57
A. Situasi Sebelum Inisiaif
Hingga Tahun 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember belum mencapai
target standar pelayanan minimal SPM, terutama untuk indikator yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan data dinas kesehatan
Tahun 2012, rata-rata ingkat capaian SPM kesehatan di kabupaten ini sekitar
10 - 20 dibawah target nasional. Salah satu tantangan terbesar dalam pemenuhan target SPM ini adalah kurangnya
anggaran untuk mendukung pelaksanaan pedoman ini. Meskipun Pemerintah Kabupaten Jember telah menghitung capaian SPM
mereka sejak Tahun 2008 seperi yang dimandatkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741MENKESPERVII2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di KabupatenKota mereka belum mengintegrasikan hasil evaluasi dalam perencanaan program dan anggaran. Hal ini menyebabkan
anggaran kesehatan idak direncanakan berdasarkan target indicator SPM.
B. Strategi Implementasi
Sejak Tahun 2013, Kinerja USAID bermitra dengan Dinas Kesehatan Jember dan empat puskesmas mitra. Kinerja USAID telah melakukan serangkaian kegiatan
untuk memahami, membuat strategi dan menerapkan pelayanan kesehatan yang berbasis standar pelayanan minimal. Pada saat yang sama, Kinerja
juga membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap hak dasar kesehatannya terutama dalam peningkatan tata kelola persalinan aman, inisiasi
menyusu dini dan ASI Eksklusif. Selain itu, Kinerja meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk ikut mengawasi penyediaan layanan kesehatan sebagai bagian dari upaya untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Dinas kesehatan melibatkan forum muli-stakeholder forum muli-pemangku kepeninganFMS yang terdiri dari perwakilan masyarakat, pemerintah dan
media dalam seiap kegiatan kesehatan yang berkaitan dengan SPM, mulai dari peningkatan kapasitas hingga advokasi pemerintah kabupaten untuk
mengintegrasikan SPM kesehatan dalam perencanaan.
58
Tahapan kegiatan ini secara umum dibagi menjadi:
1. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah.
Langkah awal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman pemerintah dan masyarakat tentang penggunaan SPM sebagai panduan kualitas pelayanan
kesehatan melalui kegiatan training of trainer . Pada tahap awal ini, Kinerja
USAID memfasilitasi pemerintah kabupaten untuk membentuk trainer SPM yang terdiri dari perwakilan FMS, dinas kesehatan dan puskesmas. Tim
trainer tersebut bertugas untuk membantu puskesmas dan dinas kesehatan dalam seiap kegiatan SPM.
2. Analisa capaian SPM.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi aktual tentang perkembangan pemenuhan SPM kesehatan di kabupaten dan
mengideniikasi tantangan yang menghambat pencapaian SPM. Menggunakan pengetahuan yang didapat dari training of trainer, im trainer
kemudian membantu puskesmas dan dinas kesehatan untuk menganalisa perkembangan pencapaian SPM dan mencari solusi untuk mengatasi faktor
penghambat.
3. Penghitungan anggaran yang diperlukan cosing.
Untuk menjamin bahwa program yang telah dirancang dapat diimplementasikan dengan lancar, im perumus membantu puskesmas
untuk menghitung anggaran yang diperlukan untuk memenuhi seiap indikator SPM.