Dampak dan Perubahan Evaluasi kemitraan bidan-dukun dengan melibatkan lintas sector.

65

3. Pendampingan penyusunan Surat Keputusan SK Kepala Desa tentang dukun beranak desa.

a. Sebelum SK disusun oleh kepada desa dilakukan kesepakatan komitmen kepala desa untuk memberikan jerih kepada dukun seiap bulannya melalui anggaran desa sebesar 50 ribu rupiah. b. Pendampingan penyusunan SK Kepala desa tentang dukun beranak dan selanjutnya disahkan oleh Kepala desa. 4. Pembahasan memorandum of understanding MoU bidan dan dukun yang diikui oleh lintas sektor. a. FGD pembahasan MoU dengan melibatkan lintas sector terkait dukun, bidan, kepala desa, puskesmas, mukim, camat. b. Penanda tanganan MoU bidan-dan dukun secara terbuka di puskesmas singkil.

5. Evaluasi kemitraan bidan-dukun dengan melibatkan lintas sector.

a. Evaluasi kemitraan bidan dan dukun dilakukan seiap bulan bersama komite Kesehatan b. Evaluasi kemitraan bidan dan dukun tahunan di puskesmas dengan menghadirkan dukun, kepala desa, bidan, puskesmas, komite kesehatan kecamatan, Muspika dan dinas kesehatan.

C. Dampak dan Perubahan

Pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun bayi membawa dampak dan perubahan posiif di kabupaten Aceh Singkil, baik dari sehi kontribusi pada peningkatan cakupan SPM kesehatan, akses kepada pelayanan kesehatan, maupun dampak terhadap publik atau masyarakat secara umum. Dampak terhadap Cakupan SPM: 1. Staisik kesehatan menunjukkan bahwa angka kemaian ibu diPuskesmas Singkil menurun ke iik nol pada Tahun 2013. Pada Tahun 2012, terdapat satu kemaian ibu. 2. Staisik serupa yang dikelola oleh Puskesmas Singkil menunjukkanadanya penurunan jumlah persalinan yang ditangani oleh dukun dalam pelayanan Puskesmas dari 17 persalinan pada Tahun 2011 menjadi delapan pada Tahun 2012, dan menjadi hanya dua pada Tahun 2013. Patut diperhaikan 66 bahwa dua persalinan yang dibantu oleh dukun pada Tahun 2013 terjadi di desa di luar wilayah program percontohan. Dari Januari 2012 sampai Oktober 2013, sebanyak 214 persalinan telah dibantu melalui kemitraan baru bidan dan dukun. Puskesmas Singkil sudah melampaui target SPM dalam persalinan oleh tenaga terlaih. 3. Hasil diskusi kelompok fokus memperlihatkan bahwa kepercayaan antara bidan dan dukun telah semakin baik di desa-desa program percontohan. Bidan dan dukun menyatakan bahwa kemitraan mereka telah memperjelas batas-batas tugas dan tanggung jawab mereka. Dukun merasa bahwa, dengan kemitraan, tugas mereka menjadi lebih mudah karena bidan bertanggung jawab atas aspek klinis dan dapat diandalkan keika terjadi komplikasi. Demikian pula, bidan mengatakan bahwa dukun telah membantu berbicara dengan ibu-ibu dan keluarga mereka serta menenangkan mereka selama proses persalinan, menangani aspek-aspek pening non-medis. 4. Kepala Puskesmas Singkil mengatakan bahwa melalui perluasan jaringan dukun, puskesmas mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk mengetahui adanya ibu-ibu hamil muda di wilayah pelayanan puskesmas. Karena dukun sekarang membagikan informasi kepada puskesmas maka cakupan Kunjungan pertama K1 murni dan K4 kunjungan ke 2 pada trisemester ke 3 semakin mencapai target SPM. Kehamilan dengan risiko inggi dan persalinan yang akan segera terjadi lebih cepat terideniikasi. Dampak terhadap Akses ke Pelayanan Kesehatan: 1. Dukun terbuki sangat pening dalam mendorong ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan kehamilan di sarana kesehatan yang tepat. Sebagai hasilnya, 113 ibu hamil melakukan pemeriksaan triwulan pertama kehamilan mereka pada Tahun 2012 dan 109 ibu lagi sampai Oktober 2013. 2. Program kemitraan bidan-dukun telah mengideniikasi kendala transportasi yang menghambat pelayanan kesehatan sehingga akhirnya mendorong pembentukan pelayanan hotline Puskesmas Singkil untuk keadaan darurat. Melalui nomor hotline ini, ibu-ibu yang akan melahirkan dapat memesan ambulan dan ambulan air untuk transportasi darurat ke puskesmas. Pendekatan seperi ini menjadi fokus pemerintah dan WHO agar ibu-ibu yang berisiko inggi melahirkan di fasilitas kesehatan. 67 3. Berkat adanya kemitraan bidan-dukun, kaum ibu sekarang dapat mengakses informasi kesehatan lebih baik dalam bahasa yang mereka pahami. Dengan adanya pelayanan dukun sebagai perantara bagi masyarakat desa, bidan sekarang dapat lebih efekif berkomunikasi dengan pasien-pasiennya. Dampak terhadap Publik: 1. Diskusi kelompok fokus telah meningkatkan kesadaran masyarakat di desa- desa yang ikut dalam program kemitraan tentang peningnya pemeriksaan kehamilan dan mencari bantuan medis untuk proses persalinan yang aman. 2. Diskusi kelompok fokus telah menciptakan peluang baru bagi desa-desa yang bermitra untuk berparisipasi dalam perluasan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Sebagian besar penerima manfaat langsung dengan terus terang mengatakan mendukung penerapan inisiaif yang lebih luas dan replikasi lebih jauh di desa-desa lain dan di kecamatan baru. Berdasarkan kehasilan tersebut, inisiaif ini sudah dinominasikan untuk lomba internasional United Naions Public Service Award UNPSA.

D. Pembelajaran