30
tersebut. Pelaksanaan MMD dselain dihadiri oleh pemerintah desa, kelompok kerja Desa Mapalus Sehat dan perwakilan warga masyarakat,
juga dihadiri oleh petugas Puskesmas dan sektorurusan terkait di ingkat Kecamatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dalam MMD disajikan hasil survei kesehatan yang sudah dilakukan, kemudian bersama-sama dilakukan perumusan dan penentuan prioritas
masalah kesehatan yang dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan dari Puskesmas. Dalam MMD didiskusikan juga potensi-
potensi yang ada di masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Kemudian bersama-sama menyusun rencana kerja untuk
menanggulangi masalah kesehatan yang sudah ditentukan prioritas penanganannya.
5. Peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan dan kader kesehatan desa.
Tenaga kesehatan yang bertugas di desa seperi bidan dan perawat merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam
pelaksanaan tugasnya mereka bekerjasama secara erat dengan kader-kader kesehatan atau kader posyandu. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas
bagi tenaga kesehatan dan kader posyandu menjadi pening agar mereka bisa memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat.
Dalam konteks Desa Mapalus Sehat, kader kesehatankader posyandu berperan untuk: Melakukan pendataan kesehatan, melakukan pengamatan
kesehatan berbasis masyarakat mencatan dan melaporkan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat, mengembangkan dan mengelola UKBM
posyandu, dana sehat, dan lain-lain
6. Pembinaan Desa Mapalus Sehat.
Kepala Desa dengan dibantu Kelompok Kerja Desa Mapalus Sehat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana kerja
yang sudah disepakai pada MMD. Pembinaan dilakukan secara berkala bekerjasama dengan Puskesmas. Pertemuan-pertemuan Desa Mapalus
Sehat dilakukan secara ruin untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah
dilakukan dan mendiskusikan langkah-langkah hambatanmasalah yang dihadapi dan langkah-langkah penanganannya.
31
C. Dampak dan Perubahan
Beberapa dampak dan perubahan dari penerapan Desa Mapalus Sehat
di empat desa Kabupaten Minahasa adalah sebagai berikut:
1. Peta Kesehatan Berbasis Masyarakat Desa.
Empat desa memiliki peta yang memuat posisi ibu hamil,
masyarakat yang bersedia membantu proses persalinan, posisi kendaraan masyarakat yang siap membantu proses persalinan, dan jenis golongan
darah pendonor. Peta desa ini peta sederhana dan prakis disusun dalam pertemuan pertemuan masyarakat.
2. Desa Siaga Akif menjadi satu bahan diskusi ruin dalam pertemuan- pertemuan mas yarakat.
Hal hal terkait tentang peningnya parisipasi masyarakat dalam mendukung ibu hamil bersalin serta penerapan Desa Siaga pada umumnya, menjadi satu
pengetahuan dan tema yang disampaikan pada forum forum keagamaan kebakian warga, forum forum adat pertemuan rukun keluarga atau
marga, pertemuan PKK dan juga pertemuan desa yang dipimpin Hukum Tua.
3. Menurunnya jumlah kemaian ibu dan bayi di desa yang menjadi pilot project
.
Perilaku gotong royong dan semangat persaudaraan yang dicerminkan dalam penanganan kondisi darurat saat persalinan melalui dukungan
masyarakat meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil, penanganan persalinan dan menekan kemaian ibu dan bayi hingga nol, selama
September 2012 sampai dengan September 2013 di empat desa
4. Meningkatnya parisipasi masyarakat dalam pembiayaan kesehatan desa.