80
B. Strategi implementasi
Strategi mempercepat pencapaian SPM Kesehatan di Kota Makassar dilakukan melalui penyusunan payung hukum melalui peraturan wali kota Makassar.
Proses penyusunan ini sudah mengacu kondisi SPM dengan melibatkan seluruh pemangku kepeningan. Langkan langkah yang ditempuh dalam pengembangan
perwali adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan Tim Penyusun Peraturan Walikota Perwali Makasar
Agar proses persiapan penyusunan perwali dan sistemais, maka sebagai langkah awal Dinas Kesehatan membentuk im penyusun Perwali yang
terdiri dari Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Makassar, Kabid BPSDK Kesehatan, Kabid Binkesmas, Kasie Perencanaan, Bagian Hukum Pemda
Makassar, dan Prof. DR. Noer Bahri Noor,M.Kes Konsultan Program Kinerja- USAID. Tim ini yang bertugas untuk penyusunan perwali.
2. Analisis Pencapaian SPM
Tim perumus dengan melibatkan berbagai pemangku kepeningan seperi kepala dan staf puskesmas, PKK, kader kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia
IBI, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan media melakukan analisis kesenjangan. Kemudian dilakukan analisis biaya yang menjadi proses
penganggaran APBD Dinas Kesehatan Kota Makassar. Hasil analisis ini menjadi naskah akademik yang akan menjadi acuan im dalam perumusan
perwali SPM.
81
3. Integrasi hasil cosing dalam dokumen perencanaan Penanggaran melibatkan Muli-stakeholder Forum
Hasil perhitungan Gap SPM Kesehatan oleh im perumus dan Muli- stakeholder Forum MSF membahas untuk mengintegrasikan dalam
Penggaran Dinas Kesehatan Kota Makassar. Kontribusi MSF cukup signiikan dalam proses pengawalan anggaran. Alokasi budget tahunan untuk
menutup gap yang telah dianalisis oleh im perumus. Program dan kegiatan yang disepakai dengan MSF secara bertahap seiap tahun dituangkan ke
dalam RKTRKS, Rencana Kerja SKPD dan RKAS dengan skenario pemenuhan budget berdasarkan kemampuan iscal Pemerintah Kota Makassar.
4. Sosialisasi Drat Perwali Melibatkan MSF
Drat Perwali tentang penerapan SPM Kesehatan bersama dengan hasil Cosing SPM disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepeningan terkait
Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, MSF Kesehatan, LSM, Jurnalisme Warga, IBI. Kegiatan dilaksanakan dengan konsultasi publik sebanyak 3
Kali. Seluruh masukan yang disampaikan oleh stakeholders menjadi bahan penyempurnaan drat perwali.
5. Proses Pengesahan Perwali SPM Kesehatan