.511 18.926 14.501 4.425 Tahun 2013 10.112 12.337 22.449 16.034 6.415 Perbandingan 1,41 -15,69 -9,56 -31,02 Klasiikasi perkara masuk tahun 2014 berdasarkan jenis perkara yang menjadi kewenangan kamar perkara tergambar dalam graik berikut: