40
bidan dengan cara Bidan Kontrak atau sebagai Pegawai Tidak Tetap PTT merupakan terobosan dalam upaya meningkatan akses dan kualitas layanan
kesehatan ibu dan bayi di pulau-pulau dan daerah terpencil. 2. Proses rekrutmen bidan berbasis pada sumber daya manusia lokal sangat
men-dukung bagi komitmen bidan untuk bertugas di lokasi-lokasi terpencil dan sangat terpencil
3. Mekanisme rekrutmen, pembinaan dan penempatan bidan di daerah terpencil dan sangat terpencil merupakan satu bentuk distribusi
kewenangan Pemer-intah Pusat pada Pemerintah Kabupaten yang perlu dilakukan. Pengelolaan kewenangan ini membutuhkan komitmen para
pihak terkait, pembinaan yang tepat perlu didukung kebijakan Pemerintah Kabupaten.
4. Keberhasilan inisiaif Bidan Kontrak sangat tergantung pada proses
pelembagaan melalui serangkaian kebijakan, regulasi dan prosedur mekanisme serta pengalo-kasian anggaran APBD. Selain itu, keterlibatan
yang berkelanjutan dari semua jajaran tenaga kesehatan, kader kesehatan dan tentu saja pelibatan Mama Biang juga akan membantu mengubah
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
F. Pembiayaan
Pembiayaan untuk Program Bidan Kontrak yang mungkin ini salah satu kiat baru untuk pemenuhan kebutuhan bidan di daerah kepulauan dan desa terpencil di
Kabupaten Sitaro telah dialokasikan sekitar Rp. 332 juta untuk beberapa kegiatan antara lain: Pengadaan sepeda motor bagi bidan, workshop penyusunan ROP
Program dan kegiatan media penyuluhan dan evaluasi.
G. Tesimoni
Jesika Silangan, 23 tahun Bidan Kontrak yang sudah Lulus jadi PNS Tahun 2014
“ Kita merasa bersyukur bole menjadi bagian dari program bidan kontrak ini, selain kita so
bole ba’tolong pa masyarakat, deng kita rasa lantaran Program Bidan Kontrak ini le kita bole terangkat menjadi CPNS di Sitaro, terimakasih Program BASICS.”
Kontak Detail
Dinas Kesehatan Kab. Kepl. Sitaro Jl. Lokongbanua Ondong, Sitaro
Contact Person: dr. Else Kumeba - HP:081356586842
41
4.1.4 Mandara Mandidoha: Inovasi untuk Membentuk Desa Sehat, Cerdas dan Sejahtera, Kabupaten Konawe Selatan,
Sulawesi Tenggara
Kabupaten Konawe Selatan merupakan kabupaten yang memiliki kondisi geograi dan topograi yang menantang karena sangat luas dan terdiri dari
beberapa kepulauan. Kondisi tersebut berdampak pada akses masyarakat untuk menuju pusat pelayanan, baik kesehatan maupun pendidikan. Pada sebagian
besar lokasi sangat sulit mengakses pusat pelayanan dan membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar sementara idak tersedia tenaga kesehatan
dan pendidikan yang merata di seluruh wilayah kabupaten. Hal inilah yang kemudian mendorong Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan meningkatkan
kapasitas desa dalam menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan melalui Program Mandara Mendidoha.
Mandara Mendidoha merupakan bahasa lokal di Kabupaten Konawe Selatan Konawe Selatan yang berari masyarakat desa yang sehat, cerdas, dan
sejahtera. Pengerian Desa Mandara Mendidoha merupakan adopsi dan pengembangan desa siaga akif yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan dan kemudian dideinisikan menjadi: desa atau kelurahan yang memiliki sistem kesiapsiagaan, kemandirian, kemampuan, dan kreaivitas
dalam mengideniikasi serta menyelesaikan berbagai masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan masalah sosial lainnya sesuai potensi dan kearifan
lokal menuju masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera.
42
A. Masalah dan Peluang