140
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014
D. Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring dan Evaluasi Atas Hasil Pemeriksaan BPK
Dalam rangka peningkatan kinerja dan opini laporan keuangan Mahkamah Agung RI, Badan Pengawasan
bekerjasama dengan Biro Perlengkapan dan Biro Keuangan Badan Urusan Administrasi Mahkamah
AgungR.I melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut atas temuan BPK untuk
542 rekomendasi. Nilai indikasi kerugian negara hasil pemeriksaan BPK RI sampai dengan semester II tahun 2014
sebesar Rp5.441.777.061,11 lima milyar empat ratus empat puluh satu juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu enam
puluh satu rupiah sebelas sen dengan total penyelesaian melalui penyetoran ke kas negara dan melalui penyelesaian
pekerjaan sebesar Rp.5.080.782.878,28 lima milyar delapan puluh juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu delapan
ratus tujuh puluh delapan rupiah dua puluh delapan sen atau sebesar 93,88 sehingga sisa indikasi kerugian Negara
berdasarkanhasil pemeriksaan BPK sebesar Rp330.994.182,83 tiga ratus tiga puluh juta sembilan ratus sembilan puluh
sembilan empat ribu seratus delapan puluh dua delapan puluh tiga sen atau sebesar 6,12.
Hasil tindak lanjut dapat digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 3-9 : Monitoring Penyelesaian Temuan BPK Tahun 2012 sd Semester II 2014
sd Tahun Jumlah
Rekomendasi Telah Sesuai
Rekomendasi Belum Sesuai
Rekomendasi Penyetoran Ke Kas
Negara Sisa Belum
disetorkan
2012 386
276 110
Rp5.097.907.925 Rp1.150.798.250
2013 Sem. I 428
277 151
Rp5.097.907.925 Rp2.963.889.273
2013 Sem. II 428
370 58
Rp2.537.417.763 Rp2.954.965.393
2014 Sem. I 542
448 84
Rp4.804.714.173 Rp607.062.887
2014 Sem. II 542
463 56
Rp5.080.782.879 Rp330.994.183
Total rekomendasi pemeriksaan BPK sampai dengan Semester II tahun 2014 sebanyak 542 rekomendasi
dengan rincian sebagai berikut :
- Rekomendasi sudah ditindaklanjuti sesuai
rekomendasi : 463
141
Bagian 3 : Pengawasan Internal
- Rekomendasi masih dalam proses tindak
lanjut :
56 -
Rekomendasi belum ditindaklanjuti :
13 -
Rekomendasi tidak dapat ditindakanjuti dengan alasan yang sah
: 10
2.
Monitoring dan Evaluasi Atas Hasil Pemeriksaan BPKP
Nilai indikasi Kerugian Negara Hasil Pemeriksaan BPKP R.I sampai dengan Triwulan III tahun 2014 sebesar
Rp1.137.762.422,64 satu milyar seratus tiga puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh dua ribu empat ratus dua puluh
dua enam puluh empat sen dengan total penyelesaian sebesar Rp882.357.187,68 delapan ratus delapan puluh dua
juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu seratus delapan puluh tujuh rupiah enam puluh delapan sen atau sebesar 77,55
dan dalam proses penyelesaian sebesar Rp255.405.234,96 dua ratus lima puluh lima juta empat ratus lima ribu dua
ratus tiga puluh empat rupiah sembilan puluh enam sen atau sebesar 22,45.
3. Monitoring dan Evaluasi atas hasil pemeriksaan Reguler
Monitoring dan evaluasi atas hasil pemeriksaan reguler pada tahun 2014 dilakukan pada 7 satker peradilan
umum dan peradilan agama pada Wilayah II serta Satker Pengadilan Pajak dengan mengacu pada Nota Kesepahaman
bersama antara Mahkamah Agung RI, Komisi Yudisial dan Kementerian Keuangan Nomor : 135KMASKB
VII2010 – 08KS-KYVII2010 dan MoU-1681MK2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Hakim Pengadilan
Pajak jo Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 124SKKMAX2012 tentang Pembentukan Tim Bersama
Mahkamah Agung dan Kementerian Keuangan dalam rangka Pembinaan dan Pengawasan untuk Perbaikan
Pengadilan Pajak sertaaction plan kajian penyelenggaraan Peradilan Pajak.
Temuan-temuan atas hasil monitoring pada Satker Pengadilan Pajak sebagai berikut:
a. Struktur organisasi, job description dan tatakelola
peradilan.
142
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014
b. Tata laksana persidangan c. Penyelenggaraan peradilan.
Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI merekomen- dasikan sebagai berikut:
1. Dipisahkannya organisasi
Kepaniteraan dari
Kesekretariatan dengan merevisi Keppres Nomor 83 Tahun 2003 tentang Kesekretariatan Pengadilan
Pajak jo Permenkeu Nomor : 33KM.12005 jo 176 PMK.012007 mengacu pada bagian ke-enam Pasal 23
dan Bagian ke-tujuh Pasal 29 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
2. Pemilahan tatakelola administrasi Kesekretariatan dengan tatakelola administrasi Kepaniteraan.
3. Merevisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 33 KM.12005 dan SK Ketua Pengadilan Pajak Nomor
: Kep.006PP2001 dalam rangka menghapus dua ketentuan peraturan yang sama dalam penetapan
perkara antara Sekretaris Pengadilan dan Wakil Ketua II Bidang Yudisial.
4. Membuat aturan atau tindakan kebijakan tentang penyelesaian perkara serta minutasi tepat waktu.
5. Menerbitkan aturan untuk mewujudkan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan.
E. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP.
Evaluasi LAKIP Eselon 1 di lingkungan Mahkamah Agung RI dan pengadilan tingkat banding pada 4 empat
lingkungan peradilan pada tahun 2014 terdapat peningkatan peringkat pada nilai B, pada tahun 2013 jumlah satker yang
mendapat nilai B sejumlah 20 satker, sedangkan pada tahun 2014 yang mendapat nilai B sejumlah 34 satker.
Hasil evaluasi dari tahun ke tahun ada peningkatan sebagaimana tergambar dalam tabel berikut:
143
Bagian 3 : Pengawasan Internal
Tabel 3-10 : Hasil Penilaian Evaluasi LAKIP
No. Nilai
Peringkat Jumlah Satker
2011 2012
2013 2014
1. ˃ 85 – 100
AA -
- -
- 2.
˃ 75 – 85 A
2 2
8 7
3. ˃ 65 – 75
B 2
2 20
34 4.
˃ 50 – 65 CC
2 29
30 29
5. ˃ 30 – 50
C 17
33 11
3 6.
0 – 30 D
44 2
5 1
Jumlah 67
68 74
74
F. Inspeksi Mendadak SIDAK
Inspeksi mendadak dimaksudkan untuk memonitor kedisiplinan aparatur, kebersihan lingkungan kantor, pelayanan publik
serta hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan kinerja peradilan. Aparatur Badan Pengawasan Mahkamah Agung
RI setiap saat dapat melakukan sidak ke setiap satker dan hal tersebut didukung dengan surat tugas yang diberikan
kepada Aparatur Badan Pengawasan dengan mencantumkan dan menindaklanjuti temuan-temuan lain yang terkait dengan
kedisiplinan, kebersihan lingkungan kantor dan pelayanan publik.
Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI sepanjang tahun 2014 telah melakukan sidak pada 53 satker di 4 empat lingkungan
peradilan yang dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3-11 : Jumlah Satker yang dilakukan Sidak Tahun 2014
No Lingkungan Peradilan
Jumlah Satker
1 Peradilan Umum
28 2
Peradilan Agama 18
3 Peradilan Tata Usaha Negara
5 4
Peradilan Militer 2
Jumlah 53
144
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2014
G. Pelaksanaan Peraturan Bersama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial
Sebagai tindak lanjut Peraturan Bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, pada tahun 2014 telah dilakukan Sidang
Majelis Kehormatan Hakim terhadap13 orang hakim dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3-12 : Hakim Yang Dijatuhkan Hukuman Disiplin Majelis Kehormatan Hakim
MKHTahun 2014 No
Nama Jabatan
Jenis Hukuman Usulan
Mkh HAKIM PERADILAN UMUM
1 O.J, SH, M.Hum
Wakil KPN Mtm dahulu KPN P. S
Hukuman disiplin sedang berupa Hakim
non palu selama 6 bulan dan tidak
menerima tunjangan sebagai Hakim selama
menjalani sanksi tersebut
Komisi Yudisial
2 E.S, SH
Hakim PN Tb Hukuman disiplin
berat berupa pemberhentian tetap
dengan hak pensiun Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP Bawas
3 MRL, SH
Hakim PN Tnt Hukuman disiplin berat
berupa Hakim non palu selama 2 tahun dengan
ketentuan tunjangan jabatan Terlapor
sebagai hakim tidak dibayarkan selama
Terlapor menjalani hukuman disiplin
tersebut Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP PT
Maluku Utara
4 B. S, SH
Hakim PN Adl Hukuman disiplin
sedang berupa non palu selama 6 bulan di
PT Kendari dan tidak menerima tunjangan
sebagai hakim selama menjalani sanksi
Komisi Yudisial
5 N. S, SH, MH
Hakim PN Jb Hukuman disiplin
berat berupa pemberhentian tetap
dengan hak pensiun Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP PT
Jambi
145
Bagian 3 : Pengawasan Internal 6
IGNMGW, SH Hakim PN T.P
dahulu Hakim PN Tbl
Hukuman disiplin berat berupa perberhentian
tidak dengan hormat sebagai Hakim dan
sebagai PNS Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP Bawas
HAKIM PERADILAN AGAMA
1 Mt, S.Ag, MH
Hakim PA Tb Hukuman disiplin
berat berupa pemberhentian tetap
dengan hak pensiun Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP Bawas
HAKIM PERADILAN TUN
1 Psb, SH
Hakim PTUN Bkl dahulu Hakim
PTUN Pr Hukuman disiplin
beratberupa pemberhentian tetap
dengan hak pensiun Komisi
Yudisial
2 Jm, SH, MH
Wakil Ketua PTUN Bj
Hukuman disiplin berat berupa
pemberhentian tetap dengan hak pensiun
Badan Pengawasan
Mahkamah Agung RI
LHP Bawas
3 P.R, SH, MH
Hakim PTUN Sb Hukuman disiplin
berat berupa pemberhentian tetap
dengan hak pensiun Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP Bawas
HAKIM AD HOC
1 H. R. C, SH, MH
Hakim Ad Hoc Tipikor PN Bd
Hukuman disiplin beratberupa
pemberhentian tidak dengan hormat dari
jabatan hakim Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP Bawas
2 Dr Drs P. N, SH, MH
Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor PT Mt
Hukuman disiplin sedang berupa non
palu selama 5 bulan Badan
Pengawasan Mahkamah
Agung RI LHP PT
Mataram
3 Dr. J.E.I, SH, MH
Hakim Ad Hoc Tipikor PT Ygr
Hukuman disiplin beratberupa
pemberhentian tetap tidak dengan hormat
Komisi Yudisial
Jenis pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yang diajukan ke Majelis kehormatan Hakim dapat dirinci :
tertib rumah tangga 6 enam orang Hakim, narkoba 1 satu orang, gratiikasi 3 tiga orang dan indisipliner 3 tiga orang.